BAB V
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakterisitik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakter istik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yakni berdasarkan jenis kelamin, jurusan serta pengeluaran rutin perbulan. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai data responden seperti dijelaskan berikut ini:
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase(%)
Laki-laki 62 62
Perempuan 38 38
Jumlah 100 100
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011 )
Pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 100 orang, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yakni 62 orang atau 62% dan sisanya adalah responden perempuan berjumlah 38 orang atau 38 %.
2. Pengeluaran rata-rata responden dalam sebulan.
Tabel 5.2
Frekuensi rata-rata pengeluaran responden dalam sebulan
Penghasilan per bulan Frekuensi (orang) Persentase(%)
< Rp.500.000 11 11
Rp.500.000 - Rp.1.000.000 69 69
Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000 14 14
> Rp. 1.500.000 6 6
Jumlah 100 100
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011)
Terlihat pada tabel 5.2 di atas bahwa dari 100 orang responden, 11 orang diantaranya memiliki pengeluaran rata-rata perbulan dibawah Rp.500.000 (11%), 69 orang memiliki pengeluaran rata-rata perbulan Rp.500.000 - Rp.1.000.000 (69%), 14 orang memiliki pengeluaran rata-rata perbulan Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000 (14%), sedangkan yang memiliki pengeluaran rata-rata perbulan diatas Rp.1.500.000 hanya berjumlah 6 orang (6%).
3. Program studi di Fakultas Ekonomi Unhas
Tabel 5.3
Program Studi Responden
Program Studi Frekuensi (orang) Persentase(%)
Ilmu Ekonomi 15 15
Manajemen 41 41
Akuntansi 44 44
Jumlah 100 100
Dari tabel 5.3 terlihat bahwa dari 100 orang responden, mahasiswa yang berasal dari program studi ilmu ekonomi sebanyak 15 orang (15%), 41 orang (15%) berasal dari program studi manajemen, dan 44 orang (44%) berasal program studi akuntansi.
5.2. Penentuan Range
Survey ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi di tiap pertanyaannya adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 100 orang, maka:
Skor tertinggi : 100 x 5 = 500 Skor terendah : 100 x 1 = 100
Sehingga range untuk hasil survey = Range skor: 100 – 180 = Sangat Rendah 181 – 260 = Rendah 261 – 340 = Cukup 341 – 420 = Tinggi 421 – 500 = Sangat Tinggi
5.3. Deskripsi Variabel Ekuitas Merek dan Perhitungan Skor Variabel
Independen (X)
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan juga penghitungan skor bagi variabel ekuitas merek yang terbagi atas empat, yakni Kesadaran Merek (X1), Asosiasi Merek (X2), Loyalitas Merek (X3), Persepsi Kualitas (X4) mari kita uraikan sebagai berikut:
1.
Pertanyaan mengenai variabel dari Kesadaran Merek (X1)Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas empat. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4
Tanggapan Responden tentang Variabel Kesadaran Merek
Tanggapan Sangat
Setuju Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor Pernyataan F % F % F % F % F %
Saya tahu kalau Mountea adalah merek teh kemasan gelas (cup)
25 25 47 47 19 19 9 9 0 0 388
Mountea adalah merek pertama yang muncul dalam benak saya
28 28 45 45 21 21 8 8 0 0 391
Saya dapat membedakan Mountea dengan merek teh kemasan gelas lainnya. 33 33 47 47 14 14 6 6 0 0 407 Saya mengetahui varian rasa Mountea 21 21 50 50 21 21 8 8 0 0 384 Rata-rat a 392.5
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel kesadaran merek berada pada range keempat (tinggi), yang berarti bahwa kesadaran merek berupa pengetahuan tentang merek Mountea, kemampuan mengingat merek Mountea, dapat kemampuan membedakan Mountea dari minuman kemasan lain, dan pengetahuan tentang varian rasa Mountea berpengaruh tinggi dalam menjadikan teh kemasan merek Mountea sebagai minuman teh kemasan pilihan dalam keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas.
2.
