• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian, antara lain metode pengumpulan data, metode analisis dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian, antara lain metode pengumpulan data, metode analisis dan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian pada dasarnya untuk menentukan metode apa saja yang akan digunakan dalam penelitian, antara lain metode pengumpulan data, metode analisis dan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini desain penelitan yang digunakan bersifat asosiatif, yang merupakan suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008: p.55)

Pelaksanaan metode penelitian yang dilakukan adalah survei, yaitu penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Sedangkan unit analisis yang dituju adalah individu, yaitu warga Alam Indah Rt001/07 dan informasi yang didapat dari para konsumen tersebut dikumpulkan pada waktu tertentu atau disebut juga Cross-sectional (Durianto, et al,2004: p.19)

(2)

Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis penelitian Metode Penelitian

Unit Analisis Time Horison

T – 1 Asosiatif Kuesioner IndividuÆResponden Cross

Sectional

T – 2 Asosiatif Kuesioner IndividuÆResponden Cross

Sectional

1. T – 1 : Untuk mengetahui keputusan pembelian dipengaruhi oleh brand awarness KFC

2. T – 2 : Untuk mengetahui hubungan antara brand awareness KFC dengan keputusan pembelian

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan 28 Juli – 4 Agustus 2011 bertempat di Perum Alam Indah Rt001/07 Tangerang.

(3)

3.3 Sampel Penelitian

Data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak atau dengan kata lain disebut sampling. Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) dari suatu populasi.

Pemilihan 63 responden sebagai sampel dari populasi yang menyebar dikarenakan secara statistik dikatakan bahwa penyebaran populasi yang tidak diketahui, maka minimum sampel dengan batas terendah untuk mewakili adalah 30 orang atau lebih ( 30 ≥). Maka 63 responden melampaui apa yang disarankan dalam teori. Data dikumpulkan dengan cara mengambil sampel secara acak atau dengan kata lain disebut sampling. Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen/responden. Menurut Guilford (1987), dimana semakin besar sample (makin besar nilai n= banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil yang lebih akurat. Karena itu, dalam penelitian ini akan diambil 63orang. (J.Supranto, 2006, p.239). Dan yang menjadi sample penelitian adalah warga Alam Indah Rt001/07 Tangerang.

(4)

3.3.1 Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2009: p80.21).

Teknik pengambilan sampel ialah suatu cara pengambilan sample yang representatif dari populasi dimana pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Ridwan dan Kuncoro,2007: p.40)

Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi

e : Presentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sekitar 10% 170 n = 1 + 170 10%² N n = 1 + Ne2

(5)

170 n = 2.5 n = 63 Responden

Dari 170 populasi, didapat 63 sampel dengan menggunakan rumus Slovin

Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probability Sampling. Artinya teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

• Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel.html).

(6)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Nazir (2003) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan :

• Data primer

- Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan /pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2008: p.199)

- Observasi, teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2008: p.203)

• Data sekunder

- Studi Dokumentasi, yaitu dasar-dasar teori dari perpustakaan atau buku, jurnal, majalah, artikel, internet, data perusahaan dan lainya yang terkait

(7)

dengan judul atau pokok bahasan yang diteliti. Dimana hal ini akan membantu dalam menganalisis data dan sebagai landasan teori.

3.5 Definisi Variable

Kerlinger menyatakan bahwa variable adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Variable dalam penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: p. 58)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian dapat berupa obyek kegiatan, sifat yang akan dipelajari yang nantinya ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

3.6 Variable Operational

Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang digunakan, yaitu :

1. Variable Independen (X) yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable bebas. Variable bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

(8)

variable terikat (Sugiyono,2008: p.59). Dalam penelitian ini terdapat satu variable independen :

a) Kesadaran Merek (Brand Awareness) Æ X

2. Variable Dependen atau variable terikat (Y) yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas. Dan dalam penelitian ini variable terikatnya adalah keputusan pembelian

(9)

Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Konsep

Variabel Indikator Sub Indikator Ukuran PenguSkala kuran Brand Awareness (X) Menunjukan kesanggupan konsumen (atau calon pembeli) dalam mengingat kembali (recognize) atau mengenali (recall) bahwa suatu merek merupakan suatu bagian dari kategori produk tertentu

