i LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : SABA
KECAMATAN : BLAHBATUH
KABUPATEN/KOTA : GIANYAR
NAMA MAHASISWA : EDO RELUNG ANANTHA
FAK/PS : HUKUM/ILMU HUKUM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Edo Relung Anantha
No. Mahasiswa : 1303005072
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.
Saba, 24 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
(Ida Ayu Alit Widhiartini, Apt. M.Si )
Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Saba
(I Gusti Ngurah Mahendradinata, S.H.) DPL KKN PPM Unud Desa Saba
(Ir. Ni Luh Made Pradnyawathi, M.P.)
NIP.196404301992032001
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur saya selaku penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan yang berlokasi di Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Program Keluarga Dampingan ini merupakan salah satu program wajib dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak bimbingan, kritik, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Rekan-rekan mahasiswa KKN Desa Saba atas dukungan dan kerjasamanya selama kegiatan KKN ini berlangsung
Bapak, I Gusti Ngurah Mahendradinata, SH. selaku Perbekel Desa Saba atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung Bapak I Made Uripyasa sebagai Kepala Dusun Banjar Sema atas
bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung Kepala Dusun Banjar se-Desa Saba
Seka Teruna Teruni Banjar se-Desa Saba atas dukungan dan informasinya kepada penulis
Ir. Ni Luh Made Pradnyawati, M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini
Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Saba, 24 Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5
2.1 Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Prioritas Masalah ... 6
BAB III. USULAN PEMECAHAN MASALAH ... 7
3.1 Program ... 7
3.2 Jadwal Kegiatan ... 9
BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 13
4.1. Jenis Kegiatan ... 13
4.2. Hasil ... 13
4.3. Kendala ... 13
BAB V. PENUTUP ... 14
5.1 Kesimpulan ... 14
5.2 Rekomendasi... 14
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan realisasi dari penegasan loyalitas dan solidaritas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) untuk mewujudkan visi dan misi UNUD dalam bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap – tiap desa yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari program KKN-PPM secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki tiap daerah yang menjadi sasaran KKN PPM.
Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu adanya program Keluarga Dampingan. Program Keluarga Dampingan adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori keluarga RTM (Rumah Tangga Miskin) yang tersebar di setiap dusun yang ada di desa Saba. Pada periode KKN PPM ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang berada di Desa Saba tepatnya berlokasi di Banjar Sema, yang bernama Ibu
Ni Ketut Rende dengan rekomendasi dari Kepala Desa Saba, Bapak I Gusti Ngurah Mahendradinata, SH . .
Keluarga Ibu Ni Ketut Rende merupakan sebuah keluarga kecil dengan 6 orang anggota keluarga. Keluarga yang dikepala keluargai oleh Ibu Ni Ketut Rende ini merupakan keluarga yang sangat sederhana dan memiliki kekurangan finansial dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dikarenakan karena Ibu Ni Ketut Rende yang sudah ditinggal cerai mati oleh suaminya dan anak-anaknya yang sudah pergi menikah serta keterbatasan prasarana fisik penunjang rumah yang memadai. Kini Ibu Ni Ketut Rende hanya tinggal berdua dengan anak pertamanya saja.
Dibawah ini adalah identitas seluruh anggota keluarga Ibu Ni Ketut Rende :
Lahan yang ditempati Keluarga Ibu Ni Ketut Rende saat ini milik sendiri dengan luas ± 3 are. Satu pekarangan ditempati oleh 2 KK. Rumah yang ditempati oleh Keluarga Ibu Ni Ketut Rende ini bangunannya terdiri atas 2 Rumah yang terdiri atas Rumah Ibu Ni Ketut Rende dan saudari iparnya. Rumah Ibu Ni Ketut Rende terdiri atas 2 bangunan kecil dan sederhana. Bangunan pertama terdiri atas 2 kamar tidur dan bangunan kedua digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang perlengkapan untuk “mejaitan” sehari-hari, lalu terdapat 1 dapur kecil diluar bangunan serta 1 tempat MCK.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga dan Sumber Penghasilan
Jika dilihat keluarga Ibu Ni Ketut Rende ini tergolong kedalam keluarga ekonomi rendah ditinjau dari pekerjaan dan pendapatan keluarga. Penghasilan keluarga Ibu Ni Ketut Rende yang bekerja sebagai penjual canang dan buruh paras hanya Rp.20.000/hari (20.000x30 hari = 600.000) serta yang dibantu oleh penghasilan dari sang anak I Wayan Janji dalam sebulannya hanya 250.000 yang jika ditotal menjadi Rp.850.000,- / bulannya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tergolong kedalam keluarga yang hanya
memfokuskan dalam memenuhi kebutuhannya hanya pada kebutuhan pokok sehari-hari, seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian, keperluan banjar adat dan biaya listrik.
