• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku pengguna Messenger

ABC dalam Penerimaan Informasi pada Lembaga XYZ dengan

Menggunakan The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology

(UTAUT)

Ami Fajar Hikmah1, Ari Kusyanti2, Andi Reza Perdanakusuma3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1amifajarh@gmail.com, 2ari.kusyanti@ub.ac.id, 3andireza@ub.ac.id

Abstrak

Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang dapat memudahkan pengguna dalam mencari informasi serta melakukan komunikasi dengan pengguna lain. Salah satu layanan dari internet adalah instant messenger atau pesan instan. Pesan instan yang banyak digunakan saat ini adalah messengger ABC. Messengger ABC merupakan aplikasi instant messaging yang memberikan layanan berkirim pesan, telepon dan juga video secara gratis. Salah satu pengguna messenger ABC adalah Lembaga XYZ. Lembaga XYZ adalah lembaga eksekutif yang berada di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. Pada penggunaan messenger ABC dilembaga XYZ tidak terlepas dari masalah, salah satu masalahnya adalah bukti percakapan penting yang kemudian di screenshoot oleh pengguna lain dan hasil dari percakapan tersebut disebarkan kepada pengguna lainnya pula. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen serta mengatahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi pengguna messengger ABC dalam penerimaan informasi dilembaga XYZ. Penelitian ini menggunakan The Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT) yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003) dengan analisis regresi linear. Sampel data yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 responden melalui kuesioner online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Effort Expectancy, Social Influence, Trust dan Privacy memengaruhi Behavioral Intention (perilaku pengguna) dalam penerimaan informasi. Terdapat dua faktor yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Behavioral Intention (perilaku pengguna) yaitu Performance Expectancy dan Faciliting Condition.

kunci: Instant Messengger, Messengger ABC, Lembaga XYZ, Perilaku Pengguna, UTAUT, Regresi Linear Abstract

Internet is one of the information technology that can facilitate user to find information and communicate with other. The most popular service of internet is instant messenger. Messenger ABC is the most favourite application for user. Messenger ABC is an application that provide free messaging, free call and video call. One of the example of Messenger ABC user is XYZ organization. XYZ organization is an executive institution in the Faculty of Computer Science Brawijaya University. XYZ organization have a problem when used messenger ABC , one of the problem is evidence of important conversations with other user screenshoot by other users and the results of conversations are publicated to other users. This research purpose to determine about relationship between independent variables and dependent variables and knowing about factors that can affect messenger ABC user about receiving information on XYZ organization . This research use The Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), this model developed by Venkatesh et al. (2003) and all of result questionnaire processed by linear regression analysis. The samples used in this research is 100 user through an online questionnaire. The results of this research show that Effort Expectancy, Social Influence, Trust and Privacy variables have a significant influence on Behavioral Intention. There are two factors that have no significant influence on Behavioral Intention is Performance Expectancy and Faciliting Condition.

Keywords: Instant Messengger, Messenger ABC, XYZ organization, Behavioral Intention, UTAUT, Linear Regression

(2)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi komunikasi terus meningkat seiring dengan meningkatnya pula kebutuhan manusia. Teknologi komunikasi memfasilitasi komunikasi antara individu atau kelompok yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama (BNET Business Dictionary, 2008). Interaksi yang terjadi dengan adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan beragam. Salah satu layanan dari internet yang banyak digunakan saat ini adalah instant messengger atau pesan instan. Pesan instan yang digunakan salah satunya adalah messenger ABC. Messenger ABC merupakan aplikasi instant messaging yang memberikan layanan berkirim pesan, telepon dan juga video secara gratis dengan menggunakan layanan internet. Melalui messenger ABC, pengguna akan banyak menemukan banyak aplikasi tambahan seperti game dan official account atau akun resmi. Salah satu pengguna messenger ABC adalah lembaga XYZ. Lembaga XYZ adalah lembaga eksekutif yang berada di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB). Lembaga XYZ merupakan pengguna aktif messenger ABC sejak tahun 2014.

Lembaga XYZ menggunakan messenger ABC sebagai salah satu alat komunikasi untuk bertukar pesan dan menerima informasi, salah satu contoh kegiatan mereka dalam penggunaan messenger ABC adalah dalam hal menerima informasi mengenai beasiswa maupun informasi penting mengenai kemahasiswan. Alasan mengapa messenger ABC banyak digunakan dibanding dengan pesan instan yang lain, karena messenger ABC memiliki layanan free call. Layanan ini merupakan layanan telepon tanpa menggunakan pulsa melainkan menggunakan koneksi data internet. Grup yang dibentuk dalam aplikasi messenger ABC dapat menampung hingga 400 anggota. Namun penggunaan dari messenger ABC juga tidak lepas dari masalah. Mayoritas layanan instant messaging tidak memperhatikan aspek keamanan dari pesan dan otentikasi pengguna.