Top Of Mind ‐ Merek fast food mana

yang disebutkan pertamakali oleh responden atau yang pertama kali muncul dalam benak responden ketika ditanyakan Ordinal menjadi Interval Likert Brand Recall ‐ Merek lain yang

disebutkan setelah menyebutkan merek pertama kali tersebut Brand

Recognize

Unawere of Brand

‐ Merek fast food

disebutkan dengan alat bantu seperti dengan memberikan slogan atau warna logo dari kemasan tanpa menunjukan mereknya

‐ Tidak

mengetahui/menyadari sama sekali mengenai merek/produk dari KFC Keputusan Pembelian Memutuskan alternatif Pengenalan Kebutuhan

‐ Sadar akan adanya

(10)

(Y) yang akan dipilih dan mungkin penggantinya jika diperlukan. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang akan dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan dan dimana membeli, dan bagaimana membayarnya Penelitian sebelum pembelian Evaluasi alternative Prilaku pembelian Penilaian pasca pembelian ‐ Sumber informasi internal ‐ Sumber informasi eksternal

‐ Rangkaian merek yang

diminati ‐ Pembelian percobaan ‐ Pembelian kembali ‐ Pembeli yang berkomitmen ‐ Kinerja produk melebihi harapan ‐ Kinerja produk dibawah harapan Ordinal menjadi Interval Likert

(11)

3.7 Pengukuran Variable

Dalam penelitian skala yang digunakan untuk pengukuran instrumen adalah Likert. Skala Likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Tingkatan skala Likert dapat berupa sangat setuju (SS), setuju (S), ragu – ragu (N), tidak setuju (T), dan sangat tidak setuju (ST) (Sugiyono, 2007).

Setiap tingkatan bernilai positif sampai negatif. Dengan cara pengukuran seorang responden yang menjawab setiap pertanyaan yang diberikan melalui kuesioner, yaitu dengan lima buah skala. Bobot dan kategori atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data

Keterangan Penilaian

Sangat Tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Ragu – ragu 3

Setuju 4

(12)

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Sebuah instrument dikatakan valid atau sahis jika instrument tersebut mampu mengukur apa yang akan diukur. Sedangkan instrument yang memenuhi persyaratan reliabilitas atau handal jika instrumen tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten walaupun instrument tersebut digunakan untuk mengukur berkali-kali (Yus Agusyana,2011: p.35)

Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan-kaitan antar variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi saja. Perlu dicatat bahwa dalam korelasi itu kita belum menentukan dengan pasti variabel independent dan dependentnya seperti yang kita lakukan dalam analisis regresi (modul praktikum lab statistik manajemen, Universitas Bina Nusantara 2007: p.30).

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menganalisis setiap pertanyaan dalam kuesioner. Uji validitas menunjukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukurannya

(13)

Pengujian validitas ini dilakukan dengan menganalisis setiap pertanyaan dalam kuesioner. Untuk menentukan apakah pertanyaan kuesioner valid maka nilai r hitung yang dihasilkan dari tiap pertanyaan akan di bandingkan dengan r tabel yang telah diterapkan. Dasar penentuan besaran nilai r tabel adalah sebagai berikut :

1. Menentukan nilai df (degree of freedom)

Nilai df ditentukan dari banyaknya sampel uji validitas. Disarankan dalam penelitian ini jumlah responden penelitian 63. Dengan jumlah ini, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Rumus untuk mencari nilai df yaitu : n – 2, dimana n adalah banyaknya sampel yang di uji. Jadi, df = 63 – 2 = 61

2. Menentukan nilai r tabel

Dengan nilai df = 61, dan dengan tingkat signifikasi 5 %. Setelah mengetahui nilai r tabel, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai r hitung tiap pertanyaan dengan nilai r tabel yang telah di tentukan.

3. Mencari r hasil

r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom CORRECTED ITEM – TOTAL CORRELATION

(14)

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas memiliki arti tingkat kepercayaan, dimana yang dimaksud dipercaya disini adalah seberapa besar hasil yang didapatkan tetap sama dengan tes pertama sekalipun tes tersebut dilakukan berulang-ulang (Yus Agusyana,2011: p.37)

Jadi hasil tes tersebut dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang stabil dan konsisten. Relatif sama atau tidak ada perbedaan signifikan bila dipakai untuk mengukur pada waktu yang berbeda.

