PENGETAHUAN GURU FISIKA TENTANG STRATEGI
MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA YANG
DIMILIKI OLEH 3 ORANG GURU FISIKA SMA DI
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
PATAR NASIB SIANIPAR
NIM: 091424034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGETAHUAN GURU FISIKA TENTANG STRATEGI
MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA YANG
DIMILIKI OLEH 3 ORANG GURU FISIKA SMA DI
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
PATAR NASIB SIANIPAR
NIM: 091424034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
Terima Kasih Kepada : Tuhan Yesus Kristus
Anda Bisa Menunda Untuk Berubah
Karena Banyaknya Urusan.
Tapi Hidup Tidak Pernah Menunda Urusannya
Untuk Menunggu Anda Berubah.
Jika Anda tidak pernah GAGAL pada saat dulu,
sekarang dan nanti,
Itu ARTINYA Anda tidak pernah melakukan sesuatu,
Gagal adalah tanda sebuah keberhasilan.
vii
ABSTRAK
PENGETAHUAN GURU FISIKA TENTANG STRATEGI
MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA YANG
DIMILIKI OLEH 3 ORANG GURU FISIKA SMA DI
YOGYAKARTA
Patar Nasib Sianipar
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap dan mendeskripsikan
pengetahuan guru tentang strategi mengajar yang meliputi (1) pengetahuan guru
tentang strategi materi khusus yang dapat dilakukan dengan model siklus belajar
yang terdiri dari lima fase yaitu fase
engage
; fase
explore
; fase
explain
; fase
extend
; dan fase
evaluate
. (2) pengetahuan guru tentang strategi topik khusus yang
terdiri dari: a) representasi topik khusus yang mencakup beberapa aspek
diantaranya mampu menciptakan representasi; mengetahui kelemahan dan
kelebihan representasi yang digunakan; mengetahui kapan tepatnya representasi
dilakukan; mampu menanggapi pertanyaan siswa secara rinci. b) kegiatan topik
tertentu mencakup beberapa aspek diantaranya mampu menciptakan kegiatan
tertentu; menggambarkan informasi penting tentang konsep; menyajikan konsep
lebih sederhana; mendeteksi kesalahan dan miskonsepsi yang terjadi pada siswa.
Penelitian dilakukan di tiga sekolah menengah atas di kota Yogyakarta
yang salah satunya merupakan sekolah negeri. Penelitian dilakukan pada bulan
September hingga Desember 2013. Subyek dalam penelitian ini adalah guru fisika
dari ketiga sekolah tersebut dan objek penelitian ini adalah PCK guru khususnya
pengetahuan guru tentang strategi mengajar. penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dan instrumen pengumpulan data terdiri dari hasil rekaman
pada saat pembelajaran, field notes, dan wawancara guru.
Dari hasil rekaman dilihat/didengar berulang-ulang dan ditranskrip lalu
dicari hal-hal unik baik umum maupun khusus yang berkaitan dengan
pengetahuan guru tentang strategi mengajar. Dari hal-hal yang sama dari ketiga
guru digabungkan dalam satu kategori.
viii
ABSTRACT
PHYSICS TEACHER’S KNOWLEDGE ON TEACHING
STRATEGY OF PHYSICS SUBJECT IN 3 DIFFERENT HIGH
SCHOOL IN YOGYAKARTA
Patar Nasib Sianipar
Sanata Dharma University
2014
This research was conducted in order to reveal and describe about
teacher's knowledge on teaching strategies which include (1) teacher's knowledge
of particular material strategy which can be done by five phase of learning cycle
which are engage phase; explore phase; explain phase; extend phase; and evaluate
phase. (2) teacher's knowledge about specific topic strategy which consist of; a)
special topic representation which including some aspects which are able to create
representation; know the strength and the weakness of the representation that is
use; know when it is time to do a representation; able to answer student's question
in details. b) certain topic activity conduct some aspects which are able to create
an distinguish activity; portray important information about concept; deliver
concept in a simple way; detect error and misconception that happen to students.
