• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA TIM ASET BPKAD DALAM PENERTIBAN INVENTARIS ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KOTA BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINERJA TIM ASET BPKAD DALAM PENERTIBAN INVENTARIS ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KOTA BATU"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA TIM ASET BPKAD DALAM PENERTIBAN INVENTARIS

ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KOTA BATU

SKRIPSI

Oleh :

RETNO AGUSTIENA

201210050311004

PROGRAM STUDI PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

KINERJA TIM ASET BPKAD DALAM PENERTIBAN INVENTARIS

ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KOTA BATU

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan

Strata Satu (S1) Ilmu Pemerintahan

Oleh :

RETNO AGUSTIENA

201210050311004

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : RETNO AGUSTIENA

NIM : 201210050311004

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam Penertiban Inventaris Aset Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu.

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Jainuri Msi Gonda Yumitro, S.IP, MA

Mengetahui, Kajur Ilmu Pemerintahan

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 29 Januari 2016

Jam : 13.00-14.00 Wib

Tempat : Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Yana Syafriana Hijri, S.IP., M.IP : ( )

2. Hevi Kurnia Hardini, S.IP., MA. Gov : ( )

3. Drs. Jainuri, M.Si : ( )

4. Gonda Yumitro, S.IP, MA : ( )

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Alhmadulillahirabbil’alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya Shalawat beserta salam senantiasa

dipanjatkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat, dan kepada ummatnya hingga akhir zaman yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Judul penulis dalam skripsi ini adalah “KINERJA TIM ASET BPKAD

DALAM PENERTIBAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KOTA BATU”. Ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang.

Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada Bapak Drs. Jainuri, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Gonda Yumitro, S.IP, MA selaku

Pembimbing II yang telah membimbing dan membantu penulisan skripsi ini. Serta ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang serta seluruh jajaran Pembantu Rektor dan Staf Rektor UMM

2. Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendy selaku Rektor selama saya kuliah dan

mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, beserta Pembantu

Dekan I, II dan III

4. Ibu Hevi Kurnia Hardini, S.IP., MA. Gov selaku Ketua Program Studi

Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang

5. Bapak Yana Syafriana Hijri, S.IP., M.IP selaku sekretaris Jurusan Ilmu

(6)

6. Semua Dosen Ilmu Pemerintahan dari Semester I sampai semester VII

yang telah mengajarkan serta memberi ilmu pengetahuan kepada saya semoga bekal yang telah diberikan bermanfaat untuk masa depan.

7. Perangkat Tim Aset BPKAD: Bapak Edi Setiawan, Ibu Dewi, Mba Ariani, Mba Ike yang telah membantu berjalannya skripsi ini.

8. Teman-teman angkatan 2012 jurusan Ilmu Pemerintahan, serta semuanya

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan motivasi, membagi kebahagiaan dan pengalaman.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis memohon saran dan kritik. Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan apabila ada nama tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh

Penulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan YME, Amiiin.

Billahitaufiq Walhidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 25 Januari 2016 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Cover Judul Skripsi ... i

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Berita Acara Bimbingan ... iv

Surat Pernyataan ... v

Motto ... vi

Persembahan ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xv

Daftar Bagan ... xvi

Daftar Gambar ... xvii

Absrtact ... xviii

Abstraksi ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoritik ... 6

2. Manfaat Praktis ... 7

(8)

1. Definisi Konsep ... 8

2. Definisi Operasional ... 11

F. Metode Penelitian ... 14

1. Jenis Penelitian ... 14

2. Sumber Data ... 15

3. Teknik Pengumpulan Data ... 17

4. Subyek Penelitian ... 19

5. Lokasi Penelitian ... 20

6. Teknik Analisa Data ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Tim Aset Pemerintah Daerah Kota Batu ... 24

1. Definisi Kinerja ... 24

2. Penilaian Kinerja ... 28

3. Tujuan Evaluasi Kinerja ... 29

4. Faktor-Faktor Kinerja ... 30

B. Tim Aset Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) ... 30

C. Kinerja Dan Tugas Tim Aset ... 32

D. Penertiban Inventaris Aset Tetap Kota Batu ... 34

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Umum Wilayah Kota Batu ... 42

B. Jumlah Kependudukan ... 44

(9)

Tugas, Fungsi, dan Struktur BPKAD ... 46

1. Tugas Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah ... 46

2. Fungsi Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah... 47

3. Dasar Hukum Pembentukan Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah ... 48

4. Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah ... 48

5. Visi Misi Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah ... 52

BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Kebijakan Pengelola Barang Milik Daerah (BMD) ... 54

1. Peraturan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan BMD .... 54

2. Tim Manajemen Aset Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah ... 57

B. Rencana Target Penertiban Pengelolaan BMD ... 60

1. Monitoring Tim Aset BPKAD terhadap SKPD ... 60

2. Labelisasi ... 60

3. Penghapusan atau Penyusutan... 60

4. Rekap Hasil Entry Data Semua SKPD ... 64

C. Menunjuk Pihak Ketiga Untuk Membantu Pelaksanaan Penertiban Barang Milik Daerah ... 64

(10)

