MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
:
PER.
04/]VIEN/III/2008
TENTANG
PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
Menimbang
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDOIMSIA,
:
a.
bahwa
sebagai pelaksanaan Pasal6l
Peraturan PemerintahNomor
2Tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi, dipandang perluadanya pengaturan mengenai peran serta masyarakat dalam pelaksanaan transmigrasi;
b.
bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
Mengingat
:
1.Undang-Undang
Nomor
8
Tahun 1985
tentang
OrganisasiKemasyarakatan (Lembaran
Negara
Republik
IndonesiaTahun
1985Nomor
44,
Tambahan LembaranNegara
Republik
Indonesia Nomor32e8);
Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1997
tentang
Ketransmigrasian(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
1997
Nomor
37,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
3682);Undang-Undang
Nomor
16 Tahun 2001 tentang
Yayasan (LembaranNegara
Republik
Indonesia
Tahun
2001
Nomor
ll2,
TambahanLembaran Negara
Republik
IndonesiaNomor
4132) sebagaimana telahdiubah,
terakhir
dengan Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
2004(Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Tahun
2004
Nomor
115,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
4430);3.
81
4.
5.
6.
7.
Undang-Undang
Nomor
32 Tahun2004
tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Tahun
2004
Nomor
125,Tambahan Lembaran Negara
Republik
lndonesia
Nomor a$7);
sebagaimana
telah
diubahterakhir
dengan Undang-UndangNomor
12Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tatrun 2008 Nomor59, Tambahan Lembaran Negara Republik
IndonesiaNomor
4844);Peraturan Pemerintah
Nomor
2
Tahun
1999 tentang PenyelenggaraanTransmigrasi
(Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun
1999Nomor
4,
Tambahart LembaranNegara
Republik
Indonesia Nomor3800);
Peraturan Pemerintah
Nomor
38 Tatrun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan
Antara
Pemerintah, Pemerintatran DaerahProvinsi,
danPemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara
RepublikIndonesia
Tahun
2007
Nomor
82,
Tambahan
Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah
Nomor
-41
Tahun
2007
tentang
OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007Nomor 89,
Tambahan LembaranNegara
Republik
lndonesia Nomor4741);
8.
Keputusan PresidenNomor
34 Tatrun 2003 tentang Kebijakan Nasionaldi bidang Pertanahan;
9.
Keputusan PresidenNomor
187/]vITahun 2004
tentang PembentukanKabinet
Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapakali
diubah dan yang terakhir dengan Keputusan PresidenNomor
3liP
Tahun 2007;MEMUTUSKAN:
PERATURAN
MENTERI
TENAGA KERJA
DAN
TRANSMIGRASI
TENTANG PERAN SERTA
MASYARAKAT
DALAM
PELAKSANAAN TRANSMIGRASI.
Menetapkan
KETENi#tiuMUM
-
Pasall
Dalam Peraturan Menteri
ini
yang dimaksud dengan :mRATA No. 6r IAHUN ,G-nilt rmwul.l.fr M mos
l.
Peran serta masyarakat adalatr keikutsertaan masyarakat unfuk melaksanakan sebagian atauseluruh talrapan kegiatan pelaksanaan
tansmigrasi,
,'
,Perseorangan adalah orang per-orang atau sekelompok orang yang tidak berbadan
hul{q*
Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi
yang dibentuk oleh
*ggoA
masyarakat
\Warga Negara
Republik
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kpgidtan, profesi,fungsi,
agafin, dan
kepercayaan terhadapTuhan Yang
MahaEsa,
untuk
berperan'sertadalam
pembangunandalam rangka
mencapai
tujuan nasional dalam
wadatr
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.4.
Yayasan adalatr badan
hukum yang
terdiri
atas kekayaan
yang
dipisahkandiperuntukkan
untuk
mencapai
tujuan
tertentu
di
bidang sosial,
keagamaan,kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Transmigrasi
adalah perpindahan penduduk
seOarasukarela
untuk
meningkatkan kesejahteraan dan menetapdi
wilayah pengernban$Er'transmigrasi atau lokasi permukiman transmigrasi.Wilayah
Pengembangan Transmigrasiyang
sela4jutnyadisingkat
WPT
adalah wilayahpotensial
yang
ditetapkan
sebagai
pengembanganpermukiman transmigrasi
untuk mewujudkan pusat pertumbuhanwilayah
yangbaru
sesuai dengan Rencana Tata RuangWilayah.
