• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Gangguan Kecemasan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Gangguan Kecemasan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2008."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN GANGGUAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ANGKATAN 2008

Yeli Erna Fratiwi, 2010; Pembimbing : dr. Jan Piter T Sihombing, Sp.KJ., M.Kes. Kecemasan adalah perasaan sangat tidak nyaman, berupa ketidakpastian tentang sesuatu yang belum terjadi, diikuti oleh adanya sensasi tubuh. Perubahan kurikulum pendidikan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha mulai angkatan 2006 menjadi salah satu faktor resiko terjadinya gangguan kecemasan.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat dan faktor pencetus kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008.

Penelitian menggunakan metode desktiptif observasional melalui survei dan wawancara. Sebanyak 100 orang mahasiswa diwawancarai menggunakan Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) juga diberikan kuisioner. Data yang diolah adalah tingkat kecemasan dan faktor penyebab gangguan kecemasan, dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian dari kuisioner didapatkan nilai tinggi pada faktor keluarga dan faktor individu. Didapatkan juga hasil HARS yaitu, mahasiswa tanpa kecemasan 40%, kecemasan ringan 34%, kecemasan sedang 20%, kecemasan berat 4%, dan mahasiswa dengan kecemasan berat sekali sebanyak 2%.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 cukup tinggi dengan faktor yang mungkin menyebabkan kecemasan adalah faktor keluarga dan faktor individu.

(2)

ABSTRACT

ILLUSTRATION OF ANXIETY DISORDER IN MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY FACULTY OF MEDICINE STUDENTS CLASS OF 2008

Yeli Erna Fratiwi, 2010; Tutor : dr. Jan Pieter T. Sihombing, Sp.KJ., M.Kes. Anxiety was an uncomfortably feeling. It took form of an uncertainty of circumstances that had not happen, followed by physical sensation. The change of curriculum to the Maranatha Christian University Faculty of Medicine student class of 2006 became the risk factor for anxiety disorder.

The purpose of this research was to understand the stage and factors that trigger anxiety in Maranatha Christian University Faculty of Medicine student class of 2008.

This research was description observational method with the data taken from survey and interview. One hundred students were interviewed using Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS), and questionnaire. The data that was measured the stage of anxiety and factors triggering anxiety disorders, with univariate analysis.

The result showed high value to the parental factor and individual factor. HARS test also showed there were students without anxiety for (40%), students with mild anxiety for (34%), students with moderate anxiety for (20%), and students with severe anxiety for (4%), and student with very severe anxiety disorder for (2%).

The conclusion of this research was the value of anxiety disorder in Maranatha Christian University Faculty of Medicine student class of 2008 was moderately high with the factors that caused it were parental factor and individual factor.

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Metodologi ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kecemasan (Anxiety) ... 6

2.2 Penyebab Kecemasan ... 7

2.2.1 Teori Psikologis ... 7

2.2.1.1 Kecemasan Sebagai Konflik yang Tidak Disadari ... 7

2.2.1.2 Kecemasan Sebagai Respon yang Dipelajari ... 8

2.2.1.3 Kecemasan Sebagai Akibat Kurangnya Kendali ... 9

2.2.1.4 Teori Eksistensial... 9

2.2.2 Teori Biologis... 9

2.2.2.1 Sistem Saraf Otonom ... 9

2.2.2.2 Neurotransmiter... 10

2.3.1.3 Korteks Prefrontal... 15

(4)

