• Tidak ada hasil yang ditemukan

dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis mengadakan penelitian langsung pada P.T. Bank Mandiri (Persero) yang terletak di Jl.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis mengadakan penelitian langsung pada P.T. Bank Mandiri (Persero) yang terletak di Jl."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian

Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis mengadakan penelitian langsung pada P.T. Bank Mandiri (Persero) yang terletak di Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190, Indonesia.

Tlpn : (021) 52964023. faks : (021) 52964024

2. Sejarah Singkat P.T. Bank Mandiri (Persero) Latar Belakang Krisis Ekonomi di Asia

Krisis ekonomi di Asia bermula pada bulan Juli 1997 dengan terjadinya devaluasi terhadap mata uang Beht Thailand, sehingga mata uang beberapa Negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengalami tekanan yang berat. Pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan yang memberlakukan kebijakan moneter nilai tukar yang mengambang terhadap mata uang rupiah.

Krisis ekonomi Regional menyebabkan dilakukannya restrukturisasi sektor perbankan di Indonesia. Pemerintah dengan bantuan Internasional Monetary Fund (IMF), Bank Dunia dan Asia Development Bank (ADB), menyusun program rekapitalisasi baik untuk Bank Umum Swasta maupun Pemerintah.

36

(2)

Pada bulan November 1997, pemerintah melakukan penutupan terhadap 16 bank yang disebabkan karena kondisi keuangan yang memburuk. Pada tanggal 26 Januari 1998, untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Pemerintah kerrradian mengeluarkan program penjaminan terhadap sebagian besar kewajiban pembayaran bank-bank di Indonesia, dan pada tahun 1999, pemerintah melakukan program rekapitalasi bank-bank umum di Indonesia, yang melibatkan penyuntikan dana kepada bank-bank yang digunakan untuk membeli obligasi pemerintah.

a. Bank Umum

Bank bergabung terdiri dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim dan Bapindo yang merupakan 4 (empat) bank dari 7 (tujuh) bank umum yang sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, yang signifikan telah terkena dampak dari krisis ekonomi. Untuk menghindari terjadinya likuidasi terhadap bank-bank tersebut, Pemerintah kemudian memutuskan untuk melakukan restrukturisasi dan rekapitalisasi bank-bank tersebut. Saham yang dimiliki Negara Republik Indonesia pada Bank Bergabung dialihkan ke Bank Mandiri, dan sebagai ganti Negara Republik Indonesia memiliki saham di Bank Mandiri. Sebelum tahun 2001, penatausahaan pernyataan modal Negara pada Bank Mandiri dilakukan oleh kementerian keuangan, dan sejak tahun 2001 tanggung jawab tersebut dialihkan kepada kementerian BUMN. Sejak pendirian hingga tanggal efektif

(3)

penggabungan secara hukum, Bank Mandiri bertindak selaku perusahaan induk (holding company) bagi Bank Bergabung.

b. Penggabungan dan Sejarah Bank Mandiri

Pada akhir bulan Januari 1998, pemerintah mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi penggabungan ke-4 (empat) Bank Bergabung sebagai bagian dari rencana restrukturisasi dan rekapitalisasi sektor perbankan Indonesia. Pelaksanaan restrukturisasi Bank Bergabung, kapitalisasi Bank Mandiri serta penggabungan dari Bank Bergabung ke dalam Bank Mandiri merupakan komitmen Pemerintah yang dituangkan ke dalam letter of intent (LOI) antara Pemerintah dengan IMF pada tanggal 16 Maret 1999 dan 14 Mei 1999, LOI tersebut berisi kondisi yang spesifik dan jadwal untuk restrukturisasi dan penggabungan secara hukum.

