• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geographic Information System for Web-Based Mangrove Forest Management at the West Java Province's Marine and Fisheries Department

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Geographic Information System for Web-Based Mangrove Forest Management at the West Java Province's Marine and Fisheries Department"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Informasi Geografis Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Web Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Geographic Information System for Web-Based Mangrove Forest

Management at the West Java Province's Marine and Fisheries Department

Geographic Information System for Web-Based Mangrove Forest Management at the West Java Province's Marine and Fisheries

Department

Hilman Nur Imansyah

1

, Andri Sahata Sitanggang

2

Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatikukur 112-114 Bandung Email : hilmannurimansyah@gmail.com

Abstrak – Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kawasan hutan mangrove yang berada di Jawa Barat yang mengalami kerusakan dan alih fungsi lahan, baik beralih fungsi dari lahan konservasi menjadi lahan pemukiman maupun menjadi lahan perkebunan. Kerusakan dan alih fungsi lahan tersebut dikarenakan kurang efektifnya pengawasan dan penyampaian informasi kepada masyarakat. Pemberian Informasi mengenai kawasan hutan mangrove yang ada masih bersifat manual. Hal tersebut menjadi kendala pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kawasan hutan mangrove baik dari pemberian informasi lokasi kawasan hutan, perizinan konservasi, serta penilaian dari masyarakat yang dapat menjadi acuan bagi dinas agar menjadi lebih baik lagi.berdasarkan permasalahan yang yang ada, maka dibuatlah sebuah sistem informasi geografis pengelolaan kawasan hutan mangrove berbasis website dengan menggunakan metode prototype sebagai metode pengembangan sistem.Diharapkan sistem informasi geografis tersebut mampu mengurangi kendala dalam proses pemberian informasi mengenai kawasan hutan mangrove, perizinan konservasi , serta penilaian dari masyarakat terkait evaluasi kinerja hasil konservasi yang dapat menjadi acuan bagi Dinas Kelautan Dan Perikanan agar menjadi lebih baik lagi.

Kata kunci: sistem informasi geografis, website , mangrove

Abstract - This research was motivated by the condition of the mangrove forest area in West Java which had been damaged and changed the function of the land, both shifting functions from conservation land into residential land, as well as becoming plantation land. Damage and function change of land is due to the lack of effective supervision and delivery of information to the public. Giving Information about the mangrove debt area in West Java is still manual. This is an obstacle in the West Java Provincial Office of Marine and Fisheries in providing information to the community regarding mangrove forest areas both from providing information on the location of forest areas, conservation permits, and assessments from the community that can be a reference for the service to be better. analysis conducted by researchers, a geographic information system is needed to manage the website-based mangrove forest area using the prototype method as a system development method. It is expected that the geographical information system can reduce the obstacles in the process of providing information on mangrove forest areas, conservation permits, and community assessments related to the performance evaluation of conservation results that can be a reference for the Marine and Fisheries Service to be even better.

Keyword: Geographic Information System, website, mangrove

I. PENDAHULUAN

Kondisi kawasan hutan mangrove yang berada di Jawa Barat sudah banyak yang mengalami kerusakan dan juga beralih fungsi lahan, baik beralih fungsi dari lahan konservasi menjadi lahan pemukiman maupun menjadi lahan perkebunan. Kerusakan dan alih fungsi lahan tersebut dikarenakan kurang efektifnya pengawasan dan penyampaian informasi kepada masyarakat dari Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat tentang area kawasan hutan mangrove dan pengelolaan kawasan hutan mangrove yang menyebabkan informasi terhadap masyarakat menjadi kurang efektif.

Untuk mendapatkan informasi tentang kawasan hutan mangrove tersebut masyarakat mengalami kesulitan dikarenakan masyarakat harus datang langsung ke Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat untuk mendapatkan informasi tentang kawasan huntan mangrove, sehingga menyebabkan ketidak efektifan dalam pengelolaan dari segi jarak, waktu, dan biaya.

(2)

Dengan banyaknya kerusakan dan alih fungsi lahan kawasan hutan mangrove yang di Provinsi Jawa Barat, maka dari itu dibutuhkan sebuah aplikasi sistem informasi geografi (SIG) yang dapat berinteraksi langsung antara masyarakat dan dinas kelautan dan perikanan untuk melakukan pengelolaan kawasan hutan mangrove agar membantu meringankan tugas Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi jawa barat dalam penyampaian informasi terhadap masyarakat. tentang pentingnya pengelolaan hutan mangrove.

