• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO

AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL

TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS

PROSEDUR AUDIT

(Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah dan DIY)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:

FEBRIANA KUSUMANINGRUM B 200 120 108

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL

TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

(Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah dan DIY)

FEBRIANA KUSUMANINGRUM B 200 120 108

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail: febrianakn13@gmail.com

ABSTRACK

This research aimed to analyze the influence of time pressure, supervision, audit risk, locus of control and professional commitment to premature sign-off of audit procedure.

This research was a quantitative one. Data were collected through a survey by using questionnaires. The population of this research are all auditors working on the CPA’s in Jawa Tengah and DIY. The sample of this research are 51 auditors working on the CPA’s in Jawa Tengah and DIY. Determination of samples by using purposive sampling method. The analysis method of this research usingmultiple regression analysis assisted with SPSS 17.

The result of this research indicate that time pressure, audit risk, and professional commitment affected the premature sign-off of audit procedure, while supervision and locus of control has no effect to the premature sign-off of audit procedure.

Keywords : time pressure, supervision, audit risk, locus of control, professional commitment, premature sign-off of audit procedure

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control dan komitmen profesional terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP Jawa Tengah dan DIY. Sampel penelitian

(4)

ini berjumlah 51 auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Metode penentuan sampel menggunakan teknik

purposive sampling. Teknik dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS 17.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tekanan waktu, risiko audit dan komitmen profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, sedangkan variabel tindakan supervisi dan locus of control tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Kata Kunci : tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control, komitmen profesional, penghentian prematur audit atas prosedur audit

A.PENDAHULUAN

Pengauditan didefinisikan sebagai suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Kualitas audit merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh auditor, oleh karena itu pelaksanaan audit yang baik harus berdasarkan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Agar laporan audit yang dihasilkan dapat berkualitas dalam pengambilan keputusan, auditor harus benar-benar melaksanakan prosedur audit sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Akan tetapi, fenomena perilaku yang dapat mengurangi kualitas audit yang dilakukan oleh auditor pada saat melakukan audit semakin banyak terjadi (Donnelly et al., 2003; Radtke dan Tervo, 2004; Soobaroyen dan Chengabroyan, 2006; Weningtyas et al., 2006) dalam (Budiman, 2013).

Perilaku yang dimaksud disini adalah premature sign off atau penghentian prosedur audit secara dini. Praktik penghentian prematur atas prosedur audit dapat mengakibatkan informasi yang telah dikumpulkan oleh auditor menjadi tidak valid, tidak akurat, dan secara langsung dapat mengancam reliabilitas laporan keuangan yang telah diaudit. Selain itu, praktik tersebut cenderung dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap profesi auditor.

Penelitian ini mengembangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Andani, dkk (2014) yang berjudul Pengaruh Time Pressure, Audit Risk,

(5)

Proffesional Commitment dan Locus of Control pada Penghentian Prematur Prosedur Audit. Namun dalam penelitian ini terdapat perbedaan, penelitian ini menambahkan variabel tindakan supervisi. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH TEKANAN WAKTU, TINDAKAN SUPERVISI, RISIKO AUDIT,

LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL

TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah dan DIY).”

B.TINJAUAN PUSTAKA Teori Atribusi

Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan dan usaha, dan kekuatan eksternal (external forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan (Lubis, 2011:90).

Prosedur Audit

Prosedur audit (audit procedures) adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten (Boynton et al., 2003:236). Kualitas dari auditor dapat diketahui dari seberapa jauh auditor menjalankan prosedur-prosedur audit yang tercantum dalam program audit (Weningtyas, dkk. 2006). Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Premature Sign Off)

Menurut Shapeero et al. (2003) dalam Wahyudi, dkk. (2011), Premature Sign Off diartikan sebagai suatu praktik ketika auditor mendokumentasikan prosedur audit secara lengkap tanpa benar-benar melakukannya atau mengabaikan/ tidak melakukan beberapa prosedur audit yang disyaratkan tetapi auditor dapat memberikan opini atas suatu laporan keuangan. Prosedur yang sering dilakukan praktik premature sign off umumnya merupakan prosedur yang dianggap tidak terlalu penting namun tidak mengurangi kualitas audit (Kaplan,1995) dalam Nisa (2013).

