• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Aktivitas Antioksidan Superoksida Dismutase (SOD) dan Uji Fitokimia Pada Eksrak Etanol dan Fraksi-Fraksi Daun Sirih (Piper betle L.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Aktivitas Antioksidan Superoksida Dismutase (SOD) dan Uji Fitokimia Pada Eksrak Etanol dan Fraksi-Fraksi Daun Sirih (Piper betle L.)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) DAN UJI FITOKIMIA PADA EKSTRAK ETANOL DAN

FRAKSI-FRAKSI DAUN SIRIH (Piper betle L.)

Meyrlin Batlolona, 2012. Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S. Pembimbing II : Teresa Liliana W., S.Si., M.Kes.

Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil dan sangat reaktif karena memiliki elektron tidak berpasangan. Jumlah radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian antioksidan. Antioksidan menghambat terjadinya proses oksidasi sehingga radikal bebas menjadi tidak reaktif.

Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan

fraksi-fraksi daun sirih dengan parameter Superoksida Dismutase (SOD) dibandingkan epigalokatekin galat (EGCG) dan mengetahui kandungan fitokimia daun sirih yang berpotensi sebagai antioksidan.

Penelitian ini menggunakan desain prospektif eksperimental laboratoris dengan Rancang Acak Lengkap (RAL) secara in vitro, menggunakan ekstrak etanol daun sirih, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol dalam 5 level konsentrasi. Data dianalisis menggunakan One Way Analysis of Variance dilanjutkan Post Hoc Test metode Duncan dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun sirih pada konsentrasi 250µg/ml sebesar 151,35% lebih tinggi daripada EGCG. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada ekstrak, fraksi daun sirih yang lain dan EGCG pada konsentrasi 0,98µg/ml-15,63µg/ml dan 250µg/ml yaitu sebesar 31,93%-56,51% dan 179,20%. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak dan fraksi-fraksi daun sirih mengandung terpenoid, fenol, steroid, triterpenoid, flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin. Ekstrak etil asetat memiliki kandungan fenol dan flavonoid yang tinggi (+++). Kandungan alkaloid yang sangat tinggi (++++) terdapat dalam fraksi butanol dan fraksi air daun sirih.

(2)

v ABSTRACT

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) DAN UJI FITOKIMIA PADA EKSTRAK ETANOL DAN

FRAKSI-FRAKSI DAUN SIRIH (Piper betle L.)

Meyrlin Batlolona, 2011.: 1st Supervisor : Freddy T. Andries, dr., M.S. 2nd Supervisor : Teresa Liliana W., S.Si., M.Kes.

Free radicals are unstable molecules and highly reactive because they have

unpaired electrons. When the body have an excessive amount of free radicals it can causes many disease such as cancer, heart disease, cataracts, aging, and another degenerative disease. This can be prevented by antioxidants. Antioxidants inhibit the oxidation process so it becomes non-reactive free radicals.

This research objective is to test the antioxidant activity by using superoxide dismutase (SOD) as a parameters compared with epigallocatechin gallate (EGCG) and to test the phytochemicals content in etanol extract and fractions of betle leaf that has potential as an antioxidant

This research used in vitro laboratorious prospective experimental design and completely randomized design, using etanol extract, hexane, ethyl acetate, butanol, and water fractions of betle leaf in the 5 level concentrations. The data were analyzed using one way analysis of variance (ANOVA) and were continued by Duncan Post

Hoc Test with 95% confidence level (α = 0.05).

The results showed that antioxidant activity of ethanol extracts of betel leaf

higher than EGCG in 250μg/ml to be 151.35%. Ethyl acetate fraction has a higher antioxidant activity than the extract, the other fraction of betel leaf and EGCG at concentration of 0.98 μg/ml-15,63 μg/ml and 250μg/ml that is equal to 31.93% -56.51% and 179.20 %. The result of phytochemical test showed extracts and fractions of betel leaves contain terpenoids, phenols, steroids, triterpenoids, flavonoids, tannins, alkaloids, and saponins. Ethyl acetate extract contains high (+++) of phenols and flavonoids. A very high (++++) content of alkaloids present in butanol fractions and water fractions of betel leaf.

