• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : karies, makanan ringan, minuman manis, perilaku gosok gigi, kunjungan dokter gigi. viii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : karies, makanan ringan, minuman manis, perilaku gosok gigi, kunjungan dokter gigi. viii"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN RINGAN ATAU MINUMAN MANIS, PERILAKU MENGGOSOK GIGI

DAN KUNJUNGAN KE DOKTER GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES PADA SISWA KELAS VII SMP SANTO YOSEPH DENPASAR

Karies merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak dialami oleh penduduk di Indonesia dan dapat terjadi pada semua golongan usia. Menurut WHO, sekitar 60-90% anak – anak sekolah di dunia mengalami karies. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara perilaku konsumsi makanan ringan atau minuman manis, perilaku menggosok gigi dan kunjungan ke dokter gigi terhadap kejadian karies.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik potong lintang dengan sampel sebanyak 102 siswa kelas VII SMP Santo Yoseph Denpasar. Sampel dipilih menggunakan sistem purposive random sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square.

Sebanyak 52,0% sampel dalam penelitian ini mengalami karies. Hasil uji bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku menggosok gigi terhadap kejadian karies (p= 0,000, OR= 7,442 dan CI 95%= 2,711 – 20,429). Terdapat hubungan yang tidak bermakna secara statistik antara perilaku konsumsi makanan atau minuman manis (p= 0,256; OR= 1,582; CI 95%= 0,716 – 3,501) dan kunjungan ke dokter gigi (p=0,903; OR= 1,502; CI 95%= 466 – 2,372) terhadap kejadian karies.

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kejadian karies dalam penelitian ini adalah perilaku menggosok gigi. Disarankan kepada pihak sekolah bekerjasama dengan puskesmas untuk melakukan penyuluhan cara menggosok gigi yang baik dan benar secara berkala.

Kata kunci : karies, makanan ringan, minuman manis, perilaku gosok gigi, kunjungan dokter gigi

(2)

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN CONSUMPTION OF SNACKS OR SWEETENED DRINK, TOOTH BRUSHING HABIT AND DENTAL VISITS ASSOCIATED WITH CARIES INCIDENCE ON SEVENTH GRADE STUDENTS AT SANTO YOSEPH JUNIOR HIGH SCHOOL

DENPASAR

Dental caries is the most prevalent oral disease in Indonesia that could occur in all age groups. According to the WHO, about 60 - 90% school children worldwide have dental caries. The objectives of this study were to analyze the correlation between consumption of snacks or sweetened drink, tooth brushing habit and dental visit with caries incidence.

This was a cross sectional analytical study, sampled from one hundred and two seventh grade Santo Yoseph junior high school students. Samples were chosen using purposive random sampling. The data was analyzed by univariat and bivariate method using chi-square.

The prevalence of caries observed in the samples was 52,0%. The results from bivariate analysis showed statistically significant correlation between tooth brushing habit and caries incidence (p= 0,000, OR= 7,442; CI 95%= 2,711 – 20,429). Consumption of snacks or sweetened drink (p= 0,256; OR= 1,582; CI 95%= 0,716 – 3,501) and dental visit (p=0,903; OR= 1,502; CI 95%= 466 – 2,372) were not showed to be statistically significant with caries incidence.

Tooth brushing habit was concluded as the most significant factor in dental caries incidence. It is recommended for school to educate the student about how to brushing teeth properly in collaboration with the primary health care centers. Keywords : caries, snacks, sweetened drink, tooth brushing habit, dental visit

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN... ... iii

LEMBAR PENGUJI... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies... 6 2.1.1 Pengertian Karies ... 6 2.1.2 Etiologi Karies ... 6 A. Host ... 7 B. Bakteri ... 8 C. Substrat ... 8 D. Waktu ... 9

2.1.3 Gambaran Klinis Karies... 9

2.1.4 Patofisiologi Karies... 9

(4)

a. Usia... 10

b. Jenis Kelamin ... 10

c. Tingkat Pendidikan Orang Tua ... 11

d. Tingkat Pendapatan ... 11

e. Pengetahuan... 12

2.2 Perilaku yang Berhubungan dengan Kesehatan Gigi dan Mulut ... 12

2.2.1 Perilaku Konsumsi Makanan Ringan dan Minuman Manis ... 12

2.2.2 Perilaku Menggosok Gigi ... 13

2.2.3 Kunjungan ke Dokter Gigi ... 14

2.3 Pengukuran Status Karies Gigi ... 14

2.4 Perilaku ... 15

2.5 Kerangka Teori ... 17

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Berpikir... 18

3.2 Kerangka Konsep... 19

3.3 Variabel dan Definisi Operasional... 19

3.3.1 Variabel ... 19

3.3.2 Definisi Operasional... 20

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 21

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

4.2.1 Tempat Penelitian ... 21

4.2.2 Waktu Penelitian... 21

4.3 Populasi dan Sampel ... 21

4.3.1 Populasi ... 21

4.3.2 Sampel Penelitian ... 21

4.3.3 Kriteria Eligibilitas ... 22

4.2.4 Besar Sampel ... 22

4.3 Cara Pengambilan Sampel ... 23

4.4 Pengumpulan Data ... 23

4.5 Instrumen Penelitian ... 23

4.6 Teknik Analisis Data... 24

4.8 Alur Penelitian ... 24

4.9 Hipotesis Penelitian ... 25

(5)