,il
:
Lokasi
Permukiman Transmigrasi yang selanjutnya disingkatLPT
adalah lokasi potensialyang
ditetapkan sebagai permukiman transmigrasiuntuk
mendukung pusat pertumbuhanwilayah yang sudah ada atau yang sedang berkembang sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah.
Masyarakat Transmigrasi adalah transmigran dan penduduk
di
WPT dan/atau LPT.Persetujuan Pelaksanaan Transmigrasi yang selanjutnya disingkat PPT adalah persetujuan
oleh
Menteri
atau pejabat yangditunjuk
kepada organisasi kemasyarakatan atau yayasanuntuk
melaksanakan
sebagian
atau
seluruh kegiatan
pada
tahapan
pelaksanaan transmigrasi.Tim
Penilai Permohonan Persetujuan Pelaksanaal Trahsmigrasi yang selanjutnya disingkatTP4T
adalahTim
yang
dibentukoleh Menteri,
mempunyai tugas melakukan penelitiandan penilaian permohonan persetduan bagi organisasi kemasyarakatan dan yayasan untuk berperanserta dalam pelaksanaan transmi grasi.
Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2. 3. 8. 9. dan dan 5. 6. 7. 10.
ll.
83:BAB
II
.PERAN SERTA
MASYARAKA'T
Pasal2
(l)
Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan transmigrasi dilakukan secara strkarela.(2) Peran
serta
masyarakat
sebagaimanadimaksud
pada ayat
(l)
dapat
dilakukan" oleh perseorangan, organisasi kemasyarakatan, atau yayasan.(3)
Peran serta perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dilakukan
tanpa persetujuanMenteri.
(4)
Peran serta organisasi kemasyarakatan atau yayasan sebagaimanadimaksud
pada ayat (2)wajib
memperoleh PPT dari Menteri.Pasal 3
(1)
Bentuk peran serta perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal2
ayat(2)
dapat berupasumbangan
pemikiran, informasi, temuan
teknologi
tepat guna yang
bermanfaat, pengembanganopini
ataukritik
konstruktif
dalam pelaksanaan transmigrasi.(2) Menteri
atau pejabat yangditunjuk
dapat memberikan masukan atau pendapat atas rencana kegiatan peran serta perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat(l).
Pasal4
Peran
serta
organisasi kemasyarakatan atau yayasan sebagaimana dimaksud dalam Pasd2
ayat(2)
danayat (4) dapat dilaksanakan pada kegiatan :a.
penyiapan permukiman melalui pembangunan sarana dan prasarana permukiman;b.
perpindahan dan penempatan melalui pelayanan informasi, seleksi, pelatihan, pengangkutan dan penempatan transmigrasi; dan/atauc.
pengembanganmasyarakat
dan
kawasan
hansmigrasi
melalui
pelatihan,
pendidikan,kesehatan dan penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat transmigrasi.
wtQAf No. dl T HUN KE-Wi/lTRfrAnr4'i N Nn
BAB
III
PERSYARATAI{
]Pasal5
(l)
Setiap organisasi kemasyarakatan atau yayasan yang melaksanakan peran serta atas dasarhubungan
hukum tertentu
wajib
memperolehPPT yang
ditindaklanjuti
dengan naskah kerja sama(2)
Naskah kerja sama sebagaimana dimaksud padaayat (1) sekurang-kurangnya memuat :a. maksud, tujuan dan sasarant b. ruang lingkup kegiatan;
c. hak dan kewajiban;
d. pemantauan, pengendalian dan evaluasi; e. pembiayaan;
f.
jangka waktu.(3)
Naskah kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
ditandatangani oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.Pasal6
(1)
Untuk
memperoleh
PPT,
organisasi
kemasyarakatanatau
yayasan
wajib
memenuhi persyaratan administrasi dan menyusun proposal.(2)
Persyaratan administrasi sebdgaimana dimaksud pada ayat(l)
meliputi:
a. akta pendirian yayasan atau surat keterangan terdaftar sebagai organisasi yang disahkan oleh instansi berwenang;
b. surat keterangan
domisili;
c. Nomor Pokok
Wajib
Pajak;d.
bukti
kepemilikan atau penguasaan sarana dan prasarana perkantoran; e. daftar susunan pengurus;f.'
surat pernyataan kebenaran dan keabsahan dokumen sebagaimana dirnaksud pada huruf asampai dengan
huruf
q
di atas
kertas
bermeteraicukup
yang
ditandatangani olehpimpinan organisasi kemasyarakatan atau yayasan.
