• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Ide

Gagasan atau ide adalah istilah yang dipakai baik secara populer maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum "citra mental" atau "pengertian".

Terutama Plato adalah eksponen pemikiran seperti ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita. Gagasan dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat. Misalnya: gagasan tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di pikiran. Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran.

Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten. Ide atau gagasan merupakan rancangan yang tersusun dari hasil pemikiran. Suatu karya seni yang dibuat berdasarkan ide baru akan memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan karya seni yang dibuat dengan cara meniru karya yang sudah ada. Ruang lingkup pengembangan ide sangat luas dan bebas, misalnya dalam hal pemakaian media dan tema. Ide merupakan harta yang berharga di tengah-tengah dunia yang semakin terdidik ini. Jika anda

(2)

mempunyai ide cemerlang, dan dipadukan dengan kerja keras, maka anda akan mempunyai peluang besar untuk sukses.

Gagasan muncul ibarat petir yang melesat dengan cepat. Gagasan adalah sebuah interaksi tentang apa yang berhasil ditangkap oleh pikiran. Jika berhasil menangkap gagasan tersebut, Anda pasti berusaha menuangkannya dalam bentuk penggunaan bahasa, baik secara tulisan, maupun lisan. Jika Anda berusaha mewujudkan gagasan lewat tulisan, segeralah mengambil langkah untuk menuliskan apa saja yang ada di otak Anda. Ikatlah gagasan Anda ke dalam sebuah tulisan.

2. Faktor-Faktor Pendukung Munculnya Ide

Untuk membuat karya yang dibuat dalam berimajinasi pastinya ada faktor-faktor pendukung untuk memunculkan ide itu sendiri, dan ide muncul bagi orang-orang yang biasanya tingkat pemikiran fiksinya besar, contohnya berhayal tentang apa yang dia ingin buat dan pastinya orang itu kreatif dan tidak plagiat, banyak orang kreatif tapi terkadang masih saja bingung tentang apa yang dia pkirkan untuk mendatangkan ide itu sendiri, sebenar nya banyak faktor pendukung untuk memunculkan ide itu sendiri dari faktor internal hingga eksternal.Pertama-tama adalah faktor internal

1. Relax,

Relax adalah hal yang penting untuk menunjang pemikiran kita agar dapat dengan mudah memunculkan ide kita dalam berpikir kreatif, jangan memikirkan yang tidak-tidak sampai pikiran tidak relax.

(3)

2. Kondisi

Badan yang stabil, ini sangat penting bagi kita untuk berpikir lebih dalam lagi, karena kondisi badan yang setabil dapat membuat kita bugar dan dapat menjalankan karya kita dengan maksimal.

3. Kebutuhan Makanan (tidak lapar).

Jika kita ingin berpikir pastinya akan terganggu jika perut kita keroncongan.Ini memang fakta, karna lapar diperut akan merespon otak untuk berpikir yang tidak karuan, dan ide kita bisa-bisa tidak akan keluar.

4. Cukup Istirahat (tidak mengantuk)

Ini juga masuk daftar faktor internal, usahakan badan kita sedang dalam keadaan fit karna sudah cukup istirahat.

5. Hindari Stres,

Untuk yang satu ini sangat berbahaya sekali untuk pikiran kita, ini adalah tingkat yang paling parah, bagaimana kita ingin berimajinasi dan berpikir kalo pikiran kita sedang stress.

6. Mood

Untuk sebagian orang pasti ada saja ide yang muncul sangat cepat ketika mood datang, biasanya orang yang sedang mood dalam menciptakan karya, karyanya pasti bagus banget dibandingkan dengan yang dibayangkan sebelumnya. Karna mood ini berhubungan dengan otak dan persaan kita dan hasilnya pikiran dan ide kita akan muncul yang baru dan yang baru sehingga kita tidak sabar untuk membuatnya.

