137 Nama : Denny Novi Satria
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 08 Nopember 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Ir. H. Juanda No. 400 B Bandung
Status : Mahasiswa
Pendidikan Formal
Tahun Pendidikan Keterangan
1997-2003 SD Soka 34 Lulus dan Berizasah 2003-2006 SMP Negeri 16 Lulus dan Berizasah 2006-2009 SMA PGII 2 Lulus dan Berizasah 2009-
Sekarang
Universitas Komputer Indonesia
Masih tercatat sebagai mahasiswa, Jurusan Akuntansi
Yang Menyatakan,
PER NILAI BUKU (PBV) TERHADAP PENGEMBALIAN
SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)
THE EFFECT OF RETURN ON ASSET (ROA) AND PRICE TO
BOOK VALUE (PBV) TO STOCK RETURN
(Case Study on the Banking Companies Listing in Indonesia Stock
Exchange Period 2008-2012)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
DENNY NOVI SATRIA
21109036
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012”.
Skripsi ini disusun oleh peneliti dengan maksud memenuhi salah satu syarat utuk mengikuti ujian sidang usulan penelitian (S1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan waktu dari peneliti, maka peneliti menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi peneliti khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan pada umumnya.
Selama penyusunan skripsi ini, peneliti terima kasih kepada Wati Aris Astuti SE, M.Si selaku pembimbing telah banyak memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti. Selain itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
vii Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti SE., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si selaku Dosen Wali Kelas 4 Ak-1.
5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. 6. Sekretariat Program Studi Akuntansi, terima kasih atas pelayanannya selama
peneliti kuliah.
7. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
8. Kepada Mama, Bapak dan Lani, yang senantiasa tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak henti-hentinya mengalir untukku. Atas kemudahan yang aku dapatkan khususnya materi yang tak sedikit kalian keluarkan, tanpa kalian aku bukan apa-apa.
9. Kepada Bapak Fauzi dan Pak Erwin yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.
10. Seluruh keluarga besar CV. Setia Abadi yang selau memberi dukungan dan terima kasih selama bantu-bantu kerja disana saya mendapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.
viii
13. Teman-teman dirumah yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk motivasi dan semangatnya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peneliti khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata peneliti panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Amin ya rabbal’alamin.
Bandung, Agustus 2013 Peneliti
ix
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
MOTTO ...iii
ABSTRACT ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Rumusan Masalah ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 8
1.5 Kegunaan Penelitian ... 9
1.5.1 Aspek Praktis ... 9
1.5.2 Aspek Akademis ... 10
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12
2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Pengembalian Aktiva (ROA) ... 12
2.1.1.1 Pengertian Pengembalian Aktiva (ROA) ... 12
2.1.1.2 Perhitungan Pengembalian Aktiva (ROA) ... 13
2.1.1.3 Komponen-Komponen ROA ... 13
x
2.1.1.3.2 Asset ... 14
2.1.2 Harga per Nilai Buku (PBV) ... 17
2.1.2.1 Pengertian Harga per Nilai Buku (PBV) ... 17
2.1.2.2 Perhitungan Harga per Nilai Buku (PBV) ... 18
2.1.2.3 Komponen-Komponen Harga per Nilai Buku (PBV) ... 19
2.1.2.3.1 Harga Pasar Saham ... 19
2.1.2.3.2 Nilai Buku per Lembar Saham ... 21
2.1.3 Pengembalian Saham ... 22
2.1.3.1 Pengertian Pengembalian Saham ... 22
2.1.3.2 PerhitunganPengembalian Saham ... 23
2.1.3.3 Komponen-Komponen Pengembalian Saham ... 24
2.1.3.3.1 Capital Gain ... 24
2.1.3.3.2 Yield ... 24
2.2 Kerangka Penelitian ... 25
2.2.1 Hubungan Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham ... 25
2.2.2 Hubungan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 26
2.2.3 Penelitian Sebelumnya ... 29
2.3 Hipotesis ... 31
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Objek Penelitian ... 32
3.2 Metode Penelitian ... 32
3.2.1 Desain Penelitian ... 33
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 38
3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data ... 39
3.2.3.1 Sumber data ... 39
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 39
xi
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 45
3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 45
3.2.5.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 46
3.2.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59
4.1 Hasil Penelitian ... 59
4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi (Bursa Efek Indonesia) . 59 4.1.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 59
4.1.1.2 Aktifitas Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 76
4.1.2 Analisis Deskriptif ... 78
4.1.2.1 Pengembalian Aktiva (ROA) ... 78
4.1.2.2 Harga Per Nilai Buku (PBV) ... 85
4.1.2.3 Pengembalian Saham ... 90
4.1.3 Analisis Verifikatif ... 95
4.1.3.1 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) (X1) terhadap Pengembalian Saham (Y) ... 101
4.1.3.2 Pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) X2 terhadap Tingkat Pengembalian Saham (Y) ... 105
4.1.3.3 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 109
4.2 Pembahasan ... 114
4.2.1 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham ... 114
4.2.2 Pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 116
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 120
5.1 Kesimpulan ... 120
5.2 Saran ... 121
DAFTAR PUSTAKA ... 124
LAMPIRAN ... 128
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 29
Gambar 3.1 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak ... 58
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 65
