• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luluk Susiloningtyas Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Luluk Susiloningtyas Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KALA II PADA PRIMIGRAVIDA

Effect Of Midwife’s Therapeutic Communication Of Prenatal Care Patient (ANC) Luluk Susiloningtyas

Akademi Kebidanan Pamenang Pare, Kediri

ABSTRAK

Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu, apabila ibu tidak melakukan senam hamil akan mengalami pegal-pegal, cepat lelah selama kehamilan dan persalinannya tidak lancar pada kala II sehingga meningkatkan terjadinya gawat janin pada waktu persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan kelancaran proses persalinan kala II pada primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

Desain penelitian menggunakan analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan

retrospective, Populasinya adalah seluruh ibu bersalin pada bulan Mei tahun 2013, sampel yang

diambil sebesar 32 responden dengan teknik accidental sampling.Variabel kelancaran proses persalinan kala II pada primigravida diukur dengan mengobservasi lamanya persalinan kala II. Kemudian dianalisa dengan menggunakan uji Rank Spearman.

Hasil yang diperoleh dari 32 responden, melakukan senam hamil persalinan kala II lancar (46,9%) dan tidak melakukan senam hamil tidak lancar (31,3%). Dari analisa data didapatkan hasil dengan uji signifikan (p) (0,001) dantingkat kesalahan (α) (0,05) sehingga ada didapatkan harga r = 0,566, yang artinya H0 ditolak H1 diterima ini berarti ada hubungan senam hamil dengan kelancaran proses persalinan kala II pada primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kecamatan Kabupaten Kediri.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden melakukan senam hamil mengalami proses kelancaran persalinan kala II. Dengan demikian di sarankan kepada responden untuk lebih aktif melaksanakan senam hamil dan untuk tenaga kesehatan lebih mengintensifkan ibu hamil untuk ikut serta dalam kelas ibu hamil.

Kata Kunci : Senam Hamil, Kelancaran Proses Persalinan Kala II. ABSTRACT

Pregnancy exercise program is a healthy exercise for pregnant women to prepare for the physical condition of the mother, if the mother is not doing pregnancy exercise will experience

sore and tired during pregnancy.

This research uses analytic study design koresional with retrospective approach. Its population is all women giving birth in May of 2013 with a number by the number of samples

used by 32 respondents, with accidental sampling technique.

Results obtained from 32 respondents, doing pregnancy exercise smoothly II stage of labor (46.9%) and did not smooth pregnancy exercise (31.3%). Data obtained from the analysis of test results with significant (p) (0.001) and error rate (α) (0.05) so there are obtained the price r = 0.566, which means that H1 is rejected H0 is accepted this means that there is a relationship with the smooth process of pregnancy exercise stage of labor II in primigravida in the Work Area Health Center

WatesdistrictKediri.

The conclusion of this study is the most respondents ai do gymnastics women experience a smooth process of second stage of labor. Thus are suggested to the respondents to more actively implement untguk pregnancy exercise and health workers to intensify the pregnant women participating class preformance pregnant women.

(2)

PENDAHULUAN

Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan. Dalam kehidupan seorang primigravida, kehamilan merupakan suatu pengalaman pertama dan paling indah sekaligus juga merupakan suatu tugas biologis yang terberat dalam kehidupannya. Banyak perubahan yang terjadi selama dan setelah wanita itu hamil. Misalnya, perubahan fisik maupun psikis misalnya ketegangan jiwa, seperti takut dan cemas menghadapi persalinan. Ketegangan jiwa ini dibawa terus sampai ke proses persalinan dan menyebabkan persalinan tidak lancar .

Senam hamil berperan untuk memperkuat kontraksi dan mempertahankan kelenturan otot –otot dinding perut, ligamen – ligamen, otot-otot dasar panggul dan lain – lain yang menahan tekanan tambahan dan berhubungan dengan persalinan. Senam hamil dapat menyebabkan vaskularisasi dari rahim ke plasenta menjadi lebih baik yang menjamin suplai oksigen dan nutrisi ke janin mencukupi. Latihan – latihan yang dilakukan pada senam hamil tujuan utamanya adalah agar ibu hamil memperoleh kekuatan dan tonus otot yang baik, teknik pernapasan yang baik, Pada proses persalinan kala II hal yang terpenting adalah power pada persalinan.