(3)

viii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktik ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis ... 4

1.7 Metodologi ... 5

1.8 Tempat dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Radikal Bebas... 6

2.1.1 Pembentukan Radikal Bebas Dalam Tubuh ... 7

2.1.2 Sumber Radikal Bebas ... 8

2.1.2.1 Sumber Endogen ... 9

2.1.2.1.1 Otooksidasi ... 9

2.1.2.1.2 Oksidasi Enzimatik ... 9

(4)

ix

ix

2.1.2.2 Sumber Eksogen ... 10

2.1.2.2.1Obat-obatan ... 10

2.1.2.2.2 Radiasi ... 10

2.1.2.2.3 Asap Rokok ... 11

2.1.3 Kerusakan Akibat Radikal Bebas ... 11

2.2 Antioksidan ... 13

2.2.1 Antioksidan Endogen ... 14

2.2.2 Antioksidan Eksogen ... 15

2.3 Sirih ... 17

2.3.1 Jenis Sirih ... 18

2.3.2 Kandungan Kimia ... 19

2.3.3 Khasiat Daun Sirih ... 19

BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Alat dan Bahan / Subjek Penelitian ... 20

3.2 Metode Penelitian... 20

3.2.1 Desain Penelitian ... 20

3.2.2 Variabel ... 21

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 21

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 21

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 22

3.2.4 Prosedur Kerja ... 22

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan ... 22

3.2.4.2 Persiapan Bahan Uji ... 22

3.2.4.3 Tahapan Penelitian ... 23

3.2.4.3.1 Tahap Ekstraksi ... 23

3.2.4.3.2 Tahap Partisi dari Fraksi n-Heksana ... 23

3.2.4.3.3 Tahap Partisi dari Fraksi Etil Asetat ... 23

3.2.4.3.4 Tahap Partisi dari Fraksi Butanol ... 24

(5)

x

x

3.2.4.4 Pelaksanaan Penelitian ... 25

3.2.4.4.1 Uji Aktivitas Pemerangkapan Radikal Anion Superoksida Dismutase (SOD) ... 25

3.2.4.4.2 Uji Fitokimia... 27

3.2.5 Metode Analisis Data ... 29

3.2.6 Hipotesis Statistik ... 29

3.2.7 Kriteria Uji ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Hasil Penelitian ... 30

4.1.1 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan SOD ... 30

4.1.2 Hasil Uji Fitokimia Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Daun Sirih ... 33

4.2 Pembahasan ... 34

4.3 Uji Hipotesis ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Simpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 43

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbandingan Sampel ... 26 Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Hasil Uji Jarak Berganda Duncan

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Molekul Radikal Bebas ... 6 Gambar 2.2 Molekul Radikal ... 7 Gambar 2.3 Sumber-Sumber Radikal Bebas yang Menyebabkan Kerusakan DNA

(8)

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Gambar 3.1 Bagan Ekstraksi dan Fraksionasi Daun Sirih ... 24 Gambar 4.1 Diagram Batang Uji Aktivitas Antioksidan SOD Antar Konsentrasi

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SOD ... 43

Lampiran 1.1 Persentase Uji Aktivitas Antioksidan SOD pada Ekstrak Etanol, Berbagai fraksi Daun Sirih dan EGCG ... 43

Lampiran 1.2 ANOVA Ekstrak Etanol dan Berbagai Fraksi Daun Sirih Antar Konsentrasi ... 44

Lampiran 1.3 ANOVA Konsentrasi pada Ekstrak Etanol, Berbagai Fraksi Daun Sirih dan EGCG ... 45

LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI KEGIATAN ... 46

Lampiran 2.1 Diagram Alir Ekstraksi Maserasi ... 46

Lampiran 2.2 Diagram Alir Fraksionasi ... 47

(10)