Pertanyaan mengenai variabel Asosiasi Merek (X2)Indikator – indikator dari variabel ini terdiri atas empat pertanyaan. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5
Tanggapan Responden tentang Variabel Asosiasi Merek
Tanggapan Sangat
Setuju Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor Pernyataan F % F % F % F % F % Mountea adalah minuman teh kemasan yang praktis 25 25 52 52 15 15 7 7 1 1 393 Mountea mencerminkan gaya hidup anak muda yang ceria
32 32 46 46 17 17 5 5 0 0 405
Mountea adalah minuman teh rasa buah 23 23 54 54 18 18 5 5 0 0 449 Mountea adalah minuman teh kemasan yang murah 16 16 51 51 22 22 11 11 0 0 372 Rata-rat a 404.75
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel asosiasi merek berada pada range keempat (tinggi), yang berarti bahwa asosiasi merek berupa Mountea merupakan minuman kemasan yang praktis, Mountea mencerminkan gaya hidup anak muda yang ceria, Mountea merupakan minuman rasa buah dan harga yang terjangkau berpengaruh tinggi dalam menjadikan teh kemasan merek Mountea sebagai minuman teh kemasan pilihan dalam keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas.
3.
Pertanyaan mengenai variabel Loyalitas Merek (X3)Indikator – indikator dari variabel ini ada empat. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.6
Tanggapan Responden tentang Variabel Loyalitas Merek
Tanggapan Sangat
Setuju Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor Pernyataan F % F % F % F % f % Ketika ingin mengonsumsi teh kemasan cup, Mountea merupakan pilihan utama saya 21 21 55 55 17 17 6 6 1 1 389 Saya menyarank an orang untuk membeli Mount ea 16 16 68 68 14 14 2 2 0 0 398 Saya sering membeli mount ea 24 24 62 62 12 12 2 2 0 0 411
Saya tidak akan membeli teh kemasan gelas selain Mountea karena perbedaan
harga
Rata-rat a 385,5
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel loyalitas merek berada pada range keempat (tinggi) yang berarti bahwa loyalitas merek berupa konsisten terhadap merek, menyarankan untuk membeli Mountea, intensitas pembelian Mountea, dan keteguhan terhadap perubahan harga berpengaruh tinggi dalam menjadikan teh kemasan merek Mountea sebagai minuman teh kemasan pilihan dalam keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas.
4.
Pertanyaan mengenai variabel Persepsi Kualitas (X4)Indikator – indikator dari variabel ini ada empat. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7
Tanggapan Responden tentang Variabel Persepsi Kualitas
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor Pernyataan F % F % F % F % F %
Mountea adalah teh kemasan yang berkuaitas 26 26 56 56 13 13 5 5 0 0 403 Kualitas Mountea memenuhi harapan saya 30 30 54 54 9 9 7 7 0 0 407 Mountea memiliki kesegaran rasa serta keaslian yang lebih unggul
dibandingkan merek lain untuk produk yang sama.
Mountea aman
untuk dikonsumsi 16 16 66 66 18 18 0 0 0 0 398
Rata-rat a 403,25
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011)
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel persepsi kualitas berada pada range keempat (tinggi), yang berarti bahwa persepsi kualitas berupa isi dan kemasan yang berkualitas, memenuhi ekspektasi konsumen, kesegaran dan keaslian rasa, dan keamanan berpengaruh tinggi dalam menjadikan teh kemasan merek Mountea sebagai minuman teh kemasan pilihan dalam keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas.
5.4. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian dan Perhitungan Skor Variabel
Dependen (Y)
Indikator – indikator dari variabel ini ada empat pertanyaan. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8
Tanggapan Responden tentang Variabel Keputusan Pembelian
Tanggapan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Skor Pernyataan F % f % F % F % F %
Saya sering melihat informasi tentang
Mounta sebelum
membelinya
29 29 44 44 19 19 8 8 0 0 394
Saya tidak meyesal karena telah membeli Mount a
28 28 47 47 18 18 6 6 1 1 395
Mountea memiliki kelebihan dibanding teh kemasan gelas
(cup) lainnya.
