ABSTRACT
Current economic conditions faced with challenges. Many companies are always trying to improve their strategies in order to become stronger to face the competition. Corporate culture can provide considerable influence, particularly if the culture is strong. Strong corporate culture can result in the company is able to improve the competitiveness, so as to take action and coordinated to competitors and customers. In addition, a strong culture has a strong influence on the performance of the organization. Therefore, we need a model of performance measurement is not just judging from the financial perspective, but also by other perspectives such as customer perspective, internal business processes, and learning and growth perspective. Performance measurement model is known as the Balanced Scorecard approach.
This study discusses the influence of organizational culture and the balanced scorecard on the performance of the company at PT. Bank X, using the method of multiple linear regression analysis through SPSS to 30 respondents.
The results of this study indicate that organizational culture has positive effect on firm performance is shown from the calculation result t count of 4.198 is greater than the value of the table t (2.048) with a significance of 0.000 is smaller than α = 0.05. Balanced scorecard negative effect on firm performance shown from the calculation result t count of -0.181 is smaller than the value of the table t (2.048) with a significance of 0.857 is greater than α = 0.05. Cultural Organization (X1) and the Balanced Scorecard (X2) gives the effect of 46.7% of the Company’s Performance (Y).
ABSTRAK
Kondisi perekonomian saat ini dihadapi dengan penuh tantangan. Banyak perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan strategi mereka agar menjadi semakin kuat untuk menghadapi persaingan. Budaya perusahaan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar, khususnya bila budaya itu kuat. Budaya perusahaan yang kuat dapat mengakibatkan perusahaan mampu meningkatkan daya saing, sehingga dapat mengambil tindakan dan terkoordinasi terhadap pesaing dan pelanggan. Di samping itu, budaya kuat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pengukuran kinerja yang tidak hanya menilai dari perspektif finansial saja, tetapi juga berdasarkan perspektif lainnya seperti perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Model pengukuran kinerja tersebut dikenal sebagai pendekatan Balanced Scorecard.
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh budaya organisasi dan balanced scorecard terhadap kinerja perusahaan pada PT. Bank X, dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda melalui program SPSS terhadap 30 orang responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang ditunjukkan dari hasil perhitungan t hitung sebesar 4,198 lebih besar dari nilai t tabel (2,048) dengan signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari �= 0,05. Balanced scorecard berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan yang ditunjukkan dari hasil perhitungan t hitung sebesar -0,181 lebih kecil dari nilai t tabel (2,048) dengan signifikasi sebesar 0,857 lebih besar dari �= 0,05. Budaya Organisasi (X1) dan Balanced Scorecard (X2) memberikan pengaruh
sebesar 46,7% terhadap Kinerja Perusahaan (Y).
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .... 7
2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.1.1 Akuntansi Manajemen ... 7
2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen ... 7
2.1.2 Budaya Organisasi ... 8
2.1.2.1 Pengertian Budaya Organisasi ... 8
2.1.2.2 Fungsi Budaya Organisasi ... 9
2.1.2.3 Pembentukan Budaya Organisasi ... 10
2.1.2.4 Indikator Budaya Organisasi ... 10
2.1.2.5 Karakteristik Budaya Organisasi ... 12
2.1.3 Kinerja Perusahaan ... 13
2.1.3.1 Pengertian Kinerja Perusahaan ... 13
2.1.3.2 Penilaian Kinerja ... 14
2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ... 14