43 LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Aktivitas Antioksidan SOD

Lampiran 1.1 Persentase Uji Aktivitas Antioksidan SOD pada Ekstrak Etanol, Berbagai Fraksi Daun Sirih dan EGCG

Sampel Konsentrasi

SOD

Rata-rata Ulangan

1 2 3

Ekstrak daun sirih 1 250 µg/mL 149.12 161.68 143.24 151.35

Ekstrak daun sirih 2 62.5 µg/mL 65.92 68.72 65.12 66.59

Ekstrak daun sirih 3 15.63 µg/mL 38.92 43.56 42.64 41.71

Ekstrak daun sirih 4 3.91 µg/mL 27.04 28.48 33.64 29.72

Ekstrak daun sirih 5 0.98 µg/mL 26 27.56 31.52 28.36

Fraksi heksan 1 250 µg/mL 51.52 48.04 49.64 49.73

Fraksi heksan 2 62.5 µg/mL 33.52 34.96 42.76 37.08

Fraksi heksan 3 15.63 µg/mL 32 27.04 31.16 30.07

Fraksi heksan 4 3.91 µg/mL 28.96 26 29.64 28.20

Fraksi heksan 5 0.98 µg/mL 28.52 25.92 28.6 27.68

Fraksi etil asetat 1 250 µg/mL 179.2 179.2 179.2 179.20

Fraksi etil asetat 2 62.5 µg/mL 155.16 155.36 136.04 148.85 Fraksi etil asetat 3 15.63 µg/mL 60.96 55.28 53.28 56.51

Fraksi etil asetat 4 3.91 µg/mL 37.88 33.96 35.72 35.85

Fraksi etil asetat 5 0.98 µg/mL 34.16 31.56 30.08 31.93

Fraksi butanol 1 250 µg/mL 42.68 38.6 37.2 39.49

Fraksi butanol 2 62.5 µg/mL 28.28 31.08 29 29.45

Fraksi butanol 3 15.63 µg/mL 27.2 29.48 30.48 29.05

Fraksi butanol 4 3.91 µg/mL 26.28 29.2 26.84 27.44

Fraksi butanol 5 0.98 µg/mL 26.4 27.32 24.28 26.00

Fraksi air 1 250 µg/mL 28.68 30.56 31.64 30.29

Fraksi air 2 62.5 µg/mL 27.16 23.88 30.76 27.27

Fraksi air 3 15.63 µg/mL 25.88 25.76 29.12 26.92

Fraksi air 4 3.91 µg/mL 25.28 25.28 28.48 26.35

Fraksi air 5 0.98 µg/mL 23.88 22.24 33 26.37

EGCG 1 250 µg/mL 127.96 112.28 128.96 123.07

EGCG 2 62.5 µg/mL 177.92 177.92 177.92 177.92

EGCG 3 15.63 µg/mL 37.6 38.48 38.88 38.32

EGCG 4 3.91 µg/mL 33.12 34.8 33.24 33.72

(11)

44

Lampiran 1.2 ANOVA Ekstrak Etanol dan Berbagai Fraksi Daun Sirih Antar Konsentrasi

No

Perlakuan

Sumber

Ragam

Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah F hit F tab p

Kons1 Antar perlakuan 61103.11 5 12220.62 386.68 0,42 0,000

250 μg/mL Galat 379.25 12 31.60

Total 61482.36 17

Kons2 Antar perlakuan 65035.13 5 13007.03 471.86 0,42 0,000

62,5 μg/mL Galat 330.78 12 27.57

Total 65365.91 17

Kons3 Antar perlakuan 1851.53 5 370.31 61.98 0,42 0,000

15,63 μg/mL Galat 71.69 12 5.97

Total 1923.22 17

Kons4 Antar perlakuan 213.14 5 42.63 9.71 0,42 0,001

3,91 μg/mL Galat 52.67 12 4.39

Total 265.81 17

Kons5 Antar perlakuan 89.52 5 17.90 1.98 0,42 0,155

0,98 μg/mL Galat 108.72 12 9.06

(12)

