viii ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU
DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA,
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Sebuah survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta
YOHANES YUSTI SUATMAJI Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian; (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, dan (3) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian survai pada guru-guru di dua SMP negeri dan tiga SMP swasta di Kota Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh guru SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Piri 1, SMP Bopkri 2 dan SMP Islam Kota Yogyakarta yang berjumlah 181 orang. Data dianalisis berdasarkan sampel sebanyak 105 (std. error sebesar 0,0548). Teknik pengumpulan data penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif, one way anovadengan taraf signifikansi 0,05.
ix ABSTRACT
TEACHER’S PERCEPTION TOWARD TEACHER’S CERTIFICATION PORTFOLIO ASSESSMENT PERCEIVED FROM THE EMPLOYMENT STATUS, YEARS OF SERVICE AND THE EDUCATIONAL BACKGROUND
A Survey Conducted on Two State and Three Private Junior High Schools Teachers in Yogyakarta
YOHANES YUSTI SUATMAJI Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
The purpose of this research is to know whether there are differences of teacher’s perception towards teacher’s certification portfolio assessment perceived from: (1) employment status; (2) years of service; (3) educational background.
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI
STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA, DAN LATAR
BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 5, SMPN 7, SMP Piri 1,
SMP BOPKRI 2, dan SMP Islam
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
Yohanes Yusti Suatmaji 061334035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
SKRIPSI
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN
PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA,
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Sebuah Survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta
Oleh:
Yohanes Yusti Suatmaji
NIM: 061334035
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
iii
SKRIPSI
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN
PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA,
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Sebuah Survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Yohanes Yusti Suatmaji
NIM: 06 1334 035
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 27 Juli 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda tangan
Ketua Indra Darmawan SE., M.Si. …..…………..
Sekretaris Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. .…...……..…..
Anggota Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. .….…..………
Anggota Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. ……….... Anggota Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ...…….…...
Yogyakarta, 27 Juli 2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan untuk:
Gusti Allah ingkang asih tresna lan tansah paring berkah kawilujengan
Bapak Yosef Nuryanto dan Ibu Florentina Suratimah yang memperhatikan,
menyayangi, mengasihi dan mencintaiku dengan tulus hati.
Kakak, adik dan keponakan-keponakan ku ‘Yusti’ yang kucintai tanpa
batas waktu
v
MOTO
Tuhan menjadikan segala sesuatu indah dan tiba pada waktunya, don’t be afraid.
Sapa sing nyuwun bakal diparingi, sapa sing ngupaya bakal oleh, lan sapa sing thothok-thothok bakal diwengani. Awit Ramamu ing swarga mesthi bakal paring roh suci marang sing padha
nyuwun (Lukas 11: 9-13)
Gusti ngayomi mahasiswa kondisi kritis (John Suatmadji)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Juli 2012 Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yohanes Yusti Suatmaji
Nomor Mahasiswa : 061334035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI
GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN,
MASA KERJA, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 27 Juli 2012 Yang menyatakan
viii ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU
DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, MASA KERJA,
DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU
Sebuah survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta
YOHANES YUSTI SUATMAJI Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian; (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, dan (3) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian survai pada guru-guru di dua SMP negeri dan tiga SMP swasta di Kota Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh guru SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Piri 1, SMP Bopkri 2 dan SMP Islam Kota Yogyakarta yang berjumlah 181 orang. Data dianalisis berdasarkan sampel sebanyak 105 (std. error sebesar 0,0548). Teknik pengumpulan data penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif, one way anovadengan taraf signifikansi 0,05.
ix ABSTRACT
TEACHER’S PERCEPTION TOWARD TEACHER’S CERTIFICATION PORTFOLIO ASSESSMENT PERCEIVED FROM THE EMPLOYMENT STATUS, YEARS OF SERVICE AND THE EDUCATIONAL BACKGROUND
A Survey Conducted on Two State and Three Private Junior High Schools Teachers in Yogyakarta
YOHANES YUSTI SUATMAJI Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
The purpose of this research is to know whether there are differences of teacher’s perception towards teacher’s certification portfolio assessment perceived from: (1) employment status; (2) years of service; (3) educational background.
x
KATA PENGANTAR
Terimakasih dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena skripsi ini telah selesai indah pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Indra Darmawan, S.E,. M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan kesabaran dalam memberikan bimbingan, pengarahan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Para dosen penguji Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. dan
juga Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si.
6. Para staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan banyak tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan. 7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
xi
8. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Piri 1, SMP Bopkri “2”, dan SMP Islam, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian, rekan-rekan kelompok dalam mata kuliah seminar penelitian yang telah memberikan banyak bantuan dan kerjasama.
9. Orang tua yang telah memberikan bantuan financial dan dukungan spiritual selama studi di Universitas Sanata Dharma dan dalam mengerjakan skripsi. 10. Crew YUSTI (Mba Yusti sekeluarga, mba Ari sekeluarga, mas Broto
sekeluarga, mba Rini, mba Lia, dik Paulus) yang banyak berkorban dan berdoa untuk saya.
11. Brinthil, Ucup, Achonk, Jibleh, terimakasih atas tingkah konyolnya yang memberi saya inspirasi. Dan untuk dik Rina, terimakasih dampingannya. 12. Teman-teman Suempak ’06 Wahyu, Yosep, Yosafat, Benny, Tyo, Verry,
Ardhi dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih telah membantu saya mengenal diri sendiri.
Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Dengan rendah hati, penulis mengharapkan segala kritik saran yang sifatnya membangun. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat menjadi sumber inspirasi kapanpun, dimanapun. Berkat Tuhan.
