• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas produk dan penayangan Moto-GP (sponsorship event) terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh kualitas produk dan penayangan Moto-GP (sponsorship event) terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha - USD Repository"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh:

Stefanus Fandy Febryanto NIM : 052214063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh:

Stefanus Fandy Febryanto NIM : 052214063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam

kesucianmu”.

(1 Timotius 4:12)

“Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”. (Amsal 3:6)

“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang”

(Amsal 23:18)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Papa dan mamaku tercinta

Yang selalu mencurahkan kasih sayangnya kepadaku

(6)
(7)
(8)

vii

di Daerah Istimewa Yogyakarta

Stefanus Fandy Febryanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan penayangan Moto-GP (sponsorship event) terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha di Kota Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Juni 2009 di lima dealer di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor merek Yamaha. Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 100 responden, dengan teknik convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi.

(9)

viii

Case Study : Yamaha Motorcycle Users In Some City Dealers In Yogyakarta

Stefanus Fandy Febryanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The aim of this research was to know influence of product quality and Moto-GP Live Present (sponsorship event) toward Yamaha motorcycle purchase interest. The research was done from May until June 2009 at five city dealers in Yogyakarta. The data was collected using questionaire. The research population was Yamaha motorcycle users. The sample of research was as many as 100 respondents determined by convenience sampling technique. The data analysis technique of this research was regression analysis.

(10)

ix

dengan judul “ Pengaruh Kualitas Produk dan Penayangan Moto-GP (Sponsorship Event)Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Merek Yamaha. Studi Pada : Pengguna Sepeda Motor Merek Yamaha di Beberapa Dealer Kota Yogyakarta, dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus karena kasihNya selalu tercurah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Dra. Diah Utari, BR, M.Si., selaku Dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati

5. Bapak Drs. P.Rubiyatno, MM., selaku Dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.

(11)

x

teman-temanku se-PPA NAIN Riris, Budi, Winda, yang selalu mendidikku, mendukungku, dan mendoakanku hingga sekarang ini, Terima kasih sedalam-dalamnya.

10. Papa dan Mama angkatku Nathan dan Deborah Jacobus di Amerika, terima kasih banyak atas segala kasih sayang, doa, dukungan, semangat, dan berkat untuk saya hingga sekarang ini sehingga saya bisa menyelesaikan studi saya dengan lancar.

11. Bapak Pendeta Adi Christianto beserta Ibu Adi Christianto sekeluarga, serta kepada Ko Robert Yunianto sekeluarga, terima kasih atas kasih sayang dan dukungan baik moril maupun materiil sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman di GKI Muntilan serta Pak Wawan selaku pembimbing pemuda dan remaja, serta segenap Majelis GKI Muntilan, terima kasih atas dukungan dan doa yang selalu ada buat saya.

13. Teman-teman sepelayanan Ko Didi, Mas Tri, Ko Wawan (Mister), Ko Temmy, Theo, Rudy, Mayke, Budi, Deon, Jeffrey, Jeffrey Lee, Rima, Amy, Ryan, Jerry, Ferry dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas dukungan yang tiada henti-hentinya untukku.

14. Sahabatku Nova (Togor), Joko, Agus (Kapten), Winda, Deta, Meyta, Upik, Miko, Kuncung, Agus Is, Andi, Filius terima kasih atas semangat dan dukungannya buatku.

(12)

xi

saya dapat menyelesaikan studi saya.

17. Tata yang selalu setia mendukungku, mendoakanku serta selalu memberiku semangat dengan kasih yang tulus untuk menyelesaikan skripsi ini.

18. teman-teman kost Tangkadas Putra yang permai Mas Boss, Mas Andi, Purba Jati, Mas Heri Petruzzi, Charles, Ko Frankie, Mas Widi, Mas Nendi, Mas Aris, Mas Wawan, terima kasih atas semangat dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, Agustus 2009 Penulis

(13)

xii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Motto dan Pesembahan... iv

Pernyataan Keaslian Karya ... v

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... vi

Untuk Keperluan Akademi. Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel, Grafik dan Gambar ... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

A. Konsep Pemasaran ... 8

B. Konsep Kualitas ... 11

C. Konsep Sponsorship... 15

D. Konsep Publisitas ... 16

E. Konsep Minat Beli Konsumen ... 17

F. Konsep Perilaku Konsumen... 17

(14)

xiii

A. Jenis Penelitian... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 23

D. Divinisi Opeasional Variabel dan Pengukuan Variabel... 24

E. Teknik Pengumpulan Data... 28

F. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 29

G. Pengujian Instrumen Penelitian... 30

H. Teknik Analisis Data... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK... 36

A. Yamaha Kencana Motor Indonesia... 36

B. Valentino Rossi ... 39

C. Spesifikasi Yamaha FIAT YZR-M1 ... 40

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 42

A. Deskripsi Penelitian ... 42

B. Teknik Pengujian Instrumen ... 43

C. Analisis Presentase... 46

D. Analisis Asumsi Klasik ... 50

E. Analisis variabel Minat Beli ... 54

F. Pembahasan... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran... 63

C. Keterbatasan Penelitian... 64

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiv

Tabel 5.2.1 Hasil uji validitas item-item kualitas ... 45

Tabel 5.2.2 Hasil uji validitas item-item penayangan Moto-GP... 45

Tabel 5.2.3 Hasil uji validitas item-item minat beli... 46

Tabel 5.2.4 Hasil uji reliabilitas ... 47

Tabel 5.3.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin... 48

Tabel 5.3.2 Distribusi responden berdasarkan usia... 49

Tabel 5.3.3 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan... 50

Tabel 5.4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ... 51

Tabel 5.4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Durbin-Watson... 53

Tabel 5.5.1 Model Summaryb ... 55

Tabel 5.5.2 ANOVAb ... 55

(16)

xv

(17)

xvi

Gambar 4.3.1 Spesifikasi Yamaha FIAT YZR-M1 ... 40

Gambar 5.4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52

Gambar 5.4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas... 52

Gambar 5.4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas... 53

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan penggunaan sepeda motor pada dasawarsa terakhir sangat pesat sesuai dengan teknologi di bidang otomotif, Industri otomotif sepeda motor tak mengenal krisis. Ketika pada tahun 1998 pasar otomotif mobil terpuruk akibat krisis moneter, pasar sepeda motor tetap membukukan pertumbuhan sekitar 14% dari tahun sebelumnya, sehingga tidak mengherankan jika persaingan dalam usaha sepeda motor berlangsung sangat ketat dan harga yang ditawarkan menjadi relative kompetitif. Hal ini tidak hanya dalam bentuk dan warna. Merk juga menjadi pertimbangan tersendiri oleh para konsumen.

