• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebelumnya yang membahas mengenai variabel yang sama dengan yang akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebelumnya yang membahas mengenai variabel yang sama dengan yang akan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan penelitian terdahulu

Adapun penulisan penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa penelitian sebelumnya yang membahas mengenai variabel yang sama dengan yang akan diteliti. Penelitian yang dilakukan Akbar & Saifi (2018) mengenai penerapan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam upaya mendukung pengendalian internal pada PT Semen Bosowa Banyuwangi menunjukkan bahwa sistem akuntansi persediaan bahan baku PT Semen Bosowa Banyuwangi sudah menjalankan sistem dengan baik sebagai bentuk mendukung upaya pengendalian internal namun masih ada kelemahan-kelemahan yang ada pada segi prosedur pembelian dan penerimaan bahan bakunya yang perlu diperbaiki. Beberapa kelemahan tersebut diantaranya terdapat pada sistem akuntansi persediaan bahan yang diterapkan. Berikut ini uraian kelemahan-kelamahan yang ada di PT. Semen Bosowa Banyuwangi:

1. Terdapat perangkapan tugas pada penerimaan bahan baku yang dilakukan pada bagian werehouse. Hal ini tidak boleh dilakukan karena tingkat upaya untuk terjadinya penyelewengan pada penerimaan barang akan terjadi.

2. Proses pencatatan pembelian barang dan penerimaan barang juga masih kurang baik terutama pencatatan yang dilakukan secara manual karena tidak adanya pengarsipan untuk melakukan penyimpanan bukti barang diterima atau barang yang keluar.

(2)

3. Tidak adanya sistem persediaan dalam perhitungan fisik yang membuat adanya kelemahan pada pengendalian intern serta pencatatan dalam sistem tersebut.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan Febriyanti, dkk (2017) yang menganalisis sistem akuntansi persediaan bahan baku dalam meningkatkan pengendalian internal pada CV Cool Clean Malang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem akuntansi persediaan bahan baku CV Cool Clean Malang secara keseluruhan sudah berjalan baik, namun masih ada beberapa kelemahan yang masih harus diperbaiki. Beberapa kelemahan tersebut diantaranya yaitu:

1. Perangkapan tugas dan tanggung jawab oleh bagian gudang sebagai fungsi penerima serta penyimpanan barang dan bagian akuntansi sebagai fungsi pencatatan jurnal serta pencatatan persediaan. Hal ini tidak boleh dilakukan karena tidak terjadi internal check pada fungsi tersebut.

2. Jumlah pembuatan dokumen yang masih kurang diperhatikan seperti bukti keluar hanya dibuat 1 lembar, laporan penerimaan barang hanya dibuat 2 rangkap, dan bukti permintaan hanya dibuat 2 rangkap.

3. Tidak ada daftar hasil perhitungan fisik yang digunakan untuk meringkas hasil perhitungan fisik. Sedangkan dalam peningkatan pengendalian internal pada CV Cool Clean Malang masih ada beberapa bagian yang perlu ditingkatkan.

Hal ini terjadi karena adanya kelemahan pada struktur organisasi yang memberikan tanggung jawab, fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan. Kelemahan tersebut meliputi: a. Otorisasi pada pembuatan laporan penerimaan barang dilakukan oleh bagian gudang, hal ini tidak baik karena

(3)

bagian ini hanya bertanggung jawab atas penyimpanan barang buka menerima barang; b. Perhitungan fisik dilakukan oleh bagian gudang, ini bisa melemahkan pengendalian intern karena bagian gudang yang akan di evaluasi tanggung jawabnya; c. Tidak terbentuk panitia pemegang stock opname;

d. Perhitungan hanya dilakukan sekali, selain itu tidak ada fungsi pengecek yang bertugas melakukan perhitungan ulang. Hal ini dapat memicu kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan yang sangat besar.

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Wijaya, Wiyono dan Taufiq (2019) yang menganalisis tentang sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran produksi pada CV Mirai Alam Sejahtera menunjukkan bahwa sistem infomasi sudah berjalan baik dengan sistematis dan efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya bagian perencanaan produksi yang menghitung berapa banyak pembelian bahan baku yang harus di penuhi untuk kelancaran proses produksi sebelum melakukan pembelian bahan baku. Dari perencanaan tersebut bagian pembelian diberi target berapa banyak bahan yang harus dibeli sehingga tidak ada kekurangan bahan maupun kelebihan dalam kegiatan produksi . Sistem penerimaan bahan baku juga sudah baik dan terkonrol yaitu dengan adanya proses timbang. Nota pembelian yang dibuat bagian penotaan bisa menghasilkan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan. Dengan adanya simulasi target dan realisasi pembelian di atas membuktikan bahwa di CV.