Research was done in three senior high school in Yogyakarta and one of
them is a public school. It was conducted from September through December
2013. The subject in this research are physics teachers of those three senior high
school and the object of research is teacher's PCK specially on their knowledge
about teaching strategy. This research is a descriptive qualitative and instruments
for data collection consist of record during the learning process, field note, and
teacher interview.
Recording result which are seen and heard repeatedly then transcript to
looking for distinguish feature in a general or particular way that related to
teacher's knowledge on teaching strategy. Similarities from those three subject
then combined into one category.
The result of this research on teacher's knowledge of teaching strategy
revealed that: (1) one of those teachers was able to deliver five phase on learning
cycle; (2) a) from the research shows that one teacher are not capable to pull out
the whole aspects in particular topic representation; b) all teachers were able to
conduct the whole aspects in certain topic activity.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan
kasih karunia dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan
penulisan skripsi dengan judul “Pengetahuan Guru tentang Strategi Mengajar
dalam Proses Pembelajaran Fisika oleh 3 Orang Guru Fisika pada 3 SMA di Kota
Yogyakarta” dengan baik dan lancar.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika. Penulis menyadari bahwa
penelitian dan penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan masukan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2.
Bapak Ismunawan Wibawa, S.P., selaku kepala sekolah SMA Budya Wacana
Yogyakarta, yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan penelitian di SMA tersebut.
3.
Ibu Sri Sulastri, M.Pd., selaku kepala sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta,
yang telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di SMA tersebut.
4.
Ibu Dra. Baniyah, selaku kepala sekolah SMA Negeri 11 Yogyakarta, yang
telah berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian di SMA tersebut.
5.
Bapak Sidiq, S.Pd., Bapak Supatah, S.Pd., dan Bapak M. Khaelani, S.Pd.,
yang telah bersedia menjadi subjek penelitian serta atas segala bantuan dan
dukungan selama peneliti melaksanakan penelitian.
6.
Siswa-siswi kelas XI IPA SMA Budya Wacana, siswa-siswi kelas XI IPA 2
SMA BOPKRI 2, siswa-siswi kelas XI IPA 6 SMA Negeri 11, terima kasih
x
7.
Rohandi, Ph.D. dan Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.
8.
Para dosen pendidikan fisika USD (Rm. Paul, Pak Atmadi, Pak Sarkim, Pak
Rohandi, Pak Edi, Bu Sri, Bu Wiwik), atas segala ilmu yang telah diberikan
selama ini.
9.
Pak Sugeng, Mbak Tari dan Mas Arif di sekretariat JPMIPA atas segala
bantuannya.
10.
Mbak Yustin dan Mas Apri, yang telah bersedia meminjamkan
handycam
dan
tripot
sehingga peneliti dapat melakukan penelitian.
11.
Ibuku, atas dukungan baik berupa materi, spiritual, segala kasih dan doa yang
tiada henti.
12.
Kedua abangku, Pandapotan Sianipar dan Untung Sianipar atas doa dan
dukungannya.
13.
Yosefi Monica Galuh, atas dukungan dan semangat yang telah diberikan.
14.
Lucia Naranti yang telah mendukung dan membantu menerjemahkan abstrak.
15.
Teman-teman seperjuangan dalam proyek
PCK
(Yuda, Tegar dan Prian),
terima kasih atas kerjasamanya.
16.
Teman-teman nongkrong (Inno Siga, K’Hans, Aldy, Naldy, Gusti, Sony,
Ryan, Dion) yang bersedia menemani penulis minum kopi ketika penulis
merasa jenuh saat menulis skripsi ini.
17.
Teman-teman P.Fis’09 : Evi, Rini, Osry, Hari, Audra, Gloria, Tania,
Yohanes, Aldy, Ibe, Gusti, Yuda, Prada, Prian, Tegar, Noven, Sogge,
makasih atas kebersamaan selama kita menimba ilmu di Sanata Dharma.
