• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2013"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

TAHUN 2013

DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. JEMBRANA

Jalan Surapati No. 1 Telp.(0365) 41210 Negara - Bali

(2)
(3)
(4)
(5)

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 600/ 164 /PU./2014

TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

TAHUN 2013

KEPALA

DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN JEMBRANA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan

transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dipandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi;

b. bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) dipandang perlu menetapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud huruf a dan b perlu

Penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2012 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

(6)

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); 5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 );

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );

(7)

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 );

13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 7 Tahun 2013

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 Nomor 38, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 38);

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

KESATU : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2013

KEDUA : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) dimaksud

dalam diktum KESATU merupakan laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana kepada Bupati Jembrana sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Negara pada tanggal 23 Januari 2014. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Jembrana,

Drs. I Gusti Putu Mertadana, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198110 1 016

TEMBUSAN disampaikan kepada Yth :

1. Bupati Jembrana di Negara.

2. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara.

3. Wakil Bupati Jembrana di Negara.

4. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana Jembrana di Negara.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa karena atas perkenannya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2013 Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Jembrana ini dapat tersusun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pekerjaan Umum ini disusun sebagai bahan pertanggungjawaban atas pelaksanaan program kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2013. Laporan ini memuat tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi, visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan, pengukuran kinerja, evaluasi kinerja dan analisis akuntabilitas kinerja. Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sesuai amanat dari Undang-undang Nomor : 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Instruksi Presiden ( Inpres ) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang tata cara penyusunannya diatur dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara ( LAN ) Nomor 239/ IX/ 6/ 8/ 2003 Tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Guna mencapai tujuan dan sasaran Dinas Pekerjaan Umum, berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih perlu penyempurnaan, karena itu kami mengharapkan masukan dan saran demi penyempurnaan laporan di masa yang akan datang. Semoga laporan akuntabilitas kinerja ini dapat menjadi bahan evaluasi, baik untuk Dinas Pekerjaan Umum maupun Pemerintah Kabupaten Jembrana guna perbaikan program dan kegiatan ke depan.

Ucapan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pekerjaan Umum ini, kami menyadari masih terdapat kelemahan - kelemahan yang perlu terus ditingkatkan dalam upaya-

(9)

mengimplementasikan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Akhirnya laporan ini diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi yang konstruktif baik dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan maupun dalam penetapan target kinerja sesuai dengan arah perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, khususnya dalam upaya peningkatan manajemen kinerja yang berorientasi pada peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Jembrana di masa yang akan datang.

Negara, 23 Januari 2014. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Jembrana

Drs. I Gusti Putu Mertadana, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198110 1 016

(10)

DAFTAR ISI Halaman SK. PENETAPAN LAKIP 2013……… i KATA PENGATAR………. iv DAFTAR ISI……… vi RINGKASAN EKSEKUTIF ………. 1 BAB I PENDAHULUAN ……….. 4 1.1 UMUM ……….. 4 1.2 DASAR HUKUM ………... 5

1.3 PROFIL LAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM ………. 7

1.4 STRUKTUR ORGANISASI ………... 8

BAB II PERENCANAAN STRATEGIK DAN PENETAPAN KINERJA ………. 21

2.1 PERENCANAAN STARATEGIK ………. 21

2.2 PENETAPAN KINERJA ………. 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………... 30

3.1 PENGUKURAN KINERJA ………. 30

3.2 ANALISIS EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA ………... 31

3.3 EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA ……….. 32

3.4 ASPEK KEUANGAN ………. 50

BAB IV PENUTUP ………. 62

4.1 FAKTOR-FAKTOR UTAMA PENYEBAB KEBERHASILAN ……… 63

(11)
(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana disusun dengan tujuan memberikan gambaran kongkrit tentang capaian kinerja organisasi, pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya yang telah dituangkan dalam rencana kerja Tahun 2013. Laporan ini berisi hasil pengukuran dan analisis atas capaian target kinerja yang dikomparasikan dengan penetapan kinerja, serta secara umum memaparkan alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendukung pelaksanaan program-kegiatan berikut realisasinya.

Untuk itu setiap akhir tahun sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 setiap Eselon II wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ). Hal ini dimaksudkan untuk mengukur kinerja yang telah dicapai selama satu tahun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta sebagai bentuk pertanggungjawaban Instansi Pemerintah kepada masyarakat/public/stakeholder dan sejauhmana aspirasi masyarakat sudah terpenuhi.

Untuk dapat melakukan pengukuran kinerja, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) sebelumnya telah harus menyusun Rencana Strategis dimana didalamnya tertuang Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang dijabarkan setiap

tahunnya melalui Rencana Strategis ( Renstra ). Demikian pula Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana yang merupakan salah satu Instansi Pemerintah telah juga menetapkan

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan tahun 2011 – 2016.

Sesuai dengan strategi dan arah kebijakan Kabupaten Jembrana untuk mencapai tujuan pembangunan daerah pada Misi Keempat yaitu dengan Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, maka Tujuan yang hendak dicapai adalah : Meningkatkan kualitas Pekerjaan Umum, Meningkatkan Pengelolaan Perumahan, Meningkatkan penyelenggaraan penataan ruang dan perumahan, Menurunkan eksploitasi sumberdaya mineral.