Seperti kasus korupsi yang terjadi di RC, seorang pejabat sekaligus politisi melibatkan bukti percakapan dirinya dengan pengguna lain. Kasus ini akhirnya membutuhkan penanganan yang khusus, karena tak hanya berpendapat melalui bukti screenshot atau bukti percakapan foto saja yang mungkin saja bisa dimanipulasi, namun data lengkap tentang bukti digital seperti waktu percakapan dan kontak yang dituju. Serta

kasus yang terjadi pada lembaga XYZ. Bukti percakapan penting yang kemudian di screenshoot oleh pengguna lain dan hasil dari percakapan tersebut disebarkan kepada pengguna lainnya pula. Hal ini pernah pernah dibahas dan diteliti oleh peneliti sebelumnya yaitu Al Mashagba dan Nassar (2012) dengan judul penelitian “Modified UTAUT Model to Study the Factors Affecting the Adoption of Mobile Banking in Jordan”. Penelitian Al Mashagba dan Nassar (2012 membahas mengenai layanan mobile banking pada industri perbankan yang berada di negara Yordania sebagai negara berkembang.

Namun Al Mashagba dan Nassar (2012 tidak membahas mengenai variabel Trust, Risk dan Privacy, sehingga penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kekurangan tersebut dengan meneliti kekurangan variabel yang ada. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui mengapa banyak orang masih menggunakan messenger ABC sebagai media bertukar informasi walaupun terdapat resiko ketika mereka menggunakannya. Pada penelitian saat ini, peneliti memilih UTAUT sebagai model utama dikarenakan model UTAUT variabel-variabel yang ada pada UTAUT menjelaskan mengenai perilaku pengguna dalam penerimaan teknologi. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dan mengatahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi pengguna LINE dalam penerimaan informasi. Sehingga dengan mengetahui apa saja faktor‐faktor tersebut, pengguna diharapkan dapat lebih mempertimbangkan atau merekomendasikan dalam menggunakan LINE.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1 Model Penelitian Al Mashagba dan Nassar (2012)

Pada model penelitian Al Mashagba dan Nassar (2012) membahas mengenai layanan mobile banking pada industri perbankan yang berada di negara Yordania sebagai negara berkembang. Studi ini mencapai tiga tujuan utama, yang pertama peneliti mengembangkan model yang dimodifikasi dengan menambahkan dan menghapus faktor baru kedalam model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Kedua, peneliti mempelajari dan menyelidiki faktor-faktor yang

(3)

memengaruhi penerimaan teknologi layanan mobile banking di Yordania dengan mengajukan 21 hipotesis. Ketiga, peneliti memvalidasi model yang dimodifikasi dengan menggunakan prosedur varimax, dimana nilai faktornya lebih dari 0,6, nilai Kaiser Mayer-Olkin (KMO) lebih dari 0,5 dan nilai Eigen lebih dari satu. Hasilnya menunjukkan model yang diajukan peneliti dinyatakan valid.

Gambar 1. Penelitian Al Mashagba dan Nassar (2012)

2.2 Model Penelitian Kuo & Talley (2014) Penelitian yang dilakukan Kuo & Talley (2014) bertujuan untuk menyelidiki dampak dari kesadaran dan kendali pengguna mengenai masalah privasi pada informasi dari situs media sosial dan untuk mengetahui dampak dari masalah privasi terhadap kepercayaan dan resiko ketika menggunakan media sosial. Penelitian ini tidak membahas tentang keamanan dan sikap pengguna terhadap media sosial.

Gambar 2. Penelitian Kuo & Talley (2014) 2.3 Model Penelitian Penelitian Dong-Hee Shin (2010)

Penelitian Dong-Hee Shin menguji mengenai kepercayaan, keamanan, dan masalah privasi dari situs media sosial. Penelitian ini menjelaskan apa yang menyebabkan seseorang dapat mempercayai dalam menggunakan media

sosial dan apakah keamanan serta privasi yang ada pada media sosial dapat mempengaruhi niat seseorang untuk menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan menguji sikap pengguna media sosial terhadap keamanan dan privasi serta dampak yang ditimbulkan terhadap niat dengan berfokus pada bagaimana peran kepercayaan mempengaruhi sikap dan perilaku pengguna.