Mirai Alam Sejahtera target pembelian sudah terpenuhi. Maka dengan adanya target pembelian yang terpenuhi berarti sudah menunjang terhadap kelancaran supplier bahan baku untuk produksi.

(4)

Sesuai dengan Eka (2018) yang melakukan penelitian di CV Celine Production terkait sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal persediaan bahan baku kain yang menunjukkan bahwa berdasarkan praktik yang terjadi di CV perusahaan mampu menjalankan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internalnya dengan baik meskipun memang belum sesuai dengan teori. Pada Celine Production sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku pada fungsi yang terkait dan dokumen yang digunakan belum sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan sistem pengendalian intern persediaan bahan baku kain untuk struktur organisasi, praktik sehat yang dilakukannya, serta sumber daya manusia belum sesuai dengan teori yang ada karena masih adanya beberapa bagian yang memiliki fungsi ganda.

Penelitian yang dilakukan Suleman, Tinangon dan Pontoh (2017), pada PT Fajar Indah Kusuma terkait sistem informasi akuntansi persediaan pelumas menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan yang diterapkan di PT.

Fajar Indah Kusuma belum memadai karena masih bersifat manual dan sederhana, perusahaan kecil dan menengah cenderung masih menggunakan sistem informasi akuntansi yang manual dan sederhana. Sistem persediaan yang diterapkan di PT.

Fajar Indah Kusuma masih memiliki kelemahan terutama dalam hal kinerja dalam menghasilkan informasi persediaan dan efisiensi. Untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh PT. Fajar Indah Kusuma adalah dengan mengganti sistem lamanya dengan sistem yang baru.

Sistem yang baru tersebut berupa sistem informasi akuntansi persediaan yang

(5)

sederhana tapi dapat lebih lagi meningkatkan kinerja dan mengatasi kelemahan sistem yang lama.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian sistem informasi dan sumber sistem informasi

Kemajuan teknologi telekomunikasi terlihat sedemikian pesatnya , sehingga telah mampu membuat dunia menjadi terasa lebih kecil, dengan mereduksi ruang dan waktu. Kemajuan tekonologi inilah yang nantinya melahirkan sebuah sistem informasi. Definisi sistem menurut Romney & Steinbart, (2015) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mempercepat tujuan. Sedangkan menurut Putra (2018), sistem adalah cara yang digunakan dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengertian informasi menurut Anggraeni dan Irviani (2017:13) adalah sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Lalu pengertian sistem informasi menurut Krismaji (2015:15) adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah serangkaian cara yang saling terkait dalam mengolah dan memproses data sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber sistem informasi dari perusahaan terdiri dari: (Puspitawati dan Anggadini, 2014)

(6)

a. Sistem informasi manual, bersumber dari proses manual yang dimana manusia lebih berperan.

b. Sistem informasi mekanis, bersumber dari proses peralatan atau mesin pembukuan yang dioperasikan manusia.

c. Computer Based Information System, bersumber dari proses EDP dimana peran manusia sudah diambil alih computer.

2. Pengertian sistem informasi akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut Ladewi (2017: 24) adalah kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai tujuan mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan. Romney &

Steinbart (2015) menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kecerdasan buatan alat penyedia informasi. Sedangkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2017:80), adalah: sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Dita & Putra (2016) menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu alat yang menggabungkan teknologi dengan informasi yang dirancang untuk membantu dalam mengelola serta mengendalikan segala aktivitas organisasi yang terkait dengan keuangan. Romney & Steinbart (2018:10) juga menjelaskan sistem informasi akuntansi adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat

(7)

keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-langkah keamanan.

Hal-hal yang bisa dilakukan oleh sistem informasi akuntansi adalah (Romney & Steinbart, 2015) :

a. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya dalam menghasilkan produk dan jasa.

b. Meningkatkan efisiensi.

c. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.

d. Berbagi knowledge.

3. Komponen sistem informasi akuntansi

Adapun komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2017:207), adalah sebagai berikut: Hardware, Software, Brainware, Prosedur, Database, Teknologi dan Jaringan komunikasi.

