ABSTRACT
EFFECT OF DIFFERENT DOSES OF PROBIOTIC ON NONSPECIFIC IMMUNE RERSPONSES IN COMMON
CARP (Cyprinus carpio L.) CHALLENGED BY Aeromonas hydrophila
By
HUMEIRA PALESTINA SOFIA
One of the constraints in common carp cultivation is a disease caused by Aeromonas hydrophila. Excessive use or continuous low dose of antibiotics cause bacterial resistance, residues in the body of fish, pollution and rejection by the importir countries. These problems require application of health farming systems on biota that are safe for humans and the invironment by using probiotic which can increase the nonspecific immune responses. The purposes of this research were to know the effect of different doses of probiotic on nonspesific immune responses and to determine the best dose of probiotic that can increase nonspesific immunity in common carp (Cyprinus carpio L.) challenged by A. hydrophila. The experimental design was a Completely Randomize Design (CRD) with 4 treatments (0 ml/kg feed; 2 ml/kg feed; 3 ml/kg feed; 4 ml/kg feed) and 3 replications. The stocking density was 10 fish/aquarium that reared for 21 days. The results showed that the application of probiotic on the feed significantly influenced on nonspesific immunity of common carp. The best dose of probiotic in feed that can stimulate nonspesific immunity and produce highest RPS (Relative Survival Rate) was 3 ml/kg of feed.
▸ Baca selengkapnya: contoh makanan yang diuji dengan lugol
(2)ABSTRAK
PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PROBIOTIK TERHADAP RESPON IMUN NONSPESIFIK IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) YANG DIUJI
TANTANG DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila
Oleh
HUMEIRA PALESTINA SOFIA
Salah satu kendala budidaya ikan mas adalah penyakit yang disebabkan bakteri Aeromonas hydrophila. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau dosis rendah secara terus menerus menyebabkan resistensi bakteri, residu dalam tubuh ikan, pencemaran bahkan penolakan ekspor oleh negara lain. Untuk itu diperlukan aplikasi sistem pengelolaan terhadap kesehatan biota budidaya yang aman bagi manusia dan lingkungan yaitu probiotik yang dapat meningkatkan respon imun nonspesifik. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh perbedaan dosis probiotik dan menentukan dosis terbaik probiotik untuk meningkatkan respon imun nonspesifik pada ikan mas (Cyprinus carpio L.) yang diuji tantang dengan bakteri A. hydrophila. Model rancangan yang digunakan adalah RAL dengan perlakuan penambahan probiotik (0 ml/kg pakan; 2 ml/kg pakan; 3 ml/kg pakan; 4 ml/kg pakan) dan 3 ulangan. Ikan dipelihara dengan padat tebar 10 ekor/akuarium selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam pakan berpengaruh nyata terhadap peningkatan imunitas nonspesifik ikan mas. Dosis terbaik probiotik dalam pakan untuk menstimulasi imunitas nonspesifik dan menghasilkan RPS (Relative Survival Rate) tertinggi adalah 3 ml/kg pakan.
6 II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) 1. Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio L.) menurut Effendy (1993) dalam Laili (2007) sebagai berikut:
Filum : Chordata Kelas : Osteichthyes Ordo : Ostariophysi Subordo : Cyprinoidae Famili : Cyprinidae Subfamili : Cyprininae Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L.
7 dalam Fitriyani, 2010). Sisik ikan mas tergolong sisik besar bertipe cycloid (Santoso,
1993 dalam Laili, 2007).
Rumus dari sirip punggung ikan mas adalah D.IV.16-18, sirip perut V.II.8, sirip dada P.I.13-16, sirip anal A.III.5, dan sisik pada gurat sisi berjumlah 33-37. (Kordi, 2009).
Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)
2. Habitat dan Kondisi Perairan
8 3. Pakan dan Kebiasaan Makan
Ikan mas tergolong jenis omnivora (Cholik et al., 2005), yaitu ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik, misalnya invertebrata air, udang-udangan renik, larva, serangga air, kerang-kerangan dan tanaman air (Djariah, 2001 dalam Laili, 2007).
