• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM PELAKSANAAN M ANAJEM EN BERBASIS SEKOLAH

DI SM P NEGERI 1 BATURETNO KABUPATEN W ONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

JOKO PRAM ONO

NIM . Q 100 120 088

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)

SCHOOL LEADERSHIP IN THE IM PLEM ENTATION OF SCHOOL-BASED M ANAGEM ENT IN SM P NEGERI 1 BATURETNO W ONOGIRI REGENCY

Email : jpramono69@ yahoo.co.id

ABSTRACT

(4)

KEPEM IM PINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN M ANAJEM EN BERBASIS SEKOLAH DI SM P NEGERI 1 BATURETNO KABUPATEN W ONOGIRI

Email : jpramono69@ yahoo.co.id

ABSTRAK

Permasalahan yang dikaji dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagaim anakah kepemim pinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri? (2) Bagaim anakah upaya kepala sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri? (3) Bagaim anakah capaian pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri? (4) Fakt or-fakt or apakah yang menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri? Penelitian ini dilaksanakan di SM P Negeri 1 Baturet no t ahun pelajaran 2012/ 2013. Dalam penelitian ini digunakan pendekat an penelit ian kualit atif. Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, w akil kepala sekolah, guru, komit e sekolah dan sisw a SM P Negeri 1 Baturet no. Teknik pengum pulan dat a m enggunakan w aw ancara, observasi dan dokum ent asi. Analisis dat a menggunakan model analisis int erakt if. Kesimpulan penelit ian ini adalah sebagai berikut: (1) Kepem im pinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i komponen kurikulum dan program pengajaran, t enaga kependidikan, kesisw aan, sarana dan prasarana pendidikan, keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan m asyarakat dan m anajem en pelayanan khusus lem baga pendidikan. (2) Upaya kepala sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i pelimpahan dan dist ribusi kew enangan, pembuat an keput usan, proses penet apan kebijakan, m em bangun pola komunikasi, m elakukan pengaw asan dan memberikan m otivasi dan m em bangun suasana kerja yang kondusif. (3) Capaian pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliput i: peningkat an mutu, kem andirian, part isipasi dan t ransparansi. (4) Fakt or-fakt or yang menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pelaksanaan m anajem en berbasis sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri, m eliputi: peran sert a m asyarakat , belum semua guru m am pu m enerapkan kebijakan sekolah, belum tumbuhnya budaya m utu, birokrasi dan mekanisme politik yang kurang t erarah.

(5)

PENDAHULUAN

Kualit as pendidikan dasar dan m enengah di Indonesia belum menggem birakan, disat u sisi sejum lah siswa mam pu m enjadi juara disejumlah ajang kom pet isi ilm iah t ingkat dunia, nam un disisi lain cukup banyak sisw a yang memiliki kemampuan dasar mat emat ika, sains dan bahasa, m asih rendah. Sejumlah survey yang dilakukan lem baga int ernasional m enempat kan sisw a

Indonesia di peringkat baw ah (Dharm a, 2009: 22). Dalam rangka meningkat kan mutu m anajem en sekolah, salah satu diant aranya m elalui kebijakan im plement asi M anajemen Berbasis Sekolah (M BS). M BS m erupakan suat u

pendekat an peningkat an mutu pendidikan m elalui pem berian w ew enang kepada sekolah untuk mengelola sumber daya sekolah sesuai dengan kondisi dan t untut an lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang

dilakukan Direkt orat Pembinaan SM P yang bekerjasam a dengan beberapa perguruan t inggi di Indonesia menunjukkan bahw a m elalui M BS t elah t erjadi peningkat an mutu pendidikan di sekolah, m elalui M BS t elah t erjadi perbaikan

t at a pengelolaan pendidikan di t ingkat sekolah, baik part isipasi, t ransparasi, akunt abilit as, maupun kem andirian dalam pengem bangan program dan pembiayaan (Depdiknas, 2007: 2).

(6)

pendidikan (M ulyasa, 2011: 57). Salah sat u pola kepem im pinan yang dapat

dit erapkan dalam M BS adalah pola kepem im pinan t ransformasional (Danim, 2009: 47). Kepem impinan t ransform asional adalah kem am puan seorang pemimpin dalam bekerja dengan m elalui orang lain unt uk ment ransformasikan secara optim al sum ber daya organisasi dalam rangka m encapai tujuan yang bermakna sesuai dengan t arget capaian yang telah dit et apkan. Sumber daya

yang dimaksud dapat berupa pimpinan, st af, bawahan, guru, fasilit as, dana, dan fakt or-fakt or keorganisasian (Danim, 2009: 219). Seorang pemimpin t ransform asional mem iliki visi yang j elas, dan gam baran holist ik t ent ang

bagaim ana organisasi di masa depan ket ika sem ua tujuan dan sasaran t elah t ercapai.