Pada prinsipnya proses restrukturisasi dan penggabungan meliputi:

1. Pendirian Bank Mandiri

2. Pengalihan kredit non-performing tertentu ke BPPN 3. Penggabungan secara hukum

4. Penyuntikan dana oleh Pemerintah pada Bank Mandiri

5. Pembelian Obligasi Pemerintah dengan menggunakan dana yang disuntikan

Hal-hal pokok yang telah dilakukan setelah penggabungan meliputi:

1. Rasionalisasi aktiva bukan kredit

(4)

2. Rasionalisasi kantor cabang dalam negeri dan luar negeri, termasuk

konsolidasi jaringan komputer dan sistem komunikasi

3. Rasionalisasi sumber daya manusia melalui pelaksanaan program pensiun sukarela (PPS)

4. Rasionalisasi produk danjasa

5. Rasionalisasi fungsi manajemen risiko dan kepatuhan

c. Pendirian Bank Mandiri

Bank Mandiri adalah Perseroan Terbatas yang didirikan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta pernyataan keputusan Rapat No. 10, tanggal 2 Oktober 1998, yang dibuat oleh Sujipto, SH, Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No.C2- 16561 JTT.01.0I.TH.98, tanggal 2 Oktober 1998 ("Akta No.10"), di daftarkan dalam Daftar Perusahaan di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.3264/BH.09.03/X/98, tanggal 9 Oktober 1998, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.97, tanggal 4 Desember 1998, Tambahan No.6859.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.97, tanggal 24 Juli 1999, dibuat oleh Sujipto, SH, Notaris di Jakarta, Rapat antara lain menyetujui dan memutuskan untuk melakukan penggabungan P.T. Bank Bumi Daya (Persero), P.T. Bank Dagang Negara (Persero), P.T. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero),

(5)

P.T. Bank Pembangunan Indonesia (Persero) ke dalam Bank Mandiri, dimana Bank Mandiri akan menjadi perusahaan hasil penggabungan, dan Bank Bergabung akan bubar demi hukum tanpa didahului likuidasi.

Penggabungan tersebut dimuat dalam Akta Merger No. 100, tanggal 24 Mi 1999, dibuat di hadapan Sujipto, SH, Notaris di Jakarta, yang efektifpada tanggal 31 Juli 1999.

Dalam rangka penggabungan tersebut, Bank Mandiri telah mendapat ijin dari Bank Indonesia sesuai dengan keputusan Gubernur Bank Indonesia No.l/9/KEP/1999, tentang pemberian ijin penggabungan usaha (Merger) dan P.T. Bank Dagang Negara (Persero), P.T. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero), P.T. Bank Bumi Daya (Persero), dan P.T. Bank Pembangunan Indonesia (Persero), tanggal 29 Juli 1999.

3. Visi dan Misi

- Visi Bank Mandiri adalah menjadi "Universal Bank" yang terpecaya dan pilihan masyarakat Bank mandiri menawarkan berbagai produk dan jasa perbankan serta keuangan untuk nasabah, Lembaga dan Perusahaan Milik Pemerintah (BUMN), nasabah komersial dan konsumtif di Indonesia, dimana Bank Mandiri menduduki posisi terkemuka dalam pangsa pasar di Indonesia.

- Misi/Strategi utama Bank Mandiri adalah sebagai berikut:

1) Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2) Mengembangkan sumber daya manusia profesional 3) Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

(6)

4) Melaksanakan manajemen terbuka

5) Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan 9 Shared Values Bank Mandiri (Nilai-nilai kebersamaan) :

1) Berorientasi kepada nasabah (Costumer Oriented) 2) Integritas (Integrity)

3) Disiplin (Discipline) 4) Kerjasama (Teamwork)

5) Saling percaya dan menghargai (Mutual Trust and Respect)

6) Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (Human Resuorces Empowerment)

7) Keseimbangan (Balance) 8) Kepemimpinan (Leadership)

9) Peduli Lingkungan (Environmental Concern)

4. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha Bank Mandiri terbagi menjadi:

1) Corporate Banking

Direktorat corporate banking menawarkan beragam produk kredit dan simpanan termasuk berbagai jasa yang mempunyai nilai tambah, seperti jasa trade finance, cash management dan treasury untuk nasabah

korporasi.

