TER.JADINY A PERCERAIAN
(Analisis Putusan No.1236/Pdt.G/2008/PAJT)
Skripsi
0ukan kepada Pakultas Syariah dan Hukum untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
SYARJF HIDAYATULLAH JAKARTA
OJ eh: Umu Salamah 105044101434
Oitt•rin,
dari Tgl.
: ... + ... _
'.
ᄋZエゥイNカNNセZᄋ
QGᄋスMZZᄋセイヲQZZZRQZウBIMサ@
. .. \lJ. ..
V.L ... ..
ゥNL[jZ[ゥセゥヲゥォ。ウゥ@ : ... .KONSENTRASIPERADILANAGAMA . PROGRAM STUDJ AH\VALALSYAKHSIYYAll
FAKlJLTAS SYARIAH DAN HUKlJl\il UIN SY ARIF HIDA YATlJLLAH
li ujikan dalarn siclang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam '.fegeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 7 Dcsembcr 2009. Skripsi ini tclah di terima :ebagai salah satu syarat mernperoleh gelar Smjana Hukum Islam (Sill) pada Program )tudi Ahwal Assyakhsiyyah.
'ANITIA 1.) .. JIAN
. Ketua
NIP !95003061976031001 . Sekretaris : Kamaruscliana. S.Ag. M.ll
NIP 197202241998031003 Pernbimbing : Drs. I-I.Husni Thovyar. M.Ag
NIP 19451010196410100!
Penguji I : Kamaruscliana. S.Ag. M.H (
....
セ@
NIP 197202241998031003satu-.persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifI-Iidayatullab Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisim ini telah saya camtumkan sesuai dengan ketentua yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian bari terbukti babwa karya ini bukan basil karya asli saya atau merupakan basil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi ym1g berlaku di Universitas Islam Ncgeri (UIN) Syarif
Hidayatullab
Jakarta, Oktober 2009
LセMNZ{Hセ@
nemberikan segala nikmat dan kmunia-Nya, puji syukur atas taufik dan hidayah-Nya ;ehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah cepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke wman yang pen uh lengan ilmu pengetahuan bese1ia keluarga dm1 para sahabatnya hingga akhir zmnan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa menyelesaikan skripsi ini banyak
obaannya, akan tetapi berkat kesabaran dm1 kegigihan penulis dapat melaluinya. Dan tak
;pas dari pihak-pihak yang telah membm1tu penulis, tak ada ym1g dapat penulis ucapkan elain ucapan terima kasih ym1g sebesar-besm1iya, semoga apa yang telah dilakukan ntuk membantu penulis di balas yang setimpal ·o]eh Allah SWT. Ucapm1 terima kasih ini
:runtuk:
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma,S.I-1,M.A,M.M Dekan Fakultas Syari'ah dm1 Hukum
'
2. Drs. H. A. Basiq Djalil, S.H, M.A dm1 Kamarusdiana, S.A.g,M.H Ketua dan
Sekretaris Program Studi A.hwal Assyakhsiyyah terima kasih alas bimbingannya
se!ama penulis menempuh kuliah.
5. Segenap Staf Perpustakaan Utama Universitas Islam Negl'ri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Stafperpustakaan Fakultas Syariah dan Hukmn atas tersedianya buku-buku, yang sangat membantu penulis dalam penyusunan skri psi. ini.
6. Ananda haturkan terima kasih teristimewa buat Orang Tua penulis Ayahm1da H. Mudasir dan Ibunda HJ.Masuah kasih sayangmu tak akan terbalaskan dengan apapun, yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan studi sampai Perguruan Tinggi, semoga Allah SWT melinclunginya, membalas apa yang telah diberikan buat penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Do'akan Ananda supaya menjadi orm1g yang sukses, dan terima kasih kepada seluruh keluarga yang telah mendukung penulis dalan1 menyelesaikan studi.
7. Seluruh Pihak Pengaclilan Agmna Jakarta Timur klmsusnya Drs.Ahm,1d Busyro, M.H Hakim yang telah bersedia diwawancarai penulis untuk mendapatkan jawaban yang akurat, Muhammad Edwar, S.Hut Penata Muda yang tclah membantu penulis mencari berkas putusan, Hisni, S.I-I.i, Fakhrnroji S.H, dan Drs. H. Siiiful Anwar Panitera yang telah mempennudah penuli': mendapatkan data-data yang berkaitan dengan skripsi.
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
'' Jazakumullah Khairan Katsiro''
Jakartl-1_10 Dzulqa' dah I 431 I 0 November 2009
>AFTAR ISI.. ... iv
IAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... ? D. Tinjauan Pustaka ... 8
E. Metode Penelitian ... : .... 9
F. Sistematika Penulisan ... 11
AB II. NUSYUZ MENURUT HUKUM ISLAM A. Pengertian nusyuz serta Dasar Hukumnya ... 13
B. Macam-macam Nusyuz istri dan suami serta kriterianya ... 17
C C . ara mengatas1 nusyuz . b 'k . . ai 1stn maupun suam1 ... ·-. ?2
D. Pengertian Selingkuh dan Faktor-faktor perselingkuhan ... 33
AB III. PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR .A. Wewenang absolut dan relatif ... .37
B. Sumber hukum materiil dan formil. ... 44
C. Fungsi dan kerja Hakim ... 51
B .. Pertimbangan Hukum ... 61 C. Amar Putusan ... 64 'D. Analisis Penulis ... 66
IAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ... 71 B. Saran-saran ... 72
1AFTAR PUSTAKA ... 74
AMP IRAN-LAMP IRAN
Berkas Putusan No. 1236/PAJT/Pdt.G/2008/PAJT Pedoman wawancara
Surat keterangan wawancara Surat mohon data/wawancara
Surat mohon kesediaan menjadi pembimbing skripsi
Laporan Tahun 2008 Pengadilan Agama Jakarta Timur tentang perkara yang di terima
'
Laporan Tahun 2008 Pengadilan Agama Jakarta Timur t1;1;tang perkara yang di putus
'
Perkawinan merupakan ha! ynng fitrah bugi 111anusia yan:s sudah tertanwn dan
tcrpatri · dalam hati dan perasaan 111anusia laki-laki wanita. Kcduanya saling
membutuhkan guna saling mengisi dan membagi pcrasaan suka 1naupun duka. I lidup
ini terasa kurnng sempurna tanpa kehadiran orang lain disisinya, menjalin kasih
sayang bersamanya, membangun mahligai rumah timggn yang bahagia dan lestari. 1
Sepasnng suami istri ketika mcmasuki dunia rumah tangga dengun penuh
impian clan harnpan. Mcrelrn bcrencam'. mcmbangun scbuah ru111ah tangga yang
sejahtcra di dalrnn istana yang mcgah clcngan penuh kasih sayan.s dan cinta. Scorang
suami henclak mcmenuhi segala harapan istri dan kcluarganya .
. Scpasang suarni istri, tcrutama suami, harus mcnata 」ゥエセQM」ゥエ。@ yang di harapkan
dalanr membangun keluarga. Bijaksana dan menerima apa adanya. Su pa ya kebutuhan
rurnab tangga ticlak di rasa sebagai keharusan yang mernberntkan. Sehingga ti<lak
bertolak belakang clengan impian clan harapan.
Adalah suatu kekeliruan, jika ucla anggapan yang 111cnyatakan bahwa
kehiclupan suami istri akan membuahlrnn keinclahan clan kasih sayang meskipun
dalam, konclisi krisis. Munculnya rnasalah clalern rumah tang,ga karena suami atau
1
Musifln As'ad clan H.Suli111 Basyan1kil, Perka11'inan d11111\laso/ahny11, (Jakarta: Pustnka ;\]v
istr; rnelalaikan kewajibannya. Nusyuz istri maupun suami aclalah salah satu faktor
yang,clapat rnengganggu kcharmonisan dan bahkan keutulum sebuah rumah tangga.
Sebuah rumah langga yang ideal harus di bangun cliatas landasan keagamaan
(spiritual) di samping landasan material. Kcdua landasan ini pada clnsarnya
terintegrasi. Karenanya tidak baik bila nanya di dasarkan pada snlah satunya saja.
Lanclasan spiritual keagarnaan berguna untuk mcmbcrikan landm•an rohani kehidupan
untuk mendorong clan memberi ketenangan, kescjukan clan kebahagiaan baik !ahir
maupun batin agar tercipta kehidupan keluarga sakinah.
Sedangkan landasan materi rnerupakan sarana yang akan mcmbcrikanjaminan
bagi kelestarian kehiclupan rnmah tangga bahagia. Melalui lancbsan materi, pria bisa
rncmbcri mahar dan nalkah unluk mcmenuhi kcpcrlunn keluarga seperti belanja
harian, paknian dnn pcrhiasan clan penycdiai111 fosililas runrnh yang rncmaclni.
Bila hal ini terpenuhi termasuk landasan spiritual yang kuat, rnaka akan
tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah wa rnhmah runwh tangga yarng di liputi
cinta, kasih sayang dan kebahagiaan lahir dan batin.2
Hak clan kewajiban seorang istri atau suami terkait dcngw1 tugas clan l'ungsi
masing-masing yang harus clilaksanakan sccara seimbang misalnya penman istri
untuk menciptakan ketenangan, ketcntrnman serta kasih sayang cl;tlarn rurnah tangga
harus cliirnbangi oleh peranan suami clalam rncnjalankan l'ungsinya scbagni kcpala
keluarga sesuai petunjuk agama. Apabila istri tclah menjalank1111 tugas-lugas dan
2
kewajibannya sebagai ibu rurnah tangga bcrmti ia tclah rncnjadi istri yang shalchah.