(13)

Dalam Rencana Kinerja Tahun 2013 ditetapkan sebanyak 5 ( lima ) Tujuan dan 15 ( lima belas ) Sasaran Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana yang selanjutnya didukung olen 33 ( tiga puluh tiga ) sasaran kegiatan strategis yang harus dicapai. Sasaran Strategis tersebut diwujudkan melalui kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.

Realisasi pencapaian target kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana.Berdasarkan kebijakan keuangan yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Umum APBD Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun anggaran 2013, ikhtisar realisasi pencapaian target

kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana adalah mencapai sebesar

Rp. 71.890.734.672,00 atau 89,70 %, yang berarti masih lebih kecil lagi sebesar Rp. 8.258.914.416,81 atau 10,30 % dari anggaran belanja yang disediakan sebesar Rp 80.149.649.088,81. Dengan realisasi sebagai berikut :

Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana

dalam Tahun Anggaran 2013 mencapai sebesar Rp. 591.554.356,40 atau 96,98 % dan targetnya adalah sebesar Rp. 610.000.000,00 Hal ini berarti realisasinya lebih kecil, yaitu Rp. 18.445.643,60 atau 3,02 % dari target yang ditetapkan.

Realisasi Penerimaan Pendapatan Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana hanya berasal dari :

Pajak daerah Rp. 0,00

• Retribusi Daerah yang realisasinya mencapai sebesar Rp. 591.554.356,40 atau 96,98 % yang berarti lebih kecil yaitu Rp. 18.445.643,60 atau 3,02 % dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 610.000.000,00

Realisasi Belanja tidak langsung : Dari Pagu Anggaran yang tersedia dalam APBD sebesar

Rp. 6.042.752.600,00 dengan jumlah realisasi sebesar Rp. 5.609.410.910,00 ( 92,83 % ) telah terjadi sisa anggaran dana sebesar Rp. 433.341.690,00 atau 7,17 %. Sisa tersebut terdiri dari Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 289.546.690,00 atau 66,82 % dan dana Tambahan Penghasilan PNS sebesar Rp. 143.795.000,00 atau 33,18 %.

Realisasi Belanja Langsung Adapun rincian realisasi pencapaian target kinerja pada Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dalam bidang pelayanan publik ( infrastruktur ), adalah

sebesar Rp. 66.281.323.762,00 atau 89,45 %, yang berarti masih lebih kecil sebesar Rp. 7.825.572.726,81 atau 10,55 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 74.106.896.488,81,

hal ini terjadi disamping karena terjadinya efisiensi dimana penawaran kegiatan proyek dibawah pagu anggaran akibat dari terjadinya kompetisi penawaran antar penyedia jasa dalam batas

(14)

kewajaran dan juga disebabkan oleh ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu untuk pekerjaan :

a. Pembangunan Rehabilitasi /pemeliharaan saluran draenase/gorong-gorong ( trotoar ) di jalan Yudistira Negara dengan nilai sebesar Rp. 438.084.000,00. Tidak dapat dilaksanakan karena terjadi pelelangan gagal, mengingat sampai dengan batas akhir waktu pemasukan penawaran tanggal 21 Oktober 2013 pukul 09.00 Wita dari 6 penyedia jasa yang mendaftarkan diri tidak satupun penyedia jasa memasukkan penawaran. Maka sesuai dengan Perpres No 70 Tahun 2012 berbunyi apabila pelelangan / pemilihan langsung ulang mengalami kegagalan maka anggaran dikembalikan ke Kas Negara dalam hal waktu tidak mencukupi ( hanya 35 hari Kalender ).

b. Kegiatan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi Masyarakat Miskin yang nilainya Rp.2.779.367.000,00 dapat kami jelaskan sebagai berikut : Terjadi ketidak cocokan antara juklak dan juknis dengan kreteria yang akan dibantu seperti :

1. Rawan sanitasi

2. Padat Penduduk

3. Lingkungan Kumuh

Terhadap ketiga kreteria ini, Kabupaten Jembrana tidak termasuk kreteria tersebut sehingga tidak berani menggunakan anggaran dimaksud untuk menghindari hal hal yang tidak kita inginkan bersama dikemudian hari

Akhirnya, Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang telah dicapai tahun 2013 dan dimanfaatkan sebagai penjabaran pelaksanaan TUPOKSI di tahun berikutnya. Agar dapat dipahami oleh semua staf di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana, laporan ini akan dikomunikasikan secara terus menerus sehingga dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan program di masa yang akan datang. Penyusunan LAKIP ini ,masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa akan datang.

Negara, 23 Januari 2014. Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Jembrana,

DRS. I GUSTI PUTU MERTADANA, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198110 1 016

(15)

Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah, pemerintah dituntut untuk melakukan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan pemerintahan terutama pola manajemennya. Salah satu perubahan yang dimaksud adalah penerapan paradigma Pemerintahaan yang baik ( Good Governance ) yang merupakan syarat bagi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia.Tuntutan publik menghendaki agar pemerintah dapat menerapkan paradigma kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip yang mendasarinya yaitu adanya transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.

Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme sebagaimana diamanatkan dalam Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) yang mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan stratejis yang ditetapkan.

