SKRIPSI
NUR SHAUMA APRIANI
STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL SEBAGAI ANTIPLATELET PADA PASIEN ISCHEMIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT
(CVA) DI INSTALASI RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL SEBAGAI ANTIPLATELET PADA PASIEN ISCHEMIC CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA) DI
INSTALASI RAWAT INAP
(Penelitian Dilakukan di RSUDDr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2012
Oleh:
NUR SHAUMA APRIANI NIM : 08040078
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Studi Penggunaan Asetosal sebagai Antiplatelet pada Pasien Ischemic Cerebrovascular Accident (cva) di Instalasi Rawat Inap (Penelitian di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang). Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis berterima
kasih kepada :
1. Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. DR. Dr. Basuki Bambang Purnomo, Sp.U selaku Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
3. Prof. Dr. dr. M. Istiadjid ES, SpS, Sp.BS, M.Hum selaku Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan yang telah memberikan izin dan kelayakan etik sehingga penulis bisa melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Sri Erna Utami, SKM,. M.Kes (MARS) selaku Kepala Bidang Rekam Medik dan Evaluasi Pelaporan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
5. drg. Asri Kusuma Djadi, MMR selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang..
6. Dra. Arofa Idha, Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
7. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt., selaku Ketua Program studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motifasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
iv
9. Ibu Lilik Yusetyani Apt., SpFRS. selaku pembimbing pertama, yang telah begitu sabar memberikan bimbingan hingga naskah skipsi ini bisa terselesaikan
10. Bapak Didik Hasmono Apt, MS. selaku pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukan beliau untuk membimbing penulis menyelesaikan tugas akhir
11. Ibu Nailis Syifa’ S.Farm., Apt., MSc. selaku penguji yang telah memberi banyak masukan kepada penulis untuk perbaikan-perbaikan yang bermanfaat
12. Ibu Annisa Farida Muti S.Farm., Apt., MSc. Selaku penguji yang juga telah memberi masukan yang begitu bermanfaat bagi penulis.
13. Aby dan umy, serta segenap keluarga yang telah mendukung dan mendoakan di rumah. Apapun yang kulakukan tak akan mampu membalas semua yang telah engkau berikan kepadaku.
14. Hunian 398, teman-teman satu angkatan Farmasi 2008 serta partner-partner dalam organisasi yang diikuti penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik
yang membangun.
Akhirnya, semoga penelitian Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Malang, 1 Agustus 2012
v
RINGKASAN
Cerebrovascular accident atau yang lebih di kenal dengan istilah stroke merupakan sindrom yang terdiri dari tanda dan gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit) dan berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian
Berdasarkan mekanisme vaskularnya, stroke dapat diklasifikasikan menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik tercatat sebanyak 88% dari seluruh kasus stroke dan disebabkan oleh dua hal yaitu terbentuknya trombus atau emboli pada arteri di serebral. Pasien yang mengalami stroke, baik stoke iskemik maupun stroke hemoragik dapat menderita penurunan kemampuan neurologis, meliputi gangguan berbicara, keseimbangan, penglihatan, gangguan sensoris dan gangguan pergerakan. Pengenalan gejala sejak dini dan evaluasi yang tepat serta pengobatan merupakan hal yang sangat penting pada penanganan stroke
Tujuan pengobatan stroke adalah membatasi atau mengurangi kerusakan pada otak serta menghilangkan hambatan sirkulasi oksigen dan glukosa pada sel yang merupakan penyebab terjadinya infark. Salah satu terapi yang diberikan pada pasien stroke iskemik adalah asetosal. Asetosal merupakan antiplatelet yang bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dengan aksi yang berkaitan pada proses asetilasi yang ireversibel. Pada trombosit darah, penghambatan pembentukan enzim siklooksigenase akan menghambat sintesis tromboxan A2, kompenen ini merupakan vasokonstriktor, dapat menyebabkan agregasi platelet dan berpotensi membentuk thrombus.
