• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK FIND SOMEONE WHO DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK FIND SOMEONE WHO DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Shinta sholihat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK

FIND SOMEONE WHO DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN

KOSAKATA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh

Shinta Sholihat

0905998

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Shinta sholihat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK FIND

SOMEONE WHO DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR

Oleh

Shinta Sholihat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas

Pendidikan Bahasa dan Seni

© Shinta Sholihat 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

Shinta sholihat, 2014

LEMBAR PENGESAHAN

SHINTA SHOLIHAT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK FIND

SOMEONE WHO DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I :

Dra. Renariah M.Hum NIP. 195804061985032001

Pembimbing II

Noviyanti Aneros S.S. ,M.A. NIP. 197411272008122001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Find Someone Who dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar

Shinta Sholihat 0905998

ABSTRAK

Pada umumnya proses pembelajaran kosakata bahasa Jepang di SMK maupun SMA masih cenderung menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru (teacher centered). Oleh karena itu sebagai pengajar kita harus mampu menciptakan suatu teknik yang menarik dan menyenangkan sehingga membuat siswa merasa nyaman dalam mempelajari bahasa Jepang khususnya kosakata.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen murni, dengan menggunakan desain penelitian “Pretest Posttest Control Group”. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI SMKN 3 Bandung yang terdiri dari 20 orang pada kelas kontrol dan 20 orang pada kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket.

Hasil dari analisis data, diperoleh nilai thitung dari post test sebesar 4,63 dan db=38 ttabel 5% = 2,02 dan ttabel 1% =2,71. Berdasarkan hasil pengolahan data, disimpulkan thitung (4,63) > ttabel (2,02) berarti hipotesis kerja (hk) diterima sedangkan hipotesis nol (ho) ditolak. Berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka teknik Find Someone Who efektif terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar. Kemudian berdasarkan analisis gain ternormalisasi, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 0,75 dengan kriteria efektivitas pembelajaran sangat efektif.

Dari hasil analisis angket secara keseluruhan dapat diketahui bahwa pembelajaran kosakata dengan teknik ini membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, memotivasi dan meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang serta kerjasama siswa dalam kelas.

(5)

Shinta sholihat, 2014

The Effectiveness of Cooperative Learning Model of Find Someone Who Technique in Order to Increase Vocabulary Ability of Japanese Basic Level

Shinta Sholihat 0905998

ABSTRACT

In a general way Japanese vocabulary learning in vocational senior high school or senior high school still using lecturing method (teacher centered). Therefore as teachers we must make a technique which interest and fun until students feel comfortable in learning Japanese language especially vocabulary.

This research used a quantitatives perspection with true experimental method and pretest post test group design. The subject in this research was class XI AP 1 and XI AP 5 students of vocational high school in Buah Batu, Bandung. Researcher used two class and divided them into two groups. XI AP 1 is experimental class which got the treatment (using Find Someone Who technique) and XI AP 5 is control class (using lecturer technique). It utilized two types of instruments including questionnare and result of the test before and after treatment.

The result showed that the Find Someone Who technique have significantly improved students ability in Japanese vocabulary compare to lecturing technique. It could be seen from posttest tcalculated =4,63 and ttable is 5% =2,02 in the level of the significance and ttable 1% = 2,71. It means that there are significance result tcalculated > ttable .

Further, the questionnaire result revealed that the use technique of Find Someone Who in classroom vocabulary learning in the research is interesting, make them feel comfort, more motivated and students vocabulary ability is better than after use this technique. Finally, find someone who technique can improve their Japanese vocabulary ability.

(6)

Shinta sholihat, 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR ………... xii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... xiii

DAFTAR ISI ………... xv

DAFTAR TABEL... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...………. 5

1.3 Tujuan Penelitian ………...……… 7

1.4 Manfaat Penelitian ………. 8

1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis ………. 8

1.6 Struktur Organisasi ……… 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar dan Pembelajaran ………. 11

2.1.1.Pengertian Belajar ……….. 11

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ……….... 11

2.2 Model Pembelajaran ………. 12

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran ……… 12

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ………. 13

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ………. 13

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ……. 16

2.4 Teknik Pembelajaran ………. 18

2.4.1 Pengertian Teknik Pembelajaran ………. 18

2.5 Teknik Find Someone Who ……….. 19

2.5.1 Pengertian Teknik Find Someone Who ……… 19

2.5.2 Tahapan Pelaksanaan Teknik Find Someone Who ……….. 22

(7)