2.1.4 Balanced Scorecard ... 17
2.1.4.1 Pengertian Balanced Scorecard ... 17
2.1.4.2 Empat Perspektif Balanced Scorecard ... 21
2.1.5 Keunggulan Balanced Scorecard ... 25
2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 29
2.2 Kerangka Pemikiran ... 31
2.3 Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 35
3.2 Metode Penelitian ... 35
3.2.1 Desain Penelitian ... 35
3.2.2 Operasional Variabel ... 36
3.2.4 Populasi dan Sampel ... 38
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.4 Metode Pengujian Data ... 40
3.5 Metode Analisis Data ... 41
3.5.1 Analisis Deskriptif ... 42
3.5.2 Analisis Kuantitatif ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Sejarah dan Lokasi Perusahaan ... 46
4.1.1 Visi dan Misi ... 47
4.1.2 Nilai-nilai Utama ... 47
4.1.3 Struktur Organisasi ... 49
4.2 Hasil Penelitian ... 53
4.2.1 Deskripsi Data Kuesioner ... 53
4.2.2 Analisis Deskriptif Profil Responden ... 54
4.2.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 57
4.2.4 Hasil Kinerja Keuangan Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan ... 100
4.2.5 Hasil Uji Validitas & Uji Reliabilitas ... 106
4.2.6 Analisis Regresi Linier Berganda ... 108
4.3 Pembahasan ... 114
4.3.1 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Perusahaan ... 117
Perusahaan ... 118
4.3.1 Pengaruh Budaya Organisasi dan Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Perusahaan ... 120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 121
5.1 Kesimpulan ... 121
5.2 Saran ... 122
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 122
DAFTAR PUSTAKA ... 123
LAMPIRAN ... 127
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 33
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 49
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ... 54
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 55
Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 56
Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Posisi ... 57
Gambar 4.7 Garis Kontinum Kategori Budaya Organisasi ... 78
Gambar 4.8 Garis Kontinum Kategori Balanced Scorecard ... 91
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 36
Tabel 3.2 Skala Penilaian Likert ... 39
Tabel 3.3 Nilai Koefisien Korelasi ... 44
Tabel 4.1 Deskripsi Data Kuesioner ... 53
Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor ... 58
Tabel 4.3 Perusahaan Memberikan Kebebasan dalam Menentukan Cara / Metode dalam Mengerjakan Pekerjaan ... 59
Tabel 4.4 Perusahaan Memberikan Kebebasan dalam Memberikan Ide ... 60
Tabel 4.5 Perusahaan Memberikan Kepercayaan Kepada Karyawan ... 60
Tabel 4.6 Perusahaan Memberikan Penjelasan dengan Detail Apa yang Harus Dikerjakan ... 61
Tabel 4.7 Karyawan Mempelajari Secara Detail Atas Beban Tugas ... 62
Tabel 4.8 Ketelitian Karyawan dalam Pekerjaan ... 62
Tabel 4.9 Perusahaan Lebih Menghargai Prestasi Akhir Daripada Usaha dalam Mencapainya ... 63
Tabel 4.10 Perusahaan Memberikan Standar dalam Kualitas Pekerjaan ... 64
Tabel 4.11 Perusahaan Mengutamakan Penyelesaian Pekerjaan Sesuai Tenggat Waktu ... 64
Tabel 4.12 Perusahaan Selalu Memiliki Kepentingan yang Berguna Untuk Perkembangan Karyawan ... 65
Karyawan dan Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan ... 66
Tabel 4.14 Suasana Ramah dan Kerja Sama dalam Perusahaan ... 66
Tabel 4.15 Perusahaan Merumuskan Kebijakan yang Cenderung
Menguntungkan Karyawan ... 67
Tabel 4.16 Perusahaan Selalu Mengarahkan Tim dalam Setiap Kegiatan
Perusahaan ... 68
Tabel 4.17 Penilaian Prestasi Didasarkan Prestasi Tim Bukan Individu ... 68
Tabel 4.18 Kerjasama Antar Kelompok Kerja Menjadi Prioritas dalam
Mencapai Keberhasilan Pelaksanaan Pekerjaan ... 69
Tabel 4.19 Perusahaan Memberikan Penghargaan Kepada Tim Kerja
Berprestasi ... 70
Tabel 4.20 Terdapat Persaingan Sehat dalam Perusahaan ... 70
Tabel 4.21 Karyawan Didorong Untuk Mencapai Produktivitas
yang Optimal ... 71
