• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG"

Copied!
218
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

NOTA KESEPAKATAN

ANTARA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR : 910/ 53 /BAPPEDA TANGGAL 2 NOVEMBER 2016

DAN

NOMOR 56 TAHUN TANGGAL 2 NOVEMBER 2016

TENTANG

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

TAHUN ANGGARAN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1.

Nama

:

DR. YUSWANDI A. TEMENGGUNG

Jabatan

:

Plt. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung

Alamat Kantor

:

Komplek

Perkantoran

Pemerintah

Provinsi

Kepulauan

Bangka

Belitung,

Air

Itam

Pangkalpinang

bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

2.

a.

Nama

:

DIDIT SRIGUSJAYA, SH., MH.

Jabatan

:

Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Alamat Kantor

:

Komplek

Perkantoran

Pemerintah

Provinsi

Kepulauan

Bangka

Belitung,

Air

Itam

(3)

b.

Nama

:

HENDRA APOLLO, ST., M.Si

Jabatan

:

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Alamat Kantor

:

Komplek

Perkantoran

Pemerintah

Provinsi

Kepulauan

Bangka

Belitung,

Air

Itam

Pangkalpinang

c.

Nama

:

AMRI CAHYADI, ST.

Jabatan

:

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Alamat Kantor

:

Komplek

Perkantoran

Pemerintah

Provinsi

Kepulauan

Bangka

Belitung,

Air

Itam

Pangkalpinang

d.

Nama

:

DEDY YULIANTO, SE.

Jabatan

:

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Alamat Kantor

:

Komplek

Perkantoran

Pemerintah

Provinsi

Kepulauan

Bangka

Belitung,

Air

Itam

Pangkalpinang

sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) perlu disusun Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah, untuk

selanjutnya dijadikan sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2017.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dan mengacu pada kesepakatan antara DPRD

dan Pemerintah Daerah tentang Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2017,

para pihak sepakat terhadap Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang

meliputi rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah Tahun Anggaran

2017, Prioritas belanja daerah, Plafon Anggaran Sementara setiap urusan dan

setiap perangkat daerah, Plafon Anggaran Sementara program dan kegiatan, Plafon

(4)
(5)

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

ii

DAFTAR ISI

Halaman

NOTA KESEPAKATAN ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ...

iii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang ...

1

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan PPAS...

2

1.3 Landasan Hukum ...

2

1.4 Sistematika ...

5

BAB II RENCANA PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN DAERAH ...

6

2.1 Rencana Pendapatan...

6

2.2 Rencana Pembiayaan ...

8

BAB III PRIORITAS BELANJA DAERAH ...

10

3.1 Belanja Daerah Tahun 2017 ...

10

3.2 Sasaran Pembangunan Tahun 2017 ...

19

BAB IV PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA...

25

4.1 Plafon Anggaran Sementara Belaja Tidak Langsung ...

25

4.2 Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Belanja Lamgsung

Peragkat Daerah ...

28

4.3 Plafon Sementara Berdasarkan Urusa Pemerintahan ...

30

4.4 Dukungan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Terhadap

Prioritas Provinsi ...

33

4.5 Plafon Perangkat Daerah (PD) dan Program/Kegiatan Prioritas

Per PD ...

45

(6)

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1. Target Pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun Anggaran 2017 ... 7

Tabel II.2. Target Pembiayaan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun Anggaran 2017 ...

9

Tabel III.2. Keselarasan antara Dimensi Pembangunan, Prioritas dan Sasaran

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 ...

21

Tabel III.3. Matriks Indikator Sasaran ...

23

Tabel IV.1. Belanja Tidak Langsung Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ..

25

Tabel IV.2. PPAS Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

Anggaran 2017 ...

28

Tabel IV.3. Plafon Anggaran Sementara Bedasarkan Urusan Pemerintahan Tahun

2017 ...

30

Tabel IV.4. Dukungan Anggaran terhadap Prioritas Pembangunan Provinsi ...

34

(7)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan dan penganggaran adalah suatu proses untuk menentukan tindakan

masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber

daya yang tersedia. Dalam rangka menyelenggarakan pemerintah daerah, maka

perencanaan dan penganggaran merupakan satu kesatuan pembangunan yang

menghasilkan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan

Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), serta

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan dokumen anggaran

tahunan daerah yang disusun berdasarkan pendekatan kinerja. Alokasi

pembiayaan (anggaran) direncanakan dengan mengutamakan pencapaian hasil

kerja (kinerja) yang telah ditetapkan.

Kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah disusun dan

dituangkan kedalam Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017.

RKPD tersebut memuat arah dan tujuan pembangunan yang akan dicapai dalam

kurun waktu satu tahun. Kebijakan pembangunan tahunan yang didukung oleh

penganggaran dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD (KUA), dimana kebijakan

umum anggaran tersebut merupakan implementasi dari RKPD yang bersumber dari

dana APBD Provinsi sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

Dalam rangka proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD), Pemerintah Daerah menyusun Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS) berdasarkan Kebijakan Umum APBD (KUA) yang telah sepakati

(Permendagri 13 Tahun 2006 sebagaimana yang telah diubah beberapa kali,

terakhir melalui Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah. Rancangan PPAS ini disampaikan dengan

menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan serta menyusun

plafon anggaran sementara untuk masing-masing program.

Dokumen PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal

anggaran yang diberikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk

setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran

Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) sebelum disepakati dengan Dewan

(8)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

2

Perwakilan

Rakyat

Daerah.