Shinta sholihat, 2014

2.6 Kosakata ………. 24

2.6.1 Pengertian Kosakata ……… 24

2.6.2 Kosakata Bahasa Jepang ………. 25

2.7 Manfaat Penguasaan Kosakata ……….. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ………. 30

3.2 Desain Penelitian ……….. 30

3.3 Populasi dan Sampel ……… 32 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 33

3.4.1 Lokasi Penelitian ………. 33

3.4.2 Waktu Penelitian ………. 33

3.5 Instrumen Penelitian ……… 33

3.5.1 Tes ……….. 34

3.5.2 Angket ………. 36

3.6 Teknik Penelitian ………. 37

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ………. 37

3.6.2 Teknik Pengolahan Data ……… 37

3.6.3 Pengolahan Data Angket ……… 40

3.6.4 Pengujian Hipotesis ……… 40

3.6.5 Analisis Efektivitas Teknik Find Someone Who …….. 40

3.7 Uji Kelayakan Instrumen ………... 41

3.7.1 Analisis Butir Soal ……… 41

3.7.2 Reliabilitas ……… 45

3.7.3 Validitas ……… 47

3.8 Tahap -Tahap Penelitian ……… 47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kegiatan Penelitian ……….. 51

4.1.1 Laporan Penelitian Kelompok Eksperimen ………… 52

4.1.2 Laporan Penelitian Kelompok Kontrol ……….. 56

(8)

Shinta sholihat, 2014

4.2.1 Pengolahan Data Pre test ………. 59

4.2.2 Pengujian Hipotesis Pre test ……….... 62

4.2.3 Pengolahan Data Post test ……… 65

4.2.4 Pengujian Hipotesis Post test ……….. 68

4.2.5 Analisis Gain Ternormalisasi ……….. 71

4.3 Pengolahan Data Angket ………. 73

4.3.1 Pengolahan Data Angket Tertutup ……….. 74

4.3.2 Pengolahan Data Angket Terbuka ……….. 79

4.4 Pembahasan ………. 79

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ………. 82

5.2 Rekomendasi ……….. 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

Shinta sholihat, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bahasa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, dari

sekitar 6.912 bahasa yang dituturkan oleh seluruh manusia di dunia, hanya

beberapa bahasa saja yang dipakai dan dikenal khalayak banyak, antara lain

bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Arab dan salah satunya yakni bahasa

Jepang yang berada di peringkat ke delapan penutur terbanyak dengan jumlah

penutur mencapai 127 juta jiwa (http://www.ethnologue.com/language/jpn)

Hal ini dapat dipahami, mengingat penutur bahasa Jepang tak hanya berasal

dari penduduk Jepang sendiri, melainkan penduduk negara lain termasuk

Indonesia yang juga mempelajari bahasa Jepang di sekolah-sekolah lanjutan

tingkat atas dan perguruan tinggi sebagai salah satu tuntutan semakin

meningkatnya kebutuhan akan bahasa Jepang dalam kerjasama Indonesia-Jepang

baik dalam bidang ekonomi, budaya, industri, kesehatan dan ketenagakerjaan

(artikel.lpmp.sumbar.org/?p=90)

Sudjianto (2009 : 11-12) mengemukakan bahwa :

Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik, karena tidak ada masyarakat atau negara lain yang memakai bahasa Jepang sebagai bahasa nasional maupun bahasa keduanya. Maka apabila kita ingin berkomunikasi dengan bangsa Jepang kita harus menguasai satu bahasa yaitu bahasa Jepang kecuali apabila orang tersebut menguasai bahasa lain yang kita kuasai.

Oleh karena itu sebagai salah satu pembelajar bahasa Jepang, penulis

berpendapat bahwa agar mengenal dan memahami bahasa Jepang lebih dalam,

sebelumnya para pembelajar harus mempelajari dengan baik salah satu hal

penting dalam pembelajaran bahasa Jepang itu sendiri, yaitu penguasaan kosakata.

Hal ini sesuai dengan pendapat Henry Guntur Tarigan (1993:2)

Kualitas keterampilan berbahasa seseorang tergantung pada kuantitas dan

kualitas kosakata yang dimiliki. Semakin banyak kosakata yang kita miliki

(10)

Shinta sholihat, 2014

Berdasarkan hasil observasi penulis setelah melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) dengan mengajar selama empat bulan di kelas X

Pemasaran dan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran

2012/2013 yang sedang mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa asing pilihan,

untuk menguasai kosakata bukanlah hal yang mudah. Penulis menemukan

berbagai faktor yang menyebabkan siswa kurang menguasai kosakata bahasa

Jepang. Diantaranya mudah lupa, bosan, kurang menyukai pelajaran bahasa

Jepang dan tidak rajin belajar. Selain itu adanya pelajaran bahasa asing lain yaitu

bahasa Mandarin yang juga harus dipelajari membuat siswa merasa jenuh.