Studi penggunaan asetosal oleh International Stroke Trial (IST)
dan Chinese Asetosal Stroke Trial (CAST) menyatakan bahwa pemberian
asetosal 180mg atau 300mg setiap hari dimulai sejak adanya gejala, dapat mengurangi angka kematian dan stroke non fatal per 1000 pasien beberapa minggu awal pada pasien stroke iskemik. Asetosal direkomendasikan pada pasien yang tidak menerima terapi antitrombolitik atau antikoagulan dan harus dimulai 48 jam sejak onset stroke. Secara luas asetosal digunakan untuk mencegah serangan stroke ulang pada pasien dengan transient iskemic attack atau stroke iskemik yang berasal dari arterial, hal ini dikarenakan asetosal merupakan obat yang efektif dan tidak mahal. Klopidogrel atau kombinasi asetosal dengan dipiridamol lebih efektif dibandingkan pemakaian tunggal asetosal, namun alternatif pengobatan tersebut lebih mahal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 51.342 orang wanita dan 44.114 orang laki-laki disimpulkan bahwa, penggunaan asetosal dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular pada pria dan wanita, mengurangi resiko stroke pada wanita dan infark miokardial pada pria. Asetosal memiliki beberapa efeksamping yang harus menjadi perhatian selama pemberian terapi. Efek samping yang terjadi terutama pada gastrointestinal berupa anoreksia, mual, dispepsia, nyeri perut dan diare. Gejala ini berkaitan dengan induksi tukak lambung dan usus dengan estimasi sekitar 15%-30% pada pengguna tetap.
vi
terapi pasien stroke iskemik secara umum, sehingga dapat diketahui terapi-terapi yang sesuai bagipasien yang menderita stroke iskemik dengan pedoman terapi terstandar yang telah ada. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan mencatat informasi yang tertulis di dalam RMK pasien stroke iskemik. Pencatatan yang dilakukanmeliputi data administrasi, data lab, data klinik dan data terapi. Dari pencatatan tersebut data akan di analisis dimana hasilnya merupakan pendeskripsian pola terapi dan kondisi pasien stroke iskemik. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk table dan diagram.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat 54 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi dengan rincian, 52 orang (96%) menggunakan terapi antiplatelet tunggal yaitu asetosal sedangkan 2 orang (4%) menggunakan kombinasi asetosal dan klopidogrel. Terapi asetosal yang diberikan pada pasien stroke telahtepat, dimana dosis yang diberikan adalah 80mg, 160mg atau 320 mg setiap harinya. Dosis 80mg diberikan pada 4 orang pasien, dimana 3 orang (5,6%) diterapi 1 kali sehari dan 1 orang (1,9%) diterapi 2 kali sehari. Dosis 160mg diberikan pada 42 pasien (77,8%) dan diberikan 1 kali isetiap harinya, sedangkan dosis 320mg diberikan pada 8 orang pasien (14,8%) yang diberikan 1 kali setiap harinya. Rute terapi yang diberikan pada pasien disesuaikan dengan kondisi pasien, 52 orang menggunakan obat dengan rute per oral tanpa bantuan sonde dan 2 orang menggunakan rute oral dengan bantuan sonde.Pola terapi utama yang banyak di terima pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap RSUD. Dr Saiful Anwar adalah kombinasi terapi asetosal, simvastatin dan citicolin, di ikuti oleh pemberian terapi asetosal, simvastatin, citicolin dan captopril.
vii
ABSTRAK
Studi Penggunaan Asetosal sebagai Antiplatelet pada Pasien Ischemic Cerebrovascular Accident (CVA) di Instalasi Rawat Inap
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Cerebrovascular accident(stroke) merupakan sindrom yang terdiri dari tanda dan gejala hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal atau global yang berkembang dan berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian.Tujuan pengobatan stroke adalah membatasi atau mengurangi kerusakan otak serta menghilangkan hambatan sirkulasi oksigen dan glukosa pada sel otak. Salah satu terapi yang diberikan adalah asetosal yang bekerja sebagai antiplatelet. Berdasarkan hasil penelitian, terapi asetosal yang diberikan pada pasien stroke telahtepat, dimana dosis yang diberikan adalah 80mg, 160mg atau 320 mg setiap harinya. Dosis 80mg diberikan pada 4 orang pasien (7,5%), dosis 160mg diberikan pada 42 pasien (77,8), sedangkan dosis 320mg diberikan pada 8 orang pasien (14,8%). Pola terapi utama yang banyak di terima pasien stroke iskemik adalah kombinasi terapi asetosal, simvastatin dan citicolin, di ikuti oleh pemberian terapi asetosal, simvastatin, citicolin dan captopril. Terapi pasien stroke iskemik sangatlah kompleks, diperlukan peran farmasis dalam asuhan kefarmasianuntuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Untuk perbaikan, penelitian ini dapat dikembangkan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dengan metode prospektif.