2.4 Kriteria Diagnosis Gangguan Kecemasan Secara Umum ... 19

2.5 Klasifikasi Kecemasan ... 20

2.5.1 Menurut Spielberger ... 20

2.5.2 Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV (DSM-IV) ... 20

2.5.2.1 Gangguan Kecemasan karena Kondisi Medis Umum ... 20

2.5.2.2 Gangguan Kecemasan Akibat Zat ... 22

2.5.2.3 Gangguan Kecemasan yang Tidak Ditentukan ... 23

2.5.2.4 Gangguan Panik dan Agorafobia ... 24

2.5.2.4.1 Gangguan Panik ... 24

2.5.2.4.2 Agorafobia... 25

2.5.2.5 Gangguan Obsesif-Kompulsif ... 26

2.5.2.6 Fobia Spesifik dan Fobia Sosial ... 29

2.5.2.6.1 Fobia Spesifik... 29

2.5.2.6.2 Fobia Sosial ... 32

2.5.2.7 Gangguan Stres Paskatrauma dan Gangguan Stres Akut ... 34

2.5.2.8 Gangguan Kecemasan Umum ... 39

2.6 Psikologi Perkembangan Masa Dewasa Dini ... 40

2.6.1 Tugas-Tugas Prekembangan ... 41

2.6.2 Struktur Kehidupan Dewasa Muda ... 42

2.7 Kurikulum Berbasis Kompetensi ... 43

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 46

3.2 Subyek Penelitian ... 46

3.3 Instrumen Penelitian... 46

3.4 Pengumpulan Data ... 46

3.5 Tahapan Wawancara ... 47

3.6 Analisis Data ... 47

3.7 Teknik Penyajian dan Pengolahan Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.1.1 Data Umum Responden ... 48

4.1.1.1Jenis Kelamin Responden ... 48

4.1.1.2Umur Responden ... 49

4.1.1.3 Asal Daerah Responden ... 50

4.1.2 Tingkat Kecemasan Responden ... 51

4.1.3 Kuisioner ... 52

4.1.3.1 Distribusi responden yang menyatakan anak tertua ... 52

4.1.3.2 Distribusi respoden yang menyatakan anak tunggal ... 53

(5)

4.1.3.6 Distribusi responden yang merasa nyaman berada ditengah- tengah keluarganya ... 55 4.1.3.7 Distribusi responden yang sejak kecilnya terlalu dilindungi oleh orang tuanya ... 55 4.1.3.8 Distribusi responden yang orang tuanya memiliki harapan yang tinggi terhadap responden ... 56 4.1.3.9 Distribusi responden yang keluarganya selalu menuntut segala sesuatu yang tidak disukainya ... 56 4.1.3.10 Distribusi responden yang selalu mengerjakan sesuau

secara sistematis dan menuntut hasil yang sempurna ... 57 4.1.3.11 Distribusi responden yang selalu bergantung pada

orang lain... 57 4.1.3.12 Distribusi responden yang merasa kurang percaya diri ... 58 4.1.3.13 Distribusi responden yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya pada orang lain ... 58 4.1.3.14 Distribusi responden yang merasa semua perasaan buruk berada di luar kendali ... 59 4.1.3.l5 Ditribusi responden yang di masa lalunya mengalami

peristiwa buruk dan tidak bisa dilupakan ... 59 4.1.3.16 Distribusi responden yang merasa terancam oleh seseorang atau sekelompok orang ... 60 4.1.3.17 Distribusi responden yang masuk Fakultas Kedokteran

bukan atas kehendak sendiri ... 60 4.1.3.18 Distribusi responden yang merasa tidak diterima di

lingkungan kampus ... 61 4.1.3.19 Distribusi responden yang tidak suka berada lama di lingkungan kampus ... 61 4.1.3.20 Distribusi responden yang merasa tidak disukai oleh teman- temannya ... 62 4.1.3.21 Distribusi responden yang merasa kesulitan memahami materi-materi perkuliahan ... 62 4.1.3.22 Distribusi responden yang merasa waktu yang diperlukan

untuk belajar kurang ... 63 4.1.3.23 Distribusi responden yang mengalami kesulitan untuk

mengutarakan pendapat saat diskusi ... 63 4.1.3.24 Distribusi responden yang selalu belajar sampai larut

malam pada saat ujian ... 64 4.1.3.25 Distribusi responden yang sering menggunakan

amphetamin, kokain, marijuana, dan obat terlarang lainnya 64 4.1.3.26 Distribusi responden yang sering minum minuman

beralkohol... 65 4.1.3.27 Distribusi responden yang sering minum kopi ... 65 4.1.3.28 Distribusi responden yang selalu berolah raga setiap

