• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2020 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2020 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

Jalan Ki Hadjar Dewantara No. 19, Surakarta 57126

Jawa Tengah, Indonesia, Telepon: 0271-647658. Fax: 0271-646175 E-mail: direct@isi-ska.ac.id, Website: www.isi-ska.ac.id

PERATURAN

REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2020

TENTANG

BESARAN BIAYA KULIAH TUNGGAL (BKT) DAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) MAHASISWA PROGRAM SARJANA DAN SARJANA TERAPAN

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 76 ayat (3) Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Perguruan Tinggi atau penyelenggara Perguruan Tinggi menerima pembayaran yang ikut ditanggung oleh mahasiswa untuk membiayai studinya sesuai dengan kemampuan mahasiswa, orang tua mahasiswa atau pihak yang membiayainya;

b. bahwa dalam menetapkan biaya studi mahasiswa perlu di tetapkan besaran Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta yang berdasarkan prinsip keadilan, kepastian, transparansi, dan akuntabel;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Rektor Institut Seni Indonesia Surakarta.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tanggal 8 Juli 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 17 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Seni Indonesia Surakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 626);

SALINAN

(2)

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 29 Tahun 2017 tentang Statuta Institut Seni Indonesia Surakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 615);

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri.

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 50);

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi Pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA TENTANG BESARAN BIAYA KULIAH TUNGGAL (BKT) DAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) MAHASISWA PROGRAM SARJANA DAN SARJANA TERAPAN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

(1) Institut Seni Indonesia Surakarta yang selanjutnya disingkat ISI Surakarta adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(2) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

(3) Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SSBOPT adalah biaya penyelenggaraan Pendidikan Tinggi selain investasi dan pengembangan.

(4) Biaya Kuliah Tunggal yang selanjutnya disingkat BKT adalah keseluruhan biaya operasional mahasiswa per semester pada program studi di ISI Surakarta.

(5) Uang Kuliah Tunggal yang selanjutnya disingkat UKT adalah sebagian BKT yang ditanggung setiap mahasiswa ISI Surakarta berdasarkan kemampuan ekonominya.

(6) Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.

(7) Rektor ISI Surakarta yang selanjutnya disebut Rektor adalah organ ISI Surakarta yang memimpin penyelenggaraan dan Pengelolaan ISI Surakarta.

(8) Mahasiswa ISI Surakarta adalah Mahasiswa program sarjana dan sarjana terapan.

(3)

BAB II

STANDAR SATUAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (SSBOPT)

Pasal 2 (1) SSBOPT ditetapkan sebagai dasar:

a. Kementerian mengalokasikan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk ISI Surakarta; dan

b. ISI Surakarta menetapkan biaya yang ditanggung oleh Mahasiswa.

(2) SSBOPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan mempertimbangkan:

a. capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

b. jenis Program Studi; dan c. indeks kemahalan wilayah.

(3) SSBOPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi dasar untuk menetapkan BKT

Pasal 3

(1) Capaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a diukur berdasarkan komponen capaian peringkat:

a. akreditasi program studi;

b. akreditasi institusi perguruan tinggi; dan

c. akreditasi internasional oleh lembaga akreditasi internasional yang ditetapkan oleh Kementerian.

(2) Jenis Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b dikelompokkan ke dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi.

(3) Indeks kemahalan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c merupakan indeks kemahalan untuk setiap provinsi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4 (1) SSBOPT dihitung berdasarkan:

a. biaya langsung; dan b. biaya tidak langsung.

(2) Biaya langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan biaya operasional yang terkait langsung dengan penyelenggaraan program studi.

(3) Biaya tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan biaya operasional pengelolaan institusi yang diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan program studi.

(4) SSBOPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan yang berlaku.

BAB III

BIAYA KULIAH TUNGGAL (BKT) DAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT)

Pasal 5

(1) BKT digunakan sebagai dasar penetapan biaya yang dibebankan kepada masyarakat dan pemerintah serta merupakan dasar penetapan UKT pada setiap program studi.

(4)

(2) BKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh menteri melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Pasal 6

(1) UKT ditetapkan dengan memperhatikan BKT.

(2) UKT sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai.

(3) Rektor menetapkan besaran UKT sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

(4) Dalam hal terdapat penambahan nama program studi, penetapan besaran UKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan berdasarkan BKT pada program studi dalam rumpun ilmu yang sama.