Kesuksesan perusahaan-perusahaan sepeda motor di Indonesia sekarang ini tidak terlepas dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang memilih sepeda motor sebagai sarana transportasi, baik transportasi pribadi maupun transportasi umum. Hal ini dikarenakan bahwa setiap orang ingin menjalani kegiatanya dengan serba praktis. Alasan ini diungkapkan oleh masyarakat khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Jawa Barat termasuk Banten mengkonsumsi sebesar 12,7 % pasar sepeda motor, Jawa Tengah di luar Yogyakarta 9,8 %, Yogyakarta 4,1%, Jawa Timur 15,5%, Bali 5%, dan sisanya untuk luar Jawa-Bali. Tahun 2006 Indonesia adalah produsen sepeda

(19)

motor ke-3 terbesar di dunia setelah Cina dan India. Tahun lalu, Cina memproduksi 12,5 juta unit sepeda motor, disusul oleh India dengan 6 juta unit dan Indonesia 5,1 juta unit.www.wartaekonomi.com21 Juni 2006.

Grafik 1.1.1

(AISI.com 2008)

Perusahaan sepeda motorpun menyadari bahwa masyarakat Indonesia adalah pasar yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Disamping alasan di atas adalah karena diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia merupakan golongan masyarakat menengah kebawah dan masih mempunyai daya beli untuk sebuah sepeda motor karena dipandang terjangkau.

(20)

sepeda motor yang memasarkan produknya di Indonesia termasuk para pemain baru.

Sampai saat ini ada 7 merek utama yang mengisi pasar sepeda motor, mereka bergabung bersama dalam AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia). Dari data AISI tahun 2004 menunjukkan Honda masih menjadi penguasa tunggal pasar sepeda motor dengan prosentase penguasaan lebih dari 55% atau sekitar 2.305.860 unit kendaraan. Urutan kedua ditempati Yamaha (21%), Suzuki (20%), Kawasaki (1%), Kymco (1%) dan Piaggio (0,1%). Dari keseluruhan model sepeda motor yang terjual di pasar, sepeda motor model bebek (underbone) yang paling laku dengan menguasai sekitar 89,2% pasar. Disusul model sport 7,9% atau yang populer disebut orang Indonesia sebagai motor ‘jantan’, kemudian model bisnis 2,8% dan scooter 0,1%.

Tabel 1.1.1

(21)

Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini hanya terdapat tiga perusahaan yang termasuk pemain lama dalam bisnis sepeda motor salah satunya adalah Yamaha. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang cara Yamaha memasarkan produknya di Indonesia dan sikap masyarakat tentang produk Yamaha.

Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),dalam

memperoleh pangsa pasar telah mampu mencapai urutan kedua setelah Honda, dan Suzuki yang berada diurutan ketiga. Market shareyang dimiliki Yamaha sebesar 39.9%, lebih kecil 5,1% daripada market share Honda 45%. Hal ini tentu tidak lepas dari manuver yang dilakukan oleh Yamaha terutama dalam Promosi, Kualitas, Inovasi terbaru serta soal penetapan harga yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

Pada bulan Maret 2007, untuk pertama kalinya Yamaha mengungguli

market shareHonda. Yamaha secara meyakinkan meraih pangsa pasar 43,7%, mengungguli Honda yang 41,5%.

Untuk mempertahankan positioning produknya, Yamaha banyak melakukan berbagai perubahan atau inovasi, penayangan entertainment

(22)

Yamaha. Jupiter Series untuk style-oriented customers, dan produk teranyarnya Vixion yang saat ini telah indent hingga 8.000 unit (YMKI 2007).

Adalah sebuah entertainment yang secara rutin menayangkan hal-hal seputar otomotif salah satunya adalah penayangan MOTO-GP, sponsor utamanya adalah perusahaan-perusahaan sepeda motor yang namanya dapat dikatakan meroket di berbagai belahan dunia. Sedangkan sponsor utama untuk penayangan MOTO-GP di Indonesia sendiri adalah Yamaha.

(23)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh kualitas produk dan penayangan moto-GP terhadap minat beli sepeda motor merk Yamaha?

C. Batasan Masalah

1. Penelitian minat beli konsumen terhadap sepeda motor Yamaha di Kota Yogyakarta.

2. Penelitian terhadap kualitas sepeda motor merk Yamaha di Kota Yogyakarta menurut persepsi konsumen.

3. Penelitian penayangan moto-GP dengan Valentino Rossi sebagai ikon Yamaha terhadap minat beli konsumen.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap minat beli sepeda motor merk Yamaha.

(24)

E. Manfaat

1. Bagi civitas akademika

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan literatur dan bahan yang berguna, untuk pendukung penelitian selanjutnya.

2. Bagi Penulis

Dapat digunakan untuk menambah pengalaman dan sebagai bentuk realisasi dari proses belajar khususnya manajemen pemasaran.

3. Bagi pihak Fakultas Ekonomi Sanata Dharma

Sebagai sumbangan kepustakaan dan sebagai evaluasi atas pelayanan yang diberikan.

4. Bagi pemasar sepeda motor Yamaha

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Pemasaran

Ada beberapa pengertian pemasaran tetapi pada intinya mencakup suatu pengertian yang sama. Menurut Philip Kotler pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi mengenai ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran untuk memenuhi tujuan individu maupun organisasi.

Proses pemasaran melibatkan tiga (3) fungsi yang terdiri dari delapan (8) kegiatan :

1) Fungsi pertukaran(exchange)

1) Pembelian

2) Penjualan

2) Fungsi Distribusi Fisik(physical Distribution)

1) Transportasi

2) Penyetoran

3) Fungsi memfasilitasi(facilitating)

1) Keuangan

2) Standarisasi

(26)

3) Pengambil resiko

4) Mengumpulkan informasi tentang pasar

Dalam pemasaran, ada empat (4) kebijakan pemasaran yang lazim disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix), yaitu :

a. Product

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan dan dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan. Produk dapat berbentuk barang dan jasa. Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Sebagai barang konsumsi yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi, dan barang industri yaitu barang yang dibeli konsumen untuk diolah kembali.

Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan untuk manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produk itu. Manfaat tersebut dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk, misalnya dalam bentuk seperti mutu, ciri, desain.

b. Price

(27)

menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga kepada semua pembeli.

Penetapan harga dan persaingan harga telah menjadi masalah utama yang dihadapi perusahaan.

c. Place

Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya khususnya barang dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.

d. Promotion

Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai produk, harga produk dan mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat dikenal dan pada akhirnya konsumen sudi untuk membeli.

Ada juga strategi untuk melakukan promosi yang sering disebut bauran promosi yang terdiri atas empat, yaitu periklanan(advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public

(28)

2. Konsep Kualitas

Membicarakan tentang pengertian kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya (Zulian Yamit 2005:5).

Banyak pakar dibidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Beberapa diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional dalam Zulian Yamit (2005:7) yaitu :

a. Kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen (W. Edwards Deming).

b. Kualitas dipersepsikan sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan (Philip B. Crosby).

c. Kualitas didefinisikan sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi (Joseph M. Juran).

d. Sedangkan Goetsch Davis, 1994 membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

(29)

a. Transcendental Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.

b. Product-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu karakteristik atau atribut yang dapat diukur.

c. User-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used) merupakan produk yang berkualitas tinggi.

d. Manufacturing-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah supply-based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai dengan persyaratannya (conformance quality) dan prosedur.

e. Value-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga.