(4)

7. Istirahat,

Semua orang atau mahluk hidup pasti butuh yang namanya istirahat, jika kita sedang membuat suatu karya tanpa harus kehilangan ide kita jalan satu2nya adalah dengan istirahat sejenak, janganlah memakasakan otak kita untuk berpikir terus menerus karna yanga ada malah moodbuster kita menurun, istirahatlah jika karya kita sudah cukup memotivasi kita untuk membuatnya diwaktu selanjutnya, dan lanjutkan jika badan kita sudah fit lagi.

Untuk faktor internal yang saya ketahui sesuai pengalaman saya adalah seperti diatas, selanjutnya saya akan mengulas faktor Eksternalnya.

1. Tempat.

Salah satu faktor internal untuk membuat ide kita berjalan dengan lancar adalah tempat dimana kita membuatnya, usahakan tempat yang kita tempati bersih dan nyaman sehingga kita juga akan merasa plong untuk berpikir jernih.

2. Musik,

Ini sangatlah penting bagi kita yang sedang mengerjakan karya kita sendiri, percaya tak percaya musik dapat meningkatkan kinerja otak kita.

3. Makanan/minuman,

Makanan adalah faktor eksternal seperti yang dijelaskan difaktor internal tadi, jangan sampai kita lapar dan haus ini akan mempengaruhi pikiran kita, jadi sediakan lah makan atau minuman disekitar kita, karna jika kita kekurangan cairan maka kita tidak akan fokus.

(5)

4. Kipas Angin plus pengharum ruangan,

Bagian ini sangat berpengaruh bagi munculnya ide yang baru.

5. posisi badan,

Pada saat kita mengejakan karya kita sendiri pastikan posisi kita terasa nyaman maksudnya posisi duduk kita atau cara kita mengerjakan sesuatu yang membutuhkan ide. Semakin nyaman posisi kita semakin relax anda mengerjakannya.

3. Faktor-Faktor Penghambat Munculnya Ide 1. Kendala dalam mental

Ketegangan yang membebani bisa jadi penghambat munculnya ide.

2.kondisi yang kurang stabil 3.kurang istirahat

4.tidak mood

4. Pengertian Menggambar

Menggambar adalah salah satu bentuk pendekatan atau metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran di taman kanak-kanak. Menggambar adalah pemberian kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan yang ada pada dirinya melalui kegiatan menggambar.

Menggambar merupakan proses mencurahkana dengan emosi atau perasaan terdalam yang dituangkan secara spontan ke dalam bentuk ungkapan pribadi yang sifatnya subjektif. Menggambar diperlukan

(6)

keberanian, spontanitas dan kebebasan dalam mengungkapkan gejolak perasaan, gagasan dan imajinasi.

Menggambar merupakan salah satu bentuk kegiatan berekspresi yang cukup populer bagi anak-anak usia TK. Menggambar bagi anak adalah media berekspresi dan berkomunikasi yang dapat menciptakan suasana aktif, asyik dan menyenangkan. Oleh karena itu bagi guru TK diperlukanlah pemahaman yang benar mengenai menggambar.

Pamadhi dan Sukardi S (2008) menggambar adalah membuat gambar.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan gambar.

Berdasarkan perkembangan anak usia prasekolah (Taman Kanak- kanak) di atas, memerlukan perhatian yang lebih cermat baik oleh guru di sekolah dan orang tua di rumah. Pentingnya pemahaman terhadap perkembangan anak di atas untuk menentukan langkah-langkah pembinaan yang baik dan tepat untuk menghindari pemaksaan terhadap keberadaan anak sesuai dengan usia perkembangannya.

