• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa Aspek Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Angka Kejadian Malaria Di Desa Suka Jaya,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Beberapa Aspek Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Angka Kejadian Malaria Di Desa Suka Jaya,"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Beberapa Aspek Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Angka Kejadian

Malaria Di Desa Suka Jaya, Suka Karya, Suka Makmur Dan Air Dingin,

Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Naggroe Aceh

Darussalam Tahun 2003

T. Maulana

Program Magister Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Abstrak

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia malaria mempengaruhi angka kesakitan, kematian bayi, anak balita, ibu melahirkan dan produktivitas sumber daya manusia. Ditemukan 15 Juta penderita malaria dengan angka kematian 30 ribu orang per tahun, sehingga pemerintah memperioritaskan penanggulangan penyakit menular dan penyehatan lingkungan (Depkes.RI., 2002)

Di Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue angka Annual Malaria

Incidence (AMI) tahun 2002 adalah sebesar 66,20 di 4 desa penelitian yaitu desa Suka Jaya sebesar 22,0%, Suka Karya 22,3%, Suka Makmur 15,9% dan Air Dingin 11,8%.

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui apakah faktor lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial-ekonomi berhubungan dengan angka kejadian malaria. Pene1itian ini berlangsung mulai bulan Maret 2003 sampai bulan Juli 2003

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai ekologi melalui analisis deskriptif dengan rancangan Cross Sectional.

Hasil penelitian dari faktor fisik, kimia menunjukkan nilai pH rawa sebesar 6,62, pH

lagun 7,0, salinitas rawa 2,25 , lagon 7,90 sedangkan oksigen terlarut (DO) rawa adalah 7,84 mg/1, DO lagon 8,06 mg/l.

Hasil penelitian sursvai larva menunjukkan jumlah kepadatan larva Anopheles spp. Di rawa sebesar 0,725 /arva/ciduk, lagon 0,85 larva/ciduk.

Nyamuk Anopheles spp. dewasa yang berhasil di tangkap 168 (32,12%) dengan kepadatan menggigit (0,58) per orang/jam.

Ditemukan Plasmodium spp. positif 20 orang anak umur 0-9 tahun dengan parasite rate 20,8%. Plasmodium yang ditemukan adalah P falciparum dengan parasite formula 0,9 (90%).

Berdasarkan temuan dari aspek sosial-ekonomi yaitu perilaku ibu yang berpengetahuan tinggi sebesar 53%; sikap baik 57%, tindakan baik 57% dan berpenghasilan tinggi sebesar 38%.

Berdasarkan hasil uji Bivariat dari variabel lingkungan biologi di temukan jumlah nyamuk Anopheles spp., dengan nilai (p=0,012), kepadatan nyamuk Anopheles spp. dengan nilai (p=0,003), artinya ada hubungan yang signifikan antara jumlah nyamuk dan kepadatannya terhadap angka kejadian malaria.

Berdasarkan variabel lingkungan sosial-ekonomi (perilaku) pengetahuan ibu (p=0,000, OR= 6,47), sikap ibu terhadap angka kejadian malaria dengan (p=0,034, OR= 2,42). Tindakan ibu dengan (p=0,008, OR=3,05) dan tingkat penghasilan keluarga dengan (p=0,019, OR=3,52), artinya ada hubungan yang signifikan antara perilaku dan penghasilan ibu terhadap angka kejadian malaria.

Berdasarkan hasil uji Multivariat, faktor pengetahuan ibu dengan (p=0,003) yang paling dominan dari 4 variabel yang di teliti antara lain yaitu pengetahuan, sikap, tindakan dan penghasilan keluarga Penelitian ini menemukan 3 spesies nyamuk Anopheles spp., yang potensial di daerah penelitian sebagai vektor yaitu An.barbirostris, An.maculatus.,

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

(2)

An.sundaicus sedangkan larva Anopheles spp. yang paling dominan di daerah rawa dan lagun adalah An.sundaicus., An.maculatus., An.barbirostris., An. vagus dan An.subpictus.

Penelitian ini menyirnpulkan bahwa faktor lingkungan yaitu fisik, kimia, biologik dan sosial ekonomi secara statistik memberikan kontribusi yang dominan terhadap tingginya angka kejadian malaria di 4 desa penelitian di Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue.

Perlu adanya suatu kebijakan dalam penyusunan program untuk menurunkan perkembangbiakan populasi vektor malaria, sehingga angka kejadian malaria menurun melalui geografical reconnaissance yang meliputi modifikasi lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat secara lintas sektoral dan menggerakkan LSM lokal maupun lnternasional.

Kata Kunci: Lingkungan Fisik, Kimia, Biologik, Sosial Ekonomi, Angka Kejadian Malaria

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi, pengetahuan, lingkungan, sikap, tindakan pencegahan, faktor jarak, peran petugas kesehatan, peran kader dengan kejadian

Hasil dari uji regresi logistik multivariat membuktikan bahwa dengan memperhitungkan variabel riwayat pajanan asap rokok, riwayat pajanan pestisida terbukti ada hubungan

Variabel yang merupakan faktor paling dominan pengaruhnya terhadap partisipasi ibu menimbang balita ke Posyandu adalah interaksi antara pengetahuan ibu dengan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari tiga variabel yang terjaring untuk analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda melalui metode enter

Pada hasil uji regresi logistik pada analisis multivariat hubungan variabel jamban terhadap kejadian diare tidak bermakna dengan hasil p>α (0.208>0.05), Hal ini

Fokus penelitian adalah faktor risiko kejadian pendek pada anak usia 0-2 tahun antara lain pendidikan ibu, pengetahuan ibu, status pemberian ASI eksklusif, status BBLR dan

Tabel 5.3 Distribusi data berdasarkan pengetahuan siswa, sikap siswa, peran ibu, peran guru, peran teman sebaya berhubungan dengan tindakan konsumsi jajanan pada siswa

Hasil uji statistik dimana terdapat pengaruh yang bermakna variabel penggunaan obat anti nyamuk terhadap kejadian malaria, diperoleh nilai P= 0,000 <0,05 maka