Pengaruh pengembalian aktiva (RA) dan harga per nilai buku (PBV) terhadap pengembalian saham : (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 208-2012)

82  Download (0)

Full text
(1)
(2)
(3)
(4)

137 Nama : Denny Novi Satria

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 08 Nopember 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Ir. H. Juanda No. 400 B Bandung

Status : Mahasiswa

Pendidikan Formal

Tahun Pendidikan Keterangan

1997-2003 SD Soka 34 Lulus dan Berizasah 2003-2006 SMP Negeri 16 Lulus dan Berizasah 2006-2009 SMA PGII 2 Lulus dan Berizasah 2009-

Sekarang

Universitas Komputer Indonesia

Masih tercatat sebagai mahasiswa, Jurusan Akuntansi

Yang Menyatakan,

(5)

PER NILAI BUKU (PBV) TERHADAP PENGEMBALIAN

SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

THE EFFECT OF RETURN ON ASSET (ROA) AND PRICE TO

BOOK VALUE (PBV) TO STOCK RETURN

(Case Study on the Banking Companies Listing in Indonesia Stock

Exchange Period 2008-2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh :

DENNY NOVI SATRIA

21109036

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

vi

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012”.

Skripsi ini disusun oleh peneliti dengan maksud memenuhi salah satu syarat utuk mengikuti ujian sidang usulan penelitian (S1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan waktu dari peneliti, maka peneliti menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi peneliti khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan pada umumnya.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti terima kasih kepada Wati Aris Astuti SE, M.Si selaku pembimbing telah banyak memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti. Selain itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

(7)

vii Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti SE., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si selaku Dosen Wali Kelas 4 Ak-1.

5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. 6. Sekretariat Program Studi Akuntansi, terima kasih atas pelayanannya selama

peneliti kuliah.

7. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

8. Kepada Mama, Bapak dan Lani, yang senantiasa tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak henti-hentinya mengalir untukku. Atas kemudahan yang aku dapatkan khususnya materi yang tak sedikit kalian keluarkan, tanpa kalian aku bukan apa-apa.

9. Kepada Bapak Fauzi dan Pak Erwin yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

10. Seluruh keluarga besar CV. Setia Abadi yang selau memberi dukungan dan terima kasih selama bantu-bantu kerja disana saya mendapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

(8)

viii

13. Teman-teman dirumah yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk motivasi dan semangatnya.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peneliti khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata peneliti panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Amin ya rabbal’alamin.

Bandung, Agustus 2013 Peneliti

(9)

ix

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ...iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5.1 Aspek Praktis ... 9

1.5.2 Aspek Akademis ... 10

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pengembalian Aktiva (ROA) ... 12

2.1.1.1 Pengertian Pengembalian Aktiva (ROA) ... 12

2.1.1.2 Perhitungan Pengembalian Aktiva (ROA) ... 13

2.1.1.3 Komponen-Komponen ROA ... 13

(10)

x

2.1.1.3.2 Asset ... 14

2.1.2 Harga per Nilai Buku (PBV) ... 17

2.1.2.1 Pengertian Harga per Nilai Buku (PBV) ... 17

2.1.2.2 Perhitungan Harga per Nilai Buku (PBV) ... 18

2.1.2.3 Komponen-Komponen Harga per Nilai Buku (PBV) ... 19

2.1.2.3.1 Harga Pasar Saham ... 19

2.1.2.3.2 Nilai Buku per Lembar Saham ... 21

2.1.3 Pengembalian Saham ... 22

2.1.3.1 Pengertian Pengembalian Saham ... 22

2.1.3.2 PerhitunganPengembalian Saham ... 23

2.1.3.3 Komponen-Komponen Pengembalian Saham ... 24

2.1.3.3.1 Capital Gain ... 24

2.1.3.3.2 Yield ... 24

2.2 Kerangka Penelitian ... 25

2.2.1 Hubungan Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham ... 25

2.2.2 Hubungan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 26

2.2.3 Penelitian Sebelumnya ... 29

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian ... 32

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 38

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data ... 39

3.2.3.1 Sumber data ... 39

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 39

(11)

xi

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 45

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 45

3.2.5.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

3.2.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi (Bursa Efek Indonesia) . 59 4.1.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 59

4.1.1.2 Aktifitas Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 76

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 78

4.1.2.1 Pengembalian Aktiva (ROA) ... 78

4.1.2.2 Harga Per Nilai Buku (PBV) ... 85

4.1.2.3 Pengembalian Saham ... 90

4.1.3 Analisis Verifikatif ... 95

4.1.3.1 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) (X1) terhadap Pengembalian Saham (Y) ... 101

4.1.3.2 Pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) X2 terhadap Tingkat Pengembalian Saham (Y) ... 105

4.1.3.3 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 109

4.2 Pembahasan ... 114

4.2.1 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham ... 114

4.2.2 Pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 116

(12)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 120

5.1 Kesimpulan ... 120

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 124

LAMPIRAN ... 128

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 29

Gambar 3.1 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak ... 58

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 65

Gambar 4.2 Perkembangan Rata-Rata Pengembalian Aktiva (ROA) Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Tahun 2008-2012 ... 83

Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Harga Per Nilai Buku (PBV) ... 90

Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Pengembalian Saham ... 94

Gambar 4.5 Grafik Normal Probability-Plot of Regression Standardized Residual ... 97

Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 99

Gambar 4.7 Diagram Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson ... 101

Gambar 4.8 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho pada Uji t Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 105

Gambar 4.9 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Harga Per Nilai Buku (PBV) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 109

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian Saham

Perusahaan Perbankan Tahun 2007-2008 ... 5

Tabel 1.2 Waktu dan Kegiatan Penelitian ... 11

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 37

Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel ... 38

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012 ... 40

Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel ... 42

Tabel 3.5 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasakan Kriteria Pertimbangan Sampling Purposive ... 43

Tabel 3.4 Interprestasi Nilai r ... 54

Tabel 4.1 Data Pengembalian Aktiva (ROA) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 79

Tabel 4.2 Data Harga Per Nilai Buku (PBV) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 86

Tabel 4.3 Gambaran Data Perubahan Pengembalian Saham 19 Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 91

Tabel 4.4 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 96

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 98

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokolerasi ... 100

Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Parsial Pengembalian Aktiva (ROA) dengan Pengembalian Saham ... 102

Tabel 4.8 Uji Parsial (uji t) ... 104

Tabel 4.9 Koefisien Kolerasi Parsial Antara Harga Per Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham ... 106

(15)

xv

Tabel 4.11 Kolerasi Simultan antara Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per

Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham ... 110

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi ... 111

Tabel 4.13 Hasil Uji F Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Ikhtisar Data Keuangan dan Ikhtisar Saham... 128

Lampiran 2 Permohonan Mengadakan Penelitian ... 134

Lampiran 3 Formulir Keterangan telah Melakukan Riset di PT Bursa Efek

Indonesia ... 135

(17)

124

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Agung Sugiarto. 2011. Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.3, No.1: pp.

8-14.

Ajie Veno. 2003. Kandungan Informasi Pelaporan Kerugian dan Hubungan dengan Pergerakan Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.6, No.2,

169-185.

Asih Kirana Wardani. 2010. Grup Bakrie bukan lagi motor bursa. Diakses pada 19 Agustus, 2010 dari World Wide Web: http://investasi.kontan.co.id/news/grup-bakrie-bukan-lagi-motor-bursa-1.html.

Brigham, Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jakarata: Erlangga.

Darmadji, Fakhrudin. 2012. Pasar Modal Indonesia. Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.

Desi Arista. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol.3, No. 1.

(18)

Hanafi Mamduh M, Halim Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Henry Simamora. 2000.Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Pempengaruhinya. PESAT, Vol.2.

L. Thian Hin. 2008. Panduan Berinvestasi Saham. Edisi Terkini, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Martiani, Mulyono, Rahfiani. 2009. The Effect of Financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return. Chinese

Business Riview, Vol.8, No.6, Serial No.7.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Ridwan, Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Penman, Richardson, Tuna. 2006. The Book to Price Effect in Stock Return: Accounting for Leverage.

Poernawati Fahmi. 2008. Pengaruh Price Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.

Malang: Jurnal Manajemen Universitas Gajayana, Vol.5, No.2, 105-108. Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:

(19)

Saniman, Widodo. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic

Index (JII) Tahun 2003-2005, Tesis. Magister Manajemen Undip, Semarang.

Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Jakarta: Salemba Empat. Sofyan Safri Harahap. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Stice, Earl K Stice, James D and Skousen, K. Fred. 2004. Intermidiate Accounting. Edisi Ke-15, diterjemahkan oleh Polopi Wariarti. Jakarata: Salemba Empat. Suad, Husnan dan Pujiastuti Eny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Subalno. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham. Semarang: Universitas Diponegoro.

Suhayati Ely, Anggadini Sri Dewi. 2009. Pengantar Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Reza Andhika Pamungkas dan Vicky Pranajadja. 2011. Kepercayaan Investor Terhadap Lima Saham Bakrie Turun. Diakses pada 6 Maret, 2011 dari World

Wide Web:

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/4153/Kepercayaan-Investor-Terhadap-Lima-Saham-Bakrie-Turun.

(20)

Sugiyono. 2012. Metode Peneitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Cetakan Ke-15. Bandung: Alfabeta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Tengkoe Irawan. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Kualitas Bunga, Capital Adequacy Ratio dan Tingkat Bunga terhadap Return Saham. Jurnal Tepak Manajemen

Bisnis, Vol.1, No.2.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.

Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D. 2007. Accounting Principles Pengantar Akuntansi, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Erlangga.

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F Halsey. Financial Statement Analysis. Edisi Ke-9.McGraw-Hill International Edition.

Yunanto, Henny. 2009. Studi terhadap Faktor Fundamental dan Teknikal yang Mempengaruhi Return Saham pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi

(21)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah danaberupa nilai uang yang

disimpan (ditabung), atau komitmen atas sumber daya lainnya seperti pembelian

surat berharga yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh

keuntungan finansial di masa yang akan datang. Investasi juga bisa disebut

sebagai kegiatan pengelolaan dana pada satu atau lebih kegiatan investasi selama

periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dari nilai transaksi

investasi yang dilakukan. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai aktivitas

atas sejumlah dana, misalnya pembelian atas asset real (tanah, emas, mesin atau

bangunan) maupun pembelian atas asset finansial (saham ataupun obligasi).

Pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor yang umumnya

digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu investor individual (individual/retail

investors) dan investor instutisional (instutitional investors). Investor individual

terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan

investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,

lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana

pensiun, maupun perusahaan investasi (Tandelilin, 2010:2).

Tujuan investor dalam melakukan pembelian asset (menanamkan

modalnya) dilakukan dengan acuan memaksimalkan return serta meminimalkan

(22)

faktor yang memotivasi investor berinvestasi untuk memperoleh keuntungan dana

yang besar, sedangkan risiko berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk

investasi atau kemungkinan turun dan hilangnya dana dari sebuah produk. Semua

investasi memiliki risiko seperti dinyatakan hukum ekonomi bahwa high risk high

return, low risk low return (Maskur, 2009), sehingga dapat dikatakan bahwa

semakin tinggi return yang diberikan, semakin tinggi pula risiko investasinya.

Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu

atas dana yang telah diinvestasikannya. Dalam hal ini return dibagi menjadi dua

yaitu return harapan dan return aktual. Return harapan merupakan tingkat return

yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi atau

return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa

lalu. Perbedaan antara return harapan dengan return yang benar-benar diterima

(return aktual) merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam

menanamkan modal (Tandelilin, 2010:9)

Untuk memprediksi pengembalian saham ada beberapa cara analisis yang

dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan Harga per

Nilai Buku (PBV). Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham

dengan nilai buku equitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan

perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan

oleh pihak investor, dengan demikian makin tinggi rasio tersebut, makin berhasil

dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin

tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga

(23)

perusahaan tersebut naik akibatnya Pengembalian Saham yang diperoleh juga

meningkat (Tandelilin, 2010). Rasio PBV yang semakin besar menunjukkan harga

pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham

semakin tinggi, maka capital gain (actual return) juga akan semakin tinggi

(Saniman Widodo, 2007), sehingga semakin tingginya capital gain ini diharapkan

akan meningkatkan pengembalian sahamnya.

Rasio PBV menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan

nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor.

Dengan demikian semakin tinggi rasio PBV, maka semakin berhasil dan mampu

perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi

tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, maka permintaan saham

tersebut akan naik, sehingga mendorong harga saham perusahaan naik yang

diharapkan pula pengembalian saham yang diperoleh investor juga akan

meningkat (Tandelilin, 2010:323).

Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Asset/ROA) digunakan untuk

mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika Rasio Pengembalian Aktiva (ROA)

meningkat maka kinerja perusahaan juga semakin membaik dalam menghasilkan

laba (Eduardus, 2010:382). Ratna Prihantini (2009) mengutip bahwa Rasio

Pengembalian Aktiva (ROA) merupakan rasio terpenting diantara rasio

profitabilitas yang ada untuk memprediksi pengembalian saham. ROA berbeda

dengan ROI karena investment hanya ada unsur modal pinjaman jangka panjang

(24)

ekuitas dan utang jangka pendek (Samsul Mohammad, 2010:146). Rasio

Pengembalian Aktiva (ROA) menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset

yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba (Eduardus, 2010:372), sehingga

meningkatnya kemampuan aset-aset perusahaan yang menghasilkan laba ini

diharapkan akan meningkatkan pengembalian sahamnya.

Dikutip dari http://www.indonesiarecovery.com yang berawal dari

permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage

default) di Amerika Serikat (AS), krisis kemudian menggelembung merusak

sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia.

Suprime mortage sendiri yaitu kredit perumahan yang diberikan oleh perusahaan

mortgage broker, dengan bunga yang rendah di awalnya (2-5 tahun), namun di

tahun berikutnya, bisa naik sampai 1 1/2 kali lipat. Dan kalau macet, kredit ini

dijual ke bank, dan bank yang akan membereskan kredit tersebut. Kredit

perumahan ini kemudian disekuritisasi secara hibrid agar lebih menarik bagi

investor yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan

asuransi. Celakanya, banyak kredit tak terbayar dalam jumlah besar dan merata.

Akibatnya, bank-bank kesulitan untuk membayar dan investor dengan cepat

menarik dananya dari produk-produk perbankan disaat harga masih tinggi

sehingga hal ini memacetkan perputaran uang di pasar hipotik (pasar yang

menyediakan pinjaman jangka panjang kepada individu dengan memberikan

jaminan berupa asset).

Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia.

(25)

berdampak terhadap pasar saham Indonesia. Indeks harga saham gabungan

(IHSG) di Bursa Efek Indonesia terkoreksi sangat tajam ke level 1.400-1.500

dibandingkan puncaknya pada level 2.800 pada akhir 2007, semakin besarnya

dampak krisis pada sektor perbankan dan pertumbuhan ekonomi global yang

menurun secara signifikan semakin memberikan tekanan dan menurunkan harga

pasar (Evita Legowo, 2010).

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan mengambil contoh

Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian Saham delapan

perusahaan perbankan pada periode Tahun 2007 sampai 2008 sebagai berikut.

