• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. prestasi belajar Al-Qur an dan Hadits siswa MTs Negeri Baturaja dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. prestasi belajar Al-Qur an dan Hadits siswa MTs Negeri Baturaja dapat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan temuan, penelitian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits siswa MTs Negeri Baturaja dapat ditunjukkan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD. Secara rinci temuan-temuan dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat interaksi antara pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa dalam peningkatan Prestasi belajar Al-Qur’an Dan Hadits;

2. Peningkatan prestasi belajar siswa pelajaran Al-Qur’an Dan Hadits yang pembelajarannya menggunakan Kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari kooperatif tipe STAD di MTs Negeri Baturaja;

3. Ada pengaruh antara pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa dengan kemampuan awal tinggi;

4. Ada pengaruh antara pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa dengan kemampuan awal rendah.

5.2 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka perumusan implikasi menekankan pada upaya untuk meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits dengan

(2)

memakai model pembelajaran Jigsaw dan STAD memperhatikan kemampuan awal siswa.

5.2.1 Terdapat interaksi antara pembelajaran dan tingkat kemampuan

awal siswa dalam peningkatan Prestasi belajar Al Qur’an Dan Hadits

Dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits. Pembelajaran dengan model Kooperatif tipe Jigsaw dan Kooperatif tipe STAD memiliki interaksi dan dampak positif dalam rangka meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Al-Qu’ran dan Hadist di Madrasah Tsanawiyah, terutam di MTs Negeri Baturaja. Hasil ini mengisyaratkan bahwa guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang merangsang dan menuntut siswa untuk ikut aktif serta kreatif dalam pembelajaran sehingga siswa lebih berprestasi dalam belajar.

Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw adalah model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama dan belajar bersama dalam kelompok. Guru dalam mengajarkan kompetensi dasar terlebih dahulu menyampaikan pada siswa di kelompok asal. Di kelompok asal ini siswa secara kelompok mempelajari materi yang menjadi target pembelajaran pada saat itu. Selanjutnya, perwakilan kelompok memperdalam materi di kelompok ahli yang merupakan perwakilan masing-masing kelompok. Dalam kelompok ini siswa mendapatkan materi lebih baik sehingga menjadi bekal untuk disampaikan di kelompok asal. Di kelompok asal, siswa bersama

(3)

perwakilan kelompok ahli mempelajari dan mengusai materi yang telah ditentukan.

Dengan demikian, pembelajaran yang dilaksanakan menekankan aktivitas dan kreativitas siswa ini akan lebih memotivasi siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembelajaran yang menggunakan model ini akan merangsang siswa lebih aktif menemukan target pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat segera tercapai. Selain itu, dengan pembelajaran model Jigsaw dan STAD menuntut siswa untuk kreatif mengeksplorasi kemampuannya sehingga menguasai kompetensi dasar yang akan dicapai. Pada akhirnya, prestasi belajar siswa akan lebih tinggi, termasuk prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Baturaja.

5.2.2 Peningkatan prestasi belajar siswa pelajaran Al Qur’an Dan Hadits yang pembelajarannya menggunakan Kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari kooperatif tipe STAD di MTs Negeri Baturaja

Pembelajaran dengan model Jigsaw menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh dengan bekerja sama dengan siswa yang lainnya. Konsep belajar dalam kelompok ini merupakan implementasi student centred learning (SCL), baik belajar dalam kelompok asal maupun dalam kelompok ahli. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi sebagai anggota kelompok ahli akan mudah menyerap apa yang disampaikan oleh sumber belajar dan akan mampu menyampaikan kepada orang lain dengan baik pula.

(4)

Pada pembelajaran model Jigsaw ini, siswa saling mendukung dan membantu dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh siswa. Siawa dituntut mampu mendukung teman dalam satu tim untuk bisa melakukan yang terbaik. Siswa yang satu dengan yang lain dalam satu kelompok harus saling memberikan informasi dan usaha terbaik untuk menguasai materi yang telah ditentukan. Model pembelajaran ini lebih mudah diterapkan dan hasil akan lebih baik jika dibandingkan dengan dengan pembelajaran koopertaif tipe STAD.

Pada pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe STAD pembelajaran hanya pada kelompok yang sama, sedikir berbeda dengan tipe Jigsaw yang memiliki kelompok asal dan kelompok ahli. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Memang, pembelajaran yang demikian juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, termasuk prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits.

Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits yang mengutamakan pada pembelajara membaca, mendengarkan, berbicara, dan pemahaman maka pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih dapat meningkatkan prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD. Walaupun demikian, perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa

(5)

tidak terlalu tinggi karena kedua tipe sama-sama mengandalkan prinsip bekerja sama dan belajar bersama.

5.2.3 Ada pengaruh antara pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa dengan kemampuan awal tinggi

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemampuan awal siswa adalah menunjukkan kemampuan yang dimiliki siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran. Besar atau kecil bahwa kemampuan awal siswa turut menentukan hasil yang akan diperoleh setelah mengikui pembelajaran. Semakin tinggi kemampuan awal siswa, semakin tingggi keberhasilan siswa.

Siswa yang memiliki kemampan awal tinggi pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan lebih tinggi kemampuan untuk mengkuti proses pembelajaran. Pembelajaran model Jigsaw ini menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh dengan bekerja sama dengan siswa yang lainnya dengan tim ahli sebagai sumber belajar. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan mudah menyerap apa yang disampaikan oleh sumber belajar dan akan mampu menyampaikan kepada orang lain.

Demikian pada pembelajaran kooperatif tipe STAD juga akan lebih tinggi mengembangkan proses pembelajaran sehingga memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi. Pada pembelajaran model ini, siswa saling

(6)

mendukung dan membantu dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh siswa. Siswa dituntut mampu mendukung teman dalam satu tim untuk bisa melakukan yang terbaik. Siswa yang satu dengan yang lain dalam satu kelompok harus saling mendukung. Jika siswa memiliki kemampuan yang tinggi maka mereka mampu mendukung kawannya dengan lebih baik.

Implementasinya, pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits akan berlangsung lebih baik jika menggunakan model pembelajaran Kooperatif, baik tipe Jigsaw maupun STAD. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai dan akan lebih bertahan lama dalam ingatan siswa apabila dipelajarai menggunakan model Kooperatif tipe Jigsaw dan STAD sehingga prestasi belajar siswa pun meningkat, termasuk prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits siswa MTs Negeri Baturaja.

5.2.4 Ada pengaruh antara pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa dengan kemampuan awal rendah.

Belajar Al-Qur’an dan Hadits merupakan prestasi yang memerlukan latihan dan kreativitas siswa. Latihan akan berjalan dengan baik apabila pembelajaran dirancang dan berjalan sesuai dengan keinginan siswa dengan memanfatkan kemampuan siswa dan terjadi suatu koordinasi dan kerja sama yang baik diantara siswa di kelas. Kreativitas siswa juga akan muncul apabila siswa dilibatkan dalam pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran yang melibatkan siswa. Pembelajaran yang demikian dapat

(7)

diimplementasikan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan juga tipe STAD.

Siswa yang memiliki kemampaun awal rendah dengan kedua tipe pembelajaran kooperatif ini yang sama-sama mementingkan kerja sama akan memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi. Dengan pembelajaran kooperatif, baik tipe Jigsaw maupun tipe STAD dapat diterapkan dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits yang memungkinkan siswa mengoptimalkan dirinya dalam belajar. Prinsip belajar tutor sebaya diterapkan dalam pembelajaran dengan model pembejaran Jigsaw dan STAD sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa, termasuk prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits siswa MTs Negeri Baturaja.

Berdasarkan uraian tersebut, beberapa implikasi yang merujuk pada hasil dan kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut.

Pertama, dengan adanya interaksi antara pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa dalam peningkatan Prestasi belajar Al Qur’an Dan Hadits. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Guru hendaknya dalam merencanakan pembelajaran yang tertuang di Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP) dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD. Secara spesifik, hendaknya guru telah mencantumkan model Kooperatif tipe Jigsaw atau tipe STAD dalam metode pembelajaran. Selain itu, dalam langkah-langkah pembelajaran sudah

(8)

merefleksikan penerapan model Kooperatif tipe Jigsaw atau tipe STAD dalam metode pembelajaran.

Kedua, dengan temuan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa pelajaran Al Qur’an dan Hadits yang pembelajarannya menggunakan Kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi dari kooperatif tipe STAD di MTs Negeri Baturaja ini mengisyaratkan agar guru mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits dapat menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini dimungkinkan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw membutukan siswa yang lebih tahu (kelompok ahli) yang dapat mempercepat perolehan hasil pembelajaran dalam kelompok. Kalau dalam suatu kelompok siswa tidak ada yang lebih ahli dalam mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits ini maka pembalajaran dalam kelompok tidak dapat berlangsung dengan baik. Dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw hasilnya pun akan lebih baik.

