• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN KINERJA DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK

(JUMANTIK) TERHADAP KASUS DBD DI WILAYAH

KELURAHAN KAUMAN KOTA BLITAR

Oleh :

ARSINTA IKA ISMAWARI

201010330311146

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah

memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis akhir dengan judul “Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik

(Jumantik) terhadap Kasus DBD di wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap

menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. dr. Irma Suswati, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. dr. Djaka Handaja, MPH, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan

waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan

penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

3. dr. Rahmiyah Fadilah, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan

penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

4. dr. Alfa Sylvestris, Sp. M, selaku dosen penguji yang telah memberi tambahan

(5)

v

5. Segenap jajaran TU dan staf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang atas bantuannya selama mengerjakan tugas akhir ini.

6. Kepada kedua orang tua, yaitu Bapak Suwari dan Ibu Sulinah yang selalu

membantu dan memberi semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Kepada adikku, Khrisnayu Indraswari yang selalu mendoakan mendukung

untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Kepada Hervan Setyo Adi Rianto yang selalu memberi semangat dari awal

penulisan hingga selesai

9. Teman sekaligus sahabat terbaik, Dewi M, Novita A, Adelia P, Devi D, Sheila

W, Laily P, Zakiyatud D, Lista D, Farahiya N yang selalu menguatkan

kapanpun, dimanapun.

10.Seluruh teman – teman Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang, terima kasih atas semangat dan dukungannya, semoga persaudaraan

kita bisa terus terjalin

11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini,

penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,

serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta

bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 11 September 2014

(6)

vi

ABSTRAK

Ismawari, Arsinta Ika, 2014. Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar. Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Djaka Handaja, MPH (II) dr. Rahmiyah Fadilah.

LatarBelakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling penting masyarakat di Indonesia. Upaya pengendalian DBD ini telah banyak dilakukan, seperti fogging, tetapi terdapat efek samping berupa gangguan pernapasan. Sehingga pemerintah membentuk suatu kegiatan dengan mengikutsertakan peran masyarakat yaitu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kinerja dan motivasi Jumantik terhadap kasus DBD di wilayah kelurahan Kauman Kota Blitar.

Metode: Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terpilih melalui teknik total sampling, jadi terdapat 40 orang yang menjadi sampel.

Hasil penelitian dan diskusi: Hasil penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan antara kinerja jumantik dengan kasus DBD (p-value = 0,663 lebih besar daripada α = 0,05 ) lalu untuk motivasi jumantik dengan kasus DBD juga tidak signifikan (p-value = 0,501 lebih besar daripada α = 0,05 ), sedangkan hasil untuk hubungan kinerja dan motivasi jumantik dengan kasus DBD juga tidak signifikan, karena Ftabel hasil penghitungan lebih besar daripada Fhitung (3,25 > 0,241). Kesimpulan: Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara kinerja dan motivasi Jumantik terhadap Kasus DBD, karena ada faktor lain yang mempengaruhi penurunan kasus DBD seperti PHBS, tidak ada upah, dan sudah menurunnya kasus DBD di wilayah tersebut.

(7)

vii ABSTRACT

Ismawari, Arsinta Ika, 2014. Relationship of performance and motivation of a Larva Monitoring (Jumantik) of the DHF Cases in the region of the village of Kauman Blitar. Final Project. Faculty Of Medicine, University Of Muhammadiyah Malang. Advisor: (I) dr. Djaka Handaja, MPH (II) dr.Rahmiyah Fadilah.

Introduction: Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is still one of the most important health problems of society in Indonesia. Control effort has been a lot done, such as fogging, but there are side effects of respiratory disorders. So the Government hold an activity to involve the citizens of Larva Monitoring (jumantik).

Objective: the purpose of this research is to know the relationship of performance and motivation Jumantik against DHF case in Kauman village, Blitar.

Methods& Sample: The method is using analytic observational approach cross-sectional. The sample was selected through the technique of sampling, so there is a total of 40 people who become samples.

Results and discussion: the results of this study do not affect significantly the performance of jumantik with the case of DHF (p-value = 0,663 greater than α = 0.05) and then to the motivation of jumantik with the case of DHF is also not significantly (p-value = 0,501 greater than α = 0.05), while the results for the performance and motivation of the jumantik relationship with DHF case is also not significantly FTable the results of calculation is greater than Fcount (3.25 > 0,241).

Conclusion: the conclusion is there is no connection between motivation and performance Jumantik to the case of DHF, as there are other factors that affect the decreaseof DHF cases such as PHBS, no wages, and has reduced cases of DHF in the region.