Menurut Susanto (2017:207) adapun penjelasan tentang komponen sistem informasi akuantansi adalah sebagai berikut :

a. Hardware

Hardware merupakan merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi. Bagian-bagian hardware terdiri atas:

1) Bagian Input (Input Device)

Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk memasukan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang dapat digunakan untuk memasukan data, seperti untuk memasukan data berbentuk teks (ASCII) atau

(8)

berbentuk image (gambar), suara, video (gambar bergerak dan suara) dan penunjuk (pointer). Alat-alat ini umumnya baru bisa bekerja kalau ada driver (hardware dan software) yang bentuknya terpisah atau built in dalam motherboard.

2) Bagian Pengolah Utama dan Memori CPU (Central processing unit)

Yang selama ini mungkin dikenal oleh anda adalah berbentuk kotak segi empat.

Pandangan anda bisa dibenarkan beberapa puluh tahun yang lalu, tapi untuk saat ini berkat perkembangan teknologi, pandangan anda tersebut kurang tepat karena pada saat ini benda berbentuk kotak tersebut hanyalah merupakan rumah (BOX) dari CPU. CPU yang sesungguhnya ada didalam rumah, dan 25 didalam rumah tersebut tidak hanya ada CPU akan tetapi juga ada komponen-komponen lainnya seperti : 1) Processor ( CPU sesungguhnya ) 2) Memory 3) Motherboard 4) Hardisk 5) Floppy Disk 6) CD ROM 7) Expansion Slots 8) Devices Controler (Multi I/O, VGACard, Sound Card ) 9) Komponen lainnya (fan, baterai, connector, dll) 10) Powersupply.

3) Bagian Output (Output Device)

Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam peralatan output yang biasa digunakan seperti printer, layar monitor, head mount display (HMD), LCD, speaker, dll.

4) Bagian Komunikasi Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang harus digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan komunikasi, beberapa diantaranya adalah Network Card untuk LAN dan Wireless LAN, HUB/Switching dan accsess point wireless LAN, Fiber Optik dan Router dan Range Extender, Modem (Internal, Exsternal,

(9)

PCMIA) dan wireless cardbus adapter, Pemancar dan penerima, Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit.

b. Software

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis.

Pengelompokan software meliputi:

1) Operating System (sistem operasi) Operating system (Sistem operasi) berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem komputer misalnya antara keyboard dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain. Contoh Microsoft Windows, Windows XP, dll.

2) Interpreter dan Compiller a) Interpreter Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah per perintah. Di masyarakat, interpreter ini lebih dikenal sebagai bahasa. Contoh microsoft Access, oracle, vixual fox pro, dll. 26 b) Compiller Compiller berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file.

3) Perangkat Lunak Aplikasi Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut sebagai ‘paket aplikasi’ merupakan software jadi yang siap untuk digunakan.

Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu (Software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang umumnya berada di Amerika.

c. Brainware

(10)

1) SDM Sistem Informasi dan Organisasi Sumber Daya Manusia (SDM) SI/SIA merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.

Beberapa kelompok SDM suatu organisasi yang terlibat dalam beberapa aktivitas diatas secara garis besar dapat dikelompokan kedalam pemilik dan pemakai sistem informasi. a) Pemilik Sistem Informasi Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi.

Mereka biasanya disamping bertanggung jawab terhadap biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan serta pemeliharaan sistem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi. b) Pemakai Sistem Informasi Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orangorang yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan manajer (end user). Para pemakai akhir sistem informasi tersebut menentukan masalah yang harus dipecahkan, kesempatan yang harus ambil, kebutuhan yang harus di penuhi, dan batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi. Mereka juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi di komputer baik dalam bentuk form input maupun outputnya.

d. Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulangulang dengan cara yang sama. Prosedur merupakan komponen dari sistem

(11)

informasi baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa prosedur yang benar sistem informasi sehebat apapun tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Jika prosedur telah diterima 27 oleh pemakai sistem informasi maka prosedur akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus dioperasikan. Dengan adanya prosedur yang memadai maka pengendalian dapat dilakukan dengan baik.