Dir sudah mcnciptakan fondasi yang kokoh dalam kclunrga. '
Allah SWT mcwajibkan istri untuk mcmmti suarninya cl.:darn scgala hal yang
disana tidak tcrclapat pclanggaran ajarnn agama dan kenrnksiatan kepada i\llah.
Wanita yang menaati suaminya hendaknya berpernsaan krnbut saat ada suaminya,
mencari keridhaannya clan mewujudkan sebesar nrnngkin rusa kctcntraman dan
ketenangan di rumah.
·Allah menuntut kendali kelunrga di tangan lelaki karena kekuatan dan
kegigihan yang di karuniakan Allah kcpadanya scrta kernampuan mcncari rczcki di
rnuka bumi. Kepemirnpinan berrnakna rnenyerahkan manajcmcn dan urusan kcluarga
scrta pcngaralrnn anggota-anggotanya kcpada scsuatu yang mcml>awa kcbaikan untuk
merckl1 dunia dan akhirnt kcpada pcmimpin keluarga yaitu su:11ni. Pcngcrtian ini
mengharuskan lelaki bckc1ja kcras, 111c11Jorong11ya untuk bcd1ua1 dan bcrju:mg
merupakan beban dan tanggung jawab. Meskipun demikian ia scjalan clan selaras
dengan fitrahnya. 3
Suami adalah pemimpin atas istri yaitu sebagai pemimpin, pcngayom,
pelinclung, penanggung jawab scrta pcndidik bagi merck:i. Ka11111 laki-laki pnda
umumnya berperan sebagai pencari naJlrnh clan mclindungi kcluarga. Karena itu
seorang ayah harus memelihara dan mcnjaga anak-anakny;.1 dan scorang sunmi
meli11cl1111gi, mcnopang clan mcnallrnhi istrinya. Laki-laki bc1"k11asa atns rumahnya
" Abdul i·lakn111Ash-Sha'idi,1\le1111ju l\l!fuarga Sakinah (Jakarta: aャ、Iセャヲ@ セ@.. lcdia Eka Sarana,
tetapi ini adalah sebuah tanggung jawab bukan pcrlakuan istirncwa yang
mercndahkan hak-hak kaum perernpuan.
Allah memerintahkan kepada suami istri agar 111cnunaikan hak dan
kcwajibannya 111asing-111asing clcngan baik, agar ォセィゥ、オー。ョ@ runrnh langganya
be1jalan wajar. Dan scharusnya masing-rnasing bcr;:abar jika ada pcrlakuan jclck
yang clipcrbuat olch salah satu pihak dan juga 111asing-nrnsing harus bcrusalm
unluk saling rnc111cnuhi kewttjibannya scbaik 111ungkin d;111 jika ada kckurangan
maka memohon kepada Allah agar bisa sal ing untuk m•:nutupi kckurangan
tersebut. Inilah faktor utama bagi kelcslarian clan uluhnya rumah tungga4
Suarni istri wajib saling cinla mcncintai, horrnat mcnghormati, sctia clan
membcri bantuan lahir batin yang satu kcpada yang lain. Kcwajiban uta111a liagi
scorang istri ialah berbakti lahir clan batin kcpada suami di dalam batas-batas yan[b di
benarkan dalarn hukum islam. Jika istri rnencnlang perintah su:1111i atau tidak mau
ュ・ャエセォウ。ュゥォ。ョ@ kewajibannya maka clapat dikatakan nusyuz.
Pengaluran tentang nusyuz clalam Kompilasi Huku111 lsltun tcrdapat dalam
pasal 84 ayal (1) yang menjelaskan bahwa i;;tri dapat dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksairnkan berbagai kewajibannya, sebagaimana dimabud dalam pasal 83
ayat (1) kecuali dengan alasan yang sah.
perintah maim scorang suarni harus mcngatasinyn sesuai dcng:.111 njaran islam
Untuk rnengatasi istri nusyuz menurut Al-Q•.11"an Surat An-Nisa ayat 34
pertama menaschatinya clan rnemberikan pcringatnn kcpadanya jika usaha ini tidak
berhasil maka pisahkanlah clari tempat ticlur kemudian jika usaln1 ini tidak berhasil
rnaka rnemukulnya clengan pukuJan yang tidak me1i1bclrns.
Apabila seorang sumni suclab mcngatasinya scsuai dcngan ajarnn islarn, akan
telapi istri tetap ticlak berubah bahkan terus te1jacli pcrcckcokan/pcrselisihan yang
bcrakibat buruk bagi kelangsungan hidup rncreka scdangkun upayn damai tidak
tercapai makajalan terakhir yang harus di tempuh adalah pcrcerai:m.
Hukurn pcrlrnwinan di Indonesia sesuai clengan Undang-Unclang No. I Talnm
1974 tentang perkawinan pasal 39 dan Kompilasi Hukum Islam pasal 115 di jdaskan
bahwa percernian itu harus di dasarkan atas alasan yang di bcnarkan oleh Irnkurn.
Perceraian ini juga cliatur dalam Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama pasal 65 yang di sebutkan bl!hwa:
"Perceraian hanya clapal di lakukan di depnn siclang Pengaclilan sctclah Pengaclilan
yang bersangkutnn berusaha clan tidak bcrhasil mendamaikan kedua bclah pihak."
· Perkara percernian yang te1jadi di Pengadilan Aganw fokurta Timur salah
satunya adalah istri nusyuz karena sclingkuh sedangkan dalarn Kompilasi Hukum
sebutkan secara jelas dan rinci seorang istri di anggap nusyuz lrnrcna tidak mau melaksanakan kewajibannya.
Berdasarkan data yang penulis dapali di Pengadilan Agrnna Jakarta Timur bahwa perccraian yang diakibatkan karcna adanya orang kctiga ada 288 perkara dari sekian banyak perkara perceraian yang terjadi pacla tuhun 2008. Perknra istri nusyuz karena selingkuh menarik perhatian pcnulis untuk rnenggali lebih clalmn clan sekaligus ingin 111engetahui bagaimana pertimbangan hakim dalam mcmutus perkarn tersebut, untuk itu dalam menulis skripsi i11i penulis rnernilih judul: "JSTRI NUSYUZ KARENA SELINGKUH SEBAGAI PEl\llCll TER.JADINYA PERCERAIAN''(Analisis Putusan Nomor 1236/Pdt.G/2008/P,\.JT)
B. Pcmbatasan d:111 Pcrumusan Masalah I. Pcmbatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus maka penulis hanya membat<1si pennasalahan istri nusyuz. yang di sebabkan sclingkuh dcngan mcngnnalisis putusan Hakim No.
1236/ Pdt.G/ 2008/PAJT di Pengaclilan 1\gama Jakarta Timur.
2. Pcrumusan !Vlasalah
I .. Apa kriteria istri yang dianggap nusyuz?
2 Apakah selingkuh ternrnsuk nusyuz?
3 Apa pcrlimbangan hakim sehingga mengabulkan gugatan ccrai yang diajukan
suami terhadap istri yang nusyuz karena selingkuh?
C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian
Aclapun tujuan penelitian ini mlalah:
I. l.lntuk mengctahui kriteria istri yang dianggap nusyuz
2. Untuk mengetnhui bahwa selingkuh termasuk nusyuz
3. Untuk mengetahui pertimbangan Hakim dalam gugatan ccrai yang ciiajukan
scsuai tcrhadap islri yang nusyu1. kurena sclingkuh.
4. Untuk mcngctahui pertimbangan liakim schingga mcngabulkan gugatan ccrai
yang diajukan suami terhaclap islri yang nusyuz
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah:
1. ·Agar penelitian ini akan menjadi sangat penting clan bcrmanfoat bagi
peningkatan kesaclaran hokum kepacla masyarakat pada khususnya mcngenai
tata earn perceraian di Pengadilan Agarna.
2. Bagi masyarakat pembaca pada umumnya clan 111ahasiswa pada khususnya di
harapkan clapat menjacli salah satu surnber baca:m yang clapat di
pertimbangkan dalam 111emecahkan masalah yang rclcvan.
3. Untuk rnernperkaya khazanah il111u pengetnhuan khususnya clala111 biclang
4. Penelitian ini juga dapat di jciclikan bahan bagi pihak yang bcrwcnang saat mengambil kebijakan dalam upaya peningkatan kesadaran hukum di nrnsyarakat tentang perceraian di Pengadilan Agama.
D. Tinjauan Pustaka
Penulis melakukan studi penelitian terdahulu pada bebcrnpa studi yang tclah di Likukan sekitar pcrceraian yaitu:
'
!,. .Nurshollah, Kekerasan karena istri nusyuz (Studi Kasus di Pengadilan Agama Jakarta Selatan), Aclministrasi Kepcrdalaan Islam, 2008. Skripsi ini membahas bagaimana Undang- Unclang positif' yang telah mcngatur tcntang penghapusan kekerasan di sebabkan istri nusyuz, bagaimana panclangan hokum islam mengenai istri nusyuz clan cara mengatasinya. Skripsi ini menganalisis putusan yang ada di Pcngadilan Agama Jakarta Sclatan. menganalisis pertimbangan Hakim.
2. Maisaroh, Pencabutan hak hadhanah karena istri nusyuz (S tucli Kasus di Pengaclilan Agama Tangerang), Administrnsi Kcperdatrn111 Islam, 2005. Skripsi ini membahas masalah pencabutan hak haclhanah akibut istri nusyuz, mengenai atas dasar apa Pengaclilan Agama Tangernng mencabut hak haclhanah terhaclap istri nusyuz.