45

Lampiran 1.3 ANOVA Berbagai Konsentrasi pada Ekstrak Etanol, Fraksi-Fraksi Daun Sirih dan EGCG

No Perlakuan Sumber Ragam

Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah F hit F tab P

Ekstrak Antar perlakuan 31732.24 4 7933.06 334.79 0,4 0,000

Daun Sirih Galat 236.95 10 23.70

Total 31969.19 14

Fraksi Heksana Antar perlakuan 1033.66 4 258.42 31.62 0,4 0,000

Daun Sirih Galat 81.73 10 8.17

Total 1115.40 14

Fraksi Etil Asetat Daun Sirih

Antar perlakuan 56533.97 4 14133.49 480.27 0,4 0,000

Galat 294.28 10 29.43

Total 56828.25 14

Fraksi Butanol Antar perlakuan 340.37 4 85.09 23.80 0,4 0,000

Daun Sirih Galat 35.76 10 3.58

Total 376.13 14

Fraksi Air Antar perlakuan 32.33 4 8.08 .74 0,4 0,587

Daun Sirih Galat 109.48 10 10.95

Total 141.80 14

EGCG Antar perlakuan 55017.21 4 13754.30 743.85 0,4 0,000

Galat 184.91 10 18.49

(13)

46

LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI KEGIATAN

Lampiran 2.1. Diagram Alir Ekstraksi Maserasi

1 2 3

1. Daun sirih 2. Tepung daun sirih

3. Tepung direndam etanol dalam maserator 4. Etanol ditampung

5. Filtrat etanol dievaporasi 6. Ekstrak daun sirih

4 5

(14)

47 Lampiran 2.2. Diagram Alir Fraksionasi

1. Ekstrak daun sirih

2. Fraksionasi menggunakan pelarut heksana, etil asetat, butanol, air

3. Filtrat masing-masing fraksi ditampung 4. Filtrat masing-masing fraksi dievaporasi 5. Fraksi heksana, etil asetat, butanol, dan air

1 2 3

(15)

48

Lampiran 2.3. Diagram Alir Uji Aktivitas Antioksidan SOD

1. Ekstrak etanol dan berbagai fraksi daun sirih

2. Ekstrak etanol dan berbagai fraksi daun sirih ditimbang untuk membuat berbagai tingkat konsentrasi sampel

3. Ekstrak etanol dan berbagai fraksi daun sirih dilarutkan dalam metanol dengan konsentrasi 250; 62,5; 15,625 dan 3,906 µg/mL 4. Preparasi reagen

5. Bahan uji dimasukkan ke dalam microplate (untuk sampel: 5 µL diluted sample, 170 µL mixed substrate, 25 µL xathine oxidase)

6. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 505 nm selama 30 detik, setelah 3 menit

2 3

4 5

(16)

49

RIWAYAT HIDUP

Nama : Meyrlin Batlolona

NRP : 0810214

Agama : Kristen Protestan

Tempat/ tanggal lahir : Ambon, 19 April 1989 Alamat : Jalan Dr. J. Leimena, Ambon

Riwayat pendidikan :

SD Negeri 1 Rumah Tiga, Ambon (1994-1995)

SD Negeri 3 Hative Besar, Ambon (1995-2000)

SMP Negeri 15 Hative Besar , Ambon (2000-2003)

SMA Negeri 2 Ambon (2003-2006)

(17)
(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini angka kejadian penyakit kanker dan penyakit degeneratif semakin meningkat. Salah satu penyebab terjadinya kanker adalah karena kerusakan DNA akibat adanya radikal bebas. Peningkatan sinar ultraviolet akibat perusakan lapisan ozon oleh gas chlorofluorocarbon (CFC), radiasi, bahan kimia pada makanan, obat-obatan kimiawi, serta kontaminasi lingkungan dari gas-gas buangan dan asap petrokimia mengeluarkan radikal bebas dalam jumlah besar (Niwa, 1997).

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena memiliki elektron tidak berpasangan pada lapisan (orbital) terluarnya (Sjamsul Arief, 2006). Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan molekul di sekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron. Reaksi ini akan berlangsung terus-menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degeneratif lainnya (Dwiyati Pujimulyani dan Agung Wazyka, 2009).

