• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA :Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor:.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG ALAT PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA :Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor:."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

TENTANG ALAT PENCERNAAN

MAKANAN MANUSIA

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor)

SKRIPSI

(Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

NINGSIH SUARNI 1008619

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Penerapan Metode Demonstrasi

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA tentang Alat

Pencernaan Manusia ( Penelitian Dilaksanakan di Kelas VA SDN Pasirangin 01

Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014) adalah

merupakan hasil karya ilmiah saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari karya

orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil

kerja saya sendiri atau plagiat dari hasil karya orang lain, saya siap menanggung resiko

dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bandung, Februari 2014

Yang membuat pernyataan

(3)

PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG ALAT

PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor)

Oleh

Ningsih Suarni 1008619

Disetujui dan disahkan Oleh: Pembimbing I

Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd NIP. 195009081981011001

Pembimbing II

Drs. Nana Djumhana,M.Pd NIP. 195905081984031002

Mengetahui Ketua Prodi PGSD

(4)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE DEMONTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG ALAT

PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA

(PenelitianTindakanKelas di Kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor)

Oleh : NingsihSuarni

NIM : 1008619

Pembimbing I : Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd Pembimbing II : Drs. Nana Djumhana, M.Pd

Selamaini,

guruSekolahDasardalammenyampaikanmateripelajaranIlmuPengetahuanAlamjarangmen ggunakanalatperaga, merekalebihsukamenyampaikanmateridenganceramah, catatdanhafal.

Strukturpenyampaianmateripelajarancenderungsesukahati.Tidakmenggunakan media ataualatperagadalampelajaranIlmuPengetahuanAlam, disebabkanantara lain minimnyapengetahuanguru mengenaicaramengoperasikanalatperaga yang sudahada di sekolahdanterkadangmenggunakanalatperagadianggapmengurangi jam pembelajaran. AkibatnyapengajaranIlmuPengetahuanAlamcenderungkembalikekonvensional,

jadilebihmengandalkanceramahsebagaisatu-satunya yang

dianggapsimpel.Denganmenerapkanmetodedemontrasipadapokokbahasanalatpencernaan makananmanusiadiharapkadapatjadikansalahsatualternatif model pembelajaranIlmuPengetahuanAlam.Dari hasilpenelitianmenunjukanbahwanilai rata-rata belajarpadasiklus I memperolehnilai rata-rata 63 denganketuntasan 57%.Sedangkansiklus

II memperolehnilai rata-rata 83 denganketuntasan 90%,

(5)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

(6)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal

ABSTRAK... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN... iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang Masalah...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat Hasil Penelitian ...

E. Definisi Operasional...

F. Hipotesis Tindakan...

BAB II LANDASAN TEORI...

A. Metode Demontrasi...

B. Langkah-langkah Penerapan Metode Demontrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA)...

(7)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hakekat Pembelajaran IPA...

F. Ilmu Pengetahuan Alam...

G. Penerapan Metode Demontrasi pada pembelajaran IPA di SDN Pasirangin 01...

H. Materi Pembelajaran IPA...

BAB III

A. Metode, Model dan Alur Penelitian...

B. Setting Penelitian...

C. Teknik Pengumpulan Data...

D. Pengolahan Data...

E. Analisis Data...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

A. Deskripsi Hasil Penelitian...

B. Pembahasan ...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...

A. Simpulan...

B. Saran...

(8)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan di segala

bidang tentu akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.Dalam mewujudkan

cita-cita tersebut,pendidikan merupakan alat yang signifikan untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Mengacu kepada Sistem Pendidikan Nasional undang-undang No. 20

Tahun 2003, dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

Konsep undang-undang di atas menjelaskan bahwa pendidikan

merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu

perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi

kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara atau

masyarakat di masa mendatang.

Permasalahan pendidikan di Indonesia seolah-olah tidak ada

habisnya untuk dibicarakan. Masalah-masalah yang akhir-akhir ini mencuat yaitu

mutu pendidikan, perubahan kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan,

sistem evaluasi, sertifikasi guru, dan masalah-masalah lain yang menjadi proses

belajar mengajar. Persoalan alam pembelajaran merupakan suatu dinamika

kehidupan guru dan siswa di sekolah. Masalah itu tidak akan pernah habis untuk

(9)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seprofesional mungkin, begitu juga dengan siswa- siswa, setiap tahun berganti

siswa, masalah yang dihadapi guru akan berbeda pula.

Pemilihan model maupun metode pembelajaran harus sesuai dengan

materi yang diajarkan. Materi sistem pencernaan adalah materi yang

memerlukan pengelolaan yang baik dalam penyajiannya, sebab materi ini

menyangkut tentang organ-organ yang berada di dalam tubuh yang objeknya

sulit untuk diadakan secara langsung di hadapan siswa. Tanpa ada penjelasan

guru, siswa akan kesulitan dalam mengenal dan membedakan bagian-bagian

organ pencernaan tersebut. Akibatnya presentasi atau ceramah yang dilakukan

oleh guru akan membosankan sehingga siswa kurang memahami materi

pelajaran. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya model pembelajaran yang

sesuai.

Jika keadaan ini tidak dicari solusinya, maka akan berdampak negative

terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Pasirangin 01. Salah satu hal yang

dapat ditempuh oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA, agar

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, menarik serta dapat mencapai

tujuan pembelajaran, guru dapat menggunakan Metode Demontrasi untuk

pembelajaran IPA di sekolah.

Penggunaan metode demontrasi tentunya dirancang oleh suatu tugas,

tujuan dan penilaian kooperatif. Maksudnya siswa dapat bekerjasama untuk

mencapai tujuan pembelajaran baik secara individual maupun kelompok

sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, membawa kesegaran dan variasi

baru bagi pengalaman belajar siswa sehingga siswa tidak bosan. Mulai tahun

ajaran 2013 pola pembelajaran segera disosialisasikan bagi guru kelas I

sampai dengan kelas VI, untuk menggunakan Pembelajaran Tematik Terpadu

atau Implementasi dengan pendekatan Scientific. Pemikiran-pemikiran

semacam ini akan menjadi sebuah inovasi dalam bidang pendidikan.

(10)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan memberikan kemungkinan peserta didik mendapat pelayanan

yang bersifat perbaikan, pengayaan atau percepatan sesuai dengan potensi,

tahap perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan

keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi

ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. Dengan pembelajaran tematik

terpadu diharapkan dapat menjawab kesemuanya dengan catatan guru dan

peserta didik memilki komitmen dan selalu berpikir positif bahwa pola

pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian kompetensi

sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.Sebagaimana

diketahui bahwa sebagian besar materi bahan ajar mata pelajaran IPA di

kelas V Sekolah Dasar termasuk diantaranya materi tentang sistem

pencernaan tubuh manusia atau nama, letak dan fungsi organ-organ tubuh

manusia. Terkait dengan hal tersebut, maka proses belajar mengajar

selayaknya menerapkan model pembelajaran yang representatif untuk

mencapai hasil belajar siswa secara maksimal. Penerapan model

pembelajaran yang tepat juga akan sangat mempengaruhi motivasi dan

wawasan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan.

Efektif mencermati fenomena dan tujuan pembelajaran yang telah

disebutkan proses belajar yang berlangsung harus terkait dengan

peningkatan mutu pendidikan dan tidak hanya terkutat pada penyelesaian

materi sebagai konsekuensi dari tuntunan kurikulum.

Guru dalam mengajar hendaknya selalu memperhatikan

kemampuan siswa, lingkungan belajar siswa, serta kesiapan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan. Oleh karena itu diperlukan kemampuan dan

keterampilan guru untuk menentukan model pembelajaran atau media

pembelajaran yang tepat sumber pembelajaran, serta menciptakan suasana

yang tepat merangsang atau mendorong siswa belajar. Namun dilapangan

(11)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurang tepat dalam menentukan media pembelajaran yang biasanya

monoton menggunakan metode ceramah dan verbalisme tanpa

menyesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Akibat dari cara

seperti ini,setiap pembelajaran di kelas siswa tidak kreatif dan pasif dalam

menanggapi pembelajaran, karena situasi yang membosankan dan tidak

merangsang atau menumbuhkan semangat dalam proses pembelajaran.Proses

belajar berlangsung di kelas memerlukan adanya interaksi guru

dengan siswa,interaksi tersebut sangat bergantung kepada aktivitas yang

dilakukan guru. Di Sekolah Dasar sepatutnya tidak hanya menekankan

kepada aktifitas guru saja, melainkan juga bagaimana guru dan siswa

bersama-sama aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Hal ini didukung dengan adanya bukti dari hasil evaluasi pembelajaran

IPA tiap semester maupun ujian akhir sering dibawah standar mata pelajaran

lain. Dari jumlah sebanyak 30 siswa yang mencapai KKM diatas 70 yaitu 50%.

Sementara dibawah KKM yaitu 50%.

Oleh sebab itu penulis mengemukakan masalah ini menjadi bahan

penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Demontrasi untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Manusia Di Kelas V SDN Pasirangin 01 Cileungsi Bogor”

Berdasarkan latar belakang rmasalah dapat diketahui bahwa guru telah

gagal dalam melakukan proses belajar mengajar yang menyebabkan oleh factor

penerapan model-model pembelajaran dan pendekatan yang kurang tepat dalam

upaya meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada diri sendiri yang ditandai

dengan banyaknya siswa yang masih mengobrol pada saat berlangsungnya

proses belajar mengajar, rendahnya aktifitas dan kreatifitas siswa dalam proses

pembelajaran, rendahnya kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan

maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, terdapat siswa yang

(12)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian akan dilakukan

penelitian tindakan kelas dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang efektif

dan tidak membosankan.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan penerapan metode demontrasi pada

pembelajaran IPA tentang materi alat pencernaan manusia dikelas V

SDN Pasirangin 01?

b. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode demontrasi pada

pembelajaran IPA tentang materi alat pencernaan manusia dikelas V

SDN Pasirangin 01 ?

c. Apakah metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dikelas V SDN Pasirangin 01 ?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah untuk mengetahui :

a. Perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode demontrasi

pada materi alat pencernaan manusia dikelas V SDN Pasirangin 01.

b. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode demontrasi

pada materi alat pencernaan manusia dikelas V SDN Pasirangin 01.

c. Metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas V

SDN Pasirangin 01.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

(13)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Manfaat Praktis

a. Untuk Guru

Memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran, menambah wawasan

tentang penerapan berbagai model dan metode pembelajaran yang

bervariasi sesuai dengan materi.

b. Untuk Siswa

Dengan menerapkan model pembelajaran Demontrasi diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengubah pola fikir dalam mengikuti pembelajaran IPA dan

siswa mampu mengemukakan pendapatnya dalam mencari dan

menemukan alternative penyelesaian masalah.

c. Untuk Sekolah

Penelitian ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa pada pembelajaran IPA, sehingga akan menghasilkan anak

didik yang berprestasi.

2. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sebagai

bahan evaluasi sekaligus masukan dalam meningkatkan kegiatan

pembelajaran yang dapat mempengaruhi secara positif.

b. Memberi masukan pengetahuan tentang teori diskusi dalam

memecahkan suatu permasalahan sosial.

c. Untuk pengembangan keilmuan dibidang pembelajan IPA Sekolah

Dasar Negeri Pasirangin 01 melalui penelitian lebih lanjut yang

(14)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Metode Demontrasi

Metode Demontrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru

atau siswa yang sengaja mempraktekan dan mempertunjukkan, benda

tertentu yang sedang dipelajari, baik benda yang sebenarnya atau benda

tiruan yang disertai dengan penjelasan secara lisan. Dengan metode

demontrasi, proses penerimaan dan pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk

pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat mengamati dan

memperhatikan apa yang di praktekan oleh guru atau siswa selama

pembelajaran berlangsung.

F. Hipotesis Tindakan

Dari hasil refleksi awal, kajian teoritik dan kerangka berfikir tersebut

yang telah dikemukakan diatas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah

melalui metode demontrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

(15)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode, Model Dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian Praktis yang

dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran

yang ada atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping implementasi

tindakan untuk memecahkan masalah, penelitian ini merupakan suatu proses

yang dinamis yang dimulai dari perencanaan, tindakan pengamatan dan

refleksi.

Dalam pelaksanaan penelitian perlu memahami karakteristik dan

prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan yang dilakukan dapat

dipertanggung jawabkan oleh peneliti. Selain itu diharapkan peneliti ini bias

menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya untuk

memperbaiki pembelajaran di sekolah.

Pernyataan tersebut sesuai dengan Wardani dkk ( 2004 : 6 – 12 ) yang menyebutkan bahwa peran guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah mengupayakan taraf serap siswa yang tinggi dan merata, sedangkanperan utama guru yang melaksanakan PTK adalah memperbaiki pembelajaran dalam rangka meningkatkan dan meratakan taraf serap peserta didik.

Salah satu upaya yang harus dilakukan guru dalam penyempurnaan dan

peningkatan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar adalah pemecahan masalah

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sarana dan sumber pembelajaran serta

hal-hal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan pembelajaran.

(16)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 Seperti yang telah kita ketahui diatas, PTK dilaksanakan melalui proses

pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (actuating), observasi (observing) dan refleksi

(reflecting).

Model penelitian yang dipilih untuk diterapkan dalam penelitian ini

adalah Desain PTK model Kemmis & Mc Taggart dengan 2 siklus

Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart

Ada 4 tahapan yaitu :

a. Perencanaan (Planning), yaitu tindakan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai

(17)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31 b. Tindakan atau pelaksanaan (Action), yaitu apa yang harus dilakukan atau

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

diinginkan.

c. Pengamatan (Observing), yaitu mengamati, mempraktekan yang

dilaksanakan oleh siswa.

d. Refleksi (Reflecting), yaitu peneliti yang mengkaji, melihat dan

mempertimbangkan atau hasil dari dampak tindakan sebagai kriteria.

3. Alur Penelitian

Pelaksanaan PTK yang dilakukan peneliti terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I

dan siklus II. Setiap siklus yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Siklus I

1) Perencanaan (planning)

Pada tahap ini guru merencanakan dan menyusun RPP yang

disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Materi pada

pembelajaran pada siklus pertama adalah pengertian tentang pencernaan

makanan pada manusia, fungsi dan bagian-bagiannya. Media yang

digunakan yaitu media alat peraga torso yang disiapkan oleh guru. Pada

tahap ini langkah-langkah pembelajaran disusun menggambarkan

pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Demontrasi. Tahap-tahap

perencanaan yang dilakukan adalah :

a) Membuaat Skenario pembelajaran dengan penerapan metode

Demontrasi.

b) Mempersiapkan dan mempraktekan pada media pembelajaran.

c) Mendesain instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran serta hasil

belajar siswa.

(18)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32 Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui

pelaksanaan proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilakukan dengan

materi sub pokok bahasa yang sesuai dengan yang direncanakan yaitu

pengertian alat pencernaan manusia, fungsi dan bagian-bagiannya dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar terbagi dalam tiga tahap yaitu :

a) Tahap Awal

(1) Pemberian apersepsi sebagai pembuka pelajaran dan pendukung

kelancaran proses belajar mengajar dengan mengaitkan materi

yang akan dipelajari dengan materi pembelajaran yang sudah

lalu serta dengan pengetahuan awal siswa yang berhubungan

dengan materi yang akan dibahas.

(2) Pemberian motivasi bagi siswa melalui pernyataan atau

menunjukkan gambar alat pencernaan makanan pada manusia.

b) Tahap kegiatan inti

(1) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Pelaksanaan pengamatan dengan menggunakan media torso alat

pencernaan makanan pada manusia yang telah disiapkan.

Pelaksanaan pada kegiatan inti sudah menggunakan metode

demontrasi. Tahap-tahap pembelajaran dengan metode

demontrasi pada siklus I adalah :

(3) Siswa mempraktekan tentang alat-alat pencernaan makanan dan

bagian-bagiannya.

(4) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok

terdiri dari 5 orang putra dan putri.

(19)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 Guru mengarahkan siswa untuk melakukan praktek dan

menyusun alat pencernaan makanan pada manusia yang telah di

demontrasikan. Dengan meletakan dan menyusun alat-alat

pencernaan pada manusia, guru mengintruksikan agar siswa

memperagakan dan menunjukkan sesuai dengan petunjuk dalam

LKS. Guru membimbing siswa selama siswa melakukan

demontrasi dan mengidentifikasi gambar-gambar alat pencernaan

makanan kepada kelompok yang telah selesai agar merapihkan

kembali torso yang telah didemontrasikan.

(b) Tahap Menghasilkan (create)

Setelah siswa selesai melakukan demontrasi, guru mengarahkan

siswa untuk melakukan diskusi kelompok guna menyusun

penjelasan kesimpulan dan hasil temuan selama praktek terhadap

pembelajaran demontrasi tersebut.

(c) Diskusi (discuss)

Setiap Kelompok melakukan diskusi atas terhadap hasil

pengamatan dari demontrasi torso yang telah disiapkan. Siswa

menyusun hasil pengamatan dalam bentuk laporan. Siswa

membacakan hasil dari pengamatan. Siswa bersama-sama

melakukan diskusi terhadap hasil pengamatan dari seluruh

kelompok. Siswa secara bersama-sama menarik kesimpulan

berdasarkan hasil demontrasi.

(d) Tahap Refleksi (reflect)

Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskannya

(20)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34 manusia terdiri : rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus

halus, usus besar, kantong empedu, pankreas, usus buntu, dan

anus.

Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai

matei yang belum dipahami. Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan.

c) Sedangkan tahap akhir

(1) Pemberian waktu untuk bertanya kepada siswa

(2) Pemberian tes tertulis sebagai pengukur tercapainya tujuan

pembelajaran.

3) Observasi (observing)

Obervasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti

dan dibantu teman sejawat (mahasiswa atau guru). Dalam hal ini, dilakukan

pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa lembar angket

menggambar alat pencernaan manusia yang telah dipraktekan dan

didemontrasikan. Selain itu juga berupa tes individu dan lembar LKS untuk

mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

4) Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini dikaji tentanghal-hal yang harus

dipertahankan dan hal-hal yang harus diperbaiki serta solusinya yang akan

diterapkan pada siklus II sehingga diakhir kegiatan refleksi ini dihasilkan

perencanaan ulang untuk selanjutnya.

(21)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35 1) Perencanaan (Planning)

Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, maka pada perencanaan di

siklus ke II, maka guru merencanakan dan menyusun RPP perbaikan yang

disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Materi pada

pembelajaran pada siklus II mengenai pengertian alat pencernaan makanan

pada manusia, fungsi dan bagian-bagiannya. Media yang digunakan yaitu

Torso atau gambar. RPP yang dibuat telah menggunakan metode

Demontrasi dan tahap-tahap yang dilakukan adalah :

a) Memperbaiki skenario pembelajaran dengan penerapan metode

demontrasi.

b) Mempersiapkan media dan alat bantu pembelajaran yang lebih

menunjang.

c) Memperbaiki desain instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data tentang kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran serta

hasil belajar siswa.

2) Tindakan (Action)

Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui

pelaksanaan proses pembelajaran sesuai skenario yang telah diperbaiki.

Proses pembelajaran dilakukan dengan materi sub pokok bahasan sesuai

dengan yang direncanakan yaitu tentang pengertiaan alat pencernaan pada

manusia, fungsi dan bagian-bagiannya. Dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar terbagi dalam 3 tahap yaitu :

a) Tahap kegiatan awal

(1) Pemberian apersepsi sebagai pembuka pelajaran dan pendukung

(22)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36 yang akan dipelajari dengan materi pembelajaran yang sudah lalu

serta dengan pengetahuan awal siswa yang berhubungan dengan

materi yang akan dibahas.

(2) Pemberian motivasi bagi siswa melalui pertanyaan atau gambar

alat pencernaan makanan pada manusia.

b) Tahap kegiatan inti

(1) Menyampaikan tujuan pembelajaran

(2) Pelaksanaan pengamatan dengan menggunakan media torso yang

terlah disiapkan. Pelaksanaan pada kegiatan inti sudah

menggunakan media torso. Tahap-tahap metode demontrasi pada

siklus I adalah :

(3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang alat pencernaan

manusia dan bagian-baiannya.

(4) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok

terdiri dari 5 orang putra dan putri.

(a) Tahap Praktek ( Practice)

Guru mengarahkan siswa untuk melakukan Praktek dan

menyusun pengamatan berdasarkan petunjuk LKS secara

berkelompok dan membagi tugas dari masing-masing anggota

dari kelompok dengan petunjuk siswa sebagai ketua, sekretaris

dan anggota. Guru membimbing siswa selama siswa melakukan

pengamatan di kelas. Guru mengintruksikan kepada kelompok

yang telah selesai agar kembali duduk dengan tenang.

(b) Tahap Menghasilkan (create)

Setelah siswa melakukan demontrasi dan mempraktekan, guru

(23)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37 menyusun penjelasan kesimpulan dan hasil dari demontrasi

tersebut.

(c) Diskusi (discuss)

Setiap kelompok melakukan diskusi terhadap pengamatan yang

diperagakan melalui demontrasi. Siswa menyusun hasil

pengamatan dalam bentuk laporan. Siwa membacakan hasil dari

pengamatan. Siswa bersamaa-sama melakukan diskusi terhadap

hasil dari pengamatan dari seluruh kelompok. Siswa

bersama-sama menarik kesimpulan berdasrkan hasil pengamatan.

(d) Tahap Refleksi (reflect)

Guru memberikan penguatan dan koreksi sambil menuliskannya

di papan tulis sebagai berikut : bahwa alat pencernaan makanan

manusia terdiri dari : rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus

halus, usus besar, kantong empedu, pankreas, usus buntu, dan

anus.

Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai

matei yang belum dipahami. Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan.

c) Tahap kegiatan akhir

(1) Pemberian waktu untuk bertanya kepada siswa

(2) Pemberian tes tertulis sebagai pengukur tercapainya tujuan

pembelajaran khusus.

3) Observasi (Observing)

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti

(24)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38 dilakukan pengamatan terhadap guru dan siswa dalam pelaksanaan proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah

disiapkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa

lembar angket menggambar alat pencernaan manusia yang telah

diperagakan dan didemontrasikan. Selain itu juga berupa tes individu dan

lembar LKS untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran.

4) Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini dikaji tentanghal-hal yang harus dipertahankan dan

hal-hal yang harus diperbaiki serta solusinya yang akan diterapkan pada

siklus II sehingga diakhir kegiatan refleksi ini dihasilkan perencanaan

ulang untuk selanjutnya.

B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

a. Tempat yang digunakan sebagai penelitian di Sekolah Dasar Negeri

Pasirangin 01.

Sekolah ini letaknya di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Peneliti

mengamati Sekolah Dasar Negeri Pasirangin 01 sebagai tempat penelitian,

sebab lokasinya berdekatan dengan tempat tinggal peneliti dan sekolah

tersebut memiliki jumlah siswa yang representatif untuk diteliti. Dan juga

lokasi sekolah tesebut mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efisien

(25)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39 b. Peta lokasi sekolah :

Gambar 3.2 Peta lokasi SDN Pasirangin 01

2. Subjek Penelitian.

Subjek penelitian ini adalah yaitu siswa kelas V SDN Pasirangin 01

Cileungsi Bogor Tahun pelajaran 2013 yang berjumlah 30 orang siswa

dengan rincian 14 siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Penelitian

ini dilakukan pada bulan November minggu ke 3 tahun pelajaran 2013-2014.

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah metode demontrasi pada

pembelajaran IPA. Sekolah ini merupakan sekolah inti digugus 04 Cileungsi.

Meskipun sekolah ini merupakan sekolah inti yang berada dekat dengan

lokasi perumahan, tetapi masih terdapat masyarakat dan wali murid yang

menganggap bahwa sekolah dasar merupakan sekolah biasa saja yang

menuntut anak cukup untuk dapat membaca, menulis dan berhitung saja.

(26)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40 dikarenakan wali murid kurang berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Hal ini

yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah ini.

TABEL 3.1

Data Keadaan Siswa SDN Pasirangin 01

Kelas Rombel Laki-laki Wanita Subtotal Persentase

I 2 40 42 82 16%

II 2 38 41 79 15%

III 2 40 37 77 15%

IV 2 56 61 117 23%

V 2 37 24 61 12%

VI 2 54 45 99 19%

Total 12 285 270 515 100%

3. Prosedur Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan metodologi penelitian yang telah

diuraikan, maka selanjutnya akan diuraikan hasil analisis perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi model pembelajaran metode demontrasi melalui

refleksi antara data yang diperoleh sebelum tindakan dengan data setelah

pelaksanaan tindakan.

a. Perencanaan Tindakan

Menyusun perangkat pembelajaran, terdiri atas :

1) Silabus

Silabus Mata Pelajaran IPA, Kelas V, Smester Ganjil Tahun Pelajaran

2013-2014, dengan standar kompetensi : Mengidentifikasi Fungsi

(27)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41 2) Program Semester

Program semester V Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan materi ajar :

Alat Pencernaan Makanan Pada Manusia.

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Metode pembelajaran model demontrasi

Metode pembelajaran diskusi dan tanya jawab

4) Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

5) Bahan Ajar

Alat Pencernaan Makanan Pada Manusia.

b. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian melaksanakan pembelajaran atau penelitian yaitu melaksanakan

perangkat pembelajaran sesuai dengan skenario penelitian.

1) Secara bersamaan kolaborator atau obsever melakukan observasi dan

penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas.

2) Alternatif 1 : Kolaborator dapat melaksanakan observasi terhadap

perilaku setiap siswa dengan menggunakan lembar observasi yang

disiapkan.

Alternatiif 2 : bila jumlah siswa cukup banyak, dan dilakukan

observasi terhadap siswa dalam waktu bersamaan, bisa menghasilkan

data subjektif, sehingga lembar observasi dapat didesain-disusun

sedemikian untuk mengukur perubahan perilaku siswa, sehingga

lembar observasi dapat dibagikan kepada semua siswa, setelah

pembelajaran selesai.

c. Observasi

Observasi dilakukan secara simultan pada saat pembelajaran berlangsung.

(28)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42 kelas. Peneliti melakukan observasi perubahan perilaku siswa dengan

menggunakan lembar observasi perilaku siswa.

d. Refleksi

Merefleksi hasil evaluasi, apa yang sudah berhasil, dan dimana yang

belum berhasil untuk dilanjutkan ke siklus berikutnya.

C. Teknik Pengumpulan Data. a. Tes

Tes adalah suatu bentuk tugas yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau

perintah perintah. Tes ini di berikan kepada siswa dalam bentuk tugas individu

dan lks. Tes yang di berikan kepada siswa dalam bentuk soal pilihan ganda

dalam bentuk pilihan ganda .

b. Non Tes

Non tes yang di pilih oleh peneliti beruapa angket dan lembar observasi.

1) Angket

Menurut Suharsini (Acep Yoni.SS, 2010: 172) mengemukakan bahwa

angket adalah sejumlah pertanyaan yang di gunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal hal

yang ia ketahui. Jawaban biasanya di lakukan secara tertulis, sebagian besar

penelitian pada umumnya menggunakan angket sebagai metodeyang di pilih

untuk mengumpulkan data karena punya banyak kebaikan. Dalam penelitian

ini di gunakan angket tertutup yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dalam

4 pilihan jawaban yaiyu : sangat senang,senang,kurang senang dan tidak

senang.

2) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melakukan

(29)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43 yang diinginkan.

D. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Observasi

Pedoman Observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

observasi deskriptif. Kekurangan yang terdapat dalam lembar ovservasi siswa

maupun lembar observasi guru berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh observer menjadi bahan acuan bagi peneliti untuk memperbaiki proses

pembelajaran didalam kelas berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Perbaikan

proses pembelajaran di siklus II diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan meningkatkan aspek rasa ingin tahu siswa untuk memicu siswa

untuk lebih semangat belajar.

2. Angket

Angket terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dengan dengan memberi skor

sebagai berikut: Skor 4 untuk jawaban sangat senang, skor 3 untuk jawaban

senang, skor 2 untuk jawaban kurang senang, dan skor 1 untuk jawaban tidak

senang.

Bentuk perhitungan dalam pengolahan data dari lembar angket menurut

Acep Yoni,SS (2010:177) yang disebarkan adalah sebagai berikut :

Prosentase = skor Keseluruhan yang diperoleh siswa x 100%

Jumlah siswa skor maksimum

Data hasil angket yang telah diolah tersebut dibuat kualifikasi dengan kriteria

(30)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44 Tabel 3.2 Kriteria Respon Rasa Ingin Tahu Siswa

PROSENTASE KRITERIA

75-100% Sangat Tinggi

50-75% Tinggi

25-50% Sedang

0-25% Rendah

3. Analisis Hasil Tes Belajar

Tes Belajar yang dilakukan kepada siswa yaitu berupa pilihan ganda

yang terdiri dari 10 butir soal. Setiap butir soal memiliki skor sebesar 10 poin.

Adapun perhitungan dalam mengolah data hasil belajar siswa menurut :

Aunurrahman, dkk (2010:8.17) sebagai berikut :

Nilai hasil belajar = Jumlah jawaban yang benar x 100%

10

Tabel 3.3 Kriteria Nilai hasil Belajar

S K O R KRITERIA

90-100 Sangat baik

80-89 Baik

70-79 Cukup baik

0-69 Kurang

Sedangkan cara menghitung rata-rata yang diperoleh oleh siswa adalah

Rata-rata = Jumlah nilai keseluruhan yang diperoleh siswa x100%

(31)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45 Untuk mengetahui prosentase siswa yang telah mencapai KKM maka

selanjutnya data nilai belajar siswa dibandingkan dengan nilai KKM IPA

kelas V di SDN Pasirangin 01 yaitu 70. Adapun cara menghitung prosentase

banyaknya siswa yang sudah mencapai KKM adalah sebagai berikut :

TB = S = 70 x 100%

N

Keterangan : TB = Ketuntasan Belajar

S = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari 70

N = Jumlah seluruh siswa

Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan

PROSENTASE KRITERIA

75%-100% Sangat Tinggi

50%-75% Tinggi

25%-50% Sedang

0%-25% Rendah

(32)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan dalam

pembelajaran IPA tentang alat-alat pencernaan makanan manusia melalui

metode demontrasi untuk memberikan motivasi belajar siswa di kelas VA di

SDN Pasirangin 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, pada semester I

tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukan dari hasil penelitian pada

siklus I sebesar 57% dengan nilai rata-rata 63 dan berhasil pada siklus II

sebesar 90% dengan nilai rata-rata 83, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sistematika perencanaan pembelajaran pada umumnya sama, hanya saja

pada PTK ini perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode

demontrasi tampak lebih berbeda. RPP siklus I dan II menekankan

kepada kegiatan belajar siswa secara berkelompok dimana setiap

kelompok terdiri dari 5 orang. Pada siklus I media yang digunakan oleh

guru adalah berupa torso sedangkan pada siklus II media yang digunakan

berupa torso dan gambar torso sehingga siswa merasa lebih fokus dan

meningkatkan rasa ingin tahu yang lebih jelas dan meningkatkan hasil

belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran IPA di kelas VA dengan

menerapkan metode demontrasi dapat dikatakan berhasil menarik

perhatian dan motivasi siswa sehingga rasa ingin tahu terhadap materi

yang akan disampaikan oleh guru menjadi hal ini dapat terlihat selama

proses pembelajaran berlangsung. Siswa merasa senang dengan cara

(34)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat peraga torso yang disajikan oleh guru secara berkelompok dan juga

siswa diminta menuliskan hasil laporannya tersebut kedalam lembar

kerja yang telah disediakan. Akan tetapi, pada siklus I masih belum

berhasil hal ini ditandai masih terdapat siswa yang asyik mengobrol

dengan kawannya tetapi pada siklus II penerapan metode demontrasi

dapat dikatakan telah berhasil, hal ini ditandai dengan peningkatan hasil

belajar maupun aspek ingin tahu pada masing-masing siswa. Pada siklus

II guru lebih meningkatkan dengan penambahan alat berupa gambar torso

yang lebih menarik dan siswa diminta untuk mengamati gambar torso

tersebut dan menuliskan hasil laporannya dalam lembar kerja yang telah

disediakan oleh guru. Dengan mengamati torso dan gambar torso yang

berwarna dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi

pembelajaran yang diberikan, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.

3. Hasil pembelajaran yang dicapai pada siklus I nilai rata-rata mencapai 63

dimana ketuntasan yang diperoleh hanya sekitar 57%, sedangkan pada

siklus II mengalami kemajuan yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sekitar

83 dan ketuntasan yang diperoleh adalah 90%. Terjadinya peningkatan

hasil belajar siswa tentunya tidak luput dari meningkatnya rasa ingin tahu

pada diri siswa. Dengan metode demontrasi yang digunakan pada

pembelajaran IPA selain meningkatkan rasa ingin tahu dan hasil belajar

siswa juga membuat tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat tercapai.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan pada hasil simpulan diatas, maka dapat diajukan beberapa

saran sebagai berikut :

(35)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Diharapkan guru mampu mencari model pembelajaran alternatif

yang lebih menarik untuk menghilangkan menghilangkan kesan

bahwa belajar IPA membosankan dan kurang menarik.

b. Model pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi dapat

dijadikan alternatif pada mata pelajaran IPA.

c. Hendaknya guru menerapkan model pembelajaran salah satunya

dengan menggunakan metode demontrasi pada mata pelajaran IPA ,

karena telah terbukti dapat memberikan motivasi siswa dan rasa

ingin tahu sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat khususnya

di kelas VA SDN Pasirangin 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten

Bogor.

d. Dalam menggunakan metode demontrasi, guru diharapkan dapat

menerapkan secara berkesinambungan dalam pembelajaran IPA

pada siswa.

e. Mengingat pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini hanya

dua siklus, dan validitas instrumen penelitiannya belum standar,

maka kepada guru yang akan meneliti dengan menggunakan metode

demontrasi dapat lebih ditingkatkan kualitasnya.

2. Untuk Siswa

a. Hendaknya siswa menanbah wawasan Ilmu Pengetahuan Alam

melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah,

rumah, dan di lingkungan masyarakat baik melalui media cetak atau

media elektronik.

b. Diharapkan siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

lebih tertib dan disiplin lagi agar tujuan dari metode demontrasi yang

diterpkan oleh guru dapat tercapai dengan baik.

(36)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Diharapkan sekolah dapat menyiapkan alat peraga dan sumber

belajar yang lebih baik agar setiap pembelajaran lebih menarik dan

tidak membosankan.

b. Agar dapat meningkatkan mutu sekolah dan belajar yang lebih

nyaman, hendaknya sekolah memfasilitasi ruang kelas dengan

menambahkan benda-benda sesuai dengan materi yang ada di

masing-masing kelas.

4. Untuk Peneliti

Peneliti atau guru lain dapat meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor

lain penyebab terjadinya rendahnya hasil belajar siswa yang ada di SDN

Pasirangin 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

DAFTAR PUSTAKA

Sukisyana, Maryati, dkk. 2004 . Ilmu Pengetahuan Alam kelas V,

Bandung: BSE

R. Hartono, Siti Sundari. 2004. Histologi – Pengembangan Pendidikan

Universitas Indonesia Jakarta.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Bandung : Upi

BSNP (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan

Pendidikan Dasar SD/MI. Depdiknas.

BSNP (2006). KTSP Model Silabus Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

(37)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawan Ruswandi dkk. 2007. Metode Penelitian Sekolah Dasar Pendidikan

Bandung: UPI PRESS

Wahyono Budi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI kelas V.

(38)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukisyana, Maryati, dkk. 2004 . Ilmu Pengetahuan Alam kelas V,

Bandung: BSE

R. Hartono, Siti Sundari. 2004. Histologi – Pengembangan Pendidikan

Universitas Indonesia Jakarta.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Bandung : Upi

BSNP (2006).Standar Isi danStandarKompetensiLulusanUntukSatuanPendidikanDasar

SD/MI. Depdiknas.

BSNP (2006).KTSP Model SilabusKelas V. Jakarta: Depdiknas.

DjamaraSyaifulBahri, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

HermawanRuswandidkk. 2007. MetodePenelitianSekolahDasarPendidikan Bandung: UPI

PRESS

Wahyono Budi, dkk. 2008. IlmuPengetahuanAlamUntuk SD dan MI kelas V. Jakarta:

(39)

Ningsih Suarni, 2014

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Alat Pencernaan Makanan Manusia

Gambar

TABEL 3.1
Tabel 3.2  Kriteria Respon Rasa Ingin Tahu Siswa
Tabel 3.4  Kriteria ketuntasan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Mei 2015 peneliti mendapatkan sebanyak 5 orang lansia yang mengalami masalah kesehatan seperti kebutuhan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya yang selalu tercurahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah meningkatkan kinerja guru khususnya dalam hal melakukan variasi gaya mengajar yang dilakukan pada saat proses

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: dalam perencanaan implementasi Software Senayan pihak sekolah SMA Negeri 2 Kota Bandung membentuk perencanaan tertulis dengan melakukan

Dapat disimpulkan bahwa citra Institusi Kepolisian Republik Indonesia dalam film “ENIGMA” serial “Kematian. Al ana” merupakan

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,

Untuk mempertahan presepsi guru tentang pembelajaran matematika sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual, perlu diyakinkan secara terus menerus bahwa

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA.. Universitas