Pasal 7

(1) Penetapan besaran UKT setiap mahasiswa berdasarkan pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga dari Mahasiswa, orang tua Mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai Mahasiswa

(2) Kelompok kemampuan ekonomi orang tua/wali mahasiswa menunjukkan besaran UKT yang ditanggung mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan program studinya.

Pasal 8

(1) Persentase Mahasiswa yang dikenakan besaran UKT kelompok I dan kelompok II dan Mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah berjumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh Mahasiswa baru yang diterima di semua program studi.

(2) Besaran UKT masing-masing kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 9

(1) Penetapan besaran UKT setiap mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) berlaku selama mahasiswa yang bersangkutan terdaftar sebagai mahasiswa ISI Surakarta pada program studi dan jenjang yang bersangkutan.

(2) Penetapan besaran UKT untuk setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sama bagi Mahasiswa pada setiap jalur penerimaan.

Pasal 10

(1) Besaran UKT setiap kelompok ditetapkan dengan 1 (satu) nilai nominal.

(2) Besaran UKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling tinggi sama dengan besaran BKT yang telah ditetapkan pada setiap Program Studi.

(3) Dalam hal terjadi perubahan besaran BKT, besaran UKT harus disesuaikan dengan perubahan besaran BKT.

Pasal 11

(1) Mahasiswa wajib membayar UKT secara penuh pada setiap semester.

(5)

(2) Mahasiswa mengambil mata kuliah kurang dari atau sama dengan 6 (enam) satuan kredit semester pada semester 9 (sembilan) bagi Mahasiswa program sarjana dan program diploma empat atau sarjana terapan Mahasiswa membayar paling tinggi 50% (lima puluh persen) dari besaran UKT.

(3) Mahasiswa sedang cuti kuliah atau telah menyelesaikan seluruh pembelajaran namun belum lulus, Mahasiswa dibebaskan dari kewajiban membayar UKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Mahasiswa, orang tua Mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai Mahasiswa mengalami penurunan kemampuan ekonomi, antara lain dikarenakan bencana alam dan/atau non-alam, Mahasiswa dapat mengajukan:

a. pembebasan sementara UKT;

b. pengurangan UKT;

c. perubahan kelompok UKT; atau

d. pembayaran UKT secara mengangsur.

Pasal 12

Komponen penghitungan UKT tidak termasuk untuk:

a. biaya Mahasiswa yang bersifat pribadi;

b. biaya pendukung pelaksanaan kuliah kerja nyata/magang/praktik kerja lapangan Mahasiswa;

c. biaya asrama Mahasiswa; dan

d. kegiatan pembelajaran dan penelitian yang dilaksanakan secara mandiri oleh Mahasiswa.

Pasal 13

(1) Rektor dapat menurunkan atau menaikkan besaran UKT melalui penetapan ulang pemberlakuan UKT terhadap Mahasiswa apabila terdapat:

a. ketidaksesuaian data dengan fakta terkait ekonomi Mahasiswa, orang tua Mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai Mahasiswa;

atau

b. perubahan kemampuan ekonomi Mahasiswa, orang tua Mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai Mahasiswa,

(2) Ketentuan mengenai penetapan ulang pemberlakuan UKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur tersendiri dalam Keputusan Rektor.

Pasal 14

(1) Dalam kondisi tertentu, ISI Surakarta dapat memberikan fasilitas biaya bagi Mahasiswa program sarjana dan sarjana terapan untuk pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pemberian fasilitas biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Keputusan Rektor.

Pasal 15

(1) Rektor menyampaikan laporan realisasi pemberlakuan UKT kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

(2) Laporan realisasi pemberlakuan UKT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester.

(6)

BAB IV

IURAN PENGEMBANGAN INSTITUSI Pasal 16

(1) ISI Surakarta dapat memungut iuran pengembangan institusi sebagai pungutan dan/atau pungutan lain selain UKT dari Mahasiswa program program sarjana dan sarjana terapan bagi:

a. Mahasiswa asing;

b. Mahasiswa kelas internasional;

c. Mahasiswa yang melalui jalur kerja sama; dan/atau d. Mahasiswa yang masuk melalui seleksi mandiri.

(2) Iuran pengembangan institusi sebagai pungutan dan/atau pungutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dikenakan bagi Mahasiswa yang secara ekonomi tidak mampu.

(3) Besaran iuran pengembangan institusi sebagai pungutan dan/atau pungutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan prinsip kewajaran, proporsional, dan berkeadilan dengan memperhatikan kemampuan ekonomi Mahasiswa, orang tua Mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya.