(19)

2

menyeluruh dan berakibat perlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas melemah yang berarti rentan terhadap berbagai penyakit diantaranya kanker (Wijaya, 1998; Arivazhagan et al., 2000).

Tubuh manusia dapat menghasilkan antioksidan untuk menangkal efek negatif dari radikal bebas tetapi jumlahnya sering tidak mencukupi sehingga diperlukan sumber antioksidan yang berasal dari luar tubuh. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis (Singh, 2004).

Berdasarkan sumber perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan buatan (sintetik) dan antioksidan alami. Beberapa contoh antioksidan sintetik yang digunakan dalam makanan yaitu butil hidroksi aniso (BHA), butil hidroksi toluene (BHT), propil galat, tert-Butylhydroquinone (TBHQ) dan tokoferol. Penelitian membuktikan bahwa antioksidan sintetik ini berbahaya bagi tubuh karena dapat bersifat karsinogenik apabila dikonsumsi dan digunakan dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan antioksidan alami yang tersedia dalam jumlah yang banyak (Pratt, 1992).

Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan berbagai jenis oksigen reaktif yang menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta menghambat peroksida lipid pada makanan. Meningkatnya minat untuk mendapatkan antioksidan alami terjadi beberapa tahun terakhir ini (Ilham Kuncahyo dan Sunardi, 2007).

(20)

3

Data dan informasi mengenai khasiat daun sirih sebagai bahan obat terdapat banyak di masyarakat. Sedangkan informasi mengenai kandungan antioksidan yang terdapat dalam daun sirih masih sedikit. Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun sirih.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini diajukan beberapa permasalahan sebagai penuntun pelaksanaan penelitian, yaitu:

1. Seberapa besar aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun sirih (Piper betle L.)

2. Bagaimana komposisi fitokimia ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun sirih (Piper betle L.)

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui aktivitas antioksidan secara in vitro dari ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun sirih (Piper betle L.) dengan parameter aktivitas superoksida dismutase (SOD) dibandingkan dengan epigalokatektin galat (EGCG).

2. Mengetahui komposisi fitokimia dari ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun sirih (Piper betle L.) secara kualitatif.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

(21)

4

1.4.2 Manfaat Praktik

Memanfaatkan ekstrak dan fraksi daun sirih sebagai bahan alami yang memiliki potensi antioksidatif.

1.5Kerangka Pemikiran

Pada metabolisme normal, tubuh menghasilkan partikel berenergi tinggi dalam jumlah kecil yang dikenal sebagai radikal bebas (Droge, 2002). Pada kadar tinggi radikal bebas dan bahan sejenisnya berbahaya bagi mahluk hidup dan merusak semua bagian pokok sel (Droge, 2002).

Untuk mengurangi reaktivitas radikal bebas diperlukan antioksidan yang dapat

menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas sehingga reaktivitasnya dapat berkurang (Ilham Kuncahyo dan Sunardi, 2007). Dalam tubuh manusia sendiri terdapat antioksidan enzimatik meliputi superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase (GSH.Px) (Dina Sofia 2005). Namun jumlahnya tidak cukup untuk menangkal radikal bebas yang berasal dari luar tubuh maupun dari hasil metabolisme tubuh sendiri. Oleh karena itu perlu tubuh manusia membutuhkan asupan antioksidan eksogen (Hernani dan Mono Raharjo, 2005).

Antioksidan eksogen yang alami dapat diperoleh dari tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan adalah daun sirih. Potensi antioksidan ini adalah karena daun sirih diketahui mengandung senyawa fenol yang mempunyai aktivitas antioksidan (Kumar et al., 2010).