Penelitian di Rumah Sakit Sanglah Denpasar menunjukkan bahwa insiden partus lama pada kasus yang tidak senam adalah 15,1% dan pada kasus yang senam adalah 1,9% dari 106 ibu bersalin. Studi pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Wates pada Juni – Juli diketahui bahwa dari 10 orang ibu bersalin 4 ibu (40%) mengalami kelancaran kala II, dan 6 ibu (60%) tidak

lancar pada kala II. Dari hasil wawancara singkat (60%) melaksanakan senam hamil. Dari 60% ibu yang mengikuti senam hamil proses persalinan kala II lancar.

Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilan dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan kala II yaitu menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan mengurangi insiden sectio secari. Kelancaran proses persalinan dipengaruhi oleh 3 faktor penting yaitu kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his, kekuatan mengedan, kekuatan jalan lahir, dan janinnya sendiri. Dampak apabila ibu tidak melakukan senam hamil akan mengalami pegal-pegal dan cepat lelah selama kehamilan. Selain itu juga dilaporkan persalinannya tidak lancar pada kala II sehingga meningkatkan terjadinya gawat janin pada waktu persalinan. Tidak lancar pada kala II dapat menyebabkan odema pada serviks dan vagina, trauma, prolaps uteri, perdarahan dan distres pada bayi. Berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan solusi dan pemecahan masalah tentang partus lama pada kala II, dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu kelancaran proses persalinan yaitu senam hamil secara teratur.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian Analitik korelasional ini menggunakan pendekatan penelitian retrospective.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primigravida di

(3)

Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kecamatan Wates Kabupaten KediriTahun 2013 Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah accidental

sampling. Penelitian ini menggunakan

uji Rank Correlation Test (Spearman)

HASIL PENELITIAN

a. Distribusi Frekuensi Senam Hamil Tabel 1 Distribusi Frekuensi Senam Hamil No . Pelaksanaan senam hamil Jumlah % 1. Senam hamil 17 orang 53,125 2. Tidak senam hamil orang15 46,875 Total 32 orang 100 Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan sebagian besar responden melakukan senam hamil yaitu lebih dari sebagian 17 responden (53,125%) dan sebagian ada yang tidak melakukan senam hamil yaitu 15 responden (46,875%). b. Kelancaran Proses Persalinan Kala II

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari observasi yang dilakukan pada ibu inpartu primigravida

Tabel 4.2: Kelancaran Proses Persalinan Kala II

Berdasarkan tabel 2 didapatkan lebih dari sebagian proses persalinan kala II responden lancar yaitu 20 responden (62,5%) dan sebagian kecil proses persalinan kala II responden tidak lancar yaitu 12 responden (37,5%)

c. Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala II pada Primigravida

Tabel 4.3Tabulasi Silang Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala II Pada Primigravida

N 0 Senam Hamil Kelancaran Proses Persalinan Kala II Jumlah Lancar Tidak Lan car 1. Senam hamil 15 88, 2% 2 11,8% 17 100% 2. Tidak senam hamil 5 33,3% 1066,7% 15100% Berdasarkan tabulasi silang diatas menunjukan bahwa 17 responden yang melakukan senam hamil 15 responden sebagian kecil ada (46,9%) mengalami kelancaran dalam persalinan, 2 responden (6,3%) tidak lancar dalam persalinan. Sedangkan dari 15 responden yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 5 responden (15,6%) lancar dalam persalinan, dan 10 responden (31,3%) tidak lancar dalam persalinan. Analisa Data

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rank Correlation Test (Spearman) yaitu test untuk menguji hubungan antara dua variabel.