Tabel 1.1

Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian SahamPerusahaan Perbankan Tahun 2007-2008

No Nama Perusahaan Tahun ROA Pengembalian

Saham

1 PT Bank Negara Indonesia Tbk

2007 0.49 5.35 2008 0.61 ↑ ↓ -65.48

2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

2007 1.36 27.10 2008 1.48 ↑ ↓ -39.60

3 PT Bank Central Asia Tbk 2007 2.06 41.62 2008 2.35 ↑ ↓ -55.48

4 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Sumber: ICMD (data sudah diolah)

Dari data Tabel 1.1 di atas menggambarkan besarnya Rasio Pengembalian

Aktiva (ROA) dan pengembalian saham sektor perbankan di Bursa Efek

(26)

sedangkan Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) mengalami kenaikan. Rasio

Pengembalian Aktiva (ROA) pada tahun 2008 meningkat tetapi tidak diiringi

dengan kenaikan Pengembalian Saham.

Hal ini berbanding terbalik dengan teori Eduardus (2010:386) yang

mengatakan bahwa Pengembalian Aktiva (ROA) ini merupakan indikator yang

sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang

dilakukan suatu investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang

sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor. ROA yang semakin

meningkatkan maka akan meningkatkan Pengembalian Saham. Pernyataan ini

didukung oleh Penelitian Taufik (2007) yang menyimpulkan bahwa ROA

mempengaruhi stock return sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Pengembalian Sahampada Tahun 2008 untuk semua perusahaan perbankan

mengalami penurunan terutama diakibatkan karena krisis keuangan yang melanda

Amerika Serikat dan dunia.Dikutip dari www.suarapembaruan.commenurut

Mantan Menkeu Mar'ie Muhammad kondisi krisis ini menyebabkan beberapa

perusahaan perbankan baik dunia maupun di Indonesia hampir semuanya

mengalami kebangkrutan. Hal ini terlihat dari keputusan perbankan menutup

beberapa cabang perusahaanya yang mengalami kesulitan likuiditas karena

sulitnya membayar hutang dan kewajiban lainnya.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijelaskan diatas,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap

Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

(27)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan fenomena yang terjadi dan telah

dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti

antara lain sebagai berikut:

1. Krisis subprime mortgage di Amerika Serikat (AS) dua tahun lalu secara cepat berkembang menjadi krisis keuangan global. Krisis tidak hanya terjadi di bursa saham dan sektor keuangan AS. Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya penurunan harga saham perbankan sehingga berdampak terhadap Pengembalian Saham.

2. Sebagian besar sektor perbankan di BEI tahun 2008 mengalami peningkatan

ROA tetapi Pengembalian Saham mengalami penurunan. Hal ini diindikasikan

bahwa investor melihat adanya jaminan atas pengembalian modal yang

diinvestasikan, karena bila ditinjau kembali unsur asset merupakan modal

ditambah hutang, sehingga ROA yang tinggi tidak menjamin nilai yang tinggi

atas investasi karena adanya unsur hutang tersebut, dan dividen perusahaan

yang dibagikan relatif kecil dan mungkin sebagian ditahan, akibatnya return

yang diterima kecil dan memungkinkan akan mengurangi minat investor

untuk berinvestasi di perusahaan tersebut akibat laba yang diperoleh

digunakan untuk menutupi hutang-hutang perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan identifikasi masalah

(28)

1. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

2. Seberapa besar pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai

Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham padaperusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan

Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan

(29)

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari aspek akademis

berupa penelitian maupun aspek praktis bagi para investor sebagai berikut.

1.5.1 Aspek Praktis

Dalam kaitannya dengan keputusan pemilihan investasi, penelitian ini

diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan pertimbangan atau penilaian

dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang memiliki

kelayakan dan prospek yang bagus, sehingga dapat digunakan sebagai acuan,

bahan pertimbangan dan penilaian Pengembalian Saham serta dapat dijadikan

bahan evaluasi perusahaan untuk penentuan kebijakan perusahaan di masa yang

akan datang. Pada aspek praktis ini diharapkan hasil penelitian yang dilakukan

berguna baik bagi penulis, investor, maupun BEI dan pihak-pihak lain termasuk

peneliti lain sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan berkaitan dengan pengaruh

Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

2. Bagi investor

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memilih berinvestasi di

(30)

yang dipengaruhi oleh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai

Buku (PBV) sehingga memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam

meningkatkan kinerja keuangannya.

3. Bagi BEI dan pihak lain (peneliti lain)

Memberikan informasi dan referensi kepada pihak BEI dan pihak lain (peneliti

lain) berkaitan dengan pengaruh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan

Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham, khususnya pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun

2008 - 2012, dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi kinerja

perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang nantinya

akan berdampak pada Pengembalian Saham.

1.5.2 Aspek Akademis

Dapat menambah perbandingan atau literatur dan bahan referensi untuk

karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya. Menambah pengetahuan

dan pemahaman dalam penggunaan analisis Pengembalian Aktiva (ROA) dan

Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham.