2) Commersial Banking

Direktorat commercial banking menawarkan beragam produk kredit dan simpanan dan juga beragam jasa yang bernilai tambah bagi

(7)

nasabah usaha kecil dan menengah, pemerintah daerah, Bank Pembangunan Daerah serta (BUMN).

3) Consumer Banking

Menyediakan berbagai produk dan jasa kepada nasabah individu seperti, produk kredit, produk simpanan, karru kredit dan kartu debet, traveler cheque, safe deposit boxes dan jasa pembayaran tagihan.

4) Produk dan Jasa Lainnya

treasury and capital market adalah mengelola likuiditas internal dan mengawasi serta mengelola jasa-jasa keuangan yang ditawarkan kepada nasabah seperti transaksi penukaran mata uang asing, kostadian dan jasa pasar modal lainnya.

S. Struktur Organisasi Treasury Group

Struktur organisasi Treasury dapat dilihat di lampiran 1, berikut ini adalah uraian fungsi dan tugas struktur organisasi treasury:

a. Treasury Trading department

Treasury Trading Department berfungsi untuk mengelola transaksi foreign exchange, money market dan bank notes. Transaksi foreign exchange dilaksanakan oleh dua Desk yakni Forex Desk dan Marktra Desk. Rincian tugas masing-masing Desk di bawah Treasury Trading Department adalah sebagai berikut:

1) Foreign Exchange Trading

- Melakukan transaksi harian valuta asing baik valuta today, tomorrow, dan spot untuk transaksi cash, serta Forward exchange

(8)

dilaksanakan oleh departemen ini, yakni dalam rangka proprietary trading dan untuk cover management. Proprietary trading

merupakan transaksi jual beli yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga jual-beli. Sedangkan cover management selama ini dilaksanakan oleh Balance Sheet/NOP Desk pada Departemen likuidity management dalam rangka mengcover NOP Bank secara keseluruhan.

- Melakukan transaksi harian valuta asing baik today, tomorrow, spot, forward, option atau derivatif lainnya untuk kepentingan Treasury Marketing Department. Desk ini sepenuhnya mengambil posisi yang diambil oleh Treasury Marketing, sehingga fokus marketing adalah volume transaksi dan bukan terikat pada pengambilan posisi.

2) Money Market

Melakukan transaksi pasar uang baik berupa interbank placement dan seluruh instrumen pasar uang termasuk Repo dan SBI, serta transaksi swap yang sebelumnya ditangani oleh Forex Desk.

3) Bank Notes Management

Mengelola distribusi bank notes ke cabang-cabang dan melakukan transaksi jual beli Bank Notes,

b. Treasury Product & Sales Management

Merupakan unit yang langsung berhubungan langsung dengan nasabah dan kantor-kantor cabang untuk transaksi valuta asing dan surat

(9)

berharga. Untuk mempertajam fbngsi marketing secara luas, maka titik berat dari Treasury Marketing adalah volume transaksi yang berasal dari existing costumers dan new costumers. Pengambilan posisi oleh

Treasury Marketing diminimalkan karena telah ada position keeper yakni Desk Marktra di Trading Department.

1. Treasury Marketing

Memiliki unit-unit sesuai dengan segmentasinya ditambah Regional Marketing Unit. Dengan demikian Treasury Marketing Department memilki 5 desk yang terdiri dari:

a) Corporate

Mengelola nasabah existing dan mencari nasabah baru perusahaan yang mempunyai asset lebih dari Rp 2 triliun.

b) Commercial

Menangani nasabah existing dan mencari nasabah baru baik perorangan maupun perusahaan yang mempunyai asset Rp 5 miliar sampai dengan Rp 2 triliun.

c) Consumer

Melayani transaksi perorangan dan mencari calon nasabah baru perorangan (individual)

d) Institutional

Khusus untuk melayani nasabah-nasabah institusi baik lembaga keuangan dalam negeri ataupun lembaga keuangan asing.