Tabel 4.4. Tabel Hasil Analisis Menggunakan Spearman Rank “Hubungan Senam Hamil dengan Proses Kelancaran Persalinan Pada Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Pada Bulan

Dari uji Spearman Rank diketahui signifikan ρ (0,001) < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak berarti ada hubungan

senam hamil dengan kelancaran proses persalinan kala II pada primigravida. Correlation Coeffisien + 0,566 menunjukkan hubungan antara kedua variabel memiliki keeratan sedang. No. Kelancaran Persalinan Kala II Jumlah % 1. Lancar 20 orang 62,5

2. Tidak lancar 12 orang 37,5 Jumlah 32 orang 100

(4)

PEMBAHASAN

1. Senam Hamil

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden melakukan senam hamil yaitu 17 responden (53,125%) dan sebagian ada yang tidak melakukan senam hamil yaitu 15 responden (46,875%).

Senam hamil adalah Senam yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan kondisi fisik dan psikis dalam menghadapi persalinan, secara umum senam hamil memliki lima tujuan penting. Antara lain, agar ibu hamil menguasai teknik pernafasan, otot-otot dinding perutnya semakin kuat, terlatih untuk melakukan relaksasi sempurna dan dapat meminimalkan kesulitan pada saat menjalani proses melahirkan. Oleh karena itu para pakar menyatakan bahwa jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil merupakan terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hanil pada persalinan baik secara fisik atau mental (Indiarti M.T, 2008).

Dengan melakukan senam hamil, memberikan dampak positif bagi ibu hamil dan janinnya, Senam hamil dapat memberikan kelenturan tubuh bagi ibu hamil dan sangat penting untuk proses persalinan kala II.

Ada beberapa ibu yang tidak melakukan senam hamil hal itu dapat terjadi karena kurangnya informasi. Pada responden yang berpendidikan SD ada yang melakukan senam hamil, itu dikarenakan adanya kemauan ibu untuk mencari informasi, buktinya ada responden yang berpendidikan SD aktif melaksanakan senam hamil.

Media massa sebagai sarana komunikasi, mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepercayaan orang, apabila pesan-pesan yang dibawa oleh informasi tersebut cukup kuat maka akan

terbentuk arah sikap tertentu (Notoadmojo, 2010).

Dalam melaksanakan senam hamil dipengaruhi oleh faktor umur, pendidikan, dan pekerjaan. Menurut Notoadmojo, 2003 faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu adalah faktor umur, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, media massa, dan kebudayaan.

Berdasarkan karakteristik umur didapatkan sebanyak 5 responden (15,625%) berusia kurang dari 20 tahun, 6 responden (18,75%) berusia lebih dari 30 tahun, dan 21 responden (65,625%) berusia antara 20 – 30 tahun. Dari hasil penelitian sebagian besar yang melakukan senam hamil adalah berusia 20-30 tahun, karena dengan usia yang masih muda kemampuan dalam mempelajari dan menerima rangsangan tentang pemberian informasi senam hamil akan baik. Sedangkan pada ibu bersalin yang usianya kurang dari 20 tahun kemungkinan ibu tidak tahu tentang pentingnya senam hamil dan kurangnya informasi yang didapat terutama tentang senam hamil pada kehamilannya.Dan pada ibu yang usianya lebih dari 30 tahun kemungkinan ibu malas untuk melakukan senam hamil karena sibuk sehingga ibu tidak ada waktu untuk melakukan senam hamil pada kehamilannya. Menurut Indah (2013) ibu yang berusia lebih dari 30 tahun dan sudah berkeluarga memiliki sedikit waktu luang karena banyaknya aktifitas yang menyita waktu baik itu dalam keluarga maupun kegiatan diluar rumah, sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang usianya lebih dari 30 tahun cenderung malas untuk melakukan senam hamil pada kehamilannya.

Sesuai dengan hasil penelitian ibu yang melakukan senam hamil sesuai usia

(5)

ternyata usia <20 tahun 3 responden (9,3%), usia 20-30 tahun 11 responden (34,4 %) dan usia >30tahun 3 responden (9,4%). Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa usia dapat mempengaruhi pengetahuan responden untuk mencari informasi, ini sebagai akibat bertambahnya usia maka tingkat kematangan seseorang akan lebih baik dalam berfikir dan bekerja.

