• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR PAKET C DI SKB KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DENGAN MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR PAKET C DI SKB KOTA BINJAI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DENGAN

MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR

PAKET C DI SKB KOTA BINJAI

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

HARTINI WULANDARI

109371010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan

Hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Hubungan Komunikasi Verbal Tutor Dengan Motivasi Belajar

Warga Belajar Paket C Di SKB Kota Binjai”.

Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini

disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dunia

Pendidikan Luar Sekolah.

Medan, September 2013

Penulis,

(4)

ABSTRAK

Hartini Wulandari, NIM. 109371010: Hubungan Komunikasi Verbal Tutor Dengan Motivasi Belajar Warga Belajar Paket C di SKB Kota Binjai. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SKB Kota Binjai pada program paket C kelas X dan XI. Masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu: 1) kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi verbal di dalam kelas. 2) Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI. 3) Hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui komunikasi verbal tutor dengan warga belajar paket C kelas X dan XI. 2) Untuk mengetahui motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI. 3) Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu warga belajar paket C kelas X dan XI yang berjumlah 30 orang. Sampel penelitian ini seluruh populasi yang ada yaitu 30 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Teknik pegumpulan data menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment, uji t dan linieritas sederhana.

Dari hasil analisis dapat diketahui uji kecenderungan komunikasi verbal tutor berkategori tinggi sebanyak 56,67%. Dan dari uji kecenderungan motivasi belajar warga belajar berkategori tinggi sebanyak 56,67%. Dari hasil koefisien korelasi sebanyak 0,408 ≈ 0,41 yaitu 16% . Dan dari hasil uji t pada taraf signifikan 95%, thitung > ttabel yaitu 2,363 > 2,048.

(5)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

1.2 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 11

1.3 Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ... 12

1.4 Fungsi Motivasi Belajar ... 13

1.5 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 14

1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 15

2. Hakekat Komunikasi Verbal... 17

2.1 Pengertian Komunikasi Verbal Tutor ... 17

2.2 Ciri-ciri Komunikasi Verbal Tutor ... 19

B. Kerangka Berfikir ... 21

(6)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 33

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34

1. Data Komunikasi Verbal Tutor (X) ... 34

2. Data Motivasi Belajar (Y) ... 35

D. Uji Kecenderungan ... 37

E. Pengujian Persyaratan Analisis ... 39

F. Pengujian Hipotesis ... 42

G. Pembahasan Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kerangka Konseptual ... 22

Tabel 2 : Rencana Penelitian ... 23

Tabel 2.1 : Kisi-kisi Angket ... 26

Tabel 2.3 : Distribusi Frekuensi Komunikasi Verbal Tutor ... 34

Tabel 2.4 : Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 36

Tabel 2.5 : Tingkat Uji Kecenderungan Komunikasi Verbal Tutor ... 37

Tabel 2.6 : Tingkat Uji Kecenderungan Motivasi Belajar ... 38

Tabel 2.7 : Ringkasan Uji Normalitas ... 40

Tabel 2.8 : Ringkasan Uji Linieritas ... 40

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Histogram Komunikasi Verbal Tutor ... 35

Gambar 2 : Histogram Motivasi Belajar ... 36

Gambar 3 : Histogram Uji Kecenderungan Komunikasi Verbal Tutor ... 38

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah

yang selalu mendapat perhatian yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan

masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada

pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang

pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Dimana pendidikan itu

merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk

menumbuhkembangkan potensi peserta didik dengan cara memberikan dorongan

dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah saja

(Formal), namun pendidikan juga dapat dilakukan di luar sistem pendidikan

sekolah (Non Formal). Menurut Philip Coombs (dalam Yusnadi, 2009:52)

Pendidikan Luar Sekolah merupakan setiap kegiatan yang diorganisasikan di luar

sistem persekolahan yang mapan apakah dilakukan secara terpisah atau sebagai

bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, dilakukan secara sengaja untuk

melayani anak didik tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya.

SKB Kota Binjai merupakan Sanggar Kegiatan Belajar, salah satu lembaga

pemerintah yang mempunyai program mengutamakan membangun manusia

seutuhnya yang mampu meningkatkan sumber daya manusia.