(10)

e) Regional Marketing

Regional Marketing adalah dealers yang ditempatkan di kantor- kantor wilayah untuk melaksanakan fungsi pemasaran serta melayani kebutuhan nasabah dalam transaksi valuta asing dan produk Capital Market. Regional marketing dalam hal ini bertindak sebagai perpanjangan tangan dari kantor pusat

Treasury.

2. Portfolio Invesment Management

Mengelola portfolio Bank yang terdiri dari surat-surat berharga (obligasi rekap dan obligasi korporasi) dan reksadana yang digunakan untuk mendapatkan yield dan capital gain melalui transaksi beli/jual obligasi secara outright, asset swap, asset exchange dan reverse repo. Titik berat transaksi adalah untuk memperoleh return dari pendapatan bunga (yield), karena portfolio investment unit ini transaksi utamanya berasal dari primary market.

Selain itu desk ini melakukan transaksi terstruktur (structured product) yang dilaksanakan dalam rangka memperoleh yield. Selain aktif melakukan transaksi, desk ini memiliki tanggungjawab pengelolaan obligasi rekap yang merupakan asset terbesar bank, baik dari segi administrasi, penerimaan bunga, pelaporan dan transaksi terkait dengan oblogasi rekap.

(11)

3. Product Development & Funding Analyst a. Product Development

Mengembangkan produk-produk Treasury baik foreign exchange, money market, dan capital market sesuai perkembangan pasar. Tumpuan utama desk ini adalah menciptakan seluruh produk Treasury yang mencangkup semua segmen. Dengan demikian setiap segmen dapat terlayani meialui produk-produk Treasury yang sesuai kebutuhan nasabah.

b. Funding Analyst

Melaksanakan seluruh aktivitas berkenaan dengan pendanaan bank, baik meialui penerbitan surat berharga maupun pinjaman bilateral dan repo seluruh aktivitas termasuk proses due diligence rating, sampai dengan public offering ditangani oleh desk ini.

c. Treasury Liquidity Department 1) Cash & Liquidity Analyst

Memelihara giro Wajib Minimum baik Rupiah maupun Valuta Asing sesuai ketentuan, mengelola pendanaan dan penempatan jangka pendek dalam rangka pemanfaatan likuiditas, serta menyiapkan laporan Treasury untuk kepentingan otoritas moneter atau pihak ketiga lainnya.

(12)

2) Balance Sneet/NOP Analyst

Mengelola posisi Devisa Netto sesuai ketentuan dan mengelola FX risk yang terjadi dalam pembukuan non trading.

FX yang diperoleh dan total posisi bank kemudian pengambilan dilimpahkan ke Trading Department untuk dikelola. Dengan demikian pengambilan posisi manajemen secara keseluruhan dilakukan oleh FX desk,

d. Unit Performance, Policies and Procedures Department

Unit irri berperan dalam mendukung seluruh aktivitas operasional Treasury Group yang terdiri dari sistem yang digunakan, policy dan prosedur, administrasi harian dan penilaian kinerja. Untuk lebih mengoptimalkan fungsi dari UPPP ini, dibentuk 3 seksi:

1) Performance Management System

Melaksanakan seluruh aktivitas yang terkait dengan kinerja antara lain penyusunan anggaran, penyusunan policy, procedures dan SOP termasuk up-datingnya, serta penilaian pencapaian kinerja.

2) Management Informations System

Melaksanakan aktivitas yang terkait dengan sistem pendukung transaksi seperti business initiative, updating system, pelaporan apabila ada kerusakan sistem, dan

(13)

penanganan sistem secara harian (pembukaan/penutupan sistem).

3) Administrasi

Menangani administrasi treasury harian seperti penanganan surat masuk/keluar, perjalanan dinas, kepegawaian, dan Iain- lain.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, metode deskriptif ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara deskriptif, bagaimana akuntansi atas transaksi forward contract dan swap contract serta pertumbuhannya terhadap laba pada P.T.