(30)

dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk berupa barang dan jasa dapat dipaparkan berikut ini :

1) Produk Berupa Barang.

Menurut David Garvin (2005:10) untuk menentukan dimensi kualitas dapat melaui delapan dimensi, yaitu :

a) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

b) Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

c) Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali di gunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

d) Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

(31)

f) Serviceability, karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

g) Aesthetics, karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

h) Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.

2) Produk Berupa Jasa.

Zeitaml et. Al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa yaitu :

a) Reliability,yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b) Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.

(32)

keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

d) Empathy, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya.

e) Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruanganfront office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

3. KonsepSponsorship

a. Sponsorship

Sponsorship merupakan aspek komunikasi pemasaran yang tumbuh dengan cepat.

(33)

1) Pertukaran antara sponsor (seperti merek) dan pihak yang disponsori (seperti event olahraga) dimana pihak yang terakhir memperoleh fee dan pihak sponsor memperoleh hak untuk dikaitkan dengan kegiatan yang disponsori.

2) Pemasaran asosiasi oleh sponsor.

b. Event Sponsorship

Event Sponsorship adalah bentuk promosi merek yang mengikat suatu merek dengan aktivitas pertandingan atletik, hiburan, kebudayaan, sosial dan aktivitas publik yang menarik lainnya (Shimp A. Terence).

Dalam kasus ini peneliti akan mengenalisa Event Sponsorship

yang dilakukan Yamaha.

4. Konsep Publisitas.

Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk atau merek yang tidak membutuhkan pembayaran (J. Paul Peter dan Jerry C. Olson).

(34)

5. Pengertian Minat beli Konsumen

Minat beli konsumen diartikan sebagai sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang diinginkan (Winkel, 1991:533). Sedangkan Darmadi Durianto (2003:109) mendefinisikan Minat beli sebagai pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat, dikelompokkan menjadi 2 golongan (Winkel, 1986:27) :

a. Minat secara intrinsik

Minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada pengaruh dari luar

b. Minat secara ekstrinsik

Minat yang berdasarkan dorongan atau pengaruh dari luar diri individu, misalnya: iklan, pendapat teman, faktor keluarga, pengalaman. Sebelum timbulnya minat beli dalam diri konsumen, konsumen melewati 3 tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif ( Kotler, 2005:224).

6. Perilaku Konsumen

(35)

Sedangkan menurut James F. Engel dalam Amirullah, perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Berdasarkan beberapa definisi perilaku konsumen diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan baik oleh individu, kelompok maupun organisasi yang berhubungan dengan proses pencarian informasi dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan barang atau jasa.

Ada tiga perspektif perilaku konsumen yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Amirullah, 2002).

a. Perspektif pengambilan keputusan

Dari perspektif ini, seorang konsumen digambarkan sebagai orang yang sedang melakukan langkah-langkah pada saat pembelian yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, pencarian alternatif, evaluasi alternatif, memilih, membeli dan evaluasi pasca pembelian.

b. Perspektif pengalaman

(36)

c. Perspektif pengaruh perilaku

(37)

B. Penelitian Sebelumnya

Novena K. Maria Analisis Sikap Konsumen Terhadap Dimensi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Supra X 125. Penelitian ini dilakukan agar perusahaan atau dealer dapat mengetahui karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Honda Supra X 125 serta untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk sepeda motor Honda Supra X

125.

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian peneliti yaitu konsumen yang mempunyai sepeda motor Honda Supra X125yang jumlahnya tidak diketahui.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non random sampling karena jumlah populasi tidak diketahui dan tidak ada daftar nama anggota populasi. Teknik non random sampling

yang dipilih purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini anggota sampel yang dipilih harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian.

(38)

Pada penelitian ini pula penulis hanya membatasi pada dimensi kualitas feature, kehandalan, serviceability dan estetika karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga. Keterbatasan lainnya adalah bahwa data dalam penelitian ini hanya diperoleh dengan membagikan kuisioner kepada responden, sehingga ada kemungkinan dalam memberikan jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 2.3.1

Kerangka Konseptual Penelitian

PENAYANGAN ENTERTAINMENT

(MOTO_GP)

MINAT BELI

KONSUMEN

(39)

1. Pengaruh kualitas terhadap minat

Kualitas dapat meningkatkan ketertarikan konsumen pada sebuah produk. Konsumen mencari kualitas (nilai) terbaik dalam membeli produk dan jasa pelayanan yang dibutuhkannya. Oleh karena itu kecenderungan kearah memilih atau membeli produk dan jasa akan semakin meningkat. (Yamit, 2005:2)

2. Pengaruh publisitas(Sponsorship)terhadap Minat

Kegiatansponsorship mencakup investasi dalamevent ataucauses

yang bertujuan mencapai berbagai tujuan perusahaan, terutama meningkatkan kesadaran merek, memperkuat citra merek dan memperbesar volume penjualan. Konsumen akan mempunyai motivasi atau minat untuk memperoleh produk yang mempunyai citra merek yang kuat.

D. Rumusan Hipotesis

Dari uraian teori diatas dapat disimpulkan hipotesis yang akan di gunakan dalam penelitian sebagai berikut :

: Kualitas produk sepeda motor merk Yamaha dan penayangan

MOTO-GP tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. : Kualitas produk sepeda motor merk Yamaha dan penayangan

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian eksplanatory dengan analisis regresi.

Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang berusaha menguji hipotesis yang menyatakan sebab akibat terhadap dua variabel atau lebih (Nurastuti, 2007:138)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian ini dilakukan. Tempat penelitian dilakukan di beberapa dealer di Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang menunjukan kapan penelitian ini dilakukan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2009. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Yamaha di Kota Yogyakarta yang melakukan pembeliannya pada tahun 2004 sampai pada penelitian ini dilakukan.

(41)

2. Objek

Objek dalam penelitian ini adalah berbagai variabel yang diteliti yaitu atribut-atribut yang mempengaruhi minat beli konsumen sepeda motor merek Yamaha yang meliputi Kualitas dan Penayangan Moto-GP

(sponsorship).

D. Divinisi Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan serta pengukurannya adalah sebagai berikut : 1. Kualitas

Didefinisikan sebagai penilaian konsumen terhadap kualitas yang memenuhi standar atau kepuasan konsumen (David Garvin dalam Yamit).