viii
ABSTRACT
The Use ofaspirin as an Antiplatelet in Hospitalization Patients with Ischemic Cerebrovascular Accident (CVA)
(Researche in RSUD Dr Saiful Anwar Malang)
Cerebrovascular accident (stroke) is asyndrome consists ofsigns and symptoms loss function the central nervous systemof focal or global that lasted morethan 24 hours or leading cause deadly. Aim stroke treatment is limiting or reducing brain, damage of theoxygen circulation andremoving barriers glucosein brain cells. One ofa therapy which is given, isaspirin that working as anantiplatelet. Based on this research, giving aspirin therapy in stroke patients have been appropriate, where the dose has been given, is 80mg,160mg or 320mg perday. 80mg dose is given to 4 patients (7.5%), the dose of 160mg is given to 42 patients (77.8%), while the dose of 320mg, is given to 8 patients (14.8%). The first pattern theraphy which can be accepted for most of ischemic stroke patiens is acetosal, simvastatin and citicolin, followed aspirin, simvastatin, citicolin and captopril. Therapy ischemic stroke patients which are complex, required pharmacist's role inpharmaceutical care to improved the quality of life of patients. For repairs, the research can be developed with more samples and prospective method.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RINGKASAN ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 3
1.3Tujuan ... 4
1.4Manfaat ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Defenisi Stroke... 5
2.2 Epidemiologi Stroke ... 5
2.3 Etiologi dan Klasifikasi... 6
2.4 Faktor Resiko ... 9
2.4.1 Faktor Resiko yang Tidak Dapat Biubah ... 9
2.4.1.1 Umur ... 9
2.4.1.2 Jenis Kelamin ... 10
2.4.1.3 Berat Lahir Rendah ... 10
2.4.1.4 Ras atau Etnis ... 10
2.4.1.5Faktor Genetik ... 11
2.4.2 Faktor Resiko yang Bisa Diubah ... 11
2.4.2.1 Hipertensi ... 11
2.4.2.2Merokok ... 12
x
2.5Patofisiologi ... 12
2.6 Tanda dan Gejala... 14
2.7 Penatalaksanaan ... 14
2.8 Terapi Khusus Stroke Iskemik ... 16
2.8.1 Rekombinan TPA ... 16
2.8.2 Antiplatelet ... 17
2.8.2.1Aspirin ... 18
2.8.2.2 Dipiridamol... 21
2.8.2.3 Klopidogrel... 22
2.8.2.4 Tiklopidin ... 23
2.8.3 Neuroprotektan ... 23
2.8.4Warfarin ... 24
2.8.5 ACE Inhibitor ... 24
2.8.6 Statin... 25
2.9 Prognosis ... 26
2.10 Rehabilitasi ... 26
BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 28
BAB 4 METODE PENELITIAN... 31
4.1 Rancangan Penelitian ... 31
4.2 Populasi dan Sampel ... 31
4.2.1 Populasi ... 31
4.2.2 Sampel ... 31
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ... 31
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 31
4.3 Bahan penelitian... 32
4.4 Intrumen Penelitian ... 32
4.5 Tempat dan Waktu penelitian ... 32
4.6 Definisi Operasional ... 32
4.7 Metode Pengumpulan Data ... 33
4.8 Analisis Data ... 33
xi
5.1 Data Demografi Pasien ... 34
5.1.1Jenis Kelamin ... 34
5.1.2 Usia ... 34
5.1.3 Status Pasien ... 34
5.2 Faktor Resiko ... 34
5.3 Diagnosa Penyerta ... 36
5.4 Pola Terapi Asetosal pada Pasien Stroke Iskemik ... 36