Tekanan Waktu

Tekanan waktu merupakan suatu keadaan dimana auditor mendapatkan tekanan dari Kantor Akuntan Publik tempatnya bekerja, untuk menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya (Wahyudi, dkk. 2011). Keberadaan tekanan waktu memaksa auditor untuk menyelesaikan tugas sepecaptnya/sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan sehingga ada kemungkinan bagi auditor untuk melakukan

(6)

pengabaian terhadap prosedur audit bahkan pemberhentian prosedur audit (Weningtyas, 2006).

Tindakan Supervisi

Tindakan supervisi didefinisikan sebagai pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Maulina, dkk. (2010) mengatakan bahwa pelaksanaan supervisi yang kurang baik merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit. Peranan dari supervisi yang baik akan dapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya penghentian prematur atas prosedur audit sebagai salah satu bentuk penyimpangan perilaku audit. Jadi semakin tinggi tindakan supervisi maka akan dapat mendeteksi dan mengurangi terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor.

Risiko Audit

Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadarinya, tidak memodifikasi pendapat sebagaimana mestinya pendapatnya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material (Halim, 2008:134). Dalam penelitian ini risiko audit yang dimaksud adalah risiko deteksi. Risiko ini menyatakan suatu ketidakpastian yang dihadapi auditor. Dimana kemungkinan bahan bukti yang telah dikumpulkan oleh auditor tidak mampu untuk mendeteksi adanya salah saji meterial. Ketika auditor menetapkan risiko deteksi rendah, maka auditor harus lebih banyak melakukan prosedur audit sehingga kemungkinan melakukan penghentian prematur atas prosedur audit rendah (Weningtyas, 2006).

Locus of Control

Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib (destiny) sendiri (Rotter, 1966). Individu yang memiliki keyakinan bahwa nasib atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya berada di bawah kontrol dirinya dikatakan sebagai individu yang memiliki internal locus of control. Sementara itu, individu yang memiliki keyakinan bahwa lingkunganlah yang mempunyai kontrol terhadap nasib atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya dikatakan sebagai individu yang memiliki external locus of control (Haryanto, 2015). Individu dengan lokus kendali eksternal yang merasa tidak mampu untuk bertahan dalam suatu organisasi akan memiliki potensi untuk mencoba memanipulasi rekan atau objek lainnya sebagai kebutuhan pertahanan mereka, sehingga makin tinggi lokus kendali eksternal individu, semakin mungkin mereka menerima penyimpangan perilaku dalam audit (Solar dan Bruehl, 1971) dalam Liantih (2010).

(7)

Komitmen Profesional

Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut (Wahyudi, dkk. 2011). Komitmen profesional merupakan faktor penting yang mempengaruhi auditor dalam pengambilan keputusan terhadap perilaku yang dijalankannya. Perbedaan dalam perilaku tidak etis yang dilakukan auditor dapat diakibatkan perbedaan komitmen setiap auditor terhadap profesinya. Semakin tinggi professional commitment yang dimiliki, keinginan auditor untuk melakukan penghentian prematur atas prosedur audit akan semakin rendah.

C.METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan metode survey yaitu metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan tertulis. Data primer diperoleh dari jawaban responden terhadap item-item pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner.

Populasi, Sampel dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jawa Tengah dan DIY dari sebagian populasi yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh peneliti. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yang didasarkan pada kriteria sebagai berikut: a) Auditor yang bersedia menjadi responden, b) Auditor yang bersedia mengisi kuesioner dengan lengkap, c) Auditor yang memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun, hal ini dilakukan karena auditor telah memiliki waktu untuk mampu dan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.

Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode survey yaitu metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan tertulis melalui kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada responden.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner langsung yang dibagikan ke Kantor Akuntan Publik. Metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

(8)

Pengukuran Variabel

Variabel tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control, komitmen profesional dan penghentian prematur atas prosedur audit diukur menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5 poin.

Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini melalui berbagai tahapan yaitu uji instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas; uji multikolinearitas; dan uji heteroskedastisitas, serta uji hipotesis menggunakan uji regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat dilihat dari hasil uji t. Sebelum dilakukan uji t akan diuji terlebih dahulu fit model dengan uji F dan koefisien determinasi dengan adjusted R2.

