• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 4 Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 4 Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat:

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

NASRUDIN NIM: 1307277

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2014

(2)

NASRUDIN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing :

Pembimbing I,

Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP: 195206281981031001

Pembimbing II

Drs. Sumardi, M.Pd. NIP: 195707191984031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode

Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa

Alam di Indonesia” (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas

VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) ini,

sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku di masyarakat. Atas pernyataan ini saya siap menanggung

resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan

adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

(4)

i ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dalam menyelesaikan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia, rendahnya kemampuan dan kinerja guru dalam merancang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut kurang memahami materi tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa.

Tujuan penelitian ini sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa, disajikan pembelajaran yang lebih efektif dengan penggunaan metode demonstrasi yang dapat membantu siswa agar lebih meningkat prestasinya. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 39 orang, terdiri dari 26 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Kajian teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu membahas mengenai penggunaan metode demonstrasi. Kaitan metode demonstrasi tersebut dihubungkan dengan materi pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa.

Metodelogi penelitian dimulai dari model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis-Taggart. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik observasi. Sedangkan pengolahan datanya melalui data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adanya peningkatan, hal ini terbukti dari hasil mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi penelitian, yang terdiri dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran juga ada peningkatan sebesar 31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai 90,15%, sedangkan kegiatan siswa juga ada peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada siklus II bernilai 88,46%. Dan dalam kemampuan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 24,87% terbukti perolehan nilai evaluasi siklus I bernilai 63,85% sedangkan pada siklus II bernilai 88,72%. Maka dari itu sebaiknya guru menggunakan metode demonstrasi yang dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran, mulai dari mengkondisikan kesiapan siswa yang dihubungkan dengan materi, menjelaskan materi pelajaran secara terus-menerus serta melaksanakan evaluasi dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini

(5)

ABSTRACT

METHOD OF USE DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES

ABOUT NATURE EVENTS IN INDONESIA

(Classroom Action Research on Social Learning in Elementary School Sixth Grade 3 Bojongasih Bojongasih District of Tasikmalaya Regency)

This research is motivated by the lack of ability of sixth grade students of SD Negeri 3 Bojongasih Bojongasih District of Tasikmalaya District in completing learning about natural events in Indonesia, low ability and performance of teachers in designing learning and Social Sciences students in learning activities that do not understand the nature of matter on the events in Indonesia and the extent of the problem, namely the earthquake. The purpose of this study as an effort to improve student learning outcomes of natural events in Indonesia with the extent of the problem, namely the earthquake, presented a more effective learning with the use of methods that can help the student demonstrations in order to further increase performance. This research is the subject of classroom action research study of sixth grade students of SD Negeri 3 Bojongasih Bojongasih Tasikmalaya District of as many as 39 people, consisting of 26 male students and 13 female students, assisted by colleagues as an observer and produce learning improvement goals in the cycle. Each cycle consists of four activities, namely: planning, implementation, observation, and reflection. Study of the theory used in this research is to discuss the use of methods of demonstration. Regard the demonstration method associated with learning materials about natural events in Indonesia and extent of the problem, namely the earthquake. Research methodology starts from a Class Action Research model of Kemmis-Taggart. The use of demonstration method as a means of achieving the research subject as a practitioner and teacher of sixth grade students. The data collection techniques used were tests and observation techniques. While processing the data through quantitative and qualitative data. The results of this study an increase, it is evident from observing the results of the learning process in the form of study students there is also an increase of 32.69% in the first cycle that is worth 55.77 %, in the second cycle is worth 88.46%. And the ability of student learning outcomes has increased by 24.87% proved the first cycle of evaluation grades is worth 63.85%, while in the second cycle is worth 88.72%. Conclusions: The ability of teachers to design, process and student learning outcomes for a significant increase in natural events in Indonesia through method demonstration.

