• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah Dalam Meningkatkan Minat Para Donatur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah Dalam Meningkatkan Minat Para Donatur"

Copied!
240
0
0

Teks penuh

(1)

1

DALAM MENINGKATKAN MINAT PARA DONATUR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

ADAM NOOR NIM: 1110051000058

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

1 Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh: Adam Noor NIM: 1110051000058

Pembimbing,

Rachmat Baihaky, MA NIP: 19761129 2009 121 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)
(4)

1 Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2014

(5)

i Nama : Adam Noor

NIM : 1110051000058

Judul : Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur

Lembaga sosial pengelola amanah umat tidak dapat terpisahkan dari peran para donatur dalam pelaksaannya, salah satu lembaga yang terus berupaya untuk menarik minat para donatur adalah Mizan Amanah terkait dengan banyaknya lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Maka, pentingnya melaksanakan strategi untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dan menjadi minat para donatur yang menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public relations.

Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan strategi? Bagaimana perumusan, implementasi dan evaluasi strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah? Apakah terdapat strategi dalam meningkatkan minat para donatur?

Strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik berada saat ini kearah yang diinginkan.

Menurut JL. Thompson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran lembaga atau organisasi.

Berikut ini merupakan cara menyuguhkan data dengan cara Deskriptif analitik, dimana terlebih dahulu akan dipaparkan mengenai pembahasan baru kemudian dianalisa.

Strategi yang dilaksanakan oleh public relations Mizan Amanah adalah mengkomunikasikan segala kegiatan dan program Mizan Amanah, strategi yang dilaksanakan Mizan Amanah dalam melaksanakan kegiatan atau program belum terstruktur dengan baik. Belum adanya penyusunan tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam melaksanakan strategi, terutama dalam perumusan, implementasi dan evaluasi strategi. Pentingnya tahapan-tahapan yang dijalankan agar tujuan dapat tercapai dengan baik dan mencapai sasaran, merumuskan strategi apa saja yang akan dilaksanakan dalam Mizan Amanah yaitu dengan tujuan dan sasaran utama untuk para donatur. Dengan adanya kepercayaan dari para donatur diharapkan dapat memajukan lembaga dan menentukan keberhasilan yang ingin dicapai. Maka perlu dilakukan upaya untuk menarik minat para donatur dengan adanya kegiatan dan menjalin komunikasi yang baik dengan para donatur. Dalam lembaga Mizan Amanah belum terdapat strategi yang efektif dilaksanakan dalam meningkatkan minat para donatur, karena strategi yang dilaksanakan belum terfokus pada pengembangan minat para donatur.

(6)

ii

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, kemudahan, dan kelancaran dalam proses pengerjaan karya sederhana ini hingga selesai. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita umatnya hingga akhir zaman.

Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur” ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga karya ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah memberi dukungan, baik berupa moril mau pun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setulusnya kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A, Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs. H. Sunandar, M.A, selaku Wadek III bidang kemahasiswaan.

(7)

iii

Fathurokhmah, M.Si selaku sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan. 5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang

telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.

6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Lembaga Mizan Amanah yang dengan berbaik hati telah mengizinkan untuk melakukan penelitian terkait skripsi. Terutama kepada Bapak Adil Permata Sidik selaku public relations Mizan Amanah yang bersedia meluangkan waktu kepada peneliti untuk diwawancara berkaitan dengan skripsi peneliti.

(8)

iv penyelesaian skripsi ini.

10.Fitri Silviah tercinta dan tersayang sebagai penyemangat yang selalu setia mendampingi dalam melaksanakan penelitian dan bimbingan, menemani suka mau pun duka peneliti selama penyelesaian skripsi ini.

11.Teman-teman kelas KPI B angkatan 2010 dan teman-teman di jurusan lain Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 atas kekompakannya dalam menghabiskan waktu bersama yang hampir empat tahun masa perkuliahan. Semoga kesuksesan dapat kita genggam bersama di masa mendatang.

12.Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.

Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna, namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, Desember 2014

(9)

vii LEMBAR JUDUL

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 7

1. Pembatasan Masalah ... 7

2. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 8

2. Manfaat Penelitian ... 8

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A. Strategi ... 12

1. Pengertian Strategi ... 12

(10)

B. Komunikasi ... 17

1. Pengertian Komunikasi ... 17

2. Unsur-Unsur Komunikasi ... 18

3. Strategi Komunikasi ... 21

C. Public Relations ... 22

1. Pengertian Public Relations ... 22

2. Strategi Public Relations ... 25

3. Macam-macam Public Relations ... 27

4. Peranan Public Relations ... 30

5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations ... 33

6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations ... 35

D. Lembaga Sosial ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian ... 41

B. Metode Riset Penelitian ... 43

C. Pengumpulan Data Penelitian ... 45

D. Analisis Data Penelitian ... 46

E. Keabsahan Data Penelitian ... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN .... 49

A. Gambaran Umum Lembaga Sosial ... 49

B. Gambaran Umum Mizan Amanah ... 50

1. Sejarah Singkat Mizan Amanah ... 50

2. Struktur Lembaga Mizan Amanah ... 53

[image:10.595.102.510.73.731.2]
(11)

1. Pelaksanaan Strategi... 54

2. Evaluasi Strategi ... 63

D. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur ... 71

1. Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah ... 72

2. Kegiatan Public Relations Mizan Amanah ... 92

F. Fokus Penelitian ... 84

1. Unit Menjadi Fokus Penelitian ... 84

2. Aktivis Public Relations ... 92

3. Dokumen Public Relations ... 95

4. Pelaku Public Relations ... 97

BAB V PENUTUP ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 105

(12)

1 A. Latar Belakang Masalah

Banyaknya lembaga-lembaga sosial pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat

Banyaknya lembaga yang berada dalam masyarakat menandakan bahwa semakin besar kepercayaan masyarakat terhadap sebuah lembaga. Lembaga yang dipercaya sebagai pedoman dalam bertindak dan kegiatannya berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia di dalam kehidupan bermasyarakat.