5.6 Distribusi dan Pola Terapi Pasien Stroke Iskemik ... 37
5.7 Lama Masuk Rumah Sakit ... 40
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit ... 40
BAB 6 PEMBAHASAN ... 41
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
II.1Rekomendasi farmakoterapi stroke iskemik ... 17
II.2Kriteria inclusi dan eksklusi rtPA pada stroke iskemik ... 18
V.1 Distribusi Janis Kelamin ... 34
V.2 Distribusi usia ... 34
V.3 Status Pasien ... 34
V.4 Faktor Resiko ... 34
V.5 Diagnosa Penyerta ... 36
V.6 Pola Terapi antiplatelet... 36
V.7 Pola Terapi Asetosal... 36
V.8 Distribusi Terapi Utama ... 37
V.9 Terapi Pendukung ... 38
V.10. Distribusi lama pasien masuk rumah sakit ... 40
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
2.1 GambaranStroke iskemik dan Hemoragik... 7
2.2 Klasifikasi stroke ... 8
2.3Mekanisme terjadinya infark sereberal ... 14
2.4 Management stroke dan TIA ... 16
2.6 Struktur kimia asetosal ... 19
2.7 Mekanisme Kerja Asetosal ... 20
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 30
3.2 Skema Kerangka Operasional ... 31
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup ... 60
2. Surat Pernyataan... 61
3. Nota Dinas ... 62
4. etical clearance ... 63
5. Harga Normal Data Labolatorik... 64
6. Harga Normal Data Klinik ... 65
7. Lembar Data Induk ... 66
xv
DAFTAR PUSTAKA
Adams, H.P., Gregory , D.Z., Mark, J.B., Lawrence, B., Anthony, F., Robert, L.G., Randall, T.H., Edward, C.J., Chelsea, K., Patrick, D.L., Lewis, B.M., Adnan, I.Q., Robert, H.R., Phillip, A.S., and Ealco, M.W., 2007. Guidelines for the Early Management of Adults With Ischemic Stroke. A Guideline From the American Heart Association /American Stroke Association Stroke Council, Clinical Cardiology Council, Cardiovascular Radiology and Intervention Council, and the Atherosclerotic Peripheral Vascular Disease and Quality of Care Outcomes in Research Interdisciplinary Working Groups: The American Academy of Neurology affirms the value of this guideline as an educational tool for neurologists. AHA Journal. Vol 115. PP 478-534.
Adams, Harold P., 2003. A Guide to Stroke Risk Factors and Treatment.http://www.uihealthcare.com/topics/medicaldepartments/neurol ogy/strokeriskfactors/index.html. diakses tanggal 23 Juli 2012
Aminoff, M.J.,2009. Nervous System Disorders. In: Mcphee, Stephen J., Papadacis, Maxine A Current Medical Diagnosis & Treatment. The McGraw-Hill Companies: United states of Amerika. Electronic version.
Aminoff,MJ., Greenberg, DA., andSimon, RP., 2005. Clinical Neurologi. Ed 6th. the mcGraw-Hill Company: United states of Amerika. PP. 285-319
Anonim,2007. Stroke Penyakit Pembunuh No 3. Himpunan Mahasiswa Epidemiologi FKM Unhas. Senin, 24 Desember 2007. http://himapid.blogspot.com. Diakses tanggal 7 Desember 2011.
Anonim, 2008.Kematian akibat Stroke Masih Tinggi.http://www.Kompas.com. Diakses tanggal 27 September 2012
Anonim,2009. Lebih Baik Dicegah Daripada Sekadar Momok.Majalah Farmacia vol 8 no 11. http://www.majalah-farmacia.com. Diakses tanggal 12 Juli 2012.