(6)

i DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Indentifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

B. Kerangka Pemikiran ... 24

C. Anggapan Dasar ... 25

D. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Alokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 27

B. Desain Penelitian ... 28

C. Model Penelitian ... 29

D. Definisi Variabel Penelitian ... 30

(7)

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Teknik Analisis Data ... 34

I. Kriteria Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(8)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Instrumen Tes Tertulis ... 34

Tabel 4.1 Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 41

Tabel 4.2 Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus I ... 44

Tabel 4.3 Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 49

Tabel 4.5 Hasil Refleksi Tindakan Siklus I ... 52

Tabel 4.6 Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 55

Tabel 4.7 Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus II ... 58

Tabel 4.8 Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 61

Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63

Tabel 4.10 Deskripsi Umum Temuan Penelitian Siklus I dan Siklus II 65

Tabel 4.11 Penilaian Perencanaan Pembelajaran Sebelum dan Sesudah Tindakan ... 68

Tabel 4.12 Penilaian Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 69

Tabel 4.13 Penilaian Kemampuan Siswa Selama Pembelajaran ... 71

Tabel 4.14 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 71

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Model PTK ... 30

Gambar 4.1 Grafik Rekapitulasi Nilai Persentase Merancang RPP, Proses Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Siswa dan

(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya kepada Kepala Kantor Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Kepala Kantor Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 5 Surat Keterangan dari Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bojongasih UPTD Pendidikan Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I

Lampiran 8 Ulangan Formatif Hasil Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II

Lampiran 11 Ulangan Formatif Hasil Belajar Siswa Siklus II

Lampiran 12 Hasil Ulangan Formatif

Lampiran 13 Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya

alam tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan

hidupnya dengan tidak mengubah fungsi lingkungan atau merusak lingkungan

yang ada, sehingga proses pemanfaatan sumber daya alam tidak diikuti dengan

akibat buruk seperti bencana alam yang dapat merugikan manusia itu sendiri.

Sesuai dengan hal tersebut, maka sangatlah perlu manusia belajar

tentang alam ini mulai sejak dini, hal ini sejalan dengan yang ditegaskan

dalam kurikulum 2006 dimana salah satu konsep yang terkait dengan aspek

pengetahuan sosial dalam pembelajaran IPS di SD yaitu tentang peristiwa

alam di Indonesia sebagai materi pokok untuk kelas VI SD.

Salah satu fokus pembelajaran di sekolah dasar yaitu Ilmu

Pengetahuan Sosial yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata

pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga

negara Indonesia yang demokratis, bertanggunggung jawab, serta warga dunia

yang cinta damai.

Pada masa mendatang peserta didik akan menghadapi berbagai

tantangan yang lebih berat karena setiap saat kehidupan masyarakat secara

global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS

dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan

analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

(12)

2

peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada

bidang ilmu yang berkaitan.

Selanjutnya di dalam Kurikulum terdapat rumusan tujuan mata

pelajaran IPS (Depdiknas, 2006, hlm. 97). Rumusan tersebut menegaskan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganya;

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Akan tetapi, tampaknya implementasi mata pelajaran IPS di sekolah

dasar tempat penulis mengadakan penelitian dihadapkan pada sejumlah

permasalahan. Sejumlah aspek yang dipandang sebagai korelasi kurang

efektifnya pembelajaran IPS di sekolah dasar tempat penulis meneliti, secara

umum dapat dikemukakan dua hal, antara lain:

1. Wawasan, pengetahuan, dan kemampuan guru khususnya penulis masih

lemah. Tingkat penguasaan, penggunaan, dan inovasi terhadap metode dan

teknik pembelajaran pun masih lemah. Guru belum memiliki minat baca

yang baik, cenderung guru malas membaca.

2. Kinerja Guru, merancang dan melaksanakan pembelajaran, masih belum

terencana dengan matang sehingga akibatnya kurang tertib dan

acak-acakan dalam pelaksanaan pada pembelajaran IPS tentang peristiwa alam

di Indonesia seperti pada gempa bumi.

3. Tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran sangat rendah,

mengingat secara umum siswa hanya belajar ketika mereka berada di

sekolah. Sepulang sekolah waktu mereka lebih banyak digunakan untuk

bermain. Kedua permasalahan tersebut menjadi kendala untuk mendukung

(13)

3

4. Hasil belajar IPS tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa

bum masih kurang memuaskan dan kurang meningkat serta belum

mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis reflektif pakar IPS, Hasan

(2002, hlm. 2) memandang bahwa :

Materi IPS SD kurang memuat masalah sosial, budaya, dan nilai-nilai keseharian dalam kehidupan anak. Lebih berorientasi pada penguasaan struktur keilmuan daripada realitas sosial budaya keseharian sebagai nilai-nilai luhur bagi anak. Terlalu sarat beban muatan materi, dipandang kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pembentukan karakter atau kepribadian secara umum sebagai hal yang sudah seharusnya menjadi kepedulian dalam pengembangan IPS pada masa mendatang.