18.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas
segala bantuannya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca sekalian.
Yogyakarta, 30 April 2014
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT
... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Rumusan Masalah ... 4
C.
Batasan Masalah... 4
D.
Tujuan Penelitian ... 4
E.
Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A.
Pedagogical Content Knowledge (PCK)
... 6
B.
Komponen-Komponen
PCK
... 11
C.
Pengetahuan Tentang Strategi Mengajar ... 15
1.
Pengetahuan tentang strategi materi khusus ... 17
2.
Pengetahuan tentang strategi topik khusus ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 35
xii
B.
Subjek Penelitian ... 35
C.
Waktu dan Tempat Penelitian ... 36
D.
Instrumen Pengumpulan Data ... 36
E.
Metode Pengumpulan Data ... 37
F.
Metode Analisis Data ... 37
BAB IV DATA, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN... 39
A.
Deskripsi Guru dan Deskripsi Penelitian... 39
B.
Data dan Analisis ... 50
C.
Pembahasan ... 50
1.
Pengetahuan tentang strategi materi khusus ... 51
2.
Pengetahuan tentang strategi topik khusus ... 69
a.
Representasi topik khusus ... 69
b.
Kegiatan topik tertentu ... 84
BAB V PENUTUP ... 115
A.
KESIMPULAN ... 115
B.
SARAN ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 118
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1: Indikator Pengetahuan Guru tentang Strategi Mengajar ... 33
Tabel 4.1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 44
Tabel 4.2: Pengetahuan Guru A tentang Strategi Materi Khusus... 52
Tabel 4.3: Pengetahuan Guru B tentang Strategi Materi Khusus ... 57
Tabel 4.4: Pengetahuan Guru C tentang Strategi Materi Khusus ... 64
Tabel 4.5: Pengetahuan Guru A tentang Representasi Topik Khusus ... 69
Tabel 4.6: Pengetahuan Guru B tentang Representasi Topik Khusus ... 71
Tabel 4.7: Pengetahuan Guru C tentang Representasi Topik Khusus ... 76
Tabel 4.8: Pengetahuan Guru A tentang Kegiatan Topik Tertentu ... 84
Tabel 4.9: Pengetahuan Guru B tentang Kegiatan Topik Tertentu ... 90
Tabel 4.10: Pengetahuan Guru C tentang Kegiatan Topik Tertentu ... 101
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMA K ... 120
Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA K ... 121
Lampiran 3 : Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMA L ... 122
Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA L ... 123
Lampiran 5 : Surat Permohonan Ijin Penelitian di SMA M ... 124
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA M ... 125
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian dari Dinas Perizinan Kota Yogyakarta ... 126
Lampiran 8 : Field Notes Observasi di SMA K ... 127
Lampiran 9 : Field Notes Observasi di SMA L ... 128
Lampiran 10 : Field Notes Observasi di SMA M ... 129
Lampiran 11 : Transkrip Data Video Pembelajaran Guru A ... 130
Lampiran 12 : Transkrip Data Video Pembelajaran Guru B ... 172
Lampiran 13 : Transkrip Data Video Pembelajaran Guru C ... 217
Lampiran 14 : Kategori Data ... 246
Lampiran 15 : Transkrip Wawancara dengan Guru A ... 317
Lampiran 16 : Transkrip Wawancara dengan Guru B ... 329
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia pendidikan di Indonesia banyak menuai kritikan karena
mutu yang ada masih rendah. Hal ini tidak lepas dari peran guru sebagai pendidik.
Guru memiliki peranan penting untuk mencetak generasi penerus yang berkualitas
melalui ilmu pengetahuan yang diajarkan. Untuk itu, guru juga harus memiliki
kualitas/mutu yang memadai untuk menjadi seorang pendidik.