Menggambar diawali dengan menggoreskan alat tulis di kertas,sehingga terjadilah bekas goresan tersebut. Goresan pensil yang berwujud coret-coret tersebut merupakan dasar dan permulaan usaha anak untuk menghasilkan gambar yang berarti. Afandi (2000 : 15) menyatakan bahwa “menggambar merupakan kegiatan mewujudkan bayangan ataupun pernyataan perasaan dan pikiran yang diinginkan” menurut Hajar Pamadi dan Evan Sukardi (2010 : 13)

(7)

bahwa “gambar anak memuat banyak ide dan cerita yang kadang sulit di pahami orang lain menurut Azhar Arsyad (2009 : 115) bahwa “melalui gambar garis kita dapat menyampaikan cerita atau pesan-pesan penting”

Anak memiliki ketertarikan menggambar sejak ia mampu memegang alat tulis. Pada mulanya coretan anak masih berupa coretan tak terarah,namun coretan tersebut akan berkembang menjadi sebuah coretan berarti menurut Rusda Mawan (2009 : 159) bahwa, “sebuah gambar mampu menceritakan atau menyampaikan kata-kata yang begitu banyak dari pada sepotong tulisan.

Sumanto (2005 : 47) mengatakan bahwa “menggambar adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialami baik dalam bentuk garis dan warna.

Sedangkan pengertian menggambar menurut Moeliono, (1997:288) diantaranya :

“Pengertian gambar adalaj tiruan barang (orang, Binatang, Tumbuhan, dansebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas”.

Dari kedua pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa Menggambar Bebas merupakan Proses mencurahkan Ide, Perasaan, dan pengalamn yang dilihatnya dengan menggunakan peralatan menggambar.

Dimana menggambar tidak sekedar coret coret diatas media, dibutuhkan suatu teknik khusus agar anak dengan luluasa, bisa menuangkan ekspresinya tanpa ragu dan rasa takut.

(8)

Menggambar adalah menjelaskan suatu keadaan atau ide (Gambar Diagram, Gambar Konstruksi, Gambar Ilustrasi), gambar lucu untuk menghibur (Kartun), Gambar untuk mengkritik (Karikatur) atau gambar yang sekedar dibuat sebagai curahan perasaan semata.

Kreatifitas menggambar di Tk yang dilakukan adalah kemampuan berolah seni rupa yang diwujudkan dengan keterampilan mengungkapkan ide, gagasan, pengalaman, pengamatan kedalam goresan garis, bentuk, warna yang sesuai alat gambar yang digunakan.

Penyaluran kreatifitas anak salah satunya dengan menggambar untuk menyalurakan perasaan dan bukan untuk menciptakan keindahan. Proses menciptakan gambar gambar ( Bentuk bentuk atau pola pola ) yang diinginkan inilah yang terpenting bukan pada hasil akhir. Menggambar merupakan ekspersi segala sesuatu yang muncul dalam kesadaran anak pada saat itu.

5. Jenis Jenis Menggambar

Ada beragam jenis gambar yang dapat dikerjakan secara bebas dan kreatif, tetapi setiap jenis gambar memiliki karakteristik dan prinsip yang berbeda sesuai dengan fungsi dan tujuan gambar bentuk, menggambar ragam hias, gambar bebas, menggaambar ilustrasi, menggambar anatomi, menggambar model, dan sebagainya.

Menurut Widia Pekerti (2008) ada bebrapa contoh kegiatan menggambar yang sering diajarkan disekolah diantaranya :

a) Menggambar Bentuk

(9)

Menggambar Bentuk dapat diajarkan kepada anak anak ketika masuk usia sekolah dasar karena perkembangan intelektual dan fisik mulai berkembang lebih baik sejalan dengan bertambahnya usia anak. Karakter bentuk yang sijarkan dapat melalui bentuk yang paling sederhana mengacu pada bentuk dasar lingkaran, bulat, persegipajang, bujursangkar, segitiga, dan lain lain.

b) Menggambar Bebas

Menggambar bebas merupakan proses mencurahkan dengan emosi atas perasaan terdalam yang dituangkan secara spontan kedalam bentuk ungkapan pribadi yang sifatnya subyektif.

c) Menggambar Konstruktif

Menggambar Konstruktif kegiatan menggambar mengikuti kaidah kaidah obyektif dan kaidah teknik tertentu seperti ukuran, perpektif, skala, volume, bayangan, hingga diperoleh keakuratan bentuk dilihat dari sebagai sudut pandang yang berbeda.

d) Menggambar Hias

Menggambar ragam hias merupakan proses menggamabr mitof hias yang berfungsi deporatif untuk memperindah permukaan suatu benda. Misalnya : Rumah adat diindonesia seperti toraja, minangkabau, riau, batak, jawa, dan lain lainnya.