Tabel 4.22 Terdapat Pelaksanaan Program Penilaian Kerja Secara Berkala ... 72
Tabel 4.23 Perusahaan Memberikan Penghargaan Bagi Karyawan yang
Mencapai Target Perusahaan ... 72
Tabel 4.24 Kegiatan Perusahaan Lebih Terkait Pada Rutinitas yang
Berulang-ulang ... 73
Tabel 4.25 Perusahaan Mempertahankan Sistem dan Prosedur Pekerjaan
yang Berlaku dalam Menjalankan Kegiatan Usahanya ... 74
Tabel 4.26 Perusahaan Mempertahankan Iklim Kerja yang Sudah Ada ... 74
Tabel 4.27 Perusahaan Selalu Mengedepankan Kenyamanan Bagi Karyawan ... 75
Budaya Organisasi ... 76
Tabel 4.29 Pertumbuhan Pendapatan di Perusahaan Sesuai dengan
Target Perusahaan ... 80
Tabel 4.30 Perusahaan Telah Meminimalkan Pengeluaran Biaya dengan
Kualitas yang Baik Pada Produk ... 80
Tabel 4.31 Meningkatnya ROI ... 81
Tabel 4.32 Perusahaan Pernah Melaksanakan Penelitian Kepuasan Pada
Konsumennya ... 82
Tabel 4.33 Perusahaan Memiliki Hubungan Baik dengan Pelanggannya ... 82
Tabel 4.34 Perusahaan Telah Memberikan Kecepatan Pelayanan Terhadap
Konsumennya ... 83
Tabel 4.35 Perusahaan Memberikan Tanggapan dan Tindakan Setiap
Keluhan Konsumen ... 83
Tabel 4.36 Perusahaan Melakukan Pemasaran yang Baik Hingga
Mencapai Target ... 84
Tabel 4.37 Perusahaan Telah Melengkapi Produk / Jasa dengan
Kelengkapan Seperti Fungsi, Mutu, Harga Sesuai Keinginan
Konsumen Untuk Menciptakan Kepuasan ... 85
Tabel 4.38 Perusahaan Mempertahankan dan Mempengaruhi Permintaan
Pelanggan di Masa Mendatang ... 85
Tabel 4.39 Perusahaan Telah Melakukan Pemberian Informasi Tentang
Produk Baru Kepada Pelanggan ... 86
Tabel 4.40 Perusahaan Melibatkan Karyawan dalam Proses
Tabel 4.41 Perusahaan Memberikan Kemudahan Akses Karyawan
Terhadap Informasi yang Menunjang Pekerjaan ... 87
Tabel 4.42 Perusahaan Telah Meningkatkan Produktivitas Kerja
dengan Memberikan Program Pelatihan Karywan ... 88
Tabel 4.43 Hubungan Komunikasi Kerja Dapat Terjalin dengan Baik
di Perusahaan ... 89
Tabel 4.44 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai
Balanced Scorecard ... 90 Tabel 4.45 Perusahaan Telah Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan ... 92
Tabel 4.46 Perusahaan Memberikan Jaminan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Karyawan ... 93
Tabel 4.47 Perusahaan Telah Meningkatkan Kuaitas SDM Agar Strategi
Perusahaan Tercapai ... 93
Tabel 4.48 Mutu Produk Perusahaan Sesuai dengan Standar ... 94
Tabel 4.49 Perusahaan Telah Memberikan Respon yang Cepat Terhadap
Keluhan Pelanggan ... 95
Tabel 4.50 Perusahaan Menerima Kritik dan Saran dari Pelanggan ... 95
Tabel 4.51 Hubungan Antara Perusahaan dan Pemasok Terjalin
dengan Baik ... 96
Tabel 4.52 Perusahaan Telah Melakukan Retensi Terhadap Pemasok ... 96
Tabel 4.53 Ketepatan Kualitas dan Kuantitas Barang Kepada Pemasok ... 97
Tabel 4.54 Perusahaan Telah Melakukan Pengiriman Barang Dengan
Tepat Waktu Kepada Pemasok ... 98
Tabel 4.56 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 107
Tabel 4.57 Hasil Uji Normalitas Data Metode Uji Kolmogorov-Smirnov ... 109
Tabel 4.58 Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 110
Tabel 4.59 Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 111
Tabel 4.60 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 111
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I KUESIONER ... 127
LAMPIRAN II UJI PER INDIKATOR ... 132
LAMPIRAN III UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 144
LAMPIRAN IV UJI NORMALITAS DATA DAN
UJI MULTIKOLINIERITAS ... 147
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi perekonomian saat ini dihadapi dengan penuh tantangan. Banyak
perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan strategi mereka agar menjadi semakin
kuat untuk menghadapi persaingan. Oleh karena itu perusahaan diharuskan untuk
menentukan strategi yang tepat agar memiliki keunggulan dalam persaingan yang
ketat. Keunggulan dalam bersaing dapat berupa produk yang dihasilkan, pelayanan,
maupun sumber daya manusianya.