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Pengujian

Kata Pengantar ... i

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Daftar Isi... vi

Daftar Gambar ... ix

Daftar Singkatan... x

Daftar Lampiran ... xi

Daftar Tabel ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Institusi ... 4

1.4.2 Jumantik ... 4

1.4.3 Peneliti... 4

1.4.4 Masyarakat ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Etiologi ... 6

2.1.3 Epidemiologi ... 7

2.1.4 Patofisiologi ... 8

2.1.5 Tanda dan Gejala... 9

2.1.6 Diagnosis Klinis ... 11

2.1.7 Diagnosis Laboratoris ... 12

2.1.8 Penatalaksanaan ... 14

2.1.9 Pencegahan DBD ... 21

2.2 Juru Pemantau Jentik (Jumantik) ... 24

2.2.1 Definisi ... 24

2.2.2 Maksud dan Tujuan ... 24

2.2.3 Syarat-syarat Jumantik ... 25

2.2.4 Hak Jumantik ... 26

2.2.5 Tugas Jumantik ... 26

2.2.6 Persiapan sebelum Jumantik Bertugas ... 26

2.2.7 Cara-cara memeriksa Jentik ... 27

2.2.8 Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan ... 27

2.2.9 Tugas Jumantik jika menemukan jentik ... 28

(9)

ix

2.3 Kinerja ... 31

2.3.1 Definisi ... 31

2.3.2 Tujuan Pengukuran Kinerja ... 32

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi ... 34

2.3.4 Metode Penilaian Kerja ... 35

2.3.5 Ukuran-ukuran Kinerja ... 35

2.4 Motivasi... 37

2.4.1 Definisi ... 37

2.4.2 Teori-teori motivasi ... 37

2.4.3 Dimensi dan Indikator Motivasi... 42

2.5 Jumlah Penduduk Kelurahan Kauman ... 43

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 45

3.2 Hipotesis ... 47

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 48

4.2 Lokasi dan Waktu penelitian ... 48

4.3 Populasi dan Sampel ... 48

4.3.1 Populasi ... 48

4.3.2 Sampel ... 48

4.3.3 Besar Sampel ... 48

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 48

4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 48

4.3.6 Variabel Penelitian ... 49

4.3.6.1 Variabel Bebas ... 49

4.3.6.2 Variabel Tergantung... 49

4.3.7 Definisi Operasional... 49

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 51

4.5 Prosedur Penelitian ... 51

4.6 Analisa Data ... 52

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Penyajian Data Korelasi antara Kinerja Jumantik dengan Kasus DBD ... 53

5.2 Penyajian Data Korelasi antara Motivasi Jumantik denganKasus DBD ... 53

5.3 Penyajian Data Regresi Linier ... 54

5.3.1 Uji Hipotesis Koefisiensi Model Regresi ... 55

5.3.2 Uji Model Regresi secara Parsial ... 56

5.3.3 Penentuan Variabel yang Paling Dominan ... 57

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Umum DBD di wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar ... 60

6.2 Korelasi antara Kinerja Jumantik dengan kasus DBD ... 62

6.3 Korelasi antara Kinerja Jumantik dengan kasus DBD ... 64

6.4 Hubungan Kinerja dan Motivasi Jumantik terhadap Kasus DBD ... 66

(10)

x

7.2 Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Nyamuk Aedes aegypti……….. 7

Gambar 1.2 Konsep Blum ……… 7

Gambar 1.3 Penderita Syok dan Perdarahan……….………… 10

Gambar 1.4 Perdarahan Konjungtiva ………... 10

Gambar 1.5 Kader Jumantik ……… 29

Gambar 1.6 Kader Jumantik memeriksa bak mandi ……… 30

Gambar 1.7 Kader JUmantik Kelurahan Kauman ………... 30

Gambar 1.8 Mengubur Barang Bekas ………. 31

Gambar 1.9 Model Kinerja ………. 36

Gambar 1.10 Teori Abraham Maslow ………. 38

Gambar 1.11 Teori Clayton Alderfer ……… 40

Gambar 1.12 Teori Frederick Hezberg……….. 41

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

ABJ : Angka Bebas Jentik ADP : Adenosin Diphosphat DNA : Deoxyribonucleic Acid

ERG : Exitence Relatedness and Growth Needs Jumantik : Juru Pemantau Jentik

KLB : Kejadian Luar Biasa

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Validitas Kuesioner

Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Kuesioner

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Korelasi Kinerja dan Motivasi Jumantik dengan kasus DBD 53

