• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Langkah kerja penelitian

Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menentukan tarif pada angkutan Bus DAMRI Trayek Blok M – Bandara Soekarno-Hatta dapat dilihat pada flowchart berikut.

Gambar 3.1. Langkah Kerja IDENTIFIKASI

PENELITIAN

DATA SEKUNDER Biaya tetap dan Biaya

Variabel

DATA PRIMER

Jumlah penumpang yang naik dan turun dan waktu tempuh perjalanan.

PENGOLAHAN DATA

 Biaya Operasional Kendaraan (BOK)  Jumlah Penumpang

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS Demand dan BOK Tarif dan BEP

Kenyaman Penumpang MULAI

SELESAI

 Tarif Bus

(2)

III-2

3.2 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

3.2.1 Metode Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

a. Pemilihan Variabel

Variabel-variabel yang dianggap penting dalam perhitungan Biaya Operasi :

1. Biaya tetap

a. Upah pengemudi dan kondektur

b. Biaya administrasi : STNK, KIR, Konsensi, Biaya pegawai selain sopir dan kondektur.

c. Asuransi : Asuransi kendaraan dan Asuransi Jasa Raharja d. Bunga modal

e. Angsuran 2. Biaya Variabel

a. Biaya bahan bakar (BBM)

b. Biaya minyak pelumas: oli pelumas, gemuk, minyak rem, minyak kopling

c. Biaya pemakaian ban

d. Biaya penggantian suku cadang : Accu, platina, busi, kondesor, plat kopling, timing belt, cross joint, ball joint, boss steer,karet rem, pirodo depan, pirodo belakang, saringan udara, saringan oli, saringan solar, lager depan, lager belakang.

e. Biaya pemeliharaan : Servis rutin dan turun mesin (overhaul) f. Biaya Penyusutan (Depresiasi)

(3)

III-3 h. Biaya Tol

3. Biaya overhead 4. Biaya tak terduga

5. Keuntungan bagi Operator kendaraan

b. Metode Analisa Komponen Biaya A. Gaji Pengemudi dan Kondektur

Gaji yang diterima oleh pengemudi sudah ditetapkan oleh Direksi Perum DAMRI. Untuk besarnya gaji pengemudi Rp. 1.221.700,- / bulan. Sedangkan kondektur tidak mendapatkan gaji setiap bulan melainkan hanya mendapatkan uang rit dan Uang Dinas Jalan (UDJ) yang di bayarkan setiap hari. Untuk besaran yaitu uang rit yang dibayar kepada pengemudi (Rp. 10.000,-) dan kondektur (Rp. 5.000). Uang rit ini dibayarkan apabila dalam sehari mengoperasikan minimal 4 rit. Sedangkan, UDJ = 7% x Pendapatan/hari (PP).

B. Biaya Administrasi

Biaya STNK (lokasi : Polres Plumpung) adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak atas kendaraan tiap tahunnya. Besarnya biaya untuk tiap bis untuk tahun 2009 ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- per bis. Biaya KIR (lokasi : DLLAJ Pulogadung) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan kendaraan secara teknis dapat laik atau tidaknya beroperasi di jalan raya. KIR ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Biaya satu kali KIR ditetapkan sebesar Rp. 400.000,- . Biaya ijin trayek di bayarkan per 5 tahun untuk setiap bus

(4)

III-4 sebesar Rp 1.500.000,- kepada Dishub DKI dan Rp 1.500.000,- kepada Dephub. Selain biaya-biaya administrasi di atas, terdapat biaya Ijin Usaha sebesar Rp 100.000,-/tahun/bus.

C. Biaya Asuransi

Biaya asuransi terdiri dari biaya asuransi kendaraan dan asuransi Jasa Raharja. Dengan membayar biaya asuransi, perusahaan bisa menjamin awak kendaraan apabila terjadi kecelakaan akan mendapat ganti rugi pengobatan dan santunan bagi keluarga bila awak dan penumpang meninggal dunia. Besar biaya asuransi berbeda-beda untuk masing-masing kendaraan. Ditetapkan dalam perhitungan di penelitiaan ini besarnya biaya asuransi sebesar 2.5% per tahun dari harga kendaraan.

D. Biaya Overhead

Biaya Overhead disini mencakup biaya-biaya gaji dan tunjangan pegawai staf administrasi dan direksi serta biaya pengelolaan administrasi perusahaan dan biaya-biaya lainnya yang tidak tercakup dalam komponen-komponen biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya ini dalam perhitungan ini ditetapkan sebesar 10% dari jumlah biaya tetap dan jumlah variabel (data didapat dari Perum DAMRI)

E. Biaya Bunga Modal dan Angsuran Pinjaman

Biaya ini dikeluarkan untuk membayar besarnya pinjaman modal dan bunganya. Bunga modal yang berlaku disini sebesar 15% per tahun .

