• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kematian Jamaah Haji Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Kematian Jamaah Haji Indonesia"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

/

!

i

PROFIL KEMATIAN JAMAAH HAJ! INDONESIA

CHAERUDIN

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

CHAERUDIN. Profil Kematian Jamaah Haji Indonesia (The Death Profile of Indonesian Pilgrims).

Dibimbing oleh INDAHW ATI

dan

BUm SUSETYO.

Sampai dengan tahun 1998 jumlah jamaah haji Indonesia menunjukkan kecenderungan terus meningkat Peningkatan ini diiringi juga dengan bertalllbalmya jumlah jamaah haji yang llleninggal. Untnk menekan tingkat kematian janlaa11 haji Indonesia, mulai penyelenggaraan haji tahun 1999 pemerintall akan menetapkan prasyarat baru bagi calon jamaall haji terutama yang terkait dengan calon jamaall haji beresiko tinggi (resti), yaitn calon jamaah yang menderita penyakit tertentn dan kepadanya dilaknkan penanganan khusus.

Penelitian ini mencoba mengembangkan definisi baru tentang jamaall haji beresiko tinggi dari deskripsi data kematian jalllaall haji Indonesia dan dari hasil analisis korespondensi berdasarkan kategori usia, jenis kelalllin, penyakit -penyakit yang menyertai kematian, dan lokasi jan1aal1meninggal.

Dari eksplorasi data diperoleh deskripsi ballwa jumlall jamaall haji Indonesia yang wafat dalam lima kali penyelenggaraan haji (1994-1998) menunjukkan persentase menurun. Rata-rata jumlall jamaall wafat 0.35% atau dari 1000 orang jamaall 3-4 diantaranya meninggal. Pada a1drir penyelengaraan haji talmn 1998 median dan rataan usiajanlaa11 haji yang wafat masing-masing 64 talmn dan 63.2 tahun.

(3)

PROFIL KEMATIAN JAMAAH HAJI INDONESIA

CHAERUDIN

Skripsi

Sebagai salab satu syarat untuk memperoleh gelar Saljana Sains

pada

Program Studi Statistika

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Jlldlli

Nmna

N I

1\1

Profil Kematian Jamaah Haji Indonesia

Chaerudin

G30.1273

Ir. Indahwati,

M.

S

Pe1l1bi1l1billg I

Mellyetujui,

1

セ@

Dr. Ir. Budi Susetyo,

M.

S

Pe1l1bi1l1bing II
(5)

RIWAYAT HIDUP

Dilahirkan di Kebumen pada tanggal 31 Oktober 1974 penuiis merupakan anak bungsu dari tujuh

bersaudara pasangan Ismangil Sodiq dan Siti Chotidjall.

Tallun 1993 penuiis lulus dari SMA Negeri I Kebumen dan pada tal,un yang S31lla lulus seleksi

masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB pada Program Studi Statistika, Jurusan Statistika,

Fakultas Matematika dan Ibnu Pengetalman Alrun.

Sel31lla mengikuti perkuliall31l penuIis aktif berorganisasi di Badan Perwakilan FMIP A sel31lla dua

periode tahun 1995-1997, organisasiekstra kampus, dan pernall menjadi dewan redaksi tabloid Fitrah,

F OkllS, dan beberapa tabloid di kampus. Selain itu penuiis juga pernall menjadi asisten mata kuliall Biologi

Dasar tal,un ajaran 199511996 dan 1996/1997 dan S31llpai saat iui penulis masib aktif sebagai stafpengajar

mata ajaran IP A pada Sekolall Lanjutan Tingkat Atas di Bogor.

PRAKATA

Alhrundulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT atas segala rallmat dan hidayall-Nya sehingga

karya ihniall iui berhasil diselesaikan. Tertarik untuk mempelajari ibadall haji dan kesehatannya penuiis

memilill tema karya ihniall beIjudul Profil Kematian Jamaall Haji Indonesia.

Terima kaSill penulis ucapkan kepada berbagai pibak yang telall membantu menyelesaikan karya

ilmiall ini, antara lain

I. Ir. Indahwati, MS dan Dr. Ir. Budi Susetyo,M.S selaku pembimbing.

2. Seluruh staf pengajar di Progf31ll Studi Statistika yang telall banyak menuntun penuiis belajar di

statistika dan staf tata usalm atas semna pelayanan akademiknya.

3. Staf pegawai di Subdit Dokumen Haji Departemen Ag31lla dan Subdit Kesehatan Haji Departemen

Kesehatan RI.

4. Rekan-rektm statistika atas dukungrumya sel31lla penynsunan karya ilmiall iui.

5. Teman-teman di MU II Agus, Dedha, Dipo, Dwi Pluto, Edi, Thnn, Irwan, dan seluruh warga pondok Motekar, Centurions, Doel Muis, Yuii, Soni dan tim Fokipnya serta tak lupa Bung Rhoma dengan

musik Sonetanya yang banyak menemani penuiis selama bela jar.

Semoga karya ihniah iui bermruuaat.