3. Herdianto, Perceraian Karena Perselingkuhan (Studi Kasus di Pengadilan
lc1jadinyn pcrccraian dcngnn mcnganglrnt bcbcrapa kasus di l'cngadilan !\gama Jakarta Sclatan dan pcnyclcsaiannya. Skripsi 1111 tidak mcmbahas .mengenm nusyuz.
Seclangkan skripsi saya membahas mcngenai istn yang clurhaka clan membangkang terhaclap suami disebabkan sclingkuh menurul pandangan hukum islam berbecla clengan skripsi- skripsi di alas, istri nusyuz mcmpunyai kritcria yang bermaca111-111aca111 yaitu ticlak nrnu berhias di sm1l suami membutuhkan dirinya, mcndurl1alrni suallli di alas rnnjang, keluar runrnh tanpa seizin suallli, n;eninggalkan kcwajiban agama scperti mamli, shalat dan lain-lain. Sclingkuh termasuk nusyuz karena munculnya kcbencian istri kcpndn suaminya sclalu mcnghindmknn diri dari suaminya ilu, 111cngnlihka11 Jllllllh111g•u1 atau pcrlwliannya kepada pria idaman lain. Pcnulis 111cnganalisis putusan 1 lakim No. 1236/ Pclt.G/PAJT clengan alasan perceraian istri nusyuz karena sclingkuh di Pengadilan Agama Jakarta Timur.
1J:. Metode Pcnclitian
untuk 111cngct<1lrni Hakim dalam menyclcsaikan perlrnra istri nusyuz karena selingkuh
secara sistematis dan akural berdasarkan data yang di dapatkan di l'cngadilan Agama
Jakarta Timur.
I. Sumbcr data.
Data primer yang penulis dapalkan bernsal dari wawancara dengan llakim
yang mcnyelcsailrnn perkarn istri nusyuz karena sclingkuh dan mengwialisa putusan
Hakim pada perkara No. 1236/Pclt.G/2008/PAJT di Pengadilan Agama Jakarta Timur.
Sedangkan data sckunder di dapatkan dari Undang-Undang No. I Tahun 1974
TePtang Perkawinan, Undang-Undang No.3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama,
Kom,pilasi Hukum Islam dan buku-buku yang terkait.
2. Tcknik Pengumpulan Dula
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalab dengan cara melilrnt clan 111eneli1i berkas putusan
perceraian istri nusyuz karena selingkuh dengan No.1236/Pdt.G/2008/PAJT di
Pengadilan Agama Jakarta Timur.
b. Interview atau wawancara aclalah suatu percakapan dengan tuj11an. 5
Interview yang sering disebut juga wawancara atau kuesioner lisan adalah
sebuah dialog yang dilnkukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperolch
5 Iniron ;\rifin,
Penelitian Kualitatif dala111 bidang-bidang i/11111 sosial dan keagcunaan,
in/(1rnwsi dari tcrwawancarn (interviewer/ Dalam ha! ini pcnulis mengaclakan dialog
langsung cleng<111 Hakim Pcngadilan Aga111a Jalrnrtn Timur.
3. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mcncari clan menyusun secara sistc111atis data yang
di peroleh dmi hasil wawancara, ca ta tan lapangan clan bahan-bahan lain. 7 Dalan1
menganalisis data pcnulis menggunakan analisis deskripti /' yaitu suatu mctoclc
analisis data climana penulis rncnjabarkan data-data yang dipero!eh clari basil
penclitian schingga di clapatkan suatu kcsi111pula11 yang objcktif, logis, konsisten dan
sistematis sesuai clcngan tujuan yang di lakukan pcnulis dalam penelitian ini.
Dalam hal ini data yang di pcrolch clmi basil penclitian ini aclalah bcrkas
'
pcrkarr1 l'cngadilr111 1\ganw .l<ikart;1 Timm yrn1g <limn di 1injm1 lehih jm1h unluk
mendapatkan has ii yang akurat, clan obj ck ti
r
Aclapun teknik penulisan skripsi ini bcrpcdoman pada buku pcdoman
penulisan skripsi Fakultas Syari'ah clan Hukum
f;. Sistcmatilrn Pcnulisan
Dalam penulisan skripsi ini tcrcliri clari lima bab yaitu 1m1sing-masing bab
memiliki beberapa sub-sub secara keseluruhan meliputi sebagai berikut:
6
Sulrnrsim i i\rikun10, Prosedur Pene/irian cct x (Jakarta: l'T.Rincka C: ipln, 1996) 11. 1114
7
BAB I Pendahuluan ysng bcrisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan nrnnfoat penelitian, tinjauan pustaka, mctoclc pc1ielitian, clan sistematika pcnulisan.
BAB II Pembahasan nusyuz menurut hukum islam mulai dari pengertian nusyuz serta clasar hukumnya, macam-macam nusyuz istri clan suami serta kritcrianya, cara mcngatasi nusyuz baik istri maupun suami, pcngcrtian selingkuh clan faktor-foktor perselingkuhan.
BAB III Pcngaclilan Agama .Jakarta Timur yang bcrisi wcwenang absolut clan relatif, sumber hukum materiil dan for111il, fungsi clan kei:ja hakim, foktor-faktor penyebab te1jadinya perceraian pada ta!mn 2008
BAB IV Analisis Pengaclilan Agama Jakarta Timur Nomor
'
l 236/Pdt.G/2008/PAJT mulai dari duduk pcrkarn, pcrtimbangan hukmn dan penetapan putusan clan analisis penulis mengenai perkara istri nusyuz karcna selingkuh di Pengaclilan Agama Jakarta Timur.
I. Pengertian Nusyuz
Nusyuz berasal dari kata bahasa arab yang secarn etirnologi " al-irtifa"(c'i/l'I)
yang berarti naik atau meninggi.1 Kalinrnt nusyuzu jamak dari "an-nasyaz"(y.:ol)
yang berarti tempat yang tinggi. Makna ini sesuai clengan Qur'an surah
al-Mtijadalah 58: 11 menyatakan
'' ... dan apabi/a di kata/wn 'badirilah ka11111, maka berdirilah kamu"
, Sedangkan secara terminologi bahwa nusy1.1z diartikan dcngan kedurhakaan
istri terhaclap suami clalam ha! menjalankan apa-apa yang cliwajibkan Allah atasnya.
Kata nusyuz selalu menjacli sebutan atau scakan hanya di peruntukkan bagi istri
belaka.2 Nusyuz bermakna keclurhakaan yang di lakukan seorang istri tcrl,aclap
1
Muna\vir AF dan Adib Bisri, Kcunus Al-Bisri: Indonesia-Arab Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka \rogressif, 1999) h.260
2 An1 ir Syarif'udin, llulat111 Perka1vinan /slan1 di Inda nesia anlara jlqh 111un(1kahal dan
suaminya, hal ini bisa te1jadi dalam bentuk pe!anggaran perintd1 penyelewengan clan
ha!-hal yang clapat mengganggu keharmonisan rumah tangga3
2. Dasar hukum nusyuz
Berkenaan dengan hal ini Allah SWT memberi tuntunan bagaimana mcngatasi
nusyuz istri agar ticlak te1jadi perceraian. Firman Allah SWT yaitu:
Artinya:
"Kaum !aki-laki ada!ah pemimpin bogi kaum iwmita, o!eh karena Al/ah telah
melcbihkan sebahagian mereka (laki-liiki) alas sebahagicm yang lain (wanita) dan
'
karenp n1ereka (lak-lakl) telah menaflwhkan sebagian dari harta mereka. Sebab i/11
maka wanita yang saleh ialah yang ta 'at kepada Allah /agi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada a/eh karena Allah le/ah memelihara. Wanita-wanita yang kamu
khawatiNwn nuoyuznya maka nasehati/ah mereka dan pisahkanlah mere/ca di tempal
tidur dan pukullah mere/ca. Kemudian jika men/a 'alimu maka janganlah kamu
mencari-cari untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. "(QS. An-Nisa: 34)
3 Amiur Nuruddin clan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi
Dalam ayat di atas Allah mengabarkan bahwasanya kaum laki-laki itu adalah
pemimpin bagi kaum wanita maksudnya dengan earn menunaikan hak-hak Allah akan
mereka berupa pernelihmaan akan kcwajiban-kcwajiban dari-Nya dan melarang
mereka dari berbuat kerusakan, laki-lnki wajib menekankan ha! tersebut kepacla
mereka dan laki-laki juga adalah pemi'llpin mereka dengan memberikan nafkah
kepada mereka berupa pakaian dan tempat tinggal. 4
Berangkat clari surat An-Nisa ayat jセ@ Al-Qur'an mernberikan opsi scbagai berikut:
a. ,lstri cliberi nasehat dengan c"rn yang rna'ruf agar ia segera sadar terhaclap
· kekeliruan yang di perbuatnya.
b. Bila clinasehati tidak berlrnsil maka pisah ranjnng (tcrnpat tidur) cam ini
berrnakna sebagai hukurnan psikologis bagi istri clan dalam kesendiriannya
tersebul, ia dapat rnclakukan korcksi diri tcrhaclap kckcliruannya.
c. Apabila kedua cara diatas tidak bcrhasil langkah berikutnya adalah memberi
hukurnan fisik clcngan cam mcrnukulny1 telapi clengan pukulan yang tidak
'
, rnernbahayakan
Istri merupakan amanah Allah SWT yang wajib dijaga dan dipelihara dengan
sebaik rnungkin oleh suami, suami perlu mendiclik istri dcngan pengetahuan agama
lebih-lebih lagi apabila suarni rnendapat istrinya nusyuz. Perkataan qawwamun dalam
surat An-Nisa rnernberi maksud suarni berkuasa clan menjacli tanggung jawab
mendidik istri mereka ke arah kebenaran.