Aktivitas pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi tersebut karena itu aktivitas merupakan fungsi dari sistem informasi. Di perusahaan terdapat dua macam aktivitas seperti aktivitas bisnis dan aktivitas sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi. Sedangkan aktivitas dibidang sistem informasi merupakan kegiatan- kegiatan yang dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis perusahaan agar bisa berjalan lebih baik. Para analis sistem perlu memahami kedua jenis aktivitas diatas, sebab suatu sistem informasi baik itu sistem informasi manajemen atau sistem informasi akuntansi tidak mungkin dapat dibangun atau dikembangkan tanpa memahami terlebih dahulu aktivitas-aktivitas bisnis yang selama ini berjalan di suatu organisasi perusahaan.

e. Database

Merupakan kumpulan data-data akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap sesuai dengan kebutuhan kebutuhan pemakai, yang tersimpan didalam media penyimpanan di suatu perusahaan atau didalam perusahaan. Database yang

(12)

dibangun harus dihitung perkiraan volumenya untuk dapat menentukan kapasitas hardisk yan dibutuhkan dan tipe prosesor yang cocok untuk menangani data sejumlah yang diperlukan. Dengan menentukan terlebih dahulu informasi yang diperlukan. Berdasarkan kebutuhan informasi tersebut maka harus diketahui bagaimana proses untuk menghasilkan informasi tersebut. Database yan digunakan harus sesuai atau ditunjang oleh prosedur yang cocok. Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat diperlukan.

1) Media dan Sistem Penyimpanan Data Media dan sistem penyimpanan data terdiri dari dua, yaitu : a) Media penyimpanan untuk menyimpan data secara berurutan (sequential). Melalui media ini record-record data akan dibaca dengan cara yang sama dengan saat penyimpanan. Sebagai contoh adalah pita magnetik (Magnetic tape). b) Media penyimpanan secara langsung (direct) atau acak (random) yang memungkinkan pemakai (User) untuk membaca data dalam urutan yang diperlukan tanpa harus memperhatikan bagaimana penyusunannya secara fisik dari media penyimpanan data tersebut. Sebagai contoh adalah magnetik disk seperti floppy disk, hardisk, compac disk (CD), dan teknologi paling baru adalah digital video disk (DVD). Salah satu keuntungan digunakannya magnetik disk adalah datadata dalam magnetik 28 disk dapat disimpan baik secara berurutan (Sequential) maupun secara langsung (Direct access).

(13)

2) Sistem Pengolahan Ada dua cara sistem pengolahan data yaitu : a) Pengolahan data secara batch (mengumpulkan terlebih dahulu) b) Pengolahan secara On- line.

3) Organisasi Database

a) Organisasi Data pada Database Tradisional

Organisasi data pada database tradisonal memiliki tujuan agar sistem Informasi yang efektif memberikan, kepada para pemakai sistem informasi, informasi yang akurat, relevan tepat waktu dan lengkap. Informasi ini merupakan hasil pengolahan data yang disimpan dalam file-file komputer.

Bila file-file ini disusun dan dipelihara dengan baik maka pemakai akan dengan mudah mengakses informasiinformasi yang diperlukannya. Adapun masalah dalam organisasi data tradisional : data rangkap dan tidak konsisten, kesulitan dalam mengakses data, data terisolasi, data sulit diakses secara bersamaan, masalah keamanan data dan masalah integritas.

b) Organisasi Database modern

Sistem database modern memberikan banyak keuntungan bagi sistem informasi akuntansi.

4) Model-model data Secara umum model data terbagi dalam beberapa model yaitu : a) Model Hirarki (Hierarchical data model) - Model data yang menggambarkan hubungan antara data berdasarkan kepada tingkatannya. b) Model Network (Network data model) - Model data yang menggambarkan hubungan antar data berdasarkan kepentingannya. c) Model Relasi (Relational

(14)

data model) - Model data yang disusun berdasarkan kepada hubungan antar dua entitas (entity).

f. Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan komunikasi data satu sama lain harus berintegrasi secara harmonis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi data dalam sistem informasi akuntansi. Komponen jaringan komunikasi data yang harus bersinergi misal antara hubungan yang digunakan, saluran komunikasi dan Network Card (LAN 29 Card). Keharmonisan teknologi yang digunakan dalam jaringan komunikasi harus sesuai dengan hardware yang digunakan. Komponen-komponen dan fungsi dari sistem telekomunikasi yaitu : a.

Fungsi sistem telekomunikasi b. Pemroses komunikasi c. Software komunikasi Terdapat juga enam komponen sistem informasi akuntansi menurut (Romney

& Steinbart (2018:11), yaitu :

1) Para pengguna yang menggunakan sistem.

2) Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.

