• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tubuh membentuk vitamin D serta hormon-hormon seperti estrogen dan testoteron

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. tubuh membentuk vitamin D serta hormon-hormon seperti estrogen dan testoteron"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kolesterol merupakan substansi seperti lilin yang berwarna putih dan secara alamiah ditemukan di dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak dalam tubuh. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak ataupun Kolesterol merupakan zat yang di butuhkan untuk membentuk dinding sel dalam tubuh.

Kolesterol dibuat dalam sel hati untuk memproduksi empedu dan memungkinkan tubuh membentuk vitamin D serta hormon-hormon seperti estrogen dan testoteron (Kurniadi, Nurrahmani 2014:86 ).

Kolesterol dalam tubuh terdiri dari beberapa komponen yaitu Low Density Lipoprotein (LDL), High Density Lipoprotein (HDL), Trigliserida dan juga Kolesterol total. Jika kadar Kolesterol normal, maka Kolesterol bermanfaat bagi tubuh. Kolesterol lipoperotein atau LDL diproses dalam hati dialirkan ke seluruh sel tubuh, antara lain sel otot dan jantung. Jika kolesterol LDL berlebihan dalam pembuluh darah, maka HDL akan mengangkut kolesterol LDL ke hati untuk diuraikan. Kolesterol LDL akan diteruskan ke Kandung

Empedu sebagai asam empedu. Kolesterol LDL disebut sebagai Kolesterol jahat karena melekat pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah. Kolesterol HDL merupakan kolesterol baik, karena HDL berperan mengangkut sisa-sisa kolesterol LDL dalam pembuluh darah masuk ke hati.

(2)

Tabel 1.1

Klasifikasi Pengukuran Kadar Kolesterol Lemak darah

(mg/dL)

Diinginkan Perbatasan Meningkat Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Kolesterol total < 125 125-200 200 ke atas Kolesterol LDL < 100 <150 150 ke atas Kolesterol HDL 60 ke atas 35-59 <35 Trigliserida < 150 200-399 400 ke atas Sumber: Eric & Dasha Baverman, 2006 :22

Jumlah kolesterol yang terlalu banyak akan menimbulkan hiperkolesterolemia. Ketika hiperkolesterolemia tidak mendapat penanganan yang tepat maka akan menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan penyakit Hipertensi (Kurniadi, Nurrahmani 2014:85-90 ).

Penyakit jantung dan Hipertensi disebabkan karena adanya sumbatan plak sebagian atau keseluruhan pada salah satu arteri koroner sehingga oksigen yang masuk ke jantung berkurang dan oksigen keluar juga berkurang sehingga tekanan dalam jantung dan arteri meningkat menyebabkan Hipertensi dan jantung koroner. Plak yang terbentuk pada dinding arteri karena terjadi ikatan antara kolesterol dengan ion kalsium atau ikatan kimia antara protein dengan ion kalsium (Eric Baverman dan Dasha, 2006).

Penyakit Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Berdasarkan penyebabnya Hipertensi dapat di bagi dua yakni Hipertensi primer dan Hipertensi sekunder (Trubus, 2013: 34-127, Casey dan Benson, 2012:6-7). Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari sehingga tekanan

(3)

darah dapat meningkat dan akan menurun ketika beristirahat. Tekanan darah dapat meningkat pada pagi hari dan akan lebih rendah pada saat tidur/istirahat malam hari.

Penyakit Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator. Misalnya, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang, dan mimisan. Gejala lainnya yang dapat dikenali adanya Hipertensi antara lain pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita Hipertensi dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak, Keadaan ini disebut ensefalopati Hipertensi. Penyakit Hipertensi, sering menunjukan indikasi yang tidak mudah dikenali. Oleh karena itu, Hipertensi perlu pemeriksaan untuk mengetahui tekanan darah secara berkala (Junaedi, Yulianti, Rinata, 2013 : 8-9).

Penyakit Hipertensi menyebabkan stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal. Penyakit Hipertensi tidak mengenal batas usia dan jenis kelamin seseorang. Semua orang dapat mengenali resiko yang sama terhadap Hipertensi tanpa ada ciri atau gejala terlebih dahulu.

Penyakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit dominan terjadi di beberapa negara maju. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2011, pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 1 miliar penduduk dunia menderita Hipertensi. Dua pertiga jumlah penduduk penyakit Hipertensi ada pada negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Statistik Kesehatan Dunia WHO tahun 2012, Hipertensi menyumbang 51% kematian akibat stroke dan 45% kematian akibat jantung koroner (Kompas, 2013:5). Pernyataan tersebut didukung oleh data penyakit Hipertensi dan kolesterol pada beberapa tempat antara lain : RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes

(4)

Kupang , RS Bhayangkara Kupang, RSUD Kabupaten, Puskesmas Kota Kupang sebagai berikut:

Tabel 1.2 Data Penderita Kolesterol dan Penyakit Hipertensi 2012/2013 Nama Rumah

Sakit

Jumlah Pasien Hipertensi Jumlah Pasien Kolesterol Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2013 RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang 219 82 - - Rumah Sakit Bhayangkara Kupang - - 213 103

RSUD Kab. Flores

Timur 160 197 - -

RSUD Kab. Kupang 416 208 5 3

Puskesmas Kota

Kupang 1427 1386 3 0

Total 2222 1873 221 106

Total Pasien

Seluruhnya 4095 327

Sumber: RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang, RS.Bhayangkara, RSUD Kab.Kupang, Puskesmas Kota Kupang 28/04/2014.

Data RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang , RS Bhayangkara Kupang, RSUD Kabupaten, Puskesmas Kota di atas dapat dibuat dalam diagram batang sebagai berikut :

Gambar 1.1 Grafik Pasien Penyakit Hipertensi dan Kolesterol 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

jumlah pasien Hipertensi tahun 2012

jumlah pasien Hipertensi tahun 2013

jumlah pasien kolesterol tahun 2012

jumlah pasien kolesterol tahun 2013

(5)

Jumlah pasien kolesterol RS. Bhayangkara, RSUD Kabupaten Kupang dan puskesmas kota kupang menunjukan penurunan jumlah pasien dari tahun 2012 ke tahun 2013. Hal ini dapat di simpulkan bahwa adanya kesadaran masyarakat daerah tersebut terhadap efek negatif penyakit kolesterol dan hidup sehat yang baik.

Jumlah pasien Hipertensi RSUD Prof Dr. W. Z Yohanes Kupang, RSUD kabupaten kupang dan puskesmas kota kupang cenderung menurun dari tahun 2012 ke 2013, Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap efek negatif penyakit Hipertensi dan kesehatan cukup baik dan penanganan penyakit Hipertensi pada daerah tersebut cukup baik. Sedangkn jumlah pasien Hipertensi pada RSUD Kabupaten Flores Timur menunjukan peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat akan efek negatif penyakit Hipertensi dan hidup sehat tergolong masih kurang, dan Proses penanganan penyakit Hipertensi pada daerah tersebut masih kurang konsentrasi dengan baik

Faktor penyebab penyakit Kolesterol dan Hipertensi antara lain kurangnya aktifitas fisik, kebiasaan merokok, stres dan kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak. Menurut tipe daerah, persentase di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan (Bps:2013). Hal ini didukung pula dengan hasil wawancara dengan salah satu dokter di RS Sint. Carolus Boromeus Belo bahwa rata-rata penderita Hipertensi terdapat pada daerah perkotaan karena sering mengkonsumsi makanan berlemak namun jarang melakukan aktifitas fisik atau olahraga.

Pengobatan Kolesterol dan Hipertensi dapat dilakukan dengan obat sintetik antara lain obat-obatan golongan diuretik, beta blocer, antagonis kalsium dan obat penghambat konversi enzim angiotensin di gunakan untuk menurunkan tekanan darah. Sedangkan

(6)

Niasin, Ezetimibe, beta blocer dan Bile Acid Binder (Resin) digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Pengobatan Kolesterol dan Hipertensi secara tradisional antara lain dengan memanfaatkan tanaman seperti bawang merah, belimbing wuluh, mengkudu, advokad dan lain-lain.

Pada daerah Kelurahan Ekasapta, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, daun belimbing wuluh digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan cara direbus daun, disaring dan diminum air rebusannya. Di daerah desa Lamahala, Kecamatan Adonara Timur daun belimbing wuluh memiliki khasiat untuk menurunkan kadar Kolesterol, digunakan dengan cara direbus, diminum air rebusannya. Daun belimbing wuluh mengandung senyawa aktif tanin, flavonoid dan triterpenoid. Daun belimbing wuluh juga mengandung senyawa peroksida yang dapat berpengaruh terhadap antipiretik. Peroksida merupakan senyawa pengoksidasi dan kerjanya tergantung pada kemampuan pelepasan oksigen aktif dan reaksinya mampu membunuh banyak mikroorganisme.