(4) ISI Surakarta tidak menggunakan iuran pengembangan institusi sebagai pungutan dan/atau pungutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar dalam penentuan penerimaan atau kelulusan Mahasiswa.

(5) Pelaksanaan pembayaran uang iuran pengembangan institusi dilakukan sekali pada semester 1 (satu) bersamaan dengan pelaksanaan registrasi mahasiswa baru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;

BAB V

JADWAL DAN CARA PEMBAYARAN Pasal 17

(1) Pembayaran UKT wajib dilaksanakan pada masa pembayaran dan/atau masa registrasi administrasi periode semester berjalan sebagaimana ditetapkan di dalam kalender akademik tahun akademik yang bersangkutan.

(2) Pembayaran wajib dilaksanakan melalui prosedur dan tata cara pembayaran yang ditetapkan ISI Surakarta secara host to host.

Pasal 18

Pembayaran secara host to host hanya dapat dilakukan melalui mekanisme/prosedur pembayaran secara online dengan memanfaatkan teknologi maupun fasilitas pembayaran lain yang disediakan oleh Bank yang telah bekerjasama dengan ISI Surakarta.

Pasal 19

Dengan alasan apapun UKT yang sudah dibayarkan oleh mahasiswa tidak dapat ditarik kembali.

(7)

BAB VI PENUTUP

Pasal 20

Peraturan Rektor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakarta Pada tanggal, 25 Juni 2020 REKTOR,

Ttd.

GUNTUR Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Umum dan Keuangan Institut Seni Indonesia Surakarta

Prastawa Sunu, S.Sos., MM.

NIP. 196903011991031005

(8)

LAMPIRAN : PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA NOMOR : 01 TAHUN 2020

TANGGAL : 25 JUNI 2020

TENTANG : BESARAN BIAYA KULIAH TUNGGAL (BKT) DAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) MAHASISWA PROGRAM SARJANA DAN SARJANA TERAPAN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

NO JEN

JANG PROGRAM STUDI BIAYA KULIAH TUNGGAL

KELOMPOK

I II III IV V VI VII VIII

1 D4 Keris dan Senjata

Tradisional 10.511.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 2 D4 Seni Batik 11.519.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 3 S1 Desain Interior 8.413.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 4 S1 Desain Komunikasi

Visual 8.413.000 500.000 1,000,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 5,250,000

5 S1 Etnomusikologi 8.764.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 6 S1 Fotografi 8.063.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 7 S1 Seni Kriya 8.413.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 8 S1 Seni Karawitan 8.764.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 9 S1 Seni Pedalangan 8.764.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 10 S1 Seni Rupa Murni 8.413.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 11 S1 Seni Tari 8.413.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 12 S1 Seni Teater 8.413.000 500.000 1,000,000 2,250,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 13 S1 Televisi dan Film 8.413.000 500.000 1,000,000 2,750,000 3,250,000 3,750,000 4,250,000 4,750,000 5,250,000

Ditetapkan di Surakarta Pada tanggal, 25 Juli 2020 REKTOR,

Ttd.

GUNTUR

Referensi

Dokumen terkait

Trafo osilator Tl dengan inti ferit dibentuk oleh tiga kumparan Ll,L2 dan L3. Kumparan Ll sebagai primer yang dialiri oleh arus anoda. Kumparan L2 paralel dengan C2 membentuk

Sebagai contoh, pada pembuatan katalis, kondisi pengeringan dapat menyebabkan perbedaan nyata dalam aktivitas katalis tersebut melalui perubahan luas permukaan

The rst time-step simply uses the time taken by a processor and the number of grid columns it computes to estimate the load of each grid column.. The work is then re-distributed

 Cuti tahunan yang tidak diambil lebih dari 2 tahun berturut-turut, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja termasuk cuti tahunan dalam tahun

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, respective employees, and agents disclaim any responsibility and liability for claims, proceedings,

Dalam penelitian yang diadakan pada tahun 2000 terhadap 500 perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan KCanada, ditemukan bahwa para eksekutif perusahaan tersebut menyadari bahwa

normal terapi dilakukan diklinik, selama masa pandemic covid-19 terapi dilkukan secara home visit, terapis datang kerumahdan sekolah, keterlibatan orangtua dalam kegiatan

1) Setelah menerima hasil investigasi dari Tim Investigasi, Bupati memerintahkan Pokja Pangan dan Gizi untuk mengkoordinasikan pelaksanaan intervensi. 2) Intervensi