3) Data yang berisikan tentang organisasi serta kegiatan bisnisnya.

4) Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data.

5) Infrastruktur teknologi informasi, yang di dalamnya termasuk komputer, perangkat periferal, dan perangkat komunikasi jaringan yang digunakan dalam mengolah sistem informasi akuntansi.

6) Pengendalian internal dan prosedur kemanan guna melindungi sistem informasi akuntansi.

(15)

4. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Romney & Steinbart (2018:11) mengatakan keenam komponen sistem informasi akuntansi diatas memungkinkan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting, yaitu sebagai berikut :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan yang dilakukan organisasi, sumber daya, serta personil dari organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti misalnya melakukan penjualan dan pembelian bahan baku dengan proses yang sering dilakukan secara berulang.

b. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan, sumber daya, dan personil orangnisasi.

c. Memberikan pengendalian yang memadai untuk melindungi aset dan data organisasi.

5. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2018:11) sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan manfaat serta menambah nilai untuk organisasi dengan:

a. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dari produk atau layanan (jasa).

b. Meningkatkan efisiensi.

c. Berbagi pengetahuan.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya (supply chains).

(16)

e. Memperbaiki struktur pengendalian internal.

f. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk pengambilan keputusan.

6. Indikator Sistem Informasi Akuntansi

Perkembangan penelitian tentang indikator ini membuat (Suzanto &

Sidharta, 2015) menjabarkan indikator sistem informasi akuntansi menjadi 4 indikator yakni akurat, tepat waktu, ketepatan dan ringkas. Indicator akurat, dari dikatakan akurat jika bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Yang kedua indicator waktu, maksudnya informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat.

Ketiga indicator kelengkapan yaitu adanya relevansi, dikatakan relevanjika menunjukkan manfaat pada hasil produk atau keluaran informasi, baik dalam analisis data, pelayanan, maupun penyajian data. Yang terakhir adalah indicator keringkasan yaitu informasi yang disajikan telah diikhtisiarkan sesuai kebutuhan pengguna dibidang yang menjadi focus utama baik dari pemrosesan dan segi analisis data.

7. Subsistem sistem informasi akuntansi

Memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi jalannya transaksi keuangan. Menurut Zamzami, dkk (2016:9) sistem informasi akuntansi terdiri dari 3 subsistem, yaitu :

Sistem pemrosesan transaksi, mendukung jalannya operasi organisasi harian.

a. Sistem pelaporan keuangan, melahirkan laporan keuangan seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas dll.

(17)

b. Sistem pelaporan manajemen, mempersiapkan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan yang berguna khusus dan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, seperti laporan kinerja, anggaran dll.

8. Sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku Persediaan menurut Sasongko adalah :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa.

b. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut.

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan proses produksi atau pemberian jasa. (Sasongko, dkk, 2016:224).

Pengertian bahan baku menurut Astyningtyas (2015:12) adalah sejumlah barang-barang yang dibeli dari pemasok (supplier) dan akan dipergunakan atau diolah menjadi produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan”.

Pengertian dari sistem akuntansi persediaan yang dikemukakan oleh (Krismiaji, 2015). adalah: “Sistem akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan dan memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan”. Sehingga pengertian dari sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat terkait persediaan bahan baku untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Dengan sistem informasi akuntansi persediaan barang dapat mengetahui aktivitas dari pembelian atau penerimaan dan penjualan barang jadi oleh perusahaan sebagai manajemen kontrol bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengetahui jenis barang yang sedang laku di pasaraan. Sistem ini sangat berkaitan erat dengan sistem

(18)

penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi.

9. Metode Pencatatan Persediaan

Dalam melakukan pencatatan persediaan, teknis pencatatan persediaan terkait juga dengan sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh entitas.

Entitas dapat mengguanakan sistem periodik atau sistem perpetual. Sistem periodik merupakan sistem pencatatan persediaan dimana kuantitas persediaan ditentukan secara periodik yaitu hanya pada saat perhitungan fisik yang biasanya dilakukan secara stock opname. Sedangkan sistem perpetual merupakan sistem pencatatan persediaan dimana pencatatan yang up-to-date terhadap barang persediaan selalu dilakukan setiap terjadi perubahan nilai persediaan. (Martani, dkk, 2016:250).