Program paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non

formal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan pendidikan

(10)

Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses sadar yang dilakukan

setiap individu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Maksudnya yaitu

bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah

pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam diri setiap

individu memiliki suatu kondisi internal dan eksternal, dimana kondisi tersebut

turut berperan penting dalam diri setiap individu.

Menurut Uno (2008:31) dorongan internal dan eksternal pada warga belajar

pada umumnya meliputi: 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa

depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Uno (2008:1) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam

dirinya. Motivasi akan timbul apabila adanya dorongan dari dalam diri seseorang,

dari keluarga dari teman dan lingkungan sekolah. Dengan adanya motivasi yang

timbul dari dalam diri warga belajar, maka warga belajar tersebut akan berusaha

untuk mencapai tujuan yang diingikannya, misalnya seorang anak akan menjalani

suatu ujian di sekolah, anak tersebut harus diberikan motivasi dari pihak keluarga

agar anaknya bisa serius dalam belajar dan dapat mengerjakan soal ujian yang

akan diberikan kepadanya. Dengan adanya semangat yang diberikan, maka anak

(11)

Menurut Wenny Octavia (2011) semakin besar keinginan yang ingin

dicapai, maka semakin besar pula usaha yang akan dilakukan agar apa yang

diinginkan dapat terwujud. Seseorang yang memiliki motivasi besar, akan

menampakkan minat, keseriusan, konsentrasi penuh dan ketekunan tinggi yang

berorientasi pada prestasi tanpa mengenal rasa bosan, jenuh dan putus asa. Warga

belajar harus memiliki motivasi tinggi untuk mencapai cita-cita yang diinginkan,

dimana warga belajar harus berperan aktif dalam proses belajar mengajar,

semangat yang tinggi untuk bisa dapat meraih prestasi di sekolah.

Seorang anak yang memiliki motivasi belajar yang rendah, maka anak

tersebut akan membuat keributan di dalam kelas, misalnya mengganggu temannya

pada saat proses belajar mengajar sedang dimulai, bercerita-cerita di bangku, main

handphone di bangku, dan sebagainya.

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan di SKB Binjai pada tanggal 14

s/d 22 Februari 2013 dan berdasarkan observasi yang pernah dilakukan di SKB

Binjai, tampak terlihat jelas tingkat motivasi warga belajar cenderung menurun,

menurunnya motivasi belajar pada warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB

Binjai dapat terlihat pada: 1) Jarang masuknya warga belajar ke sekolah, 2) Sering

terlambat, 3) Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. 4) Kurangnya

keberanian dalam bertanya. 5) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di

perpustakaan sangat kurang. 6) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. 7)

Warga belajar hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C.

Setiap warga belajar tidak memiliki buku paket atau buku panduan belajar.

Tutor hanya memiliki satu buku pedoman untuk bahan ajar, dan tutor lebih sering

(12)

warga belajarnya. Waktu pembelajaran setiap mata pelajaran hanya berselang satu

jam. Sehingga materi yang diajarkan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu

yang terbatas.

Menurunnya motivasi belajar anak juga dapat terlihat dari pengajaran yang

dilakukan oleh tutornya. Kebanyakan tutor pada saat mengajar lebih sering

memberikan catatan kepada warga belajarnya dan penjelasan dari materi yang

diajarkan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Kurangnya motivasi yang

diberikan tutor kepada warga belajar, membuat minat belajar merekapun semakin

memprihatinkan.

Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama yang

diperoleh warga belajar melalui proses pembelajaran. Banyak faktor yang

mempengaruhi keefektifan dalam proses belajar mengajar, seperti sarana

prasarana dan tutornya. Dimana sarana prasarana dan tutor memiliki peranan

penting dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sebagai pelengkap

dalam pembelajaran. Tutor sebagai sumber belajar pada pendidikan non formal

yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Selain mengajar, seorang tutor juga harus memberikan motivasi pada warga

belajanya, mengarahkan dan membimbing anak didiknya serta harus dapat

menciptakan suasana yang kondusif bagi warga belajarnya. Dalam pengajaran di

dalam kelas, komunikasi yang baik sangat diperlukan agar terjalin suatu hubungan

yang baik antara tutor dengan warga belajarnya.

