PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat:
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
NASRUDIN NIM: 1307277
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2014
NASRUDIN
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing :
Pembimbing I,
Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP: 195206281981031001
Pembimbing II
Drs. Sumardi, M.Pd. NIP: 195707191984031001
Mengetahui,
Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode
Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa
Alam di Indonesia” (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas
VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) ini,
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat. Atas pernyataan ini saya siap menanggung
resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari
pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Tasikmalaya, Juni 2014
Yang membuat pernyataan,
i ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dalam menyelesaikan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia, rendahnya kemampuan dan kinerja guru dalam merancang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut kurang memahami materi tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa.
Tujuan penelitian ini sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa, disajikan pembelajaran yang lebih efektif dengan penggunaan metode demonstrasi yang dapat membantu siswa agar lebih meningkat prestasinya. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 39 orang, terdiri dari 26 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Kajian teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu membahas mengenai penggunaan metode demonstrasi. Kaitan metode demonstrasi tersebut dihubungkan dengan materi pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa.
Metodelogi penelitian dimulai dari model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis-Taggart. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik observasi. Sedangkan pengolahan datanya melalui data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adanya peningkatan, hal ini terbukti dari hasil mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi penelitian, yang terdiri dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran juga ada peningkatan sebesar 31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai 90,15%, sedangkan kegiatan siswa juga ada peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada siklus II bernilai 88,46%. Dan dalam kemampuan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 24,87% terbukti perolehan nilai evaluasi siklus I bernilai 63,85% sedangkan pada siklus II bernilai 88,72%. Maka dari itu sebaiknya guru menggunakan metode demonstrasi yang dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran, mulai dari mengkondisikan kesiapan siswa yang dihubungkan dengan materi, menjelaskan materi pelajaran secara terus-menerus serta melaksanakan evaluasi dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini
ABSTRACT
METHOD OF USE DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES
ABOUT NATURE EVENTS IN INDONESIA
(Classroom Action Research on Social Learning in Elementary School Sixth Grade 3 Bojongasih Bojongasih District of Tasikmalaya Regency)
This research is motivated by the lack of ability of sixth grade students of SD Negeri 3 Bojongasih Bojongasih District of Tasikmalaya District in completing learning about natural events in Indonesia, low ability and performance of teachers in designing learning and Social Sciences students in learning activities that do not understand the nature of matter on the events in Indonesia and the extent of the problem, namely the earthquake. The purpose of this study as an effort to improve student learning outcomes of natural events in Indonesia with the extent of the problem, namely the earthquake, presented a more effective learning with the use of methods that can help the student demonstrations in order to further increase performance. This research is the subject of classroom action research study of sixth grade students of SD Negeri 3 Bojongasih Bojongasih Tasikmalaya District of as many as 39 people, consisting of 26 male students and 13 female students, assisted by colleagues as an observer and produce learning improvement goals in the cycle. Each cycle consists of four activities, namely: planning, implementation, observation, and reflection. Study of the theory used in this research is to discuss the use of methods of demonstration. Regard the demonstration method associated with learning materials about natural events in Indonesia and extent of the problem, namely the earthquake. Research methodology starts from a Class Action Research model of Kemmis-Taggart. The use of demonstration method as a means of achieving the research subject as a practitioner and teacher of sixth grade students. The data collection techniques used were tests and observation techniques. While processing the data through quantitative and qualitative data. The results of this study an increase, it is evident from observing the results of the learning process in the form of study students there is also an increase of 32.69% in the first cycle that is worth 55.77 %, in the second cycle is worth 88.46%. And the ability of student learning outcomes has increased by 24.87% proved the first cycle of evaluation grades is worth 63.85%, while in the second cycle is worth 88.72%. Conclusions: The ability of teachers to design, process and student learning outcomes for a significant increase in natural events in Indonesia through method demonstration.
i DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Indentifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8
B. Kerangka Pemikiran ... 24
C. Anggapan Dasar ... 25
D. Hipotesis Tindakan ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Alokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 27
B. Desain Penelitian ... 28
C. Model Penelitian ... 29
D. Definisi Variabel Penelitian ... 30
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ... 33
H. Teknik Analisis Data ... 34
I. Kriteria Keberhasilan ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Instrumen Tes Tertulis ... 34
Tabel 4.1 Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 41
Tabel 4.2 Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus I ... 44
Tabel 4.3 Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 48
Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 49
Tabel 4.5 Hasil Refleksi Tindakan Siklus I ... 52
Tabel 4.6 Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 55
Tabel 4.7 Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus II ... 58
Tabel 4.8 Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 61
Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63
Tabel 4.10 Deskripsi Umum Temuan Penelitian Siklus I dan Siklus II 65
Tabel 4.11 Penilaian Perencanaan Pembelajaran Sebelum dan Sesudah Tindakan ... 68
Tabel 4.12 Penilaian Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 69
Tabel 4.13 Penilaian Kemampuan Siswa Selama Pembelajaran ... 71
Tabel 4.14 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan Model PTK ... 30
Gambar 4.1 Grafik Rekapitulasi Nilai Persentase Merancang RPP, Proses Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Siswa dan
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya kepada Kepala Kantor Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Tasikmalaya
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Kepala Kantor Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Tasikmalaya
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
Lampiran 5 Surat Keterangan dari Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bojongasih UPTD Pendidikan Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I
Lampiran 8 Ulangan Formatif Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II
Lampiran 11 Ulangan Formatif Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 12 Hasil Ulangan Formatif
Lampiran 13 Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya
alam tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan
hidupnya dengan tidak mengubah fungsi lingkungan atau merusak lingkungan
yang ada, sehingga proses pemanfaatan sumber daya alam tidak diikuti dengan
akibat buruk seperti bencana alam yang dapat merugikan manusia itu sendiri.
Sesuai dengan hal tersebut, maka sangatlah perlu manusia belajar
tentang alam ini mulai sejak dini, hal ini sejalan dengan yang ditegaskan
dalam kurikulum 2006 dimana salah satu konsep yang terkait dengan aspek
pengetahuan sosial dalam pembelajaran IPS di SD yaitu tentang peristiwa
alam di Indonesia sebagai materi pokok untuk kelas VI SD.
Salah satu fokus pembelajaran di sekolah dasar yaitu Ilmu
Pengetahuan Sosial yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, bertanggunggung jawab, serta warga dunia
yang cinta damai.
Pada masa mendatang peserta didik akan menghadapi berbagai
tantangan yang lebih berat karena setiap saat kehidupan masyarakat secara
global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS
dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
2
peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada
bidang ilmu yang berkaitan.
Selanjutnya di dalam Kurikulum terdapat rumusan tujuan mata
pelajaran IPS (Depdiknas, 2006, hlm. 97). Rumusan tersebut menegaskan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganya;
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Akan tetapi, tampaknya implementasi mata pelajaran IPS di sekolah
dasar tempat penulis mengadakan penelitian dihadapkan pada sejumlah
permasalahan. Sejumlah aspek yang dipandang sebagai korelasi kurang
efektifnya pembelajaran IPS di sekolah dasar tempat penulis meneliti, secara
umum dapat dikemukakan dua hal, antara lain:
1. Wawasan, pengetahuan, dan kemampuan guru khususnya penulis masih
lemah. Tingkat penguasaan, penggunaan, dan inovasi terhadap metode dan
teknik pembelajaran pun masih lemah. Guru belum memiliki minat baca
yang baik, cenderung guru malas membaca.
2. Kinerja Guru, merancang dan melaksanakan pembelajaran, masih belum
terencana dengan matang sehingga akibatnya kurang tertib dan
acak-acakan dalam pelaksanaan pada pembelajaran IPS tentang peristiwa alam
di Indonesia seperti pada gempa bumi.
3. Tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran sangat rendah,
mengingat secara umum siswa hanya belajar ketika mereka berada di
sekolah. Sepulang sekolah waktu mereka lebih banyak digunakan untuk
bermain. Kedua permasalahan tersebut menjadi kendala untuk mendukung
3
4. Hasil belajar IPS tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa
bum masih kurang memuaskan dan kurang meningkat serta belum
mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis reflektif pakar IPS, Hasan
(2002, hlm. 2) memandang bahwa :
Materi IPS SD kurang memuat masalah sosial, budaya, dan nilai-nilai keseharian dalam kehidupan anak. Lebih berorientasi pada penguasaan struktur keilmuan daripada realitas sosial budaya keseharian sebagai nilai-nilai luhur bagi anak. Terlalu sarat beban muatan materi, dipandang kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pembentukan karakter atau kepribadian secara umum sebagai hal yang sudah seharusnya menjadi kepedulian dalam pengembangan IPS pada masa mendatang.
Salah satu pembelajaran IPS tentang peristiwa alam merupakan materi
yang perlu mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar pada siswa SD.
Pemahaman tentang peristiwa alam sangat penting dipahami oleh siswa,
karena dalam kehidupannya nanti, siswa tidak hanya dihadapkan pada
pembelajaran peristiwa dalam buku saja, akan tetapi siswa dihadapkan pula
pada peristiwa alam yang akan dialaminya nanti seperti: gempa dimana gempa
tersebut memiliki dua jenis seperti gempa tektonik karena pergeseran tanah
yang terjadi di darat maupun di lautan sedangkan gempa vulkanik karena
gunung meletus. Peristiwa alam lainnya seperti pada gelombang tsunami yang
pernah terjadi di Indonesia seperti daerah Aceh, Pangandaran dan tempat
lainnya. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang peristiwa alam di
Indonesia perlu adanya pemahaman sejak dini, agar siswa tidak merasakan
sesuatu yang asing, melainkan siswa merasa hal itu telah diketahuinya.
Kesulitan siswa dalam memahami tentang peristiwa alam di Indonesia
masih menjadi kendala untuk dapat menguasai materi pelajaran IPS secara
ideal. Dalam hal ini penggunaan metode demonstrasi merupakan alternatif
yang perlu diterapkan pada pembelajaran IPS di SD agar dapat meningkatkan
4
dan diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini pemahaman siswa
tentang peristiwa alam di Indonesia dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Permasalahan yang dikemukakan di atas yaitu penggunaan metode
demonstrasi dengan harapan agar pemahaman siswa dapat meningkat. Oleh
karena itu penulis mengambil berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di
Indonesia” (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VI
SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya),
merupakan upaya untuk mengatasi masalah pada pembelajaran IPS.
B. Indentifikasi Masalah Penelitian
Pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis
mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan di sekolah dasar sebagai
berikut :
a. Dalam Pembelajaran IPS, guru belum memiliki perencanaan pembelajaran
dalam menyusun RPP yang baik, terutama dalam evaluasinya;
b. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih memilih dan menggunakan
teknik/ metode pembelajaran yang kurang tepat.
c. Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang peristiwa alam di Indonesia
khususnya gempa bumi sangat lemah;
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1) Bagaimana kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode
demonstrasi di Kelas VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan
Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?
2) Bagaimana kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran
5
VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten
Tasikmalaya ?
3) Bagaimana hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui
metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan
Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?
D. Tujuan Penelitian
a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui
metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan
Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.
b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode
demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih
Kabupaten Tasikmalaya.
c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di
Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih
Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.
E. Manfaat Penelitian
Dilaksanakan kegiatan penelitian dalam penulisan skripsi ini
diharapkan dapat memberikan manfaat (kontribusi) sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Dengan adanya penelitian tindakan kelas, siswa yang mengalami
kesulitan belajar dapat diminimalkan, yang selanjutnya hasil belajar siswa
akan meningkat, siswa dapat memecahkan permasalahan tentang peristiwa
alam di Indonesia dan siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi,
6
materi yang akan diberikan. Sehingga masalah yang dihadapi guru yang
berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan.
3. Bagi Sekolah
Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kepala
sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru. Selain itu
dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kepada guru
dan siswa dalam memecahkan permasalahan pada pembelajaran IPS,
khususnya mengenai penggunaan metode demonstrasi di kelas VI SD
Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.