Oleh

karena

itu

PPAS

disusun

untuk

mengimplementasikan Kebijakan Umum APBD dan dituangkan dalam Nota

Kesepakatan Pemerintah Daerah dan DPRD.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berusaha mempercepat penyusunan Rancangan APBD supaya

pelaksanaan pembangunan tahun 2017 dapat mencapai sasaran dan tujuan yang

diharapkan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan PPAS

Maksud Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2017 adalah

agar tersedianya dokumen kebijakan yang dapat dijadikan acuan bagi setiap

Perangkat Daerah (PD) dalam menentukan batas maksimal anggaran untuk

alokasi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Sedangkan tujuan dari penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

(PPAS)

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2017 adalah untuk :

1. Menyediakan dokumen yang memuat target dari pendapatan dan penerimaan

daerah, belanja daerah serta target pembiayaan daerah;

2. Menyediakan dokumen yang berisi plafon anggaran sementara berdasarkan

Perangkat Daerah, urusan pemerintahan dan program’kegiatan;

3. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien,

berkeadilan dan berkelanjutan dalam pelaksanaan pembangunan daerah;

4. Menjamin terciptanya keterkaitan, konsistensi dan sinergitas antara

perencanaan (RKPD), penganggaran (KUA, PPAS, APBD), pelaksanaan dan

pengawasan pembangunan (Monitoring dan Evaluasi Pembangunan) antar

wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan secara

terpadu, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota;

5. Sebagai acuan/pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)

Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2017.

1.3 Landasan Hukum

Landasan hukum yang dijadikan dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun

Anggaran 2017 adalah:

1

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

(9)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

3

2

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4355);

3

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan

Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

4

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4335);

6

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4400);

7

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

8

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

9

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

10 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

(10)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

4

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

12 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

13 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4664);

14 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

15 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 310);

16 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518);

17 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 874);

18 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 13 Tahun

2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Seri E);

19 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 Tahun 2013

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2013 Nomor 1 Seri D);

20 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 7 Tahun 2015

tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2015 Nomor 5 Seri E);

(11)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

5

21 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 14 Tahun

2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2016 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015

Nomor 3 Seri A);

22 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 6 Seri E);

23 Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 (Berita

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2016 Nomor 21 Seri E).

23.1 Sistematika

Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun Anggaran 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I

:

Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, tujuan, dasar hukum dan sistematika

penyusunan PPAS Tahun Anggaran 2017

Bab II

:

Rencana Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah

Menguraikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pendapatan Daerah, meliputi kebijakan pendapatan daerah yang

akan dilakukan pada tahun 2017.

b. Pembiayaan Daerah, meliputi kebijakan penerimaan pembiayaan

dan kebijakan pengeluaran pembiayaan.

Bab III

:

Prioritas Belanja Daerah

Menguraikan Belanja Daerah, meliputi kebijakan belanja daerah,

kebijakan belanja tidak langsung dan langsung dan target

pembangunan tahun 2017.

Bab IV

:

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Menguraikan plafon anggaran sementara berdasarkan urusan dan

Perangkat Daerah serta memuat matriks prioritas program dan plafon

anggaran.

Bab V

Penutup

(12)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

6

BAB II

RENCANA PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN DAERAH

2.1 Rencana Pendapatan

Perubahan regulasi yang mengatur tentang Pemerintahan Daerah dari yang

semula diatur melalui Undang-Undang 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang

Nomor 23 tahun 2014, berimplikasi terhadap bertambahnya kewenangan daerah

provinsi. Bahwa salah satu indikator dari terwujudnya kemandirian daerah otonomi

adalah kemampuan daerah untuk membiayai sendiri. Oleh karenanya, sebagai

representasi dari hal tersebut maka upaya untuk menggali sumber-sumber

penerimaan penerimaan daerah menjadi suatu yang penting untuk dilakukan

dalam rangka peningkatan pendapatan daerah.

Berkenaan dengan pengelolaan anggaran pendapatan daerah, meskipun

pendapatan merupakan modal utama pembangunan, namun harus diperhatikan

bahwa kendala upaya peningkatan pendapatan melalui peningkatan pajak dan

retribusi daerah diupayakan tanpa harus menambah beban masyarakat. Sumber

pendapatan asli daerah yang berasal dari pajak dan retribusi masih perlu

ditingkatkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan mempertimbangkan

kemampuan masyarakat dan kemampuan dunia usaha dan kondisi makro

perekonomian daerah.

Selain peningkatan pendapatan melalui PAD, sumber pendapatan lain juga perlu

ditingkatkan, antara lain Bagian Laba BUMD, Lain-Lain Pendapatan yang Sah,

Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak. Harapan

kedepannya porsi DAU akan dibantu dengan sumber-sumber pendapatan yang

dapat diusahakan oleh daerah.

Kebijakan Keuangan Daerah tahun anggaran 2017 diarahkan melalui upaya

peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan pengendalian pungutan

sektor pajak daerah, optimalisasi retribusi daerah, pendayagunaan aset daerah

dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; peningkatan dana

perimbangan dari Dana Alokasi Umum dan bagi hasil pajak, bukan pajak serta

peningkatan kerjasama Pemerintah dan Swasta.

Tantangan serta prospek perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sebagaimana disampaikan pada RKPD dan KUA Tahun 2017, maka dapat

(13)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

7

disajikan analisa dan proyeksi sumber-sumber pendapatan daerah sebagaimana

tertuang pada Tabel II.1.