Berdasarkan tinjauan penulis, dalam satu jilid buku paket bahasa Jepang Sakura

terbitan The Japan Foundation yang diperuntukkan bagi Sekolah Menengah Atas

maupun Sekolah Menengah Kejuruan terdapat sekitar 400-500 kosakata bahasa

Jepang yang perlu dikuasai. Bisa dibayangkan betapa banyaknya kosakata yang

harus dihapalkan siswa di tengah mata pelajaran bahasa asing lain yang juga

memiliki tingkat kesulitan yang sama untuk dipelajari baik dari segi tata bahasa,

lisan maupun tulisan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis secara pribadi pada beberapa siswa

kelas X SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2012/2013, hal apa yang membuat

mereka mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Jepang khususnya kosakata,

sebagian besar menjawab penggunaan metode atau teknik pembelajaran yang

kurang menarik yang mengakibatkan siswa cepat bosan dalam mengikuti

pelajaran sehingga tingkat penyerapan kosakata dan hal lain yang menyertainya

kurang. Karena siswa masih cenderung mempelajari bahasa Jepang dengan

pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered). Dalam buku

pembelajaran aktif (2012:12) hasil riset dari National Training Laboratories di

Amerika Serikat pada tahun 1954 menunjukkan bahwa dalam kelompok

pembelajaran yang berbasis teacher centered, siswa hanya dapat mengingat

materi pembelajaran maksimal tiga puluh persen. Jika siswa diberi kesempatan

untuk melakukan sesuatu, mereka dapat mengingat sebanyak tujuh puluh lima

(11)

Shinta sholihat, 2014

Oleh karena itu penulis berpikir bahwa diperlukan suatu media, metode

atau teknik baru untuk siswa dalam sebuah pembelajaran. Suatu komponen

penting yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, membangun dan

menyenangkan yang dikenal dengan teknik pembelajaran.

Suyono dalam Warsono dan Hariyanto (2012:36) mengemukakan bahwa “Teknik pembelajaran pada dasarnya adalah implementasi metode pembelajaran yang secara nyata berlangsung di dalam kelas, merupakan kiat atau taktik untuk

mencapai tujuan pembelajaran”

Atas dasar pemikiran yang dikemukakan, penulis berpendapat bahwa

peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jepang dapat dilakukan dengan mudah

oleh pengajar dengan menggunakan teknik pembelajaran, misalnya berupa teknik

Find Someone Who yang termasuk ke dalam model pembelajaran kooperatif.

Teknik ini dikembangkan oleh Spencer Kagan yang telah mengembangkan lebih

dari 200 struktur pembelajaran kooperatif .

Menurut Sharan dalam Isjoni (2010: 23) siswa yang belajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif cenderung memiliki motivasi

belajar yang tinggi karena adanya dukungan serta dorongan dari teman

sebayanya.siswa yang bekerja di dalam kelompok sudah pasti terjadi interaksi

yang mendorong terciptanya sikap yang akrab dengan teman- temannya, hal

tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkah laku serta kegiatan setiap individu.

Roger T. Johnson dan David W. Johnson dalam Lie (2004:31) mengungkapkan

bahwa suatu pembelajaran dapat dikatakan kooperatif jika memenuhi kelima

unsur, yaitu (1) saling ketergantungan positif (2) tanggung jawab perseorangan (3)

tatap muka (4) komunikasi antar anggota (5) evaluasi proses kelompok.

Find Someone Who adalah aktifitas yang mendorong siswa untuk berpikir

secara dinamis dan siap menjawab pertanyaan yang diajukan dalam suatu

worksheet. Pertama masing-masing siswa diberi worksheet mengenai kosakata

yang telah diajarkan, worksheet ini berbentuk piramida pertanyaan yang setiap

tingkatannya memiliki poin tersendiri. Kemudian siswa diminta untuk berkeliling

kelas dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk mencari partner atau teman

(12)

Shinta sholihat, 2014

waktu habis, mereka dibentuk dalam kelompok secara acak yang terdiri dari

empat orang untuk mendiskusikan apakah jawaban yang mereka peroleh sudah

tepat atau tidak. Apabila ada jawaban yang sepertinya kurang tepat, siswa tersebut

akan mengkonfirmasi kembali kepada si penjawab. Apabila semua pertanyaan

sudah terjawab, kelompok yang telah berhasil menjawab semua pertanyaan dalam

worksheet tersebut harus segera mengangkat tangan sambil berteriak “mitsuketa!

(見 つ け た) kemudian mengungkapkan seluruh jawabannya secara berurutan,

siswa lain harus memperhatikan dengan seksama untuk memastikan jawabannya

sudah tepat dan benar. Bila terdapat kesalahan, jawaban nomor selanjutnya segera

diambil alih oleh kelompok lain, akhirnya kelompok yang paling banyak

menjawab dengan poin tertinggi yang menang. Ketika siswa mendengar jawaban

dari pertanyaan yang dia ajukan dari temannya, tanpa siswa sadari mereka

sebenarnya tengah mengingat kosakata yang diajarkan. Mungkin hal ini terlihat

sederhana dan tidak begitu bermakna, akan tetapi selama ini penulis sendiri

merasakannya, sehingga ketika ada siswa lain yang bertanya mereka sudah

mengetahui jawabannya.