Kepala Sekolah harus m em enuhi lima aspek kom pet ensi, yait u kepribadian,

sosial, m anajerial, supervisi, dan kew irausahaan. Tem uan Direkt orat PM PTK Depart em en Pendidikan Nasional setelah m elakukan uji kompet ensi berdasarkan Perm endiknas Nom or 13 Tahun 2007 t ent ang Kompet ensi

Kepala Sekolah unt uk penguasaan m asing-masing kopet ensi adalah; kompet ensi kepribadian 0,67; kompet ensi manajerial 0,47; kompet ensi supervisi 0,40; kompet ensi sosial 0,64; dan kopet ensi kew irausahaan 0,55. Kesimpulannya,

(7)

Penelit ian ini dilaksanakan di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri

kerena mem iliki akredit asi A dan sekolah ini merupakan salah sat u sekolah favorit diw ilayah sub rayon 03 Baturet no Kabupat en Wonogiri. Keberhasilan t ersebut t ent unya t idak lepas dari pengelolaan sekolah yang dilakukan degan baik oleh Kepala Sekolah besert a guru. Hal ini m enunjukkan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri

berjalan dengan baik.

Pokok permasalahan yang dit eliti adalah peran Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS. Perm asalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut :

bagaim anakah kepem im pinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS, bagaim anakah upaya Kepala Sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan M BS, bagaim anakah capaian pelaksanaan M BS, fakt or-fakt or apakah yang

menghambat kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS

Tujuan penelitian ini adalah m endeskripsikan kepem impinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS, m endeskripsikan upaya Kepala Sekolah dalam

meningkat kan pelaksanaan M BS, m endiskripsikan capaian pelaksanaan M BS, mendeskripsikan fakt or-fakt or yang m engham bat kep em im pinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS.

M ETODE

(8)

dan sisw a SM P Negeri 1 Bat uret no. Teknik pengumpulan dat a menggunakan

w aw ancara, observassi dan dokument asi. Analisis dat a m enggunakan m odel analisis int erakt if.

PEM BAHASAN

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan M anajemen Berbasis

Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupaten W onogiri

Peran Kepala Sekolah melakukan m engembangkan kurikulum dengan menet apkan t ujuan pendidikan sebagaimana t ert uang pada KTSP SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri t ahun 2012 – 2013 dengan berpedom an pada UU

No 20 Tahun 2003, PP Nom or 19 Tahun 2005, Permendiknas No. 22 Tahun 2006, dan Perm endiknas No. 23 Tahun 2006.

Peran Kepala Sekolah dalam program pengajaran bert anggung jawab

t erhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perubahan at au perbaikan program pengajaran di sekolah. Program pengajaran melalui sist em paket dengan beban mengajar m em alui sist em t at ap muka dengan 40 jam pelajaran

per minggu, penugasan t erst rukt ur dan kegiat an m andiri tidak t erst rukt ur maksimal 18 jam pelajaran perm inggu. Hal t ersebut t elah sesuai dengan prakt ek-prakt ek M anajem en Berbasis Sekolah yang diamanat kan pada Permendiknas 19

Tahun 2007 t entang Pengelolaan Pendidikan.

(9)

t elah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 t ahun 2003

t ent ang Sist em Pendidikan Nasional,

Peran Kepala Sekolah dalam bidang kesiswaan m elakukan penat aan dan pengat uran t erhadap kegiat an yang berkait an dengan sisw a m ulai dari m asuk sam pai dengan sisw a keluar at au lulus dari SM P Negeri 1 Baturet no. Hal ini sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011: 46) yang m enyat akan m anajem en

kesisw aan bert ujuan untuk mengat ur berbagai kegiat an dalam bidang kesisw aan agar kegiat an pembelajaran disekolah berjalan lancar, t ert ip, dan t erat ur, sert a mencapai tujuan pendidikan sekolah. Sedikit nya t erdapat tiga t ugas yang harus

dilakukan yaitu kegiat an penerim aan siswa baru, kegiat an kem ajuan belajar, dan bimbingan dan pembinaan disiplin.