Analisis regresi berganda diformulasikan sebagai berikut: PP= α + β1TW + β2TS + β3RA+ β4LOC + β5KP + e

Keterangan:

PP = Penghentian Prematur atas Prosedur Audit α = Konstanta

β1-5 = Koefisien Regresi TW = Tekanan Waktu TS = Tindakan Supervisi RA = Risiko Audit LOC = Locus of Control KP = Komitmen Profesional e = Error

D.HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas tiap item pertanyaan dilakukan dengan menghitung korelasi

person product moment antara skor item dan skor total. Dalam penelitian ini semua butir pertanyaan dalam variabel tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control, komitmen profesional dan penghentian prematur atas prosedur audit memiliki korelasi yang signifikan sehingga semua item pertanyaan dapat dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dengan cara mengitung Cronbach’s alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach’s alpha menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih dari 0,60, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian ini adalah reliabel.

(9)

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov-Sminov (K-S). Hasil uji normalitas terhadap residual masing-masing model diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,820 > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian, masing-masing variabel bebas memiliki nilai

tolerance lebih dari 0,1 (> 0,1) dan semua variabel bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10 (< 10), jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glesjer, hasil pengujian menunjukkan masing-masing variabel bebas memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

Uji Hipotesis

a. Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 1

Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien

Regresi Std. error thitung Sig. (Constant) Tekanan Waktu Tindakan Supervisi Risiko Audit Locus of Control Komitmen Profesional -5,626 0,413 0,093 1,409 0,016 -0,251 7,563 0,101 0,131 0,425 0,094 0,114 -0,744 4,087 0,707 3,320 0,173 -2,213 0,461 0,000 0,483 0,002 0,863 0,032 Sumber: Data Primer 2015, Diolah

Dari hasil analisi regresi berganda diatas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

PA = -5,626 + 0,413 TW + 0,093 TS + 1,409 RA + 0,016 LOC – 0,251 KP + e b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan nilai R2 diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted square sebesar 0,635. Hal ini berarti bahwa 63,5% variabel yang berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit dapat dijelaskan oleh variabel tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit,

locus of control dan komitmen profesional, sedangkan sisanya sebesar 36,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

(10)

c. Uji Statistik F

Tabel 2 Hasil Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Keterangan

18,367 2,58 0,000 Ho Ditolak

Sumber: Data Primer 2015, Diolah

Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa Fhitung > Ftabel yaitu

18,367 > 2,58 dan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit,

locus of control, dan komitmen profesional mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

d. Uji Statistik t

Tabel 3 Hasil Uji t

Variabel thitung Sig. Keterangan Tekanan Waktu Tindakan Supervisi Risiko Audit Locus of Control Komitmen Profesional 4,087 0,707 3,320 0,173 -2,213 0,000 0,483 0,002 0,863 0,032 H1 diterima H2 ditolak H3 diterima H4 ditolak H5 diterima Sumber: Data Primer 2015, Diolah

Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

Variabel tekanan waktu memiliki thitung 4,087 dan nilai signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05, hal ini berarti H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tekanan waktu berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Responden dalam penelitian ini sebagian besar mengalami tekanan waktu ketika mengaudit. Tekanan waktu yang dihadapi profesional dalam bidang pengauditan akan menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan perilaku auditor, serta mengurangi perhatian mereka terhadap aspek kualitatif dari indikasi salah saji yang menunjukkan potensial kecurangan atas pelaporan keuangan. Pada keadaan time pressure

ini memungkinkan auditor melakukan penghentian prematur atas prosedur audit dimana dengan keterbatasan waktu auditor tetap dapat menyelesaikan prosedur audit yang disyaratkan.

(11)

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Maulina, dkk. (2010), Asrini & Sujana, dkk. (2014) dan Andani, dkk. (2014) yang menyatakan bahwa tekanan waktu mempunyai pengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Namun, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Wahyudi, dkk. (2011), Qurrahman, dkk. (2012) dan Wulandari (2015). Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

Variabel tindakan supervisi memiliki thitung 0,707 dan nilai signifikansi

sebesar 0,483 > 0,05, hal ini berarti H2 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tindakan supervisi tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang pelaksanaan supervisinya baik akan melakukan prosedur review sehingga kegagalan auditor dalam melaksanakan tugas yang ditetapkan dapat terdeteksi. Tidak berpengaruhnya variabel ini mungkin disebabkan karena supervisor yang dijadikan panduan auditor dalam melaksanakan tugas bukan menjadi faktor penghalang bagi auditor untuk melakukan penghentian prematur atas prosedur audit.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Maulina, dkk. (2010) yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Namun, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Asrini & Sujana, dkk. (2014) dan Wulandari (2015).