Menurut Darwanto (2007:1) komunikasi merupakan peristiwa sosial yang

terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, yang dapat terjadi

(13)

Tutor dapat berkomunikasi dengan warga belajarnya dengan menggunakan

komunikasi verbal. Menurut Mulyana (2008:259) komunikasi verbal (verbal

communication) merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator

kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi

verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau

keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang nonverbal. Dengan

harapan, komunikan (baik pendengar maupun pembaca) bisa lebih mudah

memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Dalam proses belajar mengajar, tutor harus mampu berkomunikasi dengan

baik, baik pada saat berlangsungnya proses belajar dalam kelas maupun diluar

kelas. Dalam komunikasi, motivasi warga belajar akan menentukan intensitas

tanggapan terhadap pesan yang di komunikasikan. Di dalam kelas, seorang tutor

harus bisa memberikan komunikasi yang baik dan jelas kepada warga belajarnya

agar warga belajar tidak merasakan kejenuhan dalam belajar, mengantuk dan

menggangu teman sehingga membuat keributan-keributan dalam kelas. Tutor

yang kurang memperhatikan cara berkomunikasinya dengan warga belajar,

diprediksi akan membuat menurunnya motivasi belajar peserta didik. Mereka

akan merasa jenuh pada saat tutor menerangkan materi yang sedang diajarkan.

Motivasi dari tutor di sekolah sangat dibutuhkan oleh warga belajar. Dengan

adanya motivasi tersebut, warga belajar diprediksi akan lebih giat dalam belajar.

Menurut Djamarah dan Zain (2006:147), bentuk-bentuk motivasi yang dapat

diberikan tutor terhadap warga belajarnya di sekolah, dapat dilakukan dengan

cara: 1) Memberikan angka, 2) Hadiah, 3) Pujian, 4) Gerakan tubuh, 5)

(14)

Dalam berkomunikasi, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang

tutor/guru sulit untuk berkomunikasi dengan baik dengan warga belajarnya.

Misalnya, apabila pada saat mengajar seorang tutor dalam menyajikan materi

pembelajaran lebih terfokus pada buku pelajaran, lebih menekankan pada ceramah

dan tanpa adanya suatu tindakan/gerakan yang membuat peserta didik semangat

dalam belajar, maka peserta didik akan merasa malas, jenuh dan tidak fokus pada

pelajaran yang diberikan tutornya. Seorang tutor harus mampu berkomunikasi

dengan baik terhadap warga belajarnya, agar pesan atau penyampaian komunikasi

dapat diterima dengan baik pula oleh warga belajarnya. Tutor harus mampu

memberikan rangsangan dan dorongan serta menumbuhkan aktivitas-aktivitas

dalam kelas agar warga belajar dapat berperan aktif pada saat berjalannya proses

belajar mengajar. Dengan adanya dorongan serta tindakan atau aktivitas yang

dilakukan pada saat belajar, maka akan tumbuh semangat, keseriusan dalam

belajar.

Tutor juga harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan warga

belajarnya agar mendapatkan hasil yang optimal. Menurut Sardirman (2008:147)

menyatakan bahwa hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar

merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan

pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan,

namun jika hubungan guru dan siswa tidak harmonis, maka dapat menciptakan

suatu hasil yang tidak diinginkan.

Berdasarkan alur fikir di atas, dapat diprediksi lebih lanjut mengenai

“Hubungan Komunikasi Verbal Tutor dengan Motivasi Warga Belajar Paket C

(15)

B. Identifikasi Masalah

Menurunnya motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB

Kota Binjai dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya yaitu : (a)

Jarang masuknya warga belajar ke sekolah. (b) Sering terlambat. (c) Tidak

mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. (d) Kurangnya keberanian dalam

bertanya (e) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di perpustakaan sangat

kurang. (f) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. (g) Warga belajar

hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C. (i) Cara mengajar

tutor kurang menarik perhatian sehingga hasil belajar menurun. (j) tutor lebih

sering memberikan catatan dan penjelasan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

(k) Dalam berkomunikasi, tutor kurang memberikan rangsangan dan dorongan

kepada warga belajar untuk lebih aktif di dalam kelas.