Keunggulan bersaing dapat ditimbulkan karena adanya perbedaan
(differentiated) yang dimiliki suatu perusahaan terhadap perusahaan sejenis lainnya.
Perbedaan dalam nilai-nilai nasional, budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah
yang semuanya memberikan kontribusi pada keberhasilan dalam persaingan. Budaya
perusahaan (corporate culture) merupakan salah satu faktor penting dalam
meningkatkan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, budaya perusahaan dapat
menjadi faktor kunci yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan dalam
mencapai tujuannya (Kotter dan Heskett, 2006).
Keunggulan dalam bersaing di dunia perbankan saat ini yaitu dengan
penyelenggaraan layanan keuangan branchless banking di luar aturan layanan
keuangan digital yang dikeluarkan Bank Indonesia (citizendaily.net/16/06/2014).
Salah satu bank yang sudah mengembangkan branchless banking yaitu PT. Bank X
BAB I PENDAHULUAN 2
dengan sumber daya manusia yang memiliki integritas tinggi dan memiliki keinginan
untuk selalu menjadi yang terbaik dalam bekerja.
Hal ini dipengaruhi oleh budaya perusahaan (budaya korporat) dalam Bank
X yang didasarkan pada nilai-nilai utama (core values) yang menjadi pedoman dalam
bekerja. Nilai-nilai utama tersebut antara lain Integrity is Everything, Always Put
Customers First, dan Passion For Excellence.
Menurut Andrew J. Dubrin (2007), landasan dari setiap budaya organisasi
adalah nilai-nilai. Filosofi perusahaan yang diekspresikan melalui nilai-nilai, dan
nilai-nilai membimbing perilaku setiap hari. Nilai-nilai juga memberi kontribusi
langsung terhadap suasana etis di dalam sebuah perusahaan.
Budaya perusahaan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar,
khususnya bila budaya itu kuat (strong culture). Budaya perusahaan yang kuat dapat
mengakibatkan perusahaan mampu meningkatkan daya saing, sehingga dapat
mengambil tindakan dan terkoordinasi terhadap pesaing dan pelanggan. Selain
daripada itu, budaya perusahaan dapat mengarahkan para karyawan yang mempunyai
kompetensi yang lebih untuk dapat bersama-sama mencapai tujuan (Bangun, 2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kotter dan Heskett, menyimpulkan
bahwa budaya korporat bisa menimbulkan dampak yang dahsyat terhadap individu
dan kinerja, khususnya dalam lingkungan yang kompetitif, bahkan dampaknya bisa
jadi lebih kuat ketimbang faktor-faktor lain, seperti: strategi, struktur organisasi,
sistem manajemen, alat-alat analisis keuangan, kepemimpinan, dan lain-lain (Kotter
dan Heskett, 2006).
Dalam kehidupan sebuah organisasi dapat dibedakan antara budaya kuat
BAB I PENDAHULUAN 3
seberapa banyak para anggota organisasi mengakui dan menjalankan tugas-tugasnya
sesuai nilai-nilai yang ditetapkan organisasi tersebut. Budaya kuat merupakan
budaya menganut berdasarkan nilai inti suatu organisasi. Budaya kuat dapat
memperlihatkan kesepakatan yang tinggi di antara para anggotanya dalam mencapai
tujuan organisasi. Kesepakatan semacam itu menunjukkan tingginya keterlibatan dan
komitmen para anggota terhadap organisasi. Di samping itu, budaya kuat mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap kinerja organisasi (Bangun. 2008).
Kinerja merupakan faktor penting dalam perusahaan, apabila kinerja
perusahaan tidak baik maka suatu perusahaan tidak akan dapat melaksanakan strategi
dan mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. Pengukuran kinerja perusahaan
biasanya dilakukan dengan menerapkan model akuntansi keuangan tradisional yang
hanya memperhatikan kondisi keuangannya tanpa memperhatikan keadaan sumber
daya atau karyawannya, sehingga tidak mencakup penilaian atas aktiva intelektual
dan tak berwujud seperti produk dan jasa yang bermutu tinggi, pekerja yang
memiliki motivasi dan kemampuan tinggi, proses internal yang responsif dan dapat
diprediksi serta pelanggan yang puas dan loyal.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu model pengukuran kinerja yang tidak hanya
menilai dari perspektif finansial saja, tetapi juga berdasarkan perspektif lainnya
seperti perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Model pengukuran kinerja tersebut dikenal sebagai
pendekatan Balanced Scorecard.
