HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL TUTOR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR WARGA BELAJAR
PAKET C DI SKB KOTA BINJAI
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
HARTINI WULANDARI
109371010
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Hubungan Komunikasi Verbal Tutor Dengan Motivasi Belajar
Warga Belajar Paket C Di SKB Kota Binjai”.
Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
penyempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya dunia
Pendidikan Luar Sekolah.
Medan, September 2013
Penulis,
ABSTRAK
Hartini Wulandari, NIM. 109371010: Hubungan Komunikasi Verbal Tutor Dengan Motivasi Belajar Warga Belajar Paket C di SKB Kota Binjai. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SKB Kota Binjai pada program paket C kelas X dan XI. Masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu: 1) kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi verbal di dalam kelas. 2) Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI. 3) Hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui komunikasi verbal tutor dengan warga belajar paket C kelas X dan XI. 2) Untuk mengetahui motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI. 3) Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu warga belajar paket C kelas X dan XI yang berjumlah 30 orang. Sampel penelitian ini seluruh populasi yang ada yaitu 30 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Teknik pegumpulan data menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi product moment, uji t dan linieritas sederhana.
Dari hasil analisis dapat diketahui uji kecenderungan komunikasi verbal tutor berkategori tinggi sebanyak 56,67%. Dan dari uji kecenderungan motivasi belajar warga belajar berkategori tinggi sebanyak 56,67%. Dari hasil koefisien korelasi sebanyak 0,408 ≈ 0,41 yaitu 16% . Dan dari hasil uji t pada taraf signifikan 95%, thitung > ttabel yaitu 2,363 > 2,048.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Batasan Masalah ... 7
1.2 Jenis-jenis Motivasi Belajar ... 11
1.3 Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ... 12
1.4 Fungsi Motivasi Belajar ... 13
1.5 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 14
1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 15
2. Hakekat Komunikasi Verbal... 17
2.1 Pengertian Komunikasi Verbal Tutor ... 17
2.2 Ciri-ciri Komunikasi Verbal Tutor ... 19
B. Kerangka Berfikir ... 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
C. Populasi dan Sampel ... 24
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24
E. Teknik Pengumpulan Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 33
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34
1. Data Komunikasi Verbal Tutor (X) ... 34
2. Data Motivasi Belajar (Y) ... 35
D. Uji Kecenderungan ... 37
E. Pengujian Persyaratan Analisis ... 39
F. Pengujian Hipotesis ... 42
G. Pembahasan Penelitian ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kerangka Konseptual ... 22
Tabel 2 : Rencana Penelitian ... 23
Tabel 2.1 : Kisi-kisi Angket ... 26
Tabel 2.3 : Distribusi Frekuensi Komunikasi Verbal Tutor ... 34
Tabel 2.4 : Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 36
Tabel 2.5 : Tingkat Uji Kecenderungan Komunikasi Verbal Tutor ... 37
Tabel 2.6 : Tingkat Uji Kecenderungan Motivasi Belajar ... 38
Tabel 2.7 : Ringkasan Uji Normalitas ... 40
Tabel 2.8 : Ringkasan Uji Linieritas ... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Histogram Komunikasi Verbal Tutor ... 35
Gambar 2 : Histogram Motivasi Belajar ... 36
Gambar 3 : Histogram Uji Kecenderungan Komunikasi Verbal Tutor ... 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPeningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah
yang selalu mendapat perhatian yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan
masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada
pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya menjadikan pembangunan bidang
pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Dimana pendidikan itu
merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi peserta didik dengan cara memberikan dorongan
dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.
Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah saja
(Formal), namun pendidikan juga dapat dilakukan di luar sistem pendidikan
sekolah (Non Formal). Menurut Philip Coombs (dalam Yusnadi, 2009:52)
Pendidikan Luar Sekolah merupakan setiap kegiatan yang diorganisasikan di luar
sistem persekolahan yang mapan apakah dilakukan secara terpisah atau sebagai
bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, dilakukan secara sengaja untuk
melayani anak didik tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya.
SKB Kota Binjai merupakan Sanggar Kegiatan Belajar, salah satu lembaga
pemerintah yang mempunyai program mengutamakan membangun manusia
seutuhnya yang mampu meningkatkan sumber daya manusia.
