• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan industri dan organisasi yang pesat dewasa ini mengakibatkan kondisi tersebut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan industri dan organisasi yang pesat dewasa ini mengakibatkan kondisi tersebut"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian

Kemajuan industri dan organisasi yang pesat dewasa ini mengakibatkan kondisi tersebut

menilai pentingnya unsur sumber daya manusia di dalamnya. Di antara semua sumber daya,

manusia merupakan harta kekayaan terpenting dan mempunyai kontribusi yang paling besar bagi

keberhasilan suatu organisasi. Dengan perilakunya, manusia membentuk struktur organisasi,

memanfaatkan teknologi, mengadakan tanggapan terhadap variasi dan tekanan lingkungan

organisasi, dan akhirnya memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan organisasi.

Sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan perusahaan. Dengan kata lain,

mutu perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Apabila

sumber daya manusia yang dimiliki tidak berkualitas maka akan dapat menghambat tujuan dari

perusahaan, sehingga karyawan merasa dirinya dituntut untuk meningkatkan kualitas kerjanya

agar tidak tersingkir dari perusahaan. Hal tersebut membuat karyawan harus bekerja secara

efektif dan berkompetisi dengan karyawan lainnya untuk mencapai target yang telah ditentukan

perusahaan. Apabila tuntutan pekerjaan dirasa terlalu berat, pada akhirnya dapat membuat

karyawan menjadi stres. Penelitian mengindikasikan bahwa tuntutan pekerjaan yang kronis

dapat menyebabkan stres. Menurut Anoraga (2009:108), secara sederhana stres merupakan suatu

bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di

lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan terancam. Jadi sebenarnya stres

adalah sesuatu yang alamiah..

Stres kerja tidak hanya berpengaruh terhadap individu, tetapi juga terhadap organisasi

dan industri. Setiap aspek di pekerjaan dapat menjadi pembangkit stres. Aspek intrinsik dalam

pekerjaan yang berkaitan dengan stres kerja salah satunya yaitu tuntutan tugas. Tuntutan tugas

(2)

meliputi beban kerja, beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit

stres, timbul sebagai akibat dari tugas-tugas yang terlalu banyak atau sedikit diberikan kepada

tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu dan jika orang merasa tidak mampu untuk

melakukan suatu tugas. Tuntutan serta tekanan yang ada dapat menyebabkan stres. Salah satu

aspek yang berkaitan dengan stres kerja yakni perubahan organisasi yang terjadi di perusahaan

tersebut. Karyawan diharapkan mampu menjalankan tugas - tugas yang ada dengan perubahan

organisasi yang terjadi pada perusahaan. Seorang karyawan dalam bekerja dituntut untuk dapat

beradaptasi dengan perubahan organisasi yang terjadi yang telah ditentukan oleh perusahaan

agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Sondang P. Siagian (2009:141), stres yang tidak

teratasi pasti berpengaruh terhadap prestasi kerja. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu, bahwa kemampuan mengatasi sendiri stres yang dihadapi tidak sama pada semua orang.

Orang yang memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi stres, oleh karenanya mampu

mengatasi sendiri stres tersebut. Sebaliknya tidak sedikit orang yang daya tahan dan

kemampuannya menghadapi stres rendah. Stres yang tidak teratasi dapat berakibat pada apa

yang dikenal dengan burnout, suatu kondisi mental dan emosional serta kelelahan fisik karena

stres yang berlanjut dan tidak teratasi. Dalam mempersepsi stres yang sama dapat dipersepsi

secara berbeda-beda. Faktor kunci dari stres adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap

situasi dan kemampuannya untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang

dihadapi. Kemampuan seseorang tersebut berkaitan dengan salah satu karakteristik kepribadian

yakni aspek keyakinan akan kemampuan diri, yang oleh Bandura disebut efikasi diri

(Wangmuba, 2009).

Menurut Alwisol (2009:287) efikasi diri adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan

tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan

yang dipersyaratkan. Efikasi ini berbeda dengan aspirasi (cita-cita), karena cita-cita

menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya dapat dicapai, sedang efikasi diri

menggambarkan kemampuan penilaian diri. Efikasi diri yang tinggi membantu individu untuk

(3)

menyelesaikan tugas dan mengurangi beban kerja secara psikologis maupun fisik sehingga stres

yang dirasakan pun kecil.