Kritik terhadap guru (Suparno, 2007), khusunya guru fisika yang sering
timbul adalah mereka kurang kompeten sebagai guru. Kompetensi yang dimaksud
adalah kurang menguasai bahan fisika dan kurang mampu mengajarkan bahan itu
kepada siswa dengan tepat, menarik, dan efektif. Banyak guru fisika yang berdiri
di depan kelas gugup, kehilangan konsentrasi, dan akhirnya kurang dapat
mengajar dengan baik. Disamping itu, mereka mengajar kurang bervariasi
sehingga banyak siswa menjadi bosan dan akhirnya tidak senang dengan fisika.
Aktivitas pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya guru yang mengajar, siswa yang belajar, sarana dan prasarana belajar
serta lingkungan belajar. Dari berbagai faktor tersebut, guru dianggap sebagai
faktor utama dalam keberhasilan pembelajaran. Alasannya, faktor-faktor yang lain
sangat tidak mungkin untuk dikendalikan. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh
guru, maka aktivitas di kelas dapat terkendali dan terorganisir dengan baik
adalah pengetahuan terkait dengan ilmu mengajar dan penguasaan mata pelajaran
yang diampunya.
Guru yang profesional harus memiliki dua keahlian, yaitu keahlian yang
berkaitan dengan materi pembelajaran sesuai dengan bidang studi (mata pelajaran)
yang diampunya (
content knowledge
) dan keahlian yang berkaitan dengan bidang
keguruan (Kartika Budi, 2005; dalam Windiastuti, 2010). Guru harus menguasai
pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran baik pengetahuan
materi maupun pengetahuan mengenai pemahaman serta kemampuan untuk
memadukan pengetahuan materi, kurikulum belajar, pengajaran dan siswanya.
Pengetahuan yang dimiliki tersebut akan muncul dan terlihat nyata dalam aktivitas
guru saat mengajar dan keputusannya untuk melakukan suatu tindakan pada
pembelajaran di kelas. Segala pengetahuan guru mengenai materi dan strategi
pembelajaran akan mempengaruhi keputusannya.
Shulman (1986) mengungkapkan pengetahuan konten pedagogi atau
Pedagogical Content Knowledge (PCK)
sebagai komponen mengajar yang sangat
penting yang harus dimiliki oleh seorang guru.
PCK
sebagai perpaduan dari
pengetahuan tentang mata pelajaran dengan pengetahuan pedagogis yang
memungkinkan guru menyajikan suatu topik pelajaran secara terorganisir sesuai
dengan tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, dan situasi tempat
pembelajaran berlangsung. Seorang guru tidak dapat lepas dari penguasaan materi
dan cara menyampaikan materi kepada siswa.
PCK
dikelompokkan dalam lima
kategori salah satunya adalah pengetahuan dan keyakinan tentang strategi
Pengetahuan guru mengenai strategi pengajaran tidak kalah penting dalam
proses pembelajaran. Pengetahuan guru tentang strategi pengajaran akan sangat
membantu guru dalam memutuskan tindakan-tindakannya yang akan diterapkan
dalam kelas tersebut selama proses pembelajaran. Dengan mengenal dan
mengetahui strategi mengajar, guru dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan. Agar materi yang diajarkan dapat tersampaikan
dengan baik kepada siswanya maka dalam pembelajarannya dibutuhkan strategi
mengajar yang tepat pula. Oleh karena itu guru tidak hanya cukup tahu materi
namun juga perlu tahu tentang strategi mengajar.
Berdasarkan alasan di atas, maka peneliti ingin menjadikan guru sebagai
subjek penelitian dan yang akan menjadi objek penelitian adalah pengetahuan
guru tentang strategi mengajar. Alasannya, dari beberapa faktor yang
mempengaruhi aktivitas pembelajaran di kelas tersebut, pengetahuan gurulah
yang dapat dikendalikan. Penelitian ini juga akan menggunakan metode
pengumpulan data secara
fieldnotes
, observasi dan wawancara. Metode-metode
ini dipilih dengan alasan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh guru akan terlihat
saat guru tersebut melakukan aktivitas mengajar di kelas. Sehingga dengan
mengamati, peneliti dapat memperoleh data yang diinginkan sedangkan
wawancara dilakukan untuk mengkonfirmasi dan menggali darimana pengetahuan
tersebut diperoleh.