セ・、。ョァォ。ョ@ nusyuz suami terdapat clalam finnan Allah SWT yaitu:
Artinya:
" Dan jilw seorang wanila khm1'0/ir okan nusy11z (durhaka) o/m1 sikap lidak ac11h
suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang
sebenar-benarnya, dan perdamaian ilu /ebih baik (bagi mere kc(! wa!aupun manusia i/11
menurut tabiatnya kikir. Dan jika ka11111 bergaul dengan islrimu secara baik dan
memelihara dirimu (dari nu.1yuz clan sikap ridak acuh) maka sesungguhnya Allah
ad a/ah Maha Mengetahui apa sqja yang kw1111 ke1/aka11. '' (QS. An-Nisa : 128)
istriny:r 'tersebut clalam konclisi seperti itu clan hal itu lcbih baik dari pacla bcrcerai5.
Secara. lahiriah, kalimat nusyuz menunjukkan satu pihak. Sedangkan syiqoq menunjukkan dua pihak.
Dari segi bahasa syiqoq bermakna perbelahan atau permusuhan, dari segi istilah syiqoq bermaksud suami istri yang senantiasa bergaduh serta saling tuduh menuduh antara ·satu sama lain bahwa mereka 1clah dizalirni oleh pasangan mereka. Dalam keaclaan ini kedua-dua suami istri dianggap sebagai nusyuz dari scgi bahasa clan perbuatan. 6
Berdasarkan kepacla nash-nash Al-Qur'an jelas mcnunjukkan nusyuz
bcrkemungkinan berlaku kepacla kedua pihak sumni atau istri atau kedua-cluanya sekali secara sekaligus sebagai makhluk yang diciptakan. Allah SWT telah rnenggariskan panduan yang perlu di ikuli oleh setiap insan bagi menghadapi pasangan nusyuz supaya tinclakan yang di ambil adalah tindakan yang bijaksana dan tidak melampaui batasan-batasan yang tclah clitetapkan oleh syura.
B. Macam-rnacam uusyuz istri dan suami scrta kriterianya
'Istri yang nusyuz kepacla suaminya berarti istri yang membangkang clan membencinya. Dalam kitab syar'i para fugaha menetapkan mnpat kritcria nusyuz yaitu tidak mau berhias di saat suami mernbutuhkan dirinya, mcndurhakai suami di
5Ibid
6 Norzulaili Mohd Ghozali dan Wan Abdul Fattah Wan Ismail, N11.1y11z ,Syiqaq dan Hakam n1enurut ,4/-Qur'an, Sunnah dan Undang-Undang Ke/uarga lslcun, (Malaysia: Kolej Universiti Isla1n,
atas ranjang, keluar rumah tanpa seizin sumrn clan mcninggalkan kcw<tjiban agama
seperti mancli clan shalat.
Kewajiban seorang istri aclalah laat clan patuh pada suaminya terhadap scgala
hal yang menjadi kewajibannya sebagai seorang istri. Seclanglrnn terhaclap pckerjaan
yang bukan menjacli kewajibannya istri di perbolehkan untuk meno!aknya. Scperti
mencari nafkah, sebab mencari nallah adalah kewajiban suumi bukan kewajiban
seorang istri.
Jika seorang suarni mernaksa is1rinya unttik berbuat 111ungkar alau kckufuran
clengan suatu ancaman, bila islri tidak ni.1u memaluhi dirinya akun di ccrai, maka islri
wajib mcmilih jalan cerai demi rncnjaga kcsucian aqidahnya dan akhlaqnya. Schab
perangai suaini yang buruk sepcrti ini hanya rnendatangkan litnah bagi dirinya.
Kernanfaatan clan kemaclharatan yang ia rasakan lcbih besar kernacllaratannya. Di
samping itu, meqjaga kcselamatan aqiclah adalah lebih utama clari pada mcmbiarkan
cliri ikut te1jcrumus dalam kerna'shiy<1t<111 clan kckufman han)".l ingin mernperolch
kebahagiaan sesaat.
Seorang istri harus taat clan patuh lerhadap suaminya scpanjang tidak dalarn
peri,uatan maksiat, sebagai lirnbal balik a1<1s naflrnh yang di bcrikan dan tempat tinggal
'
yang, di sediakan o!eh suaminya. Kctilrn seorang suami 111cnuntut kctaatan dari istrinya
sebcnarnya yang di maksud adalnh agar tanggung juM1b surnni untuk 111enalkahi islri
dapat ber!angsung baik tidak kurang sualu apa. 7
7 M.Sayyid Ahn1ad l\1usayyar,
!slt1111 /Jicuru Soal Scks, Percintaan dan R111nah Tangga
Sedangkan istri tidaklah memiliki hak untuk menuntut suaminya untuk taat kepadanya, karena istri tidak wajib memberi naflrnh kepada suaminyu. Di tinjau dari
".
subjeknya, nusyuz clapat di bedakan menjadi dua maeam. Pcrlarna nusyuz suami dan kedua 1iusyuz istri. Menurut al-Raghib al-Ashfihani usyuz istri berarti munculnya
'
kebencian sang istri kepada suaminya sehingga ia sclalu menghindarlrnn cliri dari suaminya itu clan atau mengalihkan panclangan atau perhatiannya kepada pria idaman lain yang lebih tampan di banding suaminya. 8
Sedangkan nusyuz suami menurnl Wahbah Zuhaili berarti munculnya sikap acuh tak acuh clan penuh keangkuhan yang di tunjukkan suami lerhadup istrinya, tak mau menggaulinya, dan tidak berscclia lagi memberikannya nalkah lahir maupun.batin.
Hal ini menurul al-Zuhaili boleh jacli muncul karena suami suclah sedcmikian benci lerhaclap istrinya itu clan atau karena ia tclal, jatuh cinla clengan wanita idaman lain yang le_bih cantik di banding istrinya itu. 'J
I. Macam-macam nusyuz istri
Dr. Peunoh Daly dalam bukunya Hukum Perkawinan Islam membagi nusyuz istri kepacla dua bagian yaitu:
a. Nusyuz yang mengakibatkan gugur haknya menerim.a nafkah clan giliran (kalau suami berpoligami)
'AJ-Raghib al-Ashfihany, al-Muji-adal./i Gharib al-Qur 'an (Beirut: Dal' al· Maktabah) h. 493
9
b. Yang ticlak menggugurkan haknya untuk menclapatkan nafkah 10
Aclapun nusyuz yang clapat mengakibatkan gugur haknya menerima nafkah clan giliran bagi yang di maclu aclalah sebagai berikut:
Istri pergi kemana-mana tanpa setahu suaminya bukan untuk kepcrluan yang harus di urusiny,a clan bukan pula karena clarurat, suaminya telah menasehatinya berulang kali nam{m iiclak cliinclahkan bahkan makin n1enjacli untuk melawannya, kalaui istri pcrgi ketempat peke1jaannya yang mana tugas untuk mengurusi suaminya bukan ditunaikan atau anak-anaknya maka perbuatan perbuatan itu cli-sebut nusyuz.11
·Scclangkan nusyuz yang ticlak menggugurkan nafkah seperti istri marah-marah, menyakiti suami clengan ucapan karena ada unsur kesalahan sumni, ngak tcrlambat melayani keperluan suami atau kurnng bercs atas pekc1jaannya. 12 Dalam kondisi seperti ini kewajiban suami memberikan naflrnh ticlak menjadi gugur.
Mengikuti pembagian nusyuz istri yang di kemukakan oleh Dr.Peunoh Daly maka i}enulis membagi nusyuz suami kepacla clua bagian yaitu:
I. Nusyuz berat (mughallazah)
Yaitu perbuatan nusyuz yang suclah melampaui batas seperti suami tidak memberikan nafkah baik naflrnh lahir maupun natkah batin, suka menyakiti istri, tidak aclil clalam membagi giliran (bagi suami yang berpoligami) atm1 hal·hal Jain yang dapat menyengsarakan istri .Dalam kondisi seperti itu menunrt Dr. Peunoh Daly
' '0 Peunoh Daly, H11k11m l'erkawi111111 Islam, (Jakarta: PT.Bulan Binlang, 1988) eel kc I h.240
11' Ibid
"Hakim berkewajiban menyelesaikan berdasarkan pengaduan istri, jika melakukannya berulang kali Hakim clapat rnenta'zirnya menurut rasa kcadilan.''13 2. Nusyuz ringan (mukhaffafah)
Yaitu perbuatan nusyuz yang lmnya baru terlihat tanda-tandanya saja seperti sikap ifo"uh tak acuh, bersikap dingin, rncmperkecil frekuensi duduk dan berbincang bersama. Dalam kondisi seperti itu hendaklah istri mengintrospcksi dirinya kenapa suaminya berbuat demikian. Agar suarninya dapat diajak berbincang dengan tcnang rnaka istri di perbolehkan rnelakukan berbagai usaha, asalkan \lsaha tersebut untuk kemaslahatan bersarna.
·secara psikologi biasanya wanitn yang melakukan pcrbuatan nusyuz
cenderung untuk menyombongkan clirinya clengan berbuat durhaka dan membangkang terhadap suaminya .
Maka dapat di ambil kesimpulan wanita yang dikatakan nusyuz adalah wanita yang tidak sholihah yaitu wanita yang suka menyombongkan clirinya, punya sikap ingin baginya menang sencliri serta tidak menunaikan yang di wajibkan kepadanya terutama keawajiban-kewajiban terhaclap suaminya.
Sebagaimana telah di uraikan tentang kriteria istri yang dapat di kategorikan nusyuz, dalam pembahasan ini akan penulis jelaskan tentang kriteria suami yang dapat di kategorikan nusyuz.