Salah satu pembelajaran IPS tentang peristiwa alam merupakan materi

yang perlu mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar pada siswa SD.

Pemahaman tentang peristiwa alam sangat penting dipahami oleh siswa,

karena dalam kehidupannya nanti, siswa tidak hanya dihadapkan pada

pembelajaran peristiwa dalam buku saja, akan tetapi siswa dihadapkan pula

pada peristiwa alam yang akan dialaminya nanti seperti: gempa dimana gempa

tersebut memiliki dua jenis seperti gempa tektonik karena pergeseran tanah

yang terjadi di darat maupun di lautan sedangkan gempa vulkanik karena

gunung meletus. Peristiwa alam lainnya seperti pada gelombang tsunami yang

pernah terjadi di Indonesia seperti daerah Aceh, Pangandaran dan tempat

lainnya. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang peristiwa alam di

Indonesia perlu adanya pemahaman sejak dini, agar siswa tidak merasakan

sesuatu yang asing, melainkan siswa merasa hal itu telah diketahuinya.

Kesulitan siswa dalam memahami tentang peristiwa alam di Indonesia

masih menjadi kendala untuk dapat menguasai materi pelajaran IPS secara

ideal. Dalam hal ini penggunaan metode demonstrasi merupakan alternatif

yang perlu diterapkan pada pembelajaran IPS di SD agar dapat meningkatkan

(14)

4

dan diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini pemahaman siswa

tentang peristiwa alam di Indonesia dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Permasalahan yang dikemukakan di atas yaitu penggunaan metode

demonstrasi dengan harapan agar pemahaman siswa dapat meningkat. Oleh

karena itu penulis mengambil berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di

Indonesia” (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VI

SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya),

merupakan upaya untuk mengatasi masalah pada pembelajaran IPS.

B. Indentifikasi Masalah Penelitian

Pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis

mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan di sekolah dasar sebagai

berikut :

a. Dalam Pembelajaran IPS, guru belum memiliki perencanaan pembelajaran

dalam menyusun RPP yang baik, terutama dalam evaluasinya;

b. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih memilih dan menggunakan

teknik/ metode pembelajaran yang kurang tepat.

c. Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang peristiwa alam di Indonesia

khususnya gempa bumi sangat lemah;

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode

demonstrasi di Kelas VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan

Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?

2) Bagaimana kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran

(15)

5

VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten

Tasikmalaya ?

3) Bagaimana hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui

metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan

Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?

D. Tujuan Penelitian

a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui

metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan

Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan

pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode

demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih

Kabupaten Tasikmalaya.

c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di

Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih

Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

E. Manfaat Penelitian

Dilaksanakan kegiatan penelitian dalam penulisan skripsi ini

diharapkan dapat memberikan manfaat (kontribusi) sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian tindakan kelas, siswa yang mengalami

kesulitan belajar dapat diminimalkan, yang selanjutnya hasil belajar siswa

akan meningkat, siswa dapat memecahkan permasalahan tentang peristiwa

alam di Indonesia dan siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

2. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi,

(16)

6

materi yang akan diberikan. Sehingga masalah yang dihadapi guru yang

berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan.

3. Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kepala

sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru. Selain itu

dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kepada guru

dan siswa dalam memecahkan permasalahan pada pembelajaran IPS,

khususnya mengenai penggunaan metode demonstrasi di kelas VI SD

Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

4. Bagi Lembaga

a. Sebagai kontribusi dalam mengembangkan profesionalisme guru untuk

mewujudkan lembaga yang formal.

b. Sebagai sumbangsih dalam mengembangkan pendidikan.

c. Untuk mengembangkan fungsi SD sebagai lembaga pendidikan, serta

berfungsi pula sebagai lembaga tempat penelitian pendidikan dan

pengajaran SD.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini berisikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

pada pembelajaran IPS di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan

Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, skripsi disusun dengan

struktur organisasi sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisikan uraian tentang latar belakang

penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Penelitian. (A) Kajian Pustaka dijelaskan perihal : (1) Pembelajaran IPS di