Peran Kepala Sekolah dalam pengelolaan sarana prasarana menyangkut

usaha-usaha perencanaan dan pengadaan, inventarisasi, pengat uran pemakaian, pemeliharaan, rehabilit asi perlengkapan dan alat -alat m at erial sekolah, keindahan sert a kebersihan umum, usaha melengkapi yang berupa ant ara lain

gedung (ruangan sekolah), lapangan t empat bermain, kebun dan halaman sekolah, m eubel sekolah, alat -alat pelajaran klasikal dan alat peraga, perpust akaan sekolah, alat -alat perm ainan dan rekreasi, fasilit as pem eliharaan

(10)

Peran kepala sekolah dalam bidang penggunaan keuangan adalah

mengat ur pengelolaan keuangan sekolah secara t ransparan, akunt abel, efekt if, dan efisien. Hal t ersebut sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011: 47) bahw a komponen keuangan dan pem biayaan pada suat u sekolah m erupakan komponen produksi yang m enent ukan t erlaksananya kegiat an belajar-mengajar di sekolah bersam a dengan kom ponen-komponen yang lain. M aka set iap kegiat an sekolah

harus dapat dipert anggungjawabkan.

Peran Kepala Sekolah dalam bidang hubungan kerja sama ant ara sekolah dengan masyarakat , yait u dengan m elibat kan orang t ua, dan masyarakat sert a

isu-isu yang t imbul dan bagaimana m enyelesaikan isu-isu t ersebut . Hal ini sesuai dengan dengan Pasal 46 Ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003, yang menyat akan pengelolaan pendidikan menjadi t anggung-jaw ab bersama ant ara Pem erint ah,

Pem erint ah Daerah, dan m asyarakat .

Peran Kepala Sekolah dalam bidang pelayanan khusus m eliputi layanan perpust akaan sekolah, layanan kesehat an, dan m anajemen layanan

kafet aria/ kant in sekolah. Layanan-layanan t ersebut di kelola secara baik dan benar sehingga dapat membantu m em perlancar pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Upaya Kepala Sekolah dalam M eningkatkan Pelaksanaan M anajemen Berbasis

Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupaten W onogiri

(11)

mendukung, aturan yang jelas, dan sist em pengendalian mutu yang efekt if dan

efisien. Hal ini sejalan dengan prakt ek M anajem en Berbasis Sekolah yang dirumuskan dalam Perm endiknas Nom or 19 Tahun 2007 t ent ang Pengelolaan Pendidikan.

Kepala Sekolah dalam pengam bilan keput usan m elalui m usyaw arah kecuali dalam hal-hal t ert ent u yang em ergensi, mengam bil keput usan dengan

mengam bil resiko t erkecil, dan kem aslahat an yang banyak d engan m emint a masukan dari para pem bant u kepala sekolah. Hal ini sesuai pendapat Ulber Silalahi (2010: 380) yang m enyat akan alasan pent ingnya kom unikasi dari bawah

ke pimpinan ant ara lain, pert ama pimpinan mendapat kan inform asi yang di perlukan untuk menilai berbagai kekurangan, sebagai bahan pengambilan keputusan dan mungkin untuk m em perbaiki komunikasi ke baw ah, t erut am a

melalui beberapa jenis balikan. Balikan ini perlu untuk m enent ukan apakah pegaw ai-pegaw ai t elah menerim a at au m engert i pesan-pesan yang di sam paikan kepada m ereka. Kedua, t anpa m ekanism e kom unikasi ke at as m elalui m ana

pegaw ai yang lebih rendah dapat m engajukan pert anyaan, menyat akan pendapat atau usul, menyat akan rasa t idak puas, m enyat akan keluhan at au mengajukan saran-saran m engenai kebijakan yang t elah di t et apkan.

(12)

dekat dengan st akeholders sehingga hasilnya benar-benar m erupakan aspirasi

st akeholders. Unt uk it u M BS mensyarat kan adanya part isipasi akt if dari sem ua pihak yang t erkait den gan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Part isipasi sangat diperlukan agar set iap kebijakan dan keput usan sekolah benar-benar mencerm inkan aspirasi st akeholders. Penggalakan part isipasi dilandasi keyakinan bahw a m akin t inggi t ingkat part isipasi, m aka makin t inggi rasa

memiliki, m akin besar pula rasa t anggungjaw ab dan m akin besar pula t ingkat dedikasi/ kont ribusinya.

Kepala Sekolah dalam membangun pola komunikasi m elakukan

komunikasi dua arah dengan baik dengan w arga sekolah at aupun denga masyarakat . Kepala sekolah m enjelaskan kepada sem ua st akeholder sem ua program yang t elah, sedang dan akan dilakukan agar dipaham i oleh sem ua

pihak. Hal ini sesuai pendapat Suprihatin (2004: 100) yang m enyat akan upaya membina komunikasi int ern t idak sekedar untuk m encipt akan kondisi yang menarik dan hangat , t et api akan m endapat kan makna yang mendalam dan

berart i bagi pendidikan dalam suat u sekolah.