a. Kebutuhan Sehari – Hari
4 sebanyak Rp.60.000/bulan. Jadi biaya untuk kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga Ibu Ni Ketut Rende adalah sebesar ± Rp.820.000,-/ bulannya.
b. Kesehatan
Pengeluaran Ibu Ni Ketut Rende di bidang kesehatan adalah suatu hal yang bersifat tidak terduga, misalnya ada anggota keluarga yang sakit dan memerlukan biaya yang tidak terduga. Jadi, untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi pengeluarannya. Untuk biaya kesehatan Keluarga Ibu Ni Ketut Rende menganggarkan secara khusus ± Rp.50.000/bulannya karena belum memiliki kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara)
c. Keagamaan
Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan, Keluarga Ibu Ni Ketut Rende membuat banten/sesajen sendiri untuk keperluan persembahyangan yang hanya dilakukan pada hari-hari khusus misalnya Rahina Purnama dan Tilem. Sedangkan keperluan banten untuk hari raya besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan tidak dapat dianggarkan secara khusus karena Keluarga Ibu Ni Ketut Rende jarang menggunakan sesajen/banten yang mewah dan mahal untuk persembahan, dan cenderung menggunakan apa yang mereka miliki dan yang mereka mampu untuk persembahkan.
d. Kegiatan Sosial
Di Bali memang memiliki ikatan sosial antar masyarakat dan banjar/desa yang sangat erat, begitu pula dengan Keluarga Ibu Ni Ketut Rende. Apabila ada upacara agama / kegiatan sosial yang terkait pura, desa ataupun banjar, keluarga Ibu Ni Ketut Rende biasanya menyisihkan uang sebesar Rp.20.000 dan membawa beras 2 kg, gula 1 kg, kopi 1kg. Dan Keluarga Ibu Ni Ketut Rende harus membayar iuran banjar sebesar Rp.30.000/bulan.
e. Total Pengeluaran
Untuk pengeluaran sebulannya diperkirakan Ibu Ni Ketut Rende mengeluarkan biaya sebesar Rp.920.000,/bulannya. Dengan rincian pengeluaran Ibu Ni Ketut Rende sebagai berikut :
1. Beras Raskin 15kg = Rp. 30.000/bulan
3. Peralatan membuat canang = Rp.100.000/bulan 4. Pakan Ayam = Rp.30.000/bulan
5. Air + listrik = Rp.60.000/bulan 6. Kesehatan = Rp.50.000/bulan
5 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan Ibu Ni Ketut Rende diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode wawancara secara langsung dengan melakukan percakapan dengan Ibu Ni Ketut Rende beserta keluarga. Adapun hal – hal yang penulis lakukan untuk memperoleh informasi antara lain; berdiskusi, sosialisasi mengenai program KKN PPM, berkenalan dengan anggota keluarga Ibu Ni Ketut Rende, berkeliling areal rumah Ibu Ni Ketut Rende dan melihat – lihat suasana rumah tinggal dan mendokumentasikan suasana rumah Ibu Ni Ketut Rende. Adapaun beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis dengan KK Dampingan.
2.1 Permasalahan Keluarga
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
2.1.2 Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tidak memiliki masalah kesehatan yang cukup berat. Untuk jaminan kesehatan seperti kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) Keluarga Ibu Ni Ketut Rende belum memilikinya.
2.1.3 Masalah Pemanfaatan Bangunan
Untuk keseluruhan lahan sekitar ± 3 are, sudah ditata dengan baik. Namun untuk areal rumah Keluarga Ibu Ni Ketut Rende sepertinya kurang dimanfaatkan dengan baik. Hal ini diakibatkan karena perekonomiannya yang tidak bisa menjangkau sampai kesana, sehingga terkesan rumah Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tidak digunakan sepenuhnya dengan baik. Untuk pemanfaatan pekarangan Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tidak bisa memanfaatkan halaman rumahnya dengan baik, hal ini dikarenakan karena finansial yang tidak memadai. Dari total luas tanah hanya ± 1 are saja yang digunakan, sedangkan sisanya menjadi terbengkalai tidak dimanfaatkan dengan baik.