1. Tim Aset ... 65

2. Pengurus Barang ... 70

E. Pengolahan Data Berdasarkan Laporan Barang ... 71

1. Pengolahan Data Dalam Kartu Inventaris Barang(KIB) ... 71

2. Pengolahan Data Dalam Kartu Inventaris Ruang (KIR) ... 75

F. Menyampaikan Rekomendasi Hasil Penertiban Pengelolaan (BMD) Kepada Walikota... 77

G. Mengkaji Dan Mengevaluasi Setiap Perubahan Peraturan Yang Berkaitan Dengan Pengelolaan BMD ... 78

H. Pendampingan Dan Monitoring Implementasi Program Aplikasi SIMAKOBA Di Tingkat SKPD Di PemDa Kota Batu 79 1. Sistem Informasi Manajemen Aset Kota Batu(SIMAKOBA) 79 2. Monitoring ... 82

3. Labelisasi ... 83

I. Permasalahan Dan penghambat Dalam Kinerja Penertiban Inventaris Aset Tetap ... 85

1. Kurang Cepatnya Pelaksanaan dari SKPD ... 86

2. Kurang Maksimal Pengelolaan Aset ... 86

3. Kurang Maksimal dan Tegas Monitoring Aset ... 87

4. Faktor Penyebab disclaimer ... 87

J. Tingkat Hasil Kinerja Tim Aset BPKAD Kota Batu... 88

(11)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan ... 45 Tabel 3.2 Luas Wilayah, Penduduk Dari Kepadatannya ... 45 Tabel 3.3 Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Sex

(13)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1: Komponen Dalam Analis Data (interactive model) ... 21

Bagan 2.1: Skema Pengelompokkan Manajemen Aset ... 39

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Kota Batu ... 44

Gambar 4.1 Buku Inventaris ... 67

Gambar 4.2 Pelaporan ... 69

Gambar 4.3 KIB (Kartu Inventaris Barang) ... 70

Gambar 4.4 Kolom Kartu Inventaris Barang (KIB) B ... 71

Gambar 4.5 KIR (Kartu Inventaris Ruang) ... 76

Gambar 4.6 Buku Inventaris ... 77

Gambar 4.7 Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Kota Batu Menu Utama ... 81

Gambar 4.8 Pemilihan Pengentry-an Data atau Tahap Pengentry-an ... 81

Gambar 4.9 Tahap Pengentry-an ... 82

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdul Halim. (2012). Pengelolaan Keuangan Daerah. Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Dharma, Surya. (2001). Manajemen Kinerja. Edisi ketiga.Pustaka Pelajar:Yogyakarta.

Hasibuan, S.P. Melayu. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara: Jakarta

Himpunan Peraturan Pengelolaan Aset Daerah, Kota Batu, Tahun 2014.

Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain Sistem Informasi, Jakarta, PT Elex Media Komputindo.

Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta, Erlangga.

Miles, Matthew B dan Huberman, A Michael, (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta. Universitas Indonesia Press

M.Yusuf. (2010). Delapan Langkah Pengelolaan Aset Daerah Menuju Pengelolaan Keuangana Daerah Terbaik, Jakarta, Salemba Empat.

Prof.Dr.Mardiasmo,MBA,AK. (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik.BPFE Yogyakarta. Hal 25.

Warsito, Hermawan. (1995). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Parsada: Jakarta.

Winarno, Budi. (2004). Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta, Media Pressindo.

Jurnal

Dwi Haryono, Pengelolaan Barang Milik Daerah, Jurnal Tesis Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2013.

(16)

Luhur Nurmala Rizqi, Tjahjanulin Domai, Abdul Wachid. Penatausahaan Asset Pemerintah Daerah Melalui Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (Simbada) Di Kabupaten Tanah Laut. Disertasi Gelar Sarjana Pada Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Lambung Mangkurat: tidak diterbitkan.

Miftahul Hayati, Citra Ramayani, Desi Areva. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Aset Tetap Milik Pemerintah Kabupaten Kota Di Sumatera Barat. Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Novianto. Accounting And Business Information System. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 5, Agustus 2013.

Nyemas Hasfi, Martoyo, Dwi Haryono. Pengelolaan Barang Milik Daerah. Disertasi Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Administrasi Magister Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak.

Internet

A Muizzuddin, 2004. Tinjauan pustaka definisi kinerja. digilib.uinsby.ac.id/249/4/Bab%202.pdf, diakses tanggal 14 November 2015.

Geografis Wilayah Kota Batu. Http://Bappeda.Jatimprov.Go.Id/Bappeda/Wp-Content/Uploads/Potensi-Kab-Kota-2015/Kota-Batu-2015.Pdf, diakses tanggal 15 Oktober 2015.

I Love Ngalam, All About Malang. Geografis Kota Batu. http://ngalam.web.id/read/1158/geografi-kota-batu/, diakses tanggal 26 Oktober 2015.

Jurnal Inventarisasi Aset Tetap,

http://www.academia.edu/7966294/Jurnal_Inventarisasi_Aset_Tetap_Kab, diakses tanggal 2 November 2015.

Jurnal Definisi Kinerja, http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengertian-kinerja.html, diakses tanggal 3 November 2015.