(3)
Proposal sebagaimana dimaksud padaayat(l)
sekurang-kuranglrya memuat :a.
latar belakang;b.
tujuan dan sasaran;c.
lokasi kegiatan;d.
rencanapelaksanaan;e.
sumber pembiayaan;f.
waklupelaksanaan.
'85
BAB
tV
TATA CARA MEMPEROLEH
PPTPasal T
(l)
Untuk
memperolehPPT
dari Menteri
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal5,
organisasikemasyarakatan
atau
yayasanharus
menyampaikan permohonan secaratertulis
kepadaMenteri.
(2)
Permohonan sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)
dilengkapi
dokumen
persyaratan administrasi dan proposal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.Pasal S
(l)
Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(l)
dil*ukan
penelitian oleh TP4Tyang dibentuk oleh Menteri.
(2)
TP4T sebagaimana dimaksud pada ayat (1), keanggotaannyaterdiri
dari unsur :a.
Direktorat Jenderal Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan Transmigrasi;b.
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;c.
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas; dan/ataud.
unit kerja lain yang diperlukan.Pasal9
(1)
Permohonan sebagaimanadimaksud dalam
Pasal7
ayat
(1)
dilakukan penelitian
olehTP4T selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja
sejak diterimanya permohonan.(2)
Dalamhal
dokrnnen sebagairnana dimaksud pada ayat(l)
dinyatakan lengkap, selambat-lambatnya 3 (tiga) harikerja,
pemohon wajib memaparkan proposaldi
hadapan TP4T.(3)
Selambat-lambatnya
2
(dua)
hari
kerja
sejak pemaparanproposal,
TP4T
melakukanpenilaian dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara yang
ditadatangani
oleh TP4T.(4)
Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat(3)
digunakan sebagai dasar pertimbanganpenolakan atau pemberian PPT oleh Menteri.
(5)
Penolakan permohonan atau pemberianPPT oleh
Menteri
sebagaimana dimaksud padaayat
(4)
dilakukan
selambat-lambatnya
2
(dua)
hari
kerja
dengan tembusan kepada Gubernur danBupatiAilalikota
yang bersangkutan.W,RATA NO.6t tAntnKE nnTRrwtx_tyt N,00s
Pasal 10
(1)
Dalam hal dokumen permohonan sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 9 ayat(l)
dinyatakantidak
lengkap, TP4Twajib
memberitahukan secaratertulis
kepada pemohon palinglama2
(dua) hari kerja sejak tanggal permohonan diterima.
(2)
Pemohsn menyampaikan kelengkapan dokumen selambat-lambatnya5
(lirea) hari
kerjasejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan
Pasal I
I
PPT
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal5
ayat
(1),
sekurang-kurangnya memuat ketentuansebagai
berikut
:a.
lokasi kegiatan;b.
ruang lingkup kegiatan;c.
jangka waktu;d.
kewajiban;e.
sumber pembiayaan;Pasal 12
(1)
PPT diberikan untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun.(2)
PPT
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)
yang telah berakhir
jangka
waktunya
dapatdilakukan perpanj angan.
(3)
Permohonan perpanjangan PPT sebagaimanadimaksud
pada ayat(2)
disampaikan kepadaMenteri dengan melampirkan alasan perpanjangan.
(4)
Permohonan perpanjangan PPT sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
dilakukan penelitianoleh TP4T yang hasilnya dituangkan dalam berita
acara.-(5)
Berita Acara
sebagaimanadimaksud
pada
ayat
(4)
sebagaidasar
untuk
menetapkan persetujuan atau penolakan perpanjangan PPT oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.Pasal 13
Dalarn pengurusan PPT, organisasi kemasyarakatan atau yayasan tidak dikenakan biaya.