BAB VI PEMBAHASAN... 31

BAB VII PENUTUP ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1. Distribusi Sosiodemografi Responden...28 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Status Karies, Perilaku Konsumsi Makanan

Ringan atau Minuman Manis, Perilaku Menggosok Gigi dan Kunjungan ke Dokter Gigi Responden...29 Tabel 5.3. Distribusi Karies Berdasarkan Sosiodemografi Responden ...30 Tabel 5.4. Hubungan Perilaku Konsumsi Makanan Ringan atau Minuman Manis,

Perilaku Menggosok Gigi dan Kunjungan ke Dokter Gigi terhadap

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Etiologi Karies...7 Gambar 2. Kerangka Teori...17

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Penjelasan Penelitian Lampiran II : Lembar Persetujuan Penelitian Lampiran III : Kuesioner

Lampiran IV : Lembar Formulir Indeks Karies Lampiran V : Surat - Surat Ijin Penelitian Lampiran VI : Hasil Analisis SPSS Lampiran VII : Dokumentasi Penelitian

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang ikut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Kesehatan gigi dan mulut yang terjaga dengan baik berguna dalam peningkatan kualitas hidup sehari - hari. Penduduk yang menyatakan bermasalah gigi dan mulut di provinsi Bali meningkat, yaitu sebesar 22,5 % pada tahun 2007 dan menjadi 24,0% pada tahun 2013 (Riskesdas Nasional, 2007; Riskesdas Nasional, 2013). Sedangkan untuk kota Denpasar data Riskesdas Nasional 2007 dan 2013 menyebutkan persentase yang sama yaitu sebesar 15,6%. Masalah gigi yang paling sering ditemukan pada masyarakat ialah karies atau yang lebih dikenal dengan gigi berlubang. Prevalensi karies di Bali menurut Riskedas Nasional 2013 dilihat dari data DMFT yaitu sebesar 4,1%.

Karies dapat terjadi pada semua golongan usia, mulai dari anak - anak hingga lansia. Berdasarkan data World Health Organization sekitar 60 - 90% anak - anak usia sekolah di dunia mengalami karies (Cheng dkk, 2014). Penelitian yang dilakukan di Karangasem mendapati karies pada anak SD sebesar 58,8% (Ningsih dkk, 2013). Penelitian lain yang dilakukan di India mendapati karies pada anak usia 6 - 12 tahun sebanyak 42% (Shah dkk, 2015). Selain itu pada penelitian lain menyebutkan prevalensi karies pada anak usia 12 tahun sebesar 53,8% (Shah, 2015). Karies gigi adalah suatu proses patologis berupa proses kerusakan yang

(10)

2

terbatas pada jaringan keras gigi yang dimulai dari email terus ke dentin (Achmad, 2015). Karies dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu kegiatan sehari - hari. Selain itu karies yang terjadi pada anak akan menyebabkan berbagai masalah, antara lain gangguan pada saat makan, perubahan warna gigi, sulit berkonsentrasi sehingga terganggunya kegiatan belajar, tidak dapat menggosok gigi dengan baik, bau mulut dan sulit tidur (Leake, 2008; Dewanti, 2012). Karies merupakan penyakit gigi yang penyebabnya multifaktorial, yaitu mikroorganisme, host, substrat dan waktu. Keempat faktor ini saling berkaitan satu sama lain (Achmad, 2015).

Selain faktor - faktor utama yang langsung berhubungan dengan karies tersebut, terdapat beberapa faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi terjadinya karies yang disebut faktor risiko luar. Faktor ini antara lain usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, lingkungan, sikap dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut (Achmad, 2015). Prevalensi karies yang tinggi mungkin berhubungan dengan tindakan menjaga kesehatan gigi dan mulut yang buruk, ketidaktepatan pola makan sehari - hari, tingkat kepedulian kesehatan gigi dan mulut yang rendah, rendahnya tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak, dan terlambatnya kunjungan rutin pertama ke dokter gigi (Shah dkk, 2015).

Waktu untuk menggosok gigi yang disarankan adalah 2 - 3 menit pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur (Rahardjo, 2014). Didapati hubungan bermakna antara frekuensi menggosok gigi dengan kejadian dan keparahan karies (Chankanka dkk, 2011; Leake, 2008). Penelitian yang dilakukan Budisuari dkk

(11)

3

tahun 2010 menyebutkan bahwa waktu menggosok gigi berpengaruh terhadap kejadian karies, dimana didapati karies yang lebih ringan pada orang yang menggosok gigi sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam.