Lembaga yang berada dalam masyarakat dan pelaksanaan kegiatannya memiliki tujuan untuk masyarakat, sehingga berhasilnya suatu lembaga dapat diukur dari besar kecilnya pengaruh lembaga terhadap masyarakat begitu pula sebaliknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “lembaga adalah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha”.1

Suatu badan atau organisasi sebagai wadah dalam masyarakat yang memiliki tujuan yang sesuai dengan prinsip atau visi misi berdirinya lembaga tersebut, baik lembaga yang berhubungan dengan sosial, psikologis, politik, hukum dan lainnya yang menjadikan lembaga sebagai sistem yang mencakup berbagai hal.

1

Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet ke 4, hlm.

(13)

Dalam hal ini bekaitan dengan lembaga sosial dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Tujuan lembaga sosial sama halnya dengan tujuan sebuah lembaga yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, akan tetapi dalam sebuah lembaga sosial berdasarkan dengan sistem norma-norma sosial yang penting diterapkan dan dilaksanakan untuk kepedulian sosial.2

Dalam masyarakat terdapat lembaga sosial yang tidak hanya bergerak dalam sosial masyarakat dengan menganut sistem norma-norma sosial saja, tetapi terdapat juga lembaga sosial yang bertujuan sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat. Dengan adanya lembaga sosial pengelola amanah umat diharapkan dapat menjadi kepercayaan masyarakat kepada lembaga untuk mengelolanya, lembaga mana yang dipilih dan dipercayai harus dapat bertanggung jawab untuk mengelolanya.

Dengan kepercayaan masyarakat yang begitu besar terhadap pengelola amanah umat, maka tidak sedikit lembaga-lembaga sosial yang didirikan dengan tujuan mengelola amanah umat, serta lembaga-lembaga berlomba dalam mencapai tujuan yaitu masyarakat sebagai sasaran dalam tercapainya tujuan yang dicita-citakan oleh lembaganya. Lembaga-lembaga sosial yang bertujuan mengelola amanah umat seperti lembaga Dompet Dhuafa, Darul Aitam, Mizan Amanah dan lembaga lainnya. Semua lembaga-lembaga tersebut bertujuan mengelola amanah umat, dengan berbagai macam

2

(14)

strategi yang dilakukan setiap lembaga agar dapat menjalin kerjasama dengan masyarakat dan berupaya agar dipercayai untuk mengelola dana terutama dari para donatur, karena masyarakat yang menjadi sasaran utama dalam pencapaian tujuan sebuah lembaga dan masyarakat memiliki peran yang penting dalam melaksanakan tujuan kegiatan.

Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga sosial yang menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan

Mizan Amanah sebagai lembaga pengelola amanah umat memiliki tujuan yang sama dengan lembaga sosial pengelola amanah umat yang lain yaitu bertanggung jawab dalam mengelola dana yang berasal dari masyarakat, akan tetapi setiap lembaga memiliki proses yang berbeda dalam mencapai tujuan karena lembaga juga harus bekerja keras untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat agar tujuan yang diinginkan oleh lembaga dapat tercapai dan sesuai dengan yang dicita-citakan.

Dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan dicita-citakan, lembaga harus berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, karena masyarakat sebagai penentu tercapainya tujuan sebuah lembaga. Maka penting melakukan upaya agar masyarakat mendukung dan menjadi bagian dalam tujuan organisasi, serta berbagai upaya dilakukan oleh lembaga agar tumbuhnya kepercayaan dan minat masyarakat terhadap lembaga. Lembaga mana yang akan dipercayai untuk mengelola amanah umat merupakan pilihan masyarakat.

(15)

dipercayai oleh masyarakat yaitu lembaga sosial Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga pengelola amanah umat yang berupaya secara terus-menerus untuk mencapai dan mempertahankan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola amanah umat. Salah satu upaya Mizan Amanah dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga yaitu menjalin kerjasama dengan para donatur dan dengan mitra perusahaan.

Mizan Amanah berupaya untuk bekerjasama dengan para donatur dan mitra perusahaan, karena para donatur dan mitra perusahaan sebagai bagian pendukung terlaksananya tujuan lembaga. Sebuah lembaga sosial pengelola amanah umat tidak akan terlepas dari peran serta para donatur dan mitra perusahaan, oleh karena itu Mizan Amanah terus berupaya dalam menumbuhkan minat para donatur dan mitra perusahaan. Dengan banyaknya program kegiatan menarik yang dilakukan Mizan Amanah, banyaknya informasi yang bisa didapatkan dari Mizan Amanah, banyaknya mitra yang bekerjasama dengan Mizan Amanah, dan banyak lagi upaya yang dilakukan Mizan Amanah sebagai salah satu lembaga pengelola amanah umat yang menjadi minat para donatur dan mitra perusahaan, sehingga Mizan Amanah selalu dipercaya banyak donatur dan perusahaan dalam mengelola amanah umat.

Mizan Amanah mendapatkan penghargaan lembaga sosial terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI

(16)

menjadikan Mizan Amanah terus tumbuh dan berkembang menjadi lembaga sosial pengelola amanah umat yang dipercaya masyarakat terutama para donatur dan mitra perusahaan.

Banyaknya kepercayaan dari para donatur dan mitra perusahaan kepada Mizan Amanah untuk mengelola amanah umat, karena dalam perjalanan lembaganya Mizan Amanah tidak hanya membina dan mengelola anak yatim piyatu dan dhuafa. Tetapi juga telah banyak melakukan kegiatan kemanusiaan baik dalam bentuk kegiatan rutin seperti bakti sosial, pengayoman asuransi kesejahteraan sosial kemudian bantuan korban bencana alam, beasiswa prestatif serta bentuk pengabdian masyarakat lainnya.3

Masyarakat mempercayai Mizan Amanah yang telah menumbuhkan orang-orang yang berkualitas yang dihasilkan lembaganya, serta Mizan Amanah terus menerus berusaha dalam pengabdian dan pelayanan masyarakat Indonesia. Dengan kerja keras Mizan Amanah dan dukungan masyarakat, pada tahun 2008 Mizan Amanah mendapat penghargaan organisasi terbaik tingkat nasional dari Menteri Sosial RI yang disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.4

Dengan prestasi yang diperoleh, Mizan Amanah terus meningkatkan dan mempertahankan guna tercapainya keberhasilan lembaga. Lembaga Mizan Amanah yang dikelola oleh manajemen harus dapat melaksanakan dan mencapai tujuan yang diharapkan dengan menjalin kerjasama baik dengan pihak internal yaitu orang-orang yang ada dalam lembaga, mau pun dengan pihak eksternal yaitu di luar lembaga terutama masyarakat termasuk para donatur dan perusahaan.