Bogor, Desember 1998

(6)

DAFTARISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTARLAMPIRAN ... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... ... 1

Tujuan Penelitian... 1

TINJAUANPUSTAKA Penyakit ... セNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN@ 1 Analisis Korespondensi... ... 2

SUMBER DATA DAN METODE ANALISIS Surnber Data... 3

Metode Analisis... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Jumlah Kematian Jamaab Haji... ... 4

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Usia... 4

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Jenis Kelarnin ... 5

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Penyakit... ... ... 5

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Lokasi... 6

Analisis Korespondensi. ... ... ... ... .... ... ... ... 7

Analisis Korespondensi Jamaah Haji Pria ... ... 7

Analisis Korespondensi Jamaah Haji Wanita ... 8

Analisis Korespondensi Lokasi dan Penyakit.... .... ... ... ... 9

Analisis Korespondensi Lokasi dan Usia ... 10

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .... ... .... .... ... ... ... .... ... ... ... 11

Saran ... 11

DAFTARPUSTAKA ... 11

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perbandingan kematianjamaah haji Indonesia talmn 1990 sid 1998 ... 14

2. Statistik lima serangkai dan rataan jamaah haji wafat berdasarkan usia ... 14

3. Statistik lima serangkai dan ralaan usia jamaah haji wafat berdasarkan jenis kelamin ... 14

4. Keadaan suhu dan kelembaban udara di Madinall, Makkall dan

AmUna...

15

5. Persentase penyakit resti hasil pemeriksaan awal ... 15

6. Tabel kontingensi persentase usia dan penyakit pria... 16

7. Tabel kontingensi persentase usia dan penyakit wanita ... :... 16

8. Tabel kontingensi persentase lokasi dan penyakit pria... ... 16

.9. Tabel kontingensi persentase lokasi dan usia ... 16

10. Nilai kontribusi mutlak (NKM) dan kontribnsi relatif (NKR) pria x 100... ... 17

II. Nilai kontribusi mntlak (NKM) dan kontribnsi relatif (NKR) wanita x 100 ... ... ... ... ... 17

12. Nilai kontribusi mutlak (NKM) dan kontribusi relatif (NKR) lokasi dan penyakit x 100... 18

13. Nilai kontribusi mutlak (NKM) dan kontribusi relatif (NKR) lokasi dan nsia x 100 ... 18

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Proses pelaksanaan ibadall haji... 13

2. Gambar diagram kotak garis usia kematianjamaall haji pria (6) dan wanita (7) ... 14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman I. Golongan penyakit resiko tinggi... 15 [image:7.535.63.479.137.367.2]
(8)

PENDAHULUAN

Latar BelaImng

Sampai tahun 1998 jmnlah jamaah haji Indonesia menunjukkan kecenderungan terus meningkat me1ampani kuota yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi. Peningkatan ini diiringi juga dengan bertambalmya jumlall jamaall haji yang wafat baik pada saat menunaikan ibadall

maupun pada saat di perjalanan.

!badall haji ialall berkunjung ke Baitullah untuk melakukan amal ibadall demi memenuhi panggilan Alloh SWT dan mengharapkan ridha-Nya (Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, 1998). Haji merupakan salall satu rukun Islam berciri ritual khas dengan rentang waktu ibadah yang lama, tingkat mobilitas tinggi, kegiatan ritual yang berat dan komplek, mengnras energi, sehingga diperlnkan kesiapan fisiklmenta1 yang 1uar biasa dibandingkan dengan ibadah 1ainnya.

Iklint dan kondisi geografis yang berbeda antara lain menjadi penyebab turunnya kualitas kesehatan para jamaall. Disanlping itu calon jamaah haji pada umunmya berusia lanju!. Schouten dalam Thabrani (1992) mengemnkakan ballwa teIjadi penilllffifl!l fungsi faal tubnh sejalan dengan semakin tua usia manusia. TeIjadinya penilllffifl!l ini disebabkan oleh menururmya hampir selmnll fungsi faal tubull seperti ginjal, jantung, dan pam-pam. Pada mnunmya penyakit yang sering muncul pada usia Ian jut adalall pembulull daral>, gagal jantung, diabetus melitus, dan tulang (Stieglits dalam TImbrani, 1992).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 321IMenkeslPerlIXf1978 disebutkan bahwa setiap calon jamaall yang akan menunaikan ibadall haji ke Arab Saudi IlflfUs melaksanakan pengamanan kesehalan. Pengamanan keselmlan ini mencaknp pemeriksaan, pembinaan, pelayanan kesehatan, dan penganlatan penyakit serta sanitasi lingkungan. Pelayanan ini terutama pada saat pemeriksaan keselmtan. Cek-up kesehatan di Puskesmas dan runlall sakit bagi para calon haji sangat menentukan apakall si calon jamaah menderita penyakit yang banyak menjadi penyebab kematian atau tidak.