(5)

III-5 Asumsi-asumsi yang dipakai dalam perhitungan ini adalah:

Operator kendaraan (Perum DAMRI) membeli kendaraan dengan menggunakan modal yang dipinjam dari bank.

Pinjaman tersebut beserta bunganya harus dibayarkan dalam jangka waktu 5 tahun.

F. Biaya Bahan Bakar

Biaya bahan bakar didapat dari data jumlah pemakaian bahan bakar per harinya. Besarnya biaya ini untuk tiap-tiap harinya besarnya berbeda-beda tergantung pada jenis kendaraan yang dipergunakan. Dalam penelitian ini pemakaian bahan bakar selama tahun 2009 (data terlampir) sebesar Rp. 152.922.195,- Dengan harga bahan bakar (solar) dipasaran sebesar Rp. 4.800,- / liter dan Rp. 4.500,-/liter.

G. Biaya Tol

Biaya tol yang dikeluarkan setiap Bus DAMRI yang masuk ke dalam wilayah tol. Untuk biaya tol tahun 2009 per tahun setiap bus sebesar Rp. 15.708.000,-

H. Biaya Minyak Pelumas

Biaya minyak pelumas (oli) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian oli atau minyak pelumas. Untuk perawatan setiap armada bus dilakukan pergantian oli sebagai berikut :

Oli mesin (Pertamina “Meditran SX40”), pergantian oli

(6)

III-6 setiap ganti sebanyak 17 liter. Dengan harga per liter oli mesin Rp. 18.750,-, didapat biaya pergantian oli mesin per tahun sebesar Rp. 3.187.500,-

Oli versnelling (Pertamina “Meditran S40”), pergantian oli

versnelling dalam setahun sebanyak 5 kali dengan volume setiap ganti sebanyak 8 liter. Dengan harga per liter oli versnelling Rp. 16.800,-, didapat biaya pergantian oli versnelling per tahun sebesar Rp. 672.000,-

Oli Gardan (Pertamina “HDA 90”),  pergantian oli gardan

dalam setahun sebanyak 5 kali dengan volume setiap ganti sebanyak 8 liter. Dengan harga per liter oli gardan Rp. 21.600,-, didapat biaya pergantian oli versnelling per tahun sebesar Rp. 864.000,-

I. Biaya Pemakaian Ban

Biaya pemakaian ban adalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ban. Besarnya biaya ini tergantung pada banyak faktor, seperti teknik mengemudi , iklim, kualitas ban, kondisi kendaraan, load faktor, kondisi permukaan jalan, kecepatan kendaraan. Dalam penelitian ini pergantian ban dalam setahun hanya dilakukan 1 kali. Dengan jumlah ban 6 buah. Harga ban (merek : Bridgestones) Rp. 3.000.000,-. Sehingga biaya pemakaian ban selama tahun 2009 sebesar Rp. 18.000.000,-

(7)

III-7 J. Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan adalah biaya servis kendaraan yang dikeluarkan jika kendaraan telah menempuh jarak tertentu. Servis atau perbaikan ini dilakukan untuk mengembalikkan kondisi kendaraan agar tetap optimal dan laik digunakan. Adapun program perawatan berkala unit angkutan khusus Bandara Soekarno-Hatta adalah :

Tabel 3.1 Perawatan Berkala Bus DAMRI

K. Biaya Penggantian Suku Cadang

Penggantian suku cadang dilakukan jika suku cadang tersebut telah mencapai waktu tertentu ataupun mengalami kerusakan.

A

Setiap 8000 km

Ganti oli mesin Ganti Filter oli Cek oli Versnelling Cek oli gardan

B

Setiap 16000 km

Ganti oli mesin Ganti Filter oli Cek oli Versnelling Cek oli gardan

C

Setiap 32000 km

Ganti oli mesin Ganti Filter oli Ganti oli Versnelling Ganti oli gardan Cek vet chassis

Setiap 40000 km

Cek kampas rem Cek oli seal roda Cek bearing roda

(8)

III-8 L. Biaya Konsesi (Biaya Sewa Parkir Bus)

Biaya konsesi yang dikeluarkan oleh Pihak Perum DAMRI kepada Pihak Pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta yaitu PT. Angkasa Pura II (Persero). Dalam hal ini ditentukan besarnya biaya konsesi yang dibayarkan kepada pengelola bandara sebesar 6% per tahun dari jumlah penumpang Bus DAMRI yang keluar dari bandara.