1.6Hipotesis

Pada penelitian ini diajukan beberapa hipotesis sebagai berikut: 1. Ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun sirih memiliki antioksidan

(22)

5

1.7Metodologi

Penelitian menggunakan desain prospektif eksperimental sungguhan dengan Rancang Acak Lengkap (RAL) menggunakan sampel ekstrak daun sirih, fraksi heksana, fraksi butanol, fraksi etil asetat dan fraksi air dari daun sirih. Parameter yang digunakan adalah aktivitas antioksidan superoksida dismutase (SOD) dalam 5 level konsentrasi 250 μg/mL; 62,5 μg/mL; 15,63 μg/mL; 3,91 μg/mL dan 0,98 μg/mL dibandingkan dengan epigalokatekin galat (EGCG) secara in vitro.

Data dianalisis menggunakan One Way Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan Post Hoc Test metode Duncan dengan tingkat kepercayaan 95 %. Penelitian uji fitokimia ekstrak daun sirih dilakukan secara kualitatif berdasarkan metode modifikasi cara Farnsworth meliputi kandungan senyawa flavonoid, fenol, saponin, terpenoid, steroid, triterpenoid, tanin, dan alkaloid.

1.8Lokasi dan Waktu

(23)

37 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

 Ekstrak etanol daun sirih memiliki aktivitas antioksidan SOD tertinggi pada konsentrasi 250µg/ml sebesar 151,35%, lebih tinggi dibanding EGCG.

 Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan SOD lebih tinggi dibanding ekstrak, fraksi daun sirih yang lain dan EGCG pada konsentrasi 0,98µg/ml-15,63µg/ml dan 250µg/ml yaitu sebesar 31,93%-56,51% dan 179,20%.

 Ekstrak etil asetat memiliki kandungan fenol dan flavonoid yang tinggi (+++). Kandungan alkaloid yang sangat tinggi (++++) terdapat dalam fraksi butanol dan fraksi air daun sirih.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:

 Perlu penelitian lebih lanjut pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi-fraksi daun sirih menggunakan parameter aktivitas total antioksidan, total flavonoid, aktivitas pemerangkapan DPPH, H2O2, dan peroksidasi lipid.

 Perlu penelitian lebih lanjut mengenai potensi fraksi etil asetat daun sirih sebagai sumber antioksidan dengan parameter pemerangkapan radikal bebas.

(24)

38

DAFTAR PUSTAKA

Adedapo A., Jimoh F., Afolayan A.J., Masika P.J. 2008. Antioxidant activities

and phenolic contents of the methanol extracts of the stems of Acokanthera oppositifolia and Adenia gummifera. www.biomedcentral.com. December 12nd 2011

Arambewela L., Arawawala M., Rajapaksa D. 2006. Piper Betle: a potential natural antioxidant. International Journal of Food Science and Technology 41, p 10-14

Arivazhagan P., Thilakavathy T., Panneerselvam C. 2000. Antioxidant Lipoate and Tissue Antioxidants In Aged Rats. J. Nutr. Biochem. 11:122-127.2000.

Bambang Mursito, Heru Prihmantoro. 2004. Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Jakarta : Penebar Swadaya. Halaman 58-60.

Brunet-Rossinni, A. K. 2003. Reduced Free-Radical Production and Extreme Longevity in The Little Brown Bat (Myotis lucifugus) Versus two non-Flying Mammals. Department of Ecology, Evolution and Behavior, James Ford Bell Museum of Natural History, University of Minnesota, 11–20

Dinna Sofia. 2005. Antioksidan dan Radikal Bebas. http://www.chem-is-try.org. 22 Januari 2011

Droge W. 2002. Free radicals in the physiological control of cell function. Physiol

Rev.82;47-95.

Dwiyati Pujimulyani dan Agung Wazyka. 2009. Sifat Antioksidan, Sifat Kimia

dan Sifat Fisik dari Manisan Basah Kunir Putih (Curcuma mangga Val.).