(16)

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagai perwujudan pertanggung jawaban keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2013 sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasai dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat ( DPRD ) Kabupaten Jembrana .

LAKIP Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun 2012 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut :

( 1 ). Landasan Idiil yaitu Pancasila,

( 2 ). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, ( 3 ). Landasan Operasional :

a. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

d. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

(17)

e. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 ); j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );

k. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

l. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2008 Nomor 3; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 )

m. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 47 tahun 2008, Tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana

(18)

n. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 (Berita Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 Nomor 428)

o. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 Nomor 38, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 38)

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Thaun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 sebagai perubahan pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka terjadi pemantapan kewenangan daerah. Selanjutnya pelaksanaan pengelolaan kewenangan/urusan daerah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat daerah.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nonor 41 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 tahun 2008. Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 tahun 2011 tentang

“Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana” dan

Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana, dan sebagai lembaga tehnis mempunyai tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut :

1. Tugas Pokok.

Melaksanakan Urusan Pemerintahan Kabupaten Berdasarkan Azas Otonomi dan Tugas Pembantuan Bidang Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Pertambangan dan Energi.

(19)

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum, tata ruang, pertambangan dan energi;

c. pembinaan/penyuluhan dibidang pekerjaan umum, tata ruang, pertambangan dan energi;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi dibidang pekerjaan umum, tata ruang, pertambangan dan energi.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, secara struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. Kepala Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas sebagai berikut :

- Mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Pekerjaan Umum dengan

memberikan arahan kepada Kepala Bidang dan Sekretaris mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategik Kabupaten, Kebijaksanaan Bupati, dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku

- Merumuskan kebijakan teknis inovasi bidang Pekerjaan Umum berdasarkan

kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas

- Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan yang berlaku

- Membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi petunjuk

pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

- Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya

- Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier

(20)

- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

yang dibantu oleh : a. Bagian Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

Fungsi Sekretaris :

- Penyusun program teknis administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, perencanaan pelaporan dan urusan rumah tangga.

- Penyelenggara program administrasi umum

- Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan sub bagian

- Penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian.

Tugas Sekretaris :

- Merencanakan operasionalisasi pengelola administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan dan pelaporan serta keuangan

- Memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan

- Mempelajari dan menelaah peraturan perundang – undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya

- Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dalam melaksanakan tugas - Melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, surat – menyurat,

inventarisasi dan perlengkapan perencanaan dan pelaporan serta rumah tangga Dinas

(21)

- Merencanakan pelaksanaan pelayanan terhadap kebutuhan peralatan/perlengkapan dinas

- Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan Penetapan Kinerja Dinas

- Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier

- Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan - Mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub bagian - Menyusun laporan hasil kegiatan

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub bagian yaitu : 1. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum kepegawaian.

Fungsi :

- Pelaksaan kebijakan teknis sub bagian - Pelaksaan program dan kegiatan sub bagian

- Pembinaan. Pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan

kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian

- Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian

Tugas :

- Membuat rencana operasionalisasi kerja Sub Bagian Umum

- Mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan

- Melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga

(22)

- Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai, peyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian

- Mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai dinas

- Melaksanakan pengelolaan perpustakaan dinas

- Melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,

perlengkapan dinas

- Melaksanakan pemantauan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor,

perlengkapan dan kendaraan dinas

- Menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat, gaji berkala dan administrasi pensiun

- Membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urusan Kepangkatan (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai

- Mengevaluasi hasil program kerja Sub Bagian - Menyusun laporan hasil kegiatan Sub Bagian

2. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas di bidang perencanaan dan pelaporan

Fungsi :

- Pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian

- Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

- Pembinaan, pengkoordinasian, pegendalian, pengawasan program dan

kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup Sub bagian

- Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian

Tugas :

- Menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

(23)

- Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf

- Mengendalikan rencana tahunan

- Menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan - Mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan dinas

- Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data

statistik serta informasi Dinas

- Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

- Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas

- Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA Dinas

- Melaksanakan Penyusunan Bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan Penetapan Kinerja Dinas

- Melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan

- Membuat laporan hasil kegiatan Sub Bagian

3. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Fungsi :

- Pelaksanaan kebijakan dan teknis sub bagian

- Pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian

- Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan

kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup Sub bagian

- Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non struktural dalam lingkup sub bagian

Tugas :

- Membuat rencana operasional program kerja sub bagian keuangan

(24)

- Membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian

- Menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum

- Menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

- Melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas

- Melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas

- Mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran ( kepala satuan kerja perangkat daerah/lembaga teknis daerah yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan keputusan bupati )

- Memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi

- mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran

- Melaksanakan kegiatan meneliti, mengoreksi dan memaraf surat

pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan

- Mengevaluasi hasil program kerja

- Membuat laporan hasil kegiatan sub bagian

b. Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang

Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan penataan, perumahan dan pemukiman, bangunan gedung dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dengan 2 ( dua ) Seksi :

1. Seksi Tata Bangunan dan Tata Ruang.

Seksi tata bangunan dan tata ruang dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan teknis pembangunan gedung, tata bangunan dan tata ruang.