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Performance

(Kinerja)

Aspek fungsional yaitu kinerja sepeda motor merek Yamaha mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Features

(Pelengkap)

Aspek performansi yang menambah fungsi dasar dengan berbagai fitur sepeda motor Yamaha mempenga-ruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

(42)

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Reliability

(Kehandalan)

Kehandalan sepeda motor merek Yamaha disetiap waktu dan di berbagai kondisi mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Conformance

(Kesesuaian)

Kesesuaian yaitu terhadap tingkat spesifikasi sepeda motor merek Yamaha yang telah ditetapkan sebelumnya mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Durability

(Daya Tahan)

Umur ekonomis, daya tahan dan masa pakai sepeda motor

merek Yamaha

mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Serviceabiliy

(Pelayanan)

Kecepatan, kompetensi, kenyamanan dan kemudahan dalam pemeliharaan sepeda motor merek Yamaha mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

(43)

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Aesthetics

(Estetika)

Corak, rasa dan daya tarik sepeda motor merek Yamaha mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Fit and Finish

(Reputasi dan Citra Produk)

Citra, reputasi dan tanggungjawab perusahaan sepeda motor merek Yamaha

kepada konsumen

mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

2. Sponsorship

Didefinisikan sebagai aspek komunikasi pemasaran yang tumbuh dengan cepat, bisa berpengaruh positif maupun negatif bagi pemasar (Shimp, 2000:265). Jenis dan Sumber Data.

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Consistency

Penayangan Moto-GP dengan Yamaha Indonesia sebagai sponsor utama yang konsisten dengan citra merek sepeda motor merek Yamaha mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Menjangkau Audiens

Sasaran

Penayangan Moto-GP yang dapat menjangkau seluruh peminat sepeda motor Yamaha mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

(44)

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Cocok Secara Geografis

Penayangan Moto-GP yang menunjukan kecocokan secara geografis mempenga ruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Kesesuaian Dengan program komunikasi

Penayangan Moto-GP yang sesuai dengan program komunikasi pemasaran untuk konsumen yang terintegrasi mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Kontinuitas

Penayangan Moto-GP yang bersifat kontinuitas oleh perusahaan sepeda motor Yamaha di Indonesia mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Simbol Kepribadian

Penayangan Moto-GP yang disponsori oleh perusahaan sepeda motor Yamaha di Indonesia dengan Valentino Rossi sebagai ikon mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

(45)

instrumen Pengukuran Jawaban Skor

Keahlian Teknik

Penayangan Moto-GP dengan Valentino Rossi yang menunggangi sepeda motor pabrikan Yamaha yang menjadi juara dunia berkali-kali mempengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data :

Dalam khasus ini ada dua sumber pengumpulan data yaitu :

a. data sekunder

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan

2008:19).

1) hasil penelitian terdahulu, artikel-artikel.

2) Buku-buku yang terkait dengan penelitian.

b. data primer

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian(Hasan 2008:19).

(46)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kuesioner

kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk mencatat jawaban mereka dan diberikan alternatif jawaban pendekatan(Hasan 2008:19)..

Pelaksanaan pengumpulan data dan survey dengan cara peneliti langsung mendatangi calon responden (pengguna sepeda motor) dan menanyakan apakah calon responden menggunakan sepeda motor merk Yamaha. Peneliti menunggu pengisian kuesioner untuk memberi penjelasan lebih lanjut.

F. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Ruang lingkup atau besaran karakteristik dari seluruh objek yang diteliti (Priyatno, 2008:9). Pada penelitian ini peneliti mengambil populasi pengguna motor merk Yamaha di Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Sampel

(47)

yang direncanakan adalah 100 orang dari konsumen dan batas minimal sampl adalah 30 orang.

3. Teknik Sampling

Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi. Dalam penelitiaan ini, metode sampling yang digunakan adalah non probability (Convinience Sampling) yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari anggota populasi yang dapat dijangkau dengan mudah (Husein, 2003:160).

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur kesahihan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

Uji Validitas menurut (Priyatno, 2008:9). digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

=

 

 

 

    

2 2

(48)

Dimana:

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product

moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

Y : Total butir dari jawaban responden

∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :

a) Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut (Priyatno, 2008:16). Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (relatif konsisten jika diulangi beberapa kali). Untuk memperoleh reliabilitas, digunakan rumus

Alpha Cronboarchdengan bantuan program SPSS. Rumusnya :



 =

 

gg gg

 

(49)

Keterangan :



 = Koefisien reliabilitas

gg

 = Koefisien korelasiproduct moment taraf nyata 5%

Apabila rXY lebih besar dari r tabel, maka berarti kuesioner sebagai alat pengukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula sebaliknya, apabila rXY lebih kecil darir tabel, maka berarti kuesioner tersebut tidak memenuhi syarat reliabilitas.

H. Teknik Analisis Data

1. Skala Likert

Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004: 87), Sebagai gambaran penulis memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden untuk analisis terhadap kualitas Produk, iklan dan penayangan MotoGP sehingga timbul minat untuk membeli sepeda motor merk Yamaha.

Pernyataan Skor

Sangat setuju (SS) 5

setuju(S) 4

Netral (N) 3

Tidak setuju (TS) 2

(50)

2. Regresi Linier Sederhana

Untuk menganalisis masalah, yaitu apakah ada pengaruh kualitas produk (X) secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen, (uji hipotesis) menggunakan linier sederhana (Sugiyono, 2004: 203) :

Y = a + bX di mana :

Y = minat beli konsumen X = variabel bebas (X) a = konstanta

b = koefisien regresi kreativitas penyampaian 3. Regresi Berganda

Untuk menganalisis masalah, yaitu apakah ada pengaruh kualitas produk (X1), dan penayangan Moto-GP (X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen (Y), (uji hipotesis) menggunakan Regresi Linier Berganda dengan rumus: (Sugiyono, 2000: 250)

Y = a + b1X1+ b2X2 di mana :

Y = minat beli konsumen

A = Konstanta

b1, ..., bn = Koefisien dari variabel bebas X1 = Kualitas Produk

X2 = Penayangan Moto-GP

Koefiesien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:

(51)



2

1 2 1 1 1 1 1 1

   X X n Y X X Y X n b

4. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y, jika variabel X yang lain tetap. Bila thitung lbih besar dari ttabel maka ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel tergantung, sebaliknya apabila t hitunglebih kecil dari t tabel maka tidak ada pengaruh positif dari variabel-variabel bebas terhadap variabel tergantung, maka dilakukan uji t.

Rumus uji t adalah:

i i i Sb B b t0  

bi = nilai koefisien regresi

Bi = nilai koefisien regresi untuk populasi Sbi = kesalahan baku koefisien regresi 5. Uji F

F test digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan variabel bebas secara simultan terhadap variabel tergatung. Bila Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tergantung, sebaliknya bila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka secara simultan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel tergantung. F = ) 1 /( ) 1 ( / 2 2   R n k

(52)

di mana :

n = Ukuran sampel R2 = Koefisien determinasi

(53)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI)

Agen tunggal pemegang merek sepeda motor Yamaha, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) beroperasi di Indonesia mulai 6 Juli 1974. Dengan dukungan sekitar 6.000 tenaga kerja, YMKI mampu memproduksi sekitar 3.500 sepeda motor per hari.