4. Bagi Lembaga
a. Sebagai kontribusi dalam mengembangkan profesionalisme guru untuk
mewujudkan lembaga yang formal.
b. Sebagai sumbangsih dalam mengembangkan pendidikan.
c. Untuk mengembangkan fungsi SD sebagai lembaga pendidikan, serta
berfungsi pula sebagai lembaga tempat penelitian pendidikan dan
pengajaran SD.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini berisikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
pada pembelajaran IPS di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan
Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, skripsi disusun dengan
struktur organisasi sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, berisikan uraian tentang latar belakang
penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Penelitian. (A) Kajian Pustaka dijelaskan perihal : (1) Pembelajaran IPS di
Sekolah dasar, yang berisikan (a) Pengertian, (b) Fungsi dan Tujuan, (c)
Ruang Lingkup, (d) Karakeristik Pembelajaran, (Karakteristik Siswa SD. (2)
Materi Pembelajaran IPS tetang Peristiwa Alam Gempa Bumi, yang
7
(c) Klasifikasi Gempa Bumi. (3) Penggunan Metode Demonstrasi, yang
berisikan (a) Pengertian, (b) Kelebihan, (c) Kekurangan. (4) Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran IPS melalui Metode Demonstrasi
tentang Peristiwa Alam di Indonesia, yang berisikan tentang (a) Pengertian,
(b) Perencanaan Pembelajaran IPS, (c) Pelaksnaan Pembeljaran IPS, (d)
Evaluasi Pembelajaran IPS. (B) Kerangka Pemikiran, (C) Anggapan Dasar,
(D) Hipotesis Tindakan.
Bab III Metode Penelitian, berisikan uraian tentang (A) Alokasi dan
Subjek Populasi / Sampel Penelitian. Dijelaskan perihal (1) Alokasi
Penelitian, (2) Subjek Populasi/ Sampel Penelitian. (B) Desain Penelitian. (C)
Model Penelitian , (D) Definisi Variabel Penelitian, (E) Definisi Operasioanl,
(F) Instrumen Peneltian, (G) Teknik Pengumpul Data, yang berisikan tentang
(1) Teknik Tes, (2) Teknik Observasi.(H) Teknik Analisis Data. (I) Kriteria
Keberhasilan.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan uraian tentang
(A) Hasil Penelitian, yang beisikan (1) Pembelajaran Siklus I, (2)
Pembelajaran Siklus II. (B) Pembahasan Hasil Penelitian, yang berisikan (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Hasil Kegiatan siswa, (4) Hasil Belajar
Siswa.
Bab V Simpulan dan Saran, Simpulan berisikan uraian tentang
perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran IPS. Sedangkan Saran yang
berisikan perihal apa yang harus dilakukan apa bila ada masalah dalam
pembelajaran.
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri 3
Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, yang
beralamat di Jalan Raya Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten
Tasikmalaya, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sangat tepat
untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan teman sejawat yang ada
di lingkungan sekolah tersebut sehingga permasalahan yang dihadapi
dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dipecahkan secara bersama-sama
dan dapat meningkatkan prestasi siswa.
2. Subjek Penelitian
Subjek populasi sampel dari penelitian ini adalah guru sebagai
praktisi dan siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Desa Bojongasih
Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah 39 orang
siswa yang terdiri dari 26 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa
perempuan. Penelitian difokuskan pada pembelajaran IPS dengan materi
pokok peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa dengan
menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini dibantu oleh teman
sejawat sebagai observer bernama Adriah, S.Pd. pengalaman mengajar
28
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan yang dibuat oleh peneliti
yang digunakan untuk mendapatkan data. Hal ini dperkuat oleh Mc Millan
(Fatimah, 2011, hlm. 35) menyatakan bahwa ‘desain penelitian adalah rencana
dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti
empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian’.
Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Posttest Design
mengenai peningkatan kemampuan penyelesaian soal IPS tentang peritiwa
alam di Indonesia seperti gempa bumi melalui metode demonstrasi
Desain penelitian ini digunakan karena penulis melaksanakan
penelitian ini hanya mencakup satu kelas saja. Kelas ini diberi perlakuan
dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Setelah itu, dalam pembelajaran diaplikasikan metode
demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan soal pos tes tentang peritiwa
alam di Indonesia seperti gempa bumi melalui metode demonstrasi. Setelah
adanya perlakuan dalam pembelajaran, maka diadakan postes untuk
mengetahui peningkatan siswa sebelum dan setelah perlakuan.
Di dalam desain ini, penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan
hasil pengukuran postes. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitian ini adalah :
a. Memilih kelas dan diperlakukan sebagai kelas penelitian;
Kelas sebagai saran untuk penelitian diperlukn sarana yang cukup lengkap
29
awalnya dipelukan pengkondisian sarana yang tepat dengan subjek didk
yang akan dilakukan penelitian.
b. Pemberian perlakuan pada kelas penelitian yaitu dengan menggunakan
metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
tentang peristiwa alam pada gempa bumi di Indonesia di kelas VI SDN 3
Bojongasih kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.
c. Memberikan postes, yaitu pemberian soal kemampuan siswa kelas VI
tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bumi ; dan
d. Melakukan uji kompentensi siswa berupa lanjutan tes seperti Lembar
Kerja Siswa (LKS) guna mengukur kemampuan siswa.
C. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis Penelitian Tindakan Kelas. “Penelitian Tindakan Kelas merupakan
penelitian yang dilakukan guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sendiri sebagai guru sehingga
hasil belajar siswa lebih meningkat”. (I.G.K. Wardhani, 2007, hlm. 4). Pada
penelitian ini digunakan PTK model Kemmis Taggart (satu siklus sama
dengan satu kali pembelajaran), terdiri dari tahapan: (1) perencanaan, (2)
tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi, dilanjutkan dengan pengambilan
keputusan, kesimpulan dan rekomendasi.
Sedangkan bentuk PTK yang dilaksanakan adalah PTK
30
sebagaimana dijelaskan oleh Kasihani Kasbolah (Dedi Supriadi, 2006 hlm.
39), bahwa: “Penelitian kolaboratif melibatkan beberapa pihak yaitu guru,
kepala sekolah, peneliti maupun dosen secara serempak melakukan penelitian
dengan tujuan meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada
perkembangan teori dan meningkatkan karir guru”.
Figurasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan
model Kemmis & Taggart adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Bagan Metode PTK
Menurut Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998, hlm. 124)
D.Definisi Variabel Penelitian
a. Variabel Input
Variabel input penelitian adalah pengetahuan awal guru dalam
membuat perencanaan pembelajaran sebelum menggunakan Siklus dihentikan apabila target telah tercapai
Identifikasi Masalah
Rencana Menyusun
Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1
Refleksi Siklus 1 Siklus 1
Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 2
Refleksi Siklus 2 Siklus 2
31
demonstrasi masih kurang, begitu pula dengan kemampuan awal siswa
tentang peristiwa alam di Indonesia sebelum menggunakan metode
demonstrasi masih kurang.
b. Variabel proses
Variabel proses dalam tindakan pembelajaran adalah :
1) Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui
penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan pemahaman siswa dan
peningkatan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di
Indonesia.
2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui penggunaan
metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa
alam di Indonesia seperti gempa bumi, gelombang tsunami dan
lain-lain.
c. Variabel Output
Kualitas pembelajaran yaitu peningkatan waktu efektif belajar selama
mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode
demonstrasi. Peningkatan pemahaman tersebut dapat dilihat dari hasil
pengerjaan soal Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di
32
E.Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah yang digunakan
dalam penelitian, maka penulis menjelaskan istilah-istilah operasional sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam
Maksud dengan meningkatkan hasil belajar siswa tentang
Peristiwa Alam adalah meningkatkan pencapaian optimal yang diperoleh
siswa dari serangkaian kegiatan belajar-mengajar, meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa. Peristiwa Alam adalah kejadian-kejadian
alam yang terjadi baik secara alamiah maupun perbutan manusia. Gejala
alamiah seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan
lain-lainnya.