Gambar 3. Penelitian Penelitian Dong-Hee Shin (2010)

2.4 Model Penelitian Foltz (2015)

Pada penelitian Foltz (2015) membahas mengenai faktor‐faktor apa saja yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap perubahan pengaturan keamanan pada social networking.\. Penelitian ini menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB) sebagai acuan model untuk penelitian. Peneliti melakukan penelitian dengan analisis data menggunakan model Structutral Equation Modelling (SEM) dan perangkat lunak SmartPLS.

Gambar 4. Penelitian Penelitian Foltz (2015) 2.5 Model Penelitian Saat Ini

Pada gambar 5, variabel Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition mempunyai pengaruh hubungan yang positif terhadap Behavioral Intention yang diadaptasi dari Al Mashagba dan Nassar (2012). Variabel Trust mempunyai pengaruh hubungan yang positif terhadap Behavioral Intention yang diadaptasi

(4)

dari penelitian Foltz (2015). Variabel Trust mempunyai pengaruh hubungan negatif terhadap Risk yang diadaptasi dari penelitian Kuang-Ming Kuo dan Paul C. Talley (2014). Variabel Privacy mempunyai pengaruh hubungan positif terhadap Trust yang diadaptasi dari penelitian Dong-Hee Shin (2010).

Gambar 5. Model Penelitian Saat Ini

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 6. Metodologi Penelitian

Gambar 6 menunjukkan awal penelitian yang dilakukan adalah merumuskan masalah yang menjadi penyebab mengapa penelitian ini harus dilakukan. Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan studi literatur yang berguna untuk mendapatkan referensi penelitian dari penelitian sebelumnya dan kajian pustaka lainnya. Apabila studi literatur sudah cukup, kemudian akan dilakukan penyusunan model yang dianalisis dari literatur yang didapatkan. Model yang sudah ditentukan akan dapat dilakukan pembuatan kuesioner berdasarkan indikator‐indikator yang ada.

Kuesioner yang baik akan dilakukan pilot study. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data primer. Setelah itu dilakukan analisis data menggunakan statistik deskripif dan pengujian

asumsi klasik. Pada tahap akhir penelitian akan didapatkan hasil analisis yang kemudian didapatkan kesimpulan dan penelitian selesai (Ghozali, I., 2016).

4. ANALISIS DATA

4.1 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat secara benar dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, sehingga pengujian validitas yang digunakan berupa content validity. Dilihat dari Rtabel dengan taraf signifikan 5% adalah sebesar = 0,361. Sehingga dapat dikatakan valid jika nilai signifikansi > 0,361 (Ghozali, I., 2016).

Pada penelitian ini telah dilakukan uji validitas sebanyak 30 data responden pada 8 variabel dan 29 pernyataan. Variabel tersebut adalah Behavioral Intention, Performance Expectancy, Trust, Effort Expectancy, Facilitating Condition, Privacy, Risk dan Social Influence. Dari hasil pengujian ini didapatkan semua pernyataan dari setiap variabel dinyatakan valid.

4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjukkkan akurasi dan ketepatan dari pengukurannya. Uji reliabilitas berfungsi untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’ Alpha dengan bantuan program SPSS. Nilai dari Cronbach’s Alpha dianggap baik jika nilai lebih dari 0.6.

Pada penelitian ini telah dilakukan uji reliabilitas pada variabel Behavioral Intention, Performance Expectancy, Trust, Effort Expectancy, Facilitating Condition, Privacy, Risk dan Social Influence. Dari hasil pengujian ini seluruh variabel dinyatakan reliabel karena item seluruh pernyataan berada pada kisaran nilai 0.744 – 0.946. Sehingga tidak ada data yang harus dihapus.

4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas data menurut Ghozali (2016) menggunakan Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui tingkat normalitas distribusi sampel yang akan diteliti. Tujuannya untuk menguji apakah dalam model regresi, nilai

(5)

residual memiliki distribusi normal. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih dari 0,05 (Sig. > 0,05).

Pada penelitian ini telah dilakukan uji normalitas pada setiap regresi. Uji normalitas regresi pertama dengan variabel independen Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Trust dan Faciliting Condition terhadap variabel dependen Behavioral Intention menghasilkan nilai normalitas 0,200 Uji normalitas regresi kedua dilakukan pada variabel independen Trust terhadap variabel dependen Risk. Menghasilkan nilai normalitas 0,200. Uji normalitas regresi ketiga dilakukan pada variabel independen Privacy tehadap variabel dependen Trust. Menghasilkan nilai normalitas 0,200, jadi dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas ketiga regresi data yang diuji adalah normal atau tidak bermasalah.