Tabel II.1

Target Pendapatan Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2017

Kode

Uraian

Proyeksi /Target

2017

(1)

(2)

(3)

1.1

Pendapatan Asli Daerah

666.837.986.746,16

1.1.1

Pajak daerah

557.198.425.109,57

1.1.2

Retribusi daerah

15.373.205.014,87

1.1.3

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

6.500.000.000,00

1.1.4

Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

87.766.356.621,72

1.2

Dana perimbangan

1,554.746.797.999,00

1.2.1

Dana bagi hasil pajak/Bagi hasil bukan pajak

130.875.389.999,00

1.2.2

Dana alokasi umum

1,175.526.208.000,00

1.2.3

Dana alokasi khusus

248.345.200.000,00

1.3

Lain-lain pendapatan daerah yang sah

10.000.000.000,00

1.3.1

Hibah

-

1.3.2

Dana darurat

-

1.3.3

Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah

lainnya

-

1.3.4

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

-

1.3.5

Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya**)

-

1.3.6

Sumbangan Pihak Ketiga

10.000.000.000,00

Jumlah Pendapatan Daerah (1.1 +1.2+1.3)

2.231.584.784.745,16

Berdasarkan tabel II.1 tentang Target pendapatan Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahun 2017

target pendapatan asli daerah adalah sebesar Rp

.

666.837.986.746,16 Upaya

untuk meningkatkan PAD melalui realisasi penerimaan tahun lalu, potensi dan

asumsi pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi daerah, potensi dan asumsi

pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi masing-masing jenis

penerimaan. Upaya lain untuk meningkatkan PAD adalah mendorong

pertumbuhan sektor-sektor unggulan daerah yang akan mampu menciptakan

lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Selain itu, peningkatan investasi juga

bisa meningkatkan pertumbuhan PAD.

Dana perimbangan tahun 2017 adalah sebesar Rp 1.554.746.797.999,00. Jumlah

dana perimbangan tersebut termasuk telah memperhitungkan penambahan DAU

(14)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

8

untuk belanja gaji guru pada pendidikan menengah yang pada tahun 2017 telah

mejadi kewenangan provinsi. Dana perimbangan merupakan salah satu bentuk

pendapatan daerah. Daerah diberikan dana perimbangan melalui APBN yang

bersifat transfer. Dana perimbangan masih menjadi ketergantungan daerah. Oleh

karena itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tergabung dalam

provinsi

kepulauan

mengusahakan

agar

perhitungan

dana

DAU

ini

mempertimbangkan luas laut. Kedepannya kita berharap dapat mengurangi

ketergantungan ini dengan mencari sumber-sumber pendapatan baru.

Pada tahun 2017 daerah harus mengoptimalkan dana perimbangan melalui dana

DAU, Tugas Pembantuan dan DAK. Untuk itu langkah yang harus diambil daerah

adalah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota

dalam penyusunan dana perimbangan agar memperoleh porsi yang lebih besar.

Untuk pos lain-lain pendapatan daerah yang sah pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung menargetkan sebesar Rp 10.000.000.000,00. Lain-lain

pendapatan daerah yang sah ini merupakan salah satu bentuk pendapatan

daerah.

2.2 Rencana Pembiayaan

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan antara

pendapatan dan belanja, sehingga defisit anggaran diupayakan untuk

diminimalkan. Jika pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran

berjalan, arah pengelolaan pembiayaan harus berdasarkan prinsip kemampuan

dan kesinambungan fiskal daerah.

Dalam rangka menutup defisit anggaran, daerah dapat melakukan pinjaman

daerah yang bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga

keuangan Bank, lembaga keuangan bukan Bank dan masyarakat sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penerimaan pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan

untuk menutupi defisit anggaran yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja

daerah dibanding dengan pendapatan yang diperoleh. Kebijakan penerimaan

pembiayaan melalui, penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Anggaran Sebelumnya (SiLPA).

Pengeluaran pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan

yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,

baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun

anggaran berikutnya.

Arah kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun Anggaran 2017 sebagaimana yang tergambar pada Tabel II.2,

diarahkan pada:

(15)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

9

1) Meningkatkan pembentukan dana cadangan untuk mengantisipasi apabila

terjadi kejadian luar biasa pada Tahun 2017;

2) Menggunakan SILPA untuk pembayaran pembentukan dana cadangan;

3) SILPA diupayakan menurun seiring dengan semakin efektifnya penggunaan

anggaran.

4) Sementara itu, arah kebijakan pengeluaran pembiayaan pada tahun 2017

salah satunya adalah melakukan penyertaan modal (investasi) daerah.

Adapun target dan kebijakan pembiayaan daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2017 adalah sebagaimana yang disajikan pada Tabel II.2

berikut:

Tabel II.2

Target Pembiayaan Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2017

Kode

Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan

Daerah

Proyeksi/Target 2017

(1)

(2)

(3)

3.1

Penerimaan pembiayaan

373.609.327.208,96

3.1.1

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya

(SILPA)

373.609.327.208,96

3.1.2

Pencairan Dana Cadangan

-

3.1.3

Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

-

3.1.4

Penerimaan pinjaman daerah

-

3.1.5

Penerimaan kembali pemberian pinjaman

-

3.1.6

Penerimaan piutang daerah

-

Jumlah Penerimaan Pembiayaan

373.609.327.208,96

3.2

Pengeluaran pembiayaan

-

3.2.1

Pembentukan dana cadangan

-

3.2.2

Penyertaan modal (Investasi) daerah

5.000.000.000,00

3.2.3

Pembayaran pokok utang

-

3.2.4

Pemberian pinjaman daerah

-

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan

-

Jumlah Pembiayaan Netto

368.609.327.208,96

3.3

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun

Berkenaan (SiLPA)

(16)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

10

BAB III

PRIORITAS BELANJA DAERAH

3.1 Belanja Daerah Tahun 2017

Tujuan Perencanan Pembangunan Nasional sebagaimana yang tercantum pada

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional adalah untuk mendukung koordinasi antar pelaku

pembangunan dan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik

antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara

pusat dan daerah.