Jika seorang istri khawatir berbuat nusyuz yaitu bersikap dingin, tidak mau
'
memenuhi hak-hak istri, mernperkecil frekuensi duduk berbincang bersarna maka 13
sebaik keduanya berbincang dalam sualu majelis dalam keadmm tcnang, jauh dari
emosi.. Mereka dapat mencari latar bdakang masalahnya kemudian di cari jalan
keluarnya.
Jadi seorang suami dapat di kutcgorikan nusyuz ialah suami yang tidak shalih
yaitu suami yang melalaikan hak-hak istri dan kcwajiba11-kc11ajiha1111ya scrta scmua
bentulcpenyelewengan clan implikasinya dapat di katcgorikan nusyuz akibatnya istri
boleh p1engajukan perbuatan suami11ya pada Hakim clan J lakim yang akan
menyelesaikan sebagaimana yang telah di uraikan · nusyuz acblah sikap durhaka baik
yang di lakukan suami atau istri schingga clapat 111cni111bulka11 bcrbagai akibal.
Aclapun akibat nusyuz bagi istri dapal menggugurkan nallrnh dan giliran ( bagi istri
yang climadu) sedangkan akibat nusyuz bagi suami aclalah adalah dapat tc1jaclinya
fasakh dan khulu.
C. Cara mengatasi nusyuz baik istri muupun sumni
l. Cara mengatasi nusyuz istri
·Islam mengatur masalah nusyuz. Ada beberapa tahapan yang harus di lakukan
ketika te1jadi nusyuz istri. lmplementasi clari ketiga tahapan untuk menghadapi
kedurhakaan istri yang di maksud o!eh nash Al-Qur'an sebagai berikut:
a. Memberi nasihat
Pendapat yang paling masyhur mcnyatakan bahwa yang pertama adalah
Surat An-Nisa ayat 3414 Ini adalah kcwajiban pcrtama yang harus cliarnbil olch
penanggung jawab utama clan kcpala rumah tangga. lni scbuah proses pendidikan
yang harus di lakukan clalam semua kondisi:
Artinya:
" Hai.. (J1w1g-orang beriman peli/111ra!ah dirimu don ke/11argu111u dari jilatan api
nerakayang bahan bakarnya adalah 111w111sia da11 /J11111" (QS. 1\t-Thahri111: 6)
Namun dalam mengatasi nusyuz istri ada ha111batannya. Suarni dianjurkan
rnenangani gejala-gejala keclurhakaan scbelurn mcmbcsar dan lcTlihat nyata. Tctapi
bisa Sllja nasihal tidak cfcktif karcna nianusic1 scringlrnli di kuasai okh hawa nalsu.
cmosi. yang bcrlebihan atau mcrnsa lcbih hcbat karcna kccantikan, kckayaan.
kecludukan keluarga atau nila-nilai lainnya. schingga hal-hal itu mcnjadikan istri lupa
bahwa clia aclalah mitrn clalam scbuah institusi kelurnga dan bukan rival (saingan)
dalan1 perseteruan dan ajang kebanggaan. 15
b. Memisahkan ternpat tidur
lv1emisahkan istri hanya di tcmpal tidur, tidak l;olch rncmisahkannya sccarn
エ・イ。ョァセエ・イ。ョァ。ョ@ di luar kamar ticlur suami istri. Ticlak bo!ch mcrnisahkannya di
1
•1 J\!i Husain f'Vluha11111H1d l'V1nkki !\l-A1nili, f>erceraio11 S'a/oh .S'iapo'! {J:ikarta: P'J'. Lcntcra Bnsritnrna, 200 I) cet I h. 154
"Abdul Azim bin L1nclawi Al-Khalnli. Al-IVajiz Ensiklopcdi Fiqi/J !s1mn da/11111 A/-Q11r '1111
hadapan anak-anak karena dapat mengganggu dan 111erusak jiwa/ pikiran mereka. Juga
tidak boleh di hadapan orang lain yang 111erendahkan atau rnengusik harga dirinya
sehingga membuatnya lebih durhaka. l'adahal tindakan ini di 111aksudkan untuk
mengobati kedurhakaannya dan bukan untuk merendahkan istri scrta bukan pula
untuk merusak anak-anak. Namun bis11 juga tindakan kedua ini tidak efektif Masih
ada prosedur lain meskipun lebih kcras tetnpi lebih ringan dan lcbih kceil resikonya di
bandingkan kehancuran institusi keluarga sccara kcseluruhan !'arena sikap durhaka.
c. Mc1i;ukul yang ticlak 111cnyakitkan
·Para ularna scpakal untuk 111emherilrnn calatan h•il111a pukulan sumni di
benarkan rnelakukannya adalah pukulan yang tidak rnclukai, tidak 111cnul1ahkan
tulang, clan ticlak pula rnerusak wajah istrinya. Scbab wajah mcrupakan pusal
kecantikannya. Selain itu bila menggunakan alat pcmukul, suami juga tidak di
benarJ(an rnenggunakan tongknt clan alau cambuk untuk rncmukul istrinya yang
berbuat nusyuz. Alat pernukul dibcnarkan hanyalah siwak dun atau hcncla-benda lain
yang tidak rncmbahayakan Jisik istrinya kctika clipukul. Bila suami sarnpai 111clukai
istrinya, nrnka ia wajib clikenakan sanksi yang sctimpal atas kcjalrntan yang di lukukan
I I . . 16 ter me ap rstnnya.
Khusus rnengcnai tahap-tahap penyclcsaian nusyuz yang di lakukan istri, di
kalangan ulama terdapal perbcdaan pcnclapat scbagai bcrikut. Pcrlarna, menurut
sebagian ularna tindakan suarni terhadap istrinya yang bcrbual nusyuz harus di tempuh
16
Mujar Ibnu Syarif, Jurna/ i/n1u-i/n11t S)·ari 'ah da11/-!11k111111Vo. 2 (Jt:kartn: Fakultas Syari'ah
secara berurutan dari yang paling ringan (menasihati) sarnpai yang paling berat (memukul). Bila pendapat ini di terima, maka seornng suarni tidak boleh melakukan pernukulan terhaclap istrinya pada talmp pertarna untuk mengatasi tinclakan nusyuz yang di lakukan istrinya.
Sebagian ularna yang lain berpcndapat tindakan sua111i untuk mengatasi sikap nusyuz istrinya ticlak mesti di lakukan secara berurutan. Bila nmu seorang suami boleh saja mengambil tinclakan yang paling kcrns terlebih dahulu untnk mengatasi nusyuz istrinya, yakni mernukulnya, kcmudian rnelakukan pisah ranjang, dan baru menasihatinya pada tahap terakhir. 17
, Langkah-langkah di alas telah di perbolehkan guna mcngatasi gejala-gcjala nusyuz kedurhakaan sebelum mernbcsar. Narnun di samping itu di beri pula peringatan-peringatan agar jangan sarnpai di salahgunakan sdclah tindakan ini di tetapkan dan di perbolehkan. Bagainrnnapun juga langkah-langkah tcrscbut di butuhkan batas di rnana kita harus berhcnti ketika sudah mencapai tujuan pada suatu tahap dari tahapan-tahapan itu. Kita ticlak boleh melangkah lebih jauh.
Ketika tujuannya suclah tercapai, maka sarana ini harus di hcntikan. Hal ini menunjukkan bahwa tujuannya adalah kcta'atan yang di inginkan. Keta'atan yang
rnerupakan respon clari istri clan bukan karcna terpaksa. Keta'atan yang di paksakan tidak kondusif bagi tegaknya institusi kcluarga yang merupakan pangkal bagi sebuah rnasyarakat. Nash tersebut rncngisyaratkan bahwa rncncruskan langkah-langkah
tersebut sdelah terwujudnya keta'atan sama artinya clengan rnencari-cari jalan untuk
memojokkan istri clan di anggap tinclakan yang berlebihan.18
b. Cara mengatasi nusyuz suami.
Sebagaimana halnya istri, ternyata juga acla suami yang melakukan
tindakan nusyuz terhaclap istrinya. Mcngenai nusyuz yang di lakukan suarni, Allah
SWT ·rnemberikan petunjuk bagainrn1rn scbaiknya sikap yang harus cliambil istri
tatkala mendapali suaminya melakulrnn tindakan nusyuz kcpadanya.
Menurut bunyi surat An-Nisa nyat 128, seorang istri y:111g mendapati
tanda-tanda nusyuz mulai di tunjukkan smnninya tcrhadap dirinya. bllleh melakukan
musyawarah, clan atau pendekatan dalam rangka mengcrnb:1lika11 rnsa cinta kasih
suaminya yang dirasakannya mulai mcmudar. Bila berkcnan, demi mcrnclihara
keutuhan rumah tangganya, boleh saja seorang istri !llengalah d:111 nwnoleransi sikap
nusyuz yang di lakukan suaminya kcpaclanya dcngan cam mcrelakan sunminya
mengurangi hak-hak yang sernest i nya di teri nm dari sunminya. S ikap mengalah ynng
di tunj'ukkan istri demi mcmpcrtalrnnbn kcutuhan runiah tangga dcngan sunrninya
yang sudah mulai !llcmudar mempcrliii<llka11 sikap nusyuz kcpmlanyn lcbih baik di
pilih istri keti111ba11g mcminta ccrai. 19
Apabila tcrjadi suatu tinch1kan suarni yang mcrugikan istri-istri scpcti
giliran clan naflrnh yang tidak adil m:ika alas pcngaduannya, Hakim berkewajiban
18
r\bdul Aziin bin Bndznvi ;\J-!(hala!i, .'ll-/Vc!ii::, Ensik/opedljiqih 1:··dan1 da/a111 Al-Qur'an
dan As-Sunnah As-Shahi/1,( Jnkarta: Pustnkn J\s-SunrHlh, 2006) h, 612
menyelesaikannya. Demikian pula kalau suami rncnyakiti, hakimlah yang
melnrangnya bcrbual demikian lagi mcskipun suami tidak di ta 'zir. Kai au perbuatan
menyakiti istri itu masih berulang, maka ntas permintaan istri, suami dapat di ta'zir
menurut rasa keadilan. 20
c. Pengadilan dapat mengangkat Hakam.