4.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 untuk semua variabel independen artinya tidak ada variabel independen yang signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016).

Pada penelitian ini telah dilakukan uji heteroskedastisitas pada setiap regresi. Uji heteroskedastisitas regresi pertama dengan variabel independen Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Trust dan Faciliting Condition terhadap variabel dependen Behavioral Intention menghasilkan nilai diatas 0,05. Uji heteroskedastisitas regresi kedua dilakukan pada variabel independen Trust terhadap variabel dependen Risk. Menghasilkan nilai diatas 0,05. Uji heteroskedastisitas regresi ketiga dilakukan pada variabel independen Privacy tehadap variabel dependen Trust. Menghasilkan nilai diatas 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model ketiga model regresi tiga tidak mengandung adanya heteroskedastisitas adalah normal atau tidak bermasalah.

4.5 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas adalah terjadinya hubungan linier antara variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Pada penelitian ini

menghasilkan a nilai variance inflantion factor (VIF) pada masing-masing variabel independen adalah VIF untuk Performance Expectancy adalah 1,046, VIF untuk Trust adalah 1,038, VIF untuk Effort Expectancy adalah 1,060, VIF untuk Social Influence adalah 1,059 dan VIF untuk Facilitating Condition adalah 1,013. Dapat disimpulkan bahwa nilai VIF pada semua variabel independen adalah kurang dari 10, maka tidak terjadinya multikolinearitas antar variabel independen. Sehingga uji asumsi multikolinearitas dapat terpenuhi.

4.6 Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 (Ghozali, 2016).

Setelah dilakukan uji liniearitas pada regresi pertama sampai regresi ketiga. Didapatkan hasil bahwa regresi pertama dengan variabel dependen Behavioral Intention (BI) dan variabel Independen Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Condition (FC) dan Trust (TR) terdapat dua variabel yang tidak liniear yaitu variabel Performance Expectancy dan Faciliting Condition. Pada regresi kedua dengan variabel dependen Risk (RI) dan variabel Independen Trust (TR) dinyatakan memiliki hubungan yang liniear. Pada regresi ketiga dengan variabel dependen Trust (TR) dan variabel Independen Privacy (PR) dinyatakan memiliki hubungan yang liniear.

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mendefinisikan hubungan matematis antara variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independent. Tujuan analisis regresi berganda adalah memperkirakan perubahan respon pada variabel terikat terhadap beberapa variabel. Dengan analisis regresi akan diketahui variabel independen yang benar-benar signifikan mempengaruhi variabel dependen dan dengan variabel yang signifikan tadi dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel dependen (Ghozali, 2016).

(6)

Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda X Koefisien Regresi Konstanta Performance Expectancy (X1) 0,008 12,218 Trust (X2) 0,102 Effort Expectancy (X3) 0,145 Social Influence (X4) -0,277 Faciliting Condition (X5) -0,111

Adapun persamaan regresi yang didapatkan berdasarkan tabel 1 adalah sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

1. Konstanta sebesar 12,218 menyatakan bahwa variabel independen dianggap konstan atau tidak mengalami kenaikan, maka rata-rata Behaviral Intention pengguna terhadap messenger ABC sebesar 12,218.

2. β1 = 0,008.

Koefisien regresi variabel Performance Expectancy (X1) sebesar 0,008 menyatakan bahwa setiap faktor Performance Expectancy (X1) mengalami kenaikan, maka Behaviral Intention pengguna terhadap messenger ABC mengalami kenaikan sebesar 0,008. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa variabel Performance Expectancy (X1) memiliki pengaruh positif. Semakin tinggi Performance Expectancy (X1) yang diberikan messenger ABC akan meningkatkan Behaviral Intention pengguna.

3. β2 = 0,102

Koefisien regresi variabel Trust (X2) sebesar 0,102 menyatakan bahwa setiap faktor Trust (X2) mengalami kenaikan, maka Behaviral Intention pengguna terhadap messenger ABC mengalami kenaikan sebesar 0,102. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa variabel Trust (X2) memiliki pengaruh positif. Semakin tinggi Trust (X2) yang diberikan messenger ABC akan meningkatkan Behaviral Intention pengguna.