Dalam upaya melaksanakan sinkronisasi dan integrasi pembangunan antara

pusat dan daerah, maka prioritas pembangunan dan prioritas belanja daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 mengacu pada target

pembangunan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.

Adapun visi RPJMN 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”. Untuk mewujudkan

visi tersebut ditetapkan 7(tujuh) misi Pembangunan, yaitu :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya

maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan

masyarakat

maju,

berkeseimbangan,

dan

demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam

kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas

itu disebut

NAWA CITA

, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

(17)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

11

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa

Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, APBD merupakan

dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran,

dengan komponen pokoknya adalah pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Penyusunan APBD sesuai dengan peraturan perundangan diawali dengan proses

musyawarah

Perencanaan

Pembangunan

(Musrenbang)

yang

hasilnya

dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang

selanjutnya dipergunakan sebagai dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran

(KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Anggaran

Pendapatan Belanja dan Belanja Daerah adalah salah satu wujud dari

pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan secara terbuka dan

bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana

diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara. Penyusunan APBD harus disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan

daerah yang dinamis diseimbangkan dengan prioritas pembangunan yang relevan

berdasarkan kemampuan keuangan daerah, sinkronisasi dan integrasi kebijakan

pemerintah pusat, provinsi sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Pengelolaan keuangan di daerah meliputi mobilisasi pendapatan, penetapan

alokasi belanja daerah, dan mobilisasi pembiayaan. Untuk memenuhi

sufficient

condition

bagi pengelolaan keuangan daerah yang baik maka daerah perlu

memahami dan menggali potensi/keunggulan daerah serta mengidentifikasi

pokok-pokok permasalahan yang ada. Daerah juga perlu menentukan arah

pembangunannya dalam rencana tahunan, jangka menengah hingga jangka

panjang yang masing-masing dituangkan ke dalam RKPD (Rencana Kerja

(18)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

12

Pemerintah Daerah), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah) dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah).

Prioritas-prioritas pembangunan dalam RKPD, RPJMD dan RPJPD inilah yang akan

menentukan pola alokasi belanja di daerah selain sumber-sumber pembiayaannya

yang ideal.

Dalam upaya untuk mencapai seluruh rencana tindak yang ada pada dokumen

perencanaan lima tahunan dan satu tahunan, perlu ditetapkan arah pengelolaan

keuangan daerah. Arah pengelolaan ini dimaksudkan agar seluruh sumber daya

keuangan daerah dapat dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien. Arah

pengelolaan tersebut meliputi arah pengelolaan pendapatan daerah, arah

pengelolaan belanja daerah dan arah pengelolaan pembiayaan daerah.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas guna mendukung upaya percepatan

pertumbuhan

ekonomi

dan

pemantapan

stabilitas

ekonomi

daerah,

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan umum

kepada masyarakat, maka kebijakan keuangan (anggaran) dalam tahun 2017 di

Kepulauan Bangka Belitung diarahkan untuk:

1. Optimalisasi pengumpulan sumber-sumber pendapatan daerah, peningkatan

efisiensi dan efektifitas belanja daerah serta peningkatan dan perbaikan

manajemen keuangan daerah;

2. Memantapkan kondisi ketahanan fiskal daerah yang berkelanjutan dengan

cara: (1) melanjutkan langkah-langkah konsolidasi fiskal dengan menjaga

tingkat defisit yang terkendali dari aspek pembiayaan daerah, (2) peningkatan

manajemen keuangan daerah yang lebih efektif dan efisien.

3. Memenuhi kriteria holistik-tematik, integratif dan spasial

;

4. Belanja program/kegiatan harus yang merupakan kewenangan Provinsi

sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah bersangkutan

sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014;

5. Memiliki korelasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

2012-2017;

6. Merupakan respon relevan terhadap isu stategis dan masalah yang mendesak

dan faktual yang dihadapi pada tahun 2017;

7. Program dan kegiatan terpilih merupakan program/kegiatan yang menyentuh

secara langsung bagi usaha pemecahan masalah mendasar yang dihadapi

oleh masyarakat;

8. Selaras dan konsisten dengan kebijakan pemerintah pusat untuk

mengantisipasi dan penyelesaian target-target pembangunan nasional; dan

9. Sesuai dengan pagu anggaran indikatif sementara.

(19)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

13

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya secara spesifik, agar

arah kebijakan belanja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung difokuskan pada

upaya untuk mendukung tema pembangunan dan penyelesaian isu strategis yang

dilakukan melalui pola pembelanjaan yang proporsional, efisien, dan efektif, upaya

tersebut, antara lain adalah :

1) Meningkatkan Perekonomian dan Kesejahteraan masyarakat. Karena esensi

utama penggunaan dana APBD adalah untuk meningkatkan perekonomian

dan kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan

peningkatan program-program yang berorientasi pada masyarakat dan

berupaya melaksanakan realisasi belanja daerah tepat waktu dengan

mendorong proses penetapan Perda APBD secara tepat waktu pula.

