• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keinginan dari manusia. Kebutuhan-kebutuhan manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keinginan dari manusia. Kebutuhan-kebutuhan manusia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Konsep yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan manusia.

Kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan pokok, sekunder, ataupun

tambahan. Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang harus segera

terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang dapat ditunda

pemenuhannya. Artinya kebutuhan ini dapat dipenuhi apabila kebutuhan

pokok sudah terpenuhi. Sedangkan kebutuhan tambahan merupakan kebutuhan

yang tidak harus terpenuhi. Bisa dikatakan bahwa kebutuhan tambahan

merupakan suatu keinginan dari manusia. Kebutuhan-kebutuhan manusia

inilah yang harus dapat dimaksimalkan oleh perusahaan agar dapat terpenuhi.

Berangkat dari hal tersebut, setiap perusahaan berlomba – lomba untuk

menciptakan suatu barang dan atau jasa yang mampu memenuhi kebutuhan

konsumen. Munculnya persaingan menghadapkan perusahaan antara peluang

dan ancaman. Peluang dan ancaman tersebut tentu berpengaruh besar akan

kelangsungan eksistensi perusahaan. Perusahaan diharuskan untuk senantiasa

mengerti akan kebutuhan dan keinginan konsumen serta keadaan luar yang

mana perusahaan tidak mungkin untuk mengontrolnya secara langsung.

Dengan begitu, diharapkan perusahaan dapat meminimalisir kelemahan –

kelemahan yang ada serta dapat memaksimalkan keunggulan – keunggulan

(2)

Menurut Assauri:”setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang: tujuan tersebut dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara apabila pemasaran perusahaan melakukan strategi yang sesuai dalam mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, menggunakan peluang yang ada dalam pemasaran, dan berusaha menghindari ancaman, sehingga posisi perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan ditingkatkan.”1

Merujuk pada pendapat tersebut, strategi pemasaran mempunyai

peranan yang sangat penting akan keberlangsungan perusahaan dengan

memanfaatkan kelebihan perusahaan dan meminimalisir setiap kelemahan

yang ada. Oleh sebab itu, strategi pemasaran tidak bisa dibuat secara

sembarangan, melainkan harus mampu memberi gambaran yang jelas dan

terarah atas apa yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi para

pesaing demi mendapatkan simpati konsumen untuk menggunakan produk

atau jasa yang disediakan.

Penerapan strategi pemasaran tidak bisa begitu saja dibuat dan

diterapkan atau dengan kata lain sembarangan. Strategi pemasaran harus

memiliki perencanaan yang matang agar produknya mampu bersaing dengan

kompetitor yang ada. Perusahaan perlu mencermati akan produk, harga,

promosi dan distribusi atas barang dan atau jasa dimana keempat hal tersebut

merupakan bagian dari bauran pemsaaran.

Menurut Assauri:”bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan

1

Sofjian Assauri. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi. Rajawali. Jakarta. Hal. 167.

(3)

dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.”2

Snack atau makanan ringan sering kali disebut dengan ungkapan “camilan” di masyarakat. Snack, semakin dilirik oleh pengusaha besar ataupun kecil untuk menjadi ladang bisnis baru, baik sebagai sumber pendapatan utama

ataupun sampingan. Berbagai jenis snack hasil produksi dari perusahaan besar

hingga hasil industri rumah tanggapun akan dengan mudah dijumpai

dipasaran. Salah satu pengusaha kecil yang mencoba peruntungan dalam

penjualan snack adalah Bapak Taat. Usaha dengan nama brand Diva Snack ini

terletak di Dusun Ngendo Rt 1/10, KelurahanNgrapah, Kecamatan Banyubiru,

Kabupaten Semarang ini sudah dirintis sejak tahun 2009 bersama sang istri.

Pada awalnya usaha yang digeluti bukan usaha snack semcam ini. Snack

merupakan usaha sampingan karena pada saat itu fokus akan warung yang

dikelola. Lambat laun permintaan akan snack hasil produksinya meningkat.