Tenlang Hakam merupakan lanj utan dari rangkaian syiqoq yang tercantum
clalarn.sural An-Nisa:35 Kata padan<m I lakam clcngan "arbiter".
Arlinya:
·''Dan jika kamu khmvarirlwn uda perse11gke1um1 w11uru kcd11a11ya, ,\/aka
kirimlaf1 seorang hakam dari keluargu laki-laki dun seura11g huk11111 dari kc/11arga
perempuan.
Hakam di pilih dari keluarga suami clan istri. Satu or;ang dari pihak kcluarga
suami dan satu orang clari pilrnk keluarga istri dengan persyara!Dn jujur dan dapat di
percaya berpengaruh clan mengesankan, nrnmpu bertinclak scbagai Juru damai serta
orang yang lcbih rncngetahui keadaan suami islri sehingga suarni islri lebih terbuka
mengungkapkan rahasia hali mereka masing-rnasing. Apa yang di jelaskan diatas
harnpir tidak bcrbccla clcngan pengertian yang clirunrnskan pada penjelasan pasal 76
ayat 2: " Hakarn adalah orang yang di tclapkan Pcngadilan dan pihak keluarga suami
20 Pcunoh Daly, lluk11n1 Perk(nFinan ls/0111,
atau plhak keluarga istri atau pihak lain untuk mencari upaya penyelesaian perseli.sihan terhadap syiqoq". 21
Tujuan utama ayat tersebut membentuk Juru dmnai apabila tcrjadi syiqoq. Selama tujuan penunjukan Hakam bertindak untuk mendamaikan, sama sekali tidak bertentangan dengan makna dan jiwa ayat 35 tersebut tanpa mcmpcrsoalkan siapa yang di tunjuk atau di tetapkan menjadi Hakam. Memang sebaiknya di pilih dari lingkungan keluarga suami istri, sepanjang ha! itu mungkin. Tetapi bila hal itu tidak mungkin, boleh di tunjuk pihak lain. Keticlakrnimgkinan mcngangkat Hakam dari pihak kelurga suami istri mengingal proses nrus horizontal yang terjadi dalam masyarakat sekarang.
Mengenai bcrapa orang jurnlah Hakam, diatur dalam pasal 76 ayat 2. Penenilian jumlah Hakam yang di tentukan dalam pasal ini nampaknya masih wtap mensejajari apa yang di kehenclaki surah An-Nisa:35. Yakni sckurang-kurangnya terdiri dari dua orang. Hal itu clapat terl ihat clari bunyi kalimat: ... " dapat mcngangkat seorang atau lebih dari keluarga masing-masing pihak ataupun orang lain untuk menjadi Hakam. Jadi di mungkinkan untuk mcngangkat seornng atau lcbih dari keluarga masing-masing pihak. Bernrti llakam minimal terdiri dari dua ornng. Jika rnasing-masing pihak mempunyai kcluarga di tempat tc1jadinya perkara boleh cliangkat satu orang alau lebih. Jika tidak ncla keluarganya, boleh diangkat seorang
· 21 M.Yahya Hnrahap, Kedudukan Ke1renangan dun acara !1eradilan Aga111a, (Pustaka l<artini,
atau lebih yang bukan pihak keluarga.22 Hal ini sesuai clengan l'erma No.1 Tnhun
2008 Tiontang Mecliasi tercanlum clalam l'asal 1 ayat 7 yang berbunyi" Mediasi adalah
earn penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk mempcrolch
kesepakatan para pihak clengan di bantu oleh mediator"
cl. 1-Iukum Pemukulan istri tcrhadap sua1ninyu
Menyelesaikan pernrnsalahan di dal:im rumah langga, b<:rbagni mucam cnra
yang telah di tawarkan dengan bervariasi pilihan oleh islarn. Ketika pcrmasalahan
yang nrnncul akibat nusyuz clari pilrnk suami yaitu kctika suami bersikap keras
terhaclap istrinya, tiduk 111au 111cnggauli11ya dun tidak ni:rn nmnberik:m haknya.
Nusyuz tidak hanya di lakukan olch istri tctapi jug:1 olch suami. Selama ini
yang selalu cliangkal ke permukaan adalah nusyuz istri. Scrncntara istri atau suami
keduanya aclalah 111anusi;1 yang tidak 111rnulup kcmungkinan 「ゥL[セQ@ bnbuat kckhil;1f:m
atau kekeliruan.
Kalau kita baca, Surnt 1\11-Nisa ayat I 28 yang bt:rbicarn rncngcnai cara
menanggulangi nusyuz suami scbagaimana di kutip diatas, nampak sangat kontras
perbedaannya dengan earn mcnanggulangi nusyuz istri scbag:um:ma di atur dalam
ayat 34 Surat An-Nisa yang di kutip scbelum ini. Bila di bandingknn dcngan tata earn
menailggulangi nusyuz istri scbagaimana diatur clalam Surat An-Nisa ayat 34, Surat
An-Nisa ayat 128 yang berbicarn soal pc11;1nggulangan nusyuz suami tcrkcsan sangat
bias gender, diskriminatif atau sangat Lidak bcrpihak kcpada kep•;ntingan pcrempuan.
l3etapa ticlak, ketika istri yang bcrbuul nusyuz, suami di pcrbolehkan melakukan tiga
macam tindakan yakni menasihati, pisali rnnjang, clan rnemukul istrinya yang nusyuz. Sebaliknya bila suami yang berbuat nusyuz terhaclap istrinya, jangankan memukul, sekedai· menasihati suaminya suja scorang istri ticlak dianjurkan. Yang dianjurkan untuk di lakukan istri justru mengalah (hill menoleransi sikap nusyuz yang di lakukan
suamin)'a terhadap dirinya.
Untuk menghilangkan kesan diskrirninatif' dan untuk mcnciptakan rasa keadilan, Apabila dengan jalan musyawarah tetap tidak tercapai perdamaian (antara suami istri yang bertikai) maka seornng istri di° benarkan mcngadukan (tindakan nusyuz) suaminya kepacla Hakim (atau ke pcngaclilan). Bila pen11,acluannya di krima, selanjutnya Hakim yang akan memberikan nasihat kepacla suaminya yang berbuat nusyuz terhadapnya. Bila nasihal ticlak berhasil. niaka Hakim dapat mclarang istri untuk rnena'ati suarninya yang nusyuz, dengan tctap rncwajibkan kcpacla suaminya untuk memberikan nalkah kepadanya. llila nasihal Hakim tidak efektif untuk
•
menyaclarkan suami yang berbuat nusyuz. maka Hakim juga dapal rnemaksa suami pisah ranjang clengan istrinya atau sernentara waktu Hakim juga dapat meminta istri untuk tidak tinggal clalam satu rumah dcngan suaminya yang bcrbuat nusyuz. Jika dengan keclua cara yang cli sebuikan terakhir ini, ternyata suarni rnasih tctap bclum dapat menyaclmi kekelirnannya, maka sebagai alternatif ketiga, Hakim dapat menyiapkan algojo untuk melakukan pernukulan lcrhaclap sumni yang berbuat nusyuz terhadap suaminya' '23
セS@
Mujar Ibnu Syarif, Jurnal il!nu-i/111u 5,)•lfl'i'ah dan /-luku111, (Jaknrta: P3f\t1 Fakultas Syari'ah
Bila setelah di lakukan pemukulan ternyata suami yang berbuat nusyuz terhadap istrinya masih belum juga 111e111perbaiki sikapnya, maka Hakim dapat memutuskan ikatan perkawinan antara kecluanya, jika istri menghendakinya. Beclanya untuk kasus nusyuz sua111i, ketiga tinclakan penyelesaian nusyuznya, yakni menasihati meminta pisah ranjang, clan pemukulan di lakukan oleh Hakim, bukan langsung oleh istri yang berbuat nusyuz kepadanya.
Pengambilalihan tiga tinclakan yang menjadi hak istri oleh Pengaclilan agaknya di maksudkan untuk melindungi keselanrntan istri yang suaminya berbuat nusyuz kepadanya. Sebab bila ketiga tindakan tersebut cliambil olch istri, sudah clapat dipastikan, ia akan menclapat kesulitan dari suaminya yang tentu tidak akan tinggal diam atau ticlak akan rcla mcncrinrn kctiga tahapan pcnyelesaian nusyuz yang di kenalrnn istrinya kepaclanya.
Bila istri benar-benar mampu menghadapi reaksi balik :rnaminya, maka tidak mengapa bila sang istri langsung melakukan sendiri tiga macmn tindakan sebagaimana di sebutkan dalam Surat An-Nisa ayat 34 yakni menasihati, pisah ranjang, dan terald1ir melakukan pemukulan terhadap istrinya yang berbuat nusyuz. Akan tetapi apabila istri di duga kuat tidak akan sanggup menghadapi reaksi balik suaminya setelah ia melakukan ketiga tindakan tersebut, makii sebaiknya haknya untuk melalrnkan ketiga tindakan terse but di serahkan saja kepada hakim.