Baoezier, F., Anggraeni, R., Sjahri, MI., Susilo, H., dan Islam, MS., 2006. Gangguan Pembuluh Darah Otak. In: Pedoman Diagnosis dan Terapi. Bag/SMF Ilmu Penyakit Saraf. Rumah Sakit Dokter Sutomo: Surabaya. Hal 12.
xvi
Bhatt , D.L., A.A Fox, K., Hacke, W., Berger, P.B., Black, H.R., Boden, W.E., Cacoub, P., Cohen, E.A., Creager, M.A., Easton, J.D., Flather, M.D., Haffner, S.M., Hamm, C.W., Hankey, G.J., Johnston, S.C., Mak , K.H., Mas, J.L., Montalesco, G., Pearson, T.A., Steg, P.B., Steinhubl, S.R., Weber, M.A., Brennan, D.M., Ribaudo, L.F., Booth, J., and Topol, E.J., 2006. Clopidogrel and Aspirin veRSUDs Aspirin Alone for the Prevention of Atherothrombotic Events.N Engl J Med. Vol. 354. PP. 1706-1717
Brunton, L., Donald, B., Keith, P.,and Iain, B., 2008. Goodman & Gilman’s Manual of Pharmacology and Therapeutics.New York: The McGraw-Hill Companies inc. PP 916-17
Buring, J.E., and Hennekens, C.H., 1990. Prevention of cardiovascular disease: risks and benefits of aspirin. J Gen Intern Med. Vol.5. No, 5. PP 54-7.
Chaiyawat, P and Kulkantrakorn K., 2012. Randomized controlled trial of home rehabilitation for patients with ischemic stroke: impact upon disability and elderly depression.Psychogeriatrics. Vol. 12. No.3, PP 193-9
Chen, Z.M, 1997. CAST: randomised placebo-controlled trial of early aspirin use in 20,000 patients with acute ischaemic stroke. CAST (Chinese Acute Stroke Trial) Collaborative Group. Lancet.Vol. 349. No. 9066, PP. 1641-9.
Chen, ZM., Sandercock, P., Pan, H.C., Counsell, C., Collins, R.., Liu, S., Walaw, C., and Peto, R., 2000. Indications for early aspirin use in acute ischemic stroke : A combined analysis of 40 000 randomized patients from the chinese acute stroke trial and the international stroke trial. On behalf of the CAST and IST collaborative groups. Stroke Vol. 31. No.6, PP. 1240-9.
Dahlöf, B., 2009. Prevention of stroke: new evidence. Eur Heart J Suppl Vol 11 (suppl F): F33-F38.
Dai, Y., Ge, J., 2011. Clinical Use of Aspirin in Treatment and Prevention of Cardiovascular Disease.Thrombosis. Vol. 2012. PP 1-7
Davey, P., 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: penerbit Erlangga. Hal 350-53
Din, 2009. Wanita Muda Pun Berpotensi Terkena Stroke. Jumat 20 November 2009.http://www.kompas.com/news/2009/11/20/18321625/Wanita.Muda.Pu n.Berpotensi. Di akses tanggal 13 Juli 2012
xvii
Fagan, Susan C., and Hess, D.C.,2008. Stroke. In: Wells, Barbara G., DiPiro, J.T.Schwinghammer,T.L. and DiPiro,C.V. Pharmacotherapy Handbook, Ed7th. New York: The McGraw-Hill Companies inc. PP 152-56.
Ginsberg. L, 2008.Lecture Note Neurologi. Jakarta: penerbit Erlangga. Hal 89-99
Goldstein, L.B., Cheryl, D.B., Robert, J.A., Lawrence, J.A., Lynne, T.B., Seemant, C., Mark, A.C., Antonio, C., Robert, G.H., Judith, A.H., Virginia, J.H., Edward, C.J., Steven, R.L., James, F.M., Wesley, S.M., Ian, N., and Thomas, A.P., 2011. Guidelines for the Primary Prevention of Stroke. A Guideline for Healthcare Professionals From the American Heart Association/American Stroke Associations. AHA Journal., Vol.42, PP.517-84.
Goodman, L.S., and Gilman A, 2006. Goodman & Gilman's The Pharmacologic Basis of Therapeutics, 11th Eds. New York: The McGraw-Hill Companies inc, Electronic version.
Hankey, GJ.,and JW, Eikelboom., 2010. Antithrombotic drugs for patients with ischaemic stroke and transient ischaemic attack to prevent recurrent major vascular events. Lancet Neurol., Vol. 9.No. 3, PP 273-84.