3

www.mizanamanah.org (Diakses pada Tanggal 9 November 2014). 4

(17)

Upaya yang dilakukan manajemen dalam lembaga yaitu bekerjasama dengan public relations dalam melaksanakan tujuan lembaga, membantu dalam menjalin hubungan yang baik, membantu dalam pemecahan permasalahan lembaga, serta melaksanakan tujuan utama. Manajemen pengorganisasian tersebut juga dilakukan di Mizan Amanah yang merupakan salah satu lembaga sosial. Dimana dalam hal ini Mizan Amanah membuat divisi public relations karena menyadari betapa pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat terutama dalam melaksankan strategi untuk mencapai tujuan melalui public relations, serta membina hubungan baik antara public relations dengan masyarakat yaitu meningkatkan hubungan dengan para donatur dan perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan lembaga. Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan banyaknya lembaga-lembaga sebagai pengelola amanah umat yang berada dalam masyarakat, akan tetapi Mizan Amanah memiliki perbedaan dalam meningkatkan minat para donatur. Hubungan yang harus dijalankan oleh lembaga tersebut menjadi tugas besar bagi salah satu divisi yaitu divisi public relations.

(18)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Mempertahankan dan meningkatkan minat para donatur merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah lembaga sosial pengelola amanah umat. Sebab lembaga sosial tidak dapat dipisahkan dari peran masyarakat dan menjadi kepercayaan masyarakat dalam mengelola amanah umat terutama bagi para donatur. Banyak hal yang berkaitan erat antara lembaga dengan minat para donatur, terutama dalam meningkatkan minat para donatur. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations Mizan Amanah yang mencakup tugas dalam meningkatkan minat para donatur.

2. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas menyangkut upaya meningkatkan minat para donatur yang harus dibangun dan ditingkatkan oleh sebuah lembaga, maka dengan ini peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut :

Bagaimana perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi yang dilakukan public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(19)

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Akademisi

Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan public relations

kepada mahasiswa. b. Tujuan Praktisi

Untuk mengetahui apa dan bagaimana strategi yang dilakukan

public relations Mizan Amanah dalam meningkatkan minat para donatur

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademisi

Untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu komunikasi khususnya pada kerja public relations.

b. Manfaat Praktisi

Dapat menjadi suatu masukkan pada mahasiswa dalam bidang komunikasi, serta dapat digunakan oleh praktisi di bidang public relations pada umumnya.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian ini peneliti melakukan pengecekan di perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang public relations.

(20)

masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang public relations

peneliti uraikan sebagai berikut.

Skripsi yang pertama dengan judul “Strategi Komunikasi Public Relations Radio Gen Fm Pada Minat Pemasang Iklan. Dalam skripsi tersebut penulis menjelaskan bahwa strategi yang digunakan public relations

Radio Gen FM dalam menarik minat pemasang iklan dan mengetahui strategi komunikasi yang dilaksanakan. Dan juga skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Public Relations Dompet Dhuafa dalam Membangun Citra melalui Media Sosial Akun Twitter”. Kesamaan metode yang digunakan yaitu strategi komunikasi public relations yang diterapkan dalam lembaga sosial pengelola amanah umat. Tetapi tentu saja terdapat perbedaan dengan skripsi penulis, yaitu dari segi kasus yang diteliti dan sarana yang menjadi objek penelitiannya. Disini penulis melakukan penelitian tentang peran dan strategi komunikasi public relations dalam meningkatkan minat para donatur.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, untuk memudahkan dalam sistematika isi pembahasan penelitian, penulis mencoba merincikan beberapa hal yang dianggap penting dalam mengolah dan menyusun skripsi ini. Penulis meletakkan beberapa hal penting penelitian ke dalam empat bab terpisah yang keseluruhannya saling berhubungan.

BAB I PENDAHULUAN

(21)

metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi, dokumentasi, serta teknik analisis data. Kemudian tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian strategi, tahapan strategi. Kemudian dalam bab ini juga akan menguraikan pengertian komunikasi, unsur-unsur komunikasi dan strategi komunikasi. Pengertian public relations, strategi public relations, macam-macam

public relations, peranan public relations, komponen pembentuk strategi public relations, dan tahapan-tahapan dalam kegiatan public relations. Serta menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang unit menjadi fokus penelitian, strategi komunikasi, aktivitas public relations, dokumen public relations, pelaku public relations.

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN

Bab ini berisikan tentang Strategi Komunikasi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, pelaksanaan strategi, evaluasi strategi. Kemudian Peran dan Fungsi Public Relations Mizan Amanah dalam Meningkatkan Minat Para Donatur, peran dan fungsi public relations Mizan Amanah, kegiatan public relations Mizan Amanah.

BAB V PENUTUP

(22)

11 A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi menjadi bagian terpadu dari suatu rencana dan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan. Perencanaan yang cermat dan matang merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau program kegiatan. Kegiatan yang dilakukan tidak akan tercapai dengan baik tanpa adanya strategi dan perencanaan yang digunakan. Strategi apa dan bagaimana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan.

Menurut Stephen Robbins (1990) mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.5 Dengan adanya strategi yaitu sebagai cara untuk mencapai tujuan yang diharapkan, baik jangka panjang mau pun jangka pendek dalam mencapai hasil akhir untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi. Dalam menjalankan strategi perlu adanya tindakan-tindakan yang dilakukan dan sumber-sumber yang menjadi faktor pendorong dalam mewujudkan tujuan.