(6)

4.1.3.30 Distribusi responden yang selalu menunda

pekerjaan penting ... 67

4.2 Pembahasan ... 67

4.2.1 Data umum Responden ... 67

4.2.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 67

4.2.1.2 Umur Responden... 67

4.2.1.3 Asal Daerah Responden ... 68

4.2.2 Tingkat Kecemasan Responden ... 68

4.2.3 Kuisioner ... 69

4.2.3.1 Distribusi responden yang menyatakan anak tertua ... 69

4.2.3.2 Distribusi respoden yang menyatakan anak tunggal ... 69

4.2.3.3 Distribusi responden yang salah satu atau kedua orang tuanya telah meninggal ... 70

4.2.3.4 Distribusi responden yang orang tuanya sudan bercerai ... 70

4.2.3.5 Distribusi responden yang salah satu keluarga (kakak, adik, sanak saudara) telah meninggal... ... 70

4.2.3.6 Distribusi responden yang merasa nyaman berada ditengah- tengah keluarganya ... 71

4.2.3.7 Distribusi responden yang sejak kecilnya terlalu dilindungi oleh orang tuanya ... 71

4.2.3.8 Distribusi responden yang orang tuanya memiliki harapan yang tinggi terhadap responden ... 71

4.2.3.9 Distribusi responden yang keluarganya selalu menuntut segala sesuatu yang tidak disukainya ... 72

4.1.3.10 Distribusi responden yang selalu mengerjakan sesuau secara sistematis dan menuntut hasil yang sempurna ... 72

4.2.3.11 Distribusi responden yang selalu bergantung pada orang lain... 73

4.2.3.12 Distribusi responden yang merasa kurang percaya diri ... 73

4.2.3.13 Distribusi responden yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya pada orang lain ... 74

4.2.3.14 Distribusi responden yang merasa semua perasaan buruk berada di luar kendali ... 74

4.2.3.l5 Ditribusi responden yang di masa lalunya mengalami peristiwa buruk dan tidak bisa dilupakan ... 74

4.2.3.16 Distribusi responden yang merasa terancam oleh seseorang atau sekelompok orang ... 75

4.2.3.17 Distribusi responden yang masuk Fakultas Kedokteran bukan atas kehendak sendiri ... 75

4.2.3.18 Distribusi responden yang merasa tidak diterima di lingkungan kampus ... 75

(7)

4.2.3.21 Distribusi responden yang merasa kesulitan memahami

materi-materi perkuliahan ... 77

4.2.3.22 Distribusi responden yang merasa waktu yang diperlukan untuk belajar kurang ... 77

4.2.3.23 Distribusi responden yang mengalami kesulitan untuk mengutarakan pendapat saat diskusi ... 77

4.2.3.24 Dtribusi responden yang selalu belajar sampai larut malam pada saat ujian ... 78

4.2.3.25 Distribusi responden yang sering menggunakan amphetamin, kokain, marijuana, dan obat terlarang lainnya ... 78

4.2.3.26 Distribusi responden yang sering minum minuman beralkohol... 79

4.2.3.27 Distribusi responden yang sering minum kopi ... 79

4.2.3.28 Distribusi responden yang selalu berolah raga setiap minggu ... 80

4.2.3.29 Distribusi responden yang selalu menghindar dari masalah... 80

4.2.3.30 Distribusi responden yang selalu menunda pekerjaan penting ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 86