(10)

Dari beberapa jenis menggambar diantaranya menggambar bentuk, menggambar bebas, menggambar kontruktif, dan menggambar ragam hias yang paling sesuai untuk anak Tk adalah menggambar bebas.

Dalam penilitian ini, peniliti emnggunakan metode menggambar bebas karena menggambar bebas lebih menekankan pada kebebasa seorang anak dalam beraktifitas dalam imajinasinya.

6. Manfaat Menggambar

Menurut Pamadi (2009 : 10) beberapa manfaat menggambar bagi anak anatara lain :

a. Menggambar sebagai alat bercerita

b. Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan c. Menggambar sebagai alat bermain

7. Tujuan Menggambar

a. Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk berekspresi b. Mengembangkan daya kreatifitas

c. Mengembangkan citra diri anak 8. Kelebihan Menggambar

Menurut Harlina Hamid :

1. Anak Bebas Menuangkan Ide Idenya sehingga dapat mengasah otak halus dan kasarnya.

(11)

2. Mudah dilaksanakan tanpa memerlukan peralatan khusus

Menurut Guru Besar Bidang Psikologi UNM Prof. Dr. Muh. Jufri 1. Anak dapat melatih imajinasinya ketika menggambar tema tema tertentu.

9. Kekurangan Menggambar

2. Gambar itu tidak akurat secara merata karena tanpa contoh kita tidak dapat membuat gambar itu menjadi sempurna.

3. Tidak ada hal yang spesifik 4. Lebih sulit karena obyek tak jelas

10. Indikator dari kegiatan pengemabangan kemampuan mengungkapkan ide sesuai dengan kurikulum yang berlaku yakni menggambar bebas dari bentuk dasar Titik, Garis, Lingkaran, Segitiga dan Segiempat.

11. Langkah-Langkah Kegiatan Menggambar

Adapun langkah-langkah kegiatan menggambar yang akan digunakan adalah menurut Depdiknas (2001), yaitu :

1) Guru mempersiapkan alat dan bahan menggambar yang akan digunakan.

2) Guru memperkenalkan alat atau bahan menggambar yang akan digunakan.

3) Guru menjelaskan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.

4) Guru memberi tugas kepada anak untuk menggambar pada kertas yang telah disediakan.

5) Guru memberikan bimbingan kepada anak yang memerlukan dan memberi penghargaan pada anak yang sudah dapat membuat gambar.

Referensi

Dokumen terkait

Koloni semut dapat menemukan rute terpendek antara sarang dan sumber makanan berdasarkan jejak kaki pada lintasan yang telah dilalui.. Semakin banyak semut yang melewati

Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui informasi apa yang diperlukan mahasiswa Departemen Pendidikan Bahsa Asing (DPBA), (2) untuk mengetahui asal sumber

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) menggunakan KD pembelajaran IPA 3.3

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : untuk optimalisasi struktur daun menggunakan metode Quatum supaya terjadi peningkatan pemahaman pada siswa kelas IV SD N Kroyo

Namun disisi lain perubahan era revolusi industri ini, membuat manusia menjadi dehumanisasi karena diperbudak oleh teknologi terutama bagi generasi muda yang

Kesesuaian dengan tujuan prakerin butir satu setelah dilakasanakan prakerin siswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang sesuai dengan kompetensi keahlian

Peserta didik saling berdiskusi untuk menyimpulkan akhir secara lisan terkait materi: Menentukan penyelesaian persamaan trigonometri fungsi cosines dengan sudut derajat..

Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan dengan berpedoman pada lembar observasi siswa. Sedangkan evaluasi dilaksanakan pada pertemuan terakhir