Berdasarkan hasil lokakarya Menteri Kesehatan RI dengan Subdit Kesehatan Haji Depkes RI bahwa mulai penyelenggaraan Imji tallun depan (1999) pemerintall akan menetapkan penentuan prasyarat bam bagi calon jamaall haji Indonesia terutama yang terkait dengan calon jamaall haji beresiko tinggi (resti). Janmall Imji

resti adalall jamaah haji yang menderita penyakit tertentu dan kepadanya dilakukan penanganan khusus (DiIjen PPMPLP, 1998). Karena itu kondisi calon jamaah seperti umur yang beresiko untuk menunaikan ibadall haji, penyakit-penyakit yang pernall atau sedang diderita dan beresiko tinggi berdasarkan definisi resti hams segera diketalmi sedini mungkin pada saat pemeriksaan awal, sehingga kalau teIjadi penurunan kualitas kesehatan yang mengarah kepada kenlfltian, tint medis dapat secepatuya menangani calon jamaall yang bersangkutan. Antisipasi yang tepat diharapkan dapat menekan jurulall jamaah haji Indonesia yang meninggal.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalanl penelitian ini adalall :

I. Mendeskripsikan janlflall haji Indonesia yang wafat berdasarkan kategori usia, jenis kela-min, penyakit-penyakit, dan lokasi wafa!. 2. Menelaall keterkaitan antara usia jamaall haji

yang wafat dengan penyakit-penyakitnya, usia dengan lokasi jamaah Imji wafat, dan penyakit-penyakit yang menyebabkan kema-tian dengan lokasi jamaah wafa!.

3. Mengembangkan definisi bam tentang janlfl-all Imji beresiko tinggi berdasarkan hasil analisis korespondensi.

TINJAUAN PUSTAKA

Penyaldt

Tint kesehatan seperti dokter, perawat, dan tim alili lahmya yang dikirim ke Arab Saudi akan selaln memeriksa, mengobati dan mencatat berbagai penyakit yang diderita jamaah haji di tanall suci. Tint kesehatan akan memvismn jamaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci sebelum mereka dintakarnkan. Beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian janlflah haji (Jilllfldi et ai, 1982) dan (Hartono et. al., 1994)

adalah :

I. Kardio Vaskular

(9)

2. Serebro Vaskular

Jenis penyakit yang berhnbungan dengan pembuluh darah serebrum (otak). Penyakit ini muneul karena teJjadinya pendarahan di otak, atau bisa juga tidak ada pendarallall namun otak gagal menerima oksigen akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak.

3. Sengatan Panas

Penyakit ini muneul karena tubuh menga-lami dehidrasi berat akibat suhu dan sengatau panas yang tinggi. Biasanya disertai dengan pengelnaran tinja berlebillall, muntah-muntah akut, dan syoek akut.

4. Trauma Injuris

Sebenarnya bukan termasuk penyakit. Trauma injuris dapat dijelaskan karena keee-lakaan, Iukalcedera fisiko

5. . Penyakit Pam

Peradangan saluran pemafasan yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau benda asing, kelelahan, dan peruballall udara yang hebat. 6. FaalHati

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan fungsi faal hati. Disebabkan oleh ter-ganggunya faal hati akibat peradangan menahun, bakteri, virus, kekurangan gizi, kelebihan kolesterol hati, dan lain-lain.

7. Diabetus Melitus

Penyakit yang dalam tingkat nyata memperlihatkan gangguan metabolisme insulin dalam pembulull darall sehingga didapati

hiperglekomi (kelebihan kadar gula).

Sementara untuk mempeJjelas gambaran singkat proses pelaksanaan ibadall haji selama di Arab Saudi dapat dilihat pada Lampiran L

Analisis Korespondensi

Analisis korespondensi mernpakan teknik untuk menyajikan baris-baris dan kolom-kolom snatu matriks data sebagai titik-titik dalarn ruang vektor berdimensi dua (Greenaere, 1984). Titik-titik tersebut mewakili peubah kategorl yang dianlati

Analisis korespondensi menggarnbarkan kedekatau profil antar kategori pada tiap gugus data dalam bentuk grafik atas dasar posisi relatif yang menunjukkan jarak antar titik. Perhitungan jarak didasarkan pada konsep jarak khi-kuadrat yang dirnrnuskan sebagai berikut :

Jarak antara dua kategori baris i dan i' :

d2(i,i') =

2:-

1

-C

I.

J _

/"j)2

j

IJ

/,

j,

Jarak antara dua kategori kolomj danj' :

2

セ@

1(/')

I

Y')2

d

u.n=

L , .

-i

ii i

j

i

j

dinlaIla i == 1,2, ... ,n; j==1,2, ... ,p

f, adalall frekuensi relatif sel baris ke-i lajur ke-j fi adalah total frekuensi relatifbaris ke-i fj adalall total frekuensi relatif baris ke-j

2

Konsep jarak khi-kuadrat memberikan pengertian dna bariS/lajur merniliki sebaran frekuensi relatif sarna jika dan hanya jika jarak khi-kuadratnya = O. Jadi semakin besar jarak antara dna bUall barisllajur semakin besar perbe-daan sebaran frekuensi relatifkedna bariS/lajur.

Jika N adalah matriks data berukuran (IxJ) yang dinotasikan NIxF [n,], dan nij " 0 dengan pangkat K, maka matriks korespondensi atau matriks frekuensi relatif P diperoleh dengan membagi setiap unsur matriks N dengan total semua unsur matriks N. Matriks korespondensi P dapat ditnlis dalarn bentuk persamaan :

PIx) = (1/n .. )N, dengan n .. =lTNl

Jika matriks diagonal D"",n=diag(r) dan Do(L"'l=diag(e) dengan FPl serta g=pTl, maka matriks profil baris dan kolom dapat ditulis dalam persarnaan matriks sebagai berikut :

R = D;'p dan C = D,"pT

Untuk menentnkan koordinat baris dan kolom dilakukan Penguraian Nilai Siugular

(Singttiar Value Decompositions/SVD) terhadap matriks (p_IfT) atau matriks P (Greenaere, 1984).