I
87
BAB
VI
PELAKSANAAI\
Pasal 14
Organisasi kemasyarakatan atau yayasan yang memperoleh PPT
wajib
:a.
melaksanakankegiatan
sebagaimana ditetapkandalam PPT
selambat-lambafirya3
(tiga)bulan sejak dikeluarkannya PPT;
b.
melaporkan perubahandomisili
dan pengurus kepada TP4T;danc.
menyampaikan laporan kegiatan setiap6
(enam) bulan kepadaMenteri
dengan tembusan kepada Gubernur dan BupatiAMalikota terkait.Pasal 15
Organisasi kemasyarakatan atau yayasan
O.rn.r*r'PPT
dilarang :a.
mengalihkan PPT ke pihak lain; danb.
melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan PPT.BAB
VII
PENGENDALIAII DAN PENGAWASAN
Pasal 16
(1)
Menteri melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan PPT.(/)
Pengendalian danpengawasan
pelaksanaanPPT
sebagaimana dimaksud padaayat
(1)dapat dilakukan oleh TP4T.
(3)
Pengendaliandan
pengawasan pelaksanaanPPT
sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dilakukan secara
periodik
setiap 6 (enam) bulan atau sesuai kebutuhan.(4)
Dalam hal pemegang PPT melakukan perbuatan melanggar hukum, maka akan dilaporkankepada instansi yang betwenang.
BAB
VIII
SANKSI
ADI\fiINISTRATIF
Pasal 17
(l)
Sanksi administratifterdiri
dari :a.
peringatantertulis;b.
pencabutan PPT.mRAT tto. n rmutt te.nil rq[fl.]ux tV M0
(2)
Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada:ayat(l)
huruf
a berupa:a. peringatan tertulis
pertama;,
I
:.ii
: r'':b. peringatan tertulis kedua.
Pasal 18
(l)
Sanksiadministratif
peringatantertulis
sebagaimana dimaksudPasal
17
ayat(l)
hurtrf
adapat
dijatuhkan
kepada organisasi kemasyarakatan atau yayasanoleh Direktur
Jenderalterkait
dalam
hal, tidak
melaksanakankegiatan
yang
ditetapkan dalam
PPT
selambat-lambatnya3
(tiga) bulan, tidak melaporkan perubahandomisili
dan pengurus kepadaTp4T
atau Gubemur dar/atau
tidak
menyampaikan laporan kernajuan pekerjaan setiap6
(enam) bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.(2)
Sanksi
administratif
pencabutanPPT
sebagaimanadimaksud
Pasal 17 huruf
b,
dapatddatuhkan kepada organisasi kemasyarakatan atau yayasan bleh
Menteii
atau pejabat yangditunjuk,
dalam hal :a.
tidak
melakukan kewajlbannya setelah diberikan peringatantertulis
sebanyak2
(dua)kali
sebagaimana dimaksud pada ayat (1);b.
mengalihkan PPT kepada pihak lain oebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a;c.
melakukan
kegiatar-r usahayang tidak
sesuai denganPPT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b.Pasal 19
(1)
Peringatantertulis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat(l)
huruf
a, berlaku selama 30 (tiga puluh) hart kerja untuk masing-masing peringatan.(2)
Apabila
dalam
jangka waktu 14
(empat belas)
hari
kerja
setelahberakhirnya
sanksiadministratif
peringatantertulis
pertama, organisasi kemasyarakatan atau yayasan belummenyelesaikan kewajibannya atau melakukan kosalahan
lain
sebagaimana dimaksud dalamPasal
14,
maka
organisasi
kemasyarakatanatau
yayasan dapat dijatuhkan
sanksiadministratif peringatan tertulis kedua,
Pasal 20
Penjatuhan sanksi
administratif
berupa pencabutan PPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18ayat(2), didahului dengan penilaian pelaksanaan PPT oleh TP4T.
89
BAB
IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Peran
serta organisasi rnasyarakat atau yayasan yangtelah
ditetapkan sebelum ditetapkannya Peraturan Menrcriini,
tetap be,rlaku sampai jangka waktu berakhir.IcrENrButRf;"*uru,
Pasal 22
Peraturan MEnteri
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Ditetapkaq-di Jakarta
pada.tanggal 31 Maret 2008
MENTERI
TINAGA
KER.IA
DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK
INDOI\IDSIA,
ftd
Dr,Ir.
ERMAN
SLJPARNO,MBA.'
M,S[
wn