Menurut Bannet (1996) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Mintzberg

5

(23)

menjelaskan lima kegunaan dari kata strategi yaitu sebuah rencana (suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar), sebuah cara (suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor), sebuah pola (dalam suatu rangkaian tindakan), sebuah posisi (suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan), sebuah perspektif (suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia). Melihat hubungan antara lima kegunaan Mintzberg selalu menekankan bahwa penting dalam menggali berbagai perspektif yang berbeda dari sebuah organisasi dan aktivitasnya yang diberikan oleh tiap-tiap kegunaan.6

Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program. Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi atau program. Bagaimana strategi yang dijalankan dengan baik akan berpengaruh besar terhadap terlaksananya program untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Strategi apa dan bagaimana yang akan ditempuh merupakan bagian dari salah satu unsur yaitu perencanaan. Strategi menjadi faktor pengkoordinasi unsur penting lainnya dalam manajamen dan menjadi ide atau pemikiran utama untuk mewujudkan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicapai oleh organisasi diharapkan mampu memberikan keberhasilan terhadap suatu organisasi.7

Setiap organisasi satu dengan organisasi lainnya memilki perbedaan dalam pemikiran maupun strategi yang diterapkan. Pembuatan

6

Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Erlangga: Jakarta, 2006), hlm. 2. 7

(24)

strategi umumnya menggunakan tiga tingkat, yaitu tingkat korporasi, unit bisnis, dan tingkat operasional. Strategi antara berbagai tingkat dalam suatu organisasi harus konsisten agar terciptanya keseimbangan. Oleh karena itu, peran public relations adalah untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter Mandelson disebut sebagai on message.8

Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa strategi merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang akan dijalankan dan memberikan fokus terhadap usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan prinsip yang menggerakkan dari titik berada saat ini kearah yang diinginkan. Jika strategi yang diterapkan tepat dan tujuan tercapai dengan baik, maka segalanya akan berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Tahapan Strategi

Strategi melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, strategi melalui tiga tahapan yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Penjelasannya sebagai berikut:

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih

8

(25)

strategi untuk dilaksanakan. Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari, dan melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. Dalam merumuskan strategi dilakukan dengan megembangkan tujuan-tujuan apa saja yang akan dicapai dan merumuskan strategi lainnya termasuk mengatasi faktor ekternal dan internal. Selanjutnya memilih strategi alternatif dan strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, serta menentukan sikap untuk mengambil keputusan dalam proses kegiatan.9 b. Implementasi Strategi

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih membutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Dalam impelementasi strategi dilakukan dengan melaksanakan strategi yang ditetapkan dan dipilih dalam perumusan strategi. Melaksanakan strategi yang telah dirumuskan dengan komitmen dan kerja sama yang dilakukan untuk mewujudkannya agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Tanpa adanya kerja sama dengan baik untuk melaksanakan tujuan, tidak akan diperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan. Komitmen yang harus dijaga dalam melaksankan strategi dengan selalu bekerja keras untuk mewujudkannya, walaupun menghadapi banyak persoalan

9

(26)

dan tantangan. Semua akan terwujud dengan baik jika selalu mengutamakan dan fokus terhadap strategi dalam melaksankan, karena faktor yang penting yaitu keberhasilan dalam mencapai tujuan.10

c. Evaluasi Strategi

Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi impelentasi strategi. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan untuk memastikan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan berikutnya. Ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi, mengukur prestasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan, dan mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam evaluasi impelementasi strategi dilakukan dengan mengukur strategi apa saja yang akan dilaksanakan kembali oleh organisasi dan menentukan sasaran yang telah dicapai untuk menetapkan tujuan selanjutnya. Oleh karena itu, pencapaian tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam evaluasi. Dalam evaluasi strategi perlu diperhatikan faktor eksternal dan internal, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam melaksanakan strategi. Mengukur prestasi dengan membadingkan hasil yang diinginkan atau diharapan dengan hasil yang dicapai. Setelah prestasi yang dicapai sesuai dengan rencana, kemudian memastikannya dengan mengembalikan tindakan korektif.11

10

Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), hlm. 3. 11

(27)

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau communicatio atau

communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.

Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.12

Menurut Webster New Colligiate Dictionary komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem

lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.

Berikut ini adalah beberapa definisi tentang komunikasi yang ditemukan oleh para ahli sebagai berikut:13

Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan menurut Bernard Berelson & Gary A.Steiner komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain. Serta menurut Harold Lasswell komunikasi adalah suatu proses yang menjelaskan: “siapa” “mengapa” “apa” “dengan saluran apa”,

“kepada siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what

in which channel to whom and with what effect).

12

Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm 1-2, cet ke 1. 13

(28)

Dari definisi tentang ilmu komunikasi terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalam melihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa ilmu komunikasi sebagai bagaian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Dari paparan yang telah diuraikan, untuk dapat terjadi komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengiriman pesan, pesan, target penerima pesan. Namun komunikasi bukan semata terdiri atas tiga unsur. Ketiga unsur itu adalah unsur-unsur dasar, tetapi proses komunikasi bisa mengandung lebih dari unsur-unsur yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, saluran komunikasi dan media komunikasi, dan efek komunikasi.14

a. Pengirim Pesan (Komunikator)

Pengirim pesan adalah manusia yang memulai proses komunikasi disebut komunikator. Komunikator ketika mengirimkan pesan tentunya memiliki motif dan tujuan, yang sering disebut “motif komunikasi”. Ada yang menyebut pengirim pesan atau komunikasi

dengan istilah “pengiriman” saja atau disebut juga “sumber”. Sedangkan pengamat dan ilmuan komunikasi lain ada yang menyebutkan sebagai encoder. Istilah “encoder” identik dengan istilah

14

(29)

yang diartikan sebagai alat penyandi. “Encoding” adalah proses

penyandian, yang disandikan adalah pesan.