4. β3 = 0,145

Koefisien regresi variabel Effort Expectancy (X3) sebesar 0,145 menyatakan bahwa setiap faktor Effort Expectancy (X3) mengalami kenaikan, maka Behaviral Intention pengguna terhadap messenger ABC mengalami kenaikan sebesar 0,145. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa variabel Effort Expectancy (X3) memiliki pengaruh positif. Semakin tinggi

Effort Expectancy (X3) yang diberikan messenger ABC akan meningkatkan Behaviral Intention pengguna.

5. β4 = -0,277

Koefisien regresi variabel Social Influence (X4) sebesar -0,277 menyatakan bahwa setiap faktor Social Influence (X4) mengalami kenaikan, maka Behaviral Intention pengguna terhadap messenger ABC mengalami kenaikan sebesar -0,277. Arah koefisien regresi negatif berarti bahwa variabel Social Influence (X4) memiliki pengaruh negatif. Semakin tinggi Social Influence (X4) yang diberikan messenger ABC akan menurunkan tingkat Behaviral Intention pengguna.

6. β5 = -0,111

Koefisien regresi variabel Faciliting Condition (X5) sebesar -0,111 menyatakan bahwa setiap faktor Faciliting Condition (X5) mengalami kenaikan, maka Behaviral Intention pengguna terhadap messenger ABC mengalami kenaikan sebesar -0,111. Arah koefisien regresi negatif berarti bahwa variabel Faciliting Condition (X5) memiliki pengaruh negatif. Semakin tinggi Faciliting Condition (X5) yang diberikan messenger ABC akan menurunkan tingkat Behaviral Intention pengguna.

4.8 Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen. Analisis regresi sederhana berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel akibatnya. Analisis regresi sederhana pertama dilakukan pada variabel-variabel berikut ini yaitu Trust (X1) terhadap Risk.

Tabel 2. Hasil Regresi Linear Sederhana 1

X Koefisien

Regresi Konstanta

Trust (X1) 0,381 8,700

Adapun persamaan regresi yang didapatkan berdasarkan tabel 2 adalah sebagai berikut :

Y’ = a + bX

Y = 8,700 + 0,381X (1) Konstanta sebesar 8,700 menyatakan bahwa variabel independen dianggap konstan atau tidak mengalami kenaikan, maka rata-rata Trust pengguna terhadap messenger ABC

(7)

sebesar 8,700. Koefisien regresi variabel Trust (X1) sebesar 0,381 menyatakan bahwa setiap faktor Trust (X1) mengalami kenaikan, maka Risk pengguna terhadap messenger ABC mengalami kenaikan sebesar 0,381. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa variabel Trust (X1) memiliki pengaruh positif. Semakin tinggi Trust (X1) yang diberikan messenger ABC akan meningkatkan Risk pengguna.

Tabel 3. Hasil Regresi Linear Sederhana 2

X Koefisien Regresi Konstanta

Privacy (X1) -0,225 26,371

Adapun persamaan regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 3 adalah sebagai berikut :

Y’ = a + bX

Y = 26,371 + (-0,225X) (2)

Konstanta sebesar 26,371 menyatakan bahwa variabel independen dianggap konstan atau tidak mengalami kenaikan, maka rata-rata Privacy pengguna terhadap messenger ABC sebesar 26,371. Koefisien regresi variabel Privacy (X1) sebesar -0,225 menyatakan bahwa setiap faktor Privacy (X1) mengalami kenaikan, maka Trust pengguna terhadap LINE mengalami kenaikan dengan nilai sebesar -0,225. Arah koefisien regresi negatif berarti bahwa variabel Privacy (X1) memiliki pengaruh negatif. Semakin tinggi Privacy (X1) yang diberikan messenger ABC akan menurunkan tingkat Trust pengguna.

4.9 Uji Parsial (Uji T)

Pengujian ini dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Uji T juga dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Hasil dari uji parsial satu pada penelitian ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Uji Parsial 1

Variabel T Sig. Ket.

Performance Expectancy (X1) 0,084 0,933 Tidak Signifikan Trust (X2) 2,243 0,027 Signifikan Effort Expectancy (X3) 2,929 0,004 Signifikan Social Influence (X4) -2,536 0,013 Signifikan Faciliting Condition X5) -1,091 0,278 Tidak signifikan Tabel 5. Hasil Uji Parsial 2

Variabel T Sig. Ket.

Trust (X1) 2,416 0,018 Signifikan

Tabel 6. Hasil Uji Parsial 3

Variabel T Sig. Ket.