Kepala Sekolah melakukan supervise pendidikan, dengan langkah-langkah ant ara lain; melaksanakan program supervisi m elalui adanya program

(13)

dikom unikasikan agar m enjadi t imbal balik bagi kepent ingan lem baga at aupun

kepent ingan peningkat an kualit as guru at au karyaw an. Hal ini sesuai dengan pendapat M ulyasa (2011 : 157), supervi si pada hakekat nya m engandung beberapa kegiat an pokok, yait u pem binan yang kont inu, pengem bangan kemam puan profesional personal, perbaikan sit uasi belajar m engajar, dengan sasarn akhir pencapaian tujuan dan pert umbuhan pribadi pesert a didik.

Kepala sekolah dalam m em berikan m ot ovasi m em pert im bangkan rasa keadilan dan kelayakan karena hal ini penting bagi Kepala sekolah unt uk mencipt akan iklim yang kondusif. M ot ivasi diberikan dalam bent uk hadiah

at au hukum an baik fisik m aupun non-fisik. Hal senada dikat akan W ahjosumidjo (2001), peran kepala sekolah sebagai p em im pin sekolah m em iliki t anggung jawab m en ggerakkan seluruh sum berdaya yang ada di sekolah sehingga

melahirkan et os kerja dan produkt ivit as yang t inggi dalam mencapai t ujuan. Capaian pelaksanaan M anajemen Berbasis Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno

Kabupaten W onogiri

Capaian yang pert am a adalah peningkat an m ut u yait u m eningkat nya prest asi sisw a, tingkat keamanan dan ket ert iban sekolah, ket ert iban dari pihak PTK at aupun siswa.

(14)

dengan makna M anajemen Berbasis Sekolah adalah satu pendekat an

manajemen yang m enem pat kan mutu pendidikan sebagai kiblat akt ifit as manajemen kurikulum, kesisw aan, kepegaw aian, sarana dan prasarana, keuangan dan peran sert a m asyarakat sekolah.

Capaian yang ket iga adalah part isipasi yait u model pengelolaan sekolah yang sangat m enekankan pada partisipasi seluruh elem en t erkait dengan

peningkat an mutu pendidikan sekolah.

Capaian yang keem pat adalah t ransparasi yaitu ket erbukaan dalam merencanakan, m elaksanakan dan mengevaluasi sert a m em pert anggung

jawabkan pengelolaan dana kepada m asyarkat dan pemerint ah

Keem pat capaian t ersebut t elah sesuai dengan kont ek M anagem en Berbasis Sekolah yang dipesankan dalam Perat uran Pem erint ah Nomor 17 Tahun

2007

Faktor-faktor yang menghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam

pelaksanaan M anajemen Berbasis Sekolah di SM P Negeri 1 Baturetno

Kabupaten W onogiri

Peran sert a m asyarakat selam a ini pada umumnya m asih sebat as dana, sedangkan dukungan lain dalam upaya meningkat kan m ut u pelayanan

(15)

lembaga sw adaya m asyarakat , perusahaan dan lem baga-lembaga sosial lainnya.

Hal ini belum sesuai dengan undang-undang No.20 t ahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional pasal 56 ayat 4 disebut kan bahw a m asyarakat berperan dalam peningkat an mut u pelayanan pendidikan dalam perencanaan, pengaw asan dan evaluasi program pendidikan melalui Dew an Pendidikan dan Komit e Sekolah.

Belum sem ua guru m am pu menerapkan kebijakan sekolah, hal ini dikarenakan minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerint ah. Hal ini belum sesuai dengan pendapat Isjoni (2009: 13) mengungkapkan bahw a sebaiknya guru

membantu sisw a memahami mat eri yang sulit, bekerjasam a, mem bantu t eman dan m enumbuhkan kem am puan berfikir krit is. Berfikir krit is adalah suat u proses t erorganisasi yang dipergunakan di dalam akt ivit as ment al, misalnya pemecahan

masalah, pem buat an keputusan, m eyakinkan dan menganalisa asum si.

Kurang t umbuhnya budaya kualit as baik dari segi input , proses maupun out put pendidikan m erupakan fakt or penghambat tumbuhnya kepala sekolah

profesional. Dalam kont eks pendidikan, pengert ian kualit as mencakup input , proses dan out put pendidikan.