Perubahan organisasi biasanya berdampak terdapat setiap individu yang berada dalam

perusahaan. Dalam hubungannya dengan sumber daya manusia, perubahan kondisi lingkungan

organisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi efikasi diri dan stres

kerja karyawan. Terkait perubahan, persepsi resiko dapat mempengaruhi hubungan antara efikasi

diri dan stres kerja. Menurut Zinn (2008:3) yang paling umum asumsi konsep risiko adalah

perbedaan antara realitas dan kemungkinan. Persepsi resiko ada sebagai konsekuensi dari

perubahan organisasi dan ancaman apapun.

Selama masa stres, seperti perubahan organisasi, efikasi diri yang rendah cenderung

untuk memperbesar kelemahan pribadi dan memperbesar risiko situasi di tangan (Berneth,

2004). Penelitian menunjukkan dampak dari efikasi diri pada persepsi risiko jika didasarkan

pada domain yang sama. Sebagai contoh, 'optimisme Bias' memprediksi bahwa orang-orang

yang menemukan diri mereka mampu menangani resiko, akan meremehkan risiko. Penelitian itu

dilakukan di antara 106 pengemudi berlisensi. Pengemudi dengan efikasi diri tinggi mengemudi

umumnya meremehkan potensi risiko mengemudi mobil dibandingkan dengan pengemudi

dengan rendah efikasi diri mengemudi. Orang dapat cukup menilai semua risiko yang terlibat,

tetapi beberapa orang cenderung berpikir bahwa risiko tersebut tidak berlaku untuk mereka,

karena mereka melebih-lebihkan kemampuan mereka untuk mengatasi semua kesulitan yang

terlibat dalam lalu lintas (Deery, 1999).

Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa stres adalah perasaan, yang diciptakan oleh

persepsi (Lazarus & Folkman, 1984; Rafferty & Griffin, 2006). Hal ini mengindikasikan

persepsi risiko untuk memiliki besar berdampak pada stres kerja. Penelitian mengkonfirmasi

hubungan antara persepsi risiko dan stres kerja (misalnya Rafferty & Griffin, 2006; Ullberg &

Rundmo, 1997). Konteks penelitian ini meliputi ketidakpastian risiko untuk hal yang tidak

(4)

menyenangkan terjadi, sehingga diperkirakan bahwa dalam penelitian ini persepsi risiko

mempengaruhi stres kerja.

Singkatnya, efikasi diri, persepsi risiko dan stres kerja yang disebutkan dalam penelitian

ini memiliki dasar umum: semua faktor psikologis individu. Selama perubahan, sumber penting

dari stres lay-off dan hilangnya peluang karir. Jumlah efikasi diri dalam menangani perubahan

mengubah jumlah stres sebagai akibat dari hal ini. Juga, persepsi kesempatan lay-off dan

kehilangan karir peluang akan mempengaruhi stres karyawan yang dirasakan. Pada saat yang

sama efikasi diri dari perubahan membuat karyawan untuk menyesuaikan persepsi mereka

tentang risiko yang terkait dengan perubahan itu. Oleh karena itu, diperkirakan bahwa efek

moderasi ada. Dikatakan persepsi risiko menengahi antara hubungan efikasi diri dan stres kerja.

The European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham) merupakan

sebuah organisasi yang mempromosikan dan mendukung kepentingan bisnis Eropa di Indonesia.

EuroCham mencari akses pasar yang lebih baik dan peningkatan lingkungan bisnis di Indonesia

untuk perusahaan-perusahaan Eropa, mewakili langsung lebih dari 120 perusahaan dan

organisasi Eropa di Indonesia, dan EuroCham merupakan penyalur komunikasi yang efektif

untuk pemerintah Indonesia dan advokasi melalui working group serta menyediakan forum

pertukaran informasi bisnis dan kondisi regulasi pasar di Indonesia. Karena banyaknya

perusahaan yang harus diurus dan diatur dengan baik, dalam organisasinya sangat lah diperlukan

sumber daya manusia yang baik dan berkualitas untuk mengatur semua perusahaan anggotanya.

Dibutuhkan sumber daya yang kompeten untuk mengatur bukan hanya pada organisasi

tetapi juga perusahaan-perusahaan anggotanya. Dan pada saat ini EuroCham sedang mengalami

pergantian General Manager baru yang akan mengepalai dan mengatur organisasi dan

perusahaan anggotanya. Dengan adanya general manager baru yang akan memiliki behaviour

yang berbeda, pastinya akan memiliki dampak kepada organisasi, termasuk kepada sumber daya

manusia yang ada di dalam organisasi.