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. GABA reseptor menunjukkan obat-obat lain yang dapat mengubah dan meningkatkan efek inhibisi dari reseptor tersebut ... 11 Gambar 2.2. Regio yang penting pada otak yang berkaitan dengan kecemasan ... 13 Gambar 2.3. Menunjukkan letak amigdala di otak ... 13 Gambar 2.4. Menunjukkan dua jalur yang dirangsang secara emosi, informasi

sensoris dikirim ke amigdala setelah memasuki otak melalui talamus HPA, hypothalamic–pituitary–adrenal ... 14 Gambar 2.5. Gangguan kecemasan dan disregulasi mungkin dihasilkan karena

terlalu banyak aktivitas di amigdala dan tidak cukup aktivitas di

korteks prefrontal ... 15 Gambar 2.6. A: Subjek menunjukkan gambaran wajah ketakutan dan bahagia saat diperiksa functional magnetic resonance imaging (fMRI). Pasien menunjukkan peningkatan aktivitas di amigdala (B) and penurunan aktivitas pada korteks prefrontal (PFC) (C) dibandingkan dengan kontrol Aktivitas pada PFC dan amigdala (D) memiliki korelasi

terbalik pada pasien yang mengalami trauma ... 16 Gambar 2.7. Resiko perkembangan gangguan stres paskatrauma (PTSD) sangat tinggi pada individu dengan hipokampus yang kecil dan terpapar oleh

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Glosari fobia spesifik ... 30 Tabel 4.1 Distribusi responden yang menyatakan anak tertua ... 52 Tabel 4.2 Distribusi respoden yang menyatakan anak tunggal ... 53 Tabel 4.3 Distribusi responden yang salah satu atau kedua orang

tuanya telah meninggal... 53 Tabel 4.4 Distribusi responden yang orang tuanya sudan bercerai ... 54 Tabel 4.5 Distribusi responden yang salah satu keluarga (kakak, adik, sanak -

saudara) telah meninggal ... 54 Tabel 4.6 Distribusi responden yang merasa nyaman berada ditengah-tengah

keluarganya ... 55 Tabel 4.7 Distribusi responden yang sejak kecilnya terlalu dilindungi

oleh orang tuanya ... 55 Tabel 4.8 Distribusi responden yang orang tuanya memiliki harapan

yang tinggi terhadap responden... 56 Tabel 4.9 Distribusi responden yang keluarganya selalu menuntut

segala sesuatu yang tidak disukainya ... 56 Tabel 4.10 Distribusi responden yang selalu mengerjakan sesuau

secara sistematis dan menuntut hasil yang sempurna ... 57 Tabel 4.11 Distribusi responden yang selalu bergantung pada orang lain ... 57 Tabel 4.12 Distribusi responden yang merasa kurang percaya diri ... 58 Tabel 4.13 Distribusi responden yang tidak dapat mengekspresikan

perasaannya pada orang lain ... 58 Tabel 4.14 Distribusi responden yang merasa semua perasaan buruk berada

di luar kendali ... 59 Tabel 4.15 Ditribusi responden yang di masa lalunya mengalami peristiwa

buruk dan tidak bisa dilupakan... 59 Tabel 4.16 Distribusi responden yang merasa terancam oleh seseorang atau

sekelompok orang ... 60 Tabel 4.17 Distribusi responden yang masuk Fakultas Kedokteran bukan atas

kehendak sendiri... 60 Tabel 4.18 Distribusi responden yang merasa tidak diterima di

lingkungan kampus ... 61 Tabel 4.19 Distribusi responden yang tidak suka berada lama di

lingkungan kampus ... 61 Tabel 4.20 Distribusi responden yang merasa tidak disukai oleh teman-

temannya ... 62 Tabel 4.21 Distribusi responden yang merasa kesulitan memahami

materi-materi perkuliahan ... 62 Tabel 4.22 Distribusi responden yang merasa waktu yang diperlukan untuk

belajar kurang ... 63 Tabel 4.23 Distribusi responden yang mengalami kesulitan untuk

(10)

Tabel 4.24 Distribusi responden yang selalu belajar sampai larut malam pada

saat ujian... 64

Tabel 4.25 Distribusi responden yang sering menggunakan amphetamin, kokain, marijuana, dan obat terlarang lainnya ... 64