Kondisi birokrasi dan sist em polit ik kurang t erarah m em pengaruhi

(16)

penghambat lahirnya kepala sekolah profesional. W akil rakyat di dew an yang

lamban dan tidak t epat dalam mengam bil suatu keputusan m elahirkan sist em polit ik yang kurang st abil dan kurang m enguntungkan.

SIM PULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pem bahasan sebagaimana diuraikan m aka simpulan penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Kepem im pinan Kepala Sekolah

dalam pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Baturetno Kabupat en Wonogiri t elah berjalan dengan baik, m eliputi tujuh kom ponen yait u kurikulum dan program pengajaran, t enaga kependidikan, kesisw aan, sarana dan prasarana pendidikan,

keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat , dan m anajem en pelayanan khusus lem baga pendidikan, (2) Upaya Kepala Sekolah dalam meningkat kan pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri,

meliput i pelimpahan dan dist ribusi kewenangan, pem buat an keputusan, proses penet apan kebijakan, membangun pola komunikasi, m elakukan pengawasan dan memberi kan m otivasi dan mem bangun suasana kerja yang kondusif, (3) Capaian

pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri, m eliput i: peningkat an mutu, kem andirian, part isipasi dan t ransparansi, (4) Faktor-fakt or yang menghambat kepem im pinan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan M BS di

(17)

Berdasarkan simpulan sebagaimana diuraikan m aka implikasi hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Jika M anajem en Berbasis Sekolah dilaksanakan berdasarkan kebijakan pendidikan nasional dan perat uran perundang-undangan yang berlaku, m aka mut u sekolah di SM P Negeri 1 Baturet no Kabupat en Wonogiri akan sem akin m eningkat , (2) Jika berbagai masalah yang menghambat pelaksanaan M anajem en Berbasis Sekolah dapat

dit ekan at au diminim alisir, m aka pelaksanaan M BS di SM P Negeri 1 Bat uret no Kabupat en Wonogiri berjalan dengan baik

Berdasarkan simpulan dan implikasi sebagaimana diuraikan diat as, m aka

saran yang disampaikan dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagi masyarakat agar lebih m eningkat kan perannya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, (2) Bagi guru agar m eningkat kan penget ahuan dan

kompet ensinya sehingga mampu m enerapkan kebijakan sekolah, (3) Bagi Kepala Sekolah perlu m enjaga dan m eningkat kan kom unikasi dan partisipasi yang t elah berjalan dilakukan bersam a w arga sekolah m elalui sosialisasi program -program

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Danim , Sudarw an dan Suparno. 2009. M anajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan: Visi dan St rat egi Sukses Era Teknologi, Sit uasi Krisis, dan Int ernasionalisasi Pendidikan. Jakart a: Rineka Cipt a.

Depdiknas. 2007. M anajem en Berbasis Sekolah (M BS). Jakart a: Direkt orat Jenderal Pendidikan Dasar dan M enengah.

Isjoni. 2009. Cooperat iv Learning M engembangkan Kemampuan Belajar

Berkelompok, Bandung: Alfabet a.

Kem endiknas. 2011. Buku Kerja Kepala Sekolah. Jakart a: Pusat Pengem bangan Tenaga Kependidikan.

M ulyasa, E 2011. M anajemen Berbasis Sekolah Konsep, St rat egi dan

Implem ent asi. Bandung: PT. Rem aja Rosda Karya.

Suprihat in, M H.dkk. 2004. M anajemen Sekolah. Semarang:UPT M KK Universit as Negeri Sem arang.

Surya Dharma, 2009. M enuju Tenaga Kependidikan Profesional. Jakart a: Direkt orat Tenaga Kependidikan Dirjen PM PTK.

Ulber Silalahi. 2010. M et ode Penelit ian Sosial. Bandung: PT. Refika Adit am a. Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakart a: PT Raja Grafindo

Referensi

Dokumen terkait

Pemeraman diawali dengan injeksi etilen konsentrasi 100 ppm pada suhu 24 o C selama 24 jam kemudian pisang dibiarkan di udara terbuka selama 5 hari untuk

Para santri MTS di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam Sukoharjo dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

Segala puji bagi Alloh subhanahu wata’ala Tuhan seluruh alam atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Faktor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketersediaan pangan pokok (beras), pola konsumsi pangan, tingkat konsumsi energi dan protein, kondisi

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk dan isi perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar matematika pada pokok bahasan KPK dan FPB kelas IV di SD Negeri 2 Butuhan,

Manfaat penelitian ini adalah (1) Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk

Jam Prime Time adalah waktu penayangan paling baik , yaitu pada jam 19.30 21.00 yang dimana pemirsa televisi dapat menyaksikan program acara pada jam tersebut Tetapi