2) Meningkatkan kualitas anggaran belanja daerah melalui pola penganggaran

yang berbasis kinerja dengan pendekatan holistik tematik, integrative dan

spasial pembangunan yang disertai sistem pelaporan yang makin akuntabel.

3) Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20% dari total belanja

daerah (APBD) tahun 2017 dalam rangka peningkatan indeks pendidikan

meliputi Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah (AMH dan RLS).

Sesuai dengan UUD Tahun 1945 ayat (4) menyatakan “Negara

memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen

dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan

pendidikan nasional” Selain itu, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pasal 49 ayat (1) menyatakan “Dana pendidikan selain

gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 % dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan

dan minimal 20 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

4) Mengalokasikan anggaran untuk kesehatan sebesar 10% sesuai perintah UU

Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 171 ayat (2) menyatakan:”Besar anggaran

kesehatan pemerintah daerah provinsi,kabupaten/kota dialokasikan minimal

10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar

gaji”, guna peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan.

5) Mengalokasikan kebutuhan belanja

fixedcost, regularcost

, dan

variablecost

secara terukur dan terarah, yaitu:

a) Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan

operasional kantor (biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan

perawatan mobil);

b) Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin sebagai

pelaksanaan TUPOKSI Perangkat Daerah (PD), yang meliputi kegiatan

koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian & evaluasi;

(20)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

14

c) Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung

program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan SKPD;

d) program/kegiatan yang telah menjadi komitmen Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung (

committedbudget

).

6) Meningkatkan alokasi anggaran yang makin diorientasikan bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

7) Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan dalam

penentuan anggaran belanja dengan visi dan misi 2012-2017, serta anggaran

belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran tetap terukur.

8) Mendukung Prioritas Pembangunan Provinsi sebagai berikut:

1) Mengembangkan

One Village One Product

(OVOP) dan Koperasi

Komoditi,

prioritas ini dipilih sebagai upaya untuk;

a) Menguatkan kapasitas Koperasi dan UKM berbasis komoditi daerah.

b) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan konsumsi masyarakat.

c) Pengembangan sentra-sentra pembangunan produk unggulan

daerah.

d) Meningkatkan daya beli masyarakat

e) Penyediaan

lapangan

pekerjaan

dan

penurunan

angka

pengangguran.

2)

Penguatan

Rural Urban Linkages,

prioritas ini dipilih untuk:

a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.

b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses

pembangunan.

c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendidikan, kesehatan, dan

pendapatan masyarakat Bangka Belitung.

d) Meningkatkan kemandirian usaha dan kualitas tenaga kerja.

3)

Peningkatan Pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun,

dalam rangka

meningkatkan angka melek huruf menjadi 96,11%, angka lama sekolah

menjadi 7,84%, angka partisipasi murni (APM) pendidikan 74,88%, angka

partisipasi kasar (APK) pendidikan 98,72%, angka partisipasi sekolah

(APS) pendidikan 70,30%. Secara umum prioritas ini dipilih untuk:

a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.

b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses

(21)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

15

c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendidikan masyarakat Bangka

Belitung.

4)

Peningkatan Pelayanan Kesehatan

, dalam rangka mewujudkan

peningkatan layanan rujukan dan pengembangan layanan kesehatan di

tingkat kecamatan. Secara umum prioritas ini dipilih untuk:

a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.

b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses

pembangunan.

c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas kesehatan masyarakat Bangka

Belitung.

5)

Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan

, dalam

upaya

menurunkan

persentase

penduduk

miskin

dan

tingkat

pengangguran. Secara umum prioritas ini dilipih untuk :

a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.

b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses

pembangunan.

c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendapatan masyarakat Bangka

Belitung.

d) Meningkatkan kemandirian usaha dan kualitas tenaga kerja.

6)

Program SATAM EMAS

(Satu Kecamatan Satu Milyar), melalui

pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat di

kecamatan. Secara umum prioritas ini dipilih untuk:

a) Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangka Belitung.

b) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses

pembangunan.

c) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendapatan masyarakat Bangka

Belitung.

7)

Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

, melalui pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, pengawasan dan

penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan,

peningkatan fungsi dan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan

masyarakat, perlindungan dan konservasi sumberdaya alam. Secara

khusus prioritas ini dipilih untuk :

a) Pengendalian dan pemeliharaan kualitas lingkungan hidup dan

sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan.

(22)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

16

b) Pencegahan kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung

dan daya tampung lingkungan.

8)

Fasilitasi Reklamasi lahan kritis dan lahan bekas tambang

, melalui

pengendalian perusakan linkungan hidup, pengawasan dan penertiban

kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan, peningkatan fungsi

dan daya dukung DAS berbasis pemberdayaan masyarakat,

9)

Pemberdayaan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata

, melalui

pengembangan kawasan pariwisata, pemberdayaan budaya lokal,

pengembangan desa wisata serta peningkatan peran serta masyarakat

dalam sektor pariwisata. Secara umum prioritas ini dipilih untuk :

a) Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses

pembangunan.

b) Pemenuhan kapasitas dan kualitas pendapatan masyarakat Bangka

Belitung.

c) Meningkatkan kemandirian usaha dan kualitas tenaga kerja.