3.9 Metode Analisis Data

Tabel 3.4 Metode Analisis

Tujuan Penelitian Metode Analisis

Metode yang Digunakan Alat Analisis

T-1 Asosiatif Korelasi

T-2 Asosiatif Korelasi

Sumber : Hasil Olah Data Penulis, 2011 Keterangan :

T – 1 Untuk mengetahui keputusan pembelian dipengaruhi oleh brand awarness

T – 2 Untuk mengetahui hubungan antara brand awareness dengan keputusan pembelian

(15)

Ridwan dan Kuncoro (2007: p.22) mengemukakan kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian ialah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitian pun akan segera diketahui.

Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui bantuan komputer dengan program SPSS Version 19.0 for Windows.

3.9.1 Uji Normalitas

Salah satu uji statistik adalah uji normalitas data. Uji normalitas berguna untuk

menentukan apakah data yang telah dikumpulkan memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas akan mengarahkan teknik statistik apa yang akan digunakan untuk uji mengambil keputusan

Metode statistik klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris ahlis statistic data yang banyaknya lebih dari 30 dapat disumsikan normal dan dapat dikatakan sampel besar.

Namun untuk memberikan kepastian apakah suatu kelompok data berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 dipastikan normal, demikian juga data yang kurang dari 30 belum dipastikan berdistibusi tidak normal.

(16)

1. Kolmogorov-Smirnov pendekatan koreksi Lillifors 2. Kolmogorov-Smirnov untuk 1 – sample K-S

3. Dengan melihat hasil nilai skewness yang didapat melalui statistic deskriptif. (Yus Agusyana,2011, p.68)

3..9.2 Uji Regresi

Regresi dapat diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Jadi regresi mengemukakan masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan terbaik. Kegunaan regresi dalam penelitian adalah untuk meramalkan (memprediksi) variable terikat (Y) apabila variable bebas (X) diketahui (Kuncoro dan Riduwan 2007,pp.83-84). Persamaan: Y = a + b1X1 dimana : Y = variabel terikat a = konstanta b1 = koefisien regresi X = variabel bebas.

(17)

3.9.3 Uji Korelasi Pearson

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan drajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih.

Korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel-variabel yang diminati, apakah data sample yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan-kaitan antar variabel-variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut. Keeratan hubungan itu dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut korelasi saja. Perlu dicatat bahwa dalam korelasi itu kita belum menentukan dengan pasti variabel independent dan dependentnya seperti yang kita lakukan dalam analisis regresi (modul praktikum lab statistik manajemen, Universitas Bina Nusantara 2007, p.30).

Korelasi adalah suatu hubungan, koefisien korelasi adalah indeks arah dan besaran suatu hubungan atau relasi, koefisien korelasi Product Moment ( r ) dapat dihitung dengan beberapa rumus yang ekuivalen. Syarat korelasi Product Moment:

• Data berdistribusi normal

• Data linier (searah)

• Data yang dipilih secara acak (random)

• Variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama

(18)

Batas-batas nilai koefisien korelasi diintrepertasikan sebagai berikut:

Kategori Nilai Tingkat Hubungan

0.00 – 0.20 Sangat lemah

0.21 – 0.40 Lemah

0.41 – 0.70 Kuat

0.71 – 0.90 Sangat kuat

0.91 – 0.99 Sangat Kuat sekali

(Yus Agusyana,2011: p.85)

Ada beberapa manfaat dalam mempelajari korelasi yakni penentuan adanya hubungan serta besarnya hubungan antara variabel dapat diketahui, sebab koefisien korelasi merupakan ukuran yang dapat menjelaskan besar kecilnya hubungan. Dan dengan mengetahui adanya hubungan, maka prediksi terhadap variabel lainnya dapat dilakukan dengan bantuan garis regresi.