C. Batasan Masalah

Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI dapat dipengaruhi

oleh banyak faktor, diantaranya pada faktor komunikasi verbal tutor. Penelitian ini

dapat dilakukan dimana saja, namun karena gejala yang ditemukan di Kota Binjai,

maka penelitian ini dibatasi hanya pada komunikasi verbal tutor dengan motivasi

belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

D . Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi

(16)

2. Bagaimana tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan

XI di SKB Kota Binjai?

3. Apakah ada hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi

belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan tutor menggunakan komunikasi

verbal pada paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

2. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas

X dan XI di SKB Kota Binjai.

3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi

belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di

jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi warga belajar untuk meningkatkan motivasi

dalam belajar.

2. Sebagai bahan masukan bagi tutor di SKB Kota Binjai.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada data dan hasil penelitian. Adapun

kesimpulan yang diperoleh yaitu :

1. Komunikasi verbal tutor merupakan suatu kegiatan

percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh tutor dalam

menyampaikan pesan atau materi pelajaran kepada warga belajar baik

secara lisan maupun tulisan. Dimana dari hasil skor angket komunikasi

verbal tutor yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan

skor rata-rata 61,23.

2. Motivasi belajar merupakan dorongan atau keinginan untuk belajar yang

timbul secara internal dari dalam diri seseorang untuk menumbuhkan

usaha-usaha atau semangat dalam belajar demi mencapai suatu tujuan

yang diharapkan. Dimana dari hasil skor angket motivasi belajar warga

belajar yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan skor

rata-rata 52,9.

3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga

belajar paket C di SKB Kota Binjai. Hal ini diketahui dari hasil

perhitungan korelasi product moment untuk mengetahui koefisien

korelasi antara variabel X dengan variabel Y diperoleh nilai

r

xy hitung =

0,408 >

r

tabel = 0,361 sedangkan untuk uji

t

diperoleh

t

hitung

> t

tabel yaitu

(18)

terdapat hubungan signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan

motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai dapat

diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti, diharapkan

dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi tutor, pegawai, staff dan semua pihak yang terkait di Sanggar

Kegiatan Belajar (SKB) Kota Binjai tersebut, agar lebih dapat

menumbuhkan dan membantu warga belajar baik pada program paket B

maupun C dalam meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.

2. Bagi warga belajar agar kiranya selalu memanfaatkan ilmu yang

diberikan oleh tutor dan terus berusaha, semangat dalam mengikuti

proses belajar mengajar, dan dapat meningkatkan motivasi dalam diri

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2012. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar Di Bimbingan belajar Gemilang Education Center Jln. Aksara No. 129-131 Medan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, B Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djamarah, Bahri Syaiful. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta. Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri Saiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Haryanto, Eko. 2013. Motivasi Belajar Anak Pada Keluarga Pekerja Sektor Informal (Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan). Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Hodijah. 2008. Motivasi Belajar. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/. diakses 24 Februari 2013.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

May Rudy, T. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung. Refika Aditama.

Rahmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(20)

Sitompul, Wenny Octavia. 2011. Penerapan Komunikasi Nonverbal Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Warga Belajar Paket B Di SKB Kota Binjai. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Skripsi tidak dipublikasikan.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1    : Kerangka Konseptual  ...................................................................
Gambar 1 : Histogram Komunikasi Verbal Tutor ..........................................

Referensi

Dokumen terkait

Penanaman konsep berupa melogikakan sesuatu yang abstrak inilah yang perlu dicarikan solusinya mengingat menurut Piaget, pada umur 7-11 tahun, mereka dalam tahap

- Mengenal benda -benda disekitarnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya).. -

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun suatu aplikasi kamus bahasa Bahasa Lampung-Indonesia-Inggris untuk alat bantu pendidikan bahasa lampung bagi pelajar lampung dalam

DESAIN SISTEM KETELUSURAN RANTAI PASOK BUAH MELON MENGGUNAKAN STANDAR GS1.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan pemberian kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di

It is observed that polystyrene lightweight concrete has sufficient strength to be accepted as structural lightweight concrete in 25% substitution by total volume

Teknik angket atau kuesioner adalah teknik komunikasi tidak langsung sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh data mengenai hubungan proses komunikasi