Privacy (X1) -2,237 0,028 Signifikan

Berdasarkan tabel uji parsial diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari tiap pengujian parsial pada tiga pengujian regresi. Terdapat dua variabel yang tidak signifikan yaitu variabel Performance Expectancy (X1) dan Faciliting Condition (X5). Sedangkan Variabel Trust (X2), Effort Expectancy (X3), Social Influence (X4), Privacy (X1) memiliki

nilai yang signifikan terhadap variabel dependennya.

4.10 Pengujian Siknifikan Simultan (Uji F) Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model atau Uji Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik atau signifikan atau tidak baik atau non signifikan. Jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhui variabel dependen.

Tabel 7. Hasil Uji Simultan

Model F Sig.

1 Regression 5,290 ,000b

Berdasarkan tabel Hasil Uji Simultan diatas diketahui nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

4.11 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Semakin besar nilai R2 maka

(8)

semakin kuat kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menjelaskan kondisi yang sebenarnya (Ghozali, 2016). Didapatkan hasil dari koefisien determinasi (R2)sebesar 0,220. Angka tersebut berarti bahwa Performance Expectancy (PE), Effort Expectancy (EE), Social Influence (SI), Facilitating Condition (FC), dan Trust (T) berpengaruh terhadap variabel Behavioral Intention (BI) sebesar 22%. Sisanya 78% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Didapatkan hasil dari koefisien determinasi (R square) sebesar 0,056. Angka tersebut berarti bahwa Trust (TR) berpengaruh terhadap variabel Risk (RI) sebesar 5,6%. Sisanya 94.4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Didapatkan hasil dari koefisien determinasi (R square) sebesar sebesar 0,049. Nilai 0,049 didapatkan dari penguakdratan 0,220. Angka tersebut berarti bahwa Privacy (PR) berpengaruh terhadap variabel Trust (TR) sebesar 4,9%. Sisanya 95.1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

5. PEMBAHASAN 1. Hipotesis 1

Berdasarkan jawaban dari responden, penggunaan messenger ABC tidak selalu digunakan dalam penerimaan informasi dilembaga XYZ. Menggunakan messenger ABC tidak selalu mempersingkat waktu dalam menangani pekerjaan yang ada dilembaga XYZ. Jadi dapat disimpulkan tidak adanya pengaruh Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention sehingga hipotesis H1 ditolak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Hasan Sanami dan Abdul Nasser Hasil dari pengujian hipotesis H1 menunjukkan adanya pengaruh positif antara Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Al Mashagba dan Nassar (2012) yang menyatakan ada pengaruh positif dari performance expectancy terhadap behavioral intention. Namun setelah dilakukan pengujian ternyata didapatkan hasil bahwa pengujian H1 tidak sesuai dengan kriteria pengujian yang dilakukan Shojaei (2016) yang menyatakan adanya pengaruh negatif dari Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention. 2. Hipotesis 2

Berdasarkan jawaban dari responden, pengguna messenger ABC dilembaga XYZ dapat memahami bagaimana caranya menggunakan messenger ABC. Menjadi terampil dalam menggunakan messenger ABC selalu mudah bagi pengguna lembaga XYZ. Sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh positif antara Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention sehingga hipotesis H2 diterima.

Hasil dari pengujian hipotesis H2 menunjukkan adanya pengaruh positif antara Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention. Hasil penelitian ini sesuai dengan Al Mashagba dan Nassar (2012), hasil penelitian dari Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012) yang menyatakan adanya pengaruh positif dari Effort expectancy terhadap Behavioral intention. Bahwa dengan menggunakan messenger ABC dapat membantu mengurangi upaya dalam melaksanakan pekerjaan.

3. Hipotesis 3

Berdasarkan jawaban dari responden, orang-orang yang berada dilembaga XYZ menyarankan bahwa setiap individu selalu menggunakan messenger ABC dan orang-orang yang mempengaruhi tingkah laku pengguna dilembaga XYZ selalu menyarankan untuk menggunakan messenger ABC. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh negatif antara Social Influence terhadap Behavioral Intention sehingga hipotesis H3 diterima.