Bapak Taat memilih untuk menutup warungnya dan fokus pada snack. Pada

awal usaha ini, produk yang dihasilkan hanya dua macam, yakni keripik

gembus dan keripik tempe. Pada saat itu, usaha ini hanya memproduksi

keripik gembus dan tempe sesuai dengan pesanan pelanggan saja.

Seiring perjalanan waktu, pemilik usaha tidak hanya memproduksi

keripik gembus dan tempe dengan jumlah sesuai pesanan saja. Jumlah

produksi yang ditingkatkan tidak hanya untuk memenuhi pesanan dari

pelanggan sebelumnya, namun untuk mulai memasarkan produknya ke

2

Sofjian Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Hal.5.

(4)

berbagai daerah di sekitar tempat tinggal. Produk tersebut mulai ditawarkan di

berbagai toko penjualan snack.

Penerimaan konsumen atas produk yang dihasilkan tersebut ternyata

cukup baik. Banyak respon positif atas produk tersebut, hal itu di buktikan

dengan semakin banyaknya pesanan yang datang. Hal ini membuat pemilik

memutuskan untuk lebih memperbanyak jumlah barang yang diproduksi.

Selain itu, pemilik juga menambah dua orang pegawai untuk membantu proses

produksi.

Respon baik yang ditunjukkan konsumen terhadap dua produk yang

telah di pasarkan sebelumnya, mendorong pemilik usaha semakin

mengembangkan usaha tersebut. Pemilik usaha mencoba menambah produk

baru. Selain keripik gembus dan tempe, pemilik usaha menambah berbagai

produk baru sebagai pilihan alternatif. Keripik bayam, keripik talas, keripik

pisang menjadi produk baru alternatif dari yang sudah ada

sebelumnya.Penambahan produk tersebut diharapkan dapat mendongkrak

tingkat penjualan snack dan juga sebagai modal untuk bersaing dengan

kompetitor yang juga menghasilkan produk serupa.

1.2. Permasalahan Penelitian

Marketing mix merupakan rencana yang terpadu dalam pemasaran yang digunakan perusahaan sebagai panduan dalam menjalankan kegiatan agar

tujuan dapat tercapai. Marketing mix mempadu-padakan antara produk, harga,

(5)

memperhatikan antara satu dengan yang lainnya. Perusahaan harus

memperhatikan produk yang ditawarkan ke pasar, seperti kualitas, jenis,

merek, pengemasan dll. Produk yang telah direncanakan dengan baik harus

ditopang dengan harga yang bisa diterima dipasar. Penentuan harga harus bisa

mewakili produk yang ditawarkan dipasar. Penentuan harga hendaknya juga

memperhatikan jenis barang yang dijual, kualitas, kemasan dll. Penentuan

harga yang tepat tentu akan turut membantu kekuatan produk dipasaran.

Adanya produk yang ditawarkan dan harga yang telah ditentukan harus

ditopang dengan ketersediaan barang dipasar. Ketersediaan barang dipasar

akan memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang perusahaan

tawarkan. Promosi perlu dilakukan oleh perusahaan untuk membantu

menumbuhkan minat dan pengetahuan konsumen akan produk yang

ditawarkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media yang

digunakan. Promosi bisa dilakukan melalui media cetak ataupun eletronik,

bisa juga dilakukan secara lips to lips. Promosi yang dilakukan hendaknya

disesuiakan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan.

Pengamatan pendahuluan dilakukan di Diva Snack dengan melakukan

wawancara kepada pemilik. Diva Snack merupakan salah satu industri rumah

tangga yang terletak di Dusun Ngendo RT 1 RW 10, Kelurahan Ngrapah,

Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang yang bergerak dalam bidang

produksi dan penjualan berbagai macam snack. Terdapat lima varian snack

yang diproduksi yakni, keripik gembus, tempe, bayem, pisang, dan talas.