Sekolah dasar, yang berisikan (a) Pengertian, (b) Fungsi dan Tujuan, (c)

Ruang Lingkup, (d) Karakeristik Pembelajaran, (Karakteristik Siswa SD. (2)

Materi Pembelajaran IPS tetang Peristiwa Alam Gempa Bumi, yang

(17)

7

(c) Klasifikasi Gempa Bumi. (3) Penggunan Metode Demonstrasi, yang

berisikan (a) Pengertian, (b) Kelebihan, (c) Kekurangan. (4) Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran IPS melalui Metode Demonstrasi

tentang Peristiwa Alam di Indonesia, yang berisikan tentang (a) Pengertian,

(b) Perencanaan Pembelajaran IPS, (c) Pelaksnaan Pembeljaran IPS, (d)

Evaluasi Pembelajaran IPS. (B) Kerangka Pemikiran, (C) Anggapan Dasar,

(D) Hipotesis Tindakan.

Bab III Metode Penelitian, berisikan uraian tentang (A) Alokasi dan

Subjek Populasi / Sampel Penelitian. Dijelaskan perihal (1) Alokasi

Penelitian, (2) Subjek Populasi/ Sampel Penelitian. (B) Desain Penelitian. (C)

Model Penelitian , (D) Definisi Variabel Penelitian, (E) Definisi Operasioanl,

(F) Instrumen Peneltian, (G) Teknik Pengumpul Data, yang berisikan tentang

(1) Teknik Tes, (2) Teknik Observasi.(H) Teknik Analisis Data. (I) Kriteria

Keberhasilan.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan uraian tentang

(A) Hasil Penelitian, yang beisikan (1) Pembelajaran Siklus I, (2)

Pembelajaran Siklus II. (B) Pembahasan Hasil Penelitian, yang berisikan (1)

Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Hasil Kegiatan siswa, (4) Hasil Belajar

Siswa.

Bab V Simpulan dan Saran, Simpulan berisikan uraian tentang

perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran IPS. Sedangkan Saran yang

berisikan perihal apa yang harus dilakukan apa bila ada masalah dalam

pembelajaran.

(18)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri 3

Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, yang

beralamat di Jalan Raya Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten

Tasikmalaya, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sangat tepat

untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan teman sejawat yang ada

di lingkungan sekolah tersebut sehingga permasalahan yang dihadapi

dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dipecahkan secara bersama-sama

dan dapat meningkatkan prestasi siswa.

2. Subjek Penelitian

Subjek populasi sampel dari penelitian ini adalah guru sebagai

praktisi dan siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Desa Bojongasih

Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah 39 orang

siswa yang terdiri dari 26 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa

perempuan. Penelitian difokuskan pada pembelajaran IPS dengan materi

pokok peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa dengan

menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini dibantu oleh teman

sejawat sebagai observer bernama Adriah, S.Pd. pengalaman mengajar

(19)

28

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan yang dibuat oleh peneliti

yang digunakan untuk mendapatkan data. Hal ini dperkuat oleh Mc Millan

(Fatimah, 2011, hlm. 35) menyatakan bahwa ‘desain penelitian adalah rencana

dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti

empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian’.

Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Posttest Design

mengenai peningkatan kemampuan penyelesaian soal IPS tentang peritiwa

alam di Indonesia seperti gempa bumi melalui metode demonstrasi

Desain penelitian ini digunakan karena penulis melaksanakan

penelitian ini hanya mencakup satu kelas saja. Kelas ini diberi perlakuan

dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Setelah itu, dalam pembelajaran diaplikasikan metode

demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan soal pos tes tentang peritiwa

alam di Indonesia seperti gempa bumi melalui metode demonstrasi. Setelah

adanya perlakuan dalam pembelajaran, maka diadakan postes untuk

mengetahui peningkatan siswa sebelum dan setelah perlakuan.

Di dalam desain ini, penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan

hasil pengukuran postes. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam

penelitian ini adalah :

a. Memilih kelas dan diperlakukan sebagai kelas penelitian;

Kelas sebagai saran untuk penelitian diperlukn sarana yang cukup lengkap

(20)

29

awalnya dipelukan pengkondisian sarana yang tepat dengan subjek didk

yang akan dilakukan penelitian.

b. Pemberian perlakuan pada kelas penelitian yaitu dengan menggunakan

metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

tentang peristiwa alam pada gempa bumi di Indonesia di kelas VI SDN 3

Bojongasih kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

c. Memberikan postes, yaitu pemberian soal kemampuan siswa kelas VI

tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bumi ; dan

d. Melakukan uji kompentensi siswa berupa lanjutan tes seperti Lembar

Kerja Siswa (LKS) guna mengukur kemampuan siswa.

C. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis Penelitian Tindakan Kelas. “Penelitian Tindakan Kelas merupakan

penelitian yang dilakukan guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sendiri sebagai guru sehingga

hasil belajar siswa lebih meningkat”. (I.G.K. Wardhani, 2007, hlm. 4). Pada

penelitian ini digunakan PTK model Kemmis Taggart (satu siklus sama

dengan satu kali pembelajaran), terdiri dari tahapan: (1) perencanaan, (2)

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi, dilanjutkan dengan pengambilan

keputusan, kesimpulan dan rekomendasi.

Sedangkan bentuk PTK yang dilaksanakan adalah PTK

(21)

30

sebagaimana dijelaskan oleh Kasihani Kasbolah (Dedi Supriadi, 2006 hlm.

39), bahwa: “Penelitian kolaboratif melibatkan beberapa pihak yaitu guru,

kepala sekolah, peneliti maupun dosen secara serempak melakukan penelitian

dengan tujuan meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada

perkembangan teori dan meningkatkan karir guru”.

Figurasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan

model Kemmis & Taggart adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Metode PTK

Menurut Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998, hlm. 124)

D.Definisi Variabel Penelitian

a. Variabel Input

Variabel input penelitian adalah pengetahuan awal guru dalam

membuat perencanaan pembelajaran sebelum menggunakan Siklus dihentikan apabila target telah tercapai

Identifikasi Masalah

Rencana Menyusun

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1

Refleksi Siklus 1 Siklus 1

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 2

Refleksi Siklus 2 Siklus 2

(22)

31

demonstrasi masih kurang, begitu pula dengan kemampuan awal siswa

tentang peristiwa alam di Indonesia sebelum menggunakan metode

demonstrasi masih kurang.

b. Variabel proses

Variabel proses dalam tindakan pembelajaran adalah :

1) Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui

penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan pemahaman siswa dan

peningkatan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di

Indonesia.

2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui penggunaan

metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa

alam di Indonesia seperti gempa bumi, gelombang tsunami dan

lain-lain.

c. Variabel Output

Kualitas pembelajaran yaitu peningkatan waktu efektif belajar selama

mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa

tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode

demonstrasi. Peningkatan pemahaman tersebut dapat dilihat dari hasil

pengerjaan soal Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di

(23)

32

E.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah yang digunakan

dalam penelitian, maka penulis menjelaskan istilah-istilah operasional sebagai

berikut:

1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam

Maksud dengan meningkatkan hasil belajar siswa tentang

Peristiwa Alam adalah meningkatkan pencapaian optimal yang diperoleh

siswa dari serangkaian kegiatan belajar-mengajar, meliputi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap siswa. Peristiwa Alam adalah kejadian-kejadian

alam yang terjadi baik secara alamiah maupun perbutan manusia. Gejala

alamiah seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan

lain-lainnya.

2. Metode Demonstrasi

Metode adalah cara belajar yang telah teratur dan berpikir

baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan

menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa metode adalah cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai

tujuan yang ditentukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah meningkatkan kinerja guru serta

fokus tindakan dan hasil belajar siswa.

a. Kinerja Guru

Kinerja guru memuat kemampuan dalam merancang dan

melaksanakan penelitian, terdiri dari :

1) Lembar observasi kemampuan guru dalam merancang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

2) Lembar observasi kemampuan guru dalam pelaksanaan

penelitian

(24)

33

b. Kinerja Siswa

Kinerja siswa memuat hasil belajar siswa, terdiri dari :

1) Lembar observasi aktivitas siswa

2) Lembar kerja siswa

3) Lembar tugas siswa

Untuk setiap siklus, fokus tersebut adalah :

a. Siklus I : meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan

mengelola pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di

Indonesia.

b. Siklus II : meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan

mengelola pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di

Indonesia.