April 2009, produk motor YMKI terdiri atas skuter otomatis (skutic) Mio yang memiliki tiga varian yakni Mio, Mio Sporty, dan Mio Soul.

sepeda motor bebek Vega R DB, Vega ZR DB, Jupiter Z, Jupiter Z CW, Jupiter MX135LC CW, dan Jupiter MX 135LC. Sementara itu, untuk jenis motor sport meliputi, Scorpio Z, Scorpio Z CW, dan V-Xion.

YMKI yang memiliki 800 dealer di Indonesia, mengekspor sepeda motor ke 26 negara di antaranya dalam bentuk utuh (completey built up/CBU) ke Asean seperti ke Filipina dan Malaysia, sedangkan sepeda motor completely knock down (CKD) ke kawasan Amerika Selatan. Nilai ekspor terus bertumbuh, pada 2008 ditaksir naik 10% menjadi sekitar US$ 220 juta, terdiri atas 70.000 sepeda motor, 120.000 mesin, dan komponen dalam bentuk terurai 500.000 set.

Bahkan, mulai 2009, YMKI bersama PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berencana merangsek pasar ekspor Amerika

(54)

Serikat (AS) dan Eropa.

YMKI berhasil mencapai produksi ke-10 juta unit pada akhir 2007. Prestasi tersebut tidak terlepas dari strategi YMKI menyasar pangsa pasar skutic. Di segmen tersebut, YMKI memimpin dengan dua produk andalan yakni Yamaha Nouvo, yang diluncurkan pada 2002 dan Yamaha Mio. Padahal, pasar skutic lebih dulu dimasuki oleh Kymco. Empat produk pesaing Yamaha, yakni Honda Vario dan Honda Beat, serta Suzuki Spin dan Suzuki Skywave, belum mampu menandingi laju YMKI.

Strategi menyodok pasar dengan produk skutic membuahkan hasil spektakuler. Sepanjang 33 tahun sejarah persaingan sepeda motor di Tanah Air yang didominasi Honda, pada Maret dan Juli 2007, YMKI mampu menyalip AHM. Secara kumulatif sepanjang 2007, YMKI mampu menjual 1.833.506 unit, atau naik 25,7% dibandingkan tahun 2006 sebesar 1.458.561 unit. Pada 2008, penjualan Yamaha mencapai 2,47 juta unit, naik 35% dibanding 2007 sebesar 1,83 juta unit.

Data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (Aisi) menyodorkan fakta, sepanjang 2007, penjualan sepeda motor naik 5,8% menjadi 4.685.078 unit dibandingkan 2006 sebesar 4.428.287 unit. Secara nasional, pada 2008, penjualan sepeda motor mencapai sekitar 6,2 juta unit.

(55)

sehingga melahirkan produk berkualitas dengan standar dunia. Selain itu, meningkatkan pelayanan pascajual, dan beberapa fasilitas kemudahan yang lain demi kepuasan konsumen.

Sama dengan kompetitornya, yakni PT AHM, YMKI juga mengantongi The Best in Achieving Total Customer Satisfaction dari lembaga riset pemasaran Frontier dan Majalah Swa (2004,2005, dan 2006). Selain itu, YMKI yang memiliki kapasitas produksi sekitar 1,5 juta unit per tahun itu mengoleksi sertifikat ISO 9001 (Agustus 2001),

Marketing Award 2006, danTV Ad Monitor 2006.

Selain memproduksi untuk pasar domestik, YMKI juga mengekspor produknya ke lebih dari 30 negara di empat benua. Di pasar domestik sepanjang tiga tahun terakhir market share Yamaha terus menunjukkan tren naik dan menempati posisi kedua di belakang Honda. Pada 2005, market share Yamaha sebesar 21% dan menjadi 35% setahun kemudian. Pada 2007, sekaligus puncak prestasi YMKI, penguasaan pangsa pasar Yamaha mencapai 39,1%, prestasi tersebut buah dari kreatifitas meluncurkan skuter matic (skutic) Mio pada awal 2003.

(56)

B. Valentino Rossi

Nama : Valentino Rossi

Tempat / Tanggal Lahir : Urbino, 16 Februari 1979 Kewarganegaraan : Italia

Juara Dunia : 6 (enam) kali

Team saat Ini : Yamaha

Motor saat ini : Yamaha FIAT YZR-M1 Karir dalam Moto-GP :

1 Valentino, mulai membalap di kejuaraan motor mini pada tahun 1992. 2 Tahun 1993 Valentino Rossi memulai debutnya di kelas 125 cc dan

menjadi juara dunia di tahun 1997.

3 Tahun 1998 Rossi membalap di kelas 250 cc. Hanya butuh waktu 2 musim saja hingga 1999 Rossi dapat menyandangkan gelar juara dunia di dirinya.

4 Tahun 2000 Valentino Rossi hijrah ke kelas yang lebih tinggi dan bergengsi yaitu kelas Moto-GP 500cc. di tahun pertamanya ia memperoleh gelar Rookie Of The Year. Tahun 2001 Rossi kembali menobatkan dirinya sebagai juara dunia, melengkapi koleksi gelar juara dunia menjadi tiga kali dan pembalap termuda sepanjang sejarah yang pernah meraih juara dunia di tiga kelas yang berbeda.

(57)

6 Tahun 2006 – 2007 Valentino Rossi bersama motor Yamahanya hanya memperoleh gelarRunner Up.

7 Tahun 2008 Rossi masih bersama tunggangannya Yamaha FIAT YZR-M1 menjadi juara dunia yang ke enam kalinya.

C. Spesifikasi Yamaha FIAT YZR-M1

Gambar 4. 3.1

Spesifikasi Yamaha FIAT YZR-M1

Engine

Engine type: Liquid-cooled, in-line, 4-cylinder, 4-stroke with 16-valve DOHC

Displacement: 800cc

Ignition: Magneti Marelli with adjustable mapping - NGK spark plugs

Carburation: Fuel injection

Lubrication system: Wet sump - Motul Oils

Data recording: 2D

Maximum power: Around 200hp

(58)

Transmission

Type: 6-speed cassette-type gearbox, with alternative gear ratios

available

Primary drive: Gear

Clutch: Dry multi-plate slipper clutch

Final drive: Chain

Chassis and running gear

Frame type: Twin-tube aluminium frame, multi-adjustable steering geometry,

wheelbase, ride height, with aluminium swingarm

Front suspension: Fully-adjustable Öhlins inverted telescopic forks

Rear suspension: Braced aluminium swingarm with single Öhlins shock and rising-rate linkage

Front/rear wheels: 16.5 inch front, 16.5 inch rear, available in a variety of rim widths

Front/rear tires: Michelin, 16.5 inch front, 16.5 inch rear, available as slick, intermediate, wet and hand-cut tires

Front brake: Twin 320mm carbon discs with radial mounted four-piston Brembo

calipers

Rear Brake: Single 220mm ventilated stainless steel disc with twin-piston Brembo caliper

Weight: 148kg, in accordance with FIM regulations

(59)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen atau pengguna sepeda motor merk Yamaha di Kota Yogyakarta yang melakukan pembeliannya pada tahun paling lama tahun 2004. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah kualitas produk sepeda motor merek Yamaha dan penayangan Moto-GP berpengaruh terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha. Alasan memilih sepeda motor merek Yamaha karena baru-baru ini Yamaha dapat mengungguli pesaing terberatnya yaitu Honda dan Suzuki dalam halmarket share.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 100 responden sebagai sampel.