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/29309167173.pdf. 3 Januari 2011 Fathilah AR, Sujata R, Norhanom AW, Adenan MI. 2010. Antiproliferative

activity of aqueous extract of Piper betle L. and Psidium guajava L. on KB and HeLa cell lines. Journal of Medicinal Plants Research 4(11):987-990 Food Lover and Health Keeper. 2010. Mengapa Kita Menua?.

http://tourfooddiary.blogspot.com/2010/03/mengapa-kita-menua.html. 13 Januari 2011

(25)

39

Hernani dan Mono Rahardjo. 2005. Tanaman Antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 8-19

Hery Winarsih. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 77-81

Huang. Dong-Jiann., Chen. Hsien-Jung., lin. Chun-Der., Lin. Yaw-Huei. 2004. Antioxidant and Antiproliferative Activities of Water Spinach (Ipomoea aquatica Forsk) Constituents. Institute of Botany, Academia Sinica, Nankang, Taipei

Ilham Kuncahyo., Sunardi. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-diphenyl-2 picrylhidrazyl (DPPH). Seminar Nasional Teknologi (SNT 2007) Hal 1-3.

I M. Oka Adi Parwata, Wiwik Susanah Rita, dan Raditya Yoga. 2009. Isolasi dan Uji Antiradikal Bebas Minyak Atsiri pada Daun Sirih (Piper betle linn) Secara Spektroskopi Ultra Violet-Tampak. Journal Kimia 3(1): 7-13

Jeng. W., Ramkissoon. A., Parman. T., Wells. P. G. 2006. Prostaglandin H Synthase-Catalyzed Bioactivation of Amphetamines to Free Radical Intermediates That Cause CNS Regional DNA Oxidation and Nerve Terminal Degeneration. Faculty of Pharmacy and Department of Pharmacology, University of Toronto, Toronto, Ontario, Canada. Page 638-650

Johnny Ria Hutapea, dkk. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 183-184

Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-Dasar Statistik: PT. Raja Grafindo PErsada. Hal. 257-262

Kumar N, Misra P, Dube A, Bhattacharya S, Dikshit M, Ranade S. 2010. Piper

betle Linn. a maligned Pan-Asiatic plant with an array of pharmacological

activities and prospects for drug discovery. Current Science. 99(7):922-932 Langseth L. 1995. Oxidant, Antioxidant, and Disease Prevention, Belgium:

International Life Science Institute press.

Mackenzie. G. G., Carrasquedo. F., Delfino. J. M., Keen. C. L., Fraga. C. G., Oteiza. P. I. 2003. Epicatechin, Catechin, and Dimeric Procyanidins Inhibit PMA-Induced NF-κB Activation at Multiple Steps in Jurkat T Cells. The FASEB Journal express article

(26)

40

Montgomery, I. 2006. The Influence of Free Radicals in Industry and Biology. Department of Chemistry, University of York.

Nagle D.G., Ferreira D., Zhou Y.D., 2006. Epigallocatechin-3 gallate (EGCG): Chemical and biomedical perspectives. Phytochemistry. 67 (2006): 1849 -1855

Niwa Y. 1997. Radikal Bebas Mengundang Maut. Tokyo; Personal careco.LTD. p: 112 –

Nova Widyaningrum., Rahma Widyaningrum. 2008. Potensi Aktivitas Ekstrak Etanol daun Dewanduru (Eugenia uniflora L.) Sebagai Agen Pengkhelat Logam Fe dan Penangkapan Malonaldehid. Surakarta

Pratt A.M. 1999. Antioxidant Status, Diet, Nutrition and Health. Washington D.C: CRC Press.

Priyanto. 2009. Toksikologi, Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian Risiko. Depok: Leskonfi (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi). Halaman 99 Ratu Safitri. 2002. Karakterisasi Sifat Antioksidan In Vitro Beberapa Senyawa

Yang Terkandung Dalam Tumbuhan Secang (Caesalpinia sappan L.).

Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.

Reynertson K.A., 2007. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituens from

Edible Myrtaceae Fruit, Dissertation. New York: The City University of New

York.