Menurut Mulyadi (2007:5), balanced scorecard memperluas ukuran kinerja
karyawan keempat perspektif: keuangan, customers, proses, serta pembelajaran dan
BAB I PENDAHULUAN 4
dihasilkan karyawan harus merupakan akibat diwujudkannya kinerja dalam
pemuasan kebutuhan customers, pelaksanaan proses yang produktif dan
cost-effective, dan/atau pembangunan personel yang produktif dan berkomitmen. Dengan menambahkan ukuran kinerja nonkeuangan, seperti kepuasan customers, proses
produktivitas dan cost effectiveness, dan pembelajaran dan pertumbuhan, karyawan
dipacu untuk memperhatikan dan melaksanakan usaha-usaha yang merupakan
pemacu sesungguhnya (the real drivers) untuk mewujudkan kinerja keuangan.
Hansen dan Mowen (2006:512) mengungkapkan bahwa keempat perspektif
memberikan struktur atau kerangka kerja untuk mengembangkan suatu ukuran
kinerja yang terintegrasi dan kohesif. Ukuran ini, begitu dikembangkan menjadi
berarti bagi pengartikulasian dan pengkomunikasian strategi organisasi ke para
pegawai dan manajer. Ukuran ini juga bertujuan untuk mensejajarkan tujuan dan
tindakan individual dengan tujuan dan inisiatif organisasi. Dengan peranan yang
dimainkan oleh keempat perspektif ini dalam pengembangan ukuran kinerja,
pengujian perspektif yang lebih rinci akan lebih terjamin.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan
mengambil judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN BALANCED
SCORECARD TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK X”.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di PT. Bank
BAB I PENDAHULUAN 5
- Apakah Balanced Scorecard berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di PT.
Bank X?
- Apakah budaya organisasi dan Balanced Scorecard berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan di PT. Bank X?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan
mempelajari tentang pengaruh budaya organisasi PT. Bank X dan Balanced
Scorecard yang dilihat dari empat perspektif terhadap kinerja perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah:
- Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perusahaan di PT.
Bank X.
- Untuk mengetahui pengaruh Balanced Scorecard terhadap kinerja perusahaan di
PT. Bank X.
- Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan Balanced Scorecard terhadap
kinerja perusahaan di PT. Bank X.
1.4 Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Akademis
Untuk menambah wawasan tentang budaya organisasi dan Balanced Scorecard
yang telah dipelajari selama perkuliahan yang diterapkan di suatu perusahaan agar
BAB I PENDAHULUAN 6
b. Kegunaan Operasional
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi perusahaan dalam
menerapkan budaya organisasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
c. Kegunaan bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis dan menambah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai pengaruh
budaya organisasi dan balanced scorecard terhadap kinerja perusahaan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada analisis
regresi maka dapat diambil kesimpulan bahwa budaya organisasi (X1)
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (Y) dengan nilai t hitung sebesar
4,198 lebih besar dari nilai t tabel (2,048) dengan signifikasi sebesar 0,000 lebih
kecil dari � = 0,05. Hal ini juga dapat dibuktikan lewat hasil analisis regresi linier
berganda dengan nilai β untuk variabel budaya organisasi sebesar 0,267.
2. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada analisis
regresi maka dapat diambil kesimpulan bahwa Balanced Scorecard (X2)
berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan (Y) dengan nilai t hitung sebesar
-0,181 lebih kecil dari nilai t tabel (2,048) dengan signifikasi sebesar 0,857 lebih
besar dari � = 0,05. Hal ini juga dapat dibuktikan lewat hasil analisis regresi linier
berganda dengan nilai β untuk variabel balanced scorecard sebesar -0,046.
3. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada analisis
regresi dan koefisien determinasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara
simultan, budaya organisasi dan Balanced Scorecard berpengaruh positif terhadap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 122
sedangkan sisanya sebesar 53,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diamati di dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan yaitu:
1. PT. Bank X diharapkan dapat melakukan pemantauan yang berkelanjutan secara
periodik mengenai pengaruh budaya organisasi dan balanced scorecard terhadap
kinerja perusahaan yang diterapkan apakah telah berjalan dengan baik atau tidak.
