• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Peningkatan Kapasitas Dengan Meningkatkan Kinerja Lini Produksi Melalui Model Simulasi (Studi Kasus Di PT X Bekasi).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Peningkatan Kapasitas Dengan Meningkatkan Kinerja Lini Produksi Melalui Model Simulasi (Studi Kasus Di PT X Bekasi)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT X adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif kendaraan komersial. Perusahaan ini memproduksi dua jenis truck dengan model

N-Series dan F-Series, dimanaukuran cabin F-Series lebih besar dibandingkan N-Series. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, kapasitas produksi pada departemen paint shop masih perlu ditingkatkan, karena output

yang dihasilkan hanya mencapai 40 unit N-Series per shift dan9 unit F-Series per

shift. Padahal target output yang diinginkan perusahaan adalah 43 unit N-Series

per shift dan11 unit F-Series per shift.

Departemen paint shop memiliki 34 proses produksi untuk masing-masing model cabin. Ketergantungan satu stasiun kerja dengan stasiun kerja lainnya sangat kompleks, oleh karena itu pada penelitian ini digunakanlah simulasi komputer untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Penentuan alternatif tindakan dengan menggunakan influence diagram untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh performansi sistem, sehingga dapat mengetahui variabel keputusan yang akan dijadikan alternatif tindakan dalam pencapaian kapasitas produksi paint shop, seperti perubahan waktu proses, perubahan jumlah operator, perubahan daya tampung, jumlah mesin yang akan digunakan, dll. Pemilihan variabel keputusan ini akan diterapkan pada model simulasi usulan hingga output perusahaan mencapai 43 unit N-Series per shift dan 11 unit F-Series per shift.

Pertama-tama, penulis melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian membangun model simulasi menggunakan software ProModel hingga dapat mewakili proses paint shop aktual. Simulasi di PT X ini termasuk nonterminating simulation, oleh karena itu dibutuhkan perhitungan warm-up period dengan metode welch moving average. Hasil perhitungan yang didapatkan adalah 12 periode warm-up untuk mencapai kestabilan model. Pembuatan simulasi usulan dengan mengatur kedatangan cabin pertama kali pada departemen paint shop, dimana jadwal urutan pengerjaan cabin yaitu 1 unit cabin F-Series diproses terlebih dahulu selanjutnya diikuti oleh 4 unit N-Series. Selain itu, apabila terdapat jalur N-Series dan F-Series yang berbeda, diberikan kebijakan untuk mendahulukan pengerjaan F-Series ketika masuk ke jalur yang sama untuk proses berikutnya. Simulasi usulan dengan melakukan penekanan waktu proses touch up, dikarenakan tingkat kesibukan operator yang tinggi. Alternatif tindakan ini dilakukan berdasarkan pemilihan variabel keputusan pada influence diagram proses touch up yang telah dibuat sebelumnya. Proses touch up merupakan proses akhir pada painting untuk penanggulangan defect yang dihasilkan dari seluruh proses paint shop

sebelumnya, oleh karena itu sebelum melakukan penekanan waktu touch up, terlebih dahulu mengetahui defect yang terjadi untuk dapat melakukan pengendalian terhadap defect tersebut, serta memperbaiki faktor-faktor yang menjadi penyebab terhadap lamanya waktu proses touch up. Dari hasil simulasi usulan, kapasitas produksi telah mencapai 43 unit N-Series per shift dan11 unit F-Series per shift, yang awalnya hanya 40 unit N-Series per shift dan9 unit F-Series

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH ... v

(3)

2.8 Pengertian Influence Diagram ... 2 - 16 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(4)

5.5.2 Analisis dan Usulan Simulasi Usulan ... 5 - 12 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6 - 1 6.2 Saran ... 6 - 2 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 4.1 Keterangan Proses Paint Shop 4 - 4