Gambar 4.2 Perkembangan Rata-Rata Pengembalian Aktiva (ROA) Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Tahun 2008-2012 ... 83
Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Harga Per Nilai Buku (PBV) ... 90
Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Pengembalian Saham ... 94
Gambar 4.5 Grafik Normal Probability-Plot of Regression Standardized Residual ... 97
Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 99
Gambar 4.7 Diagram Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson ... 101
Gambar 4.8 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho pada Uji t Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 105
Gambar 4.9 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Harga Per Nilai Buku (PBV) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 109
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian Saham
Perusahaan Perbankan Tahun 2007-2008 ... 5
Tabel 1.2 Waktu dan Kegiatan Penelitian ... 11
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 37
Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel ... 38
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012 ... 40
Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel ... 42
Tabel 3.5 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasakan Kriteria Pertimbangan Sampling Purposive ... 43
Tabel 3.4 Interprestasi Nilai r ... 54
Tabel 4.1 Data Pengembalian Aktiva (ROA) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 79
Tabel 4.2 Data Harga Per Nilai Buku (PBV) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 86
Tabel 4.3 Gambaran Data Perubahan Pengembalian Saham 19 Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 91
Tabel 4.4 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 96
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 98
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokolerasi ... 100
Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Parsial Pengembalian Aktiva (ROA) dengan Pengembalian Saham ... 102
Tabel 4.8 Uji Parsial (uji t) ... 104
Tabel 4.9 Koefisien Kolerasi Parsial Antara Harga Per Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham ... 106
xv
Tabel 4.11 Kolerasi Simultan antara Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per
Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham ... 110
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi ... 111
Tabel 4.13 Hasil Uji F Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Ikhtisar Data Keuangan dan Ikhtisar Saham... 128
Lampiran 2 Permohonan Mengadakan Penelitian ... 134
Lampiran 3 Formulir Keterangan telah Melakukan Riset di PT Bursa Efek
Indonesia ... 135
124
Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Agung Sugiarto. 2011. Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.3, No.1: pp.
8-14.
Ajie Veno. 2003. Kandungan Informasi Pelaporan Kerugian dan Hubungan dengan Pergerakan Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.6, No.2,
169-185.
Asih Kirana Wardani. 2010. Grup Bakrie bukan lagi motor bursa. Diakses pada 19 Agustus, 2010 dari World Wide Web: http://investasi.kontan.co.id/news/grup-bakrie-bukan-lagi-motor-bursa-1.html.
Brigham, Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jakarata: Erlangga.
Darmadji, Fakhrudin. 2012. Pasar Modal Indonesia. Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.
Desi Arista. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol.3, No. 1.
Hanafi Mamduh M, Halim Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Henry Simamora. 2000.Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Pempengaruhinya. PESAT, Vol.2.
L. Thian Hin. 2008. Panduan Berinvestasi Saham. Edisi Terkini, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Martiani, Mulyono, Rahfiani. 2009. The Effect of Financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return. Chinese
Business Riview, Vol.8, No.6, Serial No.7.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Ridwan, Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Penman, Richardson, Tuna. 2006. The Book to Price Effect in Stock Return: Accounting for Leverage.
Poernawati Fahmi. 2008. Pengaruh Price Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI.
Malang: Jurnal Manajemen Universitas Gajayana, Vol.5, No.2, 105-108. Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Saniman, Widodo. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic
Index (JII) Tahun 2003-2005, Tesis. Magister Manajemen Undip, Semarang.
Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Jakarta: Salemba Empat. Sofyan Safri Harahap. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Stice, Earl K Stice, James D and Skousen, K. Fred. 2004. Intermidiate Accounting. Edisi Ke-15, diterjemahkan oleh Polopi Wariarti. Jakarata: Salemba Empat. Suad, Husnan dan Pujiastuti Eny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Subalno. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham. Semarang: Universitas Diponegoro.
Suhayati Ely, Anggadini Sri Dewi. 2009. Pengantar Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Reza Andhika Pamungkas dan Vicky Pranajadja. 2011. Kepercayaan Investor Terhadap Lima Saham Bakrie Turun. Diakses pada 6 Maret, 2011 dari World
Wide Web:
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/4153/Kepercayaan-Investor-Terhadap-Lima-Saham-Bakrie-Turun.
Sugiyono. 2012. Metode Peneitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Cetakan Ke-15. Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Tengkoe Irawan. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Kualitas Bunga, Capital Adequacy Ratio dan Tingkat Bunga terhadap Return Saham. Jurnal Tepak Manajemen
Bisnis, Vol.1, No.2.
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.
Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D. 2007. Accounting Principles Pengantar Akuntansi, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Erlangga.
Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F Halsey. Financial Statement Analysis. Edisi Ke-9.McGraw-Hill International Edition.