Pengetahuan guru mengenai strategi mengajar akan terlihat dalam
tindakannya di kelas dan dapat dianalisa melalui rekaman proses pembelajaran
mengenai segala sesuatu yang dilakukan oleh guru yang menunjukkan
pengetahuannya tentang strategi mengajar. Dari situ maka penulis memilih
Pengetahuan Guru Fisika tentang Strategi Mengajar dalam Pembelajaran
Fisika yang Dimiliki oleh 3 Orang Guru Fisika SMA di Yogyakarta
sebagai
judul tugas akhir.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah profil pengetahuan guru tentang strategi
mengajar?
C.
Batasan Masalah
Penelitian ini hanya terbatas pada profil pengetahuan guru tentang strategi
mengajar. Profil dalam pengetahuan ini merupakan aspek-aspek dan deskripsi dari
aspek tersebut.
D.
Tujuan Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengungkap dan
mendeskripsikan
PCK
guru mengenai strategi mengajar lewat analisa video
pembelajaran oleh 3 orang guru fisika pada 3 SMA di kota Yogyakarta.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap agar
PCK
guru fisika
yang terungkap dapat dijadikan sumber belajar dalam mengembangkan
PCK
2.
Bagi Guru Bidang Studi Fisika
Dengan adanya penelitian ini diharapakan para guru fisika mendapatkan
informasi tentang sejauh mana pengetahuan tentang strategi mengajar yang
diperlukan agar guru dapat mengajar fisika dengan efektif. Hasil penelitian ini
nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih
meningkatkan
PCK
guru dalam proses pembelajaran dan juga mengembangkan
PCK
guru agar lebih baik, yang nantinya dapat mengoptimalkan hasil
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pedagogical Content Knowledge (PCK)
Seorang guru yang memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengajarkan
suatu bahan ajar kepada siswanya akan terlihat dari aktivitasnya di kelas. Guru
yang ingin mengajar fisika secara efektif tidak hanya sekedar mengetahui tentang
isi (konten) yang akan diajarkan dan beberapa cara pengajarannya tetapi harus
yakin bahwa tindakan yang dilakukan didalam kelas akan berbuah hasil yang baik
pula. Guru tersebut juga harus paham dan mampu dalam mengintegrasikan
pengetahuan konten kedalam pengetahuan tentang kurikulum, pembelajaran,
mengajar dan siswa. Pengetahuan tersebut akhirnya dapat menuntun guru untuk
merangkai situasi pembelajaran sesuai kebutuhan individual dan kelompok siswa.
Pengetahuan seperti ini dinyatakan sebagai pengetahuan konten pedagogis/
Pedagogical Content Knowledge (PC
K).
PCK
ini merupakan kombinasi dua kompetensi yakni
pedagogical
knowledge
(kompetensi pedagogi) dan
content knowledge
(kompetensi
profesional). Konsep pengetahuan konten pedagogis disusun oleh Shulman 1986
dalam jurnalnya yang berjudul:
“Those Who Understand: Growth of Knowledge
in Teaching”
.
PCK
mencakup ide tentang keberhasilan guru dalam pembelajaran
dengan pemahaman konten akademik dan pedagogi secara umum. Pengetahuan
konten pedagogi merupakan bentuk representasi dari materi subjek yang sangat
demonstrasi. Pengetahuan konten pedagogis tidak hanya sekedar pengetahuan
tentang konsep-konsep, prinsip dan topik dalam suatu disiplin ilmu namun juga
meliputi bagaimana materi subjek tersebut diajarkan.