Saya membeli Mountea setelah puas mengonsumsiny a. 25 25 46 46 15 15 11 11 2 2 378 Rata-rat a 395
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011 )
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian berada pada range keempat (tinggi), yang berarti bahwa indikator keputusan pembelian berupa paparan informasi tentang Mountea dan kelebihan yang dimiliki Mountea memengaruhi responden dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian, selain itu evaluasi pasca pembelian seperti kepuasan akan kualitas Mountea turut mempengaruhi keputusan pembelian ulang.
5.5. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
5.5.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Valid atau tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi r product moment Pearson dengan level signifikansi 5%. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 maka dinyatakan valid dan sebaliknya apabila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan tidak valid. Tabel di bawah menunjukkan hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS for windows versi 19.00.
Tabel 5.9
Hasil Uji Validitas
Item r Pearson sig Keterangan
X1.1 0,841 0,000 Valid X1.2 0,839 0,000 Valid X1.3 0,886 0,000 Valid X1.4 0,816 0,000 Valid X2.1 0,778 0,000 Valid X2.2 0,826 0,000 Valid X2.3 0,825 0,000 Valid X2.3 0,832 0,000 Valid X3.1 0,789 0,000 Valid X3.2 0,809 0,000 Valid X3.3 0,841 0,000 Valid X3.4 0,537 0,000 Valid X4.1 0,811 0,000 Valid X4.2 0,830 0,000 Valid X4.3 0,668 0,000 Valid X4.4 0,611 0,000 Valid Y1 0,878 0,000 Valid Y2 0,849 0,000 Valid Y3 0,696 0,000 Valid Y4 0,799 0,000 Valid
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011)
Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas, diketahui bahwa signifikansi hasil korelasi setiap item pertanyaan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item dari setiap variabel dalam penelitian ini valid.
5.5.2. Uji Realibilitas
Teknik yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas adalah Cronbach Alpha, dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika:
1. Nilai Cronbach Alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel 2. Nilai Cronbach Alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai Cronbach Alpha 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai Cronbach Alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5. Nilai Cronbach Alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel Tabel di bawah ini menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan alat bantu SPSS for windows versi 19.00
Tabel 5.10
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,920 20
(Sumber: data primer yang diolah, 2011)
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas, masing-masing item variabel baik variabel independen (X1, X2, X3, X4) maupun variable dependen (Y) memiliki koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,9. Berdasarkan ketentuan sebelumnya, maka seluruh item dari tiap variabel dalam penelitian ini berada pada tingkat sangat reliable.
Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel dependen (Y) maupun variabel independen yang terdiri dari kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), loyalitas merek (X3) dan persepsi kualitas (X4) yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows versi 19.00, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear berganda sebagai berikut:
Tabel 5.11
Hasil Perhitungan Regresi
Variabel Penelitian Koefisien Nilai t Signifikansi regresi (constan) 0,446 0,318 0,751 Kesadaran merek (X1) 0,539 5,681 0,000 Asosiasi merek (X2) 0,258 2,558 0,012 Loyalitas merek (X3) 0,098 1,326 0,118 Persepsi kualitas (X4) 0,083 1,111 0,269 R =0,860 R2 = 0,739 Fhitung = 67,170 Signifikansi = 0,000
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011)
Dari tabel di atas dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 0,446 + 0,539X1 + 0,258X2 + 0,098X3 + 0,083X4 + 1,4399
b1 = 0,539; artinya apabila X2, X3 dan X4 konstan, maka kenaikan X1 sebesar 1 satuan akan menyebabkan kenaikan Y sebesar 0,539. b2 = 0,258; artinya apabila X1, X3 dan X4 konstan, maka kenaikan X2
sebesar 1 satuan akan menyebabkan kenaikan Y sebesar 0,258. b3 = 0,089; artinya apabila X1, X2, dan X4 konstan, maka kenaikan X3
sebesar 1 satuan akan menyebabkan kenaikan Y sebesar 0,089. b4 = 0,083; artinya apabila X1, X2 dan X3 konstan, maka kenaikan X4 sebesar
1 satuan akan menyebabkan kenaikan Y sebesar 0,083.
e = 1,4399 adalah nilai perkiraan kesalahan dari model persamaan regresi adalah 1,4399
5.7. Analisis koefisien determinasi
Berdasarkan perhitungan pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar R2 = 0,739, artinya besarnya pengaruh semua variabel independen yang meliputi kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), loyalitas merek (X3)
Tabel 5.12
Analisis Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,860a ,739 ,728 1,43999 a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2 (Sumber: dat a primer yang diolah, 2011 )
dan persepsi kualitas (X4) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Mountea (Y) adalah sebesar 73,9 %, sisanya sebesar 26,1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.