Yunanto, Henny. 2009. Studi terhadap Faktor Fundamental dan Teknikal yang Mempengaruhi Return Saham pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah danaberupa nilai uang yang
disimpan (ditabung), atau komitmen atas sumber daya lainnya seperti pembelian
surat berharga yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
keuntungan finansial di masa yang akan datang. Investasi juga bisa disebut
sebagai kegiatan pengelolaan dana pada satu atau lebih kegiatan investasi selama
periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dari nilai transaksi
investasi yang dilakukan. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai aktivitas
atas sejumlah dana, misalnya pembelian atas asset real (tanah, emas, mesin atau
bangunan) maupun pembelian atas asset finansial (saham ataupun obligasi).
Pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor yang umumnya
digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu investor individual (individual/retail
investors) dan investor instutisional (instutitional investors). Investor individual
terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan
investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,
lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana
pensiun, maupun perusahaan investasi (Tandelilin, 2010:2).
Tujuan investor dalam melakukan pembelian asset (menanamkan
modalnya) dilakukan dengan acuan memaksimalkan return serta meminimalkan
faktor yang memotivasi investor berinvestasi untuk memperoleh keuntungan dana
yang besar, sedangkan risiko berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk
investasi atau kemungkinan turun dan hilangnya dana dari sebuah produk. Semua
investasi memiliki risiko seperti dinyatakan hukum ekonomi bahwa high risk high
return, low risk low return (Maskur, 2009), sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi return yang diberikan, semakin tinggi pula risiko investasinya.
Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu
atas dana yang telah diinvestasikannya. Dalam hal ini return dibagi menjadi dua
yaitu return harapan dan return aktual. Return harapan merupakan tingkat return
yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi atau
return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa
lalu. Perbedaan antara return harapan dengan return yang benar-benar diterima
(return aktual) merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam
menanamkan modal (Tandelilin, 2010:9)
Untuk memprediksi pengembalian saham ada beberapa cara analisis yang
dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan Harga per
Nilai Buku (PBV). Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham
dengan nilai buku equitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan
perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan
oleh pihak investor, dengan demikian makin tinggi rasio tersebut, makin berhasil
dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin
tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga
perusahaan tersebut naik akibatnya Pengembalian Saham yang diperoleh juga
meningkat (Tandelilin, 2010). Rasio PBV yang semakin besar menunjukkan harga
pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham
semakin tinggi, maka capital gain (actual return) juga akan semakin tinggi
(Saniman Widodo, 2007), sehingga semakin tingginya capital gain ini diharapkan
akan meningkatkan pengembalian sahamnya.
Rasio PBV menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan
nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor.
Dengan demikian semakin tinggi rasio PBV, maka semakin berhasil dan mampu
perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi
tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, maka permintaan saham
tersebut akan naik, sehingga mendorong harga saham perusahaan naik yang
diharapkan pula pengembalian saham yang diperoleh investor juga akan
meningkat (Tandelilin, 2010:323).
Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Asset/ROA) digunakan untuk
mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika Rasio Pengembalian Aktiva (ROA)
meningkat maka kinerja perusahaan juga semakin membaik dalam menghasilkan
laba (Eduardus, 2010:382). Ratna Prihantini (2009) mengutip bahwa Rasio
Pengembalian Aktiva (ROA) merupakan rasio terpenting diantara rasio
profitabilitas yang ada untuk memprediksi pengembalian saham. ROA berbeda
dengan ROI karena investment hanya ada unsur modal pinjaman jangka panjang
ekuitas dan utang jangka pendek (Samsul Mohammad, 2010:146). Rasio
Pengembalian Aktiva (ROA) menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset
yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba (Eduardus, 2010:372), sehingga
meningkatnya kemampuan aset-aset perusahaan yang menghasilkan laba ini
diharapkan akan meningkatkan pengembalian sahamnya.
Dikutip dari http://www.indonesiarecovery.com yang berawal dari
permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage
default) di Amerika Serikat (AS), krisis kemudian menggelembung merusak
sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia.
Suprime mortage sendiri yaitu kredit perumahan yang diberikan oleh perusahaan
mortgage broker, dengan bunga yang rendah di awalnya (2-5 tahun), namun di
tahun berikutnya, bisa naik sampai 1 1/2 kali lipat. Dan kalau macet, kredit ini
dijual ke bank, dan bank yang akan membereskan kredit tersebut. Kredit
perumahan ini kemudian disekuritisasi secara hibrid agar lebih menarik bagi
investor yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan
asuransi. Celakanya, banyak kredit tak terbayar dalam jumlah besar dan merata.
Akibatnya, bank-bank kesulitan untuk membayar dan investor dengan cepat
menarik dananya dari produk-produk perbankan disaat harga masih tinggi
sehingga hal ini memacetkan perputaran uang di pasar hipotik (pasar yang
menyediakan pinjaman jangka panjang kepada individu dengan memberikan
jaminan berupa asset).
Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia.
berdampak terhadap pasar saham Indonesia. Indeks harga saham gabungan
(IHSG) di Bursa Efek Indonesia terkoreksi sangat tajam ke level 1.400-1.500
dibandingkan puncaknya pada level 2.800 pada akhir 2007, semakin besarnya
dampak krisis pada sektor perbankan dan pertumbuhan ekonomi global yang
menurun secara signifikan semakin memberikan tekanan dan menurunkan harga
pasar (Evita Legowo, 2010).
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan mengambil contoh
Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian Saham delapan
perusahaan perbankan pada periode Tahun 2007 sampai 2008 sebagai berikut.
Tabel 1.1
Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian SahamPerusahaan Perbankan Tahun 2007-2008
No Nama Perusahaan Tahun ROA Pengembalian
Saham
1 PT Bank Negara Indonesia Tbk
2007 0.49 5.35 2008 0.61 ↑ ↓ -65.48
2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2007 1.36 27.10 2008 1.48 ↑ ↓ -39.60
3 PT Bank Central Asia Tbk 2007 2.06 41.62 2008 2.35 ↑ ↓ -55.48
4 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Sumber: ICMD (data sudah diolah)
Dari data Tabel 1.1 di atas menggambarkan besarnya Rasio Pengembalian
Aktiva (ROA) dan pengembalian saham sektor perbankan di Bursa Efek
sedangkan Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) mengalami kenaikan. Rasio
Pengembalian Aktiva (ROA) pada tahun 2008 meningkat tetapi tidak diiringi
dengan kenaikan Pengembalian Saham.
Hal ini berbanding terbalik dengan teori Eduardus (2010:386) yang
mengatakan bahwa Pengembalian Aktiva (ROA) ini merupakan indikator yang
sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang
dilakukan suatu investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang
sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor. ROA yang semakin
meningkatkan maka akan meningkatkan Pengembalian Saham. Pernyataan ini
didukung oleh Penelitian Taufik (2007) yang menyimpulkan bahwa ROA
mempengaruhi stock return sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Pengembalian Sahampada Tahun 2008 untuk semua perusahaan perbankan
mengalami penurunan terutama diakibatkan karena krisis keuangan yang melanda
Amerika Serikat dan dunia.Dikutip dari www.suarapembaruan.commenurut
Mantan Menkeu Mar'ie Muhammad kondisi krisis ini menyebabkan beberapa
perusahaan perbankan baik dunia maupun di Indonesia hampir semuanya
mengalami kebangkrutan. Hal ini terlihat dari keputusan perbankan menutup
beberapa cabang perusahaanya yang mengalami kesulitan likuiditas karena
sulitnya membayar hutang dan kewajiban lainnya.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijelaskan diatas,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap
Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan fenomena yang terjadi dan telah
dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti
antara lain sebagai berikut:
1. Krisis subprime mortgage di Amerika Serikat (AS) dua tahun lalu secara cepat berkembang menjadi krisis keuangan global. Krisis tidak hanya terjadi di bursa saham dan sektor keuangan AS. Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya penurunan harga saham perbankan sehingga berdampak terhadap Pengembalian Saham.
2. Sebagian besar sektor perbankan di BEI tahun 2008 mengalami peningkatan
ROA tetapi Pengembalian Saham mengalami penurunan. Hal ini diindikasikan
bahwa investor melihat adanya jaminan atas pengembalian modal yang
diinvestasikan, karena bila ditinjau kembali unsur asset merupakan modal
ditambah hutang, sehingga ROA yang tinggi tidak menjamin nilai yang tinggi
atas investasi karena adanya unsur hutang tersebut, dan dividen perusahaan
yang dibagikan relatif kecil dan mungkin sebagian ditahan, akibatnya return
yang diterima kecil dan memungkinkan akan mengurangi minat investor
untuk berinvestasi di perusahaan tersebut akibat laba yang diperoleh
digunakan untuk menutupi hutang-hutang perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan identifikasi masalah
1. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
2. Seberapa besar pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
3. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai
Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham padaperusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan
Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari aspek akademis
berupa penelitian maupun aspek praktis bagi para investor sebagai berikut.
1.5.1 Aspek Praktis
Dalam kaitannya dengan keputusan pemilihan investasi, penelitian ini
diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan pertimbangan atau penilaian
dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang memiliki
kelayakan dan prospek yang bagus, sehingga dapat digunakan sebagai acuan,
bahan pertimbangan dan penilaian Pengembalian Saham serta dapat dijadikan
bahan evaluasi perusahaan untuk penentuan kebijakan perusahaan di masa yang
akan datang. Pada aspek praktis ini diharapkan hasil penelitian yang dilakukan
berguna baik bagi penulis, investor, maupun BEI dan pihak-pihak lain termasuk
peneliti lain sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan berkaitan dengan pengaruh
Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
2. Bagi investor
Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memilih berinvestasi di
yang dipengaruhi oleh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai
Buku (PBV) sehingga memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam
meningkatkan kinerja keuangannya.
3. Bagi BEI dan pihak lain (peneliti lain)
Memberikan informasi dan referensi kepada pihak BEI dan pihak lain (peneliti
lain) berkaitan dengan pengaruh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan
Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham, khususnya pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun
2008 - 2012, dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi kinerja
perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang nantinya
akan berdampak pada Pengembalian Saham.