Bank Mandiri (Persero) ?

C. Definisi Variabel dan Pengukurannya

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih sifat yang berdiri sendiri, dapat diukur, di identifikasi untuk pemecahan masalah.

Pengertian dan batasan dari variabel-variabel yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah:

1. Forward contract adalah kontrak pembelian di muka untuk valuta asing antara nasabah bank devisa, di mana pihak bank akan menyediakan sejumlah valuta asing yang diperjanjikan pada suatu tanggal tertentu, dan

(14)

nasabah bersedia membayar dengan sejumlah rupiah yang telah diperjanjikan, yang diukur dalam bentuk nominal Rupiah.

2. Swap contract adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, dan penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka yang diukur dalam bentuk nominal Rupiah.

3. Laba bersih (net income) adalah selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya dan merupakan kenaikan atau penambahan dalam aktiva-aktiva suatu perusahaan, karena operasi pada periode tertentu yang diukur dalam bentuk nominal Rupiah.

D. Metode Pengmnpulan Data

Untuk memperoleh suatu hasil pembahasan dan kesimpulan yang ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan maka diperlukan data dan fakta yang objektif. Data dan fakta dalam pembahasan suatu masalah sangat diperlukan tidak saja untuk mendapatkan kesimpulan akhir tetapi juga sebagai alat untuk meyakmkan semua pihak bahwa kesimpulan tersebut adalah benar atau tidak spekulatif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data valuta asing (transaksi forward contract dan swap contract dalam melakukan hedging) serta net income yang di lihat tiap tahunnya antara tahun 2000-2003. Data tersebut diperoleh dari P.T. Bank Mandiri (Persero), dimana dalam mendapatkan data tersebut, penulis menggunakan riset kepustakaan

(15)

dalam pengumpulan data. Riset kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara mempelajari buku-buku wajib, yang ada

hubungannya dengan perumusan masalah, serta mempelajari buku-buku pelengkap yang diperoleh dari perpustakaan Universitas Mercu Buana Jakarta.

E. JenisData

Untuk memperoleh suatu hasil pembahasan dan bentuk penulisan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan data dan fakta yang objektif. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa data jadi yang telah disediakan oleh P.T. Bank Mandiri (Persero) dalam hal ini adalah laporan-laporan serta lampiran yang diberikan oleh perusahaan sebagai tambahan informasi yang tidak didapat dari wawancara dan observasi langsung.

F. Metode Anatisls Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu analisa yang memungkinkan diperolehnya gambaran tentang akuntansi transaksi forward contract dan swap valuta asing sebagai sarana hedging serta pertumbuhannya terhadap laba perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

TI Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) UMSIDA pada tahun akademik 2020/ 2021 maka perlu ditetapkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PLP 1 tahun akademik..

Oleh karena itu, penulis berkesimpulan bahwa pemberian bantuan kemanusiaan yang dapat menimbulkan terjadinya benturan intervensi kemanusiaan telah mengurangi tujuan pemberian

misalnya: karet nitril (0,4 mm), karet kloroprene (0,5 mm), polivinilklorida (0,7 mm) dan lain-lain Catatan tambahan : Spesifikasi produk tergantung pada pengujian, dari data

Janji tanah berani adalah album yang merangkum pengalaman-pengalaman dan harapan, baik Hanyaterra sendiri atau harapan-harapan yang datang dari luar, seperti pada lagu

peserta. Peserta pertama berlari ke depan dengan jarak 1 meter kemudian pelatih melempar bola pada peserta pertama dan peserta pertama me-lakukan passing atas ke

Pada Februari, belanja konsumen di AS tidak meningkat di tengah penundaan pembayaran penerimaan pajak yang dibayarkan kembali, tetapi penambahan inflasi terbesar

Kelebihan dari budidaya ikan lele dengan teknologi bioflok yaitu ikan lele memiliki pangsa pasar yang luas, mudah diterapkan dan dilakukan oleh semua orang,