• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

A. Sejarah Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, SH dan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: C2-8332 HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tanggal 8 Oktober 1996; Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8675, Anggaran Dasar telah disesuaikan dengan UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum an HAM RI melalui Surat Keputusan No. AHU-60615.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 10 September

2008, Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 16 tanggal 8 Oktober 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Ihdina Nida Marbun SH.

(2)

PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV memiliki usaha perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas , Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Constructio yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan ke dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU).

Grup Unit Usaha-I meliputi : 1. Unit Usaha Bah Jambi 2. Unit Usaha Balimbingan 3. Unit Usaha Tonduhan 4. Unit Usaha Pasir Mandoge 5. Unit Usaha Sei Kopas 6. Unit Usaha Dolok Sinumbah

(3)

7. Unit Usaha Marihat Grup Unit Usaha-II meliputi : 1. Unit Usaha Gunung Bayu 2. Unit Usaha Mayang 3. Unit Usaha Bukit Lima 4. Unit Usaha Dolok Ilir 5. Unit Usaha Laras

6. Unit Usaha Tanah Itam Ulu

Grup Unit Usaha-III meliputi : 1. Unit Usaha Pabatu

2. Unit Usaha Adolina 3. Unit Usaha Air Batu 4. Unit Usaha Tinjowan

5. Unit Usaha Padang Matinggi 6. Unit Usaha Aek Nauli 7. Unit Usaha Sawit Langkat

Grup Unit Usaha-IV meliputi : 1. Unit Usaha Pulu Raja 2. Unit Usaha Berangir 3. Unit Usaha Ajamu

4. Unit Usaha Meranti Paham 5. Unit Usaha Sosa

6. Unit Usaha Panai Jaya 7. Unit Usaha Batang Laping 8. Unit Usaha Timur

9. Unit Usaha Plasma Madina

Unit Usaha-V meliputi : 1. Unit Usaha Marjandi 2. Unit Usaha Bah Butong 3. Unit Usaha Sidamanik

(4)

B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Gambar 2.1: Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Medan RUPS GMS Unit Usaha Sekolah yayasan DIREKTUR UTAMA ERWIN GUU – I Hanif Soekasman GUU – III Budiono GUU - II Mhd. Zulahm Audi GUU – V Bagindo M.A Pulungan GUU – IV M. Deddy Pratopo Unit K Sawit: 1. BAJ 2. BAL 3. TON 5. SKO 6. DOS 7. MAT Unit K Sawit: 1.GUB 2.MAY 3.BUL 4.DOI 5.LAR 6.TIU Unit K sawit: 1. PAB 2. ADO 3. ABA 4. TIN 5. PDM 6. AEN 7. SAL Unit K Sawit: 1. PUR 2. BER 3. AJA 4. MEP 5. OSA 6. PKS.OSA 7. PAJ 8. PLM 9. TIM 10. BAP DEWAN KOMISARIS

RUPS Anak Perusahaan

Direktur SDM & Umum Andi Wibisono Direktur Perencanaan Pengembangan usaha Memed Wiramiharja Direktur Keuangan

Setia Dharma Sebayang Direktur Produksi

Ahmad Haslan Saragih

Bagian Perencanaan

Aida Farida Taufiqurrahman Bagian SDM Bagian Keuangan Aminuddin Th h Bagian Tanaman Nurmala Dewi Hasibuan Bagian Sekretaris Moh. Abdul Ghoni

Bagian Umum Muhtadin Harahap Bagian Pengembangan Usaha Sigit Karyadi Bagian Akuntansi Hatorangan Siahan Bagian Pengolahan Nurmala Dewi Hasibuan SPI Saur M Pangabean

Bagian Hukum & Pertanahan A. wahid Rambey Bagian PKBL R. Triawarman Bagian Pemasaran Romeo Bangun Bagian Teknik Marulum Angkat Bagian MR & GCG Deriati Bagian Pengadaan Abdul Hasyim Lbs Bagian MSI Indah Triharyani Bagian Pembelian Bahan Baku Lidang P b Kantor Perwakilan Jakarta ( KPJ ) Unit Usaha Perbengkela n: PMT DOI Unit R Sakit: 1. RS LAR 2. RS PAB 3. RS BAL K Sawit TEH: 1. MAR 2. BUT 3. SID 4. TOB 5. ULU

(5)

C. Uraian Pekerjaan

Secara garis besar tugas dan fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Direktur Utama memiliki fungsi umumnya mengarahkan dan memberdayakan, seluruh Sumber Daya perusahaan secara optimal untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Tugas – tugas direktur utama yaitu :

a. Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agri bisnis.

b. Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang di semua jajaran.

c. Mewujudkan portofolio business perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah.

d. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

e. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi, serta memberdayakan secara maksimal.

2. Direktur Produksi

Direktur produksi memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya produksi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara optimal. Tugas – tugas direktur produksi yaitu :

a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi di bidang produksi b. Menetapkan upaya strategi di bidang produksi

(6)

c. Menetapkan sistem kerja bidang produksi untuk mewujudkan operational

excellence

d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksana operational bidang produksi.

e. Melaksanakan bidang program sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3 f. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien

g. Mensuksekan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3

h. Menetapkan sistem sarana dan prasara informasi melalui teknik informasi (TI) yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

3. Direktur Keuangan

Direktur keuangan memiliki fungsi utamanya mengelola, dan memberdayakan Sumber Daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapai cash flow , dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efiesien. Tugas – tugas direktur keuangan yaitu :

a. Menjaga keseimbangan antara pertambahan dan profitabilitas perusahaan.

b. Melaksanakan asset Assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potential.

c. Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan activity based costing

(7)

d. Memelihara cash reserve requirement minimum 2 bulan kebutuhan dana operasional.

e. Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP/RKO dan RJP.

f. Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan.

g. Menbuat laporan manajemen intern dan laporan keuangan konsolidasi.

h. Menjalin hubungan yang harmoni dengan stake holders.

i. Membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui teknologi informasi yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta

memberdayagunakan secara maksimal.

j. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3

k. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi Informasi yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayakan secara maksimal.

4. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan perencanaan dan pengembangan usaha secara optimal, sehingga tercapai kepuasan pelanggan dan pemasok. Tugas – tugas Direktur perencanaan dan pengembangan usaha yaitu :

a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.

(8)

b. Mencari dan mebina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi

c. Menetapkan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap.

d. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.

e. Menetapkan kebijakan dalam menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing.

f. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur Produksi.

g. Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operating excellence.

h. Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan.

i. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efesien, serta mewujudkan pembinaan pemasok.

j. Mengendalikan biaya penjualan dan biaya pengadaan pada tingkat yang efisien.

k. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3

5. Direktur SDM / Umum

Direktur sumber daya manusia dan umum memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lain, sehingga

(9)

tercapai kinerja sumber daya manusia dan umum yang optimal. Tugas – tugas direktur sumber daya manusia dan umum yaitu :

a. Menetapkan kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

b. Menetapkan sistem kerja bidang sumber daya umum untuk mewujudkan operational excellen.

c. Melaksanakan mapping personil secara produksi

d. Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan

e. Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya.

f. Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi.

g. Menetapkan sistem rekrutmen karyawan

h. Menetapkan program peningkatan kesejahteraan

i. Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan

j, Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holders

k. Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan

l. Mengendalikan biaya pembinaan sumber daya manusia dan umum secara efisien

(10)

D. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja usaha pada dasarnya merupakan tolak ukur dalam menilai suatu perusahaan baik atau tidak. Kinerja usaha dapat dilihat dari banyak faktor dan tergantung dari sudut pandang pihak yang melakukan penilaian. Adapun kinerja usaha terkini yang akan maupun yang telah dicapai oleh PT.Perkebunan

Nusantara IV (Persero) Medan, antara lain ;

1. PTPN IV Medan berusaha melampaui kinerja induk usaha BUMN (PTPN III Medan) karena produktivitas tandan buah segar (TBS) sudah di atas standar yang ditetapkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

2. Sebanyak 60.000 tanaman kelapa sawit di Mandailing Natal (Madina) Sumut sudah menghasilkan.

3. Produktivitas perkebunan kelapa sawit PTPN IV mencapai 23,5 ton per tahun, sedangkan standar PPKS hanya 22 ton per ha. Pada areal tertentu seperti kebun Bah Jambi, produktivitas TBS PTPN IV sudah mencapai 35 ton per ha.

4. Melakukan Program Bina Lingkungan. Program Bina Lingkungan ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan dan mempercepat program transmigrasi penduduk.

5. Program pengolahan limbah kelapa sawit atau by product. Produk ini adalah pengolahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi pupuk kompos. Pemanfaatan tandan sawit kosong bagi kompos bermanfaat dalam mengatasi masalah sampah dan limbah di perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) serta menjadi sumber daya bagi pembuatan pupuk.

(11)

6. Dalam hal ini PTPN IV yang merupakan perusahaan penghasil kelapa sawit dan teh ini memiliki fasilitas produksi sebagai berikut :

Alat Produksi

Pabrik Kelapa Sawit : 15 Unit

Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 1 Unit Pabrik Teh : 2 Unit

Pabrik Perakitan Mesin : 1 Unit

Kapasitas Terpasang

Pabrik Kelapa Sawit : 560 ton TBS/Jam Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 400 ton IS/hari Pabrik Teh : 266 ton DTB/hari

Kapasitas Terpakai

Pabrik Kelapa Sawit : 474 ton TBS/Jam Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton IS/hari Pabrik Teh : 254 ton DTB/hari

Gambar

Gambar 2.1:   Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Medan RUPS GMS Unit UsahaSekolah yayasan DIREKTUR UTAMA ERWIN GUU – I Hanif Soekasman GUU – III Budiono GUU - II Mhd

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal : Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus DKI Jakarta). Jakarta :

Berdasarkan riset yang dilakukan pada Puskesmas Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Labura bahwa pelayanan publik yang diberikan masih kurang optimal dalam banyak hal..

melaksanakan pelayanan terhadap pasien yang sesuai dengan. Undang-undang

Frieda Husni Hasbulah, 2002, Hukum Kebendan Perdata, Hak-hak yang memberi Jaminan (Jillis II), Ind-Hill-Co, Jakarta.. J Satrio,2001,Hukum Perikatan, Perikatan yang lahir dari

Simpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulation game dapat efektif untuk meningkatkan sikap

15,36 Untuk mengurangi resiko efek samping dari TCA dengan konsentrasi yang sangat tinggi dapat digunakan TCA. dengan konsentrasi yang lebih rendah yaitu TCA

Dengan adanya Business Process Flow Daily Order Projection maka sangat membantu bagian purchase request untuk melakukan order. agar dapat segera di cek kembali

The curriculum has been influenced by the ACM, namely ISSC’99 (Information System-Centric Curriculum’99 for educating the Next generation of Information Systems Specialists,