1.5.2 Aspek Akademis
Dapat menambah perbandingan atau literatur dan bahan referensi untuk
karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya. Menambah pengetahuan
dan pemahaman dalam penggunaan analisis Pengembalian Aktiva (ROA) dan
Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham.
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu
akuntansi mengenai pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per
Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham
2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang
memerlukan untuk penelitian lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor yang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012, yang ditinjau
dari Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV).
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data yang
bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Waktu penelitian ini dimulai pada
bulan September Tahun 2012 sampai dengan JuliTahun 2013 dengan kegiatan
penelitian ditampilkan pada Tabel 1.2 sebagai berikut.
12
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengembalian Aktiva (ROA)
2.1.1.1 Pengertian Pengembalian Aktiva (ROA)
Analisis ROA untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai aset tersebut (Hanafi & Halim,
2005:165).
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372) menyatakan bahwa:
“Return on Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang
dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.”
Menurut Henry Simamora (2000:529) menyatakan bahwa Pengembalian
Aktiva (Return on Asset) sebagai berikut:
“Return On Asset merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas
perusahaan.”
Sedangkan menurut L. Thian Hin (2008:69) menyatakan bahwa
pengembalian aktiva adalah sebagai berikut:
“Rasio ini menunjukkan seberapa besar asset perusahaan digunakan secara
efektif untuk menghasilkan laba.”
Pengembalian Aktiva dipakai untuk mengevalulasi apakah manajemen
dikuasainya. Rasio ini merupakan ukuran yang berfaedah jika seseorang ingin
mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya. Oleh karena itu,
Pengembalian Aktiva kerap kali dipakai oleh manajemen puncak untuk
mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan multinasional.
2.1.1.2 Perhitungan Pengembalian Aktiva (ROA)
Variasi dalam perhitungan ROA adalah dengan memasukkan biaya
pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan
biaya pendanaan dengan hutang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan
dengan saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan. Biaya bunga
ditambahkan ke laba yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan
sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari
faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Analisis difokuskan pada
profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara-cara untuk
menandai aset tersebut (Mahmud & Abdul, 2005:165).
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:159), rumus ROA dapat dihitung
sebagai berikut:
= ℎ 100%
2.1.1.3 Komponen-Komponen ROA
2.1.1.3.1 Laba
Menurut Stice dan Skousen (2004: 230), laba adalah sebagai berikut:
“Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban
Definisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh
Financial Accounting Standard Board, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva
suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya)
dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain
yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan
entitas tersebut.
2. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau
timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau
produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang
merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas
tersebut.
3. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari
transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan
dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi
entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
4. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi
sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari
semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas
tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
2.1.1.3.2 Asset
Menurut Jumingan (2006:17) aktiva perlu dikelompokkan ke dalam
1. Aktiva Lancar
2. Investasi Jangka Panjang 3. Aktiva Tetap
4. Aktiva Tidak Berwujud
5. Beban Biaya yang Ditangguhkan 6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya
Berikut ini adalah penjelasan dari klasifikasi asset yang telah dipaparkan
sebelumnya:
1. Aktiva Lancar (Current Asset)
Menurut Dyckman et al (1999:177), “Aktiva lancer mencakup kas dan aktiva
lainnya yang diperkirakan dapat direalisasi menjadi kas atau dijual atau
digunakan selama satu siklus operasi normal perusahaan atau dalam waktu
satu tahun sejak tanggal neraca (salah satu yang lebih lama). ”Yang termasuk
dalam aktiva lancar adalah kas (cash), investasi jangka pendek (temporary
investment), wesel tagih (notes receivable), penghasilan yang masih akan
diterima (accruals receivable), persediaan barang (inventory), dan biaya yang
dibayar dimuka (prepaid expense).
2. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)
Investasi jangka panjang dapat berupa saham dan obligasi dari dan pinjaman
kepada perusahaan lain, harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi
rutin perusahaan misalnya gedung yang disewakan kepada pihak lain, mesin
yang digunakan di waktu yang akan datang, dana yang diperuntukkan bagi
tujuan khusus selain pembayaran utang jangka pendek, pinjaman kepada anak
3. Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Menurut Jumingan (2006:19), “ Aktiva tetap (fixed asset) merupakan harta
kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen, digunakan dalam
operasi reguler, lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual
kembali.”
4. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset)
Djarwanto (2004:28) mengartikan aktiva tidak berwujud sebagai hak-hak yang
dimiliki perusahaan. Hak ini diberikan kepada penemunya, penciptanya, atau
penerimanya. Pemilikan hak ini dapat karena menemukan sendiri atau
diperoleh dengan jalan membeli dari penemunya. Hak- hak ini dilindungi oleh
undang-undang.