Penguraian nilai singular dati matriks tersebut menghasilkan :

(p_IfT) = AD,J3T dengan

ATD;' A = BTD,"B = I dan f'.1"f'.2"f11" ... f'.k>O D" = matriks diagonal dati nilai singular

A = matriks vektor singular kiri berukuran IxJ B = matriks vektor singular kanan ukuran IxJ

Dengan demikian koordinat profil baris dan kolonmya yaitu :

F = D;'AD" dan G=D,"BD"

Greenaere (1984) menyatakan bahwa analisis korespondensi mempunyai kelemahan dalam menginterpretasikan hasil analisis dari kategori himpunan profil yang berbeda, sehingga perlu diperhatikan dalarn menafsirkan jarak antar profil yang berasal dati gugus berlainan, karena tidak ada ukuran jarak yang menghubungkannya. Berbeda jika profil tersebut berasal dati gugus yang sarna.

(10)

Kontribusi mntlak digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh masing-masing titik terhadap pembentukan sumbu utanla. Kontribusi ini diperoleh dengan menghitung :

dimana

Massa x

K,(Ji

f.1/

Massa = frekuensi relatif tiap kategori Kk(i)2

=

koordinat titik ke-i pada sUlllbu ke-k Ilk = nilai singular ke-k

Sedangkan kontribusi relatif atau kuadrat cosinus (Lebart et. ai, 1984) digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh sumbu utama terhadap titik -titik tersebut. Kontribusi ini diperoleh dengan cara mencari:

cos

2

e

=

KkCi)2

k

L

K k(i)2

Kontribusi relatif yang tinggi pada suatu titik untuk sUlllbu utruna ke-k, menunjukkan sumbn utama ke-k menjelaskan inersia titik tersebut dengan baik. Secara UlllUlll tingginya kontribusi titik terhadap inersia sumbu utama berimplikasi pada tingginya kontribusi relatif sumbu utama tersebut.

Interpretasi titik-titik dari profil baris atau kolom adalah ballwa jarak dua titik yang berdekatan pada profil baris atau kolom menunjukkan kedua profil tersebut memiliki sebaran yang sarna. Sedangkan bila suatu titik dari profil baris atau kolom berada dekat dengan titik pusat maka profil tersebut memiliki rataan profil baris atau kolom.

SUMBER DATA DAN METODE

ANALISIS

Sumber Data

Data sekunder yang digunakan dalarn penelitian ini adalall data jarnaall haji Indonesia yang wafat dari tallun 1994-1998. Data tersebut diperoleh dari SubDit Dokumen Haji Departemen Agama. Sebagai pelengkap analisis penyakit digunakan data laporan pengamanan

penyeleng-3

garaan haji dari Subdit Kesehatan Haji DiIjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan .Pemukhuan Departemen Kesehatan Republik hldonesia.

Peubah-peubah yang dialllati beserta pengkategoriannya adaIall sebagai berikut: 1. Usia.

Usia jarnaall haji diklasifikasikan dalarn sepuluh kategori masing-masing berselang lima tallun seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kategori usia jarnaah haji yang wafat

,; 40 th Ul 61-65 th U6

41-45tll U2 66-70 tll U7

46-50 tll U3 71-75 til U8

51-55 til U4 76-80 til U9

56-60 tll U5 > 80 til UIO

2. Jenis kelamin (pria drm Wanita).

3. Jenis-jenis penyakit.

a. Kardio Vaskular (Jantung) b. Pam-Pam (pam)

c. Sengatan Panas (panas) d. TraUllla Injuris (TraUllla) e. Serebro Vaskular (Serebro) f. Faal Hati

g. Diabetus Melitus (GuIa) h. Dan lain-lain (Lain2)

4. Lokasi Wafat

a.

Jedall d. Arafall

b. Madinall e. Mina

c. Makkah f. PeJjalanan

Metode Analisis

Berdasarkan kategori-kategori di atas analisis data hanya dibatasi untuk data kematian jamaall haji Indonesia, dengan tidak menyertakan data jan!aall haji Indonesia yang selamat/hidup, sebingga yang dimaksud dengan pengertian

persentase kematian jamaah haji berdasarkan

kategori usia tertentu adalall jumJall jalllaall haji

[image:10.532.273.477.237.323.2]
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

/

!

i

PROFIL KEMATIAN JAMAAH HAJ! INDONESIA

CHAERUDIN

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(27)

RINGKASAN

CHAERUDIN. Profil Kematian Jamaah Haji Indonesia (The Death Profile of Indonesian Pilgrims).

Dibimbing oleh INDAHW ATI

dan

BUm SUSETYO.

Sampai dengan tahun 1998 jumlah jamaah haji Indonesia menunjukkan kecenderungan terus meningkat Peningkatan ini diiringi juga dengan bertalllbalmya jumlah jamaah haji yang llleninggal. Untnk menekan tingkat kematian janlaa11 haji Indonesia, mulai penyelenggaraan haji tahun 1999 pemerintall akan menetapkan prasyarat baru bagi calon jamaall haji terutama yang terkait dengan calon jamaall haji beresiko tinggi (resti), yaitn calon jamaah yang menderita penyakit tertentn dan kepadanya dilaknkan penanganan khusus.