Walaupun demikian, bukan berarti guru hanya menggunakan model Koopertif tipe Jigsaw saja, tetapi bisa juga menggunakan model STAD sebagai variasi pembelajaran. Meskipun hasil pengujian menunjukkan pembelajaran dengan model Kooperatif tipe STAD lebih rendah dibandingkan dengan tipe Jigsaw, tetapi model pembelajaran tipe STAD tetap memiliki pengaruh yang cukup tinggi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits. Prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits di MTs Negeri Baturaja dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(9)

Ketiga, terdapat pengaruh antara pembelajaran dengan Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa dengan kemampuan awal tinggi. Dalam pembelajarn mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits hendaknya menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini dimungkikan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi lebih dapat meningkatkan prestasi belajarnya apabila dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam belajar secara kelompok dengan tipe Jigsaw. Dengan memberdayakan kemampuan siswa dalam belajar dengan berkelompok memungkinkan siswa lebih percaaya diri dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaaran. Pada akhirnya, siswa mampu memperoleh prestasi yang lebih baik dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini.

Keempat, terdapat pengaruh antara pembelajaran dengan pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada siswa dengan kemampuan awal rendah. Dalam pembelajaran, guru hendaknya tidak hanya memperhatikan siswa yang berkemampuan awal tinggi saja, tetapi hendaknya memperhatikan guru yang mempunyai kemampuan awal rendah. Siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah mungkin diakibatkan karena mereka belum menemukan jati dirinya. Atau karena tidak dilibatkan dalam pembelajaran. Untuk itu, penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan STAD dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits menjadi langkah pembelajaran yang berdampak terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

(10)

Secara umum, pembelajaran menggunakan model Kooperatif tipe Jigsaw dan STAD ternyata sangat efektif digunakan dalam meningkatan prestasi belajar Al-Qur’an dan Hadits. Pembelajaran yang menggunakan model Kooperatif tipe Jigsaw dan STAD memungkinkan dan menuntut siswa lebih aktif dan kreatif sehingga prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits bisa lebih optimal. Guru harus berusaha meningkatkan kemampuan dalam penerapan model Kooperatif tipe Jigsaw dan STAD dalam pembelajaran, terutama pada kelas 8 MTs Negeri Baturaja.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran untuk Guru

a. Pada guru khususnya guru PAI hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif dengan melihat kemampuan awal siswa untuk meningkatkan efekyifitas dalam belajar agar dapat mencapai tujuan pembelajaran

b. Guru disarankan juga untuk memilih pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mampu tingkat aktivitas dan kreativitas siswa pada pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini dikarenakan, pada pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw siswa dituntut aktif dan kreatif. Pembelajaran dengan model Kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat dalam kelompoknya. Dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD,

(11)

guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa yang kita harapkan.

2. Saran untuk Sekolah

a. Sekolah hendaknya mendorong guru untuk mengembangkan pembelajaran

yang aktif dan kreatif dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama pembelajara Al-Qur’an dan Hadits.

b. Sekolah hedaknya memasilitasi guru yang akan mengadakan penelitian kaji tindak yan berkaitan denga upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, Al-Qur’an dan Hadits.

Referensi

Dokumen terkait

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.. dengan seorang ahli pengamat industri musik yaitu Agus Hadirman. Pemilihan subyek wawancara secara purposive yaitu didasarkan pada

Adanya brand equity membuat sebuah merek menjadi kuat dan dapat dengan mudah untuk menarik minat pelanggan potensial, sehingga hal ini dapat memberikan kepercayaan,

Metode: Dibuat desain sistem untuk mengobjektifikasi dan menguantifikasi pemeriksaan fisik, yang terdiri dari empat komponen: pemindaian tubuh pasien secara 3

Perbandingan Pengaruh Penggunaan Simulator Cisco Packet Tracer Dan Graphical Network Simulator 3 (GNS3) Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Rast kod kojeg se individualna stopa fekunditeta (radanja) ne mijenja s veliˇcinom po- pulacije, a populacija raste to brˇze ˇsto je stopa ve´ca (ve´ci se broj jedinki

[r]

Keefektifan tersebut berdasarkan hasil analisis data menggunakan sign test (tes tanda) menunjukkan hasil pengujian p= 0,031 lebih kecil dari p =0,05. Hasil tersebut