5. Biaya yang Ditangguhkan (Deffered Charges)
Biaya yang ditangguhkan (Deffered Charges) adalah pengeluaran-pengeluaran
atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang, dimana pembebanannya
sebagai biaya usaha berlangsung untuk beberapa tahun atau periode
(Jumingan, 2006:25).
6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Other Non-Current Asset)
Aktiva tidak lancar lainnya (other non-current asset) adalah harta kekayaan
perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok-kelompok aktiva tersebut
2.1.2 Harga per Nilai Buku (PBV)
2.1.2.1 Pengertian Harga per Nilai Buku (PBV)
Menurut Wild dan Subramanyam (2007:223), nilai buku per lembar saham
adalah sebagi berikut:
“Nilai buku per lembar saham (Book value per share) adalah angka per lembar saham yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Nilai buku (Book value) merupakan istilah konvensional yang mengacu pada nilai aktiva bersih yaitu, total aktiva dikurangi dengan klaim terhadapnya. Nilai buku saham biasa (Book value of common stock) sama dengan total aktiva dikurangi kewajiban dan klaim efek diprioritaskan (seperti saham preferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam (neraca namun dapat meliputi pula klaim efek yang diprioritaskan yang tidak tercatat)”.
Menurut Brigham dan Houston (2001: 92), Harga per Nilai Buku (PBV)
adalah sebagi berikut:
“Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan Price to Book Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai perusahaan yang terus tumbuh”.
Menurut Brigham & Gapenski (2006: 631), Harga per Nilai Buku (PBV)
adalah sebagi berikut:
“Price to Book Value (harga per nilai buku) adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham. Dimana nilai buku per saham (book value per share) adalah perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar (shares outstanding)”.
Pengertian-pengertian ini menunjukkan bahwa nilai saham suatu
perusahaan dihargai diatas nilai bukunya, di mana semakin tinggi rasio Price to
Book Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian
investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan
meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan pula
akan meningkatkan return perusahaan yang bersangkutan. Semakin kecil nilai
Harga per Nilai Buku (PBV) maka harga dari suatu saham semakin murah.
Semakin rendah rasio Harga per Nilai Buku (PBV) menunjukkan harga saham
yang lebih murah underprice dibandingkan dengan harga saham lain yang sejenis.
Kondisi ini memberi peluang kepada investor untuk meraih capital gain pada saat
harga saham kembali mengalami rebound kenaikan harga. Oleh karena itu,
didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Harga per
Nilai Buku (PBV) disarankan memilih saham dengan rasio Harga per Nilai Buku
(PBV) rendah.
2.1.2.2 Perhitungan Harga per Nilai Buku (PBV)
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:157), PBV dihitung dengan
rumus:
= ℎ
ℎ
Keterangan :
Harga Pasar Saham = Nilai Pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing
price di bursa pada hari yang
bersangkutan.
Formula Harga per Nilai Buku (PBV) adalah sebagi berikut (Brigham &
Gapenski, 2006: 631; Brigham & Ehrhardt, 2002: 87-89):
= ℎ
ℎ
Untuk perusahaan yang berjalan baik, umumnya ratio PBV mencapai di
atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai
bukunya. Semakin tinggi ratio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh
pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.
Oleh karena itu semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar
terhadap prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk
membelinya. Sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian
mendorong harga saham naik.
2.1.2.3 Komponen-Komponen Harga per Nilai Buku (PBV)
2.1.2.3.1 Harga Pasar Saham
Menurut Weston dan Brigham (1993), harga pasar saham yaitu sebagai
berikut :
“Harga pasar saham adalah nilai pasar sekuritas yang dapat diperoleh
investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan
berdasarkan harga penutupan atau closing price di bursa pada hari yang
bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau closing price merupakan harga
Pendekatan tradisional, untuk menganalisis surat berharga saham dengan
pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu:
a. Analisis teknikal, merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data
atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses
permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara
keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang
dipublikasikan seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga
saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis.
Oleh sebab itu, pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar
(market analisys) atau analisis internal (internal analisys). Asumsi yang
mendasari analisis teknikal adalah:
1) Terdapat ketergantungan sistematik di dalam keuntungan yang dapat
dieksploitasi ke return abnormal.
2) Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga masa lalu
diamati ketika memprediksi distribusi keuntungan sekuritas.
3) Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran.
Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal adalah
sebagai berikut:
4) Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.
5) Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya
pada perubahan harga.
6) Teknik analisis berfokus pada faktor-faktor internal melalui analisis
7) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada pasar
jangka pendek, karena teknik-teknik analisis teknikal dirancang untuk
mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif lebih
pendek.
b. Analisis fundamental, pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan
bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang
diestimasi oleh para investor atau analisis. Nilai intrinsik merupakan suatu
fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk
menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu resiko
yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian
dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market price).
Harga pasar saham merupakan refleksi darirata-rata nilai intrinsiknya.
2. Pendekatan portofolio modern
Pendekatan portofolio modern menekankan pada aspek psikologi bursa
dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar
efisien diartikan bahwa harga-harga saham yang terefleksikan secara
menyeluruh pada seluruh informasi yang ada di bursa.