(5)

Setelah survey yang saya lakukan, diketahui bahwa general manager di perusahaan ini

merubah cara bekerja dan kondisi pekerjaan. Salah satunya ialah dengan diterapkannya deadline

pada setiap pekerjaan yang dilakukan. General Manager ini selalu memberikan deadline kepada

para karyawan yang ada. Keadaan ini sangat berbanding terbalik karena sudah terbentuknya

perilaku tidak adanya deadline sejak General manager terdahulu yang menjabat. Perubahan ini

sangat berpengaruh terhadap stres kerja para karyawan karena mereka tidak terbiasa bekerja

dengan deadline dan dengan kata lain “diburu-buru”. Selain itu efikasi diri masing-masing

karyawan menjadi sangat berpengaruh dalam bekerja. Tidak semua karyawan memiliki efikasi

diri yang bagus sehingga dapat menimbulkan stres kerja yang beragam dari masing-masing

karyawan dan persepsi resiko yang juga beragam tergantung dari masing-masing karyawan.

Bahkan salah satu karyawan yang saya wawancarai mengatakan bahwa dia tidak bisa bertahan di

keadaan seperti ini sehingga berpikiran untuk resign dari pekerjaannya saat ini.

Menurut wawancara dengan karyawan yang bekerja di EuroCham, perubahan yang

terjadi saat ini mengakibatkan stres kerja mereka yang juga dipengaruhi oleh efikasi diri

masing-masing individu karyawan dan persepsi resiko sebagai moderator.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ANALISA PENGARUH EFIKASI DIRI

TERHADAP STRES KERJA SELAMA PERUBAHAN ORGANISASI DENGAN

PERSEPSI RISIKO SEBAGAI MODERATOR PADA THE EUROPEAN BUSINESS

CHAMBER OF COMMERCE IN INDONESIA (EUROCHAM).”

1.2

Ruang Lingkup Masalah

Dalam melakukan penelitian, penulis harus membatasi ruang lingkup penelitian

dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga. Penulis melakukan penelitian di The

(6)

European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham) (Wisma

Metropolitan I 13

th

Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 29-31 Jakarta 12920) yang hanya

melibatkan karyawan yang bekerja di kantor tersebut.

1.3

Rumusan Masalah

Mengacu pada judul penelitian dan latar belakang di atas, adapun perumusan masalah

pada penelitian ini adalah:

Adakah pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi

pada The European Business Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham)?

Adakah pengaruh efikasi diri

terhadap stres kerja selama perubahan organisasi

dengan persepsi risiko sebagai moderator pada The European Business Chamber

of Commerce in Indonesia (EuroCham)?

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi

pada The European Bussiness Chamber of Commerce in Indonesia (EuroCham).

Untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap stres kerja selama perubahan organisasi

dengan persepsi risiko sebagai moderator pada The European Bussiness Chamber of

Commerce in Indonesia (EuroCham).

(7)

1.5

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

Bagi mahasiswa

Agar dapat berguna serta menambah wawasan mahasiswa tentang bagaimana pengaruh

efikasi diri dan stres kerja selama perubahan organisasi dengan persepsi risiko sebagai

moderator.

Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih

lanjut khusus nya di bidang analisa pengaruh efikasi diri dan stres kerja selama perubahan

organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kerja individu maupun organisasi.

Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana bagi penulis dalam menerapkan teori mata

kuliah yang pernah dipelajari selama perkuliahan, sehingga dapat memberikan

pengetahuan dan wawasan yang berguna di dunia kerja.

Referensi

Dokumen terkait

berupa pertanyaan dan memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab dengan benar. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa. Guru memberi informasi bahwa soal

Performa kelinci yang diberi pakan berupa pelet lebih baik dibandingkan dengan kelinci yang diberi pakan berupa butiran atau mash , hal ini dikarenakan ternak tidak

Dengan demikian dapat dipahami bahwa, sadranan merupakan upaya untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan dengan keyakinan yang berdasarkan pada pandangan mengenai

Menurut Moleong (2000: 3), penelitian kualiatif menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata atau lisan dari subyek yang diamati menggunakan pendekatan yang

Metode Algoritma C4.5 dipilih karena salah satu kelebihanya adalah dapat mengolah data numerik (kontinyu) dan diskret, dapat menangani nilai atribut yang hilang,

Penentuan dan pembagian tersebut diperuntukkan sesuai dengan keperluan dalam bidang pertambangan, seperti dalam hal penentuan wilayah usaha pertambangan, wilayah pertambangan

Salah satu cara untuk membuat system penampil iklan untuk digital signagedengan menggunakan aplikasi Delphi 2007 yang digunakan untuk membuat tampilan pada

terdapat hubungan antara kemampuan membaca sastra dan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas X SMAN 1 Lubuk Basung, dengan demikian hipotesis penelitian ini