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu

akuntansi mengenai pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per

Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham

2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang

memerlukan untuk penelitian lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor yang

(31)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012, yang ditinjau

dari Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV).

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data yang

bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Waktu penelitian ini dimulai pada

bulan September Tahun 2012 sampai dengan JuliTahun 2013 dengan kegiatan

penelitian ditampilkan pada Tabel 1.2 sebagai berikut.

(32)

12

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengembalian Aktiva (ROA)

2.1.1.1 Pengertian Pengembalian Aktiva (ROA)

Analisis ROA untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah

disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai aset tersebut (Hanafi & Halim,

2005:165).

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372) menyatakan bahwa:

Return on Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang

dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.”

Menurut Henry Simamora (2000:529) menyatakan bahwa Pengembalian

Aktiva (Return on Asset) sebagai berikut:

Return On Asset merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas

perusahaan.”

Sedangkan menurut L. Thian Hin (2008:69) menyatakan bahwa

pengembalian aktiva adalah sebagai berikut:

“Rasio ini menunjukkan seberapa besar asset perusahaan digunakan secara

efektif untuk menghasilkan laba.”

Pengembalian Aktiva dipakai untuk mengevalulasi apakah manajemen

(33)

dikuasainya. Rasio ini merupakan ukuran yang berfaedah jika seseorang ingin

mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya. Oleh karena itu,

Pengembalian Aktiva kerap kali dipakai oleh manajemen puncak untuk

mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan multinasional.

2.1.1.2 Perhitungan Pengembalian Aktiva (ROA)

Variasi dalam perhitungan ROA adalah dengan memasukkan biaya

pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan

biaya pendanaan dengan hutang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan

dengan saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan. Biaya bunga

ditambahkan ke laba yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan

sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari

faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Analisis difokuskan pada

profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara-cara untuk

menandai aset tersebut (Mahmud & Abdul, 2005:165).

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:159), rumus ROA dapat dihitung

sebagai berikut:

= ℎ 100%

2.1.1.3 Komponen-Komponen ROA

2.1.1.3.1 Laba

Menurut Stice dan Skousen (2004: 230), laba adalah sebagai berikut:

“Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban

(34)

Definisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh

Financial Accounting Standard Board, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva

suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya)

dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain

yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan

entitas tersebut.

2. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau

timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau

produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang

merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas

tersebut.

3. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari

transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan

dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi

entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

4. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi

sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari

semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas

tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

2.1.1.3.2 Asset

Menurut Jumingan (2006:17) aktiva perlu dikelompokkan ke dalam

(35)

1. Aktiva Lancar

2. Investasi Jangka Panjang 3. Aktiva Tetap

4. Aktiva Tidak Berwujud

5. Beban Biaya yang Ditangguhkan 6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya

Berikut ini adalah penjelasan dari klasifikasi asset yang telah dipaparkan

sebelumnya:

1. Aktiva Lancar (Current Asset)

Menurut Dyckman et al (1999:177), “Aktiva lancer mencakup kas dan aktiva

lainnya yang diperkirakan dapat direalisasi menjadi kas atau dijual atau

digunakan selama satu siklus operasi normal perusahaan atau dalam waktu

satu tahun sejak tanggal neraca (salah satu yang lebih lama). ”Yang termasuk

dalam aktiva lancar adalah kas (cash), investasi jangka pendek (temporary

investment), wesel tagih (notes receivable), penghasilan yang masih akan

diterima (accruals receivable), persediaan barang (inventory), dan biaya yang

dibayar dimuka (prepaid expense).

2. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang dapat berupa saham dan obligasi dari dan pinjaman

kepada perusahaan lain, harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi

rutin perusahaan misalnya gedung yang disewakan kepada pihak lain, mesin

yang digunakan di waktu yang akan datang, dana yang diperuntukkan bagi

tujuan khusus selain pembayaran utang jangka pendek, pinjaman kepada anak

(36)

3. Aktiva Tetap (Fixed Asset)

Menurut Jumingan (2006:19), “ Aktiva tetap (fixed asset) merupakan harta

kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen, digunakan dalam

operasi reguler, lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual

kembali.”

4. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset)

Djarwanto (2004:28) mengartikan aktiva tidak berwujud sebagai hak-hak yang

dimiliki perusahaan. Hak ini diberikan kepada penemunya, penciptanya, atau

penerimanya. Pemilikan hak ini dapat karena menemukan sendiri atau

diperoleh dengan jalan membeli dari penemunya. Hak- hak ini dilindungi oleh

undang-undang.

5. Biaya yang Ditangguhkan (Deffered Charges)

Biaya yang ditangguhkan (Deffered Charges) adalah pengeluaran-pengeluaran

atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang, dimana pembebanannya

sebagai biaya usaha berlangsung untuk beberapa tahun atau periode

(Jumingan, 2006:25).