Tabel 2 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 53

Tabel 3 Uji Hipotesis Model Regresi... 56

Tabel 4 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X1 ... 57

Tabel 5 Uji Hipotesis Koefisien Regresi Variabel X2 ... 58

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F. 2010. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Universitas Indonesia-Press. Jakarta: Hal. 25

Chadijah, S. , Rosmini, dan Halimuddin . 2011 . Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk

DBD (PSN-DBD) di dua Kelurahan di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

21(4): Hal. 184-185

Chahaya, Indra, dan EviNavia. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Aktivitas Cholinesterase Daerah Petugas Penyemprotan

Pestisida Jenis Malathion di Kota Medan. Skripsi. Fakultas

Kesehatan MasyarakatUniversitas Sumatra Utara. Sumatra: Hal. 78-80

Christian, Engelbert . 2010. Pengukuran dan Manajemen Kinerja, Metode-metode Pengukuran Kinerja dan Model Analisis Kuantitatif TEV. Skripsi . Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Jakarta: Hal. 80-83

Dahlan, M. 2012. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,

Bivariat, dan Multivariat. Salemba Medika.Jakarta: Hal. 87-128

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan DBD di Indonesia. Jakarta: Hal. 1-26

Departemen Kesehatan RI. 2007. Modul Pelatihan bagi Pengelola Program Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Hal. 4-30

Dinas Kesehatan Kota Blitar. 2012. Data Demam Berdarah. Available from: http://dinkes.blitarkota.go.id/?p258. Diakses 7 September 2014.

Guerdan, B R. 2010. Dengue Fever / Dengue Hemorrhagic Fever. 7(2): Hal. 51

Koshy, J M., dan John M. 2012. Myocarditis Complating Pregnancy in Dengue. 3(2): Hal. 17-20

Laksmita, V A. 2011. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan T, Sudoyo W, Stiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. 2009. Demam Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Hal: 2773-2779 Sukadana, I Made. 2009. Tingkat KinerjadanJumantikdariFaktor-faktor yang Berpengaruh di Puskesmas I Denpasar Selatan tahun 2009.Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana. Bali: Hal.56-60

Tedy T H. 2005. Analisis Faktor Resiko Perilaku Masyarakat terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Helvetia

Tengah Medan tahun 2005. 1(2): Hal. 42

(16)

xvi

Uno, H. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Edisi Pertama. Cetakan Sembilan. Bumi Aksara. 2012: Hal. 38-46

Uno, H, dan Nina L. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya. Cetakan Pertama. Bumi Aksara. Jakarta: Hal 70-71

Wahyuningrum. 2008. Hubungan Kemampuan, Kepuasan dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Tanggungharjo

Kabupaten Grobogan. Tesis. Magister Ilmu Administrasi Universitas

Diponegoro. Semarang.

Yudhastuti, Ririh, dan Anny Vidiyani. 2005. Hubungan Kondisi

Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan

Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti Daerah Endemis Demam

Berdarah Dengue Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair.

(17)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang sampai saat ini belum

teratasi. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk

sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar

luasnya virus dengue dan nyamuk penularannya. (Depkes RI, 2005).

Angka insiden di Kota Blitar dari tahun 2008 sampai tahun 2014 adalah

0,57/1000 penduduk (2008), 0,18/1000 penduduk (2009), 0,23/1000 penduduk

pada tahun (2010), 0,08/1000 penduduk (2011), 0,08/1000 penduduk (2012),

0,21/1000 penduduk (2013), dan 0,19/1000 penduduk (2014). (Data Primer,

2014)

Angka insiden kasus DBD untuk wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

adalah 1,5/1000 penduduk (2008), 0,5/1000 penduduk (2009), 0,2/1000

penduduk (2010), 0,6/1000 penduduk (2011), 0,11/1000 penduduk (2012),

0,23/1000 penduduk (2013), 0,47/1000 penduduk (2014). (Data Primer, 2014)

Untuk menekan angka insiden dan kejadian luar biasa terhadap DBD

telah dilakukan upaya terus menerus oleh pemerintah dengan bantuan

masyarakat setempat. Salah satu usaha penanggulangan terhadap DBD adalah

dengan kegiatan pemberantasan nyamuk melalui pembunuhan jentik/larvasida

dan fogging/pengasapan. Tetapi dalam kegiatan fogging ini sudah mulai

(18)

2

seperti malathion ini mempunyai efek samping berupa sakit kepala, pusing

dan juga gangguan pernapasan. (Chahaya, 2010)