Penelitian ini mencoba mengembangkan definisi baru tentang jamaall haji beresiko tinggi dari deskripsi data kematian jalllaall haji Indonesia dan dari hasil analisis korespondensi berdasarkan kategori usia, jenis kelalllin, penyakit -penyakit yang menyertai kematian, dan lokasi jan1aal1meninggal.

Dari eksplorasi data diperoleh deskripsi ballwa jumlall jamaall haji Indonesia yang wafat dalam lima kali penyelenggaraan haji (1994-1998) menunjukkan persentase menurun. Rata-rata jumlall jamaall wafat 0.35% atau dari 1000 orang jamaall 3-4 diantaranya meninggal. Pada a1drir penyelengaraan haji talmn 1998 median dan rataan usiajanlaa11 haji yang wafat masing-masing 64 talmn dan 63.2 tahun.

(28)

PROFIL KEMATIAN JAMAAH HAJI INDONESIA

CHAERUDIN

Skripsi

Sebagai salab satu syarat untuk memperoleh gelar Saljana Sains

pada

Program Studi Statistika

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(29)

Jlldlli

Nmna

N I

1\1

Profil Kematian Jamaah Haji Indonesia

Chaerudin

G30.1273

Ir. Indahwati,

M.

S

Pe1l1bi1l1billg I

Mellyetujui,

1

セ@

Dr. Ir. Budi Susetyo,

M.

S

Pe1l1bi1l1bing II
(30)

RIWAYAT HIDUP

Dilahirkan di Kebumen pada tanggal 31 Oktober 1974 penuiis merupakan anak bungsu dari tujuh

bersaudara pasangan Ismangil Sodiq dan Siti Chotidjall.

Tallun 1993 penuiis lulus dari SMA Negeri I Kebumen dan pada tal,un yang S31lla lulus seleksi

masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB pada Program Studi Statistika, Jurusan Statistika,

Fakultas Matematika dan Ibnu Pengetalman Alrun.

Sel31lla mengikuti perkuliall31l penuIis aktif berorganisasi di Badan Perwakilan FMIP A sel31lla dua

periode tahun 1995-1997, organisasiekstra kampus, dan pernall menjadi dewan redaksi tabloid Fitrah,

F OkllS, dan beberapa tabloid di kampus. Selain itu penuiis juga pernall menjadi asisten mata kuliall Biologi

Dasar tal,un ajaran 199511996 dan 1996/1997 dan S31llpai saat iui penulis masib aktif sebagai stafpengajar

mata ajaran IP A pada Sekolall Lanjutan Tingkat Atas di Bogor.

PRAKATA

Alhrundulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT atas segala rallmat dan hidayall-Nya sehingga

karya ihniall iui berhasil diselesaikan. Tertarik untuk mempelajari ibadall haji dan kesehatannya penuiis

memilill tema karya ihniall beIjudul Profil Kematian Jamaall Haji Indonesia.

Terima kaSill penulis ucapkan kepada berbagai pibak yang telall membantu menyelesaikan karya

ilmiall ini, antara lain

I. Ir. Indahwati, MS dan Dr. Ir. Budi Susetyo,M.S selaku pembimbing.

2. Seluruh staf pengajar di Progf31ll Studi Statistika yang telall banyak menuntun penuiis belajar di

statistika dan staf tata usalm atas semna pelayanan akademiknya.

3. Staf pegawai di Subdit Dokumen Haji Departemen Ag31lla dan Subdit Kesehatan Haji Departemen

Kesehatan RI.

4. Rekan-rektm statistika atas dukungrumya sel31lla penynsunan karya ilmiall iui.

5. Teman-teman di MU II Agus, Dedha, Dipo, Dwi Pluto, Edi, Thnn, Irwan, dan seluruh warga pondok Motekar, Centurions, Doel Muis, Yuii, Soni dan tim Fokipnya serta tak lupa Bung Rhoma dengan

musik Sonetanya yang banyak menemani penuiis selama bela jar.

Semoga karya ihniah iui bermruuaat.

Bogor, Desember 1998

(31)

DAFTARISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTARLAMPIRAN ... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... ... 1

Tujuan Penelitian... 1

TINJAUANPUSTAKA Penyakit ... セNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN@ 1 Analisis Korespondensi... ... 2

SUMBER DATA DAN METODE ANALISIS Surnber Data... 3

Metode Analisis... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Jumlah Kematian Jamaab Haji... ... 4

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Usia... 4

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Jenis Kelarnin ... 5

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Penyakit... ... ... 5

Deskripsi Kematian Jamaah Haji Berdasarkan Lokasi... 6

Analisis Korespondensi. ... ... ... ... .... ... ... ... 7

Analisis Korespondensi Jamaah Haji Pria ... ... 7

Analisis Korespondensi Jamaah Haji Wanita ... 8

Analisis Korespondensi Lokasi dan Penyakit.... .... ... ... ... 9

Analisis Korespondensi Lokasi dan Usia ... 10

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .... ... .... .... ... ... ... .... ... ... ... 11

Saran ... 11

DAFTARPUSTAKA ... 11

(32)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perbandingan kematianjamaah haji Indonesia talmn 1990 sid 1998 ... 14

2. Statistik lima serangkai dan rataan jamaah haji wafat berdasarkan usia ... 14

3. Statistik lima serangkai dan ralaan usia jamaah haji wafat berdasarkan jenis kelamin ... 14

4. Keadaan suhu dan kelembaban udara di Madinall, Makkall dan

AmUna...