Yogyakarta, 27 juli 2012 Penulis
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... ……….. 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah... 6
E. Tujuan Penelitian... 6
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... ……….. 8
A. Tinjauan Pustaka ... 8
1.Persepsi ... 8
2.Sertifikasi Guru dalam jabatan ... 11
3.Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan ... 14
4.Status Kepegawaian ... 25
5.Masa Kerja ... 26
6.Latar Belakang Pendidikan Guru ... 27
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 30
C. Kerangka Berfikir ... 31
D. Perumusan Hipotesis ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ……….. 34
A. Jenis Penelitian ... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
C. Populasi dan Sampel... 35
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 37
E. Pengujian Instrumen ... 44
F. Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV ANALISIS DATA ... ……….. 55
A. Analisis Data ... 55
xiiii
a. Deskripsi Responden Penelitian ... 56
b. Persepsi Guru terhadap Penilaian POrtofolio Dalam Jabatan ... 58
1). Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ... 58
2). Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Dari Masa Kerja ... 60
3). Persepsi Guru terhadap Penilaian Pootofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau Latar Belakang Pendidikan ... 62
2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 64
a. Distribusi Data ... 64
b. Pengujian Homogenitas ... 67
3. Pengujian Hipotesis ... 68
B. Pembahasan Hasil Penelitian... 71
BAB V PENUTUP ... ……….. 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Keterbatasan Penelitian ... 80
C. Saran ... 80
Daftar Pustaka ... 82
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Populasi... 35
Tabel 3.2 Tabel Sampel Responden... 36
Tabel 3.3 Tabel Distribusi Populasi dan Sampel ... 36
Tabel 3.4 Tabel Skoring Variabel Status Kepegawaian... 37
Tabel 3.5 Tabel Skoring Variabel Masa Kerja... 38
Tabel 3.6 Tabel Skoring Variabel Latar Belakang Pendidikan... 38
Tabel 3.7 Tabel Skala Likert ... 39
Tabel 3.8 Operasionalisasi variable persepsi Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru ... 40
Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Persepsi Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ... 46
Tabel 3.10 Pedoman Tinggi Rendahnya Reliabilitas Instrumen... 50
Tabel 3.11 Rumus Unsur Tabel Persiapan Anova ... 53
Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ... 55
Tabel 4.2 Status Kepegawaian Responden ... 56
Tabel 4.3 Masa Kerja Responden ... 56
Tabel 4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden ... 57
Tabel 4.5 Interpretasi Persepsi Guru Terhadap Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan... 58
Tabel 4.6 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Ditinjau dari Status Kepegawaian ... 59
Tabel 4.7 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Ditinjau dari Masa Kerja ... 60
xvi
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi
Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Ditinjau dari Status Kepegawaian ... 64
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Masa Kerja... 65
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan ... 66
Tabel 4.12 Tabel Homogenitas ... 67
Tabel 4.13 Hasil Uji Beda Data Berdasarkan Status Kepegawaian ... 69
Tabel 4.14 Hasil Uji Beda Data Berdasarkan Masa Kerja... 70
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 84
Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas Penelitian ... 95
Lampiran 3 Data Induk Penelitian ... 107
Lampiran 4 Analisis Data Penelitian ... 142
Lampiran 5 Tabel T, R, F danChi Square... 151
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kondisi sekarang ini, sangat dibutuhkan masyarakat yang berkualitas, memiliki kualitas tinggi, mampu menguasai serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Salah satu wadah yang berfungsi sebagai pengembangan sumber daya manusia yang bermutu adalah pendidikan. Pendidikan itu sendiri bisa ditempuh lewat jalur di sekolah dan di luar sekolah. Dalam proses pendidikan yang ditekankan adalah kemampuan untuk mengembangkan orang lain. Guru merupakan orang yang tepat dan andil dalam usaha mengembangkan orang lain atau murid di pendidikan dalam sekolah. Guru sangat berperan dalam pengembangan sumber daya manusia di dunia pendidikan.
dalam pelaksanaanya banyak sekali kendala-kendala atau permasalahan yang dihadapi, baik berkaitan dengan sarana prasarana maupun sumber daya manusia yang terlibat dalam dunia pendidikan itu sendiri.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.
Salah satu upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah peningkatan kualitas pendidik yaitu tenaga pendidik yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial seperti yang diatur dalam Undang-undang RI tentang guru dan dosen (Nomor 14 Tahun 2005).
Sertifikasi guru diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang bukan berstatus pegawai negeri sipil (swasta).
Sertifikasi guru dalam jabatan itu sendiri dilakukan melalui (1) Penilaian portofolio, atau (2) Jalur kependidikan. Sertifikasi melalui penilaian portofolio didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007.
Komponen penilaian portofolio mencakup; (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman belajar, (4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian di atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7) Karya pengembangan profesi, (8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Banyak kalangan baik di bidang pendidikan maupuan non pendidikan meragukan pola ini dapat menghasilkan guru yang professional. Bahkan selama dasawarsa terakhir ini hampir setiap hari, media massa khususnya media cetak baik harian maupun mingguan memuat berita tentang guru, yang cenderung melecehkan posisi guru baik sifatnya menyangkut kepentingan umum sampai ke hal-hal yang sifatnya pribadi.
portofolio dalam sertifikasi jabatan guru ditemukan bahwa hampir 98% guru yang tersertifikasi tidak memiliki motivasi meningkatkan kualitas pembelajaran melainkan lebih bermotivasi dalam aspek financial (Kedaulatan Rakyat, 16 November 2009). Demikian pula Ketua Pengurus Besar PGRI (Sulistio) menyatakan guru-guru yang sudah lulus sertifikasi belum menunjukan peningkatan kompetensi dan profesionalisme. Jika guru tidak mengubah pola kerjanya proses pembelajaran tidak akan bertambah baik meskipun kurikulum diperbaiki. Pernyataan senada juga ditekankan oleh salah satu Ketua PB PGRI Sugito pada dengar pendapat dengan komite III Dewan perwakilan daerah RI Direktur Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas serta Direktur Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama (Kompas, 25 November 2009). Lebih lanjut Sugito menyatakan salah satu cara meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru adalah dengan memberikan pelatihan secara rutin, paling tidak setiap lima tahun sekali untuk setiap guru agar mengetahui perkembangan pengetahuan terbaru. Di samping itu ada pandangan bahwa kompetensi guru tidak cukup dinilai berdasarkan kumpulan dokumen melainkan juga dinilai berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
faktor masa kerja, guru yang memiliki masa kerja bertahun-tahun akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk berhasil dalam penilaian portofolio di bandingkan dengan guru yang masa kerjanya baru beberapa tahun saja.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi persepsi guru adalah latar belakang pendidikan. Latar belakang pendidikan yang tidak sama, menimbulkan cara pandang yang berbeda pula. Guru dengan tingkat pendidikan S1 cenderung memiliki persepsi positif menanggapi program portofolio dibanding dengan guru yang bertingkat pendidikan D3. Hal ini dikarenakan guru dengan pendidikan tertinggi D3 harus menempuh studi untuk mendapat gelar S1 dahulu untuk dapat uji sertifikasi.
Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini akan mengungkap persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan, yaitu apakah menurut guru penilaian portofolio tersebut telah memberikan gambaran tentang kompetensi guru.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang hanya dibatasi pada faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh dominan terhadap persepsi guru mengenai penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) status kepegawaian, (2) masa kerja, (3) latar belakang pendidikan guru.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana persepsi Guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi Guru dalam jabatan?
2. Apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian? 3. Apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio
pada sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja Guru? 4. Apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio
pada sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan guru?
E. TUJUAN PENELITIAN
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan guru.
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan mutu guru.
2. Bagi Dinas Pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru
3. Bagi Universitas, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya kasanah pustaka.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Persepsi
Dalam hidup bersama-sama manusia terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya, itulah menjadi salah satu sebab mengapa dikatakan sebagai makhluk sosial. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang. Hal ini tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya. Salah satu alasan mengapa persepsi demikian penting dalam hal menafsirkan keadaan sekeliling kita adalah bahwa kita masing-masing mempersepsi, tetapi mempersepsi secara berbeda, apa yang dimaksud dengan sebuah situasi ideal. Persepsi merupakan sebuah proses yang hampir bersifat otomatik, dan ia bekerja dengan cara yang hampir serupa pada masing-masing individu, tetapi sekalipun demikian secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda.
dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya dilanjutkan oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal (neural)yang bermakna, sedangkan persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi (sensation). Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Semuanya inilah yang sering disebut dengan indera (http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/persepsi.html).
a. Persepsi visual merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
b. Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran.
c. Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
d. Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
e. Persepsi pengecapan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. menurut Pareek (1984) dalam arisandy (http://www.journal-psyche.com), ada empat faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu:
1. Perhatian
2. Kebutuhan
Segala hal yang menyangkut dengan kebutuhan kita, akan menimbulkan reaksi, salah satunya berupa persepsi.
3. Kesediaan
Munculnya stimulus yang diharapkan dan dilanjutkan dengan reaksi yang telah dipersiapkan.
4. Sistem Nilai
Nilai-nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap timbulnya persepsi
2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV (S-1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
S-1/D-IV Jurusan/Program Studi PGSD/Psikologi/ Pendidikan lainnya, sedangkan guru Matematika di SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dipersyaratkan lulusan S-1/D-IV Jurusan/ Program Pendidikan Matematika atau Program Studi Matematika yang memiliki Akta IV. Pemenuhan persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi (http://untungsutikno .blogspot.com/2009/08/sertifikasi-guru-dalam-jabatan-tahun.html).
Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertfikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi. Sertifikasi dilakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan sertifikasi profesi guru meliputi peningkatan kualifikasi dan uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan melalui tes tertulis untuk menguji kompetensi profesional dan pedagogik dan penilaian kinerja untuk menguji kompetensi sosial dan kepribadian.
Sertifikasi guru mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Peningkatan proses dan mutu hasil-hasil pendidikan. c. Peningkatan profesionalisme guru
Manfaat sertifikasi guru yaitu:
a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten
b. Melindungi masyarakat dan praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualifikasi dan tidak profesional.
c. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan bersama.
Sertifikasi guru prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi.
Sertifikasi Bagi Guru dalam jabatan uji kompetensi Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007, dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.
3. Penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan
a. Pengertian dan Fungsi
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.
yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung, (2) informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, (3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum), dan (4) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.
b. Komponen Portofolio 1) Kualifikasi akademik
Kualifikasi akademik merupakan tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun nongelar (D4 atau Post Graduate diploma), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma. 2) Pendidikan dan Pelatihan
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.
3) Pengalaman mengajar
Pengalaman mengajar merupakan masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang.
4) Perencanaan pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format terlampir.
6) Penilaian dari atasan dan pengawas
7) Prestasi akademik
Prestasi akademik merupakan prestasi yang dicapai guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan), pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor), dan pembimbingan siswa pada kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara. 8) Karya pengembangan profesi
cetak lokal (kabupaten/kota) yang minimal mencakup materi pembelajaran selama 1 (satu) semester; media/alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas (individu/kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dll). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut.
9) Keikutsertaan dalam forum ilmiah
Keikutsertaan dalam forum ilmiah merupakan partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat/piagam bagi nara sumber, dan sertifikat/piagam bagi peserta.
(ABKIN), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMaPI), dan asosiasi profesi kependidikan lainnya. Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMD/BPD, dan pembina kegiatan keagamaan. Mendapat tugas tambahan lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.
11) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan merupakan penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil), kualitatif (komitmen, etos kerja), dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.
c. Pengisian Istrumen Portofolio 1) Identitas guru peserta sertifikasi
pangkat/golongan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir, akta mengajar, sekolah tempat tugas (nama, alamat, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nomor telepon, e-mail, nomor statistik sekolah), guru mata pelajaran/guru kelas, dan beban mengajar perminggu. Pangkat dan golongan bagi guru non-PNS mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Halaman identitas ini ditandatangani oleh penyusun dan disahkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan setelah portofolio selesai disusun. 2) Daftar isi
Peserta sertifikasi perlu melengkapi dokumen portofolio dengan daftar isi agar memudahkan tim penilai (asesor) dalam melaksanakan tugasnya. Daftar isi ini menjelaskan tentang nama komponen dan di halaman berapa komponen tersebut disusun.
3) Dokumen portofolio
Untuk dokumen-dokumen seperti sertifikat/piagam/surat keterangan dapat berupa fotocopy dokumen-dokumen tersebut yang telah dilegalisasi oleh atasan. Untuk dokumen fotocopy ijazah/akta mengajar harus dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkannya atau oleh Direkktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk ijazah luar negeri.
4) Penutup
Komponen penutup ini berisi pernyataan dari penyusun dan pemilik dokumen yang memuat tentang jaminan keaslian dan tidak melanggar kode etik dalam membuat dan atau mendapatkannya. Disamping itu, pernyataan juga berisi kesiapan menerima sanksi atas pelanggaran yang terkait dengan hak cipta, apabila ditemukan atau di kemudian hari ditemukan bukti terjadinya pelanggaran.
d. Penyusunan Portofolio
Bukti fisik atau dokumen disusun dengan urutan sebagai berikut;
a) Halaman sampul, b) Daftar isi,
c) Instrumen portofolio, yang meliputi;
2) komponen portofolio yang telah diisi.
d) Bukti fisik atau dokumen portofolio, yang meliputi komponen sebagai berikut;
1) Kualifikasi Akademik, 2) Pendidikan dan Pelatihan, 3) Pengalaman Mengajar,
4) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran, 5) Penilaian dari Atasan dan Pengawas,
6) Prestasi Akademik,
7) Karya Pengembangan Profesi, 8) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah,
9) Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial
10) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan portofolio adalah sebagai berikut;
a) Setiap bukti fisik hanya boleh digunakan untuk satu komponen portofolio,
b) Setiap bukti diberi kode di pojok kanan atas, sesuai dengan pernomoran pada instrumen portofolio,
d) Dokumen portofolio dibendel (dijilid) dan dibuat rangkap dua.
4. Status Kepegawaian
Secara umum menurut (M.S. Suwondo, 2003:439) status kepegawaian tenaga pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Guru tetap, adalah guru yang telah diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan yang berkewajiban mengajar 24 jam per minggu dan melaksanakan tugas administrasi lainnya. Guru tetap dapat dapat berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau bukan PNS.
b. Guru tidak tetap, adalah guru yang belum diangkat menjadi pegawai tetap pada suatu instansi pendidikan negeri maupun swasta. Guru tidak tetap dapat berstatus guru bantu. Pengadaan guru bantu dapat dilakukan melalui ikatan kerja dengan sistem kontrak yang sebelumnya proses seleksi yang berorientasi pada standar kompetensi guru dan dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota.
Undang-Undang Tentang Guru tahun 2005 menyebutkan bahwa:
b. Guru Tetap Pegawai Negeri Sipil adalah guru tetap yang diangkat sebagai pegawai negeri sipil oleh pemerintah dan/ pemerintah daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Guru Tetap Non PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja.
d. Guru Tidak Tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP, atau badan hukum lainya yang menyelenggarakan satuan pendidikan, berdasarkan perjanjian kerja.
Berdasarkan keterangan di atas, maka status kepegawaian guru dapat dibedakan menjadi:
1) Pegawai Negeri Sipil 2) Guru Yayasan 3) Guru Tidak Tetap
5. Masa Kerja Guru
masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik yang dikumpulkan berupa fotocopy surat keputusan/surat tugas/surat keterangan yang telah dilegalisasi oleh atasan. (http://sertifikasiguru.org/uploads/File/ sertif08/buku3a.pdf). 6. Latar Belakang Pendidikan Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Mulyono, 1990:204), pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melaui upaya pengajaran dan pelatihan. Siagian (1984:175) menyatakan definisi pendidikan sebagai keseluruhan proses, teknik, dan metoda belajar – mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jalur pendidikan dapat dibagi menjadi:
a. Pendidikan Formal
1) Pendidikan dasar
Yaitu jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
2) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) Sekolah menengah Kejuran (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
3) Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
b. Pendidikan Nonformal
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengambangan sikap dan kepribadian professional, misalnya berbentuk kursus-kursus. c. Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan sistematis yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan, berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru (Sahertian, 1994:68), yaitu:
1. Program non-gelar (program Diploma) dengan rincian sebagai berikut:
a) Program Diploma I (D1) dengan lama studi 1-2 tahun. b) Program Diploma II (D2) dengan lama studi 2-3 tahun. c) Program Diploma III (D3) dengan lama studi 3-5 tahun. 2. Program Gelar yang melalui jenjang sarjana (S1), dengan lama
studi 4-7 tahun.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Bardasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarman dengan judul Persepsi guru sekolah dasar terhadap program sertifikasi guru di kecamatan jiwan kabupaten madiun sebagai dasar penguatan
/doc/ 4770849/ PERSEPSI-GURU-SEKOLAH-DASAR-TERHADAP-PROGRAM- SERTIFIKASI-GURU).
C. Kerangka Berpikir
1. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan
Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain tentang penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda, karena guru memiliki faktor-faktor yang berbeda pula dalam mempengaruhi persepsi guru tersebut. Terdapat guru yang mempunyai masa kerja lebih lama dan baru, terdapat guru yang mempunyai jabatan lebih tinggi dan rendah, dan juga terdapat guru yang mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda (D3, S1 dan S2). Karena perbedaan tersebut kecenderungan persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan pasti berbeda.
2. Persepsi guru tehadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian
seminar-seminar. Sedangkan guru non PNS cenderung memiliki persepsi lebih negatif, karena untuk mengikuti kegiatan seminar-seminar tidak semudah guru yang sudah PNS.
3. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja
Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda karena memiliki pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai pengalaman mengajar lebih lama cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif, dikarenakan guru yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih diprioritaskan, sebaliknya guru yang mempunyai pengalaman mengajar belum lama cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif, dikarenakan dalam Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan (2007:12) guru yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih diprioritaskan sedangkan guru dengan masa kerja yang sedikit kurang diprioritaskan.
4. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan di tinjau dari latar belakang pendidikan
mempunyai latar belakang pendidikan lebih tinggi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif, dikarenakan telah memenuhi kriteria utama calon peserta penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan sehingga mereka berhak untuk mengikuti penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Sebaliknya guru yang mempunyai latar belakang pendidikan lebih rendah cenderung mempunyai persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif, dikarenakan harus menempuh pendidikan lebih lanjut untuk memperoleh gelar akademik jenjang D4/S1 apabila menginginkan dapat mengikuti program penilaian portofolio sertifikasi guru.
D. Perumusan Hipotesis
1. Ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian. 2. Ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian portofolio pada
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru.
34 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-komperasi, yaitu untuk mendeskripsikan sejauh mana persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan, bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi atau gejala sosial. Di samping itu untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, masa kerja guru dan latar belakang pendidikan guru.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lima SMP di kota Yogyakarta yang meliputi SMPN 5, SMPN 7, SMP Piri 1, SMP BOPKRI 2, dan SMP Islam Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang dijadikan sasaran dalam peneliti ini nampak dalam tabel:
Tabel 3.1
Tabel Populasi
Nama Sekolah Jumlah Guru %
SMP Negeri 5 SMP Negeri 7 SMP Piri 1 SMP BOPKRI 2
SMP Islam
74 46 29 12 20
40,88 25,42 16,02 6,63 11,05
JUMLAH 181 100
2. Sampel
[image:54.595.100.516.216.610.2]Tabel 3.2
Tabel Sampel Responden
Nama Sekolah Jumlah Guru %
SMP Negeri 5 SMP Negeri 7 SMP Piri 1 SMP BOPKRI 2 SMP Islam 31 32 29 8 5 29,5 30,5 27,6 7,6 4,8
JUMLAH 105 100
Penelitian yang dituju adalah penelitian populasi, tetapi karena kuesioner ada yang tidak kembali, dikarenakan para guru sibuk, akhirnya dari populasi sebanyak 181 dipakai 105, dengan distribusi populasi dan sampel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tabel Distribusi Populasi dan Sampel
Nama sekolah Populasi Sampel %
SMP Negeri 5 SMP Negeri 7 SMP Piri 1 SMP BOPKRI 2 SMP Islam 74 46 29 12 20 31 32 29 8 5 41,8 69,5 100 66,7 25
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel penelitian
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel golongan jabatan, variabel pengalaman mengajar/masa kerja, variabel latar belakang pendidikan guru.
b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap penilaian portofolio
2. Pengukuran Variabel a. Variabel bebas
1) Variabel status kepegawaian
[image:56.595.99.514.151.689.2]Status kepegawaian menyatakan status pengangkatan guru sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap. Ada 4 macam status kepegawaian guru antara lain Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru Tetap Yayasan, Guru Honorer, dan Guru Bantu. Dalam penelitian ini, Guru Honorer dan Guru Bantu masuk dalam kategori Guru Tidak Tetap. Adapun pemberian skor untuk variabel status kepegawaian adalah sebagai berikut:
Table 3.4
Skoring Variabel Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian Skor
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 0
2 Guru Yayasan 1
2) Variabel masa kerja
[image:57.595.101.517.214.600.2]Variabel masa kerja diukur berdasarkan lamanya mengajar dalam jumlah tahun. Variabel masa kerja diberi skor sebagai berikut
Table 3.5
Skoring Variabel Masa Kerja
No Masa kerja Skor
1 < 10 TH 0
2 10-<20 TH 1
3 ≥20 TH 2
3) Variabel latar belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal terakhir yang diselesaikan oleh guru. Pemberian skor untuk variabel tingkat pendidikan adalah sebagai berikut.
Table 3.6
Skoring Variabel Latar Belakang Pendidikan
No Latar Belakang Pendidikan Skor
1 D3 1
2 D4/S1 2
3 S2 3
b. Variabel terikat
Veriabel Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan
jabatan tidak terlepas dari 10 dimensi, dimensi tersebut antara lain: Kualifikasi Akademik, Pendidikan dan Pelatihan, Pengalaman Mengajar, Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian dari Atasan dan Pengawas, Prestasi Akademik, Karya Pengembangan Profesi, Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah, Pengalaman menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial, Penghargaan yang Relevan dengan Pendidikan. Pengukuran variabel persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan menggunakan skala likert seperti yang diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.7
Skala likert untuk pertanyaan bersifat positif dan negatif
Keterangan Skor Skor
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Kurang setuju 2 3
Tidak setuju 1 4
3. Teknik pengumpulan data
Tabel 3.8
Oprasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
No Dimensi Indikator Nomor item
kuesioner 1 Kualifikasi
Akademik
1.1 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan kepemilikan ijazah (akademik) dalam bidang pedagogic 1.2 Kompetensi guru dalam
hubungannya dengan kepemilikan ijazah (akademik) dalam bidang professional
1- 12
2 Pendidikan dan Pelatihan
2.1 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan pendidikan dan
pelatihan dalam bidang pedagogik.
2.2 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan pendidikan dan
pelatihan dalam bidang profesional.
13-19
3 Pengalaman Mengajar
3.1 Kompetensi guru dalam hubungan dengan pengalaman mengajar dalam bidang
pedagogik.
3.2 Kompetensi guru dalam hubungan dengan
pengalaman mengajar dalam bidang
kepribadian.
3.3 Kompetensi guru dalam hubungan dengan pengalaman mengajar dalam bidang sosial. 4 Perencanaan
dan
Pelaksanaan Pembelajaran
4.1 Kompetensi dalam hubungannya dengan perencanaan dan pelaksanaan dan pembelajaran bidang pedagogik
4.2 Kompetensi dalam hubungannya dengan perencanaan dan pelaksanaan dan pembelajaran bidang professional
23-49
5 Penilaian dari Atasan dan Pengawas
5.1 Kompetensi guru yang berhubungan dengan peniliaian dari atasan dan pengawas dalam bidang kepribadian 5.2 Kompetensi guru yang
berhubungan dengan penilaian dari atasan dan pengawas dalam bidang social
6 Prestasi Akademik
6.1 Kompetensi guru dalam hubungan dengan
prestasi akademik dalam bidang pedagogik 6.2 Kompetensi guru dalam
hubungan dengan
prestasi akademik dalam bidang sosial
6.3 Kompetensi guru dalam hubungan dengan
prestasi akademik dalam bidang profesional
58-75
7 Karya
Pengembangan Profesi
7.1 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan karya pengembangan profesi dalam bidang pedagogik
7.2 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan karya pengembangan profesi dalam bidang professional
76-82
8 Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
8.1 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan keikutsertaan dalam forum ilmiah dalam bidang pedagogic
8.2 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan
keikutsertaan dalam forum ilmiah dalam bidang sosial
8.3 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan keikutsertaan dalam forum ilmiah dalam bidang professional 9 Pengalaman
menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial
9.1 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kepndidikan dan social dalam bidang kepribadian 9.2 Kompetensi guru dalam
hubungannya dengan Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kepndidikan dan sosial dalam bidang sosial
89-92
10 Penghargaan yang Relevan dengan Pendidikan
10.1 Kompetensi guru dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang pedagogik 10.2 Kompetensi guru
dalam hubungannya
dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang kepribadian 10.3 Kompetensi guru
dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang sosial 10.4 Kompetensi guru
dalam hubungannya dengan penghargaan yang relevan dengan pendidikan dalam bidang profesional
Pengukuran variabel persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan menggunakan skala likert seperti yang telah diuraikan diatas.
E. Pengujian instrumen
Penelitian memerlukan data yang betul valid dan reliabel. Maka kuesioner sebelum digunakan sebagai data penelitian primer, terlebih dahulu diujicobakan ke sampel uji coba penelitian yaitu guru-guru di SMP 3 Yogyakarta. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya 1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrumen. Insntrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2002:45). Taraf validitas suatu instrumen dinyatakan dalam koefisien validitas (rxy) yang dicari dengan menggunakan rumus korelasi produk moment sebagai berikut:
)
)
(
)(
)
(
(
)
)(
(
2 2 2 2Y
Y
X
X
N
Y
X
XY
n
r
xy Keterangan:rxy = Koefisien antara X dan Y
N = Jumlah subyek
X = Skor masing-masing butir uji coba Y = Skor total butir uji coba
X= Jumlah skor butir
Y = Jumlah skor total butir
XY = Jumlah hasil perkalian skor butir dan skor total
2X = Jumlah kuadrat skor butir
2Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Kemudian harga koefisien korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan hargar tabel jikar hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, maka butir soal tersebut valid. Sebaliknya apabila harga r hitung lebih kecil dari r tabel, berarti soal tersebut valid. Berikut ini adalah ringkasan hasil pengujian validitas data dari 30 responden dari SMPN 3 Yogyakarta:
Table 3.9
Hasil pengukuran validitas untuk persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan
no. item Corrected Item-Total
Correlation r tabel status
ITEM1 0.391 0,361 valid
ITEM2 0.437 0,361 valid
ITEM3 0.433 0,361 valid
ITEM4 0.439 0,361 valid
ITEM5 0.539 0,361 valid
ITEM6 0.563 0,361 valid
ITEM7 0.528 0,361 valid
ITEM8 0.416 0,361 valid
ITEM9 0.388 0,361 valid
ITEM10 0.445 0,361 valid
ITEM11 0.432 0,361 valid
ITEM12 0.457 0,361 valid
ITEM13 0.421 0,361 valid
ITEM14 0.418 0,361 valid
ITEM15 0.376 0,361 valid
ITEM16 0.388 0,361 valid
ITEM17 0.481 0,361 valid
ITEM18 0.362 0,361 valid
ITEM19 0.453 0,361 valid
ITEM20 0.371 0,361 valid
ITEM21 0.386 0,361 valid
ITEM22 0.375 0,361 valid
ITEM24 0.369 0,361 valid
ITEM25 0.379 0,361 valid
ITEM26 0.435 0,361 valid
ITEM27 0.360 0,361 Tidak valid
ITEM28 0.468 0,361 valid
ITEM29 0.489 0,361 valid
ITEM30 0.535 0,361 valid
ITEM31 0.665 0,361 valid
ITEM32 0.684 0,361 valid
ITEM33 0.491 0,361 valid
ITEM34 0.676 0,361 valid
ITEM35 0.486 0,361 valid
ITEM36 0.458 0,361 valid
ITEM37 0.680 0,361 valid
ITEM38 0.549 0,361 valid
ITEM39 0.542 0,361 valid
ITEM40 0.700 0,361 valid
ITEM41 0.528 0,361 valid
ITEM42 0.476 0,361 valid
ITEM43 0.375 0,361 valid
ITEM44 0.461 0,361 valid
ITEM45 0.660 0,361 valid
ITEM46 0.652 0,361 valid
ITEM47 0.484 0,361 valid
ITEM48 0.580 0,361 valid
ITEM49 0.666 0,361 valid
ITEM50 0.636 0,361 valid
ITEM51 0.499 0,361 valid
ITEM52 0.441 0,361 valid
ITEM53 0.439 0,361 valid
ITEM54 0.685 0,361 valid
ITEM55 0.709 0,361 valid
ITEM56 0.657 0,361 valid
ITEM57 0.738 0,361 valid
ITEM58 0.605 0,361 valid
ITEM59 0.638 0,361 valid
ITEM60 0.785 0,361 valid
ITEM61 0.449 0,361 valid
ITEM62 0.389 0,361 valid
ITEM63 0.664 0,361 valid
ITEM65 0.654 0,361 valid
ITEM66 0.532 0,361 valid
ITEM67 0.592 0,361 valid
ITEM68 0.571 0,361 valid
ITEM69 0.823 0,361 valid
ITEM70 0.445 0,361 valid
ITEM71 0.341 0,361 Tidak valid
ITEM72 0.498 0,361 valid
ITEM73 0.561 0,361 valid
ITEM74 0.761 0,361 valid
ITEM75 0.669 0,361 valid
ITEM76 0.612 0,361 valid
ITEM77 0.596 0,361 valid
ITEM78 0.703 0,361 valid
ITEM79 0.719 0,361 valid
ITEM80 0.688 0,361 valid
ITEM81 0.803 0,361 valid
ITEM82 0.658 0,361 valid
ITEM83 0.678 0,361 valid
ITEM84 0.679 0,361 valid
ITEM85 0.662 0,361 valid
ITEM86 0.676 0,361 valid
ITEM87 0.584 0,361 valid
ITEM88 0.659 0,361 valid
ITEM89 0.402 0,361 valid
ITEM90 0.448 0,361 valid
ITEM91 0.685 0,361 valid
ITEM92 0.677 0,361 valid
Product Moment didapatkan dari derajat kebebasan (dk) = n – 2, n adalah jumlah responden dan signifikansi (taraf kesalahan) yang dipergunakan yaitu 5%, sehingga diperoleh r tabel = 0,361.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,2002:154). Untuk menguji reliabilitas butir soal dalam penelitian ini digunakan rumus alpha sebagai berikut:
22 11
1
1
t
b
K
K
r
Keterangan:r11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyak butir pertanyaan 2
b
= Jumlah varians soal
2 t
= Varians soal
Setelah diperoleh r11 kemudian dibandingkan dengan r tabel
dengan jumlah n sampel, pada taraf signifikansi 5%. Jika r11 lebih
Table 3.10
Pedoman tinggi rendahnya reliabilitas instrument
No Koefisien alpha Kriteria penilaian
1 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,60 – 0,79 Tinggi
3 0,40 – 0,59 Cukup
4 0,20 – 0,39 Rendah
5 <0,20 Sangat tinggi
Sekaran (dalam Zulganef, 2006) yang menyatakan bahwa suatu instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,700. Sementara hasil uji menunjukkan koef cronbach alpha sebesar 0,975, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel ini adalah reliabel.
F. Teknik analisis data
1. Analisis Deskriptif
Untuk mendeskripsikan responden digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan tabulasi resonden untuk menentukan jumlah dan persentase berdasarkan latar belakang responden. Kemudian untuk mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diinterpretasikan berdasarkan pedoman penilaian acuan patokan II (PAP II).
2. Uji prasyarat analisis
a. Uji normalitas
Untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak maka digunakan uji normalitas. Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo(Xi) – SN
terbesar dinamakan deviasi maksimum. Kolmogorov Smirnov memiliki rumus sebagai berikut (Ghozali,2002:36)
Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Fo(Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang di tentukan
SN(Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Kriteria pengujian normalitas yaitu jika nilai asymp. Sig. lebih kecil dari taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal dan jika nilai asymp. Sig. lebih besar dari taraf nyata (0,05) maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2002:250):
2 2 2 1
S
S
F
Keterangan: F = uji Fs12= variansi data kelompok 1
s22= variansi data kelompok 2
Berdasarkan data yang ada:
1
2 2 1 n n x x n
S i i
1
2 2 2 n n x x n
S i i
Kriteria pengujian homogenitas sampel yaitu jika Fhitung< Ftabel data bersifat homogen, sebaliknya jikaFhitung >Ftabel berarti data bersifat tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pertama mengenai persepsi guru terhadap program sertifikasi dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan. Dilakukan dengan langkah langkah:
a. Perumusan Hipotesis
Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap program
Ha1: Ada perbedaan persepsi guru terhadap program sertifikasi
guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan. b. Pengujian Hipotesis
[image:72.595.102.539.270.722.2]Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan analisis varians satu arah ( one way ANOVA ). Pengujian dengan ANOVA menggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan bantuan tabel F dimana titik kritis ditentukan oleh:
a) Taraf nyata atau signifikan (α) = 5 %
b) Derajat bebas atau degree of freedom (df) yang terdiri dari: Numerator = k – 1
Denumerator = N – k
Berikut ini disajikan rumus unsure tabel persiapan ANOVA: Tabel 3.11
Rumus Unsur Tabel Persiapan ANOVA
Sumber Variasi (SV)
Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Kebebasan
(db)
Mean Kuadrat
(MK)
F
Kelompok (K)
Dalam (d) Total
Keterangan:
MKK= Mean Kuadrat kelompok
MKd= mean kuadrat dalam
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan Fhitung
dengan Ftableadalah:
Jika Fhitung< Ftabelmaka Ho diterima
Jika Fhitung > Ftabelmaka Ho ditolak
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas yaitu:
Jika nilai probabilitas ( Asymp.Sig.) taraf nyata (0,05), Ho diterima
55
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Deskripsi Data
[image:74.595.100.513.275.656.2]Subjek penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta kota Yogyakarta. Sekolah Menengah Pertama yang menjadi tempat penelitian adalah SMPN 5, SMPN 7, SMP Piri, SMP BOPKRI 2 dan SMP Islam. Kuesioner yang disampaikan kepada guru sebagai responden penelitian ini sebanyak 181 buah. Jumlah kuesioner yang kembali dan diisi lengkap oleh responden adalah 105 buah. Dengan demikianresponse rate pengembalian kuesioner adalah 68,16%. Secara lengkap sebaran responden penelitian disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Sebaran Responden Penelitian
Nama Sekolah
Jumlah kuesioner penelitian
Tersebar Tidak
kembali
Tidak
lengkap Lengkap
SMP Negeri 5 74 43 0 31
SMP negeri 7 46 14 0 32
SMP Piri 1 29 0 0 29
SMP BOPKRI 2 12 4 0 8
SMP Islam 20 15 0 5
a. Deskripsi Responden Penelitian 1). Status Kepegawaian
[image:75.595.98.520.223.744.2]Berikut ini disajikan deskripsi responden tentang persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan yang ditinjau dari status kepegawaian:
Tabel 4.2
Status Kepegawaian Responden N
o Status Kepegawaian F Fr (%)
1 PNS 39 37,14
2 Guru Yayasan 17 16,19
3 GTT 49 46,67
Total 105 100%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden dengan status kepegawaian PNS sebanyak 39 guru atau 37,14%, guru yayasan sebanyak 17 guru atau 16,19%, GTT sebanyak 49 guru atau 46,67%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini memiliki status guru tidak tetap atau GTT.
2). Masa Kerja
Berikut ini disajikan deskripsi responden tentang persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan yang ditinjau dari masa kerja:
Tabel 4.3
Masa Kerja Responden
No Masa Kerja f Fr (%)
1 < 10 TH 13 12,38
2 10≤20 TH 31 29,52
3 ≥20 TH 59 56,2
4 Missing 2 1,9
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa < 10 tahun sebanyak 13 guru atau 12,38%, untuk masa kerja 10≤20 tahun sebanyak 31 guru atau 29,52%, masa kerja≥ 20 tahun sebanyak 59 guru atau 56,2% dan terdapat 2 guru yang tidak memberikan informasi atau 1,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa kerja lebih dari≥20 tahun.
3). Latar Belakang Pendidikan
[image:76.595.98.514.283.593.2]Berikut ini disajikan deskripsi responden tentang persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan yang ditinjau dari latar belakang pendidikan:
Tabel 4.4
Latar Belakang Pendidikan Responden
No Latar Belakang Pendidikan f Fr (%)
1 D3 8 7,62
2 S1 94 89,52
3 S2 3 2,86
Total 105 100%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden yang mempunyai tingkat pendidikan di bawah D3 sebanyak 8 guru atau 7,62%, tingkat pendidikan D4/S1 sebanyak 94 guru atau 89,52%, dan tingkat pendidikan S2 sebanyak 3 guru atau 2,86%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
b. Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
[image:77.595.97.513.226.677.2]Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan dapat dideskripsikan berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.5
Interpretasi Persepsi Guru terhadap Program Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Skor Frekuensi Persentasi Penilaian
316-368 12 11,43 Sangat Positif
274-315 24 22,86 Positif
243-273 49 46,67 Cukup Positif
219-242 14 13,33 Negatif
< 219 6 5,71 Sangat Negatif
Jumlah 105 100%
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan pada guru-guru sekolah menengah pertama di kota Yogyakarta dikategorikan sangat positif sebanyak 12 guru atau 11,43%, dikategorikan positif sebanyak 24 guru atau 22,86%, dikategorikan cukup positif sebayak 49 guru atau 46,67%, dikategorikan negatif sebanyak 14 guru atau 13,33%, dan dikategorikan sangat negatif sebanyak 6 guru atau 5,71%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi positif.
1) Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
dalam Jabatan Ditinjau dari Status Kepegawaian
Tabel 4.6
Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan Ditinjau dari Status Kepegawaian
Status Kepegawaian
Kriteria
Jumlah Sangat
Positif Positif
Cukup
Positif Negatif
Sangat Negatif
PNS Jml 4 9 17 7 2 39
% 10,26% 23,07% 43,59% 17,95% 5,13% 100% Guru
Yayasan
Jml 2 1 12 2 - 17
% 11,76% 5,88% 70,6% 11,76% - 100%
GTT Jml 6 14 20 5 4 49
% 12,24% 28,57% 40,82% 10,21% 8,16% 100%
Total Jml 12 24 49 14 6 105
% 11,43% 22,86% 46,67% 13,33% 5,71% 100%
Tabel 4.6 menunjukan bahwa persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian dapat diuraikan sebagai berikut:
a). PNS sebanyak 4 guru (10,26%) memiliki persepsi sangat positif, 9 guru (23,07%) memiliki persepsi positif, 17 guru (43,59%) memiliki persepsi cukup positif, 7 guru (17,95%) memiliki persepsi negat