M. Biaya Depresiasi

Depresiasi atau nilai penyusutan kendaraan akibat permakaian, biasanya akan meningkat seiring dengan jarak tempuh dan umur kendaraan. Depresiasi diadakan dengan tujuan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan dalam suatu bentuk dana cadangan. Besarnya biaya depresiasi bus per tahun nya dalam perhitungan ini sebesar Rp. 137.478.116,-

N. Biaya tak terduga

Biaya ini mencakup biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pemilik/pengemudi kendaraan untuk hal-hal tak terduga, misalnya pungutan-pungutan tambahan diluar ketentuan yang berlaku. Pada penelitian ini biaya ini dihilangkan karena variabelnya tidak jelas.

I. Keuntungan

Besarnya nilai keuntungan bagi Operator yang persentasenya ditetapkan 20 % per tahun dari biaya tetap dan variabel. Besarnya nilai keuntungan ini didasarkan berdasarkan nilai suku bunga yang

(9)

III-9 berlaku saat ini, jika modal yang ada diinvestasikan di depositokan di dalam bank.

3.2.2 Kriteria Pemilihan Data

Kriteria-kriteria berikut ini dapat digunakan dalam memilih informasi yang diperoleh dari pengemudi atau Operator untuk menghindari kesalahan dan data yang tidak lengkap.

a. Jarak Tempuh Kendaraan (km)

Data ini merupakan informasi dasar yang dibutuhkan untuk analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK). Jika data ini tidak diketahui maka data pemeliharaan kendaraan dan pemakaian ban tidak mungkin digunakan secara efektif.

b. Bahan Bakar dan Minyak Pelumas (Oli)

Data yang tepat untuk kedua komponen biaya ini sangat sulit diperoleh. Pada banyak kasus data ini hanya dapat diperoleh melului pendekatan menyerupai keadaan yang sebenarnya. Data pemakaian bahan bakar ini dapat digunakan untuk pengecekan ulang dari besarnya jarak yang telah ditempuh oleh kendaraan. Jika terjadi ketidaksesuaian antara penggunaan bahan bakar dan jarak tempuh kendaraan, maka perlu dilakukan pengecekan ulang untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data tersebut.

c. Penggantian Suku Cadang

Penggantian suku cadang dilakukan pada saat kendaraan melukan servis kecil atau servis besar. Kesulitan dalam menentukan biaya penggantian ini jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kondisi kendaraan rusak berat. Biaya yang digunakan untuk penggantian kendaraan yang rusak karena kecelakaan,

(10)

III-10 nilainya akan lebih besar daripada penggantian suku cadang pada saat servis umum. Oleh karena itu biaya suku cadang akibat kecelakaan pada perhitungan Biaya Operasi Kendaraan diabaikan. Biaya akibat kecelakaan biasanya dicover oleh asuransi. Jadi penggantian suku cadang yang dimasukkan dalam perhitungan adalah biaya pengantian suku cadang rutin. d. Pemakaian Ban

Untuk memperoleh umur pemakain ban kita bisa menganalisa dari rata-rata jangka waktu penggantian ban. Dari sini kita bisa mengetahui besarnya biaya yang digunakan dan umur pemakaian ban.

3.2.3 Survey Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

Pada survey penelitian ini dilakukan pengamatan disertai wawancara terhadap operator yakni Perum DAMRI, yang berkaitan dengan :

1. Karakteristik operasional meliputi jenis kendaraan yang beroperasi, jumlah armada yang beroperasi pada trayek tersebut, umur kendaraan, jumlah sopir per bus, besar setorannya, jumlah rit per hari dan jam operasi per hari.

2. Karakteristik Finansial meliputi Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dan Biaya Pokok Produksi.

Selain pengamatan wawancara, survey dilakukan dengan cara survey Dinamis (On Bus Survey) yaitu pengamatan yang dilakukan diatas kendaraan bus DAMRI untuk mencatat waktu, jumlah penumpang naik dan turun, survey waktu perjalanan adalah waktu ngetem bus DAMRI dan waktu tempuh. Sehingga diharapkan memenuhi target data seperti waktu perjalanan, faktor muatan

(11)

III-11 dinamis, jumlah penumpang dan panjang perjalanan penumpang. Data-data tersebut yang akan digunakan untuk penentuan loading profil.