Hasil dari pengujian hipotesis H3 menunjukkan adanya pengaruh negatif antara Social Influence terhadap Behavioral Intention. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012) yang menyatakan adanya pengaruh negatif dari Social Influence terhadap Behavioral Intention. Bahwa menggunakan messenger ABC tidak selalu digunakan sebagai alat untuk bertukar dan menerima pesan yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

4. Hipotesis 4

Berdasarkan jawaban dari responden, pengguna messenger ABC dilembaga XYZ tidak selalu memiliki sumber daya yang diperlukan dalam menggunakan messenger ABC dilembaga XYZ dan orang-orang tertentu yang ada dilembaga XYZ tidak selalu bersedia membantu pengguna lainnya jika terjadi kesulitan dalam menggunakan messenger ABC. Jadi dapat disimpulkan adanya pengaruh negatif

(9)

antara Faciliting Condition terhadap Behavioral Intention sehingga hipotesis H4 ditolak.

Hasil dari pengujian hipotesis H4 menunjukkan adanya pengaruh negatif antara Faciliting Condition terhadap Behavioral Intention. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Al Mashagba dan Nassar (2012) yang menyatakan adanya pengaruh positif dari Faciliting Condition terhadap Behavioral Intention. Namun, hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Fatema Akbar (2013) yang menyatakan ada pengaruh negatif dari Faciliting Condition terhadap Behavioral Intention.

5. Hipotesis 5

Berdasarkan jawaban dari responden, pengguna dilembaga XYZ selalu percaya bahwa messenger ABC akan menjaga informasi pribadinya. Messenger ABC adalah instant messanger yang selalu dapat dipercaya. Menurut pengguna messenger ABC dilembaga XYZ, pengguna lain dilembaga XYZ akan selalu peduli satu sama lain.

Hasil dari pengujian hipotesis H5 menunjukkan adanya pengaruh positif antara Trust terhadap Behavioral Intention. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Foltz (2015) dan Alshehri (2012) yang menyatakan ada pengaruh positif dari trust terhadap Behavioral Intention. Bahwa Trust merupakan variabel yang dimana dapat memengaruhi pengguna untuk melakukan sesuatu.

6. Hipotesis 6

Berdasarkan jawaban dari responden, pengguna messenger ABC dilembaga XYZ selalu mengetahui pihak yang mengumpulkan seluruh informasi pribadi yang diberikan ketika menggunakan messenger ABC. Pengguna messenger ABC dilembaga XYZ selalu menyadari bahwa informasi pribadi yang diberikan akan dikumpulkan oleh messenger ABC selama menggunakan messenger ABC.

Hasil dari pengujian hipotesis H6 menunjukkan adanya pengaruh positif antara Privacy terhadap Trust. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Shin (2010) dan hasil penelitian dari Slyke et al. (2006) yang menyatakan jika privasi dapat melindungi data pengguna dengan aman, maka dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap penyedia layanan dari media sosial yang digunakan. Variabel Privacy ini muncul ketika pengguna merasa aman dan percaya bahwa hal

pribadi dari pengguna tidak akan disalahgunakan.

7. Pembahasan Hipotesis 7

Berdasarkan jawaban dari responden, secara umum tidak akan selalu beresiko dalam memberikan informasi kepada messenger ABC. Tidak selalu ada kemungkinan yang tinggi dalam mengalami kerugian terkait dengan pemberian informasi kepada messenger ABC.

Hasil dari pengujian hipotesis H7 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara Trust terhadap Risk. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian dari Buckel & Thiesse (2013) dan Kuo & Talley (2014) yang menyatakan adanya pengaruh positif dari Trust terhadap Risk. Tetapi hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Fang et al. (2012) dan hasil penelitian dari Zhang et al. (2013) yang menyatakan tidak adanya pengaruh antara Trust dengan Risk yang disebabkan oleh banyaknya pengguna yang percaya terhadap media sosial, namun tidak berpengaruh dengan adanya resiko yang didapatkan oleh pengguna.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian parsial yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa variabel independen yaitu variabel Trust, Effort Expectancy dan Social Influence mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Behavioral Intention. Pada variabel Performance Expextancy dan Facilitating Condition tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Behavioral Intention. Sedangkan pengujian simultan pada variabel independen yaitu variabel Trust, Effort Expectancy, Social Influence, Performance Expextancy dan Facilitating Condition secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu variabel Behavioral Intention.

Berdasarkan pengujian parsial yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa variabel independen yaitu variabel Trust mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu variabel Risk. Berdasarkan pengujian parsial yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pada variabel independen yaitu variabel Privacy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu variabel Trust. Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pengguna messenger ABC terhadap penerimaan informasi

(10)

pada lembaga XYZ adalah variabel Effort Expectancy, Social Influence, Trust dan Privacy dengan kriteria dan nilai yang sesuai pada pengujian yang telah dilakukan.