Fungsi :

- Penyusun rencana kerja Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang berdasarkan kebijakan bidang

- Pelaksana penataan, drainase perumahan dan pemukiman, serta

(25)

- Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang Tugas :

- Menyusun rencana kegiatan seksi tata bangunan dan tata ruang berdasarkan kebijakan di bidang Cipta Karya dan Tata Ruang

- Melaksanakan pengawasan teknis pembangunan gedung, kegiatan tata

bangunan (pemukiman dan perumahan) dan tata ruang

- Memberikan pertimbangan mengenai pemberian ijin mendirikan bangunan

- Mengawasi dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di jalur hijau dan pemanfaatan ruang wilayah yang telah ditetaokan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTWK), Rencana Detail Tata Ruang maupun yang telah diatur oleh peraturan perundang – undangan lainnya

- Mengendalikan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan ruang kawasan strategis kabupaten

- Memberikan kajian ijin pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRW Kabupaten

- Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Tata Bangunan dan Tata Ruang di bidang Cipta Karya dan Tata Ruang serta mencari alternatif pemecahannya

2. Seksi Perencanaan dan Pembangunan Cipta Karya.

Seksi Perencanaan dan Pembangunan Cipta Karya dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan/pedesaan

Fungsi :

- Menyusun rencana kegiatan seksi Perencanaan dan Pembangunan Cipta Karya berdasarkan kebijakan bidang

- Pelaksana perencanaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan/pedesaan

Tugas :

- Merencanakan dan merancang standar / prototipe bangunan – bangunan gedung

- Mengadakan sigi (survey) standar harga satuan dan analisa upah/bahan sebagai dasar penyusunan Enginering Estimate (EE)

(26)

- Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan inventarisasi permasalahan di seksi Perencanaan dan Pembangunan Cipta karya serta alternatif pemecahannya.

c. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga dipimpin oleh kepala Bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan pekerjaan, dan pengawasan pemanfaatan jalan dan jembatan dengan 2 ( dua ) Seksi :

1. Seksi Perencanaan Bina Marga.

Seksi Perencanaan Bina Marga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok mempersiapkan kajian dan pengembangan dalam perencanaan jalan dan jembatan.

Fungsi :

- Menyusun rencana kegiatan seksi Perencanaan Bina marga berdasrkan kebijakan di bidang

- Menyiapkan dokumen / bahan dalam melaksanakan perencanaan jalan dan jembatan

Tugas :

- Melaksanakan perencanaan teknis jalan dan jembatan

- Mempersiapkan bahan kajian, pengawasan, pengendalian dan

pengembangan teknologi bidang jalan dan jembatan

- Memberikan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan

- Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan inventarisasi permasalahan di seksi perencanaan Bina Marga di Bidang Bina Marga serta mencari alternatif pemecahannya.

2. Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga.

Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyiapkan dokumen/bahan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan pembangunan dan pengelolaan jalan dan jembatan

(27)

Fungsi :

- Menyusun rencana kegiatan Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Jalan dan

Jembatan berdasarkan kebijakan di Bidang

- Menyiapkan dokumen / bahan dalam melaksanakan pembinaan dan

pengawasan pembangunan dan pengelolaan jalan dan jembatan Tugas :

- Menyusun rencana kegiatan seksi Pembangunan dan Pengelolaan Jalan dan

Jembatan berdasarkan kebijakan di bidang Bina Marga

- Menyiapkan bahan pembinaan terhadap bangunan dan pengelolaan jalan dan jembatan

- Melaksanakan pengawasan terkait dengan kegiatan pembangunan dan

pengelolaan jalan dan jembatan

- Menyusun pedoman operasional penyelenggaraan jalan kabupaten/desa dan

jalan kota

- Menyiapkan bahan pembinaan evaluasi kegiatan pembangunan dan

pengelolaan jalan dan jembatan - Membuat leger jalan dan jembatan

- Melaksanakan kegiatan pembangunan, pengelolaan, peningkatan,

pengawasan teknis pembangunan jalan dan jembatan serta kegiatan laboratorium teknik

- Melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap

pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan

- Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga di Bidang Bina Marga serta mencari alternatif pemecahannya

d. Bidang Pengairan, Pertambangan dan Energi

Bidang Pengairan, Pertambangan dan Energi dipimpin Kepala Bidang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengawasan, pemeliharaan, evaluasi dan pengendalian bidang pengelolaan urusan pengairan, pertambangan dan energi dengan 3 ( tiga ) Seksi :

(28)

Seksi Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan, penanggulangan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

Fungsi :

- Menyusun rencana kerja seksi sesuai kebijakan bidang

- Menyiapkan dokumen / bahan dalam melaksanakan pembinaan,

pengawasan. Pemeliharaan, evaluasi dan pengendalian sumber daya air Tugas :

- Menyusun rencana kegiatan seksi berdasarkan kebijakan dinas

- Menyiapkan bahan dalam penyelenggaraan pembinaan, penanggulangan

pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

- Melaksanakan perencanaan pemanfaatan dan pengawasan sumber daya

air pada wilayah sungai

- Menginventarisasi kawasan lindung pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

- Melaksanakan pengawasan teknis pembangunan / peningkatan irigasi pada jaringan irigasi primer dan sekunder

- Melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap pembangunan /

peningkatan irigasi

- Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Air serta mencari alternatif pemecahannya

2. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas perencanaan teknis, pengembangan dan peningkatan dalam pengelolaan pembangunan di bidang sumber daya air pada wilayah sungai

Fungsi :

- Menyusun rencana kerja seksi sesuai kebijakan bidang

- Menyiapkan dokumen / bahan dalam melaksanakan perencanaan teknis,

pembinaan, pengawasan, pemeliharaan, evaluasi dan pengendalian sumber daya air

(29)

Tugas :

- Menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan dinas

- Melaksanakan perencanaan teknis, pengembangan dan peningkatan pembangunan sumber daya air

- Memelihara dan merehabilitasi sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi serta pemeliharaan dan rehabilitasi pada sungai, waduk/bendungan dan pantai pada wilayah sungai

- Mengendalikan daya rusak air yang berdampak skala kabupaten

- Menyusun perencanaan dan mengadaan penelitian dalam pencegahan dan penanggulangan bencana banjir

- Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di seksi serta mencari alternatif pemecahannya

3. Seksi Pertambangan dan Energi.

Seksi Pertambangan dan energi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan persiapan kajian teknis, pembinaan dan pengawasan pertambangan dan energi

Fungsi :

- Menyusun rencana kerja seksi sesuai kebijakan bidang

- Menyiapkan dokumen/bahan dalam melaksanakan persiapan kajian teknis, pembinaan dan pengawasan pertambangan dan energi

Tugas :

- Menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan dinas

- Menyusun data dan informasi wilayah kerja usaha Galian C dan bentuk pertambangan dan energi lainnya serta cekungan air tanah skala kabupaten

- Memberikan rekomendasi dan kajian teknis izin pengeboran, izin penggalian dan izin penerapan mata air pada cekungan air tanah serta usaha Galian C dan bentuk pertambangan dan energi lainnya pada wilayah kabupaten

- Membina dan mengawasi pelaksanaan izin usaha Galian C dan bentuk pertambangan dan energi lainnya serta cekungan air tanah skala kabupaten

(30)

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Bidang

Tata Ruang, Pertambangan dan Energi

Seksi

Tata Bangunan dan Pemukiman Seksi Perencanaan Bangunan dan Pemukiman Seksi Perencanaan dan Pembinaan Bina Marga Seksi Pembangunan dan Pengelolaan Bina Marga KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Bidang Cipta Karya Sub Bagian Perencanaan, Evalu

asi dan Pelaporan

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang Seksi Perencanaan dan Pembinaan Tata Ruang Seksi Pertambangan dan Energi Seksi Pengawasan dan Pengendalian Bina Marga Seksi Pengawasan, Pengendalian Bangunan dan Pemukiman Bidang Bina Marga U P T Bidang Sumber Daya Air

Seksi Perencanaan dan Pembinaan Sumber Daya Air Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Seksi Pengawasan Sumber Daya Air Sub Bagian Keuangan

(31)

SUMBER DAYA ORGANISASI

Sampai dengan akhir Tahun 2013 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana didukung oleh 121 Orang terdiri dari :

Dengan Klasifikasi Jabatan

- Pejabat Struktural Eselon II/b 1 Orang.

- Pejabat Struktural Eselon III/a 1 Orang.

- Pejabat Struktural Eselon III/b 4 Orang.

- Pejabat Struktural Eselon IV/a 15 Orang.

- Staf PNS 77 Orang.

- Staf Tenaga Kontrak/Honorer 23 Orang

Dengan Klasifikasi Pendidikan ( Diluar Tenaga Kontrak/Honorer ) :

- S2 2 Orang. - S1 32 Orang - D3 2 Orang - SLTA 50 Orang - SMP 11 Orang - SD 1 Orang

Dengan Klasifikasi Golongan ( Diluar Tenaga Kontrak/Honorer ) :

- Gol IV/c 1 Orang - Gol I/a - Orang

- Gol IV/b 1 Orang - Gol I/b 1 Orang

- Gol IV/a 2 Orang - Gol I/c - Orang

- Gol III/d 11 Orang

- Gol III/c 2 Orang

- Gol III/b 22 Orang

- Gol III/a 13 Orang

- Gol II/d 3 Orang

- Gol II/c 5 Orang

- Gol II/b 25 Orang

- Gol II/a 7 Orang

(32)

Sebagai sebuah organisasi sektor publik, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana mempunyai rencana strategik yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana yang mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan kebijakan tersebut akan diuraikan sebagai berikut

Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana adalah : “ TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA SERTA PELAYANAN

PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA YANG PRIMA , GUNA MENUNJANG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JEMBRANA “Visi yang

dirumuskan ini juga menjadi acuan dan penuntun bagi setiap upaya yang akan dikembangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana kedepan.

(33)

Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam visi tersebut perlu dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :

a. Peningkatan Kualitas Sarana Prasarana yaitu memberikan nilai tambah

terhadap pembangunan infrastruktur beserta penunjangnya untuk mampu meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat Kabupaten Jembrana yang siap bersaing dalam era globalisasi.

b. Peningkatan pelayanan Pekerjaan Umum yaitu memberikan pelayanan baik

teknis dan non teknis ( administrasi pembangunan ke PU-an yang lebih baik, cepat dan akurat dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan kegiatan kinerja pembangunan sarana dan prasarana ).

c. Peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu memberikan pelayanan ruang aktifitas penduduk dalam percepatan kegiatan pertumbuhan sosial, ekonomi yang lebih baik, cepat dan akurat dalam rangka tertib pembangunan daerah Kabupaten Jembrana.

Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, ditetapkan rumusan Misi Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Jembrana, maka ditetapkan Misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Aparatur

2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Transportasi

3. Mengembangkan dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air

4. Meningkatkan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pemukiman Bernuansa Bali,

Yang Berwawasan Lingkungan

5. Tersedianya Rencana Tata Ruang dan Tata Bangunan di Kabupaten Jembrana 6. Meningkatkan Meningkatkan Pengelolaan Energi Maupun Sumber Daya Alam

(34)

Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataaan Misi. Tujuan yang dimaksudkan didalam LAKIP ini adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun. Secara kolektif, tujuan organisasi Dinas Pekerjaan Umum menggambarkan arah strategik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum. Berdasarkan hal tersebut diatas maka tujuan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana sebagai berikut :

1. Tujuan Misi Pertama : Meningkatnya Pembangunan Sarana dan Prasarana Aparatur 2. Tujuan Misi Kedua :

a. Meningkatkan Pembangunan Jembatan

b. Meningkatkan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan c. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Perdesaan 3. Tujuan Misi Ketiga :

a. Meningkatkan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong

b. Meningkatkan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

c. Meningkatkan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah d. Meningkatkan Pengendalian Banjir

4. Tujuan Misi Keempat :

a. Meningkatkan Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

b. Meningkatkan Pengembangan Perumahan

c. Meningkatkan Lingkungan Sehat Perumahan

5. Tujuan Misi Kelima :

a. Meningkatkan Perencanaan Tata Ruang

(35)

6. Tujuan Misi Keenam : Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Sasaran

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan organisasi, sehingga akan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu serta diharapkan dapat memberikan focus pada penyusunan program dan kegiatan secara spesifik, terinci, terukur dan tercapai. Sesuai tujuan tersebut diatas, maka sasarannya adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya rasio dan jalan yang baik

2. Meningkatnya saluran drainase/gorong-gorong yang baik

3. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana Kebinamargaan 4. Meningkatnya rasio jaringan irigasi yang baik

5. Meningkatnya penyediaan air baku 6. Meningkatnya kinerja pengendalian banjir

7. Meningkatnya pengembangan wilayah strategis dan cepat Tumbuh 8. Meningkatnya kualitas infrastruktur perdesaan

9. Meningkatnya lingkungan perumahan yang sehat

10. Meningkatnya ketersediaan dokumen tata ruang 11. Meningkatnya kualitas permanfaatan ruang

12. Meningkatnya kualitas pengendalian pemanfaatan ruang

13. Meningkatnya penertiban penambangan bahan galian golongan C

Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan, maka perlu ditetapkan strategi pencapaian berupa kebijakan :

1. Kordinasi antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah terkait diintensifkan

(36)

2. Memberikan kesempatan yang sama dalam Pengembangan Sumber Daya Aparatur

3. Peningkatan Infrastruktur Jalan dan Jembatan harus dicapai secara Efektif dan Efisien dengan Menetapkan Skala Prioritas

4. Peningkatan Fungsi Sumber Daya Air harus dicapai secara efektif dan efisien 5. Penyediaan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan berdasarkan skala Prioritas

dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi di lapangan

6. Mendorong efektifitas dan efisiensi pelaksanaan teknis Pembangunan Daerah

Perencanaan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategik, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan kegiatan tahunandan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategik. Hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan. Adapun komponen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sinjai meliputi :

Sasaran

Sasaran yang dimaksud pada rencana kinerja ini adalah sasaran sebagaimana dimuat dalam dokumen Renstra yang akan diwujudkan pada tahun 2013 beserta indikator dan rencana tingkat capaian (targetnya).

1. Tersedianya aparatur yang berkualitas

2. Terwujudnya pelayanan yang efektif dan efisien

3. Tercapainya peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan

4. Meningkatnya tingkat pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi 5. Tersedianya sarana dan prasarana kebinamargaan yang memadai

(37)

Program

Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya yang berisi satu atau beberapa kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misinya yang dilaksanakan instansi atau masyarakat dalam koordinasi lembaga yang bersangkutan. Adapun program Dinas Pekerjaan Umum tahun 2013 sebanyak 17 program, yang terdiri dari :

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja 5. Pembangunan Jalan dan Jembatan

6. Pembagunan Saluran Drainase / Gorong- gorong 7. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

8. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

9. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 10. Pengendalian Banjir

11. Pembangunan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 12. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

13. Lingkungan Sehat Perumahan

14. Pemberdayaan Komunitas Perumahan 15. Perencanaan Tata Ruang

16. Pengedalian Pemanfaatan Ruang

17. Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Kegiatan

Adapun Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 sebanyak 37 Kegiatan, meliputi :

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

(38)

3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 4. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 5. Penyediaan Alat Tulis Kantor

6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 8. Penyediaan Makanan dan Minuman