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Bintang Viola Novantra sebelumnya yang berjudul “Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Pemetaan Spot Selam Di Kepulauan Karimun Jawa Pada Persatuan Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kota Semarang” yang membahas tentang pemetaan kawasan spot selam di kepulauan karimun jawa. Perbedaan penelitian ini dan penelitian yang dijelaskan diatas berupa objek penelitian dimana objek penelitian ini adalah kawasan konservasi hutan mangrove.[4]

Dan penelitian yang kedua yang berjudul “Aplikasi Sistem GPS Kegiatan Operasional Persampahan Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan Dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi” yang membahas tentang GPS sebagai alat memonitoring keberadaan operasional persampahan, agar pihak yang terkait dapat memantausituasi angkutan dan mengambil tindakan tepat.[5]

Tujuan dilakukanya penelitian ini yaitu untuk membangun sebuah perangkat lunak sistem_informasi geografis pengelolaan kawasan hutan mangrove di Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat yang diharapkan dapat meningkatkan keefektifan untuk melakukan pengelolaan kawasan hutan mangrove serta penyampaian informasi kepada masyarakat secara tepat.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. pengertian sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling terpadu yang bertujuan untuk menggapai suatu kesatuan yang terdiri lebih dari dua komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk suatu tujuan [1]

2.2. pengertian informasi

Informasi adalah sebuah data yang sudah diproses untuk mengurangi ketidak jelasan terhadap keadaan sebuah kejadian;[2]

2.3. pengertian sistem informasi geografis

Sistem informasi geografis merupakan sebuah sistem komputer yang berguna untuk melakukan penggambaran kondisi (mapping) dan menganalisa hal juga peristiwa yang terjadi pada permukaan bumi [3]

III. METODE PENELITIAN

dalam sub bab ini peneliti menjelaskan metode digunakan dalam melakukan penelitian ini. Metode penelitian tersebut terdiri dari desain penelitian, jenis dan metode untuk pengumpulan data, serta metode dari pendekatan juga pengembangn sistem yang diteliti

3.1. DESAIN PENELITIAN

agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis maka harus dilakukan sebuah perencanaan penelitian.. Dalam perancanganpenelitian ini, desain penelitian yang digunakanadalah metode deskriptif

3.2.METODE PENGUMPULAN DATA

Sumber data primer adalah data yang diambil secara langsung pada objek penelitian yaitu di Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dengan tekhnik wawancara dan observasi. Metode tekhnik pengumpulan data yaitu Penelitian secara datang langsung ke Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Barat bagian kelautan serta penelitian yang dilakukan dengan mewawancarai kepala dinas, sementara sumber data sekundermerupakan data-data yang digunakan dari suumber lain. Contohnya yaitu mengambil data dari dokumen, website atau dari data sumber lainnya.

3.3.METODE PENDEKATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Metode pendekatan sistem yaitu cara untuk pemecahan masalah dimana dilakukan proses identifikasii untuk memastikan bahwa masalah tersebut dapat dipahami. Sehingga dapat menghasilkan sebuah sistem informasi

pengelolaan kawasan hutan mangrove yang dianggap lebih efisien, Sedangkan metode pendekatan sistem merupakan cara untuk pemecahan masalah yang dimana dilakukannya proses identifikasi untuk memastikan bahwa masalah tersebut bisa dipahami. Sehingga dapat menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan kawasan hutan mangrove yang dianggap lebih efisien.

Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan metode pendekatan berorientasi objek dan metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan adalah prototype

PENGUJUAN SOFTWARE

Pada metode pengujian software yang dilakukan dalam penelitian ini pengujian dengan menggunakan metode black box testing yaitu sebuah metode yang_memeriksa fungsional dari perangkat lunak dan mengamati hasil eksekusi melalui data uji, sehingga dapat diketahui apakah semua fungsi dari perangkat lunak tersebut telah berjalan sesuai dengan yang dimaksud ataupun dapat mengungkap kesalahan-kesalahan pada masing-masing fungsi atau komponen- komponen yang terdapat dalam perangkat lunak tersebut

(3)