Hankey,GJ., 2007. Antiplatelet therapy for the prevention of recurrent stroke and other serious vascular events: a review of the clinical trial data and guidelines.Curr Med Res Opin., Vol. 6, PP 1453-62.
Katzung B.G.,2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Penerbit Salemba Medika: Jakarta. Hal 301.
Lee, J.F., Kristine, Y., Li, Y.L., Jane, C., Brent, T., Warren, B., and Steven, C., 2010. Prospective Study of Endogenous Circulating Estradiol and Risk of Stroke in Older Women. Arch Neurol. Vol. 67. No.2, PP. 195-201.
Malagelada, C., Xifro, X., Badiola, N., Sabria, J., and Alvarez, J.R., 2004. Histamine H2-Receptor Antagonist Ranitidine Protects Against Neural
Death Induced by Oxygen-Glucose Deprivation. Stroke. Vol.35. PP. 2396-2401
McEvoy Gerald K , 2004. AHFS Drug Information, USA: American Soc Of Health System. Electronic version.
xviii
Palacio, S., Robert, G.H., Lesly, A.P., and Oscar, R.B.,2012. Effect of Addition of Clopidogrel to Aspirin on Mortality Systematic Review of Randomized Trials. Stroke. Vol. 43. PP. 2157-62
Patrono, C., 1994. Aspirin as an Antiplatelet Drug. N Engl J Med., Vol. 330, PP 1287-94
Purwanti , O.S dan Maliya, A., 2008. Rehabilitasi Klien Pasca Stroke Berita Ilmu Keperawatan.Vol . 1 No.1, PP :43-46
Sabaliauskiene, Z., Grybauskas, P., Gaigalaite, V., Ptasekas, J., 2008. The impact of acute cerebral blood flow disturbances on platelet aggregation. Medicina Kaunas. Vol. 44. No.12, PP. 922-8
Sacco, R.L., Emelia, J.B., Joseph, P.B., Mark, D., J.Donald, E., Philip, B.G., George, H., Steven, J.K., Teri, A.M., Jack, P.W., and Philip, A.W., 1997. Risk Factors. Stroke. Vol. 28. PP. 1507-17
Saposnik, D., 2011. The Role Of Vitamin B In Stroke Prevention A Journey From Observational Studies To Clinical Trials And Critique Of The Vitamins To Prevent Stroke (VITATOPS). Stroke. Vol. 42. PP. 838-842.
Smit, Wade S., English, Joe D., Johnston, S., and Claiborn., 2008. Cerebrovaskular diseases. In: Fausi., Kasper., Longo. Braunwald., Hayser., Jameson., Loscalzo. Harrison's Principles of Internal Medicine. Ed7th.The McGraw-Hill Companies, Inc: United states of Amerika. Electronic version.
Sung, J.J.Y., Lau, J.Y.W., Ching, J.Y.L., Wu, J.C.Y., Lee, Y.T., Chiu, P.W.Y., Leung, V.K.S., Wong, V.W.S., and Chan, F.K.L, 2010. Continuation of Low-Dose Aspirin Therapy in Peptic Ulcer Bleeding: A Randomized Trial. Ann Intern Med. Vol 152. No. 1, PP. 1-9.
Susworo, 2005. Hipertensi Sebagai Faktor Resiko Stroke Di RSUDD Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Semarang: Skripsi FKM-Universitas Diponegoro.
Sweetman, S., 2008. Martindale 35: The Complete Drug Reference. Britain: Pharmaceutical press, Electronic version.
Tatro, D.S, 2003. A to Z drug Facts and Comparisons. Electronic version, Book@Ovid.
xix
Undas, A., Kathleen, E.B., Jacek, M., Kenneth, G.M., and Andrew, S., 2001. Simvastatin Depresses Blood Clotting by Inhibiting Activation of Prothrombin, Factor V, and Factor XIII and by Enhancing Factor Va Inactivation. Circulation.Vol.102. PP.2248-2253.