Komunikator bisa terdiri dari satu orang, banyak orang atau lebih dari satu orang, serta kumpulan orang (massa). Apabila orang banyak atau lebih dari satu orang tersebut saling kenal sehingga terdapat ikatan emosional yang kuat dalam kelompoknya, mereka disebut kelompok kecil. Apabila mereka relatif tidak saling kenal secara pribadi sehingga ikatan emosionalnya lemah, mereka disebut sebagai “kelompok besar” atau “publik”.

b. Penerima Pesan (Komunikan)

Penerima pesan adalah manusia berakal kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Ada ahli lain menyebut penerima pesan atau komunikan sebagai “decoder”. Dalam proses komunikasi utamanya

(30)

c. Pesan

Pesan kita definisikan sebagai segala sesuatu yang disampaikan komunikator kepada komunikan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Pesan sebenarnya adalah suatu hal yang abstrak (konseptual, ideologis, idealistrik), akan tetapi disampaikan dari komunikator kepada komunikan ia konkret karena disampaikan dalam bentuk simbol atau lambang sebuah bahasa (baik lisan mau pun tulisan), suara (audio), gambar (visual), mimik, gerak-gerik dan lain sebagainya. Oleh karena itu, lambang komunikasi disebut juga dengan pesan yakni wujud konkret dari pesan berfungsi mewujudkan yang abtrak menjadi konkret, suara, mimik, dan gerak-gerak digolongkan dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan bahasa tulisan dikelompokkan dalam pesan verbal.

d. Saluran komunikasi dan media komunikasi

Agar pesan yang disampaikan komunikator sampai pada komunikan, dibutuhkan saluran dan media komunikasi. Komunikasi lebih identik dengan proses berjalannya pesan, sedangkan media komunikasi lebih identik dengan alat (bagian) untuk menyampaikan. Jadi, saluran komunikasi lebih utama daripada media komunikasi. Saluran komunikasi dapat berjalan baik ada media atau tidak. Komunikasi bisa terjadi tanpa media atau nonmediated communication, yang berlangsung tatap muka atau face to face.

(31)

lokakarya, hingga pameran tempat target komunikan (para konsumen) dapat berbincang lamgsung tatap muka dengan wakil perusahaan guna membicarakan produk yang dipamerkan.

e. Efek komunikasi

Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator dalam diri komunikannya. Efek komunikasi ini berdasarkan efek psikologi yang terdiri dari tiga hal yaitu pengaruh kognitif adalah bahwa dengan komunikasi seseorang menjadi tahu tentang sesuatu dan komunikasi berfungsi untuk memberikan informasi, pengaruh efektif adalah bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap, pengaruh konatif adalah pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan karena menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan dan komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu.

3. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy strategi komunikasi merupakan percampuran antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication manajemen) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung pada suatu kondisi dan situasi.15

15

(32)

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.16

C. Public Relations

1. Pengertian Public Relations

Banyaknya definisi public relations yang telah dirumuskan oleh para pakar atau ahli maupun profesional public relations, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang public relations, dan sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan public relations itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan masyarakat yang mengikuti zaman.17

Perkembangan public relations saat ini juga didasari oleh semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya peran public relations dalam masyarakat dan berbagai macam sektor yang membutuhan peran public relations dalam membantu memecahkan berbagai macam persoalan.

Public relations yang bersifat dinamis tersebut juga menjadi bagian krusial dalam membatasi definsi dari para praktisi public relations. Cukup banyak definisi public relations yang telah diungkapkan tersebut saling berbeda, tetapi pada prinsipnya dan pengertiannya adalah sama. Beberapa definisi

public relations bisa dijadikan acuan sebagai berikut:

16

Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981), hlm. 84.

17

(33)

Menurut Frank Jefkins public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.18

Meskipun terdapat perbedaan dalam penekanan unsur-unsur pokoknya dalam setiap definisi public relations, akan tetapi definisi public relations banyak kesamaannya yaitu unsur-unsur utamanya yang menyangkut fungsi manajemen, suatu proses yang mencakupi hubungan komunikasi timbal balik antara organisasi dan publiknya, untuk mengkomunikasikannya kepada pihak manajemen atau pimpinan, pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi, kemudian perencanaan agar saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari aktivitas public relations. Jadi unsur utama menunjukkan adanya hubungan kait mengait secara holistik yang merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional public relations

yang integral dengan manajemen organisasi, dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran utama organisasi.19

Menurut Edward L. Bernay public relations mempunyai tiga fungsi utama yaitu memberikan penerangan kepada masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung, berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan

18

Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations edisi kelima (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 10.

19

(34)

suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Dalam memberikan penerangan yang berupa pemahaman kepada masyarakat mengenai berbagai macam persoalan yang berkembang, fungsi public relations adalah mengetahui dan menjelaskan informasi agar dapat disampaikan kepada masyarakat. Setelah informasi dapat diterima oleh masyarakat, public relations memandu masyarakat dalam mengubah sikap dan perbuatan sehingga mampu mengintegrasikan sikap suatu organisasi sama dengan dengan sikap masyarakat. Kemudian munculnya komunikasi dua arah timbal balik antara organisasi dengan masyarakat dan tercapainya tujuan yang diinginkan.20

Menurut Cutlip, Center, and Broom public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi atau lembaga dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.21 (fungsi melekat pada manajemen organisasi), membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan pihak publiknya (sebagai khalayak sasarannya), mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya, melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen untuk tujuan bersama, serta menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi dan pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya untuk tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

20

Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 20.

21

(35)

Menurut definisi kamus terbitan of public relations (IPR) public relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Sedangkan menurut kamus Fund and Wagnal, American Standard Desk Dictionary terbitan 1994, istilah public relations diartikan sebagai segenap kegiatan dan teknik yang digunakan oleh organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan sepakterjangnya.22

Menurut Webster’s New World Dictionary mendefinisikan public relations adalah hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas, khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Sedangkan menurut Public Relations News mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.23

2. Strategi Public Relations

Menurut Ahmad S. Adnanputra pakar public relations dalam naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada

22

Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), cet ke 4, hlm 1-2.