Kuisioner yang dibagikan kepada responden diklasifikasikan menjadi empat bagian pertanyaan, yaitu :

1. Bagian yang pertama berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden.

2. Bagian yang kedua berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data persepsi konsumen terhadap kualitas sepeda motor merek Yamaha.

3. Bagian yang ketiga berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data persepsi konsumen terhadap penayangan

(60)

GP dengan Valentino Rossi sebagai ikon Yamaha yang disponsori oleh PT. Yamaha Indonesia (YMKI).

4. bagian keempat berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data tentang minat beli terhadap sepeda motor merek Yamaha jika dipandang dari segi kualitas dan penayangan Moto-GP.

B. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dimaksudkan untuk mengetahui valid tidaknya dan reliable tidaknya item-item pertanyaan didalam kuisioner penelitian yang sudah disebarkan. Uji instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Dalam pengujian ini koefisien korelasi kritis diperoleh dari distribusi r dengan menggunakan derajat bebas (N-2) dengan taraf signifikan sebesar 5% maka diperoleh nilai r-tabel = 0,197.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai hitung dengan tabel Jika nilai hitung lebih besar dari nilai r-tabel dan nilai r adalah positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid.

(61)

Tabel 5.2.1

Hasil uji validitas item-item kualitas

Item Nilai r-hitung Nilai r-tabel Hasil

1 0.414 0.197 Valid

2 0.716 0.197 Valid

3 0.655 0.197 Valid

4 0.589 0.197 Valid

5 0.688 0.197 Valid

6 0.671 0.197 Valid

7 0.648 0.197 Valid

Sumber : Data primer diolah (2009)

Tabel 5.2.2

Hasil uji validitas item-item penayangan Moto-GP

Item Nilai r-hitung Nilai r-tabel Hasil

1 0.587 0.197 Valid

2 0.574 0.197 Valid

3 0.510 0.197 Valid

4 0.502 0.197 Valid

5 0.486 0.197 Valid

6 0.627 0.197 Valid

7 0.647 0.197 Valid

(62)

Tabel 5.2.3

Hasil uji validitas item-item minat beli

Item Nilai r-hitung Nilai r-tabel Hasil

1 0.697 0.197 Valid

2 0.720 0.197 Valid

3 0.657 0.197 Valid

4 0.659 0.197 Valid

5 0.666 0.197 Valid

6 0.697 0.197 Valid

7 0.794 0.197 Valid

8 0.770 0.197 Valid

Sumber : Data primer diolah (2009)

2. Uji Reliabilitas

Dalam uji ini digunakan koefisien (Cronbach Alpha) yaitu koefisien yang mengidikasikan seberapa baik item-item pertanyaan memiliki korelasi positif satu sama lain, semakin tinggi koefisien reliabilitas maka korelasi antar item semakin tinggi, dan agar suatu kuisioner dapat dikatakan reliabel jika Cronbach Alpha tersebut bernilai minimal 0,6 (Sekaran dalam Sugiyono, 2000).

(63)

Tabel 5.2.4 Hasil uji reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Syarat

Reliabel Hasil

Kualitas 0.742 > 0.6 Reliabel

Penayangan Moto-GP 0.635 > 0.6 Reliabel

Minat Beli 0.855 > 0.6 Reliabel

Sumber : Data primer diolah (2009)

C. Analisis Presentase

Analisis persentase digunakan untuk menjelaskan mengenai karakteristik responden. Dalam penelitian ini karakteristik yan digunakan adalah jenis kelamin, usia dan pekerjaan.

1. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

(64)

Tabel 5.3.1

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Responden

Presentase (%)

Laki-Laki 61 61

Perempuan 39 39

Total 100 100

Grafik 5.3.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

61

39

100

0 20 40 60 80 100 120

Laki-Laki Perempuan Total

Sumber : Data primer diolah (2009)

2. Karakteristik responden menurut usia

(65)

Tabel 5.3.2

Distribusi responden berdasarkan usia

Usia Jumlah

Responden

Presentase (%)

16 – 20 tahun 13 13

21 – 25 tahun 44 44

26 - 30 tahun 17 17

31 – 35 tahun 12 12

36 – 40 tahun 8 8

> 40 tahun 6 6

Total 100 100

Grafik 5.3.2

Distibusi Responden Berdasarkan Usia

0

20

40

60

80

100

120

16

20

21

25

26

- 3

0

31

35

36

40

>

40

To

ta

l

usia ju m la h Jumlah Responden Presentase (%)
(66)

3. Karakteristik responden menurut pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok pekerjaan mahasiswa/ pelajar, pegawai negri, pegawai swasta dan lain-lain.

Distribusi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dalam tabel 5.3.3 berikut.

Tabel 5.3.3

Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Jumlah

Responden

Presentase (%)

Pelajar/ Mahasiswa 40 40

Pegawai Negri 6 6

Pegawai Swasta 40 40

Lain-lain 14 14

Total 100 100

Grafik 5.3.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pegaw ai Negri; 6; 6% Pelajar/ Mahasiswa; 40; 40% Lain-lain; 14; 14% Pegaw ai Sw asta; 40; 40%

(67)

Dari tabel 5.3.3 dapat dilihat bahwa pekerjaan responden mayoritas yang mempunyai minat beli terhadap sepeda motor merek Yamaha di Kota Yogyakarya, adalah pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta yang memiliki jumlah yang sama 40 dan presentase yang sama yaitu 40%.

D. Analisis Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Tabel 5.4.1

Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Coefficients

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 KUALITAS .750 1.333

GP .750 1.333

Sumber Data primer diolah (2009).

Dari hasil diatas dapat diketahui nilai variance infation

factor (VIF) kedua variabel, yaitu kualitas dan penayangan moto-GP adalah 1,333 lebih kecil dari 5, sehingga bisa dikatakan bahwa antr variabel independen tidak tejadi persoaan multikolinearitas. (Priyatno, 2008:41)

2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar scatterplot)

(68)

menyebar dan tidak mempunyai pola yag teratur, jadi kesimpulannya tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas (Widarjono, 2007:128)

Gambar 5.4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 2 1 0 -1 -2 -3

Scatterplot

Dependent Variable: MB

Sumber Data primer diolah (2009). 3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

Gambar 5.4.3

Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas

Regression Standardized …

2 1 0 -1 -2 -3 F re q u e n c y 12.5 10.0 7.5 5.0 2.5 0.0 Histogram

Dependent Variable: MB

Mean =5.29E-16 Std. Dev. =0.99…

(69)

Gambar 5.4.4

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: MB

Sumber Data primer diolah (2009).