Saffari Y., Sadrzadeh S.M.H. 2003. Green Tea Metabolite EGCG Protects Membranes Against Oxidative Damage Invitro. Life Sciences. 74 (2004): 1513 – 1518

Saravanan R., Prakasam A., Ramesh B., Pugalendi K.V. 2004. Influence of Piper betle on Hepatic Marker Enzymes and Tissue Antioxidant Status in Ethanol-Treated Wistar Rats. Journal of Medicinal food 5(4): 197-204

Sentra Informasi IPTEK. 2005. Tanaman Obat Indonesia: Sirih.

http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=6. 15 September 2011 Shahidi F. 1999. Natural Antioxidants. Chemistry, Health Effects, and

Applicatins. AOCS Press. Champaign. Illionis.

(27)

41

Sidik. 1997. Antioksidan Alami Asal Tumbuhan. Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XII 26 s/d 27 Juni 1997.

Singh, R. P.,Sharad. S., Kapur. S. 2004. Free Radicals and Oxidative Stress in Neurodegenerative Diseases: Relevance of Dietary Antioxidants. Volume 5.

JIACM, 218-25

Sjamsul Arief. 2006. Radikal Bebas. www.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6l.doc. 11 Januari 2011

Stephan P. 2008. Free Radical Medical Definition.

http://breastcancer.about.com/od/cgterms/g/free_radical.htm. October 21st 2011

Subarnas A. 2001. Komponen Aktif Antioksidan Dalam Bahan Alam. Seminar Nasional dan Lokakarya. Pemahaman Konsep Radikal Bebas dan Peranan Antioksidan dalam Meningkatkan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Pusat Penelitian Kesehatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Suhr., Sung-Min., Kim. Doo-Sik. 1998. Comparison of the Apoptotic Pathways Induced by L-Amino Acid Oxidase and Hydrogen Peroxide. Department of Biochemistry, College of Science, and Bioproducts Research Center, Yonsei University, Seoul

Sudarsono, dkk. 1996. Tumbuhan Obat. Piper betle L. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada. Halaman 104-109. The ALS Society. 2000. Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS): The Diagnosis and

Treatment of this Debilitating Disease. Geriatrics and Aging. 3(9):26, 27 Valko M., Rhodes C.J., Moncol J., Izakovic M., Mazur M. 2006. Free Radicals,

Metals And Antioxidants In Oxidative Stress- Induced Cancer. Chem-Biol, 160: 1-40

Vitaminstuff. 2007. Catalase. http://www.vitaminstuff.com/qa/antioxidant-catalase-qa-index.html. October 21st2011

Wahyu Widowati., Nanik Retnaningsih. 2009. Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Biji Kacang Koro Benguk Rase (Mucuna Pruriens L). Lembaga Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

(28)

42

Wijaya A. 1998. Radikal Bebas dan Parameter Status Antioksidan Forum Diagnosticum Laboratorium Klinik Prodia. Bandung

Windono, T., Soediman, S., Yudawati, U., Ermawati, E., Srielita, A. dan Erowati, T.I., 2001, “Uji Peredam Radikal Bebas Terhadap 1,1 -Diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) dari Ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur (Vitis

vinifera L.) Probolinggo Biru dan Bali”, Artocarpus, Surabaya, 1(1),

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 1 Salatiga diperoleh data bahwa kemampuan hasil belajar mereka sudah tinggi, namun ketika diberikan soal soal literasi sains terkait

Manfaat penelitian identifikasi morfologi, molekuler dan analis filogenetik lalat buah Bactrocera bryoniae di Pulau Bali berdasarkan ITS1 dan MT-CO1 yaitu memberikan

Menurut hasil penelitian ini, bahwa dari ketiga status penguasaan lahan tersebut (pemilik, penyakap dan penyewa) menunjukkan sangat tersedia pangan yang cukup untuk

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang seks bebas yang berhubungan dengan tahapan pacaran pada mahasiswa

[r]

Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi, dalam validitas ini yang dicari adalah apakah masing-masing aitem dalam tes layak untuk mengungkap

Ditinjau dari hasil yang diperoleh pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa dari aspek: (1) pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; (2) moti- vasi guru terhadap

Emulgel yang mengandung ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) selanjutnya dilakukan evaluasi yang meliputi uji organoleptik, pengukuran