• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan hasil belajar ips dengan menerapkan Metode guided note taking pada siswa kelas iv sd Negeri 03 jatipuro kabupaten karanganyar Tahun pelajaran 201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan hasil belajar ips dengan menerapkan Metode guided note taking pada siswa kelas iv sd Negeri 03 jatipuro kabupaten karanganyar Tahun pelajaran 201"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN

METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh:

AGUNG WAHYU PURNOMO

NIM : A510081078

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 03 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Agung Wahyu Purnomo

A510081078

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar IPS melalui penerapan metode Guided Note Taking pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian ini adalah pembelajaran IPS materi Koperasi. Data dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis. Rancangan penelitian tindakan yang dipilih yaitu model siklus terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi unsur perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif mempunyai empat buah komponen pokok yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah 85% siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro memperoleh nilai IPS memenuhi KKM yaitu nilai ≥ 70.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS melalui penerapan metode pembelajaran Guided Note Taking pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 68% dan meningkat serta mencapai hasil optimal pada siklus II sebesar 92%.

Kata kunci : guided note taking, hasil belajar siswa, metode pembelajaran

PENDAHULUAN

(4)

perubahan tingkah laku siswa yang tercermin dalam pengetahuan, sikap dan tingkah laku yang berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Dalam pelaksanaannya ketiga kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta lingkungan hidupnya (Munib 2004: 29).

Tercapainya tujuan pendidikan nasional di atas dapat dilihat dari prestasi atau hasil belajar yang didapat oleh peserta didik. Hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri peserta didik maupun faktor-faktor lain di luar peserta didik. Antara lain kegiatan pembelajaran di kelas sangat berpengaruh dalam tercapainya prestasi belajar yang baik. Perwujudan pembelajaran yang baik dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dapat disimpulkan semakin tinggi aktivitas belajar siswa akan semakin tinggi pula prestasi belajar.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran, komponen utama adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus membimbing siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat, karena metode pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

(5)

pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang mampu memecahkan masalah, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Kebosanan siswa dalam belajar menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar mengajar.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi di SD Negeri 03 Jatipuro bahwa selama proses pembelajaran IPS guru masih mendominasi atau terkesan menguasai proses pembelajaran, metode yang digunakan masih konvensional, guru terkesan lebih menguasai pembelajaran sehingga siswa menganggap bahwa IPS mata pelajaran yang sulit, sehingga hasil belajar IPS rendah. Hal itu ditandai dengan ketuntasan belajar siswa hanya ada 10 siswa yang dinyatakan tuntas belajar, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa. Jika diprosentasekan hanya 40% siswa tuntas belajar dan 60% siswa belum tuntas belajar dari 25 siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro.

Upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran IPS di SD Negeri 03 Jatipuro tersebut diperlukan penerapan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan pembelajaran yang ada. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran guided note taking.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul penelitian:

Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Menerapkan Metode Guided Note Taking

pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012”.

METODE PENELITIAN

(6)

tindakan kepada subyek penelitian, yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna, yaitu makna dan dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui tindakan yang dilakukan. PTK merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu:

1. Perencanaan tindakan (Planning), 2. Pelaksanaan tindakan(Acting), 3. Pengamatan (Observing), dan 4. Refleksi(Reflecting).

Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 03 Jatipuro. SD Negeri 03 Jatipuro terletak di kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari - Mei 2011. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan objek penelitian ini adalah pembelajaran IPS kelas IV menggunakan metode guided note taking pada materi Koperasi.

Data adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai sumber penelitian. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder: 1. Data primer : data yang diperoleh melalui observasi langsung di lokasi

penelitian mengenai proses pembelajaran dengan metode guided note taking

untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro. 2. Data sekunder : data yang diperoleh dari dokumen, referensi dan literatur,

serta arsip yang ada di ruang kelas.

(7)

yang tersedia dalam metode kualitatif (Moleong 2006: 35). Dalam penelitian ini teknik validasi data menggunakan metode trianggulasi data dengan tujuan untuk memberikan kebenaran, seta memperoleh kepercayaan terhadap data yang digunakan. Teknik trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi metode.

1. Trianggulasi data (sumber) dilakukan dengan mengumpulkan data tentang permasalahan dalam penelitian dari beberapa sumber data yang berbeda, yaitu dari peneliti dan rekan kolaborasi.

2. Trianggulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan metode yang berbeda, seperti disinkronkan dengan hasil observasi atau dengan metode tes.

Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Teknik tersebut terdiri atas 4 komponen yang mencakup pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis interaktif yang di kembangkan oleh Miles dan Huberman dibagi menjadi 4 tahap, sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, pengumpulan ini dilakukan dengan mencatat dan melihat

interaksi lisan serta tindakan antara guru dan siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran dengan cara mendokumentasikan.

2. Reduksi data, reduksi ini dilakukan dengan menyeleksi dan memilih data yang kurang mendukung penelitian.

3. Penyajian / displai data, displai ini yang sudah terkumpul dikelompokkan dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis pemasalahan supaya mudah di mengerti. Data yang ada dijabarkan dan ditafsirkan kemudian dibandingkan persamaan dan perbedaaanya.