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15 For Window,diperoleh grafik histogram yang menunjukan garis kurva normal (Gambar 5.4.2), berarti data yang diteliti berdistribusi normal. Demikian juga dari normal probability plots

didapatkan garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal (Gambar 5.4.3). Jadi dapat disimpulkan data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal.

1. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Tabel 5.4.5

Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Durbin-Watson

Sumber Data primer diolah (2009).

Model Durbin-Watson

(70)

Tidak ada autokorelasi Ragu-ragu

Autokorelasi positif

Ragu-ragu

Autokorelasi negatif

Durbin-Watson telah berhasil mengembangkan uji statistik yang disebut uji statistik d. Watson juga berhasil menurunkan nilai

batas bawah (dL) 1,57 dan batas atas (dU) 1,65. dan nilai hitung d= 1,842 keluar dari garis kritis maka tidak ada masalah autokorelasi. (Widarjono, 2007:128)

Gambar 5.4.6 Statistik Durbin-Watson d

0 dL dU 2 4- dU 4- dL 4

0 1,57 1,65 4-1,65 4-1,57 4

Sumber Data primer diolah (2009). Durbin-Watson (d)

(71)

E. Analisis Variabel Minat Beli

Pada pengukuran ini variabel minat beli berlaku sebagai variabel dependen dengan variabel independen adalah kualitas dan penayangan moto-GP. Hipotesis dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut :

: Kualitas produk sepeda motor merk Yamaha dan penayangan

MOTO-GP tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. : Kualitas produk sepeda motor merk Yamaha dan penayangan

MOTO-GP berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 15 For Window,

diperoleh analisis regresi sebagai berikut :

Tabel 5.5.1

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,536a ,290 ,275 3,568 1,842

Sumber Data primer diolah (2009).

Tabel 5.5.2

ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 503,479 2 251,740 19,770 ,000(a)

Residual 1235,111 97 12,733

(72)

Sumber Data primer diolah (2009).

Tabel 5.5.3

Coefficients

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 7.559 4.053 1.865 .065

KUALITAS .411 .132 .307 3.108 .002

GP .476 .150 .314 3.180 .002

Sumber Data primer diolah (2009).

Dari tabel 5.5.2 diatas terlihat bahwa nilai signifikansi (α) untuk model regresi adalah 0,000 (dibawah 0,05) dengan perincian untuk masing-masing variabel pada tabel 5.5.3 sebagai berikut :

ditolak dan diterima. Dapat dilihat secara parsial dari hasil uji

t dalam variabel kualitas, dimana t hitung sebesar 3.108 > t tabel sebesar 1.98, sedangkan dalam variabel penayangan moto-GP hasil t hitung adalah 3.180 > dari t tabel 1.98. Secara simultan pada tabel 5.5.2 terlihat hasil F hitung adalah 19,770 >dari F tabel 3,090. Jadi Kualitas produk sepeda motor merek Yamaha dan Penayangan moto-GP yag di sponsori oleh Yamaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha, dengan persamaan Y=

7,599+0,411x1+ 0,476x2dimana Y adalah minat beli, x1 = kualitas dan x2=

(73)

Dengan demikian hipotesis ( ) yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini yaitu Kualitas produk sepeda motor merk Yamaha dan penayangan MOTO-GP berpengaruh terhadap minat beli konsumen,

terbukti.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data, selanjutnya penulis akan menguraikan hasil-hasil analisis tersebut secara terperinci sesuai dengan permasalahannya.

1. Analisis Variabel kualitas

(74)

dibandingkan sepeda motor merk lain. Sebagian besar konsumen beranggapan bahwa aspek estetika yang melekat pada sepeda motor merek Yamaha sangat diperhatikan, karena produk Yamaha memang sangat cocok digunakan untuk kalangan muda, sehingga menimbulkan konsekuensi bahwa desain body yang sporty, corak dan warna, knalpot dan velg racing dalam penelitian ini memperoleh kriteria yang tinggi. Maka tidak heran kalau produk-produk Yamaha di Kota Yogyakarta saat ini sangat digemari oleh kalangan muda baik mahasiswa maupun kalanan muda yang sudah bekerja sebagai pegawai swasta.

Sedangkan dari data kuisioner, aspek terkecil yang mampengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha di Kota Yogyakarta adalah dalam hal daya tahan atau keawetan sepeda motor merek Yamaha. Hal tersebut dikarenakan para konsumen melakukan perbandingan dengan sepeda motor merek lain dalam hal daya tahan. Kebanyakan para konsumen membandingkannya dengan sepeda motor merek Honda. Disamping itu, kalangan muda tidak terlalu memikirkan akan daya tahan akan sepeda motor merek Yamaha, maka menimbulkan konsekuensi aspek daya tahan yang melekat pada sepeda motor merek Yamaha kurang diperhatikan. 2. Analisis Variabel Penayangan MOTO-GP

(75)
(76)

mempunyai minat beli yang tinggi terhadap sepeda motor merek Yamaha.

Sedangkan dari data kuisioner, aspek terkecil yang mampengaruhi minat beli sepeda motor merek Yamaha di Kota Yogyakarta adalah dalam hal kecocokan secara geografis. Hal ini disebabkan karena perlombaan Moto-GP digelar di berbagai Negara, konsumen di Indonesia kebanyakan hanya menonton di televise saja.

3. Analisis Variabel kualitas dan Penayangan Moto-GP

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dan diolah dalam penelitian ini menunjukan bahwa variabel kualitas yang meliputi Kinerja, Features, Kehandalan, Daya Tahan, Pelayanan, Estetika, Reputasi dan Citra Produk, serta variabel penayangan Moto-GP yang meliputi Consistency, Keterjangkauan Audiense Sasaran, Kecocokan Secara Geografis. Kesesuaian Dengan program komunikasi, Simbol Kepribadian, Keahlian Teknik, secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha. Sedangakan untuk variabel kualitas yang meliputi Kinerja, Features,

Kehandalan, Daya Tahan, Pelayanan, Estetika, Reputasi dan Citra Produk, serta variabel penayangan Moto-GP yang meliputi

(77)

Kepribadian, Keahlian Teknik, secara individual (parsial) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha. Artinya seseorang mempunyai minat beli untuk produk sepeda motor merek Yamaha karena mereka mengerti akan kualitas produk tersebut terutama dalam hal estetika, serta mereka sangat menyenagi penayangan moto-GP khususnya Valentino Rossi sebagai ikon Yamaha yang sangat mendukung

(78)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, penelitian tentang minat beli sepeda motor merek Yamaha di Kota Yogyakarta, di 5 dealer yaitu Yamaha Center I jalan Mangkubumi, Yamaha Center II di Jalan Diponegoro, Yamaha SBM Karang Waru Jalan Magelang, Yamaha SBM Gejayan, dan Yamaha Harpindo Jalan Mataram, mayoritas responden adalah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 61%, sedangkan mayoritas responden berdasarkan usia adalah usia 21 – 25 tahun yaitu 44%, mayoritas dan responden berdasarkan pekerjaan adalah pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta dengan jumlah yang sama yaitu 40%.