10)

Pengembangan Infrastruktur Konektivitas Antar Wilayah

, melalui

perencanaan dan pembangunan jalan dan jembatan, perencanaan dan

pembangunan infrastruktur perdesaan, perencanaan dan pengembangan

wilayah strategis cepat tumbuh. Secara umum prioritas ini dipilih untuk:

a) Meningkatkan Kualitas dan kuantitas infrastruktur penunjang

pembangunan.

b) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, wilayah strategis, dan

cepat tumbuh.

11)

Pengembangan Wilayah Strategis, Tertinggal, Pesisir, dan

Pulau-Pulau Kecil,

melalui pembangunan infrastruktur di daerah pesisir,

terpencil dan pulau-pulau kecil, pengembangan pengolahan dan

pemasaran produk hasil kelautan dan perikanan. Secara umum prioritas

ini dipilih untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, wilayah

strategis, dan cepat tumbuh.

12)

Peningkatan Manajemen Pemerintahan dan Aparatur

, dalam rangka

mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Secara spesifik prioritas ini

dipilih untuk mewujudkan sistem birokrasi pemerintahan yang kuat,

transparan, akuntabel, efisien dan berbasis

Information of Technology

(IT).

13)

Pengendalian Pemanfaatan Ruang

, melalui pengelolaan ruang terbuka

hijau, perencanaan tata ruang, pengendalian pemanfaatan ruang. Secara

umum prioritas ini dipilih untuk pengendalian dan perlindungan fungsi

ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat

pemanfaatan ruang.

(23)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

17

9. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepada

kabupaten/kota dengan pola :

a. Alokasi yang bersifat

block grant

dari Pos Bagi Hasil secara proporsional,

guna memperkuat kapasitas fiskal kabupaten/kota dalam melaksanakan

otonomi daerah;

b. Alokasi yang bersifat

spesific grant

dari pos bantuan kepada

Kabupaten/Kota yang diarahkan dalam rangka mendukung agenda

akselerasi pencapaian Visi Kepulauan Bangka Belitung yaitu melalui

Program

SATAM EMAS (Satu Milyar Tiap Kecamatan untuk

mewujudkan pembangunan yang Efektif Merata Adil dan Selaras);

.

c. Mendukung

Pembangunan

Kewilayahan

yang

bertujuan

untuk

mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Arah dan fokus pembangunan kewilayah sebagaimana

dimaksud, dapat disampaikan sebagai berikut;

1. Kota Pangkalpinang

Fokus dan prioritas pembangunan Kota Pangkalpinang tahun 2017

diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka pengangguran.

Beberapa program kegiatan yang harus dilakukan adalah melalui

penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kapasitas SDM

menuju SDM yang terampil dan berdaya saing.

2. Kabupaten Bangka

Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka tahun 2017

diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka pengangguran,

kemiskinan dan angka kematian bayi serta meningkatkan angka

harapan hidup. Program dan kegiatan yang diarahkan untuk menjadi

prioritas pembangunan di Kabupaten Bangka antara lain adalah,

penciptaan lapangan pekerjaan, meningkatkan kapasitas SDM,

percepatan

program-program

pengentasan

kemiskinan,

pembangunan dibidang kesehatan dan peningkatan kualitas hidup

masyarakat.

3. Kabupaten Bangka Barat

Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka Barat tahun

2017 diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka pengangguran,

angka kematian bayi serta meningkatkan angka rata-rata lama

sekolah dan angka harapan hidup. Beberapa program kegiatan

prioritas yang diarahkan untuk menjadi prioritas pembangunan di

Kabupaten Bangka Barat antara lain adalah, penciptaan lapangan

pekerjaan dan peningkatan kualitas SDM, pembangunan bidang

(24)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

18

kesehatan, pendidikan dan upaya peningkatan kualitas hidup

masyarakat.

4. Kabupaten Bangka Tengah

Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka Tengah tahun

2017 diarahkan pada upaya peningkatan ekonomi masyarakat,

menurunkan angka pengangguran, kemiskinan, kematian bayi serta

meningkatkan angka rata-rata lama sekolah dan angka harapan

hidup. Program kegiatan prioritas diarahkan pada penciptaan

lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas SDM, percepatan

program-program pengentasan kemiskinan, pembangunan bidang kesehatan,

pendidikan dan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

5. Kabupaten Bangka Selatan

Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Bangka Selatan tahun

2017 diarahkan pada upaya untuk peningkatkan ekonomi masyarakat,

angka rata-rata lama sekolah dan kualitas hidup masyarakat,

sehingga program kegiatan prioritas diharapkan dapat fokus pada

upaya

pembangunan

bidang

pendidikan

dan

kesejahteraan

masyarakat selain itu diupayakan untuk melakukan peningkatan

terhadap beberapa sumber produksi.

6. Kabupaten Belitung

Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Belitung tahun 2017

diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan

angka kemiskinan serta meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

Beberapa program prioritas yang diarahkan antara lain pada upaya

untuk mempercepat program-program penanggulangan kemiskinan,

pembangunan bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

7. Kabupaten Belitung Timur

Fokus dan prioritas pembangunan Kabupaten Belitung Timur tahun

2017 diarahkan pada upaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan

angka kematian bayi serta meningkatkan angka rata-rata lama

sekolah. Program kegiatan prioritas diarahkan pada upaya untuk

percepatan program-program penanggulangan kemiskinan serta

pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan.