6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Other Non-Current Asset)

Aktiva tidak lancar lainnya (other non-current asset) adalah harta kekayaan

perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok-kelompok aktiva tersebut

(37)

2.1.2 Harga per Nilai Buku (PBV)

2.1.2.1 Pengertian Harga per Nilai Buku (PBV)

Menurut Wild dan Subramanyam (2007:223), nilai buku per lembar saham

adalah sebagi berikut:

“Nilai buku per lembar saham (Book value per share) adalah angka per lembar saham yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Nilai buku (Book value) merupakan istilah konvensional yang mengacu pada nilai aktiva bersih yaitu, total aktiva dikurangi dengan klaim terhadapnya. Nilai buku saham biasa (Book value of common stock) sama dengan total aktiva dikurangi kewajiban dan klaim efek diprioritaskan (seperti saham preferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam (neraca namun dapat meliputi pula klaim efek yang diprioritaskan yang tidak tercatat)”.

Menurut Brigham dan Houston (2001: 92), Harga per Nilai Buku (PBV)

adalah sebagi berikut:

“Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan Price to Book Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai perusahaan yang terus tumbuh”.

Menurut Brigham & Gapenski (2006: 631), Harga per Nilai Buku (PBV)

adalah sebagi berikut:

Price to Book Value (harga per nilai buku) adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham. Dimana nilai buku per saham (book value per share) adalah perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar (shares outstanding)”.

Pengertian-pengertian ini menunjukkan bahwa nilai saham suatu

perusahaan dihargai diatas nilai bukunya, di mana semakin tinggi rasio Price to

Book Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian

investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan

(38)

meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan pula

akan meningkatkan return perusahaan yang bersangkutan. Semakin kecil nilai

Harga per Nilai Buku (PBV) maka harga dari suatu saham semakin murah.

Semakin rendah rasio Harga per Nilai Buku (PBV) menunjukkan harga saham

yang lebih murah underprice dibandingkan dengan harga saham lain yang sejenis.

Kondisi ini memberi peluang kepada investor untuk meraih capital gain pada saat

harga saham kembali mengalami rebound kenaikan harga. Oleh karena itu,

didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Harga per

Nilai Buku (PBV) disarankan memilih saham dengan rasio Harga per Nilai Buku

(PBV) rendah.

2.1.2.2 Perhitungan Harga per Nilai Buku (PBV)

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:157), PBV dihitung dengan

rumus:

= ℎ

Keterangan :

Harga Pasar Saham = Nilai Pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing

price di bursa pada hari yang

bersangkutan.

(39)

Formula Harga per Nilai Buku (PBV) adalah sebagi berikut (Brigham &

Gapenski, 2006: 631; Brigham & Ehrhardt, 2002: 87-89):

= ℎ

Untuk perusahaan yang berjalan baik, umumnya ratio PBV mencapai di

atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai

bukunya. Semakin tinggi ratio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh

pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.

Oleh karena itu semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar

terhadap prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk

membelinya. Sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian

mendorong harga saham naik.

2.1.2.3 Komponen-Komponen Harga per Nilai Buku (PBV)

2.1.2.3.1 Harga Pasar Saham

Menurut Weston dan Brigham (1993), harga pasar saham yaitu sebagai

berikut :

“Harga pasar saham adalah nilai pasar sekuritas yang dapat diperoleh

investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan

berdasarkan harga penutupan atau closing price di bursa pada hari yang

bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau closing price merupakan harga

(40)

Pendekatan tradisional, untuk menganalisis surat berharga saham dengan

pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu:

a. Analisis teknikal, merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data

atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses

permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara

keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang

dipublikasikan seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga

saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.

Oleh sebab itu, pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar

(market analisys) atau analisis internal (internal analisys). Asumsi yang

mendasari analisis teknikal adalah:

1) Terdapat ketergantungan sistematik di dalam keuntungan yang dapat

dieksploitasi ke return abnormal.

2) Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga masa lalu

diamati ketika memprediksi distribusi keuntungan sekuritas.

3) Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran.

Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal adalah

sebagai berikut:

4) Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.

5) Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya

pada perubahan harga.

6) Teknik analisis berfokus pada faktor-faktor internal melalui analisis

(41)

7) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada pasar

jangka pendek, karena teknik-teknik analisis teknikal dirancang untuk

mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif lebih

pendek.

b. Analisis fundamental, pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan

bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang

diestimasi oleh para investor atau analisis. Nilai intrinsik merupakan suatu

fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk

menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu resiko

yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian

dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market price).

Harga pasar saham merupakan refleksi darirata-rata nilai intrinsiknya.

2. Pendekatan portofolio modern

Pendekatan portofolio modern menekankan pada aspek psikologi bursa

dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar

efisien diartikan bahwa harga-harga saham yang terefleksikan secara

menyeluruh pada seluruh informasi yang ada di bursa.

2.1.2.3.2 Nilai Buku per Lembar Saham

Menurut hartono (2003:82), menyatakan bahwa nilai buku per lembar

saham yaitu sebagai berikut :

(42)

Menurut Jogiyanto (2010:124):

“Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, maka perhitungan nilai buku per lembar saham masing-masing kelas saham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja”.

Menurut Jogiyanto (2010:124), perhitungan nilai buku perlembar saham

untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut ini.

1. Hitung nilai ekuitas saham preferen

Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar.Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai nominal yang digunakan. Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham prefren tidak mempunyai hak untuk agio ini walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa.