Tabel 4.26 Distribusi responden yang sering minum minuman beralkohol... 65

Tabel 4.27 Distribusi responden yang sering minum kopi ... 65

Tabel 4.28 Distribusi responden yang selalu berolah raga setiap minggu ... 66

Tabel 4.29 Distribusi responden yang selalu menghindar dari masalah ... 66

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Distribusi Jenis Kelamin ... 48

Grafik 4.2 Persentase Jenis kelamin ... 49

Grafik 4.3 Distribusi Usia Responden ... 49

Grafik 4.4 Persentase Usia Responden ... 50

Grafik 4.5 Distribusi Asal Daerah Responden ... 50

Grafik 4.6 Persentase Asal Daerah Responden ... 51

Grafik 4.7 Tingkat Kecemasan Responden ... 51

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS)

HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Nomor Responden :

Nama Responden :

Tanggal Pemeriksaan :

Skor : 0 = tidak ada

1 = ringan 2 = sedang 3 = berat 4 = berat sekali

Total Skor : kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

(14)

No Pertanyaan 0 1 2 3 4 1 Perasaan Ansietas

- Cemas - Firasat Buruk

- Takut Akan Pikiran Sendiri - Mudah Tersinggung

2 Ketegangan

- Merasa Tegang - Lesu

- Tak Bisa Istirahat Tenang - Mudah Terkejut

- Pada Keramaian Lalu Lintas - Pada Kerumunan Orang Banyak 4 Gangguan Tidur

- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi - Sedih

- Bangun Dini Hari

- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari 7 Gejala Somatik (Otot)

- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot - Kaku

(15)

8 Gejala Somatik (Sensorik) - Tinitus

- Penglihatan Kabur - Muka Merah atau Pucat - Merasa Lemah

- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan - Detak Jantung Menghilang (Berhenti

Sekejap) 10 Gejala Respiratori

- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada - Perasaan Tercekik

- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan - Perasaan Terbakar di Perut

- Rasa Penuh atau Kembung - Mual

- Muntah

- Buang Air Besar Lembek - Kehilangan Berat Badan

- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi) 12 Gejala Urogenital

- Sering Buang Air Kecil

(16)

14 Tingkah Laku Pada Wawancara - Gelisah

- Tidak Tenang - Jari Gemetar - Kerut Kening - Muka Tegang

- Tonus Otot Meningkat - Napas Pendek dan Cepat - Muka Merah

(17)

Lampiran 2. Kuosioner

3. Salah satu atau kedua orang tua saya telah meninggal 4. Orang tua saya sudah bercerai

5. Salah satu anggota keluarga saya telah meninggal (kakak, adik, sanak saudara)

6. Saya merasa nyaman berada di tengah-tengah keluarga saya

7. Sejak kecil saya terlalu dilindungi (over protected) oleh orang tua saya

8. Orang tua memiliki harapan yang tinggi terhadap saya 9. Keluarga selalu menuntut segala sesuatu yang sebenarnya

tidak saya sukai

10. Dalam mengerjakan sesuatu saya harus mengerjakan secara sistematis dan hasilnya harus sempurna

11. Saya perlu bergantung pada orang lain yang lebih kuat 12. Saya merasa kurang percaya diri

13. Saya tidak dapat mengekspresikan perasaan saya kepada orang lain

14. Semua perasaan buruk berada diluar kendali saya

15. Di masa lalu saya mengalami peristiwa buruk yang tidak bisa saya lupakan

16. Saya merasa terancam oleh seseorang atau sekelompok orang akhir–akhir ini

17. Masuk fakultas kedokteran bukan atas kehendak saya sendiri

18. Saya merasa tidak diterima di lingkungan tempat saya belajar (kampus)

19. Saya tidak suka berada lama di lingkungan kampus 20. Saya merasa tidak disukai oleh teman – teman saya

21. Saya merasa kesulitan memahami materi–materi perkuliahan

22. Saya merasa waktu yang diperlukan oleh saya untuk mengulang pelajaran (belajar) kurang

23. Saya mengalami kesulitan untuk mengutarakan pendapat saya saat berdiskusi

(18)