10. Metode Perhitungan Persediaan

Metode perhitungan persediaan Menurut Syam, Daniel (2016) ada 4 Metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga pokok dari persediaan antara lain:

a. Metode identifikasi Khusus

Metode identifikasi khusus (specific identification). Metode ini adalah metode yang paling sempurna dalam menentukan berapa nilai persediaan yang ada karena setiap unit barang yang dibeli, digunakan, dan yang tersisa diidentifikasikan secara khusus berikut harga belinya. Metode ini umumnya digunakan pada perusahaan dagang. Produk yang dijual adalah produk yang memiliki identifikasi khusus.

b. Metode Harga Rata-rata

(19)

Metode ini dalam menentukan harga pokok persediaan berdasarkan harga pokok rata- rata. Pada metode ini dipisahkan menurut metode pencatatan yang digunakan.

c. Metode fisik

1) Metode Rata-Rata Sederhana Metode ini dilakukan dengan mengitung harga pokok barang yang berasal dari persediaan awal dan pembelian kemudian dibagi dengan jumlah jenis harga pokok yang ada sehingga harga pokok rata- rata persediaan dapat diketahui.

2) Metode Rata–Rata Tertimbang Metode ini dilakukan dengan mengkalikan kuantitas barang dari persediaan awal dan pembelia dengan masing–

masing harga pokoknya, kemudian dibagi dengan kuantitas barang persediaan awal dan pembelian sehinga harga pokok rata-rata dapat diketahui.

3) Metode First in First out Metode ini unit barang yang dijual atau dikeluarkan pertama kali akan dinilai dengan harga pokok dari pembelian yang pertama kali. Selanjutnya unit penjualan berikutnya juga akan dibebani dengan harga pokok pembelian dari pembelian yang pertama jika belum habis, jika barang pembelian sudah habis maka pembebanan selanjutnya digunakan dengan harga pokok pembelian kedua dan seterusnya.

4) Metode Last in First out Metode ini, barang yang masuk ( dibeli/

diproduksi paling akhir akan dikeluarkan/ dijual paling awal) sehingga

(20)

barang yang tersisa 18 pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal periode.

11. Fungsi yang Terkait

Sistem informasi akuntansi persediaan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi akuntansi terkait dengan persediaan yang terdapat dalam perusahaan. Menurut (Mulyadi, 2016), adapun fungsi, dokumen dan catatan yang terkait pada sistem informasi akuntansi persediaan ini khususnya pada pembelian persediaan adalah:

a. Fungsi Gudang

Fungsi gudang merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam mengajukan permintaan pengadaan atau pembelian barang dan menyimpan barang yang telah diterima fungsi penerimaan barang.

b. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian merupakan fungsi yang bertanggung jawab dalam mendapatkan informasi mengenai harga brang yang akan dibeli, menentukan pemasok untuk pembelian barang serta menerbitkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

c. Fungsi Penerimaan

Fungsi penerimaan merupakan fungsi yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan jenis, mutu, serta kuantitas dari barang yang diterima dari pemasok guna layak tidaknya barang tersebut diterima perusahaan selain itu fungsi ini juga bertanggung jawab dalam menerima barang dari retur penjualan.

d. Fungsi Akuntansi

(21)

Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan utang dan pencatatan persediaan. Fungsi pencatatan utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan menyelengarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yng berfungsi sebagai catatan utang. Sedangkan fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab dalam mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli kedalam kartu persediaan.

12. Dokumen yang Terkait

Menurut (Mulyadi, 2016), dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian persediaan antara lain:

a. Surat permintaan pembelian

Surat permintaan pembelian adalah formulir yang dibuat oleh fungsi gudang ataupun fungsi yang menggunakan barang untuk meminta fungsi pembelian membeli barang yang tertera di surat permintaan pembelian. Surat ini dibuat 2 rangkap, lembar pertama untuk fungsi pembelian, lembar kedua untuk fungsi gudang atau fungsi yang meminta barang

b. Surat permintaan penawaran harga

Surat permintaan penawran harga digunakan untuk melakukan penawaran harga untuk barang yang pembeliannya tidak repetitive, dengan nominal rupiah yang besar.

c. Surat order pembelian

Surat order pembelian bertujuan untuk memesan barang pada distributor yang sudah dipilih. Surat order pembelian ini terdiri dari beberapa tebusan yang digunakan sebagai tebusan ke beberapa fungsi lainnya dan sebagai arsip.