Dapat disimpulkan bahwa teknik Find Someone Who telah memenuhi

unsur-unsur pembelajaran kooperatif, teknik ini memungkinkan timbulnya

jejaring antar siswa dalam kelas dan menciptakan konteks atau dampak yang

positif dimana di dalamnya anggota tim dapat belajar dengan lebih baik.

Kemudian siswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya

sendiri. Dengan demikian dapat meningkatkan rasa ingin tahu, kejujuran dan

semangat siswa dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang.

Sebelumnya penulis pernah menggunakan teknik ini saat pembelajaran di

kelas dan menunjukkan hasil yang positif, siswa menjadi sangat bersemangat saat

pembelajaran kosakata. Maka berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan

di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang

“Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Find Someone Who

(13)

Shinta sholihat, 2014

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who ?

2. Bagaimana kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who?

3. Bagaimana tanggapan siswa mengenai pembelajaran kosakata bahasa Jepang

melalui model pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who ?

Agar pembahasan penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi

masalah pada :

1. Penelitian ini hanya meneliti tentang efektivitas teknik Find Someone Who

terhadap penguasaan kosakata Bahasa Jepang. Penguasaan kosakata yang

dimaksud adalah dapat mengingat kosakata bahasa Jepang tingkat dasar.

2. Penelitian ini hanya meneliti tentang hasil belajar yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who

3. Kosakata bahasa Jepang yang dibahas meliputi kosakata nomina (kata benda),

verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat) yang ada di buku pelajaran bahasa

Jepang Sakura Jilid 1 dan 2.

1.2.2 Variabel Penelitian

Variabel bebas : efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik Find

Someone Who

Variabel terikat : peningkatan kemampuan kosakata bahasa Jepang

(14)

Shinta sholihat, 2014

1.2.3 Definisi Operasional

1. Efektivitas

Dalam KBBI Depdiknas (2008:352) Efektivitas berasal dari kata efek,

yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Manjur atau

mujarab (tentang obat). Dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha,

tindakan)

Efektivitas menurut Hidayat (1986) dalam Fachrurozi dan Mahyuddin

(2010:181) adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar presentase

target yang dicapai, semakin tinggi efektivitas sesuatu.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan efektivitas adalah adanya

perbedaan antara nilai pre-test sebelum diterapkannya model pembelajaran

kooperatif teknik Find Someone Who dengan post test sesudah

diterapkannya model pembelajan kooperatif teknik Find Someone Who

dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang Tingkat Dasar

.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2010:16) Cooperative learning atau pembelajaran

kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan

untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa

(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan

guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan

orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model

pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata

pelajaran dan berbagai usia.

3. Teknik

Dalam buku Strategi Pembelajaran Bahasa (2008) Teknik adalah sebuah

cara khas yang operasional, yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan

(15)

Shinta sholihat, 2014

metode. Sedangkan dalam KBBI (2008:1158) “Teknik merupakan suatu metode atau sistem mengerjakan sesuatu”

4. Find Someone Who

Teknik Find Someone Who (menemukan siapa dia) awalnya merupakan

“Classroom friends game” yang ditujukan untuk membantu siswa

mengakrabkan diri dengan teman kelasnya yang baru di tahun ajaran baru

dengan cara mencari teman yang memiliki kriteria yang cocok dengan daftar

lembar kerja yang diberikan kepada siswa dan mereka cukup menjawab ya

atau tidak. (http://www.superteacherworksheet.com). Kemudian pada tahun

2006 oleh Keith S.Folse dari University of Michigan, digunakan sebagai

icebreaker dalam aktivitas pembelajaran dengan cara bermain yang sama.

(http ://www.press.umich.edu/pdf/0472031651)

5. Kosakata

Soedjito dalam Tarigan (1993:447) memaparkan bahwa kosakata

merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan

kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu

bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus

disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

Menurut Keraf (1985:69) “Kosakata (pembendaharaan kata) itu tidak lain daripada kata-kata yang segera kita ketahui artinya, bila kita mendengar

kembali wajahnya walaupun jarang atau tidak pernah digunakan dalam percakapan atau tulisan sendiri”.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum dan

sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Find

(16)

Shinta sholihat, 2014

2. Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik Find

Someone Who dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang.

3. Mendeskripsikan pendapat siswa mengenai pembelajaran yang

menggunakan teknik Find Someone Who

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Peneliti dapat mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan model

pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who terhadap penguasaan

kosakata bahasa Jepang.