Salah satu jenis korelasi yang paling populer adalah Pearson Product Moment, yang diperoleh dengan membagi kovarians kedua variabel dengan perkalian simpangan bakunya. Dilakukan uji korelasi terlebih dahulu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel dependent dan variabel independent. Analisis korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang

(19)

menggunakan data interval dan rasio dengan persyaratan tertentu (Kuncoro dan Ridwan 2007: pp.61-62)

3.10 Pengujian Hipotesis • Untuk T – 1

Hipotesis:

Ho: Tidak ada pengaruh brand awareness dengan keputusan pembelian konsumen KFC

Ha: Adanya pengaruh brand awareness dengan keputusan pembelian konsumen KFC

• Untuk T – 2 Hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan brand awareness dengan keputusan pembelian konsumen KFC

Ha: Adanya hubungan brand awareness dengan keputusan pembelian konsumen KFC

(20)

3.11 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis telah selesai dikumpulkan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada warga Alam Indah Rt001/07, akan digunakan untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian.

Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara brand awareness terhadap keputusan pembelian maka artinya brand awareness yang telah tercipta dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk KFC.

Dengan adanya gambaran ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi efektifitas brand awareness dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen KFC.

3.12 Profil Perusahaan

3.12.1 Sejarah Singkat Kentucky Fried Chiken (KFC)

1930 : KFC didirikan oleh Harland Sanders di Nicholas Ville and Corbin, Kentucky

(21)

- 1939 : Terciptanya bumbu rahasia original recipe chiken dan Harland Sanders diberikan uluan ”colonel” oleh Gubenur Kentucky, karena telah menciptakan bumbu rahasia tersebut

1952 : Franchise I dijual kepada Pete Harmon, Salt Lake City, USA 1969 : KFC terdaftar peda bursa New York dan Colonel Sanders membeli 100 saham perdananya

- 1971 : Heubline Incorporate merger dengan KFC International, bersamaan dengan itu Colonel Sanders menciptakan bumbu Crispy Chiken - 1982 : R.J REYNOLDS merger dengan Heubline Industries, Incorporate

- 1986 : Pepsi CO membeli KFC dari RJ REYNOLDS

- 1997 : Pepsi CO melepas KFC kepada TRICON RESTAURANT INTERNATIONAL

(22)

3.12.2 Sejarah Perusahaan

PT. Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Grup pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 dijalan Melawai, Jakarta dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya diJakarta dan perluasan daerah hinga ke kota-kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Medan, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai waralaba cepat saji dikenal luas dan dominan di Indonesia.

Produk unggulan Perseroan, Colonel Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survey konsumen di Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini perseroan juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini dilincuran yakni Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menupilihan Perkedel, nasi, salad dan sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus ditambahkan. Perseroan senantiasa meminitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan, mengevaluasi berbagai masukan dari

(23)

konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan fasilitas yang tersedia Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survey independent. BITS adalah survey yang dilakukan untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS menunjukan bahwa secara konsisten KFC masih menempati posisi tertinggi dibenak konsumen untuk ’Top of Mind Awareness’ dibandingkan dengan merek utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan dan fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.

3.12.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi restoran nomor satu dan selalu memimpin dalam segala bidang pasar industri makanan cepat saji

Misi Perusahaan

Menjadi restoran cepat saji modern yang memberikan suasana ramah dan menyenangkan melalui kepuasan costumer.

(24)

3.12.4 Struktur Organisasi PT Fast Food Indonesia Tbk

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan BoD Internal Control General Manager Operation General Manager Finance & Administrations COO General Manager Business Development Catering & Delivery Department Manager Regional Operation Manager Facility Support Department Manager Training Manager Quality Assurance & R&D Department Manager Marketing Department Manager (Vacant) Store Department Deputy Market Development Department Manager Human Resources Department Deputy Manager Finance & Accounting Department Manager Financial Planning & Control Department Manager Information Technology Department Manager Regional Administration Manager Purchasing Department Manager

(25)

Uraian Jabatan

1. Board Of Director

a. Memimpin perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya guna dan berhasil guna

b. Menyusun rencana perusahaan jangka pendek, maupun jangka panjang serta visi misi dan strategis dalam mencapai tujuan perusahaan

2. Internal Control Manager

a. Melaksanakan audit keuangan kekantor pusat maupun keseluruhan restoran b. Melaporkan kepada manajemen bila ada penyimpangan dalam aktual disetiap

sistem maupun prosedur 3. GM Operations

a. Merencanakan dan menetapkantarget penjualan perusahaan

b. Mengawasi dan mengontrol department-department yang ada dibawahnya 4. GM Business & Development

a. Merencanakan Business Plan perusahaan

b. Mengembangkan SDM, produk marketing dan sebagainya 5. GM Finance & Administration

a. Menyusun rencana kerja dan anggran pendapatan pengeluaran perusahaan b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan

(26)

6. Catering & delivery manager

a. Mengelola order dalam jumlah besar

b. Mengawasi dan mengontrol kegiatan pelayanan pesan antar kepada pemesan 7. Regional operations manager

a. Bertanggung jawab terhadap restoran yang ada dalam regional b. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan kerja tingkat area 8. Quality Assurance & R&D Manager

a. Mengadakan audit standar prosedur – prosedur keseluruh restoran b. Melaksanakan pembuatan dan memperpanjangn sertifikat HALAL 9. Marketing Manager

a. Merencanakan pemasaran produk baru

b. Merencanakan, meningkatkan, membangun, memelihara image perusahaan dalam masyarakat

(27)

10. Store Development Dapartemen Manager

a. Merencanakan pengembangan bangunan beserta tata letak mesin serta peralatan restoran lainnya

b. Merancang desain interior restoran 11. Human Resources Manager

a. Merencanakan pengembangan sumber daya manusia diperusahaan b. Mengevaluasi dan menilai tenaga kerja disetiap departemen c. Menetapkan sistem kesejahteraan karyawan

12. Human Resources Administration Manager

a. Melaksanakan pendapatan seluruh karyawan perusahaan b. Mengontrol dan merekap absensi karyawan

13. Training Manager

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan program pelatihan diperusahaan b. Melaksanakan evaluasi dan penilaian kepada setiap karyawan yang telah

(28)

14. Puchasing Manager

a. Melaksanakan pembelian seluruh bahan baku yang dibutuhkan b. Menjalin rekanan dengan para pemasok

15. Finance & Accounting Manager

a. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran pendapatan pengeluaran perusahaan

b. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi disetiap restoran 16. Financial & Planning Control Manager

a. Mengontrol pemakaian anggaran setiap departemen yang telah ditetapkan perusahaan

b. Mencatat setiap anggaran yang ditetapkan perusahaan 17. Information Technology Manager

a. Merencanakan dan menyajikan sistem informasi kepada departemen yang membutuhkannya

b. Mengembangkan sistem informasi perusahaan dalam menghadapi kemajuan teknologi

(29)

18. Regional Administration Manager

a. Melaksanakan dan mengembangkan sistem pelaporan keuangan dengan kebijakan dari kantor pusat perusahaan

b. Melaksanakan kontrol seluruh sistem perusahaan terutama sistem keuangan 19. Facility & Support Manager

a. Melaksanakan perbaikan peralatan masak dan sebagainya

b. Merencanakan pemeliharan peralatan rutin, bulanan keseluruh restoran Sumber : Data perusahaan 2011

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelitian  Tujuan  Penelitian  Desain Penelitian Jenis  penelitian  Metode  Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Adalah persenyawaan antara unsur-unsur logam dengan air dan hydroksil (OH); dapat ditegaskan bahwa Hydroxides dapat terbentuk melalui reaksi kimia antara oksida dan air;

Guru meminta siswa menjelaskan alasan alat tubuh yang tersisa dapat dijadikan sebagai petunjuk terjadinya evolusi.. Kegiatan Akhir (waktu:

Selain karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP pemindahbukuan dapat dilakukan juga jika terdapat kesalahan pengisian data pembayaran pajak melalui

Peneliti dalam hal ini akan melakukan penelitian dengan judul “Green Accounting Berbasis Maslahah dalam Mewujudkan University Social Responsibility”, karena ingin

Survey GPS untuk pemantauan penurunan muka tanah yang dilakukan di Jakarta ini telah dilakukan tiga belas kali dimulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2011, seperti

4) Indikator Persentase perkara yang dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan harus diselesaikan. Indikator ini mengukur persentase perkara yang diselesaikan oleh Majelis Hakim

Proses pembelajaran mingguan dalam perkuliahan TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH yang telah dirancang pada poin B.7 diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk

China  Central  Television  (CCTV)  adalah  sebuah  lembaga  penyiaran  nasional  milik  Republik  Rakyat  China  (RRC).  Dahulunya  bernama  Beijing  Television