5.8. Pengujian Hipotesis
5.8.1. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan atau uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen (ekuitas merek) yang yang terdiri dari kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), loyalitas merek (X3) dan persepsi kualitas (X4) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Mountea (Y). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi pada probabilitas 5% (α= 0,05)..Dengan ketentuan:
1. Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. 2. Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
Hipotesis yang akan dibuktikan pada uji F ini adalah:
H0 :Ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
H1: Ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Tabel 5.13
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 557,122 4 139,280 67,170 ,000a
Residual 196,988 95 2,074
Total 754,110 99
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1 b. Dependent Variable: y
(Sumber: dat a primer yang diolah, 2011 )
Berdasarkan hasil regresi dari tabel 5.13, Fhitung sebesar 67,170 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini berarti signifikasi 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi pada tingkat probabilitas 5%. Karena (0,000 < 0,005), maka H0 ditolak H1 diterima.
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), loyalitas merek (X3) dan persepsi kualitas (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Maka penulis menyimpulkan bahwa hipotesis pertama pada penelitian ini yang menyatakan bahwa diduga ekuitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin terbukti dan dapat diterima.
5.8.2. Uji Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen yang terdiri dari kesadaran merek (X1), asosiasi
merek (X2), loyalitas merek (X3) dan persepsi kualitas (X4) terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian Mountea (Y). Uji T dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi pada probabilitas 5% (α= 0,05) dengan ketentuan:
1. Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. 2. Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
Tabel 5.14
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Variabel Nilai Signifikansi Signifikansi α 5 % Penelitian Thitung Kesadaran merek (X1) 5,681 0,000 0,05 Asosiasi (X2) 2,558 0,012 Loyalitas (X3) 1,326 0,188 Persepsi kualitas (X4) 1,113 0,269 (Sumber: data primer yang diolah, 2011)
1. Variabel Kesadaran Merek
H0 : Variabel kesadaran merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
H1: Variabel kesadaran merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, nilai signifikansi untuk variabel kesadaran merek sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi (0,000 < 0,050), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti
bahwa variabel kesadaran merek (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Mountea Mountea pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas. 2. Variabel Asosiasi Merek
H0 : Variabel asosiasi merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
H1: Variabel asosiasi merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, nilai signifikansi untuk variabel asosiasi merek sebesar 0,012. Karena nilai signifikansi (0,012 < 0,050), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel asosiasi merek (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Mountea pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. 3. Variabel Loyalitas Merek
H0: Variabel loyalitas merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
H1: Variabel loyalitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, nilai signifikansi untuk variabel loyalitas merek sebesar 0,188. Karena nilai signifikansi (0,188 > 0,050), maka H0 diterima H1 ditolak. Hal ini berarti variabel loyalitas merek (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
4. Variabel Persepsi Kualitas
H0 :Variabel persepsi kualitas tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
H1: Variabel persepsi kualitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan tabel 5.14 di atas, nilai signifikansi untuk variabel persepsi kualitas sebesar 0,269. Karena nilai signifikansi (0,269 > 0,050) maka H0 diterima H1 ditolak. Hal ini berarti variabel persepsi (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
Berdasarkan hasil uji T di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel kesadaran merek (X1) (0,000) dan asosiasi merek (X2) (0,012) lebih kecil dari nilai signifikansi pada tingkat
probabilitas 0,5% (0,05), maka disimpulkan bahwa secara parsial variabel kesadaran merek (X1) dan asosiasi merek (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian Mountea
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Diantara dua variabel di atas, variabel yang berpengaruh paling dominan adalah kesadaran merek (X1) dengan nilai signifikansi 0,000.
Dengan demikian hipotesis kedua pada penelitian ini yang menyatakan bahwa diduga variabel persepsi kualitas (X4) adalah variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Mountea pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin tidak terbukti dan ditolak