Pengaruh Risiko Audit terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

Variabel risiko audit memiliki thitung 3,320 dan nilai signifikansi sebesar

0,002 < 0,05, hal ini berarti H3 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa risiko audit berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Ketika auditor menentukan risiko deteksi rendah, berarti auditor akan mengumpulkan semua bahan bukti dan melakukan prosedur audit dengan lengkap untuk mendeteksi adanya risiko salah saji material, sehingga kemungkinan untuk melakukan penghentian prematur atas prosedur audit tinggi. Sebaliknya, jika auditor menetapkan risiko deteksi yang tinggi maka semakin kecil kecenderungannya untuk melakukan penghentian prematur atas prosedur audit. Penetapan risiko yang tinggi ini kemungkinan dikarenakan auditor merasa yakin bahwa tanpa melakukan prosedur audit tertentu, opini audit yang dibuat tidak akan salah.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Qurrahman, dkk. (2012), Andani, dkk. (2014) dan Wulandari (2015) yang menyatakan bahwa risiko audit berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

(12)

Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Wahyudi, dkk. (2011).

Pengaruh Locus of Control terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

Variabel locus of control memiliki thitung 0,173 dan nilai signifikansi

sebesar 0,863 > 0,05, hal ini berarti H4 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa locus of control tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Responden dalam penelitian ini pada umumnya memiliki internal locus of control yang tinggi daripada eksternal locus of control. Auditor dengan internal locus of control cenderung meyakini bahwa dengan usaha dan kerja keras akan mendatangkan hasil yang lebih baik. Mereka memiliki keyakinan bahwa nasib atau peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya berada di bawah kontrol dirinya.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Qurrahman, dkk. (2012) yang menyatakan bahwa locus of control tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Namun, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Asrini & Sujana, dkk. (2014) dan Andani, dkk. (2014).

Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

Variabel komitmen profesional memiliki thitung -2,213 dan nilai

signifikansi sebesar 0,032 < 0,05, hal ini berarti H5 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Tingginya loyalitas responden terhadap KAP tempatnya bekerja menunjukkan bahwa seorang auditor memiliki komitmen profesional yang tinggi. Auditor akan berusaha menunjukkan hasil yang maksimal kepada klien sehingga auditor cenderung untuk tidak melakukan penghentian prematur atas prosedur audit.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Andani, dkk (2014) yang menyatakan bahwa professional commitment berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Namun, penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Qurrahman, dkk. (2012) dan Wahyudi, dkk. (2011).

E.SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Simpulan

1. Variabel tekanan waktu memiliki thitung 4,087 dan nilai signifikan 0,000 <

(13)

atas prosedur audit, dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

2. Variabel tindakan supervisi memiliki thitung 0,707 dan nilai signifikan 0,483

> 0,05, artinya tindakan supervisi tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak.

3. Variabel risiko audit memiliki thitung 3,320 dan nilai signifikansi sebesar

0,002 < 0,05, artinya risiko audit berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima.

4. Variabel locus of control memiliki thitung 0,173 dan nilai signifikansi sebesar

0,863 > 0,05, artinya locus of control tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis keempat dalam penelitian ini ditolak.

5. Variabel komitmen profesional memiliki thitung -2,213 dan nilai signifikansi

sebesar 0,032 < 0,05, artinya komitmen profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis kelima dalam penelitian ini diterima.

Keterbatasan

1. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan kuesioner dalam pengambilan jawaban responden, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden, maka bisa saja terjadi pengisian kuesioner bukan oleh responden bersangkutan dan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan hanya di wilayah Jawa Tengah dan

DIY.

3. Waktu penyebaran dan pengumpulan kuesioner yang dilakukan di bulan Desember kurang tepat karena pada akhir tahun KAP memiliki banyak pekerjaan sehingga banyak KAP yang menolak untuk dijadikan sebagai responden.