15

5. Persentase penyakit resti hasil pemeriksaan awal ... 15

6. Tabel kontingensi persentase usia dan penyakit pria... 16

7. Tabel kontingensi persentase usia dan penyakit wanita ... :... 16

8. Tabel kontingensi persentase lokasi dan penyakit pria... ... 16

.9. Tabel kontingensi persentase lokasi dan usia ... 16

10. Nilai kontribusi mutlak (NKM) dan kontribnsi relatif (NKR) pria x 100... ... 17

II. Nilai kontribusi mntlak (NKM) dan kontribnsi relatif (NKR) wanita x 100 ... ... ... ... ... 17

12. Nilai kontribusi mutlak (NKM) dan kontribusi relatif (NKR) lokasi dan penyakit x 100... 18

13. Nilai kontribusi mutlak (NKM) dan kontribusi relatif (NKR) lokasi dan nsia x 100 ... 18

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Proses pelaksanaan ibadall haji... 13

2. Gambar diagram kotak garis usia kematianjamaall haji pria (6) dan wanita (7) ... 14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman I. Golongan penyakit resiko tinggi... 15 [image:32.535.63.479.137.367.2]
(33)

PENDAHULUAN

Latar BelaImng

Sampai tahun 1998 jmnlah jamaah haji Indonesia menunjukkan kecenderungan terus meningkat me1ampani kuota yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi. Peningkatan ini diiringi juga dengan bertambalmya jumlall jamaall haji yang wafat baik pada saat menunaikan ibadall

maupun pada saat di perjalanan.

!badall haji ialall berkunjung ke Baitullah untuk melakukan amal ibadall demi memenuhi panggilan Alloh SWT dan mengharapkan ridha-Nya (Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, 1998). Haji merupakan salall satu rukun Islam berciri ritual khas dengan rentang waktu ibadah yang lama, tingkat mobilitas tinggi, kegiatan ritual yang berat dan komplek, mengnras energi, sehingga diperlnkan kesiapan fisiklmenta1 yang 1uar biasa dibandingkan dengan ibadah 1ainnya.

Iklint dan kondisi geografis yang berbeda antara lain menjadi penyebab turunnya kualitas kesehatan para jamaall. Disanlping itu calon jamaah haji pada umunmya berusia lanju!. Schouten dalam Thabrani (1992) mengemnkakan ballwa teIjadi penilllffifl!l fungsi faal tubnh sejalan dengan semakin tua usia manusia. TeIjadinya penilllffifl!l ini disebabkan oleh menururmya hampir selmnll fungsi faal tubull seperti ginjal, jantung, dan pam-pam. Pada mnunmya penyakit yang sering muncul pada usia Ian jut adalall pembulull daral>, gagal jantung, diabetus melitus, dan tulang (Stieglits dalam TImbrani, 1992).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 321IMenkeslPerlIXf1978 disebutkan bahwa setiap calon jamaall yang akan menunaikan ibadall haji ke Arab Saudi IlflfUs melaksanakan pengamanan kesehalan. Pengamanan keselmlan ini mencaknp pemeriksaan, pembinaan, pelayanan kesehatan, dan penganlatan penyakit serta sanitasi lingkungan. Pelayanan ini terutama pada saat pemeriksaan keselmtan. Cek-up kesehatan di Puskesmas dan runlall sakit bagi para calon haji sangat menentukan apakall si calon jamaah menderita penyakit yang banyak menjadi penyebab kematian atau tidak.

Berdasarkan hasil lokakarya Menteri Kesehatan RI dengan Subdit Kesehatan Haji Depkes RI bahwa mulai penyelenggaraan Imji tallun depan (1999) pemerintall akan menetapkan penentuan prasyarat bam bagi calon jamaall haji Indonesia terutama yang terkait dengan calon jamaall haji beresiko tinggi (resti). Janmall Imji

resti adalall jamaah haji yang menderita penyakit tertentu dan kepadanya dilakukan penanganan khusus (DiIjen PPMPLP, 1998). Karena itu kondisi calon jamaah seperti umur yang beresiko untuk menunaikan ibadall haji, penyakit-penyakit yang pernall atau sedang diderita dan beresiko tinggi berdasarkan definisi resti hams segera diketalmi sedini mungkin pada saat pemeriksaan awal, sehingga kalau teIjadi penurunan kualitas kesehatan yang mengarah kepada kenlfltian, tint medis dapat secepatuya menangani calon jamaall yang bersangkutan. Antisipasi yang tepat diharapkan dapat menekan jurulall jamaah haji Indonesia yang meninggal.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalanl penelitian ini adalall :

I. Mendeskripsikan janlflall haji Indonesia yang wafat berdasarkan kategori usia, jenis kela-min, penyakit-penyakit, dan lokasi wafa!. 2. Menelaall keterkaitan antara usia jamaall haji

yang wafat dengan penyakit-penyakitnya, usia dengan lokasi jamaah Imji wafat, dan penyakit-penyakit yang menyebabkan kema-tian dengan lokasi jamaah wafa!.