25. Saya sering menggunakan amphetamin, kokain, marijuana dan obat – obat terlarang lainnya

26. Saya sering meminum minuman beralkohol 27. Saya sering meminum kopi

28. Saya selalu berolahraga setiap minggu

29. Saya selalu menghindar dari masalah yang menimpa saya 30. Saya selalu menunda-nunda pekerjaan yang penting untuk

(19)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yeli Erna Fratiwi

NRP : 0410065

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 30 Juli 1985

Alamat : Jl. Cibogo Bawah no.26ª Pasteur-Bandung 40164

Jl. Raya Cikajang no.87 Cikajang-Garut 44171

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :

TK Tambatan Hati Garut, tahun 1990-1991 SDN Cikajang II Garut, tahun 1991-1997 SLTPN 1 Garut, tahun 1997 - 2000

SMUN 1 Tarogong Garut, tahun 2000 - 2003

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti pernah merasa cemas, misalnya perasaan berdebar-debar sebelum menghadapi ujian, merasa sakit perut saat menghadapi kelulusan, gelisah saat menghadapi suatu masalah. Kecemasan dapat muncul sebagai suatu respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh setiap mahluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik. Kecemasan pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Kecemasan dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk memelihara keseimbangan diri dan melindungi diri (Suliswati, 2005).

Kecemasan merupakan suatu bentuk reaksi emosi dasar yang umum dirasakan oleh setiap orang yang sedang dihadapkan pada suatu situasi yang dianggap mengancam dirinya (Vivi, 2001).

(21)

suatu masa yang cukup rentan untuk mengalami gangguan secara psikologis, termasuk di antaranya gangguan kecemasan.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 merupakan suatu kelompok mahasiswa, di mana selain memiliki faktor resiko terhadap terjadinya gangguan kejiwaan seperti mahasiswa umum lainnya, juga memiliki faktor resiko tambahan yang berkaitan dengan perubahan sistem belajar-mengajar di kampus yang dikenal dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Secara umum penulis akan mengelompokkan faktor yang mungkin menyebabkan kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008, yaitu faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor individu.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Berapa banyak jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 yang mengalami gangguan kecemasan ? 2. Apa saja faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab timbulnya

kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 ?

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

(22)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui jumlah dan persentase mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 yang mengalami gangguan kecemasan.

2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Penelitian ini diharapkan akan menambah referensi dan bahan literatur mengenai gambaran gangguan kecemasan khususnya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990).

Gangguan kecemasan terjadi pada suatu individu dapat dikarenakan satu atau beberapa faktor. Faktor–faktor ini dapat berupa faktor endogen ataupun eksogen. Faktor endogen adalah faktor yang berasal dari individu tersebut sendiri. Faktor eksogen terbagi menjadi 2 yaitu : faktor keluarga dan faktor lingkungan.

(23)

terhadap sistem ini, apabila pada jenjang sekolah menengah umum (SMU) masih menjalani pendidikan dengan sistem konvensional, juga ditambah sistem belajar yang masih baru yang mana berbeda juga dengan angkatan-angkatan sebelumnya yang masih menggunakan sistem SKS (Satuan Kredit Semester).

Biaya pendidikan untuk memasuki Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha sejak diberlakukannya sistem KBK ini terbilang cukup mahal. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 merupakan individu–individu dengan status ekonomi menengah atas. Apabila mahasiswa dalam kehidupan sehari-harinya terbiasa dengan kehidupan yang serba ada dan serba praktis serta tidak mampu untuk hidup lebih mandiri maka hal ini pun bisa menjadi faktor untuk timbulnya gangguan kecemasan.