9. Rapat - Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 10. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi

11. Penyediaan Upacara Upakara Keagamaan 12. Pembangunan Rumah Jabatan

13. Pembangunan Gedung Kantor

14. Pengadaan Penyediaan Jasa Sewa Kendaraan Dinas/Operasional 15. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

16. Pakaian Khusus Hari - Hari Tertentu

17. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 18. Perencanaan Pembangunan Jembatan

19. Pembangunan Jembatan

20. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong – Gorong 21. Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan 22. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

23. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi 24. Rehabilitasi/pemeliharaan pintu air

25. Rehabilitasi/pemeliharaan bendung/sayap bendung dan pintu air 26. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Minum

27. Pembangunan / Peningkatan Saluran Drainase dan Penanggulangan Banjir 28. Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur

29. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan

30. Penyediaan Sarana Air Bersih Dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat Miskin

31. Fasilitasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman Berbasis Masyarakat

32. Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Peraturan Perundang - Undangan Bidang Perumahan

(39)

33. Penyusunan Rencana Teknis Tata Ruang Kawasan 34. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan 35. Revisi Rencana Tata Ruang

36. Pengawasan Pemanfaatan Ruang

37. Monitoring dan Pengendalian Kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan

Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja kegiatan dikategorikan ke dalam kelompok ;

a. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya;

b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan;

c. Hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcome merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat; Indikator-indikator tersebut secara Iangsung atau tidak Iangsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Dalam hubungan ini, penetapan indikator kinerja kegiatan merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana. Penetapan indikator kinerja kegiatan di atas didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang terorganisir. Indikator kinerja dimaksud dibuat dengan memperhatikan kaidah-kaidah: (1) spesifik dan jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

(40)

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 Nomor 38, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 38) dan Dokumen Pelaksanaan Anggran Dinas Pekerjaan Umum terdapat intisari kegiatan yang akan diperjanjikan antara Kepala Dinas Pekerjaan Umumdengan Bupati Jembrana seperti berikut ini :

(41)

Akuntabilitas Kinerja Dinas Pekerjaan Umum merupakan perwujudan kewajiban organisasi untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Dinas Pekerjan Umum dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara periodik. Sistem yang dimaksud adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang pada dasarnya merupakan instrumen yang digunakan oleh setiap instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja

Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi Dinas Pekerjaan Umum. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategik. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan (input) dan keluaran (output), sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya.

(42)

Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.Mengukur kinerja pada hakekatnya melakukan pengukuran atau penilaian apakah kerja instansi pemerintah tersebut berhasil atau gagal memenuhi target – target yang direncanakannya. Penilaian keberhasilan atau kegagalan ini menjadi penting apabila dikaitkan dengan reward dan punishment. Sistem Pengukuran Kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan membandingkan secara sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sistem Pengukuran Kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan membandingkan secara sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran dengan cara membandingkan antara rencana pencapaiannya yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dengan realisasi pencapaiannya. Alat ukur yang digunakan untuk ukuran keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja adalah Indikator Kinerja Utama. Indikator Kinerja Utama ( IKU ) yang sering pula disaebut Key Performance Indicator merupakan acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh instansi pemerintah pusat maupun daerah dan SKPD di lingkungannya. Dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendaya Gunaan Aparatur

Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Analisis akuntabilitas kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujan dan sasaran sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategik.

(43)

Dalam analisis ini dijelaskan pula perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan secara efisien dan efektif, sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan informasi/ data yang diperoleh secara lengkap dan akurat dan dilakukan pula evaluasi kebijakan untuk mengetahui ketepatan dan efektivitas baik kebijakan itu sendiri maupun sistem dan proses pelaksanaannya. Mengukur kinerja pada hakikatnya melakukan pengukuran atau penilaian apakah kerja instansi pemerintah tersebut berhasil atau gagal memenuhi target-target yang direncanakannya. Penilaian keberhasilan atau kegagalan ini menjadi penting apabila dikaitkan dengan reward dan punishment.

Evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/ penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategic pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Pencapaian kierja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran dengan cara membandingkan anatara rencana pencapaiannya yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dengan realisasi pencapainnya dapat diuraikan sesuai dengan tujuan dan sasaran Kabupaten Jembrana 2011 – 2016 pada Misi Keempat sebagai berikut :

Urusan Pekerjaan Umum Oleh Dinas Pekerjaan Umum

1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Publik

- Sasaran Indikator Kinerja Utama tersedianya Dokumen Perencanaan Pembangunan

Rumah Jabatan dan Gedung Kantor pencapaian sasaran ini adalah jumlah draf dokumen perencanaan pembangunan rumah jabatan yang tersusun dan jumlah gedung kantor yang dilaksanakan melalui Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

(44)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tahun anggaran 2013 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dijabarkan dalam dua (2 ) kegiatam strategis yaitu :

Kegiatan Pembangunan Rumah Jabatan dan Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor 1). Kegiatan Pembangunan Rumah Jabatan

Kegiatan ini merupkan bagian dari Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur dan Kebijakan Kepala Daerah berupa arahan , dengan target sebanyak satu

(1) paket bangunan Rumah Jabatan .