4. Faktor pengaruh penghentian prematur audit atas prosedur audit terbatas pada variabel tekanan waktu, tindakan supervisi, risiko audit, locus of control dan komitmen profesional, sehingga tidak dapat menjelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit. Saran

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya juga menggunakan metode wawancara langsung sehingga dapat terilbat langsung dalam aktivitas KAP dan juga responden dapat memberikan jawaban yang benar-benar diliputi kesungguhan dan keseriusan.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas ruang lingkup penelitian.

(14)

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak melakukan penyebaran kuesioner dihari-hari sibuk para auditor sehingga tingkat pengembalian kuesioner dapat lebih tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.

4. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel independen yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit agar dapat mempengaruhi dan memperkuat variabel dependen, seperti variabel materialitas, prosedur review dan kontrol kualitas, turnover intentions dan

self esteem in relation to ambition.

DAFTAR PUSTAKA

Andani, Ni Made Surya. dan Mertha, I Made. 2014. Pengaruh Time Pressure, Audit Risk, Professional Commitment dan Locus of Control Pada Penghentian Prematur Prosedur Audit. e-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Volume 6. Nomor 2.

Asrini, Kadek Juni., Sujana, Edy. dan Darmawan, Nyoman Ari Surya. 2014.

Pengaruh Tekanan Waktu, Locus of Control dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali). Jurnal Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N. dan Kell, Walter G. 2003.

Modern Auditing. Terjemahan: Paul A. Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setyo Budi. Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Budiman, Nita Andriyani. 2013. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Auditor Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur dan Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Manajemen. Volume 24. Nomor 3.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2008. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid Satu. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Haryanto, SM. 2015. Faktor Eksternal dan Internal yang Memengaruhi Auditor dalam Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi. Makassar: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

Lestari, Ayu Puji. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Auditor dalam Penghentian Prematur Prosedur Audit. Skripsi. Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Liantih, Rahmah. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi. Jakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

(15)

Lubis, Arfan Ikhsan. 2011. Akuntansi Keperilakuan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Maulina, Mutia., Anggraini, Ratna. dan Anwar, Choirul. 2010. Pengaruh Tekanan Waktu dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. SNA XIII 2010. Purwokerto.

Mulyadi. 2002. Auditing I. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Nisa, Vida Fikratun. 2013. Analisis Faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris Pada KAP di Semarang). Skripsi. Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Permatasari, Selvia Nora. 2014. Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review dan Konrol Kualitas, Tindakan Supervisi dan Locus of Control Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi. Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.

Qurrahman, Taufik., Susfayetti dan Mirdah, Andi. 2012. Pengaruh Time Pressure, Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review dan Konrol Kualitas, Locus of Control serta Komitmen Profesional Terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit (Studi Empiris Pada KAP di Palembang). e-Jurnal Binar Akuntansi. Volume 1. Nomor 1.

Wahyudi, Imam., Lucyanda, Jurica. dan Suhud, Loekman H. 2011. Praktik Pengentian Prematur Atas Prosedur Audit. Media Riset Akuntansi. Volume 1. Nomor 2.

Weningtyas, Suryanita., Setiawan, Doddy. dan Triatmoko, Hanung. 2006.

Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. SNA IX 2006. Padang. Wulandari, Devi., Aris, Muhammad Abdul. 2015. Pengaruh Tekanan Waktu,

Tindakan Supervisi, dan Risiko Audit Terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit. Jurnal. Syariah Paper Accounting FEB UMS.

Gambar

Tabel 2  Hasil Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threath), yang diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yaitu : kekuatan

Karena itu kemiskinan informasi dapat didefinisikan sebagai: suatu situasi dimana individu dan masyarakat, dengan konteks terntu, tidak mempunyai keahlian, kemampuan dan

Bagian korteks ovarium yang merupakan bagian superfisial terdiri dari jaringan ikat, berbagai fase perkembangan folikel ovarium dan/atau korpus luteum dalam berbagai fase

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DALAM MELAKSANAKAN TUGAS KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT.. KRISTEN NGESTI WALUYO PARAKAN

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dan pengayaan lebih mendalam tentang akuntansi sektor publik, khususnya tentang pengaruh sumber daya

Agar para siswa SD mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam mempelajarai IPA, terutama yang berhubungan dengan konsep-konsep dasar sains, maka guru yang mengajar

hasil wawancara penulis dengan 8 beberapa pasien yang berada di ruangan rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Ende, 3 orang pasien mengatakan merasa puas dengan