G.Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Teknik tes yang dilaksanakan untuk mencari data hasil belajar

siswa dari siklus I sampai siklus II dengan cara diberikan soal evaluasi

tertulis berupa essay (isian). Teknik tes diberikan kepada siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung (penilaian proses) disetiap siklus, untuk

mengetahui atau menilai hasil tindakan yang diberikan. Adapun instrumen

(25)

34

Peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang

ditimbulkan oleh alam. 2. Sebutkan salah satu peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia?

Gempa bumi, gunung meletus, banjir, angin topan, tsunami dan tanah longsor 3. Jelaskan penyebab kejadiannya

gempa bumi?

Penyebab terjadinya gempa bumi disebabkan adanya pergeseran kerak bumi, tekanan dari dalam bumi atau ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. 4. Sebutkan salah satu contoh

gempa bumi tektonik?

Pergeseran lempengan kerak bumi, umpama dilaut menyebabkan tsunami. 5. Sebutkan salah satu contoh

gempa bumi vulkanik?

Gunung meletus

2. Teknik Observasi

Observasi kegiatan di kelas dibantu oleh observer atau rekan mitra

kerja, untuk mengamati proses pembelajaran, sementara peneliti sendiri

melakukan pengelolaan kelas dan pengamatan terbadap siswa.

Alat yang digunakan untuk menjaring data yaitu lembar observasi

untuk mengamati kinerja guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran, dan lembar observasi untuk mengamati proses aktivitas

siswa.

Pembuatan alat ini berdasarkan pada bentuk APKG 1 dan 2

Universitas Pendidikan Indonesia.

H.Teknik Analisis Data.

Data yang diolah dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan

kualitatif. Untuk data kuantitatif digunakan analisis statistik deskriptif.

Seperti yang dijelaskan Arikunto.et.all (Arikunto, 2006, hlm. 131)

(26)

35

Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah, mencari presentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya (grafik, table, chart). Hal yang lebih penting lagi adalah statistik dapat digunakan untuk memaknai data statistik kelas.

Sedangkan untuk data kualitatif digunakan analisis interaktif yang

dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Kunandar, 2008, hlm. 101).

Menurut Kunandar, analisis interaktif memiliki tiga komponen yang

saling terkait yaitu reduksi data, beberan (display) data dan penarikan

kesimpulan. Reduksi data tersebut mencakup menyeleksi, menentukan

fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah catatan mentah dan

catatan lapangan. Setelah itu dilakukan pembeberan data.

I. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan tindakan ini dilihat dari keberhasilan proses

dan keberhasilan produk. Kriteria keberhasilan proses jika siswa dan guru

memiliki semangat dan minat (terlihat siswa dan guru aktif) dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di

Indonesia menggunakan metode demonstrasi sehingga suasana menjadi

aman dan kondusif.

Ukuran berhasil tidaknya peningkatan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia menggunakan

metode demonstrasi sebelum dan sesuadah tindakan adalah meningkatnya

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru

(27)

36

Kriteria berhasilnya produk adalah tingkat pemahaman siswa

terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui

penggunaan metode demonstrasi dengan baik. Penilaian keberhasilan itu

dilakukan peneliti dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Indikator

keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan kemampuan

dalam pemahaman siswa terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa

(28)

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan

penulis di lapangan tentang Penggunaan Metode Demonstrasi untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia di

kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten

Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas

VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten

Tasikmalaya dapat disusun dengan efektif. Silabus tersebut disusun

dengan berpedoman pada kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator

pada materi pokok berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

serta karakteristik metode demonstrasi. Selain itu silabus juga disusun

dengan memperhatikan peralatan dan praktikum. Setelah dilakukan dua

kali tindakan, rencana pembelajaran yang dibuat guru meningkat lebih

baik, hal ini dapat dilihat hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam

merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I

bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%.

2. Kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang

peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD

Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya

dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilaksanakan guru

dengan efektif dan meningkat dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil

observasi proses pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan sebesar

31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai

90,15%. Adapun Kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan baik dan difokuskan pada perbandingan pelaksanaan

(29)

76

pada tindakan kedua, serta perbandingan antara hasil belajar siswa yang

berkaitan dengan sifat dan sikap siswa sewaktu mengikuti pembelajaran

tentang peristiwa alam di Indonesia pada tindakan pertama dengan

tindakan kedua. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi kegiatan siswa ada

peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada

siklus II bernilai 88,46%.

3. Hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode

demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih

Kabupaten Tasikmalaya berhasil meningkat berkat penggunaan metode

demonstrasi serta penggunaan LKS yang tepat, kinerja guru yang baik,

pelaksanaan pembelajaran tepat, pelaksanaan evaluasi yang sesuai dengan

materi dan kinerja siswa yang baik. Dari 39 orang siswa, ternyata nilai

evaluasi Siklus I mendapat jumlah 2490 dengan persentase 63,85%,

sedangkan nilai evaluasi Siklus II mendapat jumlah 3460 dengan

persentase 88,72%. Perbedaan persentase nilai siklus I dengan nilai siklus

II adalah sebesar 24,87%, dengan demikian hal ini sudah menunjukkan

adanya peningkatan kearah yang lebih baik.

B. Saran

Hasil penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran IPS pada materi

peristiwa alam di Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi, yang

dilakukan di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih

Kabupaten Tasikmalaya, maka penulis mengajukan saran-saran, di antaranya

sebagai berikut :

1. Guru dalam mengajarkan IPS diharapkan dapat membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara efektif yaitu berpedoman

pada kompetensi dasar, hasil belajar, indikator yang di dalamnya memuat

komponen A (Audience) B (Behavior) C (Condition) dan D (Degree). Hal

tersebut termuat pada materi pokok pembelajaran IPS yang berdasarkan

KTSP 2006 sehingga siswa memiliki kemampuan dalam memahami

(30)

77

2. Kepada observer dan rekan guru diharapkan dapat menggunakan metode

demonstrasi dalam pembelajaran IPS pada materi peristiwa alam di

Indonesia agar kemampuan siswa dalam memahami materi peristiwa alam

di Indonesia dapat meningkat.

3. Guru harus selalu berkarya membuat model atau media pembelajaran yang

sesuai dengan materi untuk menghilangkan verbalisme sehingga

kemampuan memahami materi pembelajaran meningkat.

4. Kepada pengelola pendidikan diharapkan dapat memberikan kesempatan

dan dukungan kepada guru, baik dukungan moral maupun materil dalam

meningkatkan aktivitas dan kreativitas sebagai tenaga professional,

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D. (1995). Didaktik Metodik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Tentang Standar

Isi Untuk Satuan Pendidikan. BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi:

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Hatimah, Ihat, dkk. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press.

Hermawan, Ruswandi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Indrastuti, dkk. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial: Untuk Sekolah dan

Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Sapriay, H. (2007). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press.

Sudirman, dkk. (1989). Ilmu Pendidikan: Kurikulum, Program Pengajaran,

Efek Intruksional, Metode Mengajar, Media Pendidikan, Media Pendidikan, dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Remaja Karya CV.

Sukirman, Dadang. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

Tim Pengembang. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran: Jurusan Kurtek FIP

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI Press.

Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Metode PTK Menurut Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998, hlm. 124)
Tabel 3.1 Instrumen Tes Tertulis

Referensi

Dokumen terkait

Rata- rata Persentase Manfaat Hasil Pengetahuan “Mengolah Hidangan Berbahan Terigu (Pasta)” Sebagai Kesiapan Cook Helper Berkaitan Dengan Tahap Persiapan ……… 82

Sosiologi: suatu pengantar.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.. Spradley, James

ANGGARAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UT ARA” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan.. dalam rangka menyelesaikan Pendidikan DIII

resiko cedera pada bagian tubuh yang melakukan aktifitas kerja fisik yang statis. Sebagian besar industri belum merealisasikan pentingnya

a. Pada kegiatan awal guru menyampaikan meteri pengantar menggunakan gambar yang menarik untuk menarik perhatian siswa pada kegiatan membaca. Siswa dibagi menjadi 6

Hasil perhitungan analisis menunjukkan bahwa pengaruh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak mulia siswa sebesar 57 %, jika dibandingkan dengan r tabel

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. ©Indra Setiawan 2014 Universitas

Aliran bit dan rekonstruksi sinyal ucapan menghasilkan sinyal rekonstruksi yang paling buruk pada kondisi kanal AWGN dengan SNR = 10 dB (plot hasil rekonstruksi