B. Aeromonas hydrophila
Klasifikasi Aeromonas hydrophila (Kabata, 1985 dalam Sipahutar, 2000) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Protista Divisi : Bacteria Kelas : Schizomycetes Ordo : Pseudomonadales Famili : Vibrionaceae Genus : Aeromonas Spesies : A. hydrophila
9 A. hydrophila biasanya berukuran panjang 0,7-1,8 µm dan lebar 1,0-1,5 µm,
bergerak menggunakan sebuah polar flagel, berbentuk batang sampai dengan kokus dengan ujung membulat, fakultatif anaerob dan bersifat mesofilik dengan suhu optimum 20-30ºC (Kabata, 1985 dalam Rahman, 2008). A. hydrophila menyebabkan penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) atau penyakit bercak merah. Bakteri tersebut menyerang berbagai jenis ikan air tawar dengan tingkat kematian tinggi (80-100%) dalam waktu 1-2 minggu (Kordi, 1995 dalam Yuliawati, 2010). Serangan A. hydrophila baru terlihat apabila ketahanan tubuh ikan menurun akibat kandungan
oksigen rendah, suhu tinggi, akumulasi bahan organik atau sisa-sisa metabolisme ikan dan kepadatan tinggi (Sujtiati, 1990 dalam Laili, 2007). Ikan yang terserang bakteri A. hydrophila akan memperlihatkan gejala-gejala seperti warna tubuh gelap, mata
rusak dan agak menonjol, sisik terkelupas, seluruh siripnya rusak, insang berwarna merah keputihan, sulit bernafas, kulit menjadi kasat dan timbul pendarahan yang selanjutnya diikuti dengan luka-luka borok, perut kembung dan bila dibedah akan terlihat pendarahan pada hati, ginjal dan limfa (Kordi, 2005 dalam Yuliawati, 2010).
C. Probiotik
10 dapat menghambat dan melawan bakteri A. hydrophila (Lewus et al., 1991; Santos et al., 1996 dalam Balasundaram et al., 2005).
Verschuere et al. (2000) dalam Djide et al. (2008) mendefinisikan probiotik merupakan suplemen mikroba hidup yang dapat mencegah perkembangbiakan bakteri patogen dalam saluran pencernaan, meningkatkan kualitas air dan merangsang sistem imun. Probiotik dapat menstimulasi respon imun (Fuller dan Ferdigon, 2000 dalam Balasundaram et al., 2005). Probiotik menghasilkan bahan spesifik seperti bakteriosin dan bakteriostatik peptida untuk menghambat pertumbuhan patogen termasuk A. hydrophila (Klaenhammer, 1988; Lewus et al., 1991 dalam Balasundaram et al., 2005).
Shortt (1999) dalam Aslamyah (2006) menjelaskan bahwa agen biologis disebut probiotik yang baik apabila memenuhi karakter yaitu: 1) spesies bakteri probiotik sebaiknya merupakan mikroflora normal usus sehingga lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan usus, 2) tidak bersifat patogen, 3) toleran terhadap asam lambung dan garam empedu, 4) memiliki kemampuan untuk menempel dan mengkolonisasi sel usus, 5) memiliki kemampuan bertahan selama proses pengolahan dan waktu penyimpanan, dan 6) dapat disiapkan sebagai produk sel hidup dalam skala besar (industri).
11 protease, amilase, dan lain-lain), dan 3) menstimulasi imunitas melalui peningkatan kadar antibodi organisme akuatik atau aktivitas makrofag.
D. Imunitas Nonspesifik
Kamiso dan Triyanto (1990) dalam Setyawan (2006) menyebutkan bahwa secara umum ikan memiliki dua imunitas yaitu imunitas spesifik dan nonspesifik. Imunitas spesifik (adaptive immunity) adalah mekanisme pertahanan yang ditujukan khusus terhadap satu jenis antigen (Angka et al, 1990 dalam Raharjo, 2010). Imunitas spesifik dibagi menjadi dua yaitu pertahanan berperantara sel (cell-mediated) dan pertahanan humoral (antibodi) yang memiliki memori terhadap mikrorganisme tertentu yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat berguna untuk mengefektifkan penghancuran atau eliminasi mikrorganisme sejenis apabila masuk kembali (Almendras, 2001 dalam Setyawan, 2006).