Berdasarkan analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah, maka

arah kebijakan yang terkait dengan prioritas belanja daerah adalah sebagaimana

tertuang pada Tabel III.1 berikut:

(25)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

19

Tabel III.1

Target Belanja Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2017

Kode

Uraian

Proyeksi /Target 2017

(1)

(2)

(3)

2.1

Belanja Tidak Langsung

1.401.145.581.332,78

2.1.1

Belanja pegawai

664.022.331.938,74

2.1.2

Belanja bunga

-

2.1.3

Belanja subsidi

-

2.1.4

Belanja hibah

304.628.000.000.00

2.1.5

Belanja bantuan sosial

988.000.000.00

2.1.6

Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan

Pemerintah Desa*

285.636.549.394,04

2.1.7

Belanja Bantuan Keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*

135.870.700.000,00

2.1.8

Belanja tidak terduga

10.000.000.000,00

Jumlah Belanja Tidak Langsung

1.401.145.581.332,78

2.2

Belanja Langsung

1.199.048.530.621,33

2.2.1

Belanja pegawai

2.2.2

Belanja barang dan jasa

2.2.3

Belanja modal

Jumlah Belanja Langsung

1.199.048.530.621,33

Total Jumlah Belanja

2.600.194.111.954,12

Berdasarkan tabel III.1 tersebut, maka pada tahun 2017 total jumlah belanja

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebesar

Rp

2.600.194.111.954,12

dengan komposisi belanja tidak langsung sebesar

Rp

1.401.145.581.332,78

(53,89%)

dan

belanja

langsung

sebesar

Rp

1.199.048.530.621,33

(46,11%).

3.2 Sasaran Pembangunan Tahun 2017

Rencana Kerja Pemerintah RI tahun 2017 merupakan satu kesatuan rencana

pembangunan nasional, yang mengangkat tema “Memacu Pembangunan

Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta

Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah” melalui pendekatan

pembangunan holistik-tematik, integratif dan spasial.

(26)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

20

Pendekatan secara holistik, tematik, terintegratif, dan spasial dalam perencanaan

pembangunan mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan mulai dari

perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan.

Holistik-Tematik: untuk mencapai sasaran prioritas nasional, perlu koordinasi

multi kementerian/lembaga.

Integratif: pencapaian sasaran prioritas nasional perlu dilakukan secara

terintegrasi dari berbagai sektor pembangunan dan jenjang pemerintahan.

Spasial: perlu sinkronisasi lokasi pembangunan untuk meningkatkan manfaat

dan daya ungkit pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat.

Sesuai dengan Tema RKP Tahun 2017 (RPJMN 2015-2019) tersebut, maka

sasaran yang harus dicapai pada akhir tahun 2017, sesuai dengan (RPJMN

2015-2019), antara lain:

1. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1 persen (*); dengan

sasaran per wilayah; Sumatera sebesar 6,5 persen; Jawa-bali sebesar 7,1

persen; Nusa Tenggara sebesar 7,6 persen; Kalimantan sebesar 6,1 persen;

Sulawesi sebesar 8,2 persen; Maluku sebesar 7,8 persen dan Papua sebesar

16,0 persen;

2. Pencapaian target tingkat kemiskinan sebesar 7,5-8,5 persen (*); dengan

sasaran Tingkat Kemiskinan Per Wilayah: Sumatera sebesar 8,8 persen;

Jawa-bali sebesar 8,6 persen; Nusa Tenggara sebesar 15,1 persen;

Kalimantan sebesar 5,4 persen; Sulawesi sebesar 9,1 persen; Maluku

sebesar 12,0 persen dan Papua sebesar 25,1 persen;

3. Pencapaian target tingkat pengangguran sebesar 5,2-5,5 persen (*); dengan

sasaran Tingkat Pengangguran Per Wilayah: Sumatera sebesar 5,0 persen;

Jawa-bali sebesar 5,9 persen; Nusa Tenggara sebesar 3,4 persen;

Kalimantan sebesar 4,2 persen; Sulawesi sebesar 4,5 persen; Maluku

sebesar 5,4 persen dan Papua sebesar 3,4 persen; dan

4. Laju inflasi 4,0.

Arah kebijakan pembangunan nasional merupakan pedoman untuk merumuskan

prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta rencana program dan kegiatan

pembangunan daerah yang dilakukan melalui pendekatan politik, teknokratik,

partisipatif,

bottom up

dan

top down

. Keberhasilan pembangunan nasional adalah

keberhasilan dari pencapaian semua sasarandan prioritas serta program dan

kegiatan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD dan dilaksanakan

secara nyata oleh semua pemangku kepentingan.

(27)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

21

Penyusunan sasaran dan prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun

2017 harus diselaraskan untuk mendukung pencapaian 3 (tiga) dimensi

pembangunan sebagai berikut:

1. Dimensi Pembangunan Manusia, yang terdiri dari: a) revolusi mental; b)

pembangunan pendidikan; c) pembangunan kesehatan; dan d) pembangunan

perumahan dan permukiman.

2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, yang terdiri dari: a) kedaulatan

pangan; b) kedaulatan energi dan ketenagalistrikan; c) kemaritiman dan

kelautan; d) pariwisata; dan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK).

3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, yang terdiri dari: a) pemerataan

antarkelompok pendapatan; b) perbatasan negara dan daerah tertinggal; c)

pembangunan perdesaan dan perkotaan; dan d) pengembangan konektivitas

nasional.

Untuk mencapai 3 (tiga) dimensi pembangunan, diperlukan kondisi yang kondusif

yang terkait pembangunan politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

Penyelarasan 3 (tiga) dimensi pembangunan dengan 13 (tiga belas) prioritas

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut sebagaimana disajikan dalam Tabel

III.2.