Pada daerah perumahan Kampung Bajawa dan Kampung Solor Kota Kupang, Siung Bawang Merah digunakan untuk mengobati penyakit Hipertensi dengan cara direbus siungnya dan diminum air rebusannya. Bawang Merah memiliki kandungan kimia allil propil disulfide atau allisin, asam fumarat, quersetin, tolbutamide, flavonoid, sterol, minyak atsiri, difenilamina yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

Fakta tradisional di atas didukung oleh penelitian Henarti, Cristina Winarti dan Tri Marwati (2009:56), menunjukan ektsrak daun belimbing wuluh yang dimurnikan dapat menurunkan tekanan darah. Samsudin Surialaga, Diah Dhianawaty, Anna Martiana, Andreanus A. S. (2013:127) menunjukan pemberian jus belimbing wuluh di manfaatkan dalam mencegah kenaikan kadar kolesterol.

(7)

Catharina Endah Wulandari, Pudjadi, Henny Kartikawati Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang (2010:16) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar tekanan darah pada tikus wistar sebelum dan setelah pemberian ekstrak bawang merah. Ismawati, Enikarmila Asni dan M.Yulis Hamid (2012:154) menunjukan air perasan bawang merah dapat menurunkan kadar MDA plasma mencit yang diinduksi Hiperkolesterolemia.

Secara tradisional, pengobatan Hipertensi dan kolesterol sudah dilakukan dengan menggunakan ekstrak tunggal daun belimbing wuluh dan siung bawang merah. Namun, pengobatan Hipertensi dengan kombinasi ekstrak tanaman yang berbeda dan analisis komponen senyawa kimia hasil ekstrak kombinasi belum dilakukan dan belum dianalisis secara ilmiah sifat-sifat fisiko-kimia, kandungan kimia dan aktifitasnya sebagai obat.

Peningkatan jumlah pasien penyakit Hipertensi dan Kolesterol tidak seiring peningkatan penemuan obat sintetik maupun obat herbal dari tanaman. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Lin) DAN SIUNG BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi) PASIEN.”

(8)

1.2. Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sifat fisiko-kimia ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) ?

2. Komponen fitokimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) ?

3. Kandungan senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.)?

4. Bagaimana aktivitas ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar kolesterol pasien Hipertensi? 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Sifat fisiko-kimia ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

2. Komponen fitokimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

3. Kandungan senyawa kimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

(9)

4. Aktivitas ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar kolesterol pasien Hipertensi.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat lokal untuk mengetahui manfaat kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

2. Sebagai tambahan informasi kandungan kimia dan komponen fitokimia pada ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini dibatasi pada :

1. Sifat fisiko-kimia ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

2. Komponen fitokimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

3. Kandungan senyawa kimia dalam ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.).

(10)

4. Aktivitas ekstrak kombinasi daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Lin) dan siung bawang merah (Allium cepa L.) terhadap Kadar kolesterol pasien Hipertensi.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Namun, entah atas alasan apa yang masih perlu didalami lebih jauh, dalam rentang waktu yang hampir satu tahun itu kegiatan dimaksud hanya berkutat pada penyusunan anggaran dasar

Rencana pengelolaan perumahan di Kabupaten Hulu Sungai Utara ini disesuaikan dengan arahan rencana distribusi penduduk untuk mencapai pemerataan pembangunan. Selain hal

Keputusan Menteri Keuangan Republik lndonesia Nomor 2791KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Negeri Malang pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai lnstansi

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B4, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

promote the technical dimension of learner autonomy, the lecturers are suggested. to give learners a project within a small group or pair which encourages

Kami adalah Peneliti berasal dari institusi jurusan program studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong dengan ini meminta anda untuk

mas}lah}ah praktik jual beli dropshipping bisa dibedakan menjadi dua yaitu adakalanya al-mas}lah}ah al-h}a&gt;jiyah dan adakalanya al-mas}lah}ah at-tah}si&gt;niyah. 2)