23

(36)

akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Selain perencanaan yang dimiliki oleh manajemen, terdapat unsur pengorganisasian termasuk strukturisasi, pengarahan, dan pengendalian. Semua unsur manajamen harus berjalan dengan baik agar tujuan bersama dapat tercapai dan sesuai dengan apa yang diinginkan, serta mencegah terjadinya kekeliruan dari apa yang direncanakan semula.24

Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen. Salah satu unsur yang berkaitan erat dengan strategi yaitu unsur perencanaan, karena strategi bagian terpadu dalam perencanaan. Suatu perencanaan yang dilakukan manajemen yaitu dengan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan. Strategi apa dan bagaimana yang akan digunakan sehingga semua yang diinginkan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang dibuat.

Mengacu kepada pola strategi public relations, maka menurut Ahmad S. Adnanputra strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Public relations bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi terhadap stakeholders-nya (khalayak sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal). Untuk mencapai tujuan, maka strategi kegiatan public relations diarahkan pada upaya menciptakan persepsi stakeholder. Jika strategi dalam menciptakan persepsi berhasil dilakukan, akan memperoleh

24

(37)

keuntungan dari stakeholder sebagai khalayak sasarannya dan akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.25

3. Macam-macam Public Relations

Kajian dan ilmu public relations semakin berkembang yang ditandai dengan semakin banyak permasalahan manajemen yang terselesaikan dengan pendekatan public relations. Pendekatan public relations telah memasuki bermacam-macam sektor. Mulai dari sektor bisnis dan industri, sektor pemerintahan, sektor sosial, dan sebagainya. Sektor-sektor tersebut menggunakan public relations sebagai bagian dari manajemen, sehingga munculnya bermacam-macam public relations. Akan dibahas 3 macam public relations yakni public relations industri dan bisnis, public relations pemerintahan, dan public relations sosial. Penjelasannya sebagai berikut:

a. Public Relations Industri dan Bisnis

Public relations industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar. Public relations yang merupakan fungsi manajemen turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan.

Public relations industri tidak dapat dilepaskan dari prinsip ekonomi dan keuntungan (profit). Dengan demikian, public relations industri harus memiliki suatu daftar prioritas, sehingga sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.26

25

Rosady Ruslan,Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 121.

26

(38)

Pengaruh yang melatarbelakangi berkembangnya public relations industri dan bisnis terhadap kehidupan yaitu persamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat, kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja, perlindungan terhadap investor, kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk, integritas manajemen, perhatian nasional dan perlindungan sumber alam, hak asasi manusia, serta hak untuk mendapatkan informasi. Salah satu penerapan public relations dalam industri dan bisnis meliputi hubungan dengan pelanggan dan peran public relations

terhadap marketing.

b. Public Relations Pemerintahan

Public relations pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Public relations di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan kebijakan-kebijakan yang dijalankan. Memberi informasi secara teratur mengenai kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatu yang berepengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain keluar public relations pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan, ataupun yang sedang diusulkan. 27

27

(39)

Seiring dengan tuntutan transparasi dari masyarakat luas sebagai publik pemerintahan, manfaat public relations dalam penyelenggaraan pemerintahan secara umum telah diterima sejak lama. Bahkan beberapa kalangan mengatakan, pemanfaatan public relations oleh pemerintah mendahului penggunaannya oleh nonpemerintahan. public relations dalam pemerintahan dan politik tidak dapat dilepaskan dari opini publik.

Karakteristik yang melatarbelakangi mengapa public relations

pemerintahan perlu diterapkan dan dikembangkan yaitu program pemerintahan ditujukan untuk masyarakat luas dengan berbagai latar belakang, seringkali hasilnya abstrak yang sulit dilihat dalam waktu dekat atau jangka panjang sekalipun, program pemerintah selalu mendapat pengawasan terutama pers, LSM, dan sebagainya. Kemudian terdapat dua sisi yang melatarbelakangi perkembangan public relations

pemerintah. Pertama adalah sisi pentingnya public relations bagi pemerintahan. Kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh

public relations pemerintahan. Public relations pemerintahan diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah umum, dokumentasi, dan publikasi.

c. Public Relations LSM

(40)

adalah mengembangkan saling pengertian, kepercayaan, dan bantuan atau kerja sama. Praktik public relations dalam organisasi-organisasi sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya terbagi ke dalam

public relations organisasi keagamaan yaitu organisasi-organisasi keagamaan yang sekarang mulai menyadari pentingnya media massa untuk mencapai jamaah dan mempropagandakan doktrin-doktrin mereka, public relations profesi yaitu profesi kedokteran, dan berbagai macam profesi yang tidak kalah menggunakan public relations untuk berkomunikasi dengan masyarakat, public relations organisasi sukarela yaitu ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan, dan kebanyakan mereka membutuhkan dana terus-menerus. Apabila kebijakan organisasi sudah benar, maka masalahnya berubah menjadi masalah-masalah komunikasi.28

4. Peranan Public Relations

Public relations memiliki peran sangat penting dalam organisasi. Keberadaan public relations sering ditambah, dikembangkan, dan diangkat statusnya ketika organisasi menghadapi kekuatan luar, terancam mendapat pengurangan dana, atau menghadapi ancaman pembubaran. Semakin banyak yang menyadari akan pentingnya public relations menjadi bagian dari manajemen dan berkembangnya public relations yang menyentuh berbagai macam sektor, menandakan bahwa public relations memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Public relations memiliki

28

(41)

banyak peran lainnya yaitu dalam mengatasi persoalan yang dihadapi organisasi, membantu organisasi mengatasi ancaman mendapat pengurangan dana, dan ketika organisasi mengahadapi ancaman pembubaran, serta persoalan lainnya yang membutuhkan peran public relations.29

Menurut Dozier (1992) peranan praktisi public relations dalam organisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dalam komunikasi organisasi dan kunci untuk pengembangan peranan praktisi public relations dalam pencapaian professional public relations. Dozier & Broom (1995) membagi peranan public relations

menjadi empat kategori dalam organisasi yaitu expert prescriber,

communication fasilitator, problem solving process fasilitator, serta

communication technician. Penjelasannya sebagai berikut:30 a. Resep Ahli

Praktisi public relations yang memiliki keahlian tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan dengan manajemen organisasi sangat dipengaruhi oleh public relations, pihak manajemen hanya menerima apa yang disarankan oleh ahli public relations (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam memecahkan persoalan yang dihadapi organisasi.