Shulman (1987) mendefinisikan
PCK
sebagai sintesis antara isi (
content
)
dan pedagogik yang secara unik menjadi wilayah kewenangan serta menjadi
bentuk khusus pemahaman profesional guru. Sementara Geddis 1993 (dalam
Miranda, 2008), menggambarkan pengetahuan isi pedagogi (
PCK
) sebagai
seperangkat atribut yang membantu seseorang mentransfer pengetahuan konten ke
orang lain.
Shulman (1986) juga mengungkapkan bahwa
PCK
juga mencakup
pemahaman apa yang membuat pembelajaran topik spesifik itu mudah atau sulit,
konsepsi dan prasangka yang dibawa oleh siswa dari berbagai usia dan latar
belakang yang berbeda yang sering muncul. Jika prasangka yang dimiliki oleh
siswa tersebut berupa miskonsepsi, maka guru membutuhkan pengetahuan tentang
strategi yang paling mungkin untuk dapat mereorganisasi pemahaman peserta
didik, karena siswa adalah pembelajar yang tidak mungkin hadir di hadapan guru
sebagai papan tulis kosong.
Shulman 1991 (dalam Indrawati, 2005) mendefinisikan pengetahuan
konten pedagogis sebagai pemahaman tentang bagaimana topik, masalah, atau
isu-isu diorganisir, disajikan, dan dapat diadaptasikan pada minat dan kemampuan
siswa dan disajikan dalam pembelajaran. Sedangkan Carter (1990)
tentang bahan kajian (
subject matter
) dan bagaimana mereka menerapkan
pengetahuan itu pada kejadian di kelas.
Pendapat ahli lain, Cochran,
et al.
1993 (dalam Rustaman dkk, 2009)
merumuskan
Pedagogical content Knowledge/PCK
sebagai :
Concern the manner
in which teachers relate their subject matter knowledge (what they know about
what they teach) to their pedagogical knowledge (what they know about teaching)
and how subject matter knowledge is a part of the process of pedagogical
reasoning
.
PCK
dalam hal ini ditekankan pada aspek konten yang berhubungan
erat dengan bagaimana cara agar mencapai hal yang berguna bagi pelajaran.
PCK
ini juga meliputi:
a.
Bentuk-bentuk terbaik yang digunakan untuk merepresentasikan suatu ide,
usaha terbaik untuk melakukan analogi, mengilustrasi, mengeksplanasi,
dan mendemonstrasikan atau dengan kata lain membuat suatu cara terbaik
merepresentasikan dan memformulasi suatu subjek sehingga membuatnya
menjadi sesuatu yang dapat dipahami secara menyeluruh (
comprehensive
).
b.
Pemahaman tentang apa yang dapat dilakukan dalam pembelajaran suatu
konsep spesifik yang mudah maupun sulit terhadap para siswa (dengan
berbagai umur dan latar belakang) yang mempunyai konsepsi dan
miskonsepsi agar mereka belajar.
Shuell dan Shulman (dalam Margiyono, 2011) merumuskan bahwa
PCK
adalah pemahaman tentang metode pembelajaran apa yang efektif untuk
menjelaskan materi tertentu, serta pemahaman tentang apa yang membuat materi
sebagai perpaduan dari pengetahuan tentang mata pelajaran dengan pengetahuan
pedagogi yang memungkinkan guru menyajikan suatu topik pelajaran secara
terorganisir sesuai dengan tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan murid, dan
situasi tempat pembelajaran berlangsung. Dengan kata lain,
PCK
digambarkan
sebagai hasil perpaduan antara pemahaman materi ajar (
content knowledge
) dan
pemahaman cara mendidik (
pedagogical knowledge
) yang berbaur menjadi satu
yang perlu dimiliki oleh seorang guru.
PCK
dapat digambarkan dalam diagram
Venn berikut ini:
(Sumber: http://willcarr.edublogs.org/2012/03/06/tpack-model-of-teaching/) Gambar: Diagram Pedagogical Content Knowledge
Dari gambar diagram di atas terlihat bahwa
Pedagogical Content Knowledge merupakan irisan dari
Content Knowledge (CK) dan Pedagogical Knowledge (PK).