Faktor lainnya yaitu adanya tekanan dari satu pihak atau lebih di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang berbeda pendapat tentang perbedaan sistem belajar antara sistem KBK dan SKS yang dapat menimbulkan tekanan sosial pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008. Hal ini yang kemudian dapat mempengaruhi psikologis mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Tingkat gangguan dan gejala kecemasan pada mahasiswa kemudian dapat diukur menggunakan skala yang dikembangkan oleh Max Hamilton pada tahun 1959. Hamilton Rating Scale for Anxiety mempunyai 14 poin untuk mengukur tingkat dan gejala kecemasan secara keseluruhan, kecemasan psikis, dan kecemasan somatis.

Masing – masing poin pada Hamilton Rating Scale for Anxiety memiliki beberapa keterangan yg mewakili gejala dan tingkat kecemasan tertentu. Pengukuran tingkat kecemasan dibagi menjadi 5 tingkat dan hasil tingkat kecemasan juga dibagi menjadi 5 tingkat kecemasan mulai dari tidak adanya kecemasan sampai dengan tingkat kecemasan berat sekali.

(24)

0 = tidak ada kurang dari 14 = tidak ada kecemasan

1 = ringan 14 – 20 = kecemasan ringan

2 = sedang 21 – 27 = kecemasan sedang

3 = berat 28 – 41 = kecemasan berat

4 = berat sekali 42 – 56 = kecemasan berat sekali

1.6 Metodologi

1. Metode penelitian : Deskriptif observasional. 2. Teknik pengambilan data : Survei dan wawancara.

3. Instrumen penelitian : Hamilton rating scale for anxiety (HARS), dan Kuesioner.

4. Responden : Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapatkan beberapa informasi tentang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008, sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2008 didapatkan angka kecemasan yang cukup tinggi, dengan distribusi berdasarkan Hamilton rating scale for anxiety (HARS) sebagai berikut : mahasiswa tanpa ada kecemasan sebanyak 40 orang (40%), mahasiswa dengan kecemasan ringan sebanyak 34 orang (34%), mahasiswa dengan kecemasan sedang sebanyak 20 orang (20%), mahasiswa dengan kecemasan berat sebanyak 4 orang (4%), dan mahasiswa dengan kecemasan sangat berat sebanyak 2 orang (2%).

(26)

5.2 Saran

Penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai kondisi kejiwaan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Ditinjau dari tingginya gangguan kecemasan pada penelitian ini, maka penulis pun menyarankan agar pihak Universitas Kristen Maranatha mengadakan evaluasi dan upaya pendampingan psikiatri bagi mahasiswanya selama menempuh jenjang pendidikan.

Perlunya kerja sama aktif antara pihak keluarga dengan pihak Universitas Kristen Maranatha dalam mengawasi kondisi kejiwaan putranya, supaya kondisi kejiwaan mahasiswa tersebut dapat selalu dipantau dan diarahkan ke arah yang positif sehingga dapat mengatasi segala tekanan dengan baik dan tidak terjebak dalam gangguan kecemasan yang dapat menghalangi mahasiswa untuk berprestasi.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Aal. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. http://www.ditpertais.net/ swara/ warta17-03.asp. February 12th, 2009

Audith M Turmudhi. 2004. Kecemasan Menghadapi Ujian Sekolah.

http://dosen.amikom.ac.id/downloads/artikel/KECEMASAN%20MENGHAD API%20UJIAN%20SEKOLAH.doc. May 2nd, 2009.

Andra. 2006. Ubah Kurikulum, Tambah Investasi.

http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news_print.asp?IDNews=289. January 24th, 2009

Anonim. 2007. Anxiety Network Australia. http://www.anxietynetwork.com.au/. Januari 24th, 2009.

Atkinson, Hilgard, 1996. Pengantar Psikologi. Erlangga. Jakarta.

Ayub Sani Ibrahim, H., Prof., dr., SpKJ, 2002. Menyiasati Gangguan Cemas. http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=902&tbl=artikel. January 24th, 2010.

Carla R Machira. 2007. Gangguan Anxietas dan Depresi Sebagai Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler dan Penatalaksanaannya di Pelayanan Primer. http://2007clinicalupdates.com/pdf/04.pdf. November 6th, 2009.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Grasindo, Jakarta P 105-121.