3. Mengembangkan definisi bam tentang janlfl-all Imji beresiko tinggi berdasarkan hasil analisis korespondensi.

TINJAUAN PUSTAKA

Penyaldt

Tint kesehatan seperti dokter, perawat, dan tim alili lahmya yang dikirim ke Arab Saudi akan selaln memeriksa, mengobati dan mencatat berbagai penyakit yang diderita jamaah haji di tanall suci. Tint kesehatan akan memvismn jamaah haji Indonesia yang wafat di tanah suci sebelum mereka dintakarnkan. Beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian janlflah haji (Jilllfldi et ai, 1982) dan (Hartono et. al., 1994)

adalah :

I. Kardio Vaskular

(34)

2. Serebro Vaskular

Jenis penyakit yang berhnbungan dengan pembuluh darah serebrum (otak). Penyakit ini muneul karena teJjadinya pendarahan di otak, atau bisa juga tidak ada pendarallall namun otak gagal menerima oksigen akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak.

3. Sengatan Panas

Penyakit ini muneul karena tubuh menga-lami dehidrasi berat akibat suhu dan sengatau panas yang tinggi. Biasanya disertai dengan pengelnaran tinja berlebillall, muntah-muntah akut, dan syoek akut.

4. Trauma Injuris

Sebenarnya bukan termasuk penyakit. Trauma injuris dapat dijelaskan karena keee-lakaan, Iukalcedera fisiko

5. . Penyakit Pam

Peradangan saluran pemafasan yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau benda asing, kelelahan, dan peruballall udara yang hebat. 6. FaalHati

Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan fungsi faal hati. Disebabkan oleh ter-ganggunya faal hati akibat peradangan menahun, bakteri, virus, kekurangan gizi, kelebihan kolesterol hati, dan lain-lain.

7. Diabetus Melitus

Penyakit yang dalam tingkat nyata memperlihatkan gangguan metabolisme insulin dalam pembulull darall sehingga didapati

hiperglekomi (kelebihan kadar gula).

Sementara untuk mempeJjelas gambaran singkat proses pelaksanaan ibadall haji selama di Arab Saudi dapat dilihat pada Lampiran L

Analisis Korespondensi

Analisis korespondensi mernpakan teknik untuk menyajikan baris-baris dan kolom-kolom snatu matriks data sebagai titik-titik dalarn ruang vektor berdimensi dua (Greenaere, 1984). Titik-titik tersebut mewakili peubah kategorl yang dianlati

Analisis korespondensi menggarnbarkan kedekatau profil antar kategori pada tiap gugus data dalam bentuk grafik atas dasar posisi relatif yang menunjukkan jarak antar titik. Perhitungan jarak didasarkan pada konsep jarak khi-kuadrat yang dirnrnuskan sebagai berikut :

Jarak antara dua kategori baris i dan i' :

d2(i,i') =

2:-

1

-C

I.

J _

/"j)2

j

IJ

/,

j,

Jarak antara dua kategori kolomj danj' :

2

セ@

1(/')

I

Y')2

d

u.n=

L , .

-i

ii i

j

i

j

dinlaIla i == 1,2, ... ,n; j==1,2, ... ,p

f, adalall frekuensi relatif sel baris ke-i lajur ke-j fi adalah total frekuensi relatifbaris ke-i fj adalall total frekuensi relatif baris ke-j

2

Konsep jarak khi-kuadrat memberikan pengertian dna bariS/lajur merniliki sebaran frekuensi relatif sarna jika dan hanya jika jarak khi-kuadratnya = O. Jadi semakin besar jarak antara dna bUall barisllajur semakin besar perbe-daan sebaran frekuensi relatifkedna bariS/lajur.

Jika N adalah matriks data berukuran (IxJ) yang dinotasikan NIxF [n,], dan nij " 0 dengan pangkat K, maka matriks korespondensi atau matriks frekuensi relatif P diperoleh dengan membagi setiap unsur matriks N dengan total semua unsur matriks N. Matriks korespondensi P dapat ditnlis dalarn bentuk persamaan :

PIx) = (1/n .. )N, dengan n .. =lTNl

Jika matriks diagonal D"",n=diag(r) dan Do(L"'l=diag(e) dengan FPl serta g=pTl, maka matriks profil baris dan kolom dapat ditulis dalam persarnaan matriks sebagai berikut :

R = D;'p dan C = D,"pT

Untuk menentnkan koordinat baris dan kolom dilakukan Penguraian Nilai Siugular

(Singttiar Value Decompositions/SVD) terhadap matriks (p_IfT) atau matriks P (Greenaere, 1984).

Penguraian nilai singular dati matriks tersebut menghasilkan :

(p_IfT) = AD,J3T dengan

ATD;' A = BTD,"B = I dan f'.1"f'.2"f11" ... f'.k>O D" = matriks diagonal dati nilai singular

A = matriks vektor singular kiri berukuran IxJ B = matriks vektor singular kanan ukuran IxJ

Dengan demikian koordinat profil baris dan kolonmya yaitu :

F = D;'AD" dan G=D,"BD"

Greenaere (1984) menyatakan bahwa analisis korespondensi mempunyai kelemahan dalam menginterpretasikan hasil analisis dari kategori himpunan profil yang berbeda, sehingga perlu diperhatikan dalarn menafsirkan jarak antar profil yang berasal dati gugus berlainan, karena tidak ada ukuran jarak yang menghubungkannya. Berbeda jika profil tersebut berasal dati gugus yang sarna.