Pada survey Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dimana Operator kendaraan (PERUM DAMRI) merupakan satu-satunya sumber data maka dalam hal ini pengambilan data harus diusahakan seakurat mungkin dan dapat dipercaya.

3.2.4 Penentuan Biaya Operasi Kendaraan (BOK)

Dalam menentukan Biaya Operasi Kendaraan, data-data yang ada kita olah didasarkan pada rumus-rumus sebagai berikut:

BOK (Rp / hari) = BT + (BV x J ) n BT (Rp / tahun) = UP + ADM + IN + AS + BM BV (Rp / km) = (BBM + MP + MN + DEP + TPP + SC ) J OV (Rp / hari) = 10% x BOK K (Rp / hari) = 20% x BOK dimana:

BT = biaya tetap (Rp / tahun). BV = biaya variabel (Rp/km).

UP = upah pengemudi dan kondektur (Rp/tahun). ADM = biaya administrasi (Rp/tahun).

IN = biaya investasi (Rp/tahun).

(12)

III-12 AS = biaya asuransi (Rp/tahun).

BM = biaya bunga modal dan angsuran pinjaman (Rp/tahun). BBM = biaya bahan bakar (Rp/hari).

MP = biaya minyak pelumas (Rp/hari)

MN = biaya pemeliharaan kendaraan (Rp/hari) DEP = depresiasi (Rp/hari)

TPP = biaya konsesi (Rp/hari)

SC = biaya penggantian suku cadang (Rp/hari) OV = biaya overhead (Rp/hari)

K = keuntungan (Rp/hari)

TG = biaya tak terduga (Rp/tahun) P = harga kendaraan baru (Rp)

J = jarak yang ditempuh kendaraan per hari (km)

3.2.5 Penentuan Tarif Penumpang

Di dalam penelitian ini untuk penentuan tarif penumpang trayek blok M – Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan rumus tarif sebagai berikut:

TARIF (Rp/Pnp) = ____BOK TOTAL (Rp/hari)___

Jp (pnp/hari)

dimana: Jp = jumlah penumpang

Untuk Load Factor atau factor muatan dihitung menggunakan rumus:

LF = P x 100%

K

dimana:

LF = Load Factor atau factor muatan

(13)

III-13 K = Kapasitas atau daya angkut teoritis kendaraan umum yang diamati. Langkah-langkah penentuan tarif dengan menggunakan metode Biaya Operasi Kendaraan (BOK) dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.

Gambar 3.2 Metode Penentuan Tarif BOK

Jarak/rit, jumlah rit, jumlah hari operasi, jumlah penumpang blok M-Bandara Upah Pengemudi, Administrasi, Bunga Modal, Angsuran BBM, Ban, Oli, Pemeliharaan, Suku Cadang, Depresiasi, Konsensi OVERHEAD TARIF MODEL BOK BIAYA TOTAL KEUNTUNGAN

Gambar

Tabel 3.1 Perawatan Berkala Bus DAMRI
Gambar 3.2 Metode Penentuan Tarif BOK

Referensi

Dokumen terkait

Fahmi dkk (2016:2), komputer to computer (bahasa inggris) atau computare (bahasa Latin) yang artinya menghitung adalah sekumpulan alat logic yang dapat menerima data, mengolah

Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan (Tahu, Memahami, Aplikasi, Analisis, Sintesis, Evaluasi) pasien dengan kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Unit

Dalam rancang bangun sistem informasi Penjualan ATK berbasis Desktop pada BUMDESMA Kandangan Mandiri didapatkan kesimpulan Kasir dapat melakukan proses transaksi

Penentuan kinetika inhibisi terhadap enzim α-glukosidase dilakukan dengan dua sistem reaksi yang melibatkan inhibitor dan tanpa inhibitor.Inhibitor berupa sampel yang

Tenaga atau pancaran yang memancar melalui jari2 kanan itu adalah ia bersifat QUDRAT (kuasa) ILAHIAH,ianya berfungsi mentadbir atau mengadakan sesuatu yang bersifat

Data tersebut meli- puti karakteristik rumahtangga (usia, pendidik- an, dan pekerjaan orangtua; pendapatan ru- mahtangga; dan besar rumahtangga); karakter- istik anak

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengajukan usulan penelitian untuk penulisan hukum dengan judul “Peran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan

Pada dimensi ini, yaitu dengan selalu menamkan rasa syukur kepada Tuhan dalam diri lansia, ketika mendapatkan musibah lansia berfikiran bahwa itu hanyalah teguran