2. Hitung nilai ekuitas saham biasa

Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai ekuitas saham preferen.

3. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.

Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net

assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.

Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka

nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham

yang beredar (Jogiyanto, 2010:124).

2.1.3 Pengembalian Saham

2.1.3.1 Pengertian Pengembalian Saham

Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 102) mendefinisikan Pengembalian

(43)

“Pengembalian saham (return saham) adalah salah satu faktor yang

memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas

keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.”

Menurut Jogiyanto (2010:107) mendefinisikan Pengembalian Saham

(Return Saham) adalah sebagai berikut:

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang

belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan

datang.”

Menurut Ajie Veno (2003:178) menjelaskan bahwa Pengembalian Saham

(Return Saham) sebagai berikut:

Return saham adalah keuntungan yang diterima dari investasi saham

selama periode pengamatan.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembalian saham

merupakan pengembalian atas investasi yang akan diterima investor dimasa yang

akan datang.

2.1.3.2 PerhitunganPengembalian Saham

Ketika orang membeli aset finansial, keuntungan atau kerugian dari

investasi ini disebut return atas investasi. Total return atas investasi pada

umumnya mempunyai dua komponen. Pertama, tunai apa pun yang diterima

ketika mempunyai investasi. Untuk saham, pembayaran tunai dari perusahaan

kepada pemegang saham adalah dividen. Kedua, nilai aset yang dibeli mungkin

(44)

bisa mengalami peningkatan sehingga pemegangnya dikatakan memperoleh

capital gain atau juga bisa mengalami penurunan yang disebut capital loss

(Eduardus Tandelin, 2010: 51).

Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam

suatu investasi dalam satu periode yang tertentu. Return total sering disebut

dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield sebagai

berikut ini (Jogiyanto, 2010:206).

Return Total = Yield + Capital gain (loss)

2.1.3.3 Komponen-Komponen Pengembalian Saham

2.1.3.3.1 Capital Gain

Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi

sekarang relatif dengan harga periode yang lalu:

= −

Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode

lalu (Pt-1) ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya terjadi

kerugian modal (capital loss) (Jogiyanto, 2010:206).

2.1.3.3.2 Yield

Investor menanamkan modalnya pada perusahahan melalui pembelian

saham adalah agar ia mendapatkan keuntungan atas penyertaan saham tersebut.

(45)

dividend. Sedangkan untuk Yield itu sendiri dipakai untuk mengukur tingkat

pendapatan deviden per lembar terhadap harga pasar saham. Menurut Jogiyanto

Hartono (2008) menyatakan bahwa :

”Yield adalah persenatse keuntungan yang bersumber dari dividen

perlembar saham terhadap harga saham”

Secara formulasi yield dapat diperoleh dengan rumus:

= ℎ

ℎ ℎ 100%

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu

sumber return adalah bersumber dari yield yang merupakan persentase dari

deviden perlembar saham berbanding dengan harga saham. Dengan demikian

dapat dikatakan baik dividen ataupun return merupakan suatu keuntungan yang

diharapkan investor dalam sebuah investasi.

2.2 Kerangka Penelitian

2.2.1 HubunganPengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham

Menurut Eduardus (2010:386) menyatakan bahwa :

“ROA merupakan indikator yang sangat penting diperhatikan untuk

mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu

perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang

diisyaratkan”.

Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) menyatakan bahwa:

(46)

keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan return sahamnya”.

ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara Net Income After Tax

(NIAT) yang diartikan sebagai pendapatan bersih sesudah pajak dengan average

total asset. ROA menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba (profitabilitas). Meningkatkan ROA berarti di sisi lain juga meningkatkan

nilai pendapatan bersih yang berarti meningkatkan nilai penjualan. Perusahaan

yang penjualannya meningkat akan mendorong terjadinya peningkatan laba yang

menunjukkan operasional perusahaan sehat dan baik. Hal ini akan disukai oleh

para investor. Investor yang rasional tentu saja akan memilih investasi pada

perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, sehingga akan mendorong

peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan

Pengembalian Saham yang akan diterima investor. Hipotesis ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Ardhiastari (2006), Natarsyah (2002), dan Ulupui

(2005).

2.2.2 Hubungan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham

Menurut Suad Husnan (2004:77):

“Semakin tinggi rasio PBV, maka semakin besar tambahan wealth yang

dinikmati oleh perusahaan”.

Eduardus Tandelilin (2010) mengemukakan:

(47)

karena secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku equitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor. Dengan demikian makin tinggi rasio tersebut, makin berhasil dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham perusahaan tersebut naik akibatnya return yang diperoleh juga meningkat.”

Darmadji dan Fakhruddin (2012:141) mengemukakan:

“PBV merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut, sehingga return yang diperoleh menurun. Dengan demikian, PBV dan return saham berbanding positif.”