Indikator kinerja kegiatan ini adalah : Input, yaitu berupa dana sebesar

Rp.1.764.020.000,- sumber daya sebanyak 6 orang yang tergabung dalam satu Tim.

Output, berupa 1 paketbangunan Rumah Jabatan sarana dan prasarana aparatur

dalam 1 tahun. Outcome, tersedianya 1 paket bangunan Rumah Jabatan .Capaian kinerja di Tahun 2012 untuk Kegiatan Pembangunan Rumah Jabatan yaitu untuk Kegiatan ini dianggaran dana dari APBD sebesar Rp. 1.764.020.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.753.128.000,00 ( 99,38 % ) terdapat sisa dana sebesar Rp. 10.892.000,00 ( 0,62 % ). Keluaran dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan akan Rumah Jabatan Bupati Jembrana Tahap III, 1 paket dan Rumah Jabatan Wakil Bupati Jembrana

Tahap I, Tahun Anggaran 2013 untuk Kegiatan ini dianggaran sebesar Rp. 1.268.537.500,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.081.854.150,00 ( 85,28. % )

terdapat sisa dana sebesar Rp. 186.683.350,00 ( 14,71 % ). Keluaran dari kegiatan ini adalah Terpenuhinya kebutuhan akan rumah jabatan bupati dan wakil bupati Jembrana, terdiri dari : Perencanaan teknik interior dan exterior rumah jabatan wakil Bupati, Pembuatan Gasebo Rumah Jabatan Bupati Jembrana dan Pembangunan Rumah Jabatan Wakil Bupati Jembrana Tahap II.

2). Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor

Kegiatan ini merupakan bagian dari

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur dan Kebijakan Kepala

Daerah, dengan target pembangunan gedung kantor . Indikator kinerja kegiatan ini adalah : Input, yaitu berupa dana

(45)

Output, berupa terwujudnya pembangunangedung kantor . Outcome, terealisasinya

pembangunan gedung kantor pada Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Jembrana..Capaian kinerja Tahun 2012 untuk Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor untuk Kegiatan ini dianggaran dana dari APBD sebesar Rp. 1.908.647.226,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.895.539.000,00 terdapat sisa dana sebesar Rp. 13.108.226,00

( 0,69 % ), di Tahun Anggaran 2013 untuk Kegiatan ini dianggaran sebesa Rp. 3.570.605.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 3.026.356.900, (84,76 %) terdapat

sisa dana sebesar Rp. 544.248.100,00 ( 15,24 % ). Keluaran dari kegiatan ini adalah Terpenuhinya kebutuhan akan gedung kantor di Kabupaten Jembrana, terdiri dari : Pembangunan Gedung Kantor Lurah Banjar Tengah Tahap II, Pembangunan Gedung Kantor Lurah Lelateng Tahap I, Pembangunan Gedung Kantor Pendapatan Kab. Jembrana, Perencanaan Gedung Kantor Lurah Baler Bale Agung, Pembangunan Pagar Kantor Lurah Lelateng dan Pembuatan Pagar Besi Pengaman Kantor Lurah Br tengah.

- Sasaran Indikator Kinerja Utama Meningkatnya rasio dan jalan yang baik melalui

Program Pembangunan Jembatan dan Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Tahun anggaran 2013 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana dijabarkan dalam empat (4 ) kegiatan strategis yaitu : 1) Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan 2) Kegiatan Pembangunan

Jembatan 3) Kegiatan Perencanaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan 4) Kegiatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan.

1). Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan

Kegiatan ini merupkan bagian dari Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan dan Kebijakan Kepala Daerah berupa arahan , dengan target sebanyak satu

(1) dokumen perencanaan pembangunanjembatan. Indikator kinerja kegiatan ini adalah :

Input, yaitu berupa dana sebesar Rp.111.471.250,- sumber daya sebanyak 8 orang yang

tergabung dalam satu Tim. Output, berupa dokumen perencanaan jembatan satu dokumen dalam 1 tahun. Outcome, tersedianya terpenuhinya dokumen perencanaan jembatan. Capaian kinerja di Tahun 2012 untuk Kegiatan Perencanaan Pembangunan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan di lokasi kajian terdapat 18 kelas penutupan lahan, yang terdiri dari; hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan rawa pasang

Penyusunan laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Kusan Hilir Tahun 2016 merupakan kewajiban pemerintah kecamatan sebagai bentuk pertanggung

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

Sehubungan dengan hal tersebut sebagai wujud pelaksanaan pertanggungjawaban kinerja serta keuangan disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Sambutan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada Pembukaan Seminar Nasional Peternakan Dalam Rangka Dies Natalis Program Studi Peternakan Ke-50

Beberapa sikap/kebijakan yang terjadi untuk menyelesaikan konflik tersebut antara lain dengan adanya sikap/kebijakan dari Kades Kunduran dengan mengeluarkan surat

Harmonisasi aturan kewenangan camat dan kepala badan penanaman modal dalam pemberian pelayanan izin mendirikan bangunan ditinjau dari segi aspek hukum, sepanjang

Hasil penelitian menunjukan peran pemilik dalam keselamatan kerja proyek konstruksi di Surabaya pada tahap pemilihan kontraktor lebih memilih untuk menggunakan jasa kontraktor