Program paket C adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non
formal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan pendidikan
Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses sadar yang dilakukan
setiap individu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Maksudnya yaitu
bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terikat, terarah
pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam diri setiap
individu memiliki suatu kondisi internal dan eksternal, dimana kondisi tersebut
turut berperan penting dalam diri setiap individu.
Menurut Uno (2008:31) dorongan internal dan eksternal pada warga belajar
pada umumnya meliputi: 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa
depan, 4) adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Menurut Uno (2008:1) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam
dirinya. Motivasi akan timbul apabila adanya dorongan dari dalam diri seseorang,
dari keluarga dari teman dan lingkungan sekolah. Dengan adanya motivasi yang
timbul dari dalam diri warga belajar, maka warga belajar tersebut akan berusaha
untuk mencapai tujuan yang diingikannya, misalnya seorang anak akan menjalani
suatu ujian di sekolah, anak tersebut harus diberikan motivasi dari pihak keluarga
agar anaknya bisa serius dalam belajar dan dapat mengerjakan soal ujian yang
akan diberikan kepadanya. Dengan adanya semangat yang diberikan, maka anak
Menurut Wenny Octavia (2011) semakin besar keinginan yang ingin
dicapai, maka semakin besar pula usaha yang akan dilakukan agar apa yang
diinginkan dapat terwujud. Seseorang yang memiliki motivasi besar, akan
menampakkan minat, keseriusan, konsentrasi penuh dan ketekunan tinggi yang
berorientasi pada prestasi tanpa mengenal rasa bosan, jenuh dan putus asa. Warga
belajar harus memiliki motivasi tinggi untuk mencapai cita-cita yang diinginkan,
dimana warga belajar harus berperan aktif dalam proses belajar mengajar,
semangat yang tinggi untuk bisa dapat meraih prestasi di sekolah.
Seorang anak yang memiliki motivasi belajar yang rendah, maka anak
tersebut akan membuat keributan di dalam kelas, misalnya mengganggu temannya
pada saat proses belajar mengajar sedang dimulai, bercerita-cerita di bangku, main
handphone di bangku, dan sebagainya.
Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan di SKB Binjai pada tanggal 14
s/d 22 Februari 2013 dan berdasarkan observasi yang pernah dilakukan di SKB
Binjai, tampak terlihat jelas tingkat motivasi warga belajar cenderung menurun,
menurunnya motivasi belajar pada warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB
Binjai dapat terlihat pada: 1) Jarang masuknya warga belajar ke sekolah, 2) Sering
terlambat, 3) Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. 4) Kurangnya
keberanian dalam bertanya. 5) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di
perpustakaan sangat kurang. 6) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. 7)
Warga belajar hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C.
Setiap warga belajar tidak memiliki buku paket atau buku panduan belajar.
Tutor hanya memiliki satu buku pedoman untuk bahan ajar, dan tutor lebih sering
warga belajarnya. Waktu pembelajaran setiap mata pelajaran hanya berselang satu
jam. Sehingga materi yang diajarkan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu
yang terbatas.
Menurunnya motivasi belajar anak juga dapat terlihat dari pengajaran yang
dilakukan oleh tutornya. Kebanyakan tutor pada saat mengajar lebih sering
memberikan catatan kepada warga belajarnya dan penjelasan dari materi yang
diajarkan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Kurangnya motivasi yang
diberikan tutor kepada warga belajar, membuat minat belajar merekapun semakin
memprihatinkan.
Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama yang
diperoleh warga belajar melalui proses pembelajaran. Banyak faktor yang
mempengaruhi keefektifan dalam proses belajar mengajar, seperti sarana
prasarana dan tutornya. Dimana sarana prasarana dan tutor memiliki peranan
penting dalam proses pembelajaran. Sarana dan prasarana sebagai pelengkap
dalam pembelajaran. Tutor sebagai sumber belajar pada pendidikan non formal
yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Selain mengajar, seorang tutor juga harus memberikan motivasi pada warga
belajanya, mengarahkan dan membimbing anak didiknya serta harus dapat
menciptakan suasana yang kondusif bagi warga belajarnya. Dalam pengajaran di
dalam kelas, komunikasi yang baik sangat diperlukan agar terjalin suatu hubungan
yang baik antara tutor dengan warga belajarnya.