Tabel III.2

Keselarasan antara Dimensi Pembangunan, Prioritas dan Sasaran Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2017

Dimensi Pembangunan (Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Nasional 2017)

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

(1)

(2)

(3)

(4)

1.

Dimensi

pembangunan

manusia

1.

Revolusi Mental

Peningkatan

manajemen

pemerintahan dan

aparatur

Terwujudnya pemerintahan

yang demokratis

Menguatnya tata kelola

pemerintah daerah

2.

Pembangunan

Pendidikan

Peningkatan pendidikan

wajibbelajar 12 tahun

Terpenuhinya kapasitas dan

kualitas pendidikan dan

kesehatan

3.

Pembangunan

Kesehatan

Peningkatan pelayanan

kesehatan

4.

Pembangunan

Perumahan dan

Permukiman

Program SATAM EMAS

Meningkatnya keterlibatan

masyarakat dalam seluruh

proses pembangunan

2.

Dimensi

pembangunan

sektor unggulan

1.

Kedaulatan Pangan

Mengembangkan one

village one product

(OVOP) dan koperasi

komoditi

Meningkatnya pendapatan

masyarakat

Meningkatnya konsumsi

masyarakat

Peningkatan kesempatan

(28)

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017

22

Dimensi Pembangunan (Prioritas dan Sasaran

Pembangunan Nasional 2017)

Prioritas Daerah

Sasaran Daerah

(1)

(2)

(3)

(4)

kerja bagi masyarakat

2.

Kedaulatan Energi dan

Ketenagalistrikan

Pengembangan wilayah

strategis, tertinggal,

pesisir, dan pulau-pulau

kecil

Berkembangnya daerah

Kawasan Ekonomi Khusus,

wilayah strategis, dan cepat

tumbuh

3.

Kemaritiman dan

Kelautan

Pengembangan wilayah

strategis, tertinggal,

pesisir, dan pulau-pulau

kecil

Berkembangnya daerah

Kawasan Ekonomi Khusus,

wilayah strategis, dan cepat

tumbuh

4.

Pariwisata

Pengembangan

pariwisata

Meningkatnya pendapatan

masyarakat

5.

Kawasan Industri dan

Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK)

Pengembangan wilayah

strategis, tertinggal,

pesisir, dan pulau-pulau

kecil

Berkembangnya daerah

Kawasan Ekonomi Khusus,

wilayah strategis, dan cepat

tumbuh

3.

Dimensi

pemerataan dan

kewilayahan

1.

Pemerataan

Antarkelompok

Pendapatan

Penguatan rural urban

linkages

Menurunnya disparitas

pembangunan antar wilayah

dan masyarakat

Pemberdayaan

masyarakat dan

penanggulangan

kemiskinan

Meningkatnya keterlibatan

masyarakat dalam seluruh

proses pembangunan

Fasilitasi Reklamasi

Lahan Kritis dan Lahan

Eks Tambang

Meningkatnya fungsi dan

produktivitas lahan kritis

dan lahan eks tambang

sehingga dapat

menghasilkan nilai tambah

bagi lingkungan dan

ekonomi masyarakat

2.

Pembangunan

Perdesaan dan

Perkotaan

Pemberdayaan

masyarakat dan

penanggulangan

kemiskinan

Meningkatnya keterlibatan

masyarakat dalam seluruh

proses pembangunan

Pengendalian

pemanfaatan ruang

Meningkatnya ketaatan

terhadap tata ruang

Peningkatan kualitas

lingkungan hidup

Terjaganya kualitas

lingkungan hidup dan

terkelolanya sumber daya

alam

Pencegahan kerusakan

lingkungan

Sebagai upaya untuk mewujudkan tercapainya visi misi Gubernur Kepulauan

Bangka Belitung periode 2012-2017, maka pembangunan daerah tahun 2017

diarahkan pada upaya pemantapan ekonomi masyarakat dengan kemandirian dan

keadilan diberbagai kawasan yang ditandai dengan mulai meratanya hasil-hasil

pembangunan yang dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Tahun kelima juga

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel III.1
Tabel III.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Hasil Evaluasi Kualifikasi yang tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Kualifikasi Nomor : 08/PU-PEGAF/SNG-KAL-ULG/V/2016 tanggal 04 Juni 2016 dinyatakan

2.519.359.000,- (Dua Milyar Lima Ratus Sembilan Belas Juta Tiga Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Rupiah), Tahun Anggaran 2014, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang e-Lelang

dapat digambarkan sebagai suatu realitas, yang muncul melalui teknologi informasi dan komunikasi baru yang memiliki potensi untuk mengubah interaksi dan interelasi

Kutai Barat Berdasarkan Dokumen Penawaran Saudara yang telah kami evaluasi, maka bersama ini kami mengundang saudara untuk hadir, pada :.. Mengingat pentingnya undangan ini,

5,766,403,000.00,- (Lima Milyar Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Juta Empat Ratus Tiga Ribu Rupiah). Demikian untuk diketahui dan

Berdasarkan Hasil Evaluasi Kualifikasi yang tertuang dalam Berita Acara Evaluasi Kualifikasi Nomor : 08/LANDSCP/KOP-UMKM/VI/2016 tanggal 8 Juni 2016 dinyatakan bahwa

1.996.850.000,- (Satu Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), maka bersama ini kami Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan

POKJA PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERI NTAH DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF.. KABUPATEN