Penelitian ini menggunakan objek messenger ABC dengan sampel sebanyak 100 pengguna yang menggunakan messenger ABC dengan rentang usia 17-25 tahun yang ada pada lembaga XYZ. Untuk penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan objek yang berbeda dengan menambahkan jumlah sampel dan kriteria dari sampel agar dapat dilakukan perbandingan dengan hasil penelitian ini.

Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan model pada penelitian ini tetapi menggunakan metode analisis multivariat yang berbeda seperti analisis Structural Equation Modeling (SEM). Melakukan penelitian dengan menambahkan variabel yang lain atau faktor lain dengan menggunakan metode analisis yang berbeda.

7. DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A., 2013. What affects students’ acceptance and use of technology. Information Systems, Dietrich College, Carnegie Mellon University.

Al Mashagba, F.-F., Nassar, M.-O., 2012. Modified UTAUT Model to Study the Factors Affecting the Adoption of Mobile Banking in Jordan. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) Volume 6, No 1, pp 83-94.

Fang, D. et al., 2012. Relationships among Trust in Messages, Risk Perception, and Risk Reduction Preferences Based upon Avian Influenza in Taiwan. International Journal of Environmental Research and Public Health, Volume 9, pp. 2742-2757.

Foltz, B.C., et al., 2015. An Empirical Investigation of Factors that Influence Individual Behavior toward Changing Social Networking Security Settings. Journal of Theoritical and Applied Electronic Applied Electronic Commerce Research, 11(2) pp.1‐5. Ghozali, I., 2016. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. 8th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, A. & Tatham, B., 1995, Multivariate Data

Analysis. USA : Prentice-Hall.

Kuo, K.-M. & Talley, P. C., 2014. An Empirical Investigation of the Privacy Concerns of Social Network Site Users in Taiwan. International Journal of Scientific Knowledge, 5(2), pp. 2305-1493.

Sanami, H., Shojaei, A., 2016. Investigate the Relationship between Behavioral Intention to Change the Activity-Basted Costing Management Systems and Performance in Small and Medium Manufacturing Enterprises in Kurdistan Province. International Academic Journal of Accounting and Financial Management Vol. 3, No. 12, 2016, pp. 30-37.

Shin, D.-H., 2010. The Effects of Trust, Security and Privacy in Social Networking: A Security Based Approach to Understand the Pattern of Adoption. Interacting with Computerd, 22(5), pp. 428-438.

Slyke, C. V., Shim, J. T., Johnson, R. & Jiang, J., 2006. Concern for Information Privacy and Online Consumer Purchasing. Journal of the Association for Information Systems, 7(6), pp. 415-444.

Venkatesh, V., et al., 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly, 27(3), pp.425-478.

Zhang, L., Long, L., Xu, L. Z. & Tan, W., 2013. The Influences of Perceived Factors on Consumer Purchasing Behavior: In the Perspective of Online Shopping Capability of Consumers. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, 5(24), pp. 5632-5638.

Gambar

Gambar 3. Penelitian Penelitian Dong-Hee Shin  (2010)
Gambar 5. Model Penelitian Saat Ini
Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda  X   Koefisien  Regresi   Konstanta   Performance Expectancy  (X 1 )  0,008  12,218 Trust (X2) 0,102  Effort Expectancy (X3 )  0,145  Social Influence (X4 )  -0,277  Faciliting Condition (X5 )  -0,111
Tabel 4. Hasil Uji Parsial 1

Referensi

Dokumen terkait

Kode Nama Nama Direktur Alamat &lokasi

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2011 mengalami kenaikan terutama di Sektor Industri sebesar 840 ribu orang (6,13 persen)

[4.9] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12, pasal 36 ayat (2) pasal 37 UU KIP juncto Pasal 1 angka 6, pasal 5 huruf b, pasal 11 ayat (1) huruf a, PERKI tentang

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahNya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit

Buku dengan teknologi AR ini secara garis besar berisikan tentang peta atau gambar dari bangunan pura yang difungsikan sebagai penanda (marker) dan penjelasan

Format logo lebih mengacu kepada bagaimana unsur-unsur yang digunakan dalam sebuah logo disusun, dan lebih banyak menyangkut outline keseluruhan (garis luar yang membentuk

Barisan pengantar ararem tersebut, diantanya: pertama, kelompok kelurga inti (yang dituakan) terdiri dari para perempuan atau ibu-ibu dengan busana adat Biak,