• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAHAN KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN KARANGGAYAM DESA LOGANDU PERATURAN KEPALA DESA LOGANDU KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAHAN KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN KARANGGAYAM DESA LOGANDU PERATURAN KEPALA DESA LOGANDU KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAHAN KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN KARANGGAYAM

DESA LOGANDU

PERATURAN KEPALA DESA LOGANDU

KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN

NOMOR : 1 TAHUN 2014

TENTANG

JENIS DAN BESARAN PUNGUTAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA LOGANDU,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa, segala pungutan baik berupa uang atau barang yang dilakukan Pemerintah Desa diatur dalam Peraturan Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa tentang Besaran Pungutan Desa; Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950, tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-Undang nomor 13 tahun 1950;

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

3. Undang-Undang Republik Indoensia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

(2)

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights ( Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomo 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557);

7. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

(3)

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

(4)

Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa di Kabupaten Kebumen;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2004 tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 41 Tahun 2004 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Kebumen;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik;

22. Peraturan Desa Logandu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pungutan Desa;

23. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Nomor: 1 Tahun 2014 tentang Persetujuan Penetapan Peraturan Desa Logandu tentang Pungutan Desa.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG JENIS DAN BESARAN PUNGUTAN DESA TAHUN 2014

(5)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerinatahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa

5. Pungutan Desa adalah segala pungutan baik berupa uang maupun barang yang dilakukan oleh Pemerintah Desa kepada masyarakat desa berdasarkan pertimbangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

6. Pologoro adalah salah satu jenis pungutan desa yang dibebankan nmasyarakat atas peralihan hak atas tanah.

(6)

BAB II

JENIS PUNGUTAN DESA

Pasal 2

Jenis pungutan desa yang dapat dipungut oleh Pemerintah Desa antara lain adalah :

a. pungutan yang berasal dari iuran sesuai dengan mata pencaharian masyarakat desa berdasarkan kemampuan ekonomi;

b. pungutan yang berasal dari biaya adaministrasi permohonan surat-surat keterangan;

c. pungutan yang berasal dari peralihan hak yang belum dipungut oleh pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. pungutan pologoro; dan e. pungutan lainnya.

BAB III

RINCIAN JENIS DAN BESARNYA PUNGUTAN DESA

Pasal 3

(1) Jenis dan Besaran Pungutan Desa adalah sebagai berikut: 1. Biaya administrasi permohonan surat menyurat, terdiri dari :

a. Surat Nikah, Talak, Cerai, Rujuk (NTCR) sebesar, Rp. 5.000

b. Surat Jalan sebesar, Rp. 5.000

c. Penerimaan Wesel, Paket sebesar, Rp. 5.000 d. Surat keterangan pindah tempat sebesar, Rp. 5.000 e. Permohonan SKCK, SIM sebesar, Rp. 5.000 f. Permohonan KTP/KK; sebesar, Rp. 5.000 g. Surat keterangan jual beli hewan besar; sebesar, Rp. 15.000 h. Surat ijin pemotongan hewan besar; sebesar, Rp. 50.000 i. Surat ijin penebangan pohon besar; sebesar, Rp. 15.000 j. Surat keterangan mendirikan usaha; sebesar,Rp. 250.000 k. Surat ijin orang tua, dan; sebesar, Rp. 5.000 l. Legalisasi surat-surat sebesar, Rp. 5.000

(7)

2. Pungutan usaha dan kepemilikan, terdiri dari :

a. Penggilingan Padi; sebesar,Rp. 100.000 b. Pemilik Traktor; sebesar, Rp. 50.000 c. Penggergajian/sensow; sebesar, Rp. 20.000 d. Kepemilikan kendaraan roda 4; sebesar, Rp. 50.000 e. Penggilingan tahu; sebesar, Rp. 15.000 f. Usaha pande besi; sebesar, Rp. 15.000 g. Kepemilikan kios/warungan; sebesar, Rp. 25.000 h. Portal Jalan Desa roda dua, sebesar, Rp. 2.000 i. Portal Jalan Desa roda empat, sebesar, Rp. 5.000, 3. Besaran pungutan swadaya masyarakat, kegiatan adat istiadat

disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dengan mempertimbangan kebutuhan yang dibutuhkan, yang pengelolaannya oleh Panitia Pelaksana yang bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

4. Besaran Janggolan adalah sebagai berikut:

a. sebesar 5 kg gabah kering untuk Ketua RT/RW dengan perincian 3 kg untuk Ketua RT dan 2 kg untuk Ketua RW dimasing-masing wilayah.

b. Untuk perangkat desa yang tidak berbengkok besarannya sesuai dengan kemapuan masyarakat.

c. Besaran janggolan sebagaimana huruf a dan b langsung diberikan kepada yang bersangkutan.

5. Besarnya pungutan pologoro, sebagai berikut:

a. Jual beli sebesar 2,5 % dari harga penjualan yang ;

b. Waris sekurang-kurangnya sebesar biaya mutasi/pangalihan nama SPPT;

c. Hibah untuk kepentingan umum sekurang-kurangnya sebesar biaya mutasi/pengalihan nama SPPT;

d. Hibah untuk kepentingan perorangan sebesar-besarnya 10% dari harga nilai jual objek pajak.

e. Biaya pengukuran sebesar Rp. 2.000/m2.

f. Biaya mutasi/pengalihan SPPT sebesar: Rp.20.000 perbidang tanah/SPPT.

(8)

Pasal 4

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Kepala Desa ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa.

Pasal 5

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Logandu

Pada tanggal 8 Januari 2014 KEPALA DESA LOGANDU

Referensi

Dokumen terkait

Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 32621, sebagatmana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan jasa pariwisata yang terdaftar di

Parameter yang digunakan yaitu tingkat kelahiran, tingkat kematian alami, tingkat kematian karena penyakit yang disebabkan oleh rokok pada individu perokok

Skripsi adalah studi akhir yang merupakan salah satu tugas akhir yang diwajibkan pada mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Manajemen Keuangan: Perencanaan, Analisis, dan

Berdasarkan sampel dari perusahaan manufaktur dengan sub sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 sampai 2015 maka hasil regresinya menunjukkan bahwa

13 Tahun 2003, upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/ buruh yang ditetapkan

Sedangkan sistem yang akan dibuat dalam penelitian ini dirancang untuk membantu civitas akademika khususnya mahasiswa agar dapat mengetahui keberadaan dan situasi