Venketasubramanian, N., Justina. 2007. Imaging in Ischemic Stroke State of the Art.In: Cermin Dunia Kedokteran. Vol 157 hal 181
Welty, Timothy E., 2009. Cerebrovascular Disorders. In : Koda-Kimble, Mary Anne; Young, Lloyd Yee; Alldredge, Brian K.; Corelli, Robin L.; Guglielmo, B. Joseph; Kradjan, Wayne A.; Williams, Bradley R(Eds). Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, 9th Eds. Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkins, Electronic version.
Whincup, P.H., Nightingale, C.M., G. Owen, Christopher., Rapala, A., Bhowruth, D.J., Prescott, M.H., Ellins, E.A., Donin, A.S., Masi, S., Rudnicka, A.R., Sattar, N., Cook, D.G., and Deanfield, J.E., 2012. Ethnic Differences in Carotid Intima-Media Thickness Between UK Children of Black African-Caribbean and White European Origin. Stroke.Vol 43. No. 7, PP 1747-54.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cerebrovascular accident atau yang lebih di kenal dengan istilah stroke
merupakan sindrom yang terdiri dari tanda dan gejala hilangnya fungsi sistem
saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau menit)
dan berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian (Ginsberg, 2008).
Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama. Di Amerika,
setiap tahunnya 795.000 orang terkena stroke,dimana sekitar 610.000 kasus
merupakan kasus stroke serangan pertama. Diperkirakan stroke mengakibatkan
134.000 kematian setiap tahun dan menjadi penyebab kematian ketiga setelah
penyakit jantung dan kanker (Goldstein, 2011). Angka kematian akibat stroke
adalah 166 per 100.000 populasi di USA dan sekitar 200 tiap 100.000 populasi di
UK. Jumlah ini, sebesar 12 % dari seluruh jumlah kematian yang telah terjadi
(Venketasubramanian, 2007).
Di Indonesia, stroke adalah penyakit nomor tiga yang mematikan setelah
jantung dan kanker. Menurut survei tahun 2004, penyakit inipun merupakan
penyebab pertama kematian pasiendi rumah sakit pemerintah di seluruh
Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang menderita stroke, dari
jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami
gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami
gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur
(Anonim, 2007).
Berdasarkan mekanisme vaskularnya, stroke dapat diklasifikasikan menjadi
stroke iskemik dan stroke hemoragik (Ginsberg, 2008). Stroke iskemik tercatat
sebanyak 88% dari seluruh kasus stroke dan disebabkan oleh dua hal yaitu
terbentuknya trombus atau emboli pada arteri di serebral, serebral arterosklerosis
merupakan faktor utama pada kasus stroke iskemik. Emboli dapat terbentuk pada
arteri intra atau ekstra kranial, 20% stroke emboli disebabkan oleh emboli yang
terbentuk di jantung. Pada arterosklerosis karotis, plak memungkinkan pecah yang
2
pembentukan trombus. Plak tersebut dapat membentuk oklusi lokal atau keluar
dan berjalan dengan cepat mencapai pembuluh serebral. Pada kasus emboli
kardiogenik, aliran darah di arteri atau ventrikel membentuk lokal klot yang bisa
keluar dan berjalan menuju aorta hingga sirkulasi serebral. Pada akhirnya
pembentukan trombus atau emboli yang menutupi arteri akan menurunkan aliran
darah di serebral dan menyebabkan iskemik dan pada akhirnya dapat
menyebabkan infark distal (Sweetman, 2009).
Pasien yang mengalami stroke, baik stoke iskemik maupun stroke
hemoragik dapat menderita penurunan kemampuan neurologis, meliputi gangguan
berbicara, keseimbangan, penglihatan, gangguan sensoris dan gangguan
pergerakan. Pengenalan gejala sejak dini dan evaluasi yang tepat serta pengobatan
merupakan hal yang sangat penting pada penanganan stroke (Fagan, 2008).