2. Metode Demonstrasi
Metode adalah cara belajar yang telah teratur dan berpikir
baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan
menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa metode adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah meningkatkan kinerja guru serta
fokus tindakan dan hasil belajar siswa.
a. Kinerja Guru
Kinerja guru memuat kemampuan dalam merancang dan
melaksanakan penelitian, terdiri dari :
1) Lembar observasi kemampuan guru dalam merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
2) Lembar observasi kemampuan guru dalam pelaksanaan
penelitian
33
b. Kinerja Siswa
Kinerja siswa memuat hasil belajar siswa, terdiri dari :
1) Lembar observasi aktivitas siswa
2) Lembar kerja siswa
3) Lembar tugas siswa
Untuk setiap siklus, fokus tersebut adalah :
a. Siklus I : meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan
mengelola pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di
Indonesia.
b. Siklus II : meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan
mengelola pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di
Indonesia.
G.Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes yang dilaksanakan untuk mencari data hasil belajar
siswa dari siklus I sampai siklus II dengan cara diberikan soal evaluasi
tertulis berupa essay (isian). Teknik tes diberikan kepada siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung (penilaian proses) disetiap siklus, untuk
mengetahui atau menilai hasil tindakan yang diberikan. Adapun instrumen
34
Peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang
ditimbulkan oleh alam. 2. Sebutkan salah satu peristiwa
alam yang terjadi di Indonesia?
Gempa bumi, gunung meletus, banjir, angin topan, tsunami dan tanah longsor 3. Jelaskan penyebab kejadiannya
gempa bumi?
Penyebab terjadinya gempa bumi disebabkan adanya pergeseran kerak bumi, tekanan dari dalam bumi atau ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. 4. Sebutkan salah satu contoh
gempa bumi tektonik?
Pergeseran lempengan kerak bumi, umpama dilaut menyebabkan tsunami. 5. Sebutkan salah satu contoh
gempa bumi vulkanik?
Gunung meletus
2. Teknik Observasi
Observasi kegiatan di kelas dibantu oleh observer atau rekan mitra
kerja, untuk mengamati proses pembelajaran, sementara peneliti sendiri
melakukan pengelolaan kelas dan pengamatan terbadap siswa.
Alat yang digunakan untuk menjaring data yaitu lembar observasi
untuk mengamati kinerja guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran, dan lembar observasi untuk mengamati proses aktivitas
siswa.
Pembuatan alat ini berdasarkan pada bentuk APKG 1 dan 2
Universitas Pendidikan Indonesia.
H.Teknik Analisis Data.
Data yang diolah dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Untuk data kuantitatif digunakan analisis statistik deskriptif.
Seperti yang dijelaskan Arikunto.et.all (Arikunto, 2006, hlm. 131)
35
Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah, mencari presentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya (grafik, table, chart). Hal yang lebih penting lagi adalah statistik dapat digunakan untuk memaknai data statistik kelas.
Sedangkan untuk data kualitatif digunakan analisis interaktif yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Kunandar, 2008, hlm. 101).
Menurut Kunandar, analisis interaktif memiliki tiga komponen yang
saling terkait yaitu reduksi data, beberan (display) data dan penarikan
kesimpulan. Reduksi data tersebut mencakup menyeleksi, menentukan
fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah catatan mentah dan
catatan lapangan. Setelah itu dilakukan pembeberan data.
I. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan tindakan ini dilihat dari keberhasilan proses
dan keberhasilan produk. Kriteria keberhasilan proses jika siswa dan guru
memiliki semangat dan minat (terlihat siswa dan guru aktif) dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di
Indonesia menggunakan metode demonstrasi sehingga suasana menjadi
aman dan kondusif.