4. Penarikan kesimpulan, didasarkan reduksi data dan displai data berupa perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan berlangsung secara bertahap. Kesimpulan sementara pada akhir siklus 1, kemudian kesimpulan akhir pada siklus II, dan seterusnya sampai kesimpulan terakhir pada siklus akhir.

(8)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada kegiatan awal (pre-test), tes siklus I dan Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil Pelaksanaan Pre-Test

Berdasarkan hasil pre-test siswa pada materi Koperasi, diketahui bahwa ketuntasan belajar hanya mencapai persentase sebesar 56% atau hanya ada 14 siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro yang memperoleh nilai ≥ 70 (Nilai KKM), 11 siswa lain mendapatkan nilai di bawah 70, sehingga belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 85%. Untuk itu penelitian akan dimulai pada siklus I dengan menerapkan metode pembelajaran guided note taking dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian siklus I diketahui jumlah siswa yang memenuhi KKM ada 17 siswa, masih ada 8 siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hasil tersebut telah menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan nila pre-test siswa, namun ketuntasan belajar siswa pada siklus I hanya mencapai 68% dan belum memenuhi indicator kinerja yang ditetapkan (ketuntasan belajar siswa sekurang-kurangnya 85%), sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II). Kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran pada siklus I dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II

(9)
[image:9.612.165.517.119.687.2]

Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No. Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. 75 75 75

2. 70 70 80

3. 70 75 75

4. 45 60 70

5. 65 70 80

6. 70 65 65

7. 50 75 85

8. 70 70 75

9. 70 80 80

10. 55 55 60

11. 70 75 85

12. 70 70 75

13. 55 55 70

14. 70 70 75

15. 45 60 70

16. 70 75 80

17. 70 75 85

18. 65 70 70

19. 70 75 80

20. 65 65 75

21. 60 80 70

22. 55 65 80

23. 75 75 80

24. 55 65 70

(10)

Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada pre-test, meningkat pada siklus I, dan meningkat pada siklus II. Pada hasil belajar siswa siklus II telah tercapai indicator pencapaian dengan perolehan ketuntasan belajar 92% sehingga penelitian berhenti pada siklus II. Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan metode guided note taking dalam penelitian ini dilakukan ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro pada materi Koperasi. Melalui penerapan metode pembelajaran guided note taking diharapkan siswa akan lebih aktif dan lebih bersungguh-sungguh dalam pembelajaran IPS serta lebih mudah dalam memahami materi Koperasi sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

[image:10.612.256.408.144.250.2]

Sebelum melakukan penelitian terlebuh dahulu mengadakan kegiatan pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil pre tes diketahui persentase ketuntasan belajar siswa baru mencapai 56%, kemudian setelah dilakukan analisis hasil penelitian siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 68%. Kemudian siklus II dilakukan karena pada siklus I hasil belajar siswa belum mencapai indicator ketuntasan yaitu 85%, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian siklus II ternyata penelitian dapat berhasil dengan persentase 92%. Sehingga penelitian berhenti pada siklus II dengan pencapaian

Gambar 1. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Pre-Test Siklus I

(11)

indicator ketuntasan siswa sebesar 92%. Hal ini membuktikan bahwa metode

guided note taking terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Agus Suprijono (2010: 21), metode guided note taking merupakan strategi yang menggunakan pendekatan pembelajaran akitf (active learning). Pembelajaran aktif (active learning) adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif

(active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Metode guided note taking adalah suatu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan sesuai materi yang telah disampaikan. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dilakukan untuk strategi ini salah satunya yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik (Silberman, 2009: 108). Sehingga berdasarkan beberapa tinjauan di atas dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini relevan dengan pendapat beberapa para ahli tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi: “Penerapan metode pembelajaran

(12)

SIMPULAN

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 68%, kemudian meningkat pada siklus II di mana ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 92%. Hasil tersebut telah memenuhi indicator pencapaian penelitian di mana sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 85%. Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan “Penerapan metode pembelajaran

Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012” dapat diterima kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Media.

Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta.

Catharina Tri Anni. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Model Silabus Kelas V. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdikbud. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

(13)

Hamalik Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara.

Isnaini. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V dengan Pembelajaran Guided Note Taking di SD N 2 Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.

Moleong, L.J. (2001). Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosydakarya.

Mulyo Asih. 2007. Penerapan Guided Note Taking dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Matematika Siswa. Skripsi UMS.

Munib, A. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri

Semarang Press.

Nana Sudjana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Patilima, H. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Rumiasih. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking dengan Media Torso untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kartasura. Skripsi UNS.

Gambar

Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Gambar 1. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada seluruh rangkaian pemaparan di atas, kesimpulan yang dapat diambil adalah: bahwa dalam industri otomotif Indonesia, aspek pengelolaan SDM terbukti

[r]

The learning program is arranged in English, (2) The implementation of bilingual biology learning in immersion class was done with the integrated model, (3) The

Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh variabel produksi kedelai, harga kedelai domestik, harga kedelai luar

Pada setiap siklus dilakukan tindakan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa dalam menulis surat pribadi sesuai target yang telah ditentukan.. Disetiap

Penelitian ini memperoleh beberapa temuan yang secara singkat dapat dideskripsikan sebagai berikut: (1) Tahap pendahuluan (eksplorasi) menemukan teori-teori yang

Beragam definisi atau pengertian “Bauran Pemasaran” atau “Marketing Mix” disampaikan pakar marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari

[r]