(22)

d. Laporan penerimaan barang

Laporan penerimaan barang merupakan laporan yang dibuat oleh bagian penerimaan barang untuk mencatat barang yang diterima dari distributor. Barang–

barang yang dicatat pada laporan peneriman barang merupakan barang yang sudah memenuhi jenis, spesifikai, mutu, kualitas seperti yang tercantum pada surat order pembelian.

e. Surat perubahan order

Surat Perubahan order digunakan pada saat ingin melakukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sudah dikeluarkan sebelumnya oleh bagian pembelian. Perubahan yang dimaksud bisa berupa kuantitas, waktu penyerahan barang, spesifikasi barang. Pemberitahuan perubahan orde dilakukan secara resmi yaitu dengan diterbitkannya surat perubahan order pembelian sebanyak surat order pembelian yang sudah diterbitkan sebelumnya dan ditujukn ke pihak yang sama dengan yang menerima surat order pembelian.

f. Bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan sebuah dokumen yang berfungsi sebagi peritah pengeluaran kas untuk membayar utang kepada pemasok serta sebagai surat pemberitahuan pembayaran kepada kreditur.

Selain dokumen adapun beberapa catatan yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pembelian persediaan antara lain:

a. Register bukti kas keluar

(23)

Register bukti kas keluar merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatatat transaksi pembelian apabila metode pencatatan utang yang digunakan diperusahaan adalah voucher payable procedure.

b. Jurnal pembelian

Jurnal pembelian merupakan jurnal yang digunakan untuk pencatatan utang diperusahaan apabila perusahaan menggunakan metode account payable procedure dalam melakukan pencatatan utangnya.

c. Kartu utang

Kartu utang merupakan buku pembantu yang digunakan untuk pencatatan utang apabila perusahaan memakai metode account payable procedure. Namun apabila perusahaan menggunakan metode voucher payable procedure dalam pencatatan utang maka arsip kas keluar yang belum dibayar yang menjadi catatan utang.

d. Kartu persediaan

Kartu persedian digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli perusahaan.

e. Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan oleh fungsi gudang untuk mencatat pemakaian persediaan atau pengembalian persediaan ke dalam gudang.

Menurut (Mulyadi, 2016), Sistem prosedur pada sistem informasi akuntansi pembelian persediaan terdiri dari beberapa prosedur dan system diantaranya:

a. Prosedur permintaan pembelian

(24)

Dalam prosedur ini bagian gudang mengajukan permintaan pembelian kepada fungsi pembelian dengan menyerahkan formulir surat permintaan pembelian.

b. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok

Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada pemasok untuk memperoleh informasi harga barang dan syarat pembelian, untuk pemilihan pemasok.

c. Prosedur order pembelian

Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirim surat order pembelian barang kepada pemasok yang sudah dipilih dan menginformasikannya ke bagian atau fungsi lain seperti fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang dan fungsi utang.

d. Prosedur penerimaan barang

Fungsi penerimaan pada prosedur ini melakukan pengecekan mengenai jenis, mutu serta kuantitas barang dari pemasok dan membuat laporan penerimaan barang.

e. Prosedur pencatatan utang

Fungsi akuntansi bertugas memeriksa dokumen yang berhubungan dengan pembelian seperti surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok. Fungsi akuntansi juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.

f. Prosedur distribusi pembelian

(25)

Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajerial.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam perencanaan Bangunan Fasilitas Road Race Game Center adalah untuk mendesain suatu bangunan sirkuit bertaraf nasional dengan mengutamakan

Hasil belajar yang didapatkan pada pra siklus adalah dengan jumlah siswa yang tuntas 27 dan siswa yang belum tidak tuntas sebanyak 9 siswa, dengan persentase

Hasil penelitian yang dilakukan penulis juga dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling pada Dinas Kabupaten/ Kota

Galuh Melati Ningtias Juanda Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayas Serang Tahun 2017 hasil penelitian dengan judul penerapan

1) Konsensus mengatakan sebanyak 13 jenis profesion dalam bidang fisioterapi yang dijangkakan akan menyediakan bidang kerjaya di masa hadapan. 2) Jangkaan bahawa

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

Hasil penelitian 50 hasil dari 10 buah sampel citra dengan lima kali iterasi yaitu : iterasi 100, 200, 300, 400 dan 500 terlihat bahwa segmen yang dihasilkan dari

(2) Pengelolaan database kependudukan oleh satuan kerja perangkat daerah provinsi yang membidangi urusan kependudukan dan pencatatan sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40