Berdasarkan karakteristik pendidikan didapatkan dari 32 responden yang diteliti diketahui bahwa pendidikan terakhir responden di Wilayah Kerja Puskesmas Wates mayoritas responden berpendidikan terakhir SMA berjumlah 18 responden (56,25%), sedangkan responden yang berpendidikan terakhir SMP berjumlah 8 responden (25%), responden yang berpendidikan terakhir SD berjumlah 5 responden (15,625%), dan minoritas pendidikan terakhir responden berpendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu 1 responden (3,125 %). Berdasarkan pendidikan menyebutkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA dimana pada tingkat pendidikan tersebut pada umumnya mampu menerima informasi dalam hal senam hamil.Tetapi ada ibu bersalin yang tingkat pendidikannya SMA yang tidak melakukan senam hamil pada kehamilannya hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ibu sibuk bekerja diluar rumah sehingga tidak ada waktu untuk melakukan senam hamil, kurangnya informasi baik yang diperoleh dari tenaga kesehatan maupun dari media massa dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut menerima baik dari orang lain maupun media massa.

Berdasarkan karakteristik pekerjaan didapatkan dari 32 responden yang

diteliti mayoritas pekerjaan responden yaitu ibu rumah tangga sebesar 25 responden (78,125%) dan minoritas responden memiliki pekerjaan sebagai swasta ada 7 responden (21,875%). Berdasarkan dari fakta diatas dimungkinkan hal tersebut yang menjadikan alasan sebagian responden melaksanakan senam hamil. hasil penelitian sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga dimana hasil penelitian ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk melakukan senam hamil yang didapat pada kunjungan di BPS / Puskesmas. Sedangkan ibu yang bekerja biasanya sibuk dengan pekerjaannya.Sehingga kadang-kadang tidak bisa melakukan senam hamil yang dilakukan di BPS / Puskesmas. Hal ini merupakan peluang dan kesempatan ibu yang sedang hamil mempunyai waktu lebih banyak untuk mengetahui dan mencari informasi baik yang didapat dari tenaga kesehatan maupun dari media lain, dan ibu hamil dapat menerapkan senam hamil selama kehamilannya. Seperti yang diungkapkan oleh Nursalam (2004) bekerja umumnya menyita waktu sehingga dapat mempengaruhi hal-hal lain termasuk juga dalam mengetahui sesuatu diluar pekerjaannya.

Diharapkan para peran tenaga kesehatan untuk mengintensifkan kelas ibu hamil yang didalamnya terdapat senam hamil dan memberikan informasi kepada para ibu hamil untuk memberitahukan tentang pentingnya senam hamil sehingga ibu lebih siap dalam menghadapi persalinan. Disamping itu para ibu yang saat hamil mengikuti senam hamil dan persalinannya lancar pada kala II sebaiknya lebih aktif memberikan informasi kepada ibu hamil shingga ibu lebih terdorong agar mengikuti senam hamil.

(6)

2. Kelancaran Proses Persalinan Kala II Pada Primigravida

Berdasarkan tabel 2 kelancaran persalinana kala II sebagian besar persalinan responden lancar yaitu 20 responden (62,5%).

Proses persalinan dikatakan lancar bila pada primigravida1-1,5 jam (Siti Aminah, 2009). Seperti yang diungkapkan oleh Wara Kushartanti tahun 2004 tujuan senam hamil yaitu menyamankan kehamilan dan mempermudah persalinan. Selain itu salah satu manfaat senam hamil diantaranya proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan kala II (Sekar Ayu, 2012).

Hal ini dimungkinkan proses kala II ibu lancar karena mengikuti senam hamil, karena dengan mengikuti senam hamil ibu menjadi lebih siap dalam menghadapi persalinan dan ketika proses persalinan berlangsung ibu lebih kuat atau ibu dapat mengejan dengan kuat dan benar sehingga kala II lancar. Maka dari itu agar ibu hamil primigravida mengalami kelancaran kala II perlu dilakukan senam hamil. Karena dengan senam hamil ibu mempersiapkan tenaga yang dibutuhkan saat akan bersalin nantinya dan senam hamil dapat membantu ibu untuk mempersiapkan kekuatan untuk melahirkan bayi saat persalinan kala II. 3. Hubungan Senam Hamil Dengan Kelancaran Proses Persalinan Kala II Pada Primigravida

Dari uji Spearman Rank diketahui signifikan P (0,001) < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel memiliki keeratan sedang.