(6)

di Salatiga, Magelang, dan Kudus. Pemesanan barang yang berada di daerah

Salatiga dan sekitarnya barang dapat langsung dikirim kepada pemesan,

sedangkan untuk yang berada diluar Salatiga atau dengan jangkauan yang

cukup jauh, biasanya pembeli yang mengambil langsung ke lokasi produksi.

Penulis mencoba bertanya kepada pemilik usaha tersebut, ternyata

dalam pengemasan setiap produknya hanya menggunakan bungkus plastik

yang direkatkan menggunakan stapler untuk kemasan seperempat kilogram

dan menggunakan tali pita untuk kemasan satu hingga lima kilogram. Padahal

Diva Snack memiliki alat khusus untuk merekatkan plastik dengan lebih baik

supaya udara luar tidak bisa masuk. Udara luar yang masuk kedalam kemasan

akan mengurangi ketahanan produk itu sendiri. Selain itu, kemasan juga

kadang kala rusak pada saat pendistribusian kepada konsumen. Seperti yang

terjadi kepada salah satu konsumen bernama Ibu Yy, kemasan pada keripik

gembus kemasan lima kilogram yang dipesannya berlubang sehingga

menyebabkan terdapat hewan seperti semut yang masuk. Hal tersebut tentu

sangat merugikan konsumen. Selain kemasan yang rusak, keterlambatan dalam

pendistribusian produk juga terjadi. Diva Snack menjanjikan waktu satu

hingga tiga hari produk akan dikirimkan kepada konsumen, namun baru pada

hari kelima setelah pemesanan produk baru dapat diberikan kepada pemesan.

Hal tersebut merupakan kejadian yang ketiga kalinya dialami konsumen

(7)

Pada tahun 2015, Diva Snack mampu memproduksi hingga 5760 kilogram yang berasal dari kelima produk yang dimiliki, yakni keripik gembus, tempe, bayam, talas, dan pisang. Dari kelima produk yang dimiliki tersebut, keripik gembus menjadi produk yang paling diminati konsumen dengan jumlah permintaan hingga 1912 kilogram. Keripik tempe menjadi produk paling diminati kedua setelah keripik gembus dengan permintaan hingga 987 kilogram, menyusul keripik pisang dengan 974 kilogram, keripik bayam 945 kilogram, dan terakhir keripik talas sebanyak 942 kilogram. Berikut daftar hasil penjualan Diva Snack selama tahun 2015 dapat dilihat di tabel dibawah ini.

Tabel 1.1. Omset Penjualan Diva Snack Periode Januari s/d Desember Pada Tahun 2015 BULAN Keripik gembus (Kg) Keripik pisang (Kg) Keripik tempe (Kg) Keripik bayam (Kg) Keripik talas (Kg) Januari 90 90 91 81 83 Februari 87 91 70 75 75 Maret 92 85 71 78 69 April 98 90 82 72 76 Mei 82 81 81 75 73 Juni 20 85 101 93 89 Juli 60 70 64 81 75 Agustus 66 67 83 69 75 September 76 65 80 82 71 Oktober 82 73 90 75 73 November 93 83 82 74 85 Desember 192 94 92 90 98 Total 1912 974 987 945 942 Sumber : Data penjualan Diva Snack

(8)

Kesuksesan penjualan pada tahun 2015 yang mencapai 5760 kilogram, nampaknya tidak terulang atau bahkan meningkat di tahun 2016. Tren penjualan yang menurun justru terjadi di tahun tersebut. Tahun 2016, Diva Snack hanya mampu menjual sebanyak 3924 kilogram yang berasal dari kelima produk yang dimiliki. Terjadi penurunan yang cukup signifikan yakni hingga 1836 kilogram. Berikut daftar lengkap hasil penjualan selama tahun 2016.