Menurut Ridwan & Inge (2003:148) mengemukakan:

“Saham perusahaan yang diharapkan mempunyai kinerja baik dalam arti

meningkatkan laba, meningkatkan harga saham atau menghasilkan produk yang

berhasil, akan dijual pada rasio Harga/Nilai buku (H/NB) lebih rendah.Jadi,

perusahaan mengharapkan hasil dengan pengembalian yang relatif tinggi

dibandingkan dengan risikonya pada saat dijual dengan H/NB pengganda uang

lebih tinggi. Dengan perkataan lain, prospek perusahaan di masa yang akan datang

lebih disukai oleh investor, dimana investor mau membayar lebih tinggi nilai buku

saham perusahaan. Seperti rasio H/P, rasio H/NB jika diterapkan pada analisa

rasio antar perusahaan akan meunjukan hasil dan risiko perusahaan dibandingkan

(48)

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Investor Investasi Saham Tujuan Investasi

Tingkat Keuntungan

Laporan Keuangan

Informasi Keuangan

ROA Baik PBV Baik

Diminati Investor

Harga Saham Naik

(49)

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka paradigma

penelitiannya yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.2

Paradigma Penelitian

2.2.3 Penelitian Sebelumnya

Untuk menjaga originalitas penelitian, maka diuraikan

penelitian-penelitian terdahulu yang disajikan pada table berikut:

Tabel 2.1

(Darmadji dan Fakhrudin, 2012:158) / =

(50)

No Peneliti Judul Variabel Hasil

terhadap Return Saham

Beta Saham, Size 3 Subalno (2010) Analisis Pengaruh

Faktor Fundamental terhadap return saham 4 Desi Arista dan

(51)

No Peneliti Judul Variabel Hasil

Menurut Sugiyono (2010:193), hipotesis penelitian adalah:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian.”

Bedasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba

merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian

Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

2. Terdapat pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian

Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

3. Terdapat pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku

(PBV) terhadap Pengembalian Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di

(52)

32

3.1 Objek Penelitian

Menurut Husain Umar (2009:303) menerangkan bahwa :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi

objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga

ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Pengembalian Aktiva

(ROA), Harga per Nilai Buku (PBV), dan Pengembalian Saham. Penelitian ini

dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada Tahun 2008 - 2012.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2), menjelaskan bahwa:

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dengan ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian

merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau

mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat

(53)

faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga

akan didapat kebenaran atas data yang diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan

yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan

memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono

(2009:14), pengertian metode deskriptif analisis adalah:

“Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya”.

Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif merupakan metode

yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta – fakta yang ada serta

menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara

mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam

pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif

tersebut digunakan untuk menguji pengaruhi Pengembalian Aktiva (ROA) dan

Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Sahampada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian

terlebih dahulu agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik,

sistematis serta efektif. Desain penelitian merupakan semua proses penelitian

(54)

perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu

tertentu.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) menjelaskan bahwa:

“Desain penelitian, seperti sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun

serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan

tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.

Sedangkan menurut Imam Fachruddin (2009), pengertian desain

penelitian, yaitu:

“Desain penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penetian tersebut, serta memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan”.

Menurut Sugiyono (2008:13) penjelasan proses penelitian dapat

disimpulkan seperti teori sebagai berikut :

“Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah

2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan”.

Menurut Sugiyono (2008:13) berdasarkan proses penelitian yang

dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Sumber Masalah

Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga

(55)

masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi yaitu adanya perubahan

ROA dan PBV yang mengakibatkan perubahan Pengembalian Saham.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya

melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

b. Seberapa besar pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

c. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per

Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham padaperusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 -

2012.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis)

maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah.

Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat

digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap

(56)

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan

didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara

empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat

pada penelitian ini adalah pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga

per Nilai Buku (PBV) baik secara simultan maupun secara parsial

berpengaruh terhadap Pengembalian Saham.

5. Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian

yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat

ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan

pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang

lain. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun instrumen penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun

instrumen penelitian.Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.

Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Bursa Efek

Indonesia melalui website www.idx.co.id, dan finance.yahoo.com. Setelah

data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah

dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada

penelitian ini untuk menguji adanya hubungan Pengembalian Aktiva (ROA)

(57)

korelasi berganda, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh Pengembalian

Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) baik secara simultan maupun

secara parsial terhadap Pengembalian Saham digunakan koefisien determinasi.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa

jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan

masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai

dasar untuk pembuatan keputusan.

Dengan demikian desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

T-1 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

T-4 Verifikatif Explanatory Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

Dari tabel diatas kemudian peneliti uraikan sebagai berikut :

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui Pengembalian Aktiva

(ROA) dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul, melalui unit analisis yaitu pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

Figure

Tabel 1.1 Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian

Tabel 1.1

Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian p.25
Tabel 1.2

Tabel 1.2

p.31
Gambar 2.1

Gambar 2.1

p.48
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu p.49
Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tabel 3.1

Desain Penelitian p.57
Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel

Tabel 3.2

Operasionalisasi variabel p.58
Tabel 3.3

Tabel 3.3

p.60
Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel

Tabel 3.4

Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel p.62
Tabel 3.5

Tabel 3.5

p.63
Tabel 3.4 Interprestasi Nilai r

Tabel 3.4

Interprestasi Nilai r p.74
Gambar 3.1 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak

Gambar 3.1

Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak p.78

References

Related subjects :

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in