2. Kualitas yang dirasakan oleh konsumen sepeda motor merek Yamaha, berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha yang diukur berdasarkan hasil uji t, dimana t hitung 3.108 (bernilai positif) lebih besar dari t tabel 1.98 dan secara simultan terlihat hasil F hitung adalah 19,770 lebih besar dari F tabel 3,090 yang menyebabkan ditolak atau diterima.

(79)

Hubungan antara kedua variabel tersebut positif pada nilai beta yaitu sebesar 0,307 (tabel 5.5.3).

Dengan melihat pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas dalam hal ini yang menyangkut Kinerja, Features,

Kehandalan, Daya Tahan, Pelayanan, Estetika, Reputasi dan Citra Produk, memang memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha. Ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas sepeda motor merek Yamaha maka semakin tinggi pula minat beli terhadap sepeda motor merek Yamaha

3. Penayangan Moto-GP yang dinikmati oleh konsumen sepeda motor merek Yamaha dengan Valentino Rossi sebagai ikon Yamaha, berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha yang diukur berdasarkan hasil uji t, dimana t hitung 3.180 (bernilai positif) lebih besar dari t tabel 1.98 dan secara simultan terlihat hasil F hitung adalah 19,770 lebih besar dari F tabel 3,090 yang menyebabkan ditolak atau diterima.

Hubungan antara kedua variabel tersebut positif pada nilai beta yaitu sebesar 0,314 (tabel 5.5.3).

(80)

Kesesuaian Dengan program komunikasi, Simbol Kepribadian, Keahlian Teknik, memang memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli sepeda motor merek Yamaha.

B. Saran

Dari kesimpulan-kesimpulan yang disampaikan diatas, terdapat beberapa saran yang disampaikan dalam penelitian ini :

1. Untuk meningkatkan kebutuhan konsumen akan kualitas, produsen dapat mengusahakan hal-hal yang mampu meningkatkan persepsi positif dibenak konsumen terhadap kualitas. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan deferensiasi produk dari PT. Yamaha sendiri, dan inovasi yang tiada henti-hentinya serta menggunakan teknologi-teknologi terbaru yang dapat meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang kualitas yang baik yang dimiliki oleh sepeda motor merek Yamaha.

(81)

PT. Yamaha harus lebih selektif dalam mencari rising star yang baru untuk menggantikan Rossi apabila Rossi sudah tidak bisa lagi memenangkan persaingan moto-GP, sehingga citra merek sepeda motor merek Yamaha dapat terjaga dan selalu positif dibenak konsumen yang akan menimbulkan besarnya minat beli.

C. Keterbatasan Penelitian

(82)

Aksara

Husein, Umar. 2003.Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa: Galia Indonesia Kartajaya, Hermawan. 2006.On Brand.Jakarta : Mizan

Kartajaya, Hermawan. 2006.On Selling.Jakarta : Mizan Kartajaya, Hermawan. 2006.On Targeting.Jakarta : Mizan

Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian.Edisi ke-6. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran Indonesia. Edisi kedua. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. Dan Susanto. AB. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.Jakarta : Salemba empat

Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi kedelapan. Jilid II. Jakarta : Erlangga

Novena, K. Maria. 2008. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Dimensi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Supra X 125. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Nurastuti, Wiji. 2007.Metodologi Penelitian.Yogyakarta : Ardana Media

Peter, J.Paul dan Olson, Jerry. 1999. Consumer Behavior : Perilaku Konsumen dan Strategi Marketing. Edisi keempat. Jakarta : Erlangga

Priyatno, Duwi. 2008.Mandiri Belajar SPSS.Yogyakarta : Mediakom.

Shimp, Terence. A. 2000.Periklanan dan Promosi. Edisi kelima. Jilid II. Jakarta : Erlangga

(83)

Widarjono, Agus. 2007. Ekonmetrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta : Ekonisia

Winkel. 1991.Bimbingan konseling Pada Institusi Pendidikan. Jakarta: Erlangga

www.Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia 2004 – 2008.com

www.Yamaha Kencana Motor Indonesia 2004 – 2008.com

(84)
(85)

Jenis Kelamin :………

Pekerjaan :………

Usia : ………

Dalam rangka penelitian tentang PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PENAYANGAN MOTO-GP (SPONSORSHIP EVENT) TERHADAP MINAT BELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA di DIY (Kota) saya mohon bantuan dan kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/i untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan produk sepeda motor merk Yamaha.

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan studi pada program S-1 Jurusan Ekonomi Program studi Manajemen Sanata Dharma.

Kesungguhan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan Bpk/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya sangat membantu penelitian ini.

Atas bantuan dan kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/i saya ucapkan banyak terima kasih.

(86)

No KUALITAS SS S N TS STS

1

Sepeda motor merk Yamaha memiliki fitur yang lengkap.

2

Sepeda motor merk Yamaha handal di segala kondisi.

3

Sepeda motor merk Yamaha memiliki kinerja

(Performance)yang stabil. 4

Sepeda motor merk Yamaha memiliki daya tahan dan masa pakai yang lama (awet).

5

Sepeda motor merk Yamaha memiliki kecepatan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemeliharaan.

6

Sepeda motor merk Yamaha memiliki corak, rasa dan daya tarik tersendiri dibandingkan sepeda motor merk lain.

7

(87)

No PENAYANGAN MOTO-GP (SPONSORSHIP EVEN)

SS S N TS STS

1

PT. Yamaha sebagai sponsor utama penayangan Moto-GP yang konsisten dengan citra merek sepeda motor merek Yamaha. 2

Penayangan Moto-GP dapat menjangkau seluruh peminat sepeda motor Yamaha

3

Penayangan Moto-GP tepat ditayangkan di Indonesia karena menunjukan kecocokan secara geografis.

4

Penayangan Moto-GP adalah program komunikasi pemasaran yang tepat untuk konsumen dan calon pembeli.

5

PT. Yamaha sebagai sponsor utama

Gambar

Grafik 1.1.1
Tabel 1.1.1
Gambar 2.3.1
Gambar 4. 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Praktikum ini bertujuan untuk: 1) mengenal lalat buah ( Drosophila melanogaster ), 2) membedakan seks lalat buah dewasa secara morphologik, 3) mempelajari

Selain pemanggilan dengan cara tersebut di atas, dalam hal tempat kediaman tergugat tidak jelas atau tidak mempunyai tempat kediaman yang tetap, pemanggilan

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam

letter r; wrote 130 poems without using that letter, he also omitted the letter r from his daily conversation for 17 years….. 1945) proved the one time pad guaranties

Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar.. Jika

repulsive so that Jonas is forced to search for a new set of satisfiers that is higher in level. The memories he

Sebaliknya individu dengan kontrol diri rendah, cenderung bertingkah laku yang tidak sesuai atau perilakunya menyimpang dari kaidah atau norma- norma dan aturan-aturan yang

1221103450, Skripsi, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Widya Dharma Klaten, pengaruh higienis terhadap keputusan pembelian produk Sari Roti di kecamatan