Menurut Darwanto (2007:1) komunikasi merupakan peristiwa sosial yang
terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, yang dapat terjadi
Tutor dapat berkomunikasi dengan warga belajarnya dengan menggunakan
komunikasi verbal. Menurut Mulyana (2008:259) komunikasi verbal (verbal
communication) merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator
kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi
verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau
keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang nonverbal. Dengan
harapan, komunikan (baik pendengar maupun pembaca) bisa lebih mudah
memahami pesan-pesan yang disampaikan.
Dalam proses belajar mengajar, tutor harus mampu berkomunikasi dengan
baik, baik pada saat berlangsungnya proses belajar dalam kelas maupun diluar
kelas. Dalam komunikasi, motivasi warga belajar akan menentukan intensitas
tanggapan terhadap pesan yang di komunikasikan. Di dalam kelas, seorang tutor
harus bisa memberikan komunikasi yang baik dan jelas kepada warga belajarnya
agar warga belajar tidak merasakan kejenuhan dalam belajar, mengantuk dan
menggangu teman sehingga membuat keributan-keributan dalam kelas. Tutor
yang kurang memperhatikan cara berkomunikasinya dengan warga belajar,
diprediksi akan membuat menurunnya motivasi belajar peserta didik. Mereka
akan merasa jenuh pada saat tutor menerangkan materi yang sedang diajarkan.
Motivasi dari tutor di sekolah sangat dibutuhkan oleh warga belajar. Dengan
adanya motivasi tersebut, warga belajar diprediksi akan lebih giat dalam belajar.
Menurut Djamarah dan Zain (2006:147), bentuk-bentuk motivasi yang dapat
diberikan tutor terhadap warga belajarnya di sekolah, dapat dilakukan dengan
cara: 1) Memberikan angka, 2) Hadiah, 3) Pujian, 4) Gerakan tubuh, 5)
Dalam berkomunikasi, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang
tutor/guru sulit untuk berkomunikasi dengan baik dengan warga belajarnya.
Misalnya, apabila pada saat mengajar seorang tutor dalam menyajikan materi
pembelajaran lebih terfokus pada buku pelajaran, lebih menekankan pada ceramah
dan tanpa adanya suatu tindakan/gerakan yang membuat peserta didik semangat
dalam belajar, maka peserta didik akan merasa malas, jenuh dan tidak fokus pada
pelajaran yang diberikan tutornya. Seorang tutor harus mampu berkomunikasi
dengan baik terhadap warga belajarnya, agar pesan atau penyampaian komunikasi
dapat diterima dengan baik pula oleh warga belajarnya. Tutor harus mampu
memberikan rangsangan dan dorongan serta menumbuhkan aktivitas-aktivitas
dalam kelas agar warga belajar dapat berperan aktif pada saat berjalannya proses
belajar mengajar. Dengan adanya dorongan serta tindakan atau aktivitas yang
dilakukan pada saat belajar, maka akan tumbuh semangat, keseriusan dalam
belajar.
Tutor juga harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan warga
belajarnya agar mendapatkan hasil yang optimal. Menurut Sardirman (2008:147)
menyatakan bahwa hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar
merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan
pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan,
namun jika hubungan guru dan siswa tidak harmonis, maka dapat menciptakan
suatu hasil yang tidak diinginkan.
Berdasarkan alur fikir di atas, dapat diprediksi lebih lanjut mengenai
“Hubungan Komunikasi Verbal Tutor dengan Motivasi Warga Belajar Paket C
B. Identifikasi Masalah
Menurunnya motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB
Kota Binjai dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya yaitu : (a)
Jarang masuknya warga belajar ke sekolah. (b) Sering terlambat. (c) Tidak
mengerjakan tugas yang diberikan oleh tutor. (d) Kurangnya keberanian dalam
bertanya (e) Aktivitas dalam membaca buku di kelas atau di perpustakaan sangat
kurang. (f) Kurang perdulinya untuk menatap masa depan. (g) Warga belajar
hanya mengharapkan untuk bisa mendapatkan ijazah paket C. (i) Cara mengajar
tutor kurang menarik perhatian sehingga hasil belajar menurun. (j) tutor lebih
sering memberikan catatan dan penjelasan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
(k) Dalam berkomunikasi, tutor kurang memberikan rangsangan dan dorongan
kepada warga belajar untuk lebih aktif di dalam kelas.