2.1.2.3.2 Nilai Buku per Lembar Saham
Menurut hartono (2003:82), menyatakan bahwa nilai buku per lembar
saham yaitu sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2010:124):
“Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, maka perhitungan nilai buku per lembar saham masing-masing kelas saham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja”.
Menurut Jogiyanto (2010:124), perhitungan nilai buku perlembar saham
untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut ini.
1. Hitung nilai ekuitas saham preferen
Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar.Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai nominal yang digunakan. Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham prefren tidak mempunyai hak untuk agio ini walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa.
2. Hitung nilai ekuitas saham biasa
Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai ekuitas saham preferen.
3. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net
assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.
Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka
nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham
yang beredar (Jogiyanto, 2010:124).
2.1.3 Pengembalian Saham
2.1.3.1 Pengertian Pengembalian Saham
Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 102) mendefinisikan Pengembalian
“Pengembalian saham (return saham) adalah salah satu faktor yang
memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.”
Menurut Jogiyanto (2010:107) mendefinisikan Pengembalian Saham
(Return Saham) adalah sebagai berikut:
“Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan
datang.”
Menurut Ajie Veno (2003:178) menjelaskan bahwa Pengembalian Saham
(Return Saham) sebagai berikut:
“Return saham adalah keuntungan yang diterima dari investasi saham
selama periode pengamatan.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembalian saham
merupakan pengembalian atas investasi yang akan diterima investor dimasa yang
akan datang.
2.1.3.2 PerhitunganPengembalian Saham
Ketika orang membeli aset finansial, keuntungan atau kerugian dari
investasi ini disebut return atas investasi. Total return atas investasi pada
umumnya mempunyai dua komponen. Pertama, tunai apa pun yang diterima
ketika mempunyai investasi. Untuk saham, pembayaran tunai dari perusahaan
kepada pemegang saham adalah dividen. Kedua, nilai aset yang dibeli mungkin
bisa mengalami peningkatan sehingga pemegangnya dikatakan memperoleh
capital gain atau juga bisa mengalami penurunan yang disebut capital loss
(Eduardus Tandelin, 2010: 51).
Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam
suatu investasi dalam satu periode yang tertentu. Return total sering disebut
dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield sebagai
berikut ini (Jogiyanto, 2010:206).
Return Total = Yield + Capital gain (loss)
2.1.3.3 Komponen-Komponen Pengembalian Saham
2.1.3.3.1 Capital Gain
Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi
sekarang relatif dengan harga periode yang lalu:
= −
Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode
lalu (Pt-1) ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya terjadi
kerugian modal (capital loss) (Jogiyanto, 2010:206).
2.1.3.3.2 Yield
Investor menanamkan modalnya pada perusahahan melalui pembelian
saham adalah agar ia mendapatkan keuntungan atas penyertaan saham tersebut.
dividend. Sedangkan untuk Yield itu sendiri dipakai untuk mengukur tingkat
pendapatan deviden per lembar terhadap harga pasar saham. Menurut Jogiyanto
Hartono (2008) menyatakan bahwa :
”Yield adalah persenatse keuntungan yang bersumber dari dividen
perlembar saham terhadap harga saham”
Secara formulasi yield dapat diperoleh dengan rumus:
= ℎ
ℎ ℎ 100%
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu
sumber return adalah bersumber dari yield yang merupakan persentase dari
deviden perlembar saham berbanding dengan harga saham. Dengan demikian
dapat dikatakan baik dividen ataupun return merupakan suatu keuntungan yang
diharapkan investor dalam sebuah investasi.
2.2 Kerangka Penelitian
2.2.1 HubunganPengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham
Menurut Eduardus (2010:386) menyatakan bahwa :
“ROA merupakan indikator yang sangat penting diperhatikan untuk
mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu
perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang
diisyaratkan”.
Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) menyatakan bahwa:
keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan return sahamnya”.
ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara Net Income After Tax
(NIAT) yang diartikan sebagai pendapatan bersih sesudah pajak dengan average
total asset. ROA menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba (profitabilitas). Meningkatkan ROA berarti di sisi lain juga meningkatkan
nilai pendapatan bersih yang berarti meningkatkan nilai penjualan. Perusahaan
yang penjualannya meningkat akan mendorong terjadinya peningkatan laba yang
menunjukkan operasional perusahaan sehat dan baik. Hal ini akan disukai oleh
para investor. Investor yang rasional tentu saja akan memilih investasi pada
perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, sehingga akan mendorong
peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan
Pengembalian Saham yang akan diterima investor. Hipotesis ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Ardhiastari (2006), Natarsyah (2002), dan Ulupui
(2005).
2.2.2 Hubungan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham
Menurut Suad Husnan (2004:77):
“Semakin tinggi rasio PBV, maka semakin besar tambahan wealth yang
dinikmati oleh perusahaan”.
Eduardus Tandelilin (2010) mengemukakan:
karena secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku equitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor. Dengan demikian makin tinggi rasio tersebut, makin berhasil dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham perusahaan tersebut naik akibatnya return yang diperoleh juga meningkat.”