29

Scot M. Cutlip, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 2, hlm. 507.

30

(42)

b. Fasilitator Komunikasi

Praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam mendengar keinginan dari publik terhadap organisasi, serta mampu menjelaskan kembali keinginan dan harapan organisasi kepada publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik yang dilaksanakan oleh

public relations dapat menciptakan saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.

c. Pemecahan Masalah

Praktisi public relations merupakan bagian dari tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi dalam proses pemecahan persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, baik sebagai penasihat

(adviser) dan mengambil tindakan eksekusi (keputusan). Biasanya dalam menghadapi suatu krisis dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi public relations dengan melibatkan berbagai departemen dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi mengatasi persoalan.

d. Teknisi Komunikasi

(43)

secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus media dan komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya.

Peranan public relations diharapkan dapat bekerjasama dengan manajemen dalam menjalankan aktivitasnya dan membantu mengatasi persoalan yang tengah dihadapi organisasi. Serta diharapkan membantu manajemen dalam membina hubungan ke dalam (publik internal) adalah publik yang menjadi bagian dari organisasi itu sendiridan hubungan keluar (publik ekternal) adalah publik umum yaitu masyarakat.

Beberapa kegiatan dan sasaran public relations sebagai pendukung fungsi manajemen organisasi yaitu building corporate identity and image adalah menciptakan identitas, citra perusahaan yang positif serta mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dan

facing crisis adalah menangani complain dalam menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis.31

5. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations

Strategi public relations dibentuk melalui dua komponen. Pertama, komponen sasaran (satuan atau segmen yang akan digarap) pada umumnya adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Seberapa jauh sasaran menyandang opini bersama,

31

(44)

mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi masa depan organisasi yang menjadi perhatian publik sasaran. Kedua,

komponen sarana (paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran) berfungsi untuk menggarap ke arah posisi atau dimensi yang menguntungkan. Setiap unsur dapat ditempuh melalui jalur taktikal atau strategi public relations, yaitu setiap komponen sarana ditempuh melalui jalur membeli (purchasing), jalur penekanan/kekuatan (pressure and power), jalur membujuk (persuation), dan jalur merangkul (patronage).32

Proses penyusunan strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, yang berkaitan dengan fungsi-fungsi public relations secara integral melekat pada manajemen suatu organisasi atau lembaga yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan yang muncul, identifikasi unit-unit sasarannya, mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya, mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran, pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations, mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan dan langkah terakhir adalah menjabarkan strategi

public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian evaluasi hasil kerja.33

Setelah melalui tahapan proses penyusunan strategi public relations, perlu mengetahui komponen-komponen sebagai pembentuk

32

Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 122-125.

33

(45)

strategi. Dalam pembentukan strategi korporat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya dibedakan yaitu secara makro dipengaruhi oleh unsur-unsur kebijakan umum (public policy), budaya (kultur) yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi. Secara mikro tergantung dari misi organisasi atau perusahaan, sumber-sumber yang dimiliki, sistem pengorganisasian, dan program jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan yang ingin dicapai.34

6. Tahapan-tahapan dalam Kegiatan Public Relations

Tahapan-tahapan yang dilakukan public relations, baik yang berjangka panjang maupun berjangka pendek (untuk satu peristiwa tunggal), harus memiliki perencanaan yang secara cermat dan hati-hati sehingga akan diperoleh hasil-hasil yang nyata untuk mencapai tujuan. Terdapat empat alasan yang paling penting bagi perlunya PR memilki perencanaan yaitu untuk menetapkan target-target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolok ukur atas hasil yang diperoleh, untuk memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan, untuk menyusun skala prioritas guna menentukan jumlah program dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program PR, untuk menentukan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan ketersediaan, baik staf pendukung maupun operasional.35

34

Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), cet ke 4, hlm. 128.

35

(46)

Tanpa adanya suatu program yang terencana dengan baik dan terorganisir, seorang praktisi public relations akan beroperasi secara instingtif sehingga mudah kehilangan arah. Kadang cenderung ingin mengerjakan hal-hal yang baru, sementara hal-hal yang lama belum terselesaikan. Kemudian sulit mengukur sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dan hasil yang telah dihasilkan.

Setelah penjabaran mengenai alasan-alasan pentingnya perencanaan untuk mencapai tujuan, terdapat model perencanaan public relations yang sudah diterima oleh para praktisi public relations

profesional yaitu pengenalan situasi yang ada dan mengubah sikap, penetapan tujuan apa saja yang ingin dicapai, definisi khalayak yang tidak semua bisa dijangkau, pemilihan media dan teknik-teknik public relations, perencanaan anggaran untuk menjalankan program baik gaji pegawai mau pun alat operasional, serta pengukuran hasil apa saja yang telah dicapai dalam menjalankan rencana dan tujuan. Penjelasannya sebagai berikut:36 a. Pengenalan Situasi

Kunci utama dalam menyusun suatu rencana secara logis adalah pemahaman terhadap situasi yang ada. Ada beberapa tujuan public relations yang ingin dicapai adalah mengubah sikap negatif menjadi sikap positif yang diharapkan menumbuhkan pengetahuan yang akan menjadi pemahaman. Untuk memahami situasi yang ada dengan menggunakan satu metode yaitu pengumpulan pendapat atau studi sikap (attitude study). Maka akan dapat mengenali masalah yang ada

36

(47)

serta mencari cara untuk memecahkannya. Public relations harus mengetahui situasi yang berada disekitar, dengan mengetahui pendapat dari satu dengan lainnya yang berbeda, akan diperoleh berbagai masalah yang berbeda pula. Setelah mengetahui masalah yang ada kemudian diperoleh solusi untuk permasalahan.

b. Penetapan Tujuan

Dari sekian banyak tujuan dalam kegiatan public relations, beberapa diantaranya adalah untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh organisasi kepada masyarakat, untuk memperkenalkan organisasi kepada masyarakat luas, untuk memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayaknya, untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari. Semua organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dan public relations

membantu dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut. c. Definisi Khalayak