C. Batasan Masalah
Motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan XI dapat dipengaruhi
oleh banyak faktor, diantaranya pada faktor komunikasi verbal tutor. Penelitian ini
dapat dilakukan dimana saja, namun karena gejala yang ditemukan di Kota Binjai,
maka penelitian ini dibatasi hanya pada komunikasi verbal tutor dengan motivasi
belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.
D . Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan identifikasi dan pembatasan masalah, maka penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kemampuan tutor dalam menggunakan komunikasi
2. Bagaimana tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas X dan
XI di SKB Kota Binjai?
3. Apakah ada hubungan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi
belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan tutor menggunakan komunikasi
verbal pada paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.
2. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar warga belajar paket C kelas
X dan XI di SKB Kota Binjai.
3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi verbal tutor dengan motivasi
belajar warga belajar paket C kelas X dan XI di SKB Kota Binjai.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan dan pembelajaran di
jurusan Pendidikan Luar Sekolah.
2. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi warga belajar untuk meningkatkan motivasi
dalam belajar.
2. Sebagai bahan masukan bagi tutor di SKB Kota Binjai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanKesimpulan penelitian ini didasarkan pada data dan hasil penelitian. Adapun
kesimpulan yang diperoleh yaitu :
1. Komunikasi verbal tutor merupakan suatu kegiatan
percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh tutor dalam
menyampaikan pesan atau materi pelajaran kepada warga belajar baik
secara lisan maupun tulisan. Dimana dari hasil skor angket komunikasi
verbal tutor yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan
skor rata-rata 61,23.
2. Motivasi belajar merupakan dorongan atau keinginan untuk belajar yang
timbul secara internal dari dalam diri seseorang untuk menumbuhkan
usaha-usaha atau semangat dalam belajar demi mencapai suatu tujuan
yang diharapkan. Dimana dari hasil skor angket motivasi belajar warga
belajar yang diperoleh termasuk dalam keadaan baik, yakni dengan skor
rata-rata 52,9.
3. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan motivasi belajar warga
belajar paket C di SKB Kota Binjai. Hal ini diketahui dari hasil
perhitungan korelasi product moment untuk mengetahui koefisien
korelasi antara variabel X dengan variabel Y diperoleh nilai
r
xy hitung =0,408 >
r
tabel = 0,361 sedangkan untuk ujit
diperoleht
hitung> t
tabel yaituterdapat hubungan signifikan antara komunikasi verbal tutor dengan
motivasi belajar warga belajar paket C di SKB Kota Binjai dapat
diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Peneliti, diharapkan
dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi tutor, pegawai, staff dan semua pihak yang terkait di Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) Kota Binjai tersebut, agar lebih dapat
menumbuhkan dan membantu warga belajar baik pada program paket B
maupun C dalam meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.
2. Bagi warga belajar agar kiranya selalu memanfaatkan ilmu yang
diberikan oleh tutor dan terus berusaha, semangat dalam mengikuti
proses belajar mengajar, dan dapat meningkatkan motivasi dalam diri
DAFTAR PUSTAKA
Agustina. 2012. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar Di Bimbingan belajar Gemilang Education Center Jln. Aksara No. 129-131 Medan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Skripsi tidak dipublikasikan.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, B Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djamarah, Bahri Syaiful. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta. Rineka Cipta.
Djamarah, Bahri Saiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Haryanto, Eko. 2013. Motivasi Belajar Anak Pada Keluarga Pekerja Sektor Informal (Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan). Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Skripsi tidak dipublikasikan.
Hodijah. 2008. Motivasi Belajar. http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/motivasi-belajar/. diakses 24 Februari 2013.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
May Rudy, T. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung. Refika Aditama.
Rahmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sitompul, Wenny Octavia. 2011. Penerapan Komunikasi Nonverbal Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Warga Belajar Paket B Di SKB Kota Binjai. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Skripsi tidak dipublikasikan.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.