Darmadji dan Fakhruddin (2012:141) mengemukakan:
“PBV merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut, sehingga return yang diperoleh menurun. Dengan demikian, PBV dan return saham berbanding positif.”
Menurut Ridwan & Inge (2003:148) mengemukakan:
“Saham perusahaan yang diharapkan mempunyai kinerja baik dalam arti
meningkatkan laba, meningkatkan harga saham atau menghasilkan produk yang
berhasil, akan dijual pada rasio Harga/Nilai buku (H/NB) lebih rendah.Jadi,
perusahaan mengharapkan hasil dengan pengembalian yang relatif tinggi
dibandingkan dengan risikonya pada saat dijual dengan H/NB pengganda uang
lebih tinggi. Dengan perkataan lain, prospek perusahaan di masa yang akan datang
lebih disukai oleh investor, dimana investor mau membayar lebih tinggi nilai buku
saham perusahaan. Seperti rasio H/P, rasio H/NB jika diterapkan pada analisa
rasio antar perusahaan akan meunjukan hasil dan risiko perusahaan dibandingkan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Investor Investasi Saham Tujuan Investasi
Tingkat Keuntungan
Laporan Keuangan
Informasi Keuangan
ROA Baik PBV Baik
Diminati Investor
Harga Saham Naik
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka paradigma
penelitiannya yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.2
Paradigma Penelitian
2.2.3 Penelitian Sebelumnya
Untuk menjaga originalitas penelitian, maka diuraikan
penelitian-penelitian terdahulu yang disajikan pada table berikut:
Tabel 2.1
(Darmadji dan Fakhrudin, 2012:158) / = −
No Peneliti Judul Variabel Hasil
terhadap Return Saham
Beta Saham, Size 3 Subalno (2010) Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental terhadap return saham 4 Desi Arista dan
No Peneliti Judul Variabel Hasil
Menurut Sugiyono (2010:193), hipotesis penelitian adalah:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian.”
Bedasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba
merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian
sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian
Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
2. Terdapat pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian
Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
3. Terdapat pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku
(PBV) terhadap Pengembalian Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di
32
3.1 Objek Penelitian
Menurut Husain Umar (2009:303) menerangkan bahwa :
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi
objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga
ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Pengembalian Aktiva
(ROA), Harga per Nilai Buku (PBV), dan Pengembalian Saham. Penelitian ini
dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada Tahun 2008 - 2012.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2010:2), menjelaskan bahwa:
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dengan ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian
merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau
mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat
faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga
akan didapat kebenaran atas data yang diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan
yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan
memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono
(2009:14), pengertian metode deskriptif analisis adalah:
“Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya”.
Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif merupakan metode
yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta – fakta yang ada serta
menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara
mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam
pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif
tersebut digunakan untuk menguji pengaruhi Pengembalian Aktiva (ROA) dan
Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Sahampada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian
terlebih dahulu agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik,
sistematis serta efektif. Desain penelitian merupakan semua proses penelitian
perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu
tertentu.
Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) menjelaskan bahwa:
“Desain penelitian, seperti sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun
serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan
tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.
Sedangkan menurut Imam Fachruddin (2009), pengertian desain
penelitian, yaitu:
“Desain penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penetian tersebut, serta memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan”.
Menurut Sugiyono (2008:13) penjelasan proses penelitian dapat
disimpulkan seperti teori sebagai berikut :
“Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan”.
Menurut Sugiyono (2008:13) berdasarkan proses penelitian yang
dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber Masalah
Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga
masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi yaitu adanya perubahan
ROA dan PBV yang mengakibatkan perubahan Pengembalian Saham.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
b. Seberapa besar pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap
Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.
c. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per
Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham padaperusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 -
2012.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis)
maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap
4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat
pada penelitian ini adalah pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga
per Nilai Buku (PBV) baik secara simultan maupun secara parsial
berpengaruh terhadap Pengembalian Saham.
5. Metode penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan
pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang
lain. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
6. Menyusun instrumen penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian.Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Bursa Efek
Indonesia melalui website www.idx.co.id, dan finance.yahoo.com. Setelah
data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah
dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada
penelitian ini untuk menguji adanya hubungan Pengembalian Aktiva (ROA)
korelasi berganda, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh Pengembalian
Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) baik secara simultan maupun
secara parsial terhadap Pengembalian Saham digunakan koefisien determinasi.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai
dasar untuk pembuatan keputusan.
Dengan demikian desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
T-1 Descriptive Descriptive Survey
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI
Cross Sectional
T-2 Descriptive Descriptive Survey
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI
Cross Sectional
T-3 Descriptive Descriptive Survey
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI
Cross Sectional
T-4 Verifikatif Explanatory Survey
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI
Cross Sectional
Dari tabel diatas kemudian peneliti uraikan sebagai berikut :
1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui Pengembalian Aktiva
(ROA) dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul, melalui unit analisis yaitu pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.