Tujuan pengobatan stroke adalah membatasi atau mengurangi kerusakan
pada otak serta menghilangkan hambatan sirkulasi oksigen dan glukosa pada sel
yang merupakan penyebab terjadinya infark. Salah satu terapi yang diberikan pada
pasien stroke iskemik adalah asetosal. Asetosal merupakan antiplatelet yang
bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase dengan aksi yang
berkaitan pada proses asetilasi yang ireversibel. Pada trombosit darah,
penghambatan pembentukan enzim siklooksigenase akan menghambat sintesis
tromboxan A2, kompenen ini merupakan vasokonstriktor, dapat menyebabkan
agregasi platelet dan berpotensi membentuk trombus (Sweetman, 2009).
Studi penggunaan asetosal oleh International Stroke Trial (IST)
dan Chinese Asetosal Stroke Trial (CAST) menyatakan bahwa pemberian
asetosal 180mg atau 300mg setiap hari dimulai sejak adanya gejala, dapat
mengurangi angka kematian dan stroke non fatal per 1000 pasien beberapa
minggu awal pada pasien stroke iskemik. Asetosal direkomendasikan pada pasien
yang tidak menerima terapi antitrombolitik atau antikoagulan dan harus dimulai
48 jam sejak onset stroke (Sweetman, 2009). Pasien dengan kerusakan neurologis
yang signifikan harus segera dirawat, terutama di unit spesialistik. CT scan dapat
segera membedakan lesi stroke iskemik atau hemoragik, sehingga pada stroke
iskemik,asetosal 300mg per hari dapat segera diberikan atau dikombinasi dengan
3
Secara luas asetosal digunakan untuk mencegah serangan stroke ulang pada
pasien dengan transient iskemic attack atau stroke iskemik yang berasal dari
arterial, hal ini dikarenakan asetosal merupakan obat yang efektif dan tidak mahal.
Klopidogrel atau kombinasi asetosal dengan dipiridamol lebih efektif
dibandingkan pemakaian tunggal asetosal, namun alternatif pengobatan tersebut
lebih mahal (Hankey, et al., 2010). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
51.342 orang wanita dan 44.114 orang laki-laki disimpulkan bahwa, penggunaan
asetosal dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular pada pria dan wanita,
mengurangi resiko stroke pada wanita dan infark miokardial pada pria (Berger et
al., 2006).
Asetosal memiliki beberapa efeksamping yang harus menjadi perhatian
selama pemberian terapi. Efek samping yang terjadi terutama pada gastrointestinal
berupa anoreksia, mual, dispepsia, nyeri perut dan diare. Gejala ini berkaitan
dengan induksi tukak lambung dan usus dengan estimasi sekitar 15%-30% pada
pengguna tetap (Goodman and Gilman, 2006).
Atas dasar fakta tersebut di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pola penggunaan antiplatelet khususnya asetosal pada pasien stroke
iskemik, sehingga diharapkan peningkatan kualitas hidup pasien dapat terpantau
dengan lebih mendalam. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr Saiful Anwar
Malang dengan pertimbangan bahwa rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit
umum daerah rujukan dan terbesar di kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
a) Bagaimana penggunaan asetosal sebagai antiplatelet pada pasien
stroke iskemik meliputi dosis, cara, frekuensi, interval pemberian obat
dan kondisi saat KRS?
b) Bagaimana pola penggunaan obat pada terapi pasien stroke iskemik?
4
Mengetahui pola penggunaan obat pada terapi pasien stroke
iskemik untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
1.3.2 Tujuan Khusus
a) Mengetahui pola terapi farmakologi pada pasien strokeiskemik di
RSUD dr Saiful Anwar Malang.
b) Mengetahui polaterapi asetosal padapasien stroke meliputi dosis,
rute, frekuesi dan interval penggunaannya.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
a) Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien stroke
khususnya stroke iskemik sehingga farmasis dapat memberikan
asuhan kefarmasian dan bekerjasama dengan profesi kesehatan
lain.
b) Memberi informasi tentang penggunaan asetosal sebagai
antiplatelet pada pengobatan strokeiskemik dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan kepada pasien.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
a) Sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan baik bagi
klinisi maupun farmasis terutama pada pelayanan farmasi klinik.
b) Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi
dalam merekomendasikan penggunaan obat di RSUD dr Saiful
Anwar Malang.
c) Sebagai data awal DUS (Drug Utilization study) yang bermanfaat