Berdasarkan tabulasi silang menunjukan bahwa 17 responden yang melakukan senam hamil 15 responden (46,9%) mengalami kelancaran dalam persalinan kala II, 2 responden (6,3%) tidak lancar dalam persalinan kala II. Sedangkan dari 15 responden yang tidak melakukan senam hamil sebanyak 5 responden (15,6%) lancar dalam persalinan kala II, dan 10 responden (31,3%) tidak lancar dalam persalinan kala II.

Senam hamil dapat mempengaruhi pada proses persalinan kala I yaitu dapat mengatasi keinginan mengejan yang belum boleh dilakukan. Selain dari latihan pernafasan, latihan relaksasi otot muka perlu diusahakan dalam kala ini agar produksi air ludah tidak mengganggu ibu dan ibu terhindar dari rasa haus dan sangat lelah. Karena kelelahan ibu akan memperpanjang kala II dan bahkan ada kemungkinan ditolong oleh alat. Pada kala II ibu harus mengejan untuk mendorong bayi keluar, dengan demikian latihan senam yang menguatkan otot dasar panggul Latihan mengejan, latihan relaksasi dan penanganan sangat dibutuhkan untuk menghadapin kala II persalinan (Wara Kushartanti, 2004).

Menurut Sumarah (2009) perubahan fisiologis kala II terjadi perubahan sistem cardiovaskuler yaitu terjadi penurunan aliran darah dari ibu ke janin, pada sistem respirasi terjadi perubahan kardivaskuler yaitu konsumsi oksigen meningkat, dan terjadi perubahan sistem muskuloskeletal yang menyebabkan nyeri pada punggung.

Aktivitas senam hamil sangat membantu ibu hamil dalam menyiapkan dan meningkatkan stamina serta kondisi fisik. Diantaranya senam dapat melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan kala II,

(7)

dapat memperbaiki kedudukan janin, meningkatkan ketegangan dan kepercayaan diri menghadapi persalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan, relaksasi dan kontraksi otot dinding perut, otot sehat rongga badan dan otot dasar panggul saat persalinan kala II, dan menjaga kondisi kehamilan dalam arti lain mengikuti senam hamil dapat memperlancar persalinan kala II ( Sekar Ayu, 2012).

Untuk menuju kelancaran proses persalinan kala II dibutuhkan tubuh yang sehat dan optimal. Dengan kesehatan tubuh yang optimal, didukung dengan senam hamil, proses persalinan kala II akan yang berjalan lancar. Karena ada hubungan senam hamil dengan proses persalinan kala II. Maka dari itu ibu hamil sebaiknya lebih aktif dan teratur dalam melaksanakan senam hamil.

Pada Ibu yang melakukan senam hamil 2 responden (6,3%) yang persalinan kala II tidak lancar. Pada ibu yang mengikuti senam hamil secara teratur sudah menyiapkan power yang dapat digunakan untuk membantu proses kelancaran persalinan kala II, tetapi ibu tersebut tidak lancar karena ada faktor lain yang mempengaruhi kelancaran proses persalinan kala II. Sehingga pada saat ibu bersalin ibu mengalami tidak kelancaran dalam persalinan kala II.

Meskipun senam hamil dilakukan sesuai dengan prosedur tetapi apabila

power, passage, passanger, psikologis,

dan penolong akan bepengaruh pada persalinan kala II (Kushartanti, 2004) . Jadi selain senam hamil (power) yang merupakan salah satu faktor ada faktor lain yang mempengaruhi kelancaran persalinan kala II.

Pada ibu yang tidak senam hamil tetapi mengalami kelancaran persalinan kala

II ada 5 responden (15,6%) yang persalinan kala II nya lancar.