ANALISIS PROSEDUR YANG BERJALAN

Gambar 3. 1 usecase yang berjalan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian sisteem yang telaah di uji dari sistem yang berjalan belom terkomputerisasi masih menggunakan metode manual sehingga terjadi ketidak efektidan dalam pemberian informasi. Dengan adanya website, akan memperlancar proses pemberian informasi

Usecase yang diusulkan

Gambar 4.1. usecase yang diusulkan

(4)

Activity diagram yang diusulkan

Aktivity Diagram Mengelola Lokasi Hutan Mangrove

Aktor Sistem

Phase

memilih menu lokasi hutan mangrove

menampilkan form lokasi hutan

mangrove

mengisi form lokasi hutan mangrove

simpan data lokasi hutan mangrove

Menampilkan data lokasi hutan mangrove ke dalam

tabel

Gambar_4. 2 Activity diagram login Gambar_4.3 Mengelola lokasi hutan mangrove

Aktivity Diagram Pengajuan Proposal

Aktor Sistem

Phase

memilih menu perizinan konservasi

menampilkan sub menu perizinan

konservasi

memilih sub menu form pengajuan

proposal

menampilkan form pengajuan proposal

mengisi form pengajuan proposal

simpan data pengajuan proposal

Menampilkan data pengajuan proposal ke dalam tabel

Gambar 4. 4 activity diagram pengajuan proposal

Aktivity Diagram Persetujuan dan Identifikasi lapangan

Aktor Sistem

Phase

memilih menu perizinan konservasi

menampilkan sub menu perizinan

konservasi

memilih sub menu form persetujuan

menampilkan data pengajuan proposal

memilih data pengajuan proposal

dan tekan tombol persetujuan

simpan data persetujuan proposal

Menampilkan data persetujuan proposal

Gambar 4. 5 activity diagram identifikasi lapangan

Aktivity Diagram Kuisioner

Aktor Sistem

Phase

memilih menu kuisioner

menampilkan form kuisioner

mengisi form

kuisioner simpan data kuisioner

Menampilkan data kuisioner

Gambar 2.6 Activity diagram kuisioner

(5)

Class diagram

Kuisioner_jawaban kode_responden : varchar kode_pertanyaan : varchar nilai : int simpan()

Kuisioner_pertanyaan kode_pertanyaan : varchar pertanyaan : varchar jenis_pertanyaan : varchar simpan() edit() hapus() batal() Kuisioner_responden

kode_responden : varchar tanggal_pengisian : date id_lokasi : varchar nama_responden : varchar jk : varchar usia : int profesi : varchar jumlah_tanam : int simpan() hapus()

lokasi_hutan id_lokasi : varchar nama_lokasi : varchar penanggung_jawab : varchar keterangan : text lat : varchar lon : varchar simpan() edit() hapus() batal()

proposal id_proposal : int no_agenda : varchar no_proposal : varchar asal_proposal : varchar isi : text tgl_masuk : date tgl_diterima : date file : varchar status_proposal : varchar simpan() edit() hapus() batal() proposal_disposisi

id_disposisi : int id_proposal : int tanggal_masuk : date tujuan : varchar isi_disposisi : text status_disposisi : varchar simpan() update()

proposal_identifikasi id_proposal : int tanggal_survei : date nama_survei : varchar hasil_survei : text laporan_survei : varchar simpan() update() user

id_user : varchar nama_user : varchar username : varchar password : varchar simpan() edit() hapus() batal()

Gambar 4.7 Class Diagram

4.1._Implementasi perangkat lunak

Implementasi perangkat lunak yang peneliti digunakan pada sistem_informasi geografis pengelolaah hutan mangrove di jawa barat adalah:

1. Microsoft Windows 10 2. XAMPP 1.7.3

3.