(48)

luas. Dengan bantuan teknologi dan media, khalayak dapat mengetahui pemahaman yang diinginkan mengenai organisasi.

d. Pemilihan Media dan Teknik-teknik PR

Salah satu contoh media yaitu jurnalis, sedangkan sebagai tekniknya yaitu penyelenggaraan acara resepsi pers. Baik kampanye periklanan maupun kampanye public relations sama-sama dapat menggunakan berbagai macam media. Kampanye periklanan biasanya terbatas pada media-media tertentu yang diharapkan, dunia public relations dapat menggunakan berbagai media khusus seperti jurnal-jurnal internal, buletin, atau sekadar majalah dinding. Baik kampanye

public relations mau pun periklanan sama-sama menggunakan media sebagai penghubung kepada khalayak.

e. Perencanaan Anggaran

(49)

f. Pengukuran Hasil

Pengukuran hasil merupakan faktor yang keenam. Mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai dengan teknik-teknik penelitian yang digunakan untuk mengenali situasi. Metode-metode evaluasi hasil biasanya diterapkan pada tahapan perencanaan. Target-target untuk mencapai tujuan dapat digunakan sebagai tolok perbandingan, baik untuk mengetahui apakah citra organisasi yang baru telah dipahami khalayak, apakah hubungan organisasi dengan khalayaknya sudah lebih baik, serta hasil-hasil nyata yang telah dicapai. Hasilnya dapat dilihat dari apakah tercapainya tujuan-tujuan yang di harapkan atau diinginkan, serta terciptanya hubungan yang baik antara organisasi dengan khalayaknya.

D. Lembaga Sosial

1. Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris

social institution yang merujuk pada dua pengertian, yakni sistem nilai dan norma-norma sosial serta bentuk atau organ sosial. Dalam bahasa Indonesia, para ahli belum sepakat untuk menerjemahkan social institution

(50)

juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.37

Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C. H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.38

37

http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html (Diakses pada Tanggal 9 November 2014).

38

(51)

40

METODOLOGI PENELITIAN

A. Perspektif (Pendekatan) Penelitian

Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau perilaku orang lain. Menurut Becker mendefinisikan perspektif sebagai seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan. Suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak dan masuk akal dilakukan orang; standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai. Sedangkan Wimmer & Dominick menyebut pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika hidup dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.39

Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Ada dua sifat perspektif atau pendekatan, yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif. Menurut Mulyana jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi itu memandang manusia yang menjadi objek kajian mereka. Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi seorang periset. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset. Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. Dari asal kata, metodologi dibentuk dari kata metodos (cara, teknik atau prosedur) dan

39

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:

(52)

logos (ilmu). Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematik.40

Metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif (subjektif). Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan kritis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis yang menjelaskan bahwa paradigma konstruktivis adalah sebuah paradigma yang memandang ilmu sosial sebagai suatu analisis sistematis terhadap suatu perilaku sosial yang memiliki suatu makna melalui pengamatan langsung dan rinci terhadap pelaku sosial dalam lingkung keseharian yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial mereka. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk memahami dan mendeskripsikan bagaimana public relations berperan dan menentukan strategi dalam mengelola dunia sosial mereka, dalam hal ini adalah proses pelaksanaan

public relations Mizan Amanah.

Dalam penelitian ini, konstruktivis tidak bermaksud untuk memprediksi, mengontrol, dan mengubah dunia nyata, melainkan untuk merekonstruksi dunia sebagai tempat realitas itu berada, yaitu dalam pikiran penafsir pesan. Dengan kata lain, peneliti tidak bermaksud memprediksi, mengontrol ataupun mengubah proses strategi public relations Mizan Amanah

40

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset

Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:

(53)

melainkan hanya ingin merekonstruksi proses strategi tersebut dalam pikiran

public relations sebagai penafsir pesan.

Penelitian konstruktivis merupakan penelitian yang refleksif. Penelitian refleksif adalah penelitian yang ingin merefleksikan suatu realitas sosial sesuai dengan penghayatan subjek-subjek yang ada dalam realitas tersebut. Realitas tampil sebagai konstruksi mental, dipahami secara beragam berdasarkan pengalaman serta konteks lokal dan spesifik para individu yang bersangkutan. Penelitian ini mencoba merefleksikan proses pelaksanaan Strategi Mizan Amanah sesuai dengan pemahaman dan pengalaman dari masing-masing informan mengenai public relations da

Gambar

GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN ....
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS HASIL TEMUAN
gambar, rekaman suara dan lainnya yang dapat melengkapi penelitian
gambar kegiatan yang dilakukan.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank Mega Konvensional dan Bank Mega Syariah masih dianggap baik karena

Apa itu persamaan, persamaan secara keseluruhan atau persamaan hanya pada pokoknya? Sering dijumpai persamaan pada pokoknya dengan unsur-unsur yang menonjol yang

Tuhan layak menjadi pusat ibadah kita, bukan hanya karena Dia Tuhan yang berkuasa tetapi karena relasi Perjanjian dan karena apa yang Dia lakukan atas hidup Kita sebagai umat

men III ~d. Khususnya dalam Pasal 1 paragrap 2 Amandemen III, COGEMA dianggap sebagai pe - rusahaan yang ditunjuk.. COGEMA akan membuat laporan lengkap seperti

Apakah Anda ingin menggunakan fitur telepon yang ada di perangkat ini (jika tersedia) atau telepon eksternal atau mesin penjawab telepon eksternal yang terhubung di saluran yang

Vitamin D aktif ini memberikan tanda pada tubuli ginjal untuk meningkatkan resorpsi kalsium, merangsang pengeluaran kalsium dari kompartemen cairan tulang dan

Selanjutnya untuk mengukur signifikan antara kecepatan membaca terhadap kemahiran menulis opini peneliti menggunakan uji statistik, dengan t hitung yaitu 0,485 jadi

Negara Kepulauan (bahasa Inggris: “archipelagic State) adalah hasil keputusan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut yang berarti suatu Negara yang