2. Penguasaan kosakata, kerjasama dan rasa percaya diri siswa meningkat

3. Penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian lainnya dan

menjadi bahan referensi untuk penelitian sejenis dalam upaya mengatasi

masalah pembelajaran kosakata Bahasa Jepang

1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis

a. Anggapan Dasar

Sutedi (2011) anggapan dasar merupakan suatu teori baik yang sudah baku,

rangkuman, kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak suatu

kegiatan penelitian

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah dalam penelitian terdahulu

penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap percaya diri

dan suasana belajar lebih menyenangkan. Membuat suasana belajar di kelas

menjadi lebih menyenangkan. Dengan kemampuan penguasaan kosakata siswa

yang berbeda-beda, semakin efektif penggunaan model pembelajaran kooperatif

teknik Find Someone Who, maka semakin meningkat pula penguasaan kosakata

(17)

Shinta sholihat, 2014 b. Hipotesis

Menurut Arikunto (2006:71) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.

Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis, yaitu Hipotesis Kerja (Hk) untuk

hipotesis yang diterima, dan Hipotesis Nol (Ho) apabila hipotesis ditolak. Dengan

kata lain, bila tidak tidak terdapat hubungan dan kontribusi yang positif dan

signifikan, maka Hk ditolak dan Ho diterima. Begitu pun sebaliknya, bila terdapat

hubungan dan kontribusi yang positif dan signifikan, maka Hk diterima, dan Ho

ditolak.

Hk :Pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar dengan model

pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who terhadap kelompok

eksperimen siswa kelas XI SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014

efektif.

Ho :Pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar dengan model

pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who terhadap kelompok

eksperimen siswa kelas XI SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014

tidak efektif.

1.6 Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan dan

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, anggapan

dasar dan hipotesis serta struktur organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini penulis mencantumkan teori-teori yang relevan sesuai dasar

penelitian penulis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang teknik yang digunakan dalam penelitian,

(18)

Shinta sholihat, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil kegiatan pembelajaran dan mengolah

hasil data tes dan angket penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini merupakan simpulan mengenai gambaran umum hasil

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sutedi (2011:53) merupakan cara atau prosedur

yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan

langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan

pengambilan kesimpulan

Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan bahwa teknik Find Someone

Who merupakan teknik yang efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata

bahasa Jepang. Oleh karena itu penulis memilih menggunakan metode penelitian

eksperimen, hal ini dikarenakan menurut Sukardi (2007:179) metode penelitian

eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika

penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang

utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat

Ary dalam Sukardi (2007:180) mengemukakan bahwa „penelitian eksperimen

pada umumnya mempunyai tiga karakteristik penting, yaitu memanipulasi,

mengontrol variabel dan melakukan observasi‟.

Dengan kata lain pada awalnya peneliti akan melakukan tindakan atau

perlakuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh

perbedaan dari variabel terikat. Kemudian melakukan kontrol yang secara sengaja

terhadap variabel untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Dan yang terakhir

adalah melakukan tindakan observasi selama proses penelitian berlangsung, hal

ini dilakukan untuk melihat dan mencatat fenomena yang muncul yang

memungkinkan terjadinya perbedaan diantara dua kelompok dalam variabel

terikat sebagai akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel.

3.2 Desain Penelitian

Sukardi (2007: 184) mengemukakan bahwa :

(20)

sehingga dengan adanya desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian”

Menurut Campbel dan Stanley dalam Sukardi (2007:184) ada dua belas model

desain penelitian yang terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu desain pra

eksperimen, eksperimen sebenarnya (true experiment) dan eksperimen semu

(quasi experiment).

Diantara tiga model tersebut, penelitian eksperimen murni (True Experiment)

adalah jenis eksperimen yang sudah memenuhi persyaratan. Arikunto (2006:85)

menyatakan yang dimaksud persyaratan dalam eksperimen adalah adanya

kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.

Oleh karena itu eksperimen murni merupakan rancangan penelitian eksperimen

yang dianggap paling bagus karena memiliki validitas yang tinggi. Menurut

Sukardi (2007 : 85-186) Desain eksperimen murni dibagi dalam beberapa desain

penelitian :

Pre test Post test Control Group Design

Salomon Three Group Design

Salomon Four Group Design

Simple Factorial Design

Atas dasar tersebut, penulis memutuskan menggunakan penelitian eksperimen

murni dengan desain Pre test Post test Control Group Design, yang mana

menggunakan satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pada

kelompok pertama diberi perlakuan teknik Find Someone Who dalam

pembelajaran kosakata bahasa Jepang sedangkan kelompok kedua sebagai

kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan, akan tetapi pada kedua kelompok

tersebut diberikan pre test dan post test serta mendapatkan pengamatan. Penulis

menggunakan desain penelitian ini untuk mengamati perubahan sampel secara

signifikan. Kemudian setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan, akan

dibandingkan hasil kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol supaya dapat

(21)

eksperimen dengan menggunakan teknik Find Someone Who terhadap

peningkatan mengingat kosakata bahasa Jepang siswa.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Pre Test Post Test Control Group Design

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen X1 T1 X2

Kontrol Y1 T2 Y2

X1 = Pre test terhadap kelompok eksperimen

Y1 = Pre test pada kelompok kontrol

T1 = Perlakuan dengan menggunakan teknik Find Someone Who

T2 = Perlakuan dengan menggunakan cara konvensional tata bahasa terjemah

X2 = Post test terhadap kelompok eksperimen

Y2 = Post test terhadap kelompok kontrol

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sukardi (2007:53) “Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota

kelompok manusia, binatang, peristiwa atau benda yang tinggal bersama dalam

satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.

Jadi populasi dalam penelitian ini adalah sekelompok manusia yang menjadi

sumber data penelitian. Karena penelitian ini dilakukan untuk meneliti

peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jepang tingkat dasar, maka populasi

nya adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 3 Bandung tahun ajaran

2013/2014. Disini penulis memilih kelas XI dikarenakan berdasarkan hasil

evaluasi penulis, siswa kelas X tahun ajaran 2012/2013 yang pernah penulis ajar

tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepangnya pun masih kurang.

Sugiyono (2010 : 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut maka sampel dalam

(22)

beberapa program keahlian, yaitu : Akuntansi, Administrasi Perkantoran,

Pemasaran, Usaha Perjalanan Wisata dan Multimedia. Jumlah keseluruhannya ada

20 kelas, dengan jumlah siswa setiap kelasnya berkisar antara 35-40 orang.

Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas

XI SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Dengan berbagai pertimbangan,

penulis memutuskan untuk mengambil 20 orang siswa kelas XI Administrasi

Perkantoran 1 sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran 5 sebagai kelompok kontrol.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung yang berlokasi di Jalan

Solontongan 10 Buah Batu, Bandung. Di Sekolah ini mata pelajaran bahasa

Jepang hanya diberikan kepada siswa kelas X, XI dan XII program keahlian

Pemasaran dan Administrasi Perkantoran.

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan :  Satu kali pre test

Empat kali treatment dengan durasi 1 x 45 menit Satu kali post test

3.5 Instrumen penelitian

Sutedi (2011:155) menyatakan bahwa instrumen penelitian yaitu alat yang

digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan

dalam kegiatan penelitian. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan

instrumen tes dan non tes. Arikunto (2006: 150) menjelaskan bahwa Tes adalah

sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki. Tes

tersebut adalah pre test dan post test sedangkan pengambilan data non tes melalui

(23)

3.5.1 Tes

Bahan yang digunakan untuk tes diambil dari buku pelajaran bahasa Jepang

Sakura Jilid 1 dan 2, kosakata yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada

kata benda, kata kerja dan kata sifat yang ada pada bab 18-25. Soal pre test dan

post test yang diujikan berupa 20 butir soal pilihan ganda, tiap soal memiliki

bobot penilaian yang sama yaitu satu poin. Berikut langkah-langkah pelaksanaan

tes :

a. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian. Kemudian kisi-kisi tersebut

dikembangkan pada pembuatan instrumen berupa soal pilihan ganda.

b. Melaksanakan ujicoba instrumen terhadap siswa di luar sampel, untuk

menguji instrumen yang digunakan sudah valid dan reliabel.

c. Melaksanakan pre test, untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran 1 sebelum diberikan perlakuan menggunakan

teknik Find Someone Who. Hasil dari pre test ini digunakan sebagai data awal

penelitian.

d. Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan akhir siswa kelas XI

Administrasi Perkantoran 1 terhadap penguasaan kosakata setelah pemberian

treatment menggunakan teknik Find Someone Who. Hasil dari post test ini

digunakan sebagai data akhir penelitian.

Berikut merupakan pedoman observasi dan kisi-kisi bahan tes yang digunakan

dalam penelitian ini :

Tabel 3.2

Pedoman Observasi

No Kegiatan Ya Tidak Komentar

1 Guru

 Kejelasan suara

 Kejelasan instruksi kepada siswa  Penguasaan kelas, dapat mengendalikan

siswa agar tetap fokus

(24)

 Memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

2 Siswa

 Kesiapan siswa, ketenangan siswa dan persiapan alat tulis dan buku ajar  Mendengarkan dan fokus terhadap

materi yang tengah disampaikan  Menjawab pertanyaan yang diajukan

guru

Kegiatan

 Siswa dapat bekerjasama dengan baik dalam kegiatan tanya jawab.

 Dapat menjawab setiap pertanyaan dengan menuliskan setiap jawaban pada

worksheet (lembar kerja)

Menyatakan Jawaban di Depan Kelas  Setiap kelompok bekerjasama dengan

baik mempersiapkan seluruh

anggotanya untuk menyatakan jawaban

di depan kelas.

 Bisa menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang tertulis

dalam lembar kerja

Menarik Kesimpulan

 Setiap anggota kelompok memiliki peranan dalam menjawab dan

menuntaskan setiap pertanyaan yang

telah diberikan

(25)

kerjakan

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Penulisan Soal

Standar Kompetensi Berkomunikasi secara lisan dan

tulisan dalam bahasa Jepang setara

nouryoku shiken level 5.3

Kompetensi Dasar Mengungkapkan informasi secara

tertulis dalam bentuk paparan atau

dialog sederhana tentang identitas

diri dan kehidupan di sekolah.

Materi Kosakata yang terdapat dalam buku

pelajaran bahasa Jepang Sakura Jilid

1 dan 2 bab 18-25

Bentuk Soal  Memilih kata yang sesuai dengan

yang tertera dalam soal

 Menerjemahkan kata sederhana ke dalam bahasa Jepang dan

bahasa Indonesia.

Indikator  Dapat mengartikan dan memilih

kata yang sesuai dengan

maknanya dalam bahasa Jepang

maupun bahasa Indonesia dengan

baik.

(Soal Terlampir)

3.5.2 Angket

Angket (kuesioner) diberikan setelah post test untuk mengetahui pendapat

serta kesan siswa mengenai pembelajaran kosakata menggunakan teknik Find

(26)

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Angket

No Indikator Angket Nomor Soal Jumlah Soal

1 Minat terhadap bahasa

Jepang

1 1

2 Mengetahui bagaiamana cara

siswa mempelajari kosakata

bahasa Jepang

2, 3,4 2

3 Pendapat siswa mengenai

teknik Find Someone Who

7,8,9,10 3

4 Mengetahui apakah teknik

Find Someone Who dapat

memberikan motivasi baru

dan berpengaruh dalam

penguasaan kosakata bahasa

Jepang

5,6 2

(angket terlampir)

3.6 Teknik Penelitian

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi, dengan maksud melihat kenyataan yang terjadi di lapangan

mengenai masalah-masalah yang diteliti.

2. Tes, dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre test dan post test yang dilaksanakan

pada awal dan akhir penelitian. Tes berupa 20 soal pilihan ganda

3. Angket, diberikan setelah post test, untuk mengetahui pendapat serta kesan

siswa mengenai pembelajaran kosakata menggunakan teknik Find Someone

(27)

3.6.2 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

perhitungan statistik. Dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Mengolah data pre test dan post test

Mencari nilai mean pre test kelompok eksperimen (X) dan kelompok kontrol (Y)

Mx = ∑x

N1

My = ∑y

N2

Keterangan :

Mx = Nilai rata-rata pre test kelompok eksperimen

My = Nilai rata-rata pre test kelompok kontrol ∑y = Jumlah total nilai post test kelompok kontrol

x = Jumlah total nilai post test kelompok eksperimen N = Jumlah peserta pre test

Mencari nilai mean post test kelompok eksperimen (X) dan kelompok kontrol (Y)

Mx = ∑x

N1

My = ∑y

N2

Keterangan :

Mx = Nilai rata-rata post test kelompok eksperimen

My = Nilai rata-rata post test kelompok kontrol ∑y = Jumlah total nilai post test kelompok kontrol

x = Jumlah total nilai post test kelompok eksperimen N = Jumlah peserta post test

(28)

Sdx = 2

1

Sdy = 2

2

Keterangan :

∑x2 = jumlah total nilai pre test atau post test kelompok eksperimen ∑y2 = jumlah total nilai pre test atau post test kelompok kontrol

N = Jumlah peserta post test atau pre test

 Mencari standar error mean kedua variabel SEMx = ��

1−1 SEMy = ��

2−1

 Mencari standar error perbedaan mean X dan Y SEMxy = �� 2�� 2

 Mencari nilai thitung

t hitung = − ��

b. Membuat tabel persiapan

N X Y X Y x2 y2

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Mean

Keterangan :

(29)

b) Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelompok eksperimen

c) Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelompok kontrol

d) Kolom (4) standar deviasi dari skor X

e) Kolom (5) standar deviasi dari skor Y

f) Kolom (6) diisi dengan hasil pengkuadratan angka-angka pada kolom (4)

g) Kolom (7) diisi dengan hasil pengkuadratan angka-angka pada kolom (5)

h) Untuk kolom (4) dan (5) isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom

tersebut jumlahnya harus nol

i) M (mean) adalah nilai rata-rata dari kolom (2) dan (3)