2. Program pelatihan yang secara rutin dilaksanakan agar lebih ditingkatkan kualitas
serta frekuensinya sehingga kinerja para karyawan dapat meningkat dan
memberikan kepuasan terhadap karyawan atas prestasi yang dicapai.
3. PT. Bank X disarankan untuk melakukan penelitian mengenai kepuasan nasabah
secara rutin agar nasabah dapat memberikan masukan kepada PT. Bank X yang
berdampak positif terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak sempurna dan memiliki keterbatasan antara lain:
1. Sampel yang diambil hanya satu cabang saja sehingga hasil akhirnya tidak
menggambarkan pengaruh budaya organisasi dan balanced scorecard terhadap
kondisi PT. Bank X secara keseluruhan.
2. Keterbatasan data yang tersedia mengingat data yang lengkap dan utuh mengenai
kondisi PT. Bank X ada di Kantor Pusat.
3. Dalam melakukan penelitian di PT. Bank X, penulis hanya meneliti pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Al Rizal, M. Hanif., dan Intan Ratnawati. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum” Kota Semarang). Diponegoro Journal of Management. Nomor 1. Volume 1. Semarang.
Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Augustine, Yvonne, dan Robert Kristaung. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Bangun, Wilson. 2000. Budaya Organisasi: Dampaknya Pada Peningkatan Daya Saing Perusahaan. Jurnal Manajemen. Nomor 1. Vol 8, hal. 40-47. Bandung.
Dess, Gregory R., dan G.T. Lumpkin. 2003. Strategic Management. International Edition. McGraw Hill.
Dubrin, Andrew J. 2007. Fundamentals of Organizational Behavior. Fourth Edition. Thomson South-Western.
Efferin, Sujoko S. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia Publishing.
Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Garrison, Ray H., Eric W. Noreen, dan Peter C. Brewer. 2007. Akuntansi Manajerial. Edisi 11. (Diterjemahkan oleh: Nuri Hinduan). Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Griffin, Ricky W., dan Gregory Moorhead. 2007. Organizational Behavior: Managing People and Organizations. Eight Edition. Houghton Mifflin Company.
DAFTAR PUSTAKA 124
Halim, Abdul, dan Bambang Supomo. 2000. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia.
Islahuzzaman. 2012. Istilah-Istilah Akuntansi dan Auditing. Edisi 1. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ivancevich, John M., Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson. 2005. Organizational Behavior and Management. Seventh Edition. McGraw-Hill. Kotter, John P., dan James L. Heskett, 2006. Budaya Korporat dan Kinerja.
Diterjemahkan oleh: Susi Diah Hardaniati dan Uyung Sulaksana.
Lind, D. A., William G. Marchal, dan Samuel A. Wathen. 2008. Teknik-Teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok Data Global. Jakarta: Salemba Empat.
Lokatili, Tifany A., dan Devie. 2013. Analisa Pengaruh Penggunaan Balanced Scorecard Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. Business Accounting Review. Nomor 2. Volume 1. Surabaya.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2007). Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Pilatus, Deikme. 2013. Motivasi Kerja dan Budaya Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Keuangan Sekda Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Nomor 3. Volume 1. Manado.
DAFTAR PUSTAKA 125
Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: CV Alfabeta.
Riduwan dan Kuncoro. 2011. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: CV Alfabeta.
Rivai, Veithzal, dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior: Concept, Controversies, Applications. Edisi 8: Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Robbins, Stephen P. 2006. Organizational Behaviour. Tenth Edition. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Silalahi, Ulber. 2006. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Unpar Press.
Singarimbun, Masri, dan Sofian Effendi. 2003. Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.
Sjahrial, Dermawan, dan Djahotman Purba. 2012. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Nomor 1. Volume 7. Surabaya. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Syamsiyah, Naili Farida, dan Rodhiyah. 2013. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi dengan Metode Balanced Scorecard. Diponegoro Journal of Sosial and Politic. Nomor 3. Volume 2. Semarang.
Sunjoyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
DAFTAR PUSTAKA 126
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.