Untuk tahapan pengambilan lindakan yang tidak menyimpan reaksi balik yang berat dari suami, semisal menasihati dapat saja di lnkukan istri bersamaan dengan musyawarah sebagaimana disebut dalarn Surat An-Nisa ayat 128 sebelum ia mengadukan tindakan nusyuz suaminya ke Pengadilan. Alasannya karena nasihat-menas,ihati merupakan sesuatu yang clianjurkan Al-Qur'an. Akan tclapi bila nasihat istri sama sekali tidak di dengar oleh suaminya clan musyawarahpun temrnsuk yang melibatkan dua orang Hakam, tidak 111cmbuahkan hasil bcrupa pcrbaikan sikap suaminya yang nusyuz, rnaka dianjurkan agar sesegera mungkin istri mengaclukan kasus nusyuz suaminya itu ke Pengaclilan. Bahkan bila pcrlu, istri clapat !angsung mengaj,ukan permohonan cerai terhadap suaminya yang berbuat nusyuz kepadanya.
D. Pengertian Selingkuh dan Faktor perselingkuhan
a. Pengertian Selingkuh
. Kata perselingkuhan berasal dari kata "selingkuh" mendapat awalan dan akhiran "an" yang secara bahasa berarti suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, tidak jujur, curang, serong, suka mengge!apkan uang, korup, suka menyeleweng 24
Jadi perselingkuhan adalah "hubungan yang di lakukan 1;ileh suami atau istri dengan orang lain (bukan muhrimnya) dengan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan salah satu pasangan secara tidak wajar sehingga menimbulkan kecemburuan dan perselisihan dan berakhir dengan perceraian diantara keduanya.
Menurut Quraish Shihab, selingkuh dari segi bahasa saja sudah mengandung melakukan negatif diantaranya adalah:
a.. Tidak berterus terang b. Tidakjujur atau serong
c. Suka menyembunyikan sesuatu d. Korup atau menggelapkan uang e. Memudah-mudahkan perceraian
Jika telah terjadi perselingkuhan maka pw1caknya zina dzrn menuduh berzina dengan 5 kali ucapan maka otomatis telah terjadi perceraian. Hal ini sesuai dengan Al· Qur'an.Surat An-Nur ayat 6-7:
·· 24 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
Artinya:' 'Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina) padah/ mereka tidak mempunyai saks·i-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu aialah
empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah tennasuk
orang-orang yang benar. (QS.An-Nur : 6)
Attinya: "Dan (swnpah) yang kelima bahwc; laknat Allah atasnya ,termasuk orang-orang yang berdus ta ''
Jadi selingkuh mernpunyai arti yang banyak dan tidak hanya sebatas selingkuh secara fisik tapi bisa karena hati/pikiran (imajinasi/ Fantasi)
b. Faktor-faktor perselingkuhan
Sangat kompleks sekali seorang suami atau istri untuk melakukan persel'ingkuhan dengan pasangannya. Adapun faktor-faktor perselingkuhan adalah:
I. Moral yang tidak baik, cemburu bula, mudah tergoda.
4. Lemabnya benteng agama clan aqidab clan kurangnya pcmbinaan keluarga untuk mengarabkan kepacla akhlak yang mulia
5. Hubungan laki-laki clan pcrernpuan yang di luar kcwajarun (pcrgaulan bcbas)
25
c. Dasar larangan perselingkuhan
Mengenai clasar larangan perselingkuhan penulis ticlak menemukan kata-kata perselingkuhan secara langsung dalam hukum perkawinan. Akan tetap ajaran islam sangat membatasi seorang laki-laki clan perempuaii melakukan hubungan ( pergaulan) yang terlalu bebas clalam menjalani kehiclupan ini. Sehingga apabila scorang laki-laki clan percmpuan yang tclah menikah mempunyai batasan-batasan seperti halnya istri ticlak boleh pergi meninggalkan rumah tanpa izin suami. Kebersamaan clan keterbukaan dalam rumah tangga sangat penting agar tidak tcrjadi perbedaan clan kesenjangan antara pasangan suami istri. Firman Allah SWT:
Artinya:
"KC//akanlah kepada orang laki-laki yung beriman : '' He111/ok/ah mere ka menahan
pandangannya dan memelihara ke11/ilh1u1111ya, yang de111ikiu11 i111 ado/ah lebih suci
bagi niereka sesungguhnya Allah Maha i\kngetahuiopa yang lll<'reko perbuat "(QS.
An-Nur: 30)
25
i\1uhan1n1ad Fu'ad Sahir, Perkawinu11 fi!rlarang Al- Q|QゥNセケ。イL@ ol-urfi ... •J·suni 111111 'ah
Hal ini juga tercantum dalam Pasal 116 kッューゥャセウゥ@ I-Jukum islam yaitu:
a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya sukar disembuhkan
A. Wewenang relatif dan wewenang absolut
.Sepanjang sejarahnya, kewenangan (yuriscliksi) Peraclilan Agama di Indonesia telah mengalami pasang surut seirama clengan pasang surut pe1juangan kemerclekuan nasional pacla zarnan penjajahan barat clahulu.
I. Wewenang relatif
Kata kekuasaan clisini sering di sebut juga dengan "kompetensi" yang berasal dari bahasa Belanda "competentie" yang kadang-kadang di te1:jemahkan juga dengan "kewenangan" sehingga ketiga kala tersebul di anggap semakna. Berbicara tentang kekuasaan Peradilan dalam kaitannya dengan Hukum Acara Perdata biasanya menyangkut dua hal yaitu tentang "kelrnasaan relatif" dan ''kekuasaan absolut'' 1
K.ekuasaan relatif sering cliartikan sebagai kekuasaan Pengadilan yang satu jenis dan satu tingkatan clan satu tingkatan dalam perbedaannya dengr.n kekuasaan Pengadilan yang sama jenis clan sama tingkatannya, misalnya antara Pengadilan Negeri Magelang dengan Pengadilan Negeri Purworejo antarn Pcngadilan Agama Muara.Enim dengan Pengadilan Agama Baturaja.2
1
• Roihan A.Rasyicl, fluku111 A car a Peradilan Agr:una, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003 h.25
2 H.A. Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia,,( Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
, Jadi tiap-tiap Pengadilan Agamn mempunyai wilayah hukum tertentu a tau di katakan mempunyai "yurisdiksi rein ti I" tertentu dalnm hal ini meliputi satu Kotamaclya atau satu Kabupaten atau dalam keaclaan tertentu sebagai pengecualian, mungldn Iebih atau mungkin kurang contoh di Kabupaten Riau kepulauan terclapat empat buah Pengadilan Agama karena konclisi transportasi sulit.
· Yurisdiksi relatif ini mempunyai arti penting sehubungan clengan Pengadilan Agama mana orang akan meng<tjukan pcrkaranya clan schubungmi dcngan hak eksepsi tergugat. Faktor yang menimbulkan terjadinya pembatasan kewenangan rehltifmasing·-masing Pengadilan pada setiap lingkungan peradilan adalah faktor wilayah hukum.
· Menurut teori u111u111 Hukum Acara Perdata Peradilnn Umum (tempat mengajukan gugatan) apabila penggugat mengajukan gugatannya ke Pengadilan Negeri mana saja, di perbolehkan clan Pengmlilan tersebut rnasing-masing boleh memeriksa dan mengadili perkaranya sepanjang tidak ada eksepsi (keberatan) dari pihak lawannya. Juga boleh saja orang penggugat clan tcrgugat memilih untuk berperkara di muka Pengadilan Negeri mana saja yang mcerka sepakati. Hal ini berlaku sepanjang tidak tegas -tegas di nyatalrnn lain. Pengadilan Negeri dalam ha! ini boleh menerima pendaftaran tersebut di samping boleh puln menolaknya. Namun dalam praktek, Pengadilan Negeri scjak semula sudah tidak berkenan 1nencrima gugatan/permohonan semacam itu, sekaligus memberikan saran kc Pcngadilan Ncgeri mana seharusnya gugatan atau permohonnn itu di ajukan.
Peradilan Agama. Di masa lalu sebelum Peradilan Agama mempunyai kekuasaan
'
absolut yang seragam di seluruh Indonesia (sebelum Undang-Undang No.7 Tahun
1989) Peradilan Agama tidak dapat menerima ketentuan umum Peradilan Umum di
atas, sebab suatu jenis perkara misalnya menjacli kekuasaan absolut Pcradilan Agama
di pulau Sumatera belum tentu menjadi kekuasaan ubsolut Peradilan Agama di Pulau
Jawa seperti mengenai kewarisan.
· Pengadilan Agama berkuasa atas perkara perkawinan bagi mereka yang
beragama Islam, seclangkan bagi yang selain Islam menjadi kekuasaan Peradilan
Umum, Peradilan Agamalah yang berkuasa memeriksa dan mengaclili perkara dalarn
tingka( pertama, ticlak boleh langsung beperkara ke Pengaclilan Tinggi Agama atau di
Mahkamah Agung,
Jenis perkam yang menjadi kekuasaan Pcradilan Agama pertama tentang
perkawinan, kedua tentang warisan, wasiat, dan hibah, ketiga tentang perkara wakaf
dan sedekah.
Dapat di lihat setiap Pengadilan Agama hanya berwenang mengaclili perkara
yang termasuk kedalam kewenangan wilayah hukumnya. Jangkauan kewenangan
pelayanan peradilan yang dapat di lakukan secara formil, hanya perkara-perkara yang
termasuk ke dalam wilayah daerah hukurnnya. Sekalipun secara rnateriil kasus perkara
yang di ajukan secara subtantif merupakan kompetensi absolut lingkungru1 Peradilan
Agama, kewenangan absolut tersebut bisa di halangi kompetcnsi relatif yang
mengadili, jika perkara yang bersangkutan termasuk kewenangan Pengadilan Agama lain.
