• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan. Sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Guru adalah salah satu unsur dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif dan mandiri. Djamarah (2002: 74) berpendapat bahwa baik mengajar maupun mendidik merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga profesional.

Profesionalisme merupakan sikap profesional yang berarti melakukan sesuatu sebagai pokok profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Seorang guru juga memiliki peranan

(2)

penting di tengah-tengah masyarakat. Sehingga eksistensi guru dalam kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberikan pencerahan dan kemajuan pola hidup manusia. Berdasarkan uraian di atas profesionalisme guru adalah suatu pekerjaan yang di dalamnya terdapat tugas-tugas dan syarat- syarat yang harus dijalankan oleh seorang guru dengan penuh dedikatif, sesuai dengan bidang keahliannya dan selalu melakukan improfisasi diri.

Profesionalisme guru dapat dilihat dari kesesuaian atau relevansi keluaran pendidikan dengan profesi yang disandangnya dan sejauh mana ia menguasai prinsip-prinsip pedagogis secara umum (Mujtahid, 2009: 36)

Guru profesional bukan hanya untuk satu kompetensi saja, tetapi harus mencakup semua kompetensi. Sebagaimana diamanatkan UU 14/2005 dan PP 19/2005 agar guru memahami, menguasai dan terampil menggunakan sumber – sumber belajar baru dan menguasai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, kemudian guru harus mengikuti program sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. (Sagala, 2013:30)

Keberhasilan profesionalisme guru tidak terlepas dari kemampuan guru dan peningkatan prestasi siswa. Prestasi siswa akan meningkat bilamana seorang guru berhasil menerapkan konsep mengajar yang tepat dan menyenangkan. Salah satu konsep mengajar adalah kemampuan guru dalam mengajar. Salah satu konteks yang harus dikuasai adalah metode. Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan

(3)

dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Pupuh, Sobry. 2007:14).

Dengan penggunaan metode yang bervariasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari hal yang di senanginya. Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal, internal artinya datang dari diri sendiri, dan eksternal yakni datang dari orang lain seperti guru, orang tua, dan teman (Mudjiono, 2006: 43).

Bila melihat pada kenyataan saat ini, dengan motivasi belajar siswa yang sangat minim akan sulit rasanya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dari dalam diri sendiri untuk menggunakan daya intelektual mereka. Wahyuni, E. (2009:38) berpendapat banyak elemen yang mempengaruhi motivasi untuk belajar, antara lain perencanaan, konsentrasi terhadap tujuan, kesadaran metakognitif terhadap apa yang akan dipelajari, aktif mencari informasi-informasi yang baru, presepsi yang jelas terhadap timbal balik yang diterima, penghargaan dan kepuasan berprestasi.

Merujuk dari kurangnya minat siswa dalam belajar, setelah melakukan praobservasi pada tanggal 17 Juli 2013 ditemui beberapa masalah yang ada di MI Mambaul Ulum diantaranya adalah (a) siswa kurang konsentrasi saat pelajaran berlangsung, (b) siswa sering membuat gaduh

(4)

dalam kelas, (c) siswa merasa bosan selama proses belajar karena metode belajar yang monoton, (d) siswa tidak mengikuti pelajaran dengan baik selama proses belajar. Untuk itu diperlukan sebuah inovasi pembelajaran untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Untuk meningkatkan motivasi siswa MI Mambaul Ulum dan mencapai tujuan belajar adalah penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dan inovatif. Fungsi dari media dalam proses pembelajaran antara lain : (a) menarik perhatian siswa, (b) membantu untuk mempercepat pemahaman siswa, (c) pembelajaran lebih komunikatif dan produktif, (d) meningkatkan motivasi siswa dan menimbulkan gairah belajar, (e) meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menigkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran diperlukan alat bantu guru untuk menunjang proses belajar seperti media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar yang dapat dipergunakan untuk menstimulus pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Melalui media pembelajaran diharapkan dapat menjadi cara untuk meningkatkan prestasi siswa untuk saat ini dan masa yang akan datang.

Media pembelajaran yang terdapat di MI Mambaul Ulum untuk saat ini sudah tersedia dengan baik, seperti buku pelajaran dan alat peraga.. Agar media pembelajaran memiliki nilai fungsi yang lebih dan tercapainya tujuan pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untu mengetahui tingkat kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang inovatif.

(5)

Sehingga, perlu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang sudah tersedia. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti meningkatkan manfaat media, membuat media baru, memanipulasi media pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran yang kongkret.

Hal ini mampu menjawab tantangan zaman sehingga siap menghadapi perubahan dunia yang tak menentu yang membutuhkan kecakapan dan kesiapan yang baik serta dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.

Berdasarkan paparan di atas, penulis mencoba untuk mengangkat topik kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran, Penulis memilih topik ini karena perlu adanya analisis kemampuan guru dalam menggunakan media, yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran. Maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Analisis Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Di MI Mambaul Ulum Tegalgondo, Karangploso Malang”

B. Rumusan Masalah

Telah dikemukakan bahwa kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran merupakan suatu upaya agar media pembelajaran memiliki nilai fungsi yang lebih dan mewujudkan guru yang profesional dengan paradigma baru dan dapat meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(6)

1. Bagaimanakah kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran ?

2. Apakah kendala yang di temui dan upaya yang dilakukan selama menggunakan media pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran .

2. Untuk menganalisis kendala yang di temui dan upaya yang dilakukan selama menggunakan media pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian

Setiap melakukan penelitian diharapakan dapat diperoleh manfaat, adapun manfaat yang bisa diperoleh dalam penelitian ini bersifat teoritis maupun secara praktis.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan referensi dalam pengembangan media pembelajaran dengan bentuk sarana dan prasarana yang ada dan pola implementasi kreativitasnya pada kegiatan proses pembelajaran di kelas.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi guru, yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran serta dapat memberikan kontribusi yang

(7)

baik dan bermanfaat bagi peserta didik dalam upaya meningkatkan prestasi di bidang akademik

E. Batasan Istilah

1. Kemampuan : kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.

2. Guru : Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

3. Media Pembelajaran : Sebuah alat yang secara fisik digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat menstimulus pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Yang meliputi buku, tape recoder, kaset, video camera, foto, gambar, grafik, telvisi dan komputer.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua kecemasan yang dialami oleh pasien post operasi fraktur ekstremitas baik kecemasan dasar (trait anxiety) dan kecemasan sesaat (state anxiety) dapat

Draf model pembelajaran REQUEST diperoleh dari tahap develop prelminary form of product (pengembangan produk awal). Model pembelajaran REQUEST terdiri atas 4 tahap,

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode latihan drill dengan tali dalam pembelajaran servis bawah bolavoli dapat meningkatkan hasil belajar servisbawah pada

b) mengusulkan penambahan alat transportasi operasional, persenjataan, penginderaan dan teknologi informasi dan komunikasi;.. c) mengusulkan pembangunan Gedung Kantor,

• Namun record dari file lama tersebut hanya terbatas pada record yang tidak sama dengan data yang akan dihapus.. • Sedangkan record yang sama dengan data yang akan dihapus

Keberhasilan komunikasi pemasaran pariwisata dan perhotelan dalam konteks destinasi adalah tersampaikannya sebuah pesan tentang sebuah destinasi pariwisata

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah dan karunianya-Nya, sehingga penulisan dapat menyelesaikan skripsi ini,

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul: “Analisis Potensi dan Daya Saing Kawasan Minapolitan di Kabupaten Sidoarjo” adalah benar-benar hasil karya