(35)

Kontribusi mntlak digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh masing-masing titik terhadap pembentukan sumbu utanla. Kontribusi ini diperoleh dengan menghitung :

dimana

Massa x

K,(Ji

f.1/

Massa = frekuensi relatif tiap kategori Kk(i)2

=

koordinat titik ke-i pada sUlllbu ke-k Ilk = nilai singular ke-k

Sedangkan kontribusi relatif atau kuadrat cosinus (Lebart et. ai, 1984) digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh sumbu utama terhadap titik -titik tersebut. Kontribusi ini diperoleh dengan cara mencari:

cos

2

e

=

KkCi)2

k

L

K k(i)2

Kontribusi relatif yang tinggi pada suatu titik untuk sUlllbu utruna ke-k, menunjukkan sumbn utama ke-k menjelaskan inersia titik tersebut dengan baik. Secara UlllUlll tingginya kontribusi titik terhadap inersia sumbu utama berimplikasi pada tingginya kontribusi relatif sumbu utama tersebut.

Interpretasi titik-titik dari profil baris atau kolom adalah ballwa jarak dua titik yang berdekatan pada profil baris atau kolom menunjukkan kedua profil tersebut memiliki sebaran yang sarna. Sedangkan bila suatu titik dari profil baris atau kolom berada dekat dengan titik pusat maka profil tersebut memiliki rataan profil baris atau kolom.

SUMBER DATA DAN METODE

ANALISIS

Sumber Data

Data sekunder yang digunakan dalarn penelitian ini adalall data jarnaall haji Indonesia yang wafat dari tallun 1994-1998. Data tersebut diperoleh dari SubDit Dokumen Haji Departemen Agama. Sebagai pelengkap analisis penyakit digunakan data laporan pengamanan

penyeleng-3

garaan haji dari Subdit Kesehatan Haji DiIjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan .Pemukhuan Departemen Kesehatan Republik hldonesia.

Peubah-peubah yang dialllati beserta pengkategoriannya adaIall sebagai berikut: 1. Usia.

Usia jarnaall haji diklasifikasikan dalarn sepuluh kategori masing-masing berselang lima tallun seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kategori usia jarnaah haji yang wafat

,; 40 th Ul 61-65 th U6

41-45tll U2 66-70 tll U7

46-50 tll U3 71-75 til U8

51-55 til U4 76-80 til U9

56-60 tll U5 > 80 til UIO

2. Jenis kelamin (pria drm Wanita).

3. Jenis-jenis penyakit.

a. Kardio Vaskular (Jantung) b. Pam-Pam (pam)

c. Sengatan Panas (panas) d. TraUllla Injuris (TraUllla) e. Serebro Vaskular (Serebro) f. Faal Hati

g. Diabetus Melitus (GuIa) h. Dan lain-lain (Lain2)

4. Lokasi Wafat

a.

Jedall d. Arafall

b. Madinall e. Mina

c. Makkah f. PeJjalanan

Metode Analisis

Berdasarkan kategori-kategori di atas analisis data hanya dibatasi untuk data kematian jamaall haji Indonesia, dengan tidak menyertakan data jan!aall haji Indonesia yang selamat/hidup, sebingga yang dimaksud dengan pengertian

persentase kematian jamaah haji berdasarkan

kategori usia tertentu adalall jumJall jalllaall haji

[image:35.532.273.477.237.323.2]

Gambar

Tabel kontingensi persentase usia dan penyakit pria...............................................................
Tabel 1. Kategori usia jarnaah haji yang wafat
Tabel kontingensi persentase usia dan penyakit pria...............................................................
Tabel 1. Kategori usia jarnaah haji yang wafat

Referensi

Dokumen terkait

Upaya membalas perbuatan buruk dari orang lain dengan balasan yang lebih banyak juga merupakan bentuk amal perbuatan yang sangat amat buruk yang merupakan

Benda-benda yang termasuk dalam kategori kepemilikan umum ialah benda-benda dinyatakan oleh Allah bahwa benda-benda tersebut adalah untuk suatu komunitas, di mana

1) Kecendrungan perilaku kepemimpinan kepala sekolah di SMP Widya Suara Sukawati berada dalam kategori baik dengan rata-rata skor mencapai 116,52. 2) Kecendrungan

2) apabila pada saat berakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun belum berusia 58 (lima puluh delapan) tahun dan yang bersangkutan masih bersedia

badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat adalah pengertian Farmasi Industri berdasarkanb. Surat Keputusan

SITU, SIUP, Akte Pendirian / Perubahan ( bila ada ), Data Keuangan : NPWP, Tanda Pelunasan SPT Tahunan, Data Personalia : Ijazah Asli/ Legalisir dan Sertifikat

Untuk itu, semakin tinggi konsentrasi siklodekstrin pada susu kedelai akan memberikan kemampuan yang lebih besar dalam membentuk suatu kompleks dengan kompenen

Booklet “Keanekaragaman Hayati di Kawasan Mangunharjo” yang telah dikembangkan memperoleh kriteria sangat layak digunakan sebagai suplemen sumber belajar biologi