, Dasar hukum untuk menentukan pedoman kompetensi relatif setiap Pengadilan Agama berpedoman kepada ketentuan Undang-Undang hukum acara perdata. Oleh karena pasal 54 UU No.9 Tahun 1989 telah menyatakan hukum acara yang berlaku pada li11gkungan Peradilan Umum, landasan untuk menentukan patokan kewenangan relatif Pengaclilan Agama merujuk kepada ketentuan pasal-pasal BIR clan RBG sebagaimana yang di atur dalam pasal l l 8 HIR atau pasal 142 RBG jo pasal 66 dan pasal 73 UU No. 7 Tahun 1989. Penentuan kompetensi relatif bertitik tolak dari aturan aturan yang menetapkan Pengadilan Agama mana gugatan di ajukan agar gugatan mernenubi syarat Conni!.
2. w·ewenang Absolul Peraclilan Agama
keislaman yaitu yang dapat clitunclukkan ke dalam kekuasaan lingkungan Peradilan Agama, hanya rnereka yang beraganrn Islam.
Saal ini dengan clikeluarkannya Unclang-Undang No.3 Tahun 2006 Tentang perubahan atas Undang-Undang No.7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, salah
'
satu yang clialur aclalah tentang perubahan atau perluasan kewenangan lembaga Peradilan Agama pad a pasal 49 yang sekarang juga meliputi perkara-perkara di bi dang ckonomi syari'ah. Secara lengkap bidang-biclang yang mcnjadi kewenangan Pengadilan Agama meliputi (a) perkawinan (b) waris (c) wasiat (cl) hibah (e) wakaf
(0
zakal (g) infak (h) seclekah clan (i) ekonomi sya'riah.
Berclasarkan uraian di alas dapat di sebutkan bahwa kewenangan mutlak (kompetcnsi absolut) peraclilan meliputi bidang-bidang perclata tertcntu seperti tercantum dalam pasal 49 ayal (!) UU No.7 Tahun 1989 jo. UU No.3 Tahun 2006 clan berdasar alas asas personalitas keislaman yang telah cliperluas. Dengan perkataan lain, biclang-bidang tertentu dari hukum perclata yang menjacli kewenangan absolut Peradilan Agama adalah liclak hanya bidang Hukum Kcluarga saja dari orang-orang yang beragama Islam.
Hakim, Panitera, clan Sekretaris barns disesuaikan c!engan tugas-tugas yang c!iemban Perac!ilan Agama.
Selanjutnya ditegaskan bahwa Pernc!ilan Agama sebagai peradilan keluarga haruslah dimaksudkan tidak sebagai peradilan biasa. Maknanyn hanya melaksanakan kekuasaan kehakiman secara tradisional clan kaku dalam menyelesaikan sengketa
,
keluarga yang diajulrnn kepaclanya3
Scdangkan Pcngadilan Tinggi Agama berwenang dan bcrtugas mcngadili perkara-perkara yang menjacli wewenang dan tug.as Pengadilan Agama dalam tingkat banding juga menyelesaikan sengketa yurisdiksi antara Pengadihn Agama. Se lain dari itu, berdasarkan pasal I 07 Unclang-Undang No.7 Tahun J 989 Tentang Peradilun
Agama. Berclasarkan pasal 52 Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, Lembaga Pengadilan Agama clan Pengadilan Ti nggi Agama dapat memberikan keterangan pertimbangan clan nasihat hukum Islam pada istan;;i pemerintah di daerah hukumnya apabila di minta. Selain dari itu, juga di serahi tugas tarnbahan clan atau berdasarkan Unclang-Undang misalnya pengawasan terhaclap pengacara yang berpraktik di lingkungan Peradilan Agama, Notaris, Pegawai Pencatat lkrar Wakaf (PP AIW), nadir clan sebagainya. 4
Oleh karena itu, wewenang absolut Pengaclilan Agama Jakarta Timur adalah: I. Izin poligami
2. Pencegahan perkawinan
3
Snlaikin Lubis, Hukum Acara Perda1a l'eradilan Agama di Indonesia, h. JQ6 .. J07
3. Penolakan perkawinan oleh PPN
4. Pembatalan perkawinan
5. Kelalaian atas kewajiban suami/istri
6. Cerai thalak
7. Cerai gugat
8. Harta bersama
9. Penguasaan anak/perwalian anak
l 0. Nafkah anak oleh ibu
11. Hak-hak bekas istri
12. Pengesahan anak
13. Pencabutan kekuasaan orang tua
14. Pe.rwalian
15. Pencabutan kekuasaan wali
16. Penunjukkan orang lain sebgai wali
17. Gan ti rugi terhadap wali
18. Asal usu! anak
19. Penplakan kawin carnpur
20. Itsbat nikah
21. Izin kawin
22. Dispensasi kawin
23. Wali Aclhal
25. Wasiat 26. Hibah 27. Wakaf 28. Shodaqoh5
B. Sumber hukum materiil dan formil
Dalam dunia peradilan termasuk lingkungan Peradilan Agruna di Indonesia, sumber hukum yang di pakai a tau di ruju k · dalam memeriksa, memutus dan menyetesaikan perkara secara garis besar terbagi dua, pertama, sumber hukum materiil kedua sumber hukum formil yang sering di sebut hukum acara.
I. Sumber hukum materiil
Walaupun dalam Undang-Undang Tentang Pokc·k-Pokok Kekuasaan Kehakiman No.14 /1970 hanya disebut Peradilan Agama, tetapi yang dimaksud adalah PeraCJilan Agama Islam. Hal ini didasarkan pada scjarah Peradilan Agama di Indonesia yang telah be1jalan selama lebih dari seratus tahun clan dengan dasar pemikiran bahwa hanya agama Islam yang membawa pula hukum dalam arti yang murni (aqidah wa syari'ah). Oleh karena itu, kaum muslimin memerlukan suatu peradilan tempat mereka mencari keadilan secara hukum. Jadi keberaclaan Peraclilan Agama (Islam) di Indonesia, bukanlah karena kaum muslimin merupakan mayoritas di Indonesia, melainkan karena Peradilan Agama itu merupakan keper!uan hukum kaum muslimi11.
Oleh karena itu, hukum yang di berlakukan pada Peradilan Agama (hukum materiil hukum terapan) adalah hukum Islam. Dengan perkataan lain, hukum Islam sepanjang mengenai bidang-bidang kewenangan Peradilan Agama, merupakan hukum Nasional di Negara Republik Indonesia. Hukum Nasional di Indonesia adaluh kumpulan norma-norma · hukum yang hi cl up dalam masyarakat yang berasal dari unsur-unsur hukum Islam, hukum adat, clan hukum barat (ilmu lrnkum mnum). 6
Hukum materiil Peraclilan Agama aclalah hukum Islam yang kernudian sering diclefinisikan sebagai fikih yang sudah barang tentu rentan terhadap perbedaan. Hukurn materiil Peraclilan Agama selama ini (pada masa lalu) bukan merupakan hukum tertu!is (sistem hukum positif) clan masih berserakan dalam berbagai kitab karya ulama masa lalu yang karena dari segi sosiokultural berbecla, sering menimbulkan perbedaan ketentuan hukurnnya tentang masalah yang sama, maka untuk mengeliminasi perbedaan tersebut di satu sisi clan adanya kesamaan di sisi Jain, telah di keluarkan Undang-Undang No.22 Tahun 1946 clan Undang-Undang No.23 Tahun 1954 yang
,
.
mengatur tentang hukum perkawinan, talak clan rujuk. Undang-Undang ini kemudian di tindak lanjuti dengan surat biro Peraclilan Agama No.Bl I/735 Tanggal 18 Februari 1958 yang merupakan pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1957 Tcntang pembuatan Peradilan Agama di luar Jawa clan Madura .
. Dalarn surat biro peradilan tersebut di atas dinyatakan bahwa untuk mendapat kesatuan hukurn rnateriil dalam memeriksa clan memutuskan perkara, maka para Hakim
6 Busthanul Arifin, Pelembagaan Hukum !slam Di Indonesia akar sejarah hambatan, dan
Peradilan Agama/Mahkamah Syar'iyah di anjurkan agar menggunakan sebagai rujukan 13 ldtab-kitab ini yakni (!) Al-Bajuri (2) Fathul Mu'in (3) Syarkawi alat tahrir (4) Qalyubi wa umairoh/ Al-Mahalli (5) Fathul wahhab (6) Tuhfah (7) Targhib al-Mustaq (8) Qawanin syari 'ah Ii sayyidbin yahya (9) Qawanin syari 'ah Ii sayyid shadaqah ( l 0) Syamsuri Ii fara'id (11) Bughyat al-Musytarsyidin (12) AJ .. fiqh ala madzhahib al-arba'ah dan (13) Mughni al-muhtnj.
Begitu pula di Pengadilan Agarna Jakarta Timur merujuk l 3 kitab-kitab yang acla clalam surat biro peraclilan untuk rnerneriksa ·clan menrntuskan pcrkara. Sebagai kitab-kitab ilmiah, maka lmkum yang terkandung C:i dalamnya belum mernpakan hukum · yang tertulis sebagaimana halnya Undang-Undang yang disahkan oleh pemerii1tah bersama DPR. Bagi yang berpenclapat hukum positif adalah hukum yang tertulis, hukum yang menjadi pedoman Peradilan Agama masih dianggap bahwa hukum yang secara riil berlaku dalam rnasyarakat adalah hukurn positif. Hal ini di legalisasi oleh ketentuan pasal 27 ayat (I) Undang-Undang No. l 4 Tahun I 970 Ten tang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman bahwa seorang Hakim mengaclili, memall'ami, clan mengikuti nilai-nilai