Browser

4.1.2 Implementasi perangkat keras

Sistem informasi geografis lokasi hutan mangrove di jawa barat ini dapat berjalan dengan bantuan perangkat keras..

perangkat keras yang digunakan agar program ini dapat berjalan adalah sebagai berikut : 1. Spesifikasi Komputer Server

a. Prosessor core I3 atau prosessor AMD minimal 2,1 GHz b. Harddisk dengan kapasistas 1TB

c. Random acces memmory atau RAM dengan kapasitas 4GB d. VGA dengan kapasitas 2GB

2. Spesifikasi Komputer Client

a. processor dual core Intel atau AMD minimal 2,00 GHz atau setara b. RAM 2 GB

c. Harddisk 256 GB atau lebih d. VGA dengan kapasistas 1terabyte

3. Spesifikasi Perangkat Jaringan untuk client atau server a. UTP (kabel utp) cdengan sambungan RJ45 b. Switch 4 port atau lebih

4.2.3 Implementasi antarmuka

Gambar 4.8 Halaman Utama

(6)

Gambar 4.9 Tampilan Pemetaan

Gambar 4.10 Tampilan Pengajuan proposal perizinan konservasi

(7)

Gambar 4.11 Tampilan Penilaian

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan yang dimulai dari tahapan analisa sistem yang

berjalan,pembuatan sistem diusulkan, pengujuan sisstem , serta implementasi sistem yang peneliti usulkan makadari itu dapat disimpulkan :

1. Sistem_informasi geografis pengelolaan kawasan hutan mangrove yang ada dibuat agar memudahkan masyarakat dalam melakukan pencarian lokasi kawasan hutan mangrove yang ada di jawa barat

2. Memudahkan masyarakat dalam melakukan proses perizinan konservasi sehingga masyarakat tidak perlu datang langsung ke dinas untuk melakukan perizinan

3. Dengan adanya sistem informasi geografis pengelolaan kawasan hutan mangrove memudahkan dinas kelautan dalam memberikan penyampaian informasi tentang kawasan hutan mangrove

4. Menjadi acuan kepada Dinas Kelautan Dan Perikan Provinsi Jawa Barat untuk menjadi lebih baik lagi dengan adanya penilaian yang dilakukan oleh masyarakat

Saran bagi sistem informasi geografis pengelolaan kawasan hutang mangrove ini adalah memberikan petunjuk arah untuk mencapai lokasi tujuan

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

[1] Al Bahra bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005 [2] Mcleod, Raymond. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT.Prenbalindo, 2001

[3] Wartika, Mahfud Abdul Goni, Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan Kabupaten Siak Provinsi Riau, Jurnal Manajemen Informatika, Vol 1. No.1, 2011.

[4] Bintang Viola Novantra, Sudaryanto, 15 oktober 2018, Sistem_Informasi_Berbasis_Web_Untuk_Pemetaan_Spot Selam_Di_Kepulauan_Karimun_Jawa_Pada_Persatuan_Selam_Seluruh_Indonesia_(POSSI)_Kota_Semarang,2016 Available :http://eprints.dinus.ac.id/19007

[5] Yasmi Afrizal,25 november 2018 , Julian Chandra W, Aplikasi Sistem GPS Kegiatan Operasional Persampahan Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan Dan Pemakaman (DP4) Kota Sukabumi.

Gambar

Gambar 4.1. usecase yang diusulkan
Gambar 4. 4  activity diagram  pengajuan proposal
Gambar 4.7 Class Diagram
Gambar 4.9 Tampilan Pemetaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Distribusi Fisik Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pelanggan.. (suatu survei pada jasa penerbit yudhistira

Jadi dapat diartikan sebagai bahwa mikroskop adalah alat optik yang memiliki tujuan untuk mengamati objek yang berukuran kecil atau mikro yang tidak dapat dilihat dengan

Karena sudah terlalu malam kami pun memberanikan diri untuk pulang saat itu hujan juga sudah mulai.. reda walaupun

3) Metroragia (perdarahan intermenstrual) adalah perdarahan yang terjadi pada waktu- waktu diantara periode menstruasi. Perdarahan ovulatoar terjadi di tengah-tengah siklus

Ulasan (review) online di Lazada memberikan informasi yang akurat mengenai produk yang ingin dibeli.. (Online reviews

Dev iat ion Variance Range Minimum Maximum Sum 10 25 50 75 90 Percentiles self -regulated learning persepsi siswa dalam pengajaran sejarah prestasi belajar sejarah. Data

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran perkembangan kognitif pada balita umur 48-60 bulan dan hubungan antara asupan gizi (energi, protein, vitamin C,

Dengan ini diumumkan nama-nama penyedia jasa konsultansi pengawasan Bidang Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014 dengan berita acara hasil pengadaan langsung