Mekanisme pertahanan nonspesifik merupakan pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk satu jenis antigen sehingga bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen tertentu (Angka et al, 1990 dalam Raharjo, 2010). Imunitas nonspesifik menurut Almendras (2001) dalam Setyawan (2006) meliputi:
12 b. Pertahanan terlarut, merupakan cairan tubuh ikan yang mengandung jenis bahan atau molekul yang dapat berfungsi untuk melarutkan seperti enzim lysin, lisozim, dan protease; dan berfungsi menutupi atau menghambat pertumbuhan patogen yang masuk ke dalam tubuh seperti transferin, laktoferin, ceruloplasmin, metallothionin, ceropins, dan marganins.
c. Pertahanan seluler yaitu fagositosis pada ikan, yaitu penghancuran patogen dengan proses kemotaksis, perlekatan, penelanan, dan pencernaan.
E. Parameter Hematologi
Perubahan fisik dan kimia darah baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat menentukan kondisi ikan atau status kesehatannya. Sel dan plasma darah memiliki peran fisiologis yang sangat penting. Penyimpangan fisilogis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah mengalami perubahan sehingga pemeriksaan darah penting untuk memantapkan diagnosa suatu penyakit (Wedemeyer et al, 1990 dalam Zainun, 2007).
PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PROBIOTIK TERHADAP RESPON IMUN NONSPESIFIK IKAN MAS (Cyrinus carpio L.) YANG DIUJI
TANTANG DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophilla
Oleh
HUMEIRA PALESTINA SOFIA
Skripsi
Sebagai Salah Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERIKANAN
Pada
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN
PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PROBIOTIK TERHADAP RESPON IMUN NONSPESIFIK IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) YANG DIUJI
TANTANG DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila
(Skripsi)
Oleh
HUMEIRA PALESTINA SOFIA
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG
Jangan katakan.. Wahai Tuhan.. Aku punya masalah besar..
Tapi katakan.. Hai masalah.. Aku punya Tuhan Yang Maha
Besar..
Pikirkanlah. Tuhan tidak pernah membuat kesalahan.
Semua yang terjadi dengan maksud Tuhan. Dan maksud
Tuhan selalu baik..
Jika kamu tak mau membantu sesama maka kamu tak
benar-benar hidup... kamu hanya bernafas...
Jika kamu belum matang untuk dikritik, berarti kamu terlalu
muda untuk dipuji...
Judul : Pengaruh Perbedaan Dosis Probiotik terhadap Respon Imun Nonspesifik Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Diuji Tantang dengan Bakteri Aeromonas hydrophila Nama : Humeira Palestina Sofia
NPM : 0714111040
Jurusan : Budidaya Perairan Fakultas : Pertanian
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Esti Harpeni, S.T., MappSc. Wardiyanto, S.Pi., M.P. NIP 197911182002122001 NIP 196907052001121001
2. Ketua Jurusan Budidaya Perairan
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Esti Harpeni, S.T., MappSc. ………..
Sekertaris : Wardiyanto, S.Pi., M.P. ………..
Penguji Utama : Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si. ………...
2. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP 196108261987021001
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 11 Juni 1989, anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Edy Ridwan, S.H. dan Ibu Zahna Puri.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh penulis yaitu, Pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Gedung Meneng Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2007.
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang ke-Maha-an-Nya tak berbanding karena atas ridha dan karunia-ke-Maha-an-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi dengan judul ”Pengaruh Perbedaan Dosis Probiotik terhadap Respon Imun Nonspesifik Ikan mas (Cyrinus carpio L.) yang Diuji Tantang dengan Bakteri Aeromonas hydrophila” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian. 2. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Budidaya Perairan. 3. Esti Harpeni, S.T., MappSc. selaku Pembimbing utama atas bimbingan,
motivasi, nasehat, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini. 4. Wardiyanto, S.Pi., M.P. selaku Pembimbing kedua atas bimbingan, kritik dan
saran dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Moh. Muhaemin, S.Pi., M.Si. selaku Penguji utama atas kritik dan saran dalam proses penyusunan skripsi.
7. Mama, papa, kakak, adik-adik, dan keluarga besar yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, keceriaan dan semangat kepadaku.
8. Sahabat-sahabatku Dedew, Niken, Nyenk, Revy, Septa, Tia, Tutut, Vira, kak
Agung, kang Hasyim, kak Juki, Emilya Safitri dan keluarga besar 2007 yang selalu memberikan semangat dan keceriaan di kampus.
9. Kakak-kakakku angkatan 2004-2006 dan adik-adikku angkatan 2008-2011 atas doa dan semangatnya.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya.
Semoga Allah SWT menilai sebagai ibadah atas kebaikan dan pengorbanan kalian dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Bandar Lampung, Januari 2012