Sebagai pengganti fogging untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) pemerintah membentuk suatu kegiatan dengan mengikutsertakan peran

masyarakat yaitu Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Kegiatan Jumantik sangat

perlu dilakukan untuk mendorong masyarakat agar dapat secara mandiri dan

sadar untuk selalu peduli dan membersihkan sarang nyamuk dan membasmi

jentik nyamuk Aedes aegypti. (DepKes RI, 2007)

Dalam menjalankan tugasnya, Jumantik masih menemui beberapa

kendala antara lain gaji seorang Jumantik yang tidak besar, tuntutan untuk

bekerja dengan sangat teliti, terkadang harus menahan rasa jijik saat keluar

masuk kamar mandi orang, dan sering mendapat penolakan warga terhadap

kedatangan para Jumantik kerumah-rumah guna memeriksa jentik. Beberapa

masalah tersebut tentunya dapat mempengaruhi kinerja yang dimiliki oleh

para Jumantik. Padahal jika kinerja Jumantik rendah, maka akan dapat

mempengaruhi sukses pencapaian program penanggulangan DBD. (Ulya,

2009)

Penulis tertarik meneliti di Kota Blitar adalah para kader Jumantik di

wilayah tersebut sudah menjalankan tugas tersebut dengan baik tanpa di beri

upah atau gaji dan pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut sudah baik.

Selain itu, khususnya di wilayah Kelurahan Kauman tersebut termasuk

wilayah percontohan untuk PSN dan wilayah tersebut dibina oleh provinsi dan

(19)

3

wilayah Kelurahan Kauman lebih aktif daripada kelurahan lain di Kota Blitar.

(Data Primer, 2014)

Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk mengetahui

bagaimana gambaran kinerja yang dimiliki oleh para Jumantik yang nantinya

dapat mempengaruhi kejadian DBD khususnya di Kelurahan Kauman karena

sering memiliki Angka Bebas Jentik (ABJ) rendah serta hubungan antara

kinerja dan motivasi Jumantik terhadap pengaruh kejadian DBD di wilayah

Kelurahan Kauman.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan kinerja dan motivasi juru pemantau jentik (jumantik)

terhadap kasus DBD di wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja dan

motivasi juru pemantau jentik (jumantik) terhadap kasus DBD di

wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan antara kinerja Juru Pemantau Jentik

(Jumantik) terhadap kasus DBD

b. Mengetahui hubungan antara motivasi Juru Pemantau Jentik

(Jumantik) terhadap kasus DBD

c. Mengetahui hubungan antara kinerja dan motivasi Juru Pemantau

Jentik (Jumantik) terhadap kasus DBD

(20)

4

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Institusi

Sebagai bahan masukan dalam perencanaan pendidikan dan latihan

kader Jumantik di masa mendatang agar kinerja dan motivasi para kader

Jumantik terus meningkat.

1.4.2 Jumantik

Sebagai bahan pedoman dan evaluasi kader Jumantik dalam

melaksanakan kegiatan di masyarakat dan mampu memberdayakan

masyarakat.

1.4.3 Peneliti

Memberikan gambaran dan informasi bagi peneliti tentang hubungan

kinerja dan motivasi Juru Pemantau Jentik terhadap peningkatan atau

penurunan kasus DBD sehingga penyebaran DBD dapat dicegah

khususnya di daerah Kelurahan Kauman, umumnya di Kota Blitar dan

daerah lain yang mempunyai masalah serupa.

1.4.4 Masyarakat

Masyarakat mampu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dengan cara melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Referensi

Dokumen terkait

Sukarno Andhy Yahya, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru di Yayasan Budi Luhur Semarang.. Sulistiyani dan Rosidah

D. Meletakkan kereta di tempat letak kereta orang kurang berupaya... dapat menonjolkan diri kepada orang lain. mendapat duit yang banyak.?. C. hidup kita sentiasa bahagia.

memiliki tujuan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok adalah Suatu metode dan proses yang bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Dalam proses tersebut tergambar bahwa langkah awal yang harus dilakukan oleh pendidik adalah bagaimana menarik perhatian peserta didik dengan memberikan gambaran

- dan tugasnya sebagai pimpinan itu merupakan "amanah" yang.. diberikan

comissioning, sebelum dapat direplikasi lebih luas lagi. Modul SIKIPAS, telah memberikan suatu pembelajaran dan pembuktian bahwa insan generasi muda di lingkungan Kementerian

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada