KAJIAN MAKNA LOGO DAN SLOGAN KLUB SEPAKBOLA PERSIB BANDUNG: Studi Semiotika terhadap logo dan slogan yang digunakan oleh klub sepakbola Persib Bandung.

(1)

KAJIAN MAKNA LOGO DAN SLOGAN KLUB SEPAKBOLA PERSIB BANDUNG

(Studi Semiotika terhadap logo dan slogan yang digunakan oleh klub sepakbola Persib Bandung)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora Program Studi Linguistik

Disusun oleh: Silpia Rahayu

1201311

PROGRAM STUDI LINGUISTIK SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

KAJIAN MAKNA LOGO DAN SLOGAN KLUB SEPAKBOLA PERSIB BANDUNG

Oleh:

Silpia Rahayu

S.Pd UIN Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum.) pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Kajian Makna Logo Dan Slogan Klub Sepakbola Persib Bandung

(Studi semiotika terhadap logo dan slogan yang digunakan oleh klub sepakbola Persib Bandung)

oleh Silpia Rahayu NIM 1201311

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

DR. Dadang Sudana, MA. NIP 19600120 198703 1 001

Pembimbing II,

Prof. Dr. Syihabuddin, M.Pd. NIP 19600120 198703 1 001

diketahui

Ketua Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Silpia Rahayu, 2014

Kajian Makna Logo Dan Slogan Klub Sepakbola Persib Bandung (Studi Semiotika Terhadap Logo Dan Slogan Yang Digunakan Oleh Klub Sepakbola Persib Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Metode Penelitian ... 43

HALAMAN PENGESAHAN ... i

(5)

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1 Simpulan ... 93

5.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(7)

(Studi semiotika terhadap logo dan slogan yang digunakan oleh klub sepakbola persib Bandung)

Silpia Rahayu (1201311)

Program Studi Linguistik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia silviarahayu41@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini tentang kajian makna logo dan slogan klub sepakbola Persib Bandung serta kaitan di antara makna logo Persib, logo Viking, dan logo stiker Persib juga kaitan antara makna slogan-slogan Persib, serta pandangan para pemain, pengurus persib, pengurus viking dan bobotoh terhadap makna logo Persib, logo Viking dan makna slogan-slogan Persib. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui apakah makna dari logo persib, logo viking dan atribut lainnya, mengetahui apa makna dari slogan-slogan persib, mengetahui apa kaitan diantara makna logo tersebut, dan mengetahui apa kaitan diantara makna slogan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif dipertimbangkan atas pemusatan perhatian pada ciri-ciri dan sifat-sifat data bahasa secara alami sehingga dihasilkan pemberian data bahasa yang aktual untuk dapat dianalisis. Adapun teknik pengumpulan datanya yaitu observasi langsung mmewawancarai informan terkait mengenai makna yang disampaikan dari logo-logo dan slogan-slogan tersebut, mengumpulkan data berupa logo-logo persib, logo-logo viking serta logo atribut lainnya dari berbagai sumber data tulis, mengidentifikasi slogan yang diberikan kepada klub Persib Bandung. Wawancara ini ditujukan kepada pelatih persib, pengurus persib, ketua viking, dan pengurus viking. Hasil temuan dari penelitian ini berupa makna dari logo persib, logo viking, logo stiker persib, juga slogan-slogan berikut keterkaitan di antara makna logo Persib, logo Viking, dan logo stiker Persib juga kaitan antara makna slogan-slogan Persib, serta pandangan para pemain, pengurus persib, pengurus viking dan bobotoh terhadap makna logo Persib, logo Viking dan makna slogan-slogan Persib.

Kata kunci: semiotika, makna logo, makna slogan, kaitan antara makna logo, kaitan antara

(8)

(Studi semiotika terhadap logo dan slogan yang digunakan oleh klub sepakbola persib Bandung)

Silpia Rahayu (1201311)

Program Studi Linguistik, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia silviarahayu41@yahoo.com

ABSTRACT

This research about the meaning of symbol and slogans of Persib Bandung football club and relation between the meaning of symbol Persib, symbol Viking, and symbol Persib sticker’s also the relation between meaning of slogans Persib, and the views of players, officials Persib, Viking and bobotoh about the meaning of symbol Persib, symbol Viking and meaning of slogans Persib. The method used in this research is descriptive method. The use of descriptive method considered focus on the characteristics of natural language data and provision for the actual language can be analyzed. The data collection techniques is direct observation of the informants related meanings conveyed from the symbol and slogan, collect data about symbol of Persib, Viking and other attributes from some sources of data writing, identify the slogan given to club of Persib Bandung. The interview is intended to a coach of Persib, officials persib, the head and officials of Viking. The finding of this research is the meaning of symbol Persib, Viking and Persib’s sticker also the relation between the meaning of slogans persib, and the views of players, officials Persib, Viking and bobotoh about the meaning of symbol Persib, Viking, and slogans Persib.

.

Key words : semiotics, the meaning of logo, the meaning of slogan, the relation between

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk

pada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa

sedangkan semiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah tersebut

berasal dari kata Yunani yaitu semeion yang berarti ‘tanda’ atau ‘sign’

dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda

seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya. Semiotik biasanya

didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi

tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang

digunakan untuk mengomunikasikan informasi.

Menurut Chandler (dalam Sukyadi, 2011) pembedaan sosial dapat

diamati tidak tidak hanya dalam kode linguistik tetapi juga dari sejumlah

kode-kode nonverbal. Dalam hal ini lambang klub sepakbola yang

merupakan kode nonverbal yang akan diteliti dari segi makna dari setiap

bagian yang dimunculkan dari lambang tersebut.

Di samping itu, teori ini berpendapat bahwa dalam sebuah teks

terdapat banyak tanda dan pembaca atau penganalisis harus memahami

(10)

Pierce (Alex, 2003) membagi tanda atas ikon, indeks dan

simbol/lambang. Dari situlah peneliti tertarik meneliti logo persib, logo

viking dan atribut lainnya. Serta julukan dan slogan-slogan yang terkait

dengan Persib yang disoroti dari segi makna dan respon masyarakat

khususnya bberapa suporter fanatik mengenai hal itu. Dikarenakan banyak

dari masyarakat termasuk peneliti yang tidak mengetahui apa dan

bagaimana lambang serta slogan dari suatu klub sepakbola serta apa

makna yang terkadung didalamnya, maka dari itu peneliti tertarik meneliti

hal ini dengan menggunakan kajian semiotik.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa

pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah makna dari logo persib, logo viking dan logo atribut lainnya?

2. Apa makna dari slogan-slogan Persib?

3. Apa kaitan di antara makna logo tersebut?

4. Apa kaitan di antara makna slogan tersebut?

5. Bagaimana pandangan para pemain, pengurus persib, pengurus viking dan

bobotoh terhadap makna logo Persib, logo Viking dan makna

slogan-slogan Persib?

1.3 Tujuan Penelitian

(11)

1. Mengetahui apakah makna dari logo persib, logo viking dan atribut

lainnya.

2. Mengetahui apa makna dari slogan-slogan Persib.

3. Mengetahui apa kaitan diantara makna logo tersebut.

4. Mengetahui apa kaitan diantara makna slogan tersebut.

5. Mengetahui pandangan para pemain, pengurus persib, pengurus viking dan

bobotoh terhadap makna logo Persib, logo Viking dan makna

slogan-slogan Persib

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan hasilnya dapat

bermanfaat bagi beberapa pihak. Manfaat dari penelitian ini meliputi :

a. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah keilmuan kajian

semiotika yang berkaitan dengan logo dan dapat pula dimanfaatkan untuk

penelitian-penelitan yang lebih lanjut.

b. Bagi peneliti dan pembaca dapat meningkatkan pengetahuan pembaca dan

peneliti tentang makna dari lambang klub sepakbola Persib Bandung juga

mengetahui makna dari slogan-slogan terkait.

1.5 Definisi Operasional

Menurut KBBI Online, semiotika adalah ilmu (teori) tentang

lambang dan tanda (dalam bahasa, lalu lintas, kode morse, dsb); semiotik

(12)

kajian mengenai tanda. Simbol adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang

lain dan hubungannya biasanya dibatasi oleh kesepakatan yang ditetapkan.

Menurut Kridalaksana (2001). Semiotika adalah ilmu yang mempelajari

lambang-lambang dan tanda-tanda. Selain itu, ada juga definsi logo

menurut Herusatoto (2000) yang menyebutkan bahwan logo adalah tanda

atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang. Ferdinand

de Saussure (1996) mendefinisikan semiologi sebagai suatu ilmu yang

mengkaji kehidupan tanda-tanda didalam kehidupan sosial. Ilmu ini

merupakan bagian dari psikologi sosial. Sedang linguistik merupakan

cabang dari semiologi. Sedangkan Semiologi menurut Barthes (2007)

adalah ilmu tentang bentuk-bentuk, karena hal itu mempelajari pertandaan

terlepas dari kandungannya.

Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung makna, terdiri

atas satu kata atau lebih sebagai lambang atau nama perusahan sebagainya.

Sedangkan lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana,dan

sebagainya) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu

atau bisa juga didefinisikan sebagai huruf atau tanda yang digunakan

untuk menyatakan unsur, senyawa, sifat, atau satuan matematika (KBBI).

Slogan adalah moto atau frasa yang dipakai pada konteks politik,

komersial, agama dan lainnya sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan.

(13)

diucap dan vulgar. Kata slogan diambil dari istilah dalam bahasa Gaelik,

sluagh-ghairm yang berarti teriakan bertempur (wikipedia online).

Stephanie (2007) menyebutkan bahwa slogan sebagai bagian dari

identitas suatu produk merupakan asset yang sangat penting, karena

melalui slogan, pesan dapat disampaikan kepada khalayak dengan

mengena. Slogan dapat mengidentifikasikan munculnya sebuah identitas,

dan pada gilirannya identitas tersebut mampu membentuk impresi tertentu

atas suatu produk dimata masyarakat.

Kendati semiotika memiliki beragam definisi sebagaimana diatas,

baik ditinjau dari sudut linguistik, logika (filsafat), atau komunikasi, tetapi

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini terdapat beberapa elemen yang mendasari penelitian,

yaitu metode dan desain penelitian, subjek penelitian, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Penggunaan metode deskriptif dipertimbangkan atas pemusatan

perhatian pada ciri-ciri dan sifat-sifat data bahasa secara alami sehingga

dihasilkan pemberian data bahasa yang aktual untuk dapat dianalisis

(Djadjasoedarma, 1993). Metode deskriptif digunakan untuk

menggambarkan dan menganalisis data mulai dari tahap pengumpulan,

penyusunan, serta analisis dan interpretasi atas data (Surakhmad, 1980).

3.2 Subjek Penelitian

Data yang dideskripsikan dan dikaji dalam penelitian ini berasal

dari data tulis dan lisan. Sumber data tulis berupa logo Persib, logo

Viking, dan logo atribut lainnya. Selain itu, data juga didapat dari koran

bola, majalah bola dan tayangan informasi seputar bola di televisi,

(15)

beberapa informan terkait. Penelitian ini melakukan observasi dengan

mewawancarai beberapa responden dari berbagai kalangan. Peneliti

mengambil beberapa responden dari pengurus persib, ketua viking,

pemilik toko atribut-atribut persib, serta beberapa suporter fanatik persib.

3.3 Teknik Pengumpulan data

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data berupa logo persib, logo viking serta logo atribut

lainnya dari berbagai sumber data tulis.

2) Mengidentifikasi slogan yang diberikan kepada klub Persib Bandung .

3) Mewawancarai informan terkait mengenai makna yang disampaikan

dari logo-logo dan slogan-slogan tersebut. Dalam hal ini yaitu pelatih

persib, pengurus persib, ketua viking, dan pengurus viking.

3.4 Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan cara

mengklasifikasikan logo persib, logo viking serta logo atribut lainnya dari

berbagai sumber data tulis, Mengidentifikasi slogan yang diberikan kepada

klub Persib Bandung kemudian memberikan makna dari setiap logo dan

(16)

makna slogan-slogan tersebut. Setelah itu disajikan dalam diagram Barthes

sebagai berikut.

Diagram Teori order of signifikansi

Adapun contoh analisis makna logo :

(17)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Contoh analisis makna slogan :

berani, gigih,

VIKING PERSIB CLUB KONOTASI

PEMAKNAAN TINGKAT II

Mempunyai makna konotasi bahwa klub Viking Persib Club mempunyai karakter yang pantang menyerah juga memiliki jiwa penakluk.

VIKING PERSIB CLUB MITOS

(18)

Sunda (2006)

(19)

sebagai julukan Persib Bandung yang

melambangkan kekuatan klub sepakbola Persib

bandung yang

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menggunakan teori Rolland Barthes bahasa tersusun dalam

dua tingkatan. Yang pertama adalah bahasa sebagai obyek dan yang kedua disebut

dengan meta bahasa. Bahasa tersebut merupakan suatu sistem tanda yang memuat

signifier dan signified. Sistem tanda kedua terbangun dan menjadi penanda dan

penanda tingkat pertama berubah menjadi petanda baru yang kemudian memiliki

penanda baru sendiri dalam suatu sistem tanda baru dalam taraf yang lebih tinggi

berupa mitos (Taufik dan Mochsen, 2005:86). Berikut bagan semiotik Barthes:

SIGNIFIER DENOTASI

I SIGNIFIED

UJARAN KONOTASI

II

(21)

Kajian makna logo dan slogan klub sepakbola persib bandung dilihat dari

segi makna dan kaitan diantara makna mereka mengahsilkan beberapa

kesimpulan, yakni Lambang persib bertokoh perisai yang berbentuk jantung.

Perisai terbagi dalam dua bagian oleh sebuah balok- lintang mendatar bertajuk

empat buah, yang berwarna hitam dengan pelisir berwarna putih (perak) pada

pinggir sebelah atasnya. bagian atas latar kuning (emas) dengan lukisan sebuah

gunung berwarna hijau yang bertumpu pada blok-lintang dan bagian bawah latar

putih (perak) dengan lukisan empat bidaang jalur mendatar berombak yang

berwarna BIRU. Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng,

yang dikenal kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk

mencapai sesuatu tujuan dengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang

demikian itu dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara

bahaya dan kesukaran. Sedangkan warna dari logo tersebut bermakna kuning

berarti kesejahteraan, keluhungan. hitam berarti kokoh, tegak, kuat. hijau

berarti kemakmuran sejuk. putih berarti kesucian. biru berarti kesetiaan. Tanduk

dari logo viking bermakna kekuatan dan keperkasaan dari para bobotoh

khususnya Viking. Sedangkan logo berupa gambar kakek-kakek tua itu bermakna

bahwa para bobotoh akan selalu mendukung persib sampai tua. Logo viking

tersebut dibuat sketsanya oleh Mang Ayi sebagai panglima dan disempurnakan

(22)

merupakan salah satu atribut persib bergambar harimau atau maung dalam bahasa

sunda yang berwarna biru dan putih karena warna-warna itulah yang menjadi

warna paten untuk persib dan bobotoh. Maung berasal dari bahasa sunda yang

berarti harimau melambangkan keperkasaan, ketangguhan, dan merupaka hewan

yang ditakuti oleh hewan-hewan lainnya. Itulah mengapa maung dijadikan simbol

untuk persib karena persib diharapkan akan menjadi tim yang hebat, tangguh dan

ditakuti oleh para lawannya.

Makna dari slogan-sloga persib dapat disimpulkan bahwa makna dari

Maung Bandung dijadikan slogan untuk Persib sebagai simbol keperkasaan dan

kepahlawanan, walaupun mereka berada di wilayah musuh, pangeran biru tetap

bangga dan akan selalu menjadi bobotoh sejati di daerahnya tanpa peduli mereka

berada di enemy territory. Karena saking cintanya kepada persib, mereka tidak

memperdulikan urusan percintaan mereka dengan loyal terhadap tim

kebanggaannya tersebut dan loyalitas mereka terhadap persib tanpa batas usia dan

hanya kematianlah yang bisa mengehentikannya untuk mendukung persib. Jadi

hidup mereka yang cuma sekali dimanfaatin untuk mendukung persib sepenuh

hati sampe mati. persib sudah mendarah daging di setiap insan bobotoh yang

menempatkan di posisi ketiga setelah Tuhan dan bangsa dan ditunjukan dengan

sikap setiap bobotoh UPI yang menyaksikan pertandingan persib di stadion selalu

(23)

dari itu, persib mau main jelek, mau kalah apalagi menang akan selalu

mendukung dan setia jadi pendukung persib sampai mati.

Begitu juga kaitan antara seluruh makna antara logo persib, logo viking

dan logo stiker sudah jelas sama-sama memiliki kekuatan, keperkasaan,

kekokohan yang bertujuan supaya persib memiliki kekuatan yang sama dengan

gambar harimau di dalam logo stiker yang merupakan hewan terkuat dan tak

teralahkan, gambar orangtua bertanduk yang perkasa dan warna hitam dalam logo

persib. Slogan persib mempunyai visi yang sama yaitu mendukung persib sampai

mati dengan tulus walaupun harus dengan air mata, keringat dan darah

bercucuran. Maka dari itu diantara makna slogan tersebut memiliki keterkaitan

satu sama lain karena mempunyai tujuan yang sama dari berbagai daerah dan

instansi yang mencetuskan slogan-slogan tersebut.

5.2 Saran

Penelitian mengenai logo dan slogan persib bandung ini menganalisis

makna yang disampaikan dari logo dan slogan tersebut secara deskriptif. Masih

ada hal yang belum tergarap oleh peneliti, yakni perbandingan makna logo dan

slogan persib bandung jika dibandingkan dengan logo dan slogan klub sepakbola

lainnya. Oleh karena itu, perbandingan logo dan slogan persib tersebut

(24)

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Andrew, Tolson. 1996. Mediation: Text and Discourse in Media Studies. London:

Arnold.

Barthes, Roland. 2004. Mitologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Barthes, Roland. 2007. Petualangan Semiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barthes, Roland. 2007. Membelah Mitos-Mitos Budaya Masa: Semiotika,

Sosiologi Tanda, Simbol dan Representasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Berger, Arthur Asa. 2000. Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer.

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Berger, Arthur Asa. 2010. Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Budiman, Kris. 1999. Kosa Semiotika. Yogyakarta: Lkis.

Chandler, Daniel. 2002. The Basic Semiotics. New York: Routledge.

Cobley, Paul dan Jansz, Litza. 2002. Mengenal Semiotika for Beginners.

Bandung: Mizan.

Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.

Djadjasoedarma, Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian

(26)

Djadjasoedarma, Fatimah. 1999. Semantik I (Pengantar ke Arah Ilmu Makna).

Bandung: Eresco.

Febby. 2007. Tindak Tutur Basa Sunda (Tilikan Pragmatik Kana Ungkara Dina

Kaos Bobotoh Persib). Bandung: Skripsi.

Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies (Suatu Pengantar

Komprehensif). Yogyakarta: Jalasutra.

Hatta, Mohammad. 1986. Alam Pikiran Yunani. Jakarta: UI Press.

Herusatoto, Budiono. 2000. Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta:

Hanindita Graha Widia.

Hoed, Benny. 2011. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Jakarta: Komunitas

Bambu.

Jonathan, Bignell. 1997. Media Semiotics : An Introduction. New York:

Manchester University Press.

Kamaluddin, Muhammad. 2013. Interpretasi Badekan dalam Rubrik Jogregan di

Harian Umum Kabar Cirebon. Bandung: Tesis.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

(27)

Lang, Alfred. (1994): “Toward a mutual interplay between psychology and

semiotics. JALT 19 (1) 45-66. Available

at:http://s272261905.online.de/old/pap1994-99_mutual_psysem_p.htm.”

Lechte, John. 2001. 50 Filsuf Kontemporer (dari Strukturalisme sampai

Postmodernitas). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya

Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Saussure, Ferdinand de. 1996. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Shariati, Ali. 1996. Tugas Cendekiawan Muslim. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sriastuti, Anna. 2007. Pemaknaan Mutiara dalam Novel The Pearl karya John

Steinbeck: sebuah pendekatan Semiotik. Tesis, tersedia di:

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/tinjauan%20Teoritik%20tentang%

20Semiotik.pdf

Sudjiman, Panuti dan Zoest, Art van. 1992. Serba-Serbi Semiotik. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sukyadi, Didi. Ikonisitas Klausa Partisipium Lepas Bahasa Inggris dalam Teks

Naratif dan Non-Naratif. Disertasi: Universitas Indonesia.

Sukyadi, Didi. 2011. Teori dan Analisis Semiotika. Bandung: Rizqi Press.

(28)

Surakhmad, Winarno. 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Taufiq, Wildan. 2008. Kajian Semiotika Terhadap Deskripsi Surga dan

Kenikmatannya dalam Ayat-Ayat Al-Quran. Bandung: Tesis.

Tinarbuko, Sumbo. 2003. Semiotika Analisis Tanda pada Karya Desain

Komunikasi Visua Online. Tersedia di

http://puslit.petra.ac.id/journals/design.

Triandjojo, Indriani. 2008. Semiotika Iklan Mobil di Media Cetak Indonesia.

Tesis. UNDIP.

Van Zoest, Aart. 1993. Semiotika (tentang tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang

Kita Lakukan Dengannya). Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

Zaimar, Okke K.S. 2008. Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra.

Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.