Landasan Teori Inventaris, http://sir.stikom.edu/53/6/BAB%20III.pdf, diakses tanggal 2 November 2015.

(17)

Undang-Undang Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/sakd/files/Permendagri%20No.1 7-2007.pdf, diakses tanggal 27 September 2015.

Dokumen

Karya Tulis Ilmiah Miftahul Jannah. “Analisis Inventarisasi Aset Dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tanah Bumbu”.

Tupoksi BPKAD Revisi, Peraturan Walikota Batu Nomor 34 tahun 2013, “Penjabaran Tugas Dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Kota Batu”, Batu, 2013.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma baru pengelolaan barang milik negara / aset negara

yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006

yang merupakan peraturan turunan Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, telah memunculkan optimisme baru best practices

dalam penataan dan pengelolaan aset negara yang lebih tertib, akuntabel, dan

transparan kedepannya. Pengelolaan aset negara yang professional dan modern

dengan mengedepankan good governance di satu sisi diharapkan akan mampu

meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan negara dari masyarakat

/stake-holder.

Pengelolaan aset negara dalam pengertian yang dimaksud dalam Pasal 1

Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2006 tidak hanya

mencakup masalah administratif semata tetapi lebih pada bagaimana menangani

aset negara yaitu melalui meningkatkan efisiensi, efektifitas dan menciptakan

nilai tambah dalam mengelola aset. Lingkup pengelolaan aset Negara mencakup

Pengelolaan barang milik daerah yang dilaksanakan berdasarkan asas fungsional,

kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas, dan

kepastian nilai. Pengelolaan barang milik daerah tersebut meliputi: perencanaan

kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan

penyaluran, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan

(19)

2

pengawasan dan pengendalian, pembiayaan dan tuntutan ganti rugi,

(Permendagri nomor 17 tahun 2007).

Sejalan dengan kebijakan nasional yaitu adanya otonomi daerah serta

pemekaran daerah kabupaten/kota yang membawa implikasi adanya mutasi

barang milik negara/daerah maka perlu dilakukan manajemen pengelolaan

BMD melalui inventarisasi aset tetap yang lebih komprehensif. Aturan teknis

pengelolaan BMD yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik

Daerah sebagai penjabaran dari PP Nomor 27 Tahun 2014 yang merupakan

pengganti dari PP Nomor 6 Tahun 2006 Jo Nomor 38 Tahun 2008.

Kota Batu sebagai salah satu daerah kota otonom berdasarkan UU No.

11 Tahun 2001 melalui Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah (BPKAD) Kota Batu berkewajiban untuk melakukan tata kelola aset

sesuai amanat Peraturan Perundang-Undangan. Dengan melihat ketentuan

bahwa pengelolaan barang milik daerah merupakan salah satu elemen penting

terhadap penilaian kinerja keuangan pemerintah daerah. Dengan menerapkan

prinsip pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien maka perlu dilakukan

penataan dalam menangani pengelolaan barang milik daerah.

Di Pemerintah Kota Batu dari akhir tahun 2013 instansi yang

mengelola barang milik daerah dilaksanakan oleh Bidang Aset Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah baru yang sebelumnya dilaksanakan oleh Bagian

(20)

3

Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Batu

yang merupakan leading sector Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD)

memiliki aset yang cukup banyak. Aset-aset yang dimiliki BPKAD tersebut

berasal dari dana APBD, hibah dan Aset Pelimpahan dari Kabupaten Malang.

Proses inventarisasi aset/BMD di Pemerintah Kota Batu belum selesai 100 %

dikarenakan laporan hasil sensus BMD masih belum disesuaikan dengan Neraca

yang Audited.

Pengelolaan barang milik daerah (BMD) meliputi penatausahaan yang

termasuk dari inventarisasi, inventarisasi yang dilakukan ada 3 yaitu

Pembukuan, Inventarisasi, Pelaporan. Pembukuan adalah pengguna/kuasa

pengguna barang melakukan pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah

ke dalam daftar barang pengguna/kuasa pengguna barang dan melakukan

rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah. Inventarisasi

dalam melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5 tahun sekali untuk

menyusun buku inventaris dan buku induk inventaris beserta rekapitulasi

barang milik pemerintah daerah. Pengelola barang betanggungjawab atas

pelaksanaan sensus barang milik daerah sensus barang milik daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota, dilaksanakan serentak seluruh indonesia, pengguna

barang menyampaikan hasil sensus kepada pengelola barang paling lambat 3

(tiga) bulan setelah selesainya sensus. Pembantu pengelola barang

menghimpun hasil inventaris barang milik daerah. Pelaporan adalah hasil

penyusunan laporan barang semesteran dan tahunan untuk disampaikan kepada

Walikota melalui pengelola barang LBMD ini sebagaimana untuk digunakan

(21)

4

Aset yang berasal dari pengadaan atau bersumber dari pembelian yang

dilakukan oleh panitia pengadaan pemerintah daerah atau panitia pengadaan

SKPD. Tata cara yang diatur oleh keputusan Presiden Nomor 85 tahun 2007.