Tabel 1.2. Omset Penjualan Diva Snack Periode Januari s/d Desember Pada Tahun 2016 BULAN Keripik gembus (Kg) Keripik pisang (Kg) Keripik tempe (Kg) Keripik bayam (Kg) Keripik talas (Kg) Januari 67 83 65 55 61 Februari 75 54 55 58 61 Maret 66 48 71 52 65 April 88 72 68 55 71 Mei 72 67 65 64 55 Juni 123 58 89 69 75 Juli 51 73 61 76 76 Agustus 64 72 67 75 63 September 58 67 73 56 65 Oktober 52 72 55 49 51 November 59 45 55 67 54 Desember 127 47 51 58 58 Total 902 758 775 734 755 Sumber : Data penjualan Diva Snack

Berdasar data omset penjualan Diva Snack pada tahun 2015 dan 2016, telah

terjadi penurunan penjualan yang cukup signifikan. Pada tahun 2015 total dari

(9)

pada tahun 2016 hanya 3924 kilogram saja. Diva Snack mengalami penurunan

sebesar 1836 kilogram dalam kurun waktu satu tahun saja.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, fokus penelitian ini

adalah bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Diva Snack?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis

strategi pemasaran yang dilakukan oleh Diva Snack.

1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pendapat dari Buchari Alma yaitu:

“Bahwa hubungan pemasaran ini sangat erat karena melalui pemasaran hasil produksi dapat diperkenalkan, dan dikonsumsi oleh konsumen, apabila hasil produksi baik dan penyaluran distribusi barangnya pun baik dan cepat sampai ke tangan konsumen maka akan menimbulkan peningkatan pembelian yang dilakukan oleh onsumen dan ini secara langsung akan meningtkan hasil penjualan.”3

1.5.2. Manfaat Praktis

Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan

kemampuan perusahan.

3Buchari Alma. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.

(10)

1.6. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pelaksanaan strategi

pemasaran yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. keterbatasan waktu

dan biaya peneliti, maka :

A. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah DIVA SNACK Dusun Ngendo RT 1 RW

10, Kel. Ngrapah, Kec.Banyubiru Kab. Semarang

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah strategi pemasaran yang diterapkan DIVA

SNACK Dusun Ngendo RT 1 RW 10, Kel. Ngrapah, Kec.Banyubiru Kab. Semarang yaitu strategi produk, harga, promosi, temppat

Gambar

Tabel  1.1.  Omset  Penjualan  Diva  Snack  Periode  Januari  s/d  Desember  Pada  Tahun  2015  BULAN  Keripik  gembus  (Kg)  Keripik pisang (Kg)  Keripik tempe (Kg)  Keripik bayam (Kg)  Keripik talas (Kg)  Januari  90  90 91 81 83 Februari  87  91 70 75 7
Tabel  1.2.  Omset  Penjualan  Diva  Snack  Periode  Januari  s/d  Desember  Pada  Tahun  2016  BULAN  Keripik  gembus  (Kg)  Keripik pisang (Kg)  Keripik tempe (Kg)  Keripik bayam (Kg)  Keripik talas (Kg)  Januari  67  83  65  55  61  Februari  75  54  55

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengambilan data geolistrik di lapangan yang menggunakan elektroda tempel kombinasi lempung dan air garam pada permukaan tertutup (paving) dan elektroda

Kinerja Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat yang berkaitan dengan kualitas layanan cendrung menjadi penting dalam menjelaskan kenerja organisasi

Manusia dalam memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan menggunakan produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.

Melalui penelitian yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai hukum perlindungan konsumen secara umum dan khususnya mengenai

Larangan berputus asa bagi orang yang berdosa serta tidak berlebihan termasuk bab aula (yang dilarang yang paling berat) dan pemahaman madzhab dari khitah. Kemudian Allah

Kajian dari perspektif amalan ini melihat aspek yang dilakukan oleh responden dari sudut pemikiran, sikap, tindakan, pandangan, peranan media massa, faktor persekitaran,

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang paling penting bagi kehidupan manusia atau dengan kata lain selama masih ada kehidupan selama itu pula air masih dibutuhkan, baik

Sebanyak 20% distributor level director akan menganggap bila omset dalam jaringannya turun, ada masalah dalam jaringannya, serta tidak berkembangnya jaringan akibat