( Sutedi, 2011 :231-232)

3.6.3 Pengolahan Data Angket

Pengolahan data angket dalam penelitian ini adalah mencari presentase

jawaban dari angket :

P =

ʄ

x 100%

Keterangan :

P = Presentase jawaban

F = Frekuensi setiap jawaban responden

n = Jumlah responden

100% = Presentase frekuensi jawaban responden

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Dilakukan untuk menentukan signifikansi perbedaan dua variabel dengan

kriteria jika thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel) dapat disimpulkan bahwa

kedua variabel memiliki perbedaan yang signifikan. Namun jika thitung lebih kecil

atau sama dengan tabel (thitungthitung) kedua variabel tidak memilki perbedaan

yang signifikan.

(30)

Untuk mengukur tingkat efektivitas teknik Find Someone Who dalam

meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang tingkat dasar, menggunakan

rumus normalized gain :

g = T2 – T1

Sm – T1

Keterangan :

g = gain

T1= nilai pre test

T2 = nilai post test

Sm = Skor maksimal

Hasilnya kemudian dibandingkan dengan tabel tingkat kriteria efektivitas.

Tabel 3.5

Kriteria Efektivitas

Rentang Normalized Gain Kriteria Efektivitas

0,71 -1,00 Sangat Efektif

0,41-0,70 Efektif

0,10-0,40 Kurang Efektif

3.7 Uji kelayakan instrumen

Sutedi (2011 : 212) mengungkapkan bahwa instrumen penelitian yang berupa

tes sebelum digunakan perlu diuji kelayakannya, yaitu dengan menggunakan

statistik. Uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal dan uji validitas serta

reliabilitasnya.

Instrumen yang baik memiliki reliabilitas dan validitas. Reliabilitas berarti

ajeg, dengan kata lain menunjukkan hasil yang relatif sama dan tidak ada

perubahan atau perbedaan yang signifikan meskipun telah digunakan berkali-kali.

(31)

pamong pengampu mata pelajaran yaitu Rina Hergisa S.S untuk mengetahui layak

atau tidaknya instrumen ini digunakan.

3.7.1 Analisis Butir Soal

Analisis butir soal minimal mencakup tingkat kesukaran (TK), daya pembeda

(DP) dan analisis distraktor (pengecoh). Data analisis butir soal diperoleh dari

sepuluh orang sampel, di luar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang

juga sedang belajar bahasa Jepang yaitu kelas XI Pemasaran 2 SMK Negeri 3

Bandung tahun ajaran 2013/2014. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal

pilihan ganda menggunakan rumus :

TK = BA + BB

N

Keterangan :

TK = Tingkat Kesukaran

BA = Skor kelas atas

BB = Skor kelas bawah

N = Banyaknya peserta kelompok atas dan bawah

Penafsirannya berdasarkan tabel di bawah ini :

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

TK Klasifikasi

0,00 - 0,25 Sukar

0,26 - 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

(Sutedi, 2011:214)

Tabel 3.7

Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda

Nomor Soal Tingkat Kesukaran Tafsiran

(32)

2 0,16 Sukar

3 1 Mudah

4 0,33 Sedang

5 1 Mudah

6 0,33 Sedang

7 0,33 Sedang

8 0,16 Sukar

9 0,33 Sedang

10 0,83 Mudah

11 0,33 Sedang

12 0,33 Sedang

13 0,16 Sukar

14 0,16 Sukar

15 0,33 Sedang

16 0,33 Sedang

17 0,83 Mudah

18 0,16 Sukar

19 0 Sukar

20 0,16 Sukar

Setelah mengetahui tingkat kesukaran butir soal, berikutnya adalah mencari

daya pembeda untuk mengetahui efektivitas butir tes dalam membedakan peserta

tes yang mampu (kelompok atas) dengan yang kurang mampu (kelompok bawah).

Butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan kelompok

bawah (Sutedi, 2011:214) yaitu dengan menggunakan rumus :

DP = BA – BB n Keterangan :

DP : daya Pembeda

BA : jumlah jawaban benar kelompok atas

(33)

n : jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah

peserta kelompok atas yang dapat menjawab butir soal dengan benar lebih banyak

dibandingkan dengan peserta kelompok bawah. Dari tabel yang dilampirkan dapat

disimpulkan butir tes yang memperoleh hasil nol tidak memiliki fungsi sama

sekali karena tidak memberikan informasi apapun tentang pencapaian maupun

perbandingan antar peserta. Sementara itu butir soal yang menunjukkan daya

pembeda negatif, hal ini mengindikasikan bahwa adanya sesuatu yang kurang

wajar yang perlu dikaji dalam hal isi maupun perumusan butir soