• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Perubahan Garis Pantai di Pesisir Tenggara Bali Mengunakan Citra Satelit Landsat ( Studi Kasus Kabupaten Gianyar dan Klungkung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Perubahan Garis Pantai di Pesisir Tenggara Bali Mengunakan Citra Satelit Landsat ( Studi Kasus Kabupaten Gianyar dan Klungkung)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PESISIR

TENGGARA BALI MENGGUNAKAN CITRA SATELIT

LANDSAT

(STUDI KASUS KABUPATEN GIANYAR DAN KLUNGKUNG)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Kelautan pada Fakultas Kelautan dan Perikanan

Oleh:

I NENGAH JAYA NUGRAHA 1214511014

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

I Nengah Jaya Nugraha. 1214511014. Studi Perubahan Garis Pantai di Pesisir Tenggara Bali Menggunakan Citra Satelit Landsat (Studi Kasus Kabupaten Gianyar dan Klungkung) (Pembimbing : I Wayan Gede Astawa Karang, dan I.G.B Sila Dharma)

Erosi dan abrasi adalah peristiwa di pantai yang menyebabkan posisi garis pantai mengalami perubahan. Dampak dari perubahan iklim yaitu kenaikan tinggi muka air laut juga menyebabkan perubahan garis pantai. Pesisir Tenggara Bali khususnya sepanjang pantai Kabupaten Gianyar dan Klungkung mengalami perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung laju perubahan garis pantai di Gianyar dan Klungkung dari tahun 1995 sampai 2015. Penelitian ini sebagai informasi awal perubahan garis pantai dan tidak menganalisis faktor penyebabnya seperti pasang surut, arus, gelombang, dan angin. Metode yang digunakan adalah analisis penginderaan jauh dengan ekstraksi garis pantai dari citra satelit Landsat 5 tahun 1995, Landsat 7 tahun 2005, dan Landsat 8 tahun 2015. Citra Landsat dianalisis dengan pendekatan kombinasi metode threshold dan band ratio dari gelombang inframerah dan gelombang hijau. Pengolahan citra menggunakan software Quantum GIS 2.8 dan SAGA GIS 2.2, extention Digintal Shoreline Analysis System (DSAS) untuk membuat transek perhitungan garis pantai. Hasil analisis tumpang susun mengidentifikasi garis Pantai di kabupaten Gianyar dan Klungkung mengalami perubahan dengan laju yang berbeda-beda setiap desa. Laju perubahan garis pantai di kabupaten Gianyar akibat akresi diantara 0.5096 - 8.6074 m/th, sedangkan akibat akresi diantara -3.7343 sampai -1.3201 m/th. Laju perubahan garis pantai di Kabupaten Klungkung akibat akresi diantara 0.6337 - 2.6875 m/th, sedangkan akibat erosi diantara -8.8795 sampai -0.8833 m/th.

(7)

vii

ABSTRACT

I Nengah Jaya Nugraha. Studies Coastline Changes in the Southeast Coastal Bali Using Landsat Satellite Imagery (Case Study Gianyar and Klungkung Regency) (Supervisor : I Wayan Gede Astawa Karang and I.G.B Sila Dharma)

Erosion and abrasion are the events that led to the beach shoreline position changes. The impact of climate change is the rise in sea level also causes changes in the coastline. South East coast of Bali, especially along the coast Gianyar and Klungkung changing coastline. This study aims to identify and calculate the rate of shoreline change in Gianyar and Klungkung from 1995 to 2015. The study was a preliminary information shoreline change and do not analyze the causes such as tides, currents, waves, and wind. The method used remote sensing analysis with the extraction of the coastline from the Landsat 5 satellite images in 1995, Landsat 7 in 2005, and Landsat 8 2015. Landsat imagery analyzed by a combination of methods approach the threshold and band ratio of wave infrared and green. Image processing using software Quantum GIS 2.8 and SAGA GIS 2.2, extention Digintal Shoreline Analysis System (DSAS) to make calculations transect coastline. The results of the analysis of overlaying identify coastline in Gianyar and Klungkung change at a rate that varies every village. The rate of change of coastline in Gianyar due to accretion between 0.5096 - 8.6074 m / yr, while due to erosion between -3.7343 to -1.3201 m / yr. The rate of change in Klungkung regency coastline due to accretion between 0.6337 - 2.6875 m / yr, while due to erosion between -8.8795 to -0.8833 m / yr.

(8)

RINGKASAN

I Nengah Jaya Nugraha. 1214511014. Studi Perubahan Garis Pantai di Pesisir Tenggara Bali Menggunakan Citra Satelit Landsat (Studi Kasus Kabupaten Gianyar dan Klungkung) (Pembimbing : I Wayan Gede Astawa Karang, S.si.,M.si.,Ph.D dan Ir. I.G.B Sila Dharma,MT.,Ph.D)

Kondisi perairan Indonesia yang dinamis mempengaruhi sedimen yang ada di pantai. Proses yang terjadi di pantai diantara erosi, abrasi, dan akresi yang menyebabkan sedimen pantai bertambah atau berkurang. Proses tersebut menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Faktor lain yang juga menyebabkan perubahan garis pantai adalah perubahan iklim seperti kenaikan tingggi muka air laut. Kenaikan tinggi muka air laut memiliki dampak yang luas terhadap garis pantai. Kenaikan tinggi muka air laut global disebabkan oleh ekspansi termal, mencairnya es di daerah kutub, dan hilangnya cadangan air tanah. Dampak kenaikan tinggi muka air laut adalah pergeseran garis pantai, degradasi pesisir akibat erosi dan akresi. Pengukuran perubahan garis pantai membutuhkan data dengan selang waktu 10 – 20 tahun. Sumber data yang dapat digunakan untuk pengukuran perubahan garis pantai adalah data survei lapangan, hingga data penginderaan jauh seperti citra satelit. Citra satelit yang cukup efektif digunakan untuk pengukuran perubahan garis pantai adalah satelit Landsat yang bisa diunduh secara gratis. Pesisir kabupaten Gianyar dan Klungkung dijadikan sebagai objek penelitian karena mengalami erosi paling tinggi diantara kabupaten lainnya di Bali dengan menggunakan dataset Landsat dari tahun 1995, 2005, dan 2015.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan garis pantai di kabupaten Gianyar dan Klungkung menggunakan citra satelit Landsat dan menganalisa laju perubahan garis pantai yang terjadi berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat. Metode pengolahan citra yang digunakan adalah ekstraksi garis pantai dengan klasifikasi terbimbing (supervised classification), pendekatan nilai ambang batas (threshold) gelombang inframerah dan band rasio. Perhitungan perubahan garis pantai menggunakan panjang transek yang memotong antar garis pantai. Laju perubahan garis pantai didapatkan dengan jarak antar garis pantai dibagi dengan waktu dalam hal ini selisih tahun antar garis pantai.

Hasil analisis tumpang susun mengidentifikasi garis Pantai di kabupaten Gianyar dan Klungkung mengalami perubahan dengan laju yang berbeda-beda setiap desa. Desa Batubulan laju perubahan antara -2.0985 sampai 4.4203 m/th, Desa Sukawati laju perubahan antara -3.7125 sampai 6.0877 m/th, Desa Ketewel laju perubahan antara -3.7343 sampai 8.6869 m/th, Desa Saba laju perubahan antara -1.2249 sampai 7.3343 m/th, Desa Pering laju perubahan antara -1.3201 sampai 3.8045 m/th, Desa Keramas laju perubahan antara 1.3057 sampai 5.3642 m/th, Desa Medahan laju perubahan antara 0.5096 sampai 8.6074 m/th, Desa Lebih laju perubahan antara -1.8395 sampai 2.0721 m/th, Desa Tulikup laju perubahan antara -3.3984 sampai 0.9951 m/th.

(9)

ix

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat Rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Studi Perubahan Garis Pantai di Pesisir Timur Tenggara Bali Menggunakan Citra Satelit Landsat (Studi Kasus Kabupaten Gianyar dan Klungkung)”. Penyusunan skripsi ini dibimbing oleh pembimbing 1 I Wayan

Gede Astawa Karang, S.Si.,M.Si.,Ph.D dan pembimbing 2 Ir. I.G.B. Sila Dharma,

MT.,Ph.D.

Skripsi ini terlebih dahulu diseminarkan kemudian disidangkan untuk

memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana ilmu kelautan di Fakultas Kelautan

dan Perikanan Universitas Udayana. Tema perubahan garis pantai dijadikan objek

penelitian karena tema tersebut saat ini menjadi perhatian serius berbagai pihak

yang berwenang didalamnya yang juga terkait dengan pemanasan global. Peneliti

ingin memberikan informasi terbaru terkait dengan tema tersebut dan menerapkan

teknologi modern seperti penginderaan jauh yang efektif dan efisien. Sebagai

penutup, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan oleh peneliti

untuk menyempurnakan draft srikpsi ni.

Bukit Jimbaran, 8 Agustus 2016

(11)

xi

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan,

pengarahan dan bantuan dari semua pihak sehingga skripsi ini bisa diselesaikan

tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Ir. I Wayan Arthana, MS.,Ph.D selaku dekan Fakultas Kelautan dan

Perikanan Universitas Udayana yang telah banyak membantu sehingga

skripsi ini selesai tepat pada waktunya.

2. Dwi Budi Wiyanto, S.Kel., M.P selaku Ketua Program Studi Ilmu Kelautan

Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan moral kepada

penulis.

3. I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si.,M.Si.,Ph.D selaku pembimbing I yang

telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ir.I.G.B sila Dharma,MT.,Ph.D selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh keluarga terutama Bapak, Ibu dan Kakak yang banyak memberikan

dukungan serta dorongan moral dan materiil hingga selesainya skripsi ini.

6. Seluruh sahabat yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga

skripsi ini dan terselesaikan tepat pada waktunya.

7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

(12)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap I Nengah Jaya Nugraha,

lahir di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali pada tanggal

8 Maret 1995 merupakan anak kedua dari dua

bersaudara. Penulis lahir dari pasangan suami istri

Bapak I Ketut Madeg dan Ibu Ni Nyoman Sudarti.

Penulis sekarang bertempat tinggal di Jalan Ahmad

Yani VI No.3 Abiantuwung Kaja, Kediri, Tabanan,

Bali. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman

Kanak-kanak di TK Widya Guna I Abiantuwung pada tahun 2000, pendidikan sekolah

dasar di SD N 2 Abiantuwung pada tahun 2006, pendidikan menengah pertama di

SMP N 2 Tabanan pada tahun 2009, pendidikan menengah atas di SMA N 1

Tabanan.

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kelautan dan

Perikanan penulis mengerjakan skripsi yang berjudul “Studi Perubahan Garis

Pantai di Pesisir Tenggara Bali Menggunakan Citra Satelit Landsat (Studi Kasus

(13)

xiii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

DAFTAR RIWAYA HIDUP ... xii

DAFTAR ISI ... xiii 2.1Pantai dan Garis Pantai... 5

2.2Proses Terbentuknya Pantai ... 7

2.3Faktor Penyebab Perubahan Garis Pantai... 8

2.4Sistem Penginderaan Jauh ... 10

2.5Citra Satelit Landsat ... 12

III METODOLOGI 3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 15

3.2Alat dan Data ... 15

3.3Pengolahan Citra ... 16

3.3.1 Pemotongan Citra (Cropping) ... 17

(14)

3.3.3 Thresholding Band ... 18

3.3.4 Band Ratio ... 18

3.3.5 Unsupervised Classification ... 19

3.3.6 Tumpang Susun antar Citra Landsat ... 19

3.4Perhitungan Laju Perubahan Garis Pantai ... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Citra Landsat ... 23

4.1.1 Pemotongan Citra ... 23

4.1.2 Thresholding Citra... 24

4.1.3 Band Ratio ... 25

4.1.4 Kombinasi Thresholding dan Band Ratio ... 28

4.1.5 Klasifikasi dan Vektor Garis Pantai ... 30

4.2 Validasi Metode Ekstraksi ... 32

4.3 Perubahan Garis Pantai ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Spesifikasi Landsat 7 dan Landsat 8 ... 14

2. Spesifikasi Citra Landsat ... 15

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Terminologi pantai untuk pengelolaan pantai ... 5

2. Terminologi Pantai untuk Keperluan Rekayasa Pantai ... 6

3. Interaksi Faktor Penyebab Perubahan Garis Pantai ... 9

4. Elemen Utama dari Penginderaan Jauh ... 11

5. Landsat 5 ... 13

6. Landsat 7 ... 14

7. Landsat 8 ... 14

8. Peta Lokasi Penelitian ... 15

9. Transek Garis Pantai pada DSAS 3.2 ... 20

10.Statistik Shoreline Change Envelope (SCE) ... 20

11.Statistik Net Shoreline Movement (NSM) ... 21

12.Statistik End Point Rate (EPR) ... 21

13.Flowchart Metodologi... 22

14.Citra Landsat yang belum dipotong (a) dan yang sudah dipotong sesuai daerah penelitian (b) ... 23

15.Citra Landsat 8 sebelum masking (a) dan setelah masking (b) dengan pendekan threshold pada band 6 ... 24

16.Citra Landsat 7 sebelum masking (a) dan setelah masking (b) dengan pendekan threshold pada band 5 ... 25

17.Citra Landsat 5 sebelum masking (a) dan setelah masking (b) dengan pendekan threshold pada band 5 ... 25

18.Citra Landsat 5 hasil rasio band 4/2 (a) dan setelah di masking (b) ... 26

19.Citra Landsat 7 hasil rasio band 4/2 (a) dan setelah di masking (b) ... 26

20.Citra Landsat 8 hasil rasio band 5/3 (a) dan setelah di masking (b) ... 27

21.Citra Landsat 5 hasil rasio band 2/5 (a) dan setelah di masking (b) ... 27

22.Citra Landsat 7 hasil rasio band 2/5 (a) dan setelah di masking (b) ... 28

23.Citra Landsat 8 hasil rasio band 3/6 (a) dan setelah di masking (b) ... 28

24.Threshold citra Landsat (a), rasio band 3/5 (b), rasio band 3/6 (c), gabungan rasio band (d), dan gabungan threshold dan rasio band (e) ... 29

25.Vektor polygon garis pantai Landsat 5 ... 30

26.Vektor polygon garis pantai laut Landsat 7 ... 30

27.Vektor polygon laut Landsat 8 ... 31

28.Garis pantai Landsat tahun 1995 ... 31

29.Garis Pantai Landsat tahun 2005 ... 32

30.Garis pantai Landsat tahun 2015 ... 32

31.Transek validasi garis pantaikoordinat lapangan dan Landsat ... .33

32.Transek validasi garis pantai RBI dengan Landsat ... 34

33.Transek perhitungan jarak antar garis pantai ... 35

34.Tumpang susun garis pantai Gianyar citra Landsat39 ... 36

35.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Batubulan ... 37

36.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa batubulan ... 37

(17)

xvii

38.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Ketewel... 39

39.Dokumentasi kondisi pada transek ke-2 dan ke-3 di Desa Ketewel ... 39

40.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Sukawati ... 40

41.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Sukawati ... 41

42.Kondisi pantai pada transek ke-24 dan ke-25 di Desa Sukawati ... 41

43.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Saba ... 42

44.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Saba ... 43

45.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Pering ... 43

46.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Pering ... 44

47.Kondisi lapangan pada transek ke-2 dan ke-3 di Desa Pering ... 45

48.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Keramas ... 45

49.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Keramas ... 46

50.Kondisi pantai pada transek ke-15 di Desa Keramas ... 46

51.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Medahan ... 47

52.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Medahan ... 48

53.Kondisi pantai di Desa Medahan ... 48

54.Grafik perubahan garis pantai setiap 5 tahun di Desa Lebih ... 49

55.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Lebih ... 50

56.Kondisi pantai pada transek ke-4 di Desa Lebih ... 50

57.Grafik perubahan garis pantai di setiap transek di Desa Tulikup ... 51

58.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Tulikup ... 52

59.Kondisi pantai pada transek ke-16 di Desa Tulikup ... 52

60.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Negari ... 53

61.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Negari ... 54

62.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Takmung ... 54

63.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Takmung ... 55

64.Kondisi pantai di Desa Takmung ... 55

65.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Satra ... 56

66.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Satra ... 56

67.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Tojan ... 57

68.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Tojan ... 58

69.Kondisi pantai pada transek ke-14 dan ke-15 di Desa Tojan ... 58

70.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Gelgel ... 59

71.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Gelgel ... 60

72.Kondisi pantai pada transek ke-23 dan ke-24 di Desa Gelgel ... 60

73.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Jumpai ... 61

74.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Jumpai ... 62

75.Kondisi pantai pada transek ke-16 dan ke-17 di Desa Jumpai ... 62

76.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Tangkas ... 63

77.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Tangkas ... 64

78.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Gunaksa ... 64

79.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Gunaksa ... 65

80.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Kampung Islam Kusamba ... 66

81.Grafik laju perubahan garis pantai di Kampung Islam Kusamba ... 67

82.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Kusamba... 67

83.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Kusamba ... 68

(18)

85.Grafik perubahan garis pantai setiap transek di Desa Pesinggahan ... 69

86.Grafik laju perubahan garis pantai di Desa Pesinggahan ... 70

87.Kondisi pantai di Goa Lawah Desa Pesinggahan ... 71

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Grafik pasang surut dataset Landsat ... 77

Referensi

Dokumen terkait

Jadi hasil penelitian penulis bahwa Pelaksanaan Perjanjian antara PDAM Kota Payakumbuh dengan PAMSIMAS Kota Payakumbuh sudah dilaksanakan berdasarkan Surat

Buku Tugas Akhir dengan judul “Protokol Pemilihan Elektronik Dengan Menggunakan Pasangan Bilinear” ini disusun sebagai laporan tugas akhir sarjana yang saya kerjakan untuk

7) Kebijakan bahasa yang tepat, karena pada umumnya hampir semua negara yang menghadapi tantangan keaksaraan memiliki bahasa yang beraneka ragam. Secara pedagogis

Di Lampung sendiri belum ada penelitian tentang pengetahuan mahasiswa terhadap penulisan resep yang baik dan benar hal ini menjadi alasan untuk melakukan

Informasi keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Bank dan entitas anak, yang disusun oleh manajemen

(2) Dekonstruksi cerita asal usul tari tradisional Minangkabau menjadi karya sastra berbasis kebudayaan lokal merupakan sebuah contoh pemanfaatan teori dekonstruksi untuk

Penelitian ini pada dasarnya guna mengkaji beberapa aspek yang terkait dalam implementasi Kebijakan Penghapusan bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (PBPTA)

Faktor Predisposing perilaku safety riding pada warga kampung safety Kelurahan Pandean Lamper yaitu pengetahuan tentang safety riding dan kampung safety yang