Pengadaan aset yang bersumber dari pembelian sangat mudah ditelusuri

karena dalam setiap realisasi anggaran yang dikeluarkan pasti tercantum aset

yang dibeli dengan nilai yang sudah pasti (Yusuf, 2010:86).

Aset pemerintah daerah terdiri dari aset tetap, aset lancar dan aset

lainnya. Sebagian besar pemerintah daerah menunjukkan bahwa nilai aset

tetap adalah komponen terbesar dalam aset daerah. DIY menunjukkan

89,15% dari total aset yang dimiliki merupakan aset tetap (Novianto, 2013:3).

Berdasarkan UU no. 24 tahun 2005 yaitu bahwa Aset tetap dalam PSAP 07

didefinisikan sebagai aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih

dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Aset tetap diklasifikasikan

berdasarkan kesamaan sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas.

Aset tetap dibagi menjadi 5 klasifikasi, yaitu: Tanah, Peralatan dan Mesin,

Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya dan Konstruksi dalam

Pengerjaan (PP 71 Tahun 2010 PSAP 07).

Beberapa permasalahan aset tetap yaitu, (Abdullah, 2006:3)

mengungkap masalah bahwa ada ketidakakuratan data dalam inventarisasi

masih adanya aset yang tidak memiliki legalitas yang jelas. Dalam proses

inventarisasi ada ketidaktelitian dalam melakukan pendataan kertas kerja

inventarisasi tidak diisi dengan lengkap, pengkodean tidak diperhatikan dengan

(22)

5

disebutkan menyebabkan belum optimalnya pengelolaan aset tetap daerah.

Untuk memperoleh pengelolaan aset yang optimal diperlukan Sistem

manajemen aset yang efisisen dan efektif. (Menurut Siregar, 2004:43)

Manajemen aset yaitu Inventarisasi aset yang terdiri dari dua aspek yaitu

pertama inventarisasi aset secara fisik dan yuridis/legal. Berdasarkan

permendagri no.17 tahun 2007 inventarisasi merupakan kegiatan yang

dilakukan dalam perhitungan, pengurusan, penyelenggaraan, pencataatan,

pengaturan semua data laporan barang milik daerah yang termasuk unit

pemakaian.

Permasalahan diatas terjadi pula pada pemerintah daerah kota Batu,

yaitu banyaknya pengelola dan pengurus barang yang kurang kesadarannya

untuk melaksanakan tugasnya dari beberapa SKPD salah satunya disebabkan

pengurus barang yang sering berganti-ganti. Salah satu upaya yang dilakukan

oleh pemerintah kota Batu untuk meningkatkan pengelolaan aset tetap daerah

dilakukan melalui inventarisasi. Inventarisasi tersebut bertujuan untuk

memperoleh nilai pasti aset yang dimiliki sehingga dapat dikelola lebih

optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitan terkait

dengan upaya yang dilakukan pemerintah kota Batu dalam penertiban aset

daerah dengan Judul Penelitian “Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam

Penertiban Inventaris Aset Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang permasalahan yang telah

(23)

6

penting dijadikan kajian dalam tindakan-tindakan riil untuk memecahkan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam Penertiban Inventaris Aset

Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu?

2. Apakah persoalan yang dihadapi oleh Tim Aset BPKAD Kota Batu?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka tujuan yang dicapai dari penelitian dan penulisan

ini dimaksudkan untuk:

1. Mengetahui Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam Penertiban Inventaris Aset

Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu.

2. Mengetahui indikator dan faktor pendukung kinerja tim aset dalam

penertiban inventaris aset tetap pemerintah kota Batu.

3. Mengetahui permasalahan atau penghambat dalam penertiban inventaris

aset tetap pemerintah kota Batu.

D. Manfaat Penelitian

Dalam peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

beberapa individu dan lembaga yang terkait dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti:

1. Manfaat Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

(24)

7

Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam Penertiban Inventaris Aset Tetap

Pemerintah Daerah Kota Batu. Serta dapat memberikan referensi dalam

bentuk informasi dan pengetahuan dan sebagai sumbangan pemikiran serta

wacana terkait dengan penelitian ini.

a. Sebagai bahan studi ilmiah untuk memperkaya konsep atau teori yang

mampu menyokong perkembangan wawasan tentang Kinerja Tim Aset

BPKAD Dalam Penertiban Inventaris Aset Tetap Pemerintah Daerah Kota

Batu.

b. Sebagai bahan studi perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang

berkaitan dengan Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam Penertiban

Inventaris Aset Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu.

c. Diharapkan pula, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan studi

pustaka peneliti, khususnya program studi Ilmu Pemerintahan

Universitas Muhammadiyah Malang, utamanya mata kuliah yang

mempunyai referensi dengan judul penelitian.

d. Mengembangkan pemahaman masyarakat serta mahasiswa tentang

penertiban inventaris aset tetap pemerintah daerah.

e. Menambah wawasan peneliti dan sebagai bahan rekomendasi Badan

Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD).

2. Manfaat Praktis

a. Mendeskripsikan tentang bagaimana Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam

Penertiban Inventaris Aset Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu.

b. Menjadi acuan strategi bagi semua pengurus atau pengelola di SKPD,

(25)

8

E. Definisi Konsep Dan Operasional

1. Definisi Konsep

Definisi konseptual menguraikan beberapa istilah atau konsep yang terkait

pada penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penegasan tentang

makna dan arti kata yang ada didalam permasalahan yang disajikan.