Dorland, Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. EGC, Jakarta. P 133.

Eka R Purboningsih. 2004. Hubungan Antara Orientasi Locus of Control dengan Tingkat Kecemasan. Jurnal Psikologi, 14 (2): 38-52.

(28)

H.M. Faisal Idrus, 2006. Anxietas dan Hipertensi.

http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/medhas/AA-3%20CEMAS%28FaisalIdrus%29ok.pdf. January 23rd, 2010.

Hall, Lindzey,1993. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik. Kanisius. Yogyakarta.

Harlock, 1980. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Hidup. Erlangga. Jakarta.

Higgins, Edmund S., Mark S. George. 2007. Anxiety. In : The Neuroscience of Clinical Psychiatry. 1st ed.Baltimore: Lippincot Williams & Wilkins. p. 239-249.

Ika Sari Dewi. 2006. Kesiapan Menikah Pada Wanita Dewasa Awal Yang Bekerja. http://library.usu.ac.id/download/fk/06011229.pdf. February 14th

, 2009.

Josetta Maria R. T.,dra., 2003. Cemas Normal atau Tidak Normal.

http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-josetta.pdf. January 22nd. 2010.

Kaplan, Sadock dan Grebb, 1997. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri Jilid Kedua. Bina Rupa Aksara. Jakarta. p 1-90

Leahy, Robert L., Lata K. McGinn, Fredric N. Busch, Barbara L. Milrod.2005. Anxiety Disorders. In : Glen O. Gabbard, Judith S. Beck, Jeremy Holmes eds. Oxford Textbook of Psychotherapy. 1st Ed. New York : Oxford University Press. p. 137-157.

Moh.Syauki, H.,dr.,SpKJ., 2003. Gangguan Anxietas, Somatoform dan dissosiatif. http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/medhas/03_neuropsy chiatric_system _ANXIETAS_DR_HMS.pdf. January 23rd, 2010.

Nurmiati Amir, 2007. Diagnosis dan Penggunaan Psikofarmaka pada Fobia Sosial.

(29)

Prawirohusodo. 1988. Teori Kecemasan.

http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/teori-kecemasan.html. November 12 th, 2009.

Suliswati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta. p 108

Semple, David, Smyth, et al. eds., 2005. Anxiety and Stress-Related Disorders. In: Oxford Handbook of Psychiatry. Ist ed. New York : Oxford University Press. p. 338-355.

Trismiati. 2004. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Pria dan Wanita Akseptor Kontrasepsi Mantap Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_trismiati.pdf. May 5th, 2009.

Vivi Noviyanti. 2001. Hubungan Antara Derajat Kecemasan dengan Derajat Eksplorasi dan Komitmen Dalam Bidang Pekerjaan Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2000 Universitas Kristen Maranatha. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Wang Muba. 2009. Pengertian Kecemasan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan di laboratorium dimana peneliti mengambil sampel apus tenggorok dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2U12

Simpulan penelitian gambaran dysmenorrhea pada mahasiswi fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha tahun 2013 sebesar 83,53 persen, dengan derajat nyeri

Dari hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa 23 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha angkatan 2005 kurang mempunyai kekebalan

Dari hasil yang didapatkan disimpulkan bahwa 30 orang (100%) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang merupakan perokok aktif kurang

Pemberian seduhan teh oolong dapat menurunkan kadar trigliserida darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dari penelitian melalui survei dengan kuisioner didapatkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mungkin menyebabkan gangguan kecemasan adalah faktor keluarga yang

Dari penelitian melalui survei dengan kuisioner didapatkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mungkin menyebabkan gangguan kecemasan adalah faktor keluarga yang

Hasil penelitian dari kuisioner didapatkan nilai tinggi pada faktor orang tua yang menyimpan harapan yang besar pada putranya sebanyak 79 orang (87,78%), faktor