Ukuran berhasil tidaknya peningkatan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia menggunakan
metode demonstrasi sebelum dan sesuadah tindakan adalah meningkatnya
pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru
36
Kriteria berhasilnya produk adalah tingkat pemahaman siswa
terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui
penggunaan metode demonstrasi dengan baik. Penilaian keberhasilan itu
dilakukan peneliti dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan kemampuan
dalam pemahaman siswa terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa
75
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan
penulis di lapangan tentang Penggunaan Metode Demonstrasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia di
kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten
Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas
VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten
Tasikmalaya dapat disusun dengan efektif. Silabus tersebut disusun
dengan berpedoman pada kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator
pada materi pokok berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
serta karakteristik metode demonstrasi. Selain itu silabus juga disusun
dengan memperhatikan peralatan dan praktikum. Setelah dilakukan dua
kali tindakan, rencana pembelajaran yang dibuat guru meningkat lebih
baik, hal ini dapat dilihat hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam
merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I
bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%.
2. Kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang
peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD
Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya
dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilaksanakan guru
dengan efektif dan meningkat dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil
observasi proses pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan sebesar
31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai
90,15%. Adapun Kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan difokuskan pada perbandingan pelaksanaan
76
pada tindakan kedua, serta perbandingan antara hasil belajar siswa yang
berkaitan dengan sifat dan sikap siswa sewaktu mengikuti pembelajaran
tentang peristiwa alam di Indonesia pada tindakan pertama dengan
tindakan kedua. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi kegiatan siswa ada
peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada
siklus II bernilai 88,46%.
3. Hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode
demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih
Kabupaten Tasikmalaya berhasil meningkat berkat penggunaan metode
demonstrasi serta penggunaan LKS yang tepat, kinerja guru yang baik,
pelaksanaan pembelajaran tepat, pelaksanaan evaluasi yang sesuai dengan
materi dan kinerja siswa yang baik. Dari 39 orang siswa, ternyata nilai
evaluasi Siklus I mendapat jumlah 2490 dengan persentase 63,85%,
sedangkan nilai evaluasi Siklus II mendapat jumlah 3460 dengan
persentase 88,72%. Perbedaan persentase nilai siklus I dengan nilai siklus
II adalah sebesar 24,87%, dengan demikian hal ini sudah menunjukkan
adanya peningkatan kearah yang lebih baik.
B. Saran
Hasil penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran IPS pada materi
peristiwa alam di Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi, yang
dilakukan di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih
Kabupaten Tasikmalaya, maka penulis mengajukan saran-saran, di antaranya
sebagai berikut :
1. Guru dalam mengajarkan IPS diharapkan dapat membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara efektif yaitu berpedoman
pada kompetensi dasar, hasil belajar, indikator yang di dalamnya memuat
komponen A (Audience) B (Behavior) C (Condition) dan D (Degree). Hal
tersebut termuat pada materi pokok pembelajaran IPS yang berdasarkan
KTSP 2006 sehingga siswa memiliki kemampuan dalam memahami
77
2. Kepada observer dan rekan guru diharapkan dapat menggunakan metode
demonstrasi dalam pembelajaran IPS pada materi peristiwa alam di
Indonesia agar kemampuan siswa dalam memahami materi peristiwa alam
di Indonesia dapat meningkat.
3. Guru harus selalu berkarya membuat model atau media pembelajaran yang
sesuai dengan materi untuk menghilangkan verbalisme sehingga
kemampuan memahami materi pembelajaran meningkat.
4. Kepada pengelola pendidikan diharapkan dapat memberikan kesempatan
dan dukungan kepada guru, baik dukungan moral maupun materil dalam
meningkatkan aktivitas dan kreativitas sebagai tenaga professional,
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, D. (1995). Didaktik Metodik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Tentang Standar
Isi Untuk Satuan Pendidikan. BSNP.
Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi:
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.
Hatimah, Ihat, dkk. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press.
Hermawan, Ruswandi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Sekolah
Dasar. Bandung: UPI Press.
Indrastuti, dkk. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial: Untuk Sekolah dan
Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.
Sapriay, H. (2007). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press.
Sudirman, dkk. (1989). Ilmu Pendidikan: Kurikulum, Program Pengajaran,
Efek Intruksional, Metode Mengajar, Media Pendidikan, Media Pendidikan, dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Remaja Karya CV.
Sukirman, Dadang. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.
Tim Pengembang. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran: Jurusan Kurtek FIP
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI Press.
Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.