Dengan adanya penegasan arti tersebut akan mempermudah dalam

memahami maksud kalimat yang tercantum dalam penelitian.

a. Kinerja Tim Aset Pemerintah Daerah Kota Batu

1) Kinerja

Definisi kinerja pada dasarnya dapat kita lihat dari dua segi,

yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja

adalah suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran,

tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut (Bastian, 2001:329).

Kinerja adalah merupakan suatu hasil pekerjaan yang

mempunyai nilai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Kinerja juga mencakup tentang bagaimana melakukan pekerjaan dan

hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut maupun secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan kegiatan

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja merupakan

kata dari performance (Job Performance), secara etimologis

performance berasal dari kata to perform yang artinya menampilkan

atau melaksanakan. Wibowo mengatakan bahwa:

(26)

9

berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya”, (Wibowo, 2007:7).

2) Tim Aset BPKAD

Dalam peraturan Walikota Batu No.34 tahun 2013 tentang

tugas dan fungsi BPKAD menimbang bahwa untuk melaksanakan

ketentuan Daerah Kota Batu Nomor 4 Tahun 2013 tentang organisasi

dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kota Batu, perlu menetapkan

Peraturan Walikota tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi BPKAD.

BPKAD terbagi dua bagian bidang yaitu Anggaran dan Aset. Tim

Aset mempunyai tugas merumuskan bahan kebijakan pengelolaan

aset daerah, perubahan status hukum, dan pengendalian aset daerah.

3) Kinerja Tugas Tim Aset

Tim manajemen aset memiliki beberapa sub bidang dalam

mengoptimalkan kinerja yang antara lain ada tugas dan fungsi

masing-masing yaitu:

a) Sub Bidang Pengadaan dan Distribusi mempunyai tugas pokok

merencanakan dan mengelola pengadaan barang, menganalisa

rencana kebutuhan barang, menilai hasil pengadaan barang,

menyusun, dan mengelola pendistribusian aset.

b) Sub Bidang Pemeliharaan dan Penghapusan mempunyai tugas

mengelola dokumen kepemilikan aset, memelihara, dan

(27)

10

b. Penertiban Inventaris Aset Tetap Kota Batu

Kegiatan inventarisasi dilakukan untuk memperoleh informasi

yang akurat, lengkap, dan mutakhir mengenai aset daerah yang dimiliki

atau dikuasai oleh pemerintah daerah. Dalam melakukan identifikasi

dan inventarisasi aset daerah secara objektif dan dapat diandalkan,

pemerintah daerah harus memanfaatkan profesi auditor atau jasa penilai

yang independent.

1) Pembukuan adalah pengguna/kuasa pengguna barang melakukan

pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam daftar

barang pengguna/kuasa pengguna barang dan melakukan

rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah.

Penyusunan inventarisasi disusun dalam buku inventaris yang

menunjukkan semua aset daerah yang bersifat kebendaan, baik yang

bergerak maupun yang tidak bergerak. Buku inventaris tersebut

memuat data meliputi lokasi, jenis/merk type, jumlah, ukuran, harga,

tahun pembelian, asal barang, keadaan barang.

2) Inventarisasi adalah pengelolaan barang dan pengguna menurut

peraturan Walikota Batu dalam melaksanakan sensus barang milik

daerah setiap 5 tahun sekali untuk menyusun buku inventaris dan

buku induk inventaris beserta rekapitulasi barang milik pemerintah

daerah. Pengelola barang betanggungjawab atas pelaksanaan sensus

barang milik daerah, dan pelaksana sensus barang milik daerah

sebagaimana dimaksud yaitu ditetapkan dengan keputusan Walikota.

(28)

11

serentak seluruh Indonesia, pengguna barang menyampaikan hasil

sensus kepada pengelola barang paling lambat 3 (tiga) bulan setelah

selesainya sensus. Pembantu pengelola barang menghimpun hasil

inventaris barang milik daerah, barang milik daerah yang berupa

persediaan dan konstuksi dalam pengerjaan dikecualikan dari

ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan Walikota.

3) Pelaporan, adalah hasil penyusunan laporan barang semesteran dan

tahunan untuk disampaikan kepada Walikota melalui pengelola

barang LBMD ini sebagaimana untuk digunakan sebagai bahan

untuk menyusun neraca pemerintah daerah.

Dalam penertiban inventaris ini dilakukan pula kegiatan yaitu;

Monitoring, Labelisasi.

1) Monitoring, pelaksanaan monitoring/evaluasi serta pelaporannya

dilakukan sesuai tata cara dan format paling sedikit memuat

informasi matriks, target, capaian dan kendala yang dihadapi, serta

solusi atau rekomendasi. Pelaksanaan kegiatannya dituangkan dalam

laporan setiap tiga bulan sekali kepada Tim Aset Kota Batu.

2) Labelisasi, salah satu kebijakan tim aset BPKAD kota batu untuk melakukan penertiban BMD serta memonitoring barang aset daerah

yang sudah hilang atau rusak di seluruh kantor SKPD.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan satu unsur yang memberitahukan

tentang petunjuk bagaimana cara mengukur suatu variabel diobservasi

(29)

12

penelitian Kinerja Tim Aset BPKAD Dalam Penertiban Inventaris Aset

Tetap Pemerintah Daerah Kota Batu, sebagai berikut:

a. Kebijakan pengelolaan barang milik daerah (BMD)

1) Peraturan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan BMD

2) Tim Manajemen Aset Badan Pengelolaan Keuangan Dasn Aset

Daerah

b. Rencana target penertiban pengelolaan barang milik daerah (BMD)

Jadwal (Schedule):

1) Monitoring tim aset BPKAD terhadap SKPD, dilakukan pada bulan

Agustus.

2) Labelisasi, dilakukan pada bulan September

3) Penghapusan atau Penyusutan, dilakukan pada bulan Oktober

4) Rekap Hasil Entry Data Semua SKPD, dilakukan pada bulan

November sampai Desember.

c. Menunjuk pihak ketiga untuk membantu pelaksanaan penertiban barang

milik daerah (BMD)

Kinerja Pengurus Barang Yang Ada Di Setiap SKPD

d. Koordinasi tugas Pengurus Barang pada satuan kerja perangkat daerah

(SKPD)

1) Tim Aset

2) Pengurus Barang

e. Pengolahan data berdasarkan Laporan Pengguna Barang

1) Pengolahan data dalam Kartu Inventaris Barang (KIB)

(30)

13

f. Menyampaikan rekomendasi hasil penertiban pengelolaan BMD kepada

Walikota

Buku Inventaris:

Buku inventaris ini ialah hasil laporan yang sudah di entry oleh semua

SKPD Kota Batu yang berisikan aset-aset yang dimiliki dikebutuhan

masing-masing SKPD tersebut.

g. Mengkaji dan mengevaluasi setiap perubahan peraturan yang berkaitan

dengan pengelolaan BMD

Perubahan dari beberapa peraturan perundang-undangan di bidang

Pengelolaan Barang Milik Daerah:

1) UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara

2) UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

3) PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/ Daerah yang mengganti PP Nomor 6 Tahun 2006 jo Nomor

38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas PP Nomor 6 Tahun 2006.

h. Pendampingan dan monitoring implementasi program aplikasi

SIMAKOBA di tingkat SKPD di Pemerintah Kota Batu

1) Sistem Informasi Manajemen Aset Kota Batu (SIMAKOBA) 2) Monitoring

3) Labelisasi

i. Permasalahan dan Penghambat dalam Kinerja Penertiban Inventaris Aset

Tetap

(31)

14

2) Kurang maksimalnya pengelolaan aset.

3) Kurang maksimal atau tegasnya Monitoring Aset.

4) Faktor-faktor penyebab opini disclaimer.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang

membicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan

penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang

diteliti kebenarannya dan dapat memberikan peneliti urutan-urutan pekerjaan

yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian menggunakan

alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.

Sehingga metode penelitian memandu peneliti tentang urutan-urutan

bagaimana penelitian dilakukan, (Nazir Moh, 2011:44). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dan menggunakan

pendekatan kualitatif mengkaji perspektif partisipasi dengan strategi-strategi

yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditunjukan untuk

memahami fenomena-fenomena soisal dari sudut pandang partisipan. Adapun

langkah-langkah metode yang digunakan dalam mendukung penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Dalam dunia pendidikan jenis penelitian yang digunakan adalah

kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan proposal ini peneliti

menggunakan jenis penelitian deskriptif pendekatan kualitatif. Menurut

(32)

15

penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang atau subyek dan perilaku yang diamati. Sedangkan

Krik dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi

tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan

peristilahannya.

Jenis penelitian yang akan di ambil dalam pembuatan proposal

Deskriptif Kualitatif ini adalah suatu metode penelitian yang ditujukan

untuk menggambarkan fenomena yang berlangsung tidak mengadakan

manipulasi atau pengubahan pada variabel dan dimana data yang diambil

dalam penelitian saat ini berdasarkan wawancara dan literatur, jenis

penelitian ini adalah sutu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia,

suatu objek dengan membuat deskriptif secara sistematis mengumpulkan

data yang diperlukan sesuai dengan fakta informasi yang akurat dari

tempat penelitian. Sehingga semua data yang telah dikumpulkan peneliti

akurat, terpercaya dan benar adanya.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan informasi yang digunakan sebagai pokok

kajian dalam melakukan penelitian. Data tersebut harus digali dari

sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh

hasil yang baik. Tujuan penelitian menggunakan sumber data yakni ingin

memperoleh data-data yang akurat sesuai dengan fakta-fakta yang ada

(33)

16

menjadi kendala pada kinerja tim aset BPKAD dalam penertiban aset tetap

pemerintah daerah kota batu. Mengingat bahwasannya penertiban aset ini

sangatlah penting dan menariknya untuk diketahui bagi mahasiswa ilmu

pemerintahan. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah:

Data Primer (Wawancara) dan Sekunder (buku).