2.1.4 Tabungan
Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tidak memiliki tabungan dalam bentuk apapun, baik tabungan di banjar ataupun koperasi.
2.1.5 Pendidikan Anak
Pendidikan anak Ibu Ni Ketut Rende rata-rata hanya menempuh hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama.
2.2 Prioritas Masalah
2.2.1 Kepemilikan Jaminan Kesehatan Keluarga
Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tidak memiliki jaminan kesehatan berupa kartu BPJS maupun JKBM. Sehingga jika terdapat anggota keluarga yang sakit, Keluarga Ibu Ni Ketut Rende dikenai biaya untuk berobat ke puskesmas maupun di Rumah Sakit.
2.2.2 Penataan Bangunan
7 bangunan penyimpanan barang dan 1 dapur yang terpisah dan memiliki 1 tempat MCK. Untuk pemanfaatan pekarangan Keluarga Ibu Ni Ketut Rende tidak bisa memanfaatkan halaman rumahnya dengan baik, hal ini dikarenakan karena finansial yang tidak memadai. Dari total luas tanah hanya ± 1 are saja yang digunakan, sedangkan sisanya menjadi terbengkalai tidak dimanfaatkan dengan baik.
2.2.3 Kepemilikan Tabungan
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Diskusi Mengenai Pentingnya Memiliki Jaminan Kesehatan
Pada kegiatan diskusi ini, penulis lebih menekankan pada pentingnya
memiliki Jaminan Kesehatan seperti kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) dan JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). Saya menjelaskan sedikit
fungsi dan manfaat jika sudah mempunyai salah satu Jaminan Kesehatan. Dimana
karena sudah banyak puskemas maupun rumah sakit yang sudah dapat melayani
masyarakat yang menggunakan jaminan kesehatan seperti BPJS dan JKBM. Jadi
jika Ibu Ni Ketut Rende dan keluarga sudah memiliki jaminan kesehatan, untuk
pengeluaran biaya dalam hal kesehatan dapat hilang karena sudah mendapat
tanggungan dari Jaminan Kesehatan yang dimilikinya.
3.1.2 Diskusi Mengenai Pentingnya Memiliki Tabungan Pribadi
Penulis menggunakan metode diskusi dengan Ibu Ni Ketut Rende dan
keluarga dengan membicarakan mengenai keuangan baik berupa pemasukan dan
pengeluaran tiap bulannya serta bagaimana caranya dalam mengatur keuangan
yang baik. Dalam pertemuan dan diskusi ini penulis mendapatkan bahwa Ibu Ni
Ketut Rende dan keluarga belum memiliki tabungan apapun, sehingga penulis
menyarankan untuk membuat tabungan di koperasi terdekat sehingga Ibu Ni Ketut
Rende beserta keluarga nantinya memiliki dana yang tersimpan dan dapat
digunakan sewaktu-waktu ataupun menabung untuk membeli kebutuhan yang
sifatnya bersifat seketika dan tidak terduga.
3.1.3 Diskusi Mengenai Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Dalam hal ini penulis menggunakan metode diskusi dengan dengan Ibu Ni
Ketut Rende mengenai pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang tidak
digunakan dengan baik. Disini penulis menjelaskan mengenai tanaman obat serta
tanaman hias yang dapat ditanam di areal pekarangan yang dimana jika dirawat
dengan baik dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan dapat juga diperjual
9 ekonomi yang cukup besar dan mampu membantu Ibu Ni Ketut Rende dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3.1.4 Membantu Keluarga Dampingan Bekerja
Dalam kesehariannya, Ibu Ni Ketut Rende sebagai kepala keluarga bekerja
sebagai buruh paras dan biasanya berjualan canang di Pasar Blahbatuh untuk
memenuhi biaya hidup keluarga sehari-hari. Dalam suatu kesempatan, Penulis
berkesempatan untuk ikut membantu Ibu Ni Ketut Rende untuk membuat canang
yang akan dijual beliau sore harinya di Pasar Blahbatuh. Selain itu penulis juga
menyempatkan waktu untuk membantu Ibu Ni Ketut Rende membersihkan areal
pekarangan untuk ditanamin beberapa jenis tanaman hias dan tanaman obat.