Tabel 4.2 Waktu Proses N-Series dan F-Series 4 - 7

Tabel 4.3 Jam Kerja Operator 4 - 8

Tabel 5.1 Perhitungan Welch 5 - 3

Tabel 5.2 Hasil Output Simulasi Awal 5 - 5

Tabel 5.3 Total Exit Cabin Simulasi Awal 5 - 5

Tabel 5.4 Penambahan Waktu Preparation 5 - 19

Tabel 5.5 Output Simulasi dari Penambahan

Waktu Preparation 5 - 20

Tabel 5.6 Penekanan Waktu Bupping 5 - 21

Tabel 5.7 Output Penekanan Waktu Bupping 5 - 21

Tabel 5.8 Penekanan Waktu Check and Sanding 5 - 22 Tabel 5.9 Ouput Simulasi dari Penekanan

Waktu Check and Sanding 5 - 23

Tabel 5.10 Penekanan Waktu Spray 5 - 24

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Perbedaan Grafik Keadaan Diskrit dan Kontiyu 2 - 11

Gambar 2.2 Ilustrasi Kondisi Steady State 2 - 13

Gambar 2.3 Ilustrasi Akhir Periode Warm Up 2 - 14

Gambar 2.4 Simbol Influence Diagram 2 - 17

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 3 - 1

Gambar 3.2 Diagram Alir Pengolahan Data 3 - 8

Gambar 4.1 Struktur Organisai Paint Shop 4 - 2

Gambar 4.2 Alur Proses Paint Shop 4 - 6

Gambar 4.3 Dolly 4 - 9

Gambar 4.4 Layout Proses Paint Shop 4 - 11

Gambar 5.1 Warm Up Period 5 - 3

Gambar 5.2 Langkah Awal Menjalankan Simulasi 5 - 4

Gambar 5.3 Influence Diagram 5 - 7

Gambar 5.4 Tingkat Kesibukan Operator Simulasi Awal 5 - 9 Gambar 5.5 Influence Diagram Preparation PTC 5 - 10

Gambar 5.6 Pengaturan Pengerjaan Cabin 5 - 10

Gambar 5.7 Influence Diagram Touch up 5 - 12

Gambar 5.8 Dinding Setting Room 5 - 13

Gambar 5.9 Lantai Setting Room 5 - 13

Gambar 5.10 Jadwal Membersihkan Setting Room 5 - 14

Gambar 5.11 Indikator Arah Angin 5 - 16

Gambar 5.12 Jarak Oven 5 - 17

Gambar 5.13 Influence Diagram Kapasitas

Produksi Preparation 5 - 18

Gambar 5.14 Grafik Utilisasi Operatorsetelah

Penambahan Waktu Preparation 5 - 20

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 5.16 Grafik Utilisasi Operator

Penekanan Check and Sanding 5 - 23

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Layout Pabrik A - 1

2 Layout Paint Shop A - 2

3 Gambar Kondisi Pabrik A - 3

4 QCPC (Quality Control Process Chart) B - 1

5 Waktu Proses N-Series dan F-Series B - 5

6 Proses Perakitan Mobil B - 5

7 Tipe Cabin B - 11

8 Data Defect pada Cabin B - 12

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan yang ketat antar industri manufaktur di bidang otomotif dan permintaan konsumen yang terus meningkat tiap tahunnya menuntut perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang. Oleh karena itu, pelaku industri otomotif harus mengeluarkan ide-ide inovatif dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin dari segi kuantitas maupun kualitas produk.

PT X merupakan perusahaan manufaktur perakitan kendaraan roda empat berjenis truck dengan merek X. Produk ini banyak digunakan sebagai kendaraan niaga untuk keperluan komersial karena lebih ekonomis dalam penggunaan bahan bakar. Peningkatan permintaan konsumen terhadap kendaraan X melatarbelakangi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi setiap tahunnya.

PT X memproduksi dua model truck, yaitu model N-Series dan F-Series. Model N-Series merupakan model kendaraan seperti elf, dan model F-Series

merupakan kendaraan berukuran besar seperti truck giga, dimana ukuran cabin

untuk N-Series lebih kecil dibandingkan dengan ukuran cabin F-Series. Proses perakitan truck ini dilakukan oleh operator secara manual dengan jalur yang terpisah untuk masing-masing model N-Series dan F-Series.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, kapasitas produksi pada departemen paint shop masih perlu ditingkatkan, karena output

yang dihasilkan hanya mencapai 40 unit N-Series per shift dan9 unit F-Series per

shift. Padahal target output yang diinginkan perusahaan adalah 43 unit N-Series

per shift dan 11 unit F-Series per shift. Penyebab dari permasalahan tersebut adalah pengerjaan painting truck untuk model N-Series dan F-Series pada proses

(10)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

itu, kualitas cabin yang dihasilkan pada setiap proses produksi tidak sesuai dengan target perusahaan, yang menyebabkan proses penanggulangan defect diakhir proses painting lama. Dengan tingginya waktu proses dibeberapa stasiun kerja, maka kapasitas produksi dapat menurun karena proses produksi melebihi waktu siklusyang telah ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul ”Usulan Peningkatan Kapasitas dengan Meningkatkan Kinerja Lini Produksi Melalui Model Simulasi (Studi Kasus Di PT X, Bekasi)".

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa penyebab munculnya permasalahan, sebagai berikut:

1. Kapasitas produksi belum mencapai target.

2. Terjadi blocking pada saat proses produksi, yaitu suatu kondisi stasiun kerja menghambat aliran produksi ke stasiun kerja lainnya.

3. Terdapat defect pada cabin.

4. Waktu proses pada beberapa stasiun kerja melebihi waktu siklus yang ditetapkan perusahaan.

1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Objek penelitian hanya membahas proses produksi paint shop.

2. Penelitian menggunakan data waktu proses produksi paint shop untuk model cabin N-Series dan F-Series.

3. Periode pengukuran waktu operasi dilakukan dari tanggal 1 September 2014 sampai dengan 30 September 2014 dengan jam kerja normal, yaitu 8 jam kerja efektif.

(11)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Tidak ada pergantian operator pada saat dilakukan penelitian. 2. Jumlah alat materialhandlingcabin, yaitu dolly selalu mencukupi.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana jadwal urutan pengerjaan cabintruckN-series dan F-Series pada stasiun kerja pertama departemen paint shop?

2. Apa usulan untuk mencapai output yang diinginkan pada proses produksi

paint shop?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan usulan jadwal urutan pengerjaan cabin truck N-Series dan F-Series pada stasiun kerja pertama departemen paint shop.

2. Memberikan usulan untuk mencapai output yang diinginkan pada proses produksi paint shop.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan penulis sebagai langkah-langkah untuk menyusun penulisan laporan ini berisi beberapa bab, mulai dari pendahuluan hingga terakhir kesimpulan dan saran. Adapun isi dari setiap bab yang akan dibuat adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian serta pembatasan masalah untuk mempersempit ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

(12)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang model atau cara pemecahan masalah serta langkah-langkah pemecahan masalah yang digambarkan dalam diagram alir (flowchart) pemecahan masalah.

BAB IV PENGUMPULAN DATA

Bab ini menguraikan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian dan data-data tersebut akan digunakan dalam pengolahan data.

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini diuraikan mengenai pengolahan data dan analisis pemecahan masalah berdasarkan hasil pengolahan data.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(13)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Usulan Urutan Jadwal Pengerjaan Cabin

Urutan jadwal pengerjaan cabin pada stasiun kerja pertama departemen

paint shop harus diatur untuk menghindari blocking. Blocking terjadi dikarenakan proses painting cabin menggunakan satu jalur yang sama untuk ke dua model

cabin dengan waktu proses yang berbeda, sehingga apabila tidak ada urutan jadwal pengerjaan cabin, maka berpotensi satu stasiun kerja menghambat aliran produksi ke stasiun kerja lain. Urutan jadwal pengerjaan cabin mengutamakan pada model F-Series, dengan perbandingan 1 : 4, yaitu 1 pengerjaan cabin F-Series dilakukan terlebih dahulu, selanjutnya diikuti oleh 4 N-Series. Kemudian, dibuat aturan pengambilan cabin F-Series terlebih dahulu pada stasiun kerja

preparation premer, karena pengerjaan cabin dari stasiun kerja sebelumnya yaitu

check slide, fitting door, dan sealer menggunakan dua jalur yang terpisah antara model cabin N-Series dan F-Series yang selanjutnya masuk pada stasiun kerja

preparation premer di satu jalur yang sama. Kebijakan ini dilakukan agar output

perusahaan dapat mencapai 43 unit N-Series per shift dan 11 unit F-Series per

shift.

2. Usulan Pencapaian Output yang Diiginkan Perusahaan

(14)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

untuk menanggulangi defect yang dihasilkan dari seluruh proses paint shop

sebelumnya. Pengendalian defect antara lain dengan memperhatikan kesesuaian

area setting room serta ketepatan waktu dan temperatur yang digunakan pada proses pengovenan. Selain itu, penambahan waktu proses preparation selama 1 menit dari data aktual perusahaan dilakukan, dengan tujuan agar proses

preparation dapat dilakukan dengan teliti dan tidak terburu-buru, dengan harapan defect dari setiap masing-masing stasiun kerja menurun, sehingga mempengaruhi penurunan waktu touch up diakhir proses paint shop.

Penekanan waktu proses touch up dilakukan menggunakan simulasi komputer dengan mengatur jadwal urutan pengerjaan cabin, kemudian melihat peningkatan output serta menganalisis tingkat kesibukan operator. Proses

bupping pertama kali ditekan dari 10,2 menit menjadi 7 menit karena tingkat kesibukan operator mencapai 100%. Kemudian waktu proses check and sanding

dari 9,8 menit menjadi 7 menit, dan terakhir adalah spray dari 9,5 menit menjadi 7 menit. Penekanan waktu proses disesuaikan dengan waktu siklus pengerjaan

N-Series yang telah ditetapkan perusahaan. Setelah memperbaiki performansi setiap stasiun kerja, dan melakukan tindakan berdasarkan pemilihan variabel keputusan yang diterapkan pada pembuatan simulasi usulan, maka output yang dihasilkan mencapai 43 unit N-Series per shift, dan 11 unit F-Series per shift, yang awalnya hanya 40 unit N-Series per shift, dan 9 unit F-Series per shift. Hal tersebut telah sesuai dengan target yang perusahaan inginkan.

6.2 Saran

1. Saran untuk Perusahaan

(15)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-3

produksi harus memperhatikan sumber kendala yang menjadi penyebab tinggginya waktu proses tersebut.

2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

• Memberikan improvement proses preparation paint shop agar meminimasi terjadinya defect yang dihasilkan dari masing-masing stasiun kerja.

• Kembangkan model probabilistik untuk mengakomodasi perilaku sistem yang ada pada permasalahan peningkatan kinerja lini produksi paint shop,

(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. A.M. Law., W.D. Kelton. (1991), Simulation Modeling And Analysis Second Edition, McGraw Hill, International Edition.

2. Daellenbach, Hans G. (1991), System and Decision Making a Management Science Approach.Chichester : John & sons Ltd.

3. Harrell, C., Ghosh, B.K., Bowden, R.O. (2003), Simulation Using ProModel

2/e The McGraw-Hill, International Edition.

4. Simatupang, Togar M. (1995), Pemodelan Sistem. Klaten: Penerbit Nindita. 5. http://www.isuzu-astra.com/product.php?model=Mw==&GoToSpec (access

Referensi

Dokumen terkait