a. Data Primer

Data Primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti

langsung dari sumbernya untuk mempermudah peneliti dalam mencari

informasi dan bahan yang diperlukan dalam penelitian (Hermawan

Warsito, 1995:53). Data primer yaitu data yang diperoleh secara

langsung dari tempat peneliti (lokasi peneliti) dan merupakan data yang

diperoleh dari sumber pertama seperti yakni data yang di ambil berupa

hasil wawancara dengan Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

(BPKAD). Pada aktualisasinya peneliti berhasil melakukan wawancara

dari observasi kebeberapa subyek yang menurut peneliti sangat strategis

dalam memperoleh data-data. Adapun data primer yang peneliti

dapatkan dari subyek penelitian yang sudah ditentukan antara lain

wawancara bersama atau kepada pihak maupun staf-staf Badan

Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) khususnya bagian aset

kota Batu.

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain

yang bersifat saling melengkapi dan data primer ini dapat berupa

(34)

17

yang akan diteliti, dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh

data dari sumbernya, peneliti hanya sebagai pemakai data dan diperoleh

dalam bentuk yang sudah jadi atau sudah diolah oleh instansi, kantor

atau lembaga lain yang sesuai dengan bidangnya. Dalam data sekunder

ini peneliti menggunakan yakni data yang di ambil berupa referensi

buku-buku yang membahas tentang aset daerah, jurnal dan media sosial

(Internet) yang bersangkutan terhadap aset dan penertiban inventarisasi

aset tetap/barang milik daerah.

Selain dari beberapa buku yang berhubungan dengan penelitian

ini, peneliti juga berhasil mendapat dokumen-dokumen yang dimiliki

oleh BPKAD (Bagian Aset) Kota Batu mengenai panduan dalam

melaksanakan penertiban inventaris aset tetap terhadap barang milik

daerah (BMD). Data-data yang dihasilkan dari turun lapang itu

semuanya berfungsi sebagai memperlengkap temuan peneliti selama

melakukan observasi pada penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data (observasi, dokumentasi dan

wawancara). Yaitu dari hasil wawancara, dan adanya tambahan seperti

dokumentasi. Dengan demikian data-data dalam proposal penelitian adalah

bersumber dari:

a. Observasi, atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya

selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.

(35)

18

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta

dibantu dengan yang lainnya, (Bungin Burhan, 2007:115). Peneliti

langsung turun kelapangan menemui pihak Badan Pengelolaan

Keuangan Aset Daerah (BPKAD). Adapun hasil observasi yang paling

penting dan berguna ialah peneliti berhasil turun pada beberapa SKPD,

tepatnya di sekolah SMAN 1 Batu untuk melabelisasi aset atau

barang-barang disekolah. Sehinga observasi yang dilakukan sangat membantu

untuk memaparkan hasil dari fenomena yang terjadi pada lokasi

penelitian.

b. Wawancara, peneliti langsung mewawancarai pihak Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) khususnya Tim Aset.

Dimana wawancara secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil

bertatap muka dan antara pewawancara dengan informan (nara sumber)

atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan

terlihat dalam kehidupan sosial yang relatif lama, kekhasan wawancara

mendalam adalah keterlibatan dalam kehidupan informasi, (Bungin

Burhan 2007:108). Informasi yang dikumpulkan menjai data yang

diperoleh oleh peneliti secara langsung dari bagian-bagian yang ada di

BPKAD (Bagian Aset). Dengan tujuan wawancara dilakukan

mendapatkan gambaran lengkap tentang maslaah yang akan diteliti oleh

(36)

19

c. dan Dokumentasi, pengambilan data bukti hasil turun lapang berupa

foto dan dokumen. Dokumentasi yang berasal dari tulisan (yaitu

dokumen resmi untuk memperkaya data dan hasil wawancara), kamera

dan rekaman audio (yaitu sebagai pembuktian bahwa peneliti telah

melakukan penelitian di locus penelitian). Adapun bukti atau

dokumentasi yang peneliti hasilkan ialah beberapa foto-foto monitoring

ke SKPD, data-data yang merupakan file untuk pelaksanaan penertiban

aset daerah, selain itu peneliti juga mendokumentasikan berupa video

tentang situasi lokasi yang dianggap penting untuk mendukung

penelitian ini.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah seseorang atau lebih yang dipilih dengan

sengaja sehingga nara sumber data dapat terkumpul, karena dianggap

mengusai bidang yang berhubungan dengan sasaran penelitian. Subyek

penelitian ini berkaitan dengan sumber-sumber informasi didapatkan oleh

peneliti saat dilakukannya penelitian yang berupa orang-orang dan bisa

memberikan data informasi secara lengkap mengenai permaslaahan yang

terjadi pada pusat penelitian.

Subyek penelitan adalah sesuatu baik orang, benda ataupun

lembaga (oraganisasi) yang sifat keadaanya akan diteliti. Dalam penelitian

ini subyek penelitiannya adalah orang yang benar-benar memahami

permasalahn, yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertugas sebagai

Tim Aset BPKAD dalam penelitian kinerja tim aset dalam penertiban aset

(37)

20

Subyek penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan latar belakang penelitian.

Karena sebagai subyek yang mampu memberikan informasi, maka alam

penelitian berhati-hati menentukan informasi. Agar didapatkan informasi

yang lengkap dan mendalam. Adapun subyek penelitian yaitu:

a. Kepala Bidang Aset BPKAD

b. Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Distribusi BPKAD

c. Perangkat Tim Aset BPKAD:

1) Bagian Penertiban

2) Bagian Pengelolaan

3) Bagian Penghapusan

Ketika peneliti melakukan observasi, peneliti hanya dapat bertemu

pada tataran staff atapun dari masing-masing subyek yang telah dipilih,

sehingga hasil dari wawancara merupakan keterangan sesuai yang

diharapkan untuk menjawab problematika yang ingin diteliti.

5. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini merupakan tujuan yang akan menjadi

tujuan peneliti dalam sebuah peneltian. Dimana tempat tujuan tersebut

peneliti akan mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian

yang akan menjadi tujuan peneliti adalah bertempat di:

Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD), Kantor

Walikota Batu, Jl. Panglima Sudirman No.87, Kec. Batu, Kota Batu, Jawa

(38)

21

6. Teknik Analisis Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan,

tahap berikutnya yang harus dimasukkan adalah tahap analisa. Ini adalah

tahapan yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah yang dikerjakan

dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan

kebenarannya yang diajukan dalam penelitian, (Koentjaraningrat,

1993:269). Teknik analisa data kualitatif yaitu dengan cara menelaah

seluruh data yang telah terkumpul melalui pengamatan dan wawancara

(interview). Selanjutnya gambaran analisa data dilihat pada bagan 1.1

sebagai berikut:

Bagan 1.1Komponen dalam analisis data (interactive model)

Sumber: Miles dan Humberman dalam Sugiyono (2014:92)

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data, merupakan data yang baru diperoleh dari

hasil penelitian, yang merupakan kumpulan fakta atau

fenomena-fenomena yang berwujud data lapangan yang masih belum beraturan

Pengumpulan

Data Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan Reduksi

(39)

22

dan belum dipilah-pilah yang akan diolah di tahap kedua yaitu reduksi

data.

b. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemeilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstarkan informasi, datakasar yang muncul

dari catatan lapangan (Miles dan Huberman, 1992:16), adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam reduksi data ini memberikan gambaran

yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti dalam melakukan

penelitan.

Reduksi data dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan

dalam uraian laporan yang lengkap data terinci. Data dan laporan lapangan

kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang

pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema dan

polanya (melalui proses penyuntingan, pemberian kode). Reduksi data

dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada

tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak

diperlukan disortir agar memberi kemudahan dalam penampilan,

penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.

c. Display data (Penyajian data)

Display data (penyajian data) merupakan sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilann tindakan (Miles dan Huberman, 1999:17). Dalam

penyajian data ini diarahkan agar data hasil dari reduksi

(40)

23

Display data (Penyajian data) dimaksudkan agar lebih

mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini

merupakan pengorganisasian data kedalam suatu bentuk dipilah-pilah

dan disisikan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai

dengan kategori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan

permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan-kesimpulan

sementara diperoleh pada waktu data direduksi.

d. Pengambilan Kesimpulan

Tahapan penarikan kesimpulan merupakan hasil akhir dari

penelitian, tahapan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memahami

makna atau sebab akibat yang ditimbulkan. Sebelum melakukan

penarikan kesimpulan terlebih dahulu dilakukan dalam reduksi data,

serta penyajian data dan selanjutnya penarikan kesimpulan.

Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus

menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama

memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti

berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang

dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotesis

dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan dari

kategori-kategori data yang telah direduksi dan disajikan untuk selanjutnya

menuju kesimpulan akhir mampu menjawab peramasalah yang

Gambar

Tabel 3.3 Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Sex
Gambar 4.10 Label Aset  .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

- Hartini datang menziarahi Satiah tetapi Satiah tiada di rumah kerana Pak Morit membawa Satiah berubat di Kampung Langsat... Bab 10: Keruhnya Air

Dari keempat sampel tanaman dapat kita ketahui bahwa pencemaran logam berat merkuri (Hg) pada tanaman tersebut dapat dikatakan masih normal, namun pada

Strategi yang memberikan kesempatan siswa berperan aktif dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menekankan

Perlu mempertimbangkan saat tanam yang tepat untuk penanaman kempat komoditas yang ingin dikembangkan di lokasi kegiatan, dan sesuai dengan karakteristi musim

Dari hasil rekapitulasi yang diperoleh akan digunakan Rating Scale untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan, dengan

Sedangkan untuk misi sanitasi Kabupaten Batang atau yang lebih luas disebut sektor air minum dan penyehatan lingkungan merujuk pada misi ke 3 dan ke 4 dari misi Kabupaten dalam

yang melakukan proses komunikasi dan melakukan penelitian adalah orang yang telah terikat oleh nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam, karenanya akhlak mahmudah yang dipegang

Da lam Sikap Kerja faktor paling berpengaruh adalah mental dan ke- pribadian, sehingga mental dan kebiasaan kerja yanq mendu- kung produktivitas dan terlaksananya tuqas