3.2 Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN
No Hari, Tgl Waktu (Wita)
Masalah Pemecahan
Masalah perbekel desa untuk menentukan
Belum diketahui lokasi tempat tinggal KK dampingan
Mencari alamat KK dampingan dengan Kadus Br. Sema dan membuat janji pertemuan
Belum diketahui
4 Selasa, 02 harinya nerkaitan dengan biaya hidup
Diskusi dengan Ibu Ni Ketut Rende terkait masalah
Data mengenai detail lingkungan rumah belum
Kunjungan ke rumah KK dampingan: Memberikan bantuan tenaga dalam
membuat canang dan “mejaitan”
kebersihan di areal sekitar rumah
Membantu
11 hidup bersih dan sehat dalam bekerja sehari-hari
Kunjungan ke rumah KK dampingan: Memberikan bantuan tenaga dalam
membuat canang dan “mejaitan” canang di Pasar Blahbatuh
kesehatan
Ibu Rende idak mengerti solusi dari semua masalah tanaman hias dan toga untuk ditanam dipekarangan rumah Ibu Rende
1x3 keluarga Ni Ketut Rende Desa Saba, Kepala Dusun Br. Sema, Ibu DPL, serta Ibu Ni Ketut Rende
13 19 Kamis, 25
Agustus 2016
09.00-12.00
Pengecekan terakhir laporan KK Dampingan
Menyetak laporan KK Dampingan yang siap dikumpulkan.
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Jenis Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM di Desa Saba,
dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal tiga hari sekali
atau minimal 15 kali dalam 5 minggu.
4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah
termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi
oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam 5 minggu.
4.1.2 Lokasi
Lokasi untuk melaksanakan kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud
adalah Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara
spesifik lokasi Keluarga Dampingan dari keluarga Keluarga Ibu Ni Ketut Rende
adalah di Banjar Sema, Dusun Bonbiyu, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh,
Kabupaten Gianyar.
4.2 Hasil
Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah agar
keluarga Ibu Ni Ketut Rende dapat meningkatkan taraf hidupnya guna memenuhi
segala kebutuhan hidup sehari-hari serta meningkatnya kesadaran untuk memiliki
tabungan serta jaminan kesehatan guna masa depan yang lebih baik dan terjamin.
4.3 Kendala
Kendala yang dialami saat melaksanakan program Keluarga Dampingan di
Keluarga Ibu Ni Ketut Rende yang berlokasi di Banjar Sema, Dusun Saba, Desa
Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar adalah sulitnya menyesuaikan
waktu pertemuan dengan keluarga Ibu Ni Ketut Rende, hal ini terkait karena
15 Serta keterbatasan bahasa yang dapat digunakan oleh Ibu Ni Ketut Rende dalam
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
a.
Masalah utama Keluarga Ibu Ni Ketut Rende adalah dalam hal keuangan,baik keuangan yang didapat dari hasil menjadi buruh paras dan berjualan
canang yang dibantu dari penghasilan ananknya yang tidak seberapa,
pengeluaran yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk memenuhi
kehidupan seluruh keluarga Ibu Ni Ketut Rende melebihi dari pengahsilan
yang beliau dapatkan.
b.
Masalah kepemilikan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)dan JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) serta kepemilikan tabungan
merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki. Sehingga disarankan
apabila Ibu Ni Ketut Rende memiliki pendapatan atau menyisihkan
beberapa dari penghasilannya untuk dapat membuat tabungan guna dapat
digunakan jikalau terjadi suatu hal yang tidak terduga
c.
Masalah pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang tidak digunakansecara baik, dimana jika dapat dimanfaatkan dengan baik seperti
digunakan untuk menanam tanaman hias maupun tanaman obat dapat
berguna dan memiliki nilai ekonomi kedepannya.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengamatan dan kesimpulan, penulis memberikan
beberapa masukan kepada Keluarga Ibu Ni Ketut Rende untuk mengatur
pendapatan dan pengeluaran dengan baik agar kehidupan keluarga sehari-harinya
dapat berjalan dengan baik serta menyisihkan uang penghasilan untuk ditabung
dan dari segi kesehatan, penulis menyarankan untuk melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat. Serta memanfaatkan lahan pekarangan guna dipergunakan untuk
17
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Melakukan perkenalan terkait permasalahan apa yang dihadapi oleh Ibu
Ni Ketut Rende sekaligus mencari informasi awal untuk laporan
Keluarga Dampingan
2. Kondisi rumahIbu Ni Ketut Rende
3. Berbincang-bincang dengan Ibu Ni Ketut Rende terkait
4. Kondisi Tempat Penyimpanan Alat-Alat Upakara Ibu Ni Ketut Rende
19
6. Kondisi Kamar Mandi Ibu Ni Ketut Rende