Kunjungan ke dokter gigi secaran rutin minimal 6 bulan sekali disarankan untuk tindakan pencegahan karies (Hanapi, 2014). Kunjungan rutin juga dapat mencegah suatu penyakit menjadi lebih parah. Kunjungan ke dokter gigi masih didapati rendah di Indonesia (PDGI, 2006 dalam Dewanti, 2012). Pengetahuan yang kurang dan ketakutan untuk datang ke dokter gigi menyebabkan banyaknya orang yang datang ke dokter gigi untuk pengobatan daripada pencegahan (Kamran dkk, 2014).

Peningkatan prevalensi karies berhubungan signifikan dengan peningkatan frekuensi konsumsi makanan maupun minuman manis (Lakhanpal, 2014). Konsumsi makanan manis yang sering juga meningkatkan kecenderungan gigi seseorang untuk menjadi karies sebesar 1,157 kali (Budisuari dkk, 2010). Hasil penelitian mengenai kebiasaan menggosok gigi dan frekuensi konsumsi makanan manis menunjukkan hasil yang bermakna dengan kejadian karies (Amin, 2008). Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa makanan manis meningkatkan risiko terjadinya karies.

Anak usia 12 tahun merupakan kelompok yang penting karena secara umum mereka baru tamat SD. Pada usia ini pula sampel - sampel dapat diambil dengan sistematis. Semua gigi permanen juga telah tumbuh pada usia 12 tahun, kecuali gigi molar 3. Olehkarena beberapa alasan tersebut maka anak pada usia 12 tahun

(12)

4

dipilih sebagai indikator usia untuk mempelajari epidemiologi penyakit secara global (WHO, 2013).

Kesehatan gigi dan mulut termasuk salah satu unsur kesejahteraan yang harus dicapai. Beberapa penunjang seperti fasilitas kesehatan yang memadai dan terjangkau, serta kemajuan teknologi dalam bidang ilmu komunikasi dapat memudahkan seseorang untuk mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik. SMP Santo Yoseph merupakan sekolah yang terletak di kota Denpasar yang memiliki faktor - faktor penunjang diatas. Olehkarena itu peneliti ingin mengetahui dengan keadaan lingkungan yang memiliki faktor - faktor penunjang tersebut bagaimanakah tingkat karies pada siswa yang bersekolah di SMP Santo Yoseph. 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan perilaku konsumsi makanan ringan atau minuman manis, perilaku menggosok gigi dan kunjungan ke dokter gigi terhadap kejadian karies pada siswa kelas VII SMP Santo Yoseph Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku konsumsi makanan ringan atau minuman manis, perilaku menggosok gigi dan kunjungan ke dokter gigi terhadap kejadian karies pada siswa kelas VII SMP Santo Yoseph Denpasar.

1.3.2 Tujuan khusus

(13)

5

1. Gambaran perilaku konsumsi makanan ringan atau minuman manis, perilaku menggosok gigi, dan kunjungan ke dokter gigi.

2. Hubungan antara perilaku konsumsi makanan ringan atau minuman manis, perilaku menggosok gigi dan kunjungan ke dokter gigi dengan kejadian karies.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain hasil penelitian dapat dijadikan acuan dan masukan untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi SMP Santo Yoseph Denpasar untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif.

1.4.2 Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat menganalisis faktor -faktor yang mempengaruhi karies pada anak SMP.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah dalam bidamg Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat yang meliputi hubungan perilaku konsumsi makanan ringan atau minuman manis, perilaku menggosok gigi, dan kunjungan ke dokter gigi terhadap kejadian karies pada siswa kelas VII SMP Santo Yoseph Denpasar.

Referensi

Dokumen terkait

100% = 41,08% Hal ini berarti apabila Tanggung jawab Guru Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan dengan baik maka akan semakin tinggi pula hasil yang diperoleh

Perlu disadari bahwa dalam kelas dan alam nyata, antara general skills (GLS) dan specific Life Skills (SLS) yaitu antara kecakapan mengenal diri, kecakapan berpikir

126 Penentuan Koefisien Momen Inersia Benda Tegar Berbasis Arduino (Rustan, Linda handayani) Penentuan nilai k dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulus melalui metode

Cara produk diterima dalam pikiran pembeli lewat usaha yang dibuat oleh pemasar untuk menciptakan atmosfer atau citra mengenai produk. Kelima P dari pemasaran membantu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsi supervisi kepala ruangan dengan kepatuhan perawat pelaksana dalam melakukan SOP identifikasi

Hal ini berarti dari hasil ANOVA di atas menunjukkan bahwa ekstrak tunggal, dosis kombinasi ekstrak daun dewandaru dengan metformin yaitu 75, 150 dan 300 mg/200

Dalam mengumpulkan data untuk penulisan proposal skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Sumber data yang dikumpulkan

2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak atau cabang