Ibu yang bersalin tetapi tidak melakukan senam hamil persalinan kala IInya lancar mungkin karena ibu saat melahirkan didampingi penuh oleh suami dan keluarga sehingga ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan, dalam hal ini berhubungan dengan faktor psikologis ibu yang dapat mempengaruhi kelancaran proses persalinan kala II. Sesuai dengan pendapat Sumarah tahun 2009 bahwa proses persalinan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain power, passage,

passanger, psikologis, dan penolong

yang mempengaruhi persalinan kala II. Pada Ibu ada yang tidak melakukan senam hamil pada proses persalinan kala II tidak lancar ada 10 responden (31,3%). Ibu yang persalinan kala II tidak lancar disebabkan karena ibu tersebut tidak mengikuti senam hamil dan ibu belum mengetahui manfaat tentang pentingnya senam hamil. Pada saat ibu bersalin ada faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu power yang dapat ibu peroleh dari senam hamil, sehingga ibu tidak akan kelelahan saat menghadapi kala II sehingga kala II dapat berjalan lancar. Maka dari itu pada saat kehamilan sebaiknya sebagai tenaga kesehatan menganjurkan dan memberikan informasi tentang pentingnya senam hamil.

Pada wanita – wanita hamil yang tidak melakukan senam hamil dilaporkan persalinannya memanjang sehingga meningkatkan terjadinya gawat janin pada waktu persalinan (Plintunet, 2006). Keeratan hubungan senam hamil sedang hal itu dapat terjadi karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelancaran proses kelancaran persalinan kala II.

(8)

KESIMPULAN

1. Ibu primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kabupaten Kediri Tahun 2013 sebagian besar melaksanakan senam hamil 17 responden (53,125%)

2. Ibu Primigravida yang mengalami kelancaran proses persalinan kala II di Wilayah Kerja Puskesmas Wates Kab.Kediri tahun 2013 didapatkan sebagian besar ibu yang lancar persalinan kala II sebanyak 20 responden (62,5%).

3. Dari uji Spearman Rank diketahui signifikan P (0,001) < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa Hₒ ditolak berarti ada hubungan senam hamil dengan kelancaran persalinan kala II pada primigravida. Correlation Coeffisien + 0,566 menunjukkan

hubungan antara kedua variabel memiliki keeratan sedang.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. (2011). Riset Keperawatan

dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :

Salemba Medika.

Asri, D,dkk. (2012) . Asuhan

Persalinan Normal. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Ayu, S. (2010) . Kursus Kilat Senam

Hamil Untuk Menjaga Kehamilan

Sehat dan Persalinan

normal.Yogyakarta:Araska.

Bartini, Istri. (2012) . Asuhan

Kebidanan Pada Ibu Hamil.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Darwis, SD. (2003).

MetodePenelitianKebidanan. Jakarta :

EGC.

Eisenberg, A. (2006). Kehamilan :Apa

Yang AndaHadapiBulan Per Bulan.

Jakarta :Arcan.

Hidayati, NS. (2005).

MengenalPertumhuhanBayiDalamKan dungan. Curiosita.

Indiarti.M.T (2008). Senam hamil &

Balita. Yogyakarta : Cemerlang Publishing.

Kissanti, A (2007). 9 bulan yang penuh

keajaiban. Jakarta : Araska.

Kushartanti.dkk.(2004)Senam Hamil

Menyamankan Kehamilan,

Mempermudah Persalinan. Yogyakarta

:LintangPustaka.

Kusmiyati, Y.et.all. (2009) . Perawatan

Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.

Mufdlilah. (2009).Panduan Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta

Gambar

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Senam Hamil   No . Pelaksanaan senam hamil Jumlah %  1. Senam hamil 17  orang  53,125 2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keteladanan yang diberikan guru dalam membina karakter santri di Dayah Darul Ulum melalui dua

Negara A melaksanakan pemajakan atas keuntungan dari stock option saat pemberian berdasarkan rumusan ditentukan keuntungan sebesar 15% dari nilai saham pada waktu pemberian

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Hasil yang diperoleh dalam pengumpulan data yaitu pustakawan menjadi aktor utama dalam proses bisnis perpustakaan sekolah, keseluruhan kegiatan yang ada di

Environmental performance tidak berpengaruh terhadap economic performance sedangkan environmental disclosure memiliki pengaruh positif signifikan terhadap economic

Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika.. Dengan demikian pembelajaran “semi individual” yang digunakan dalam pembelajaran pada siswa klas 2 SMP

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pemerintah Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh user untuk menjalankan game Marble Pongo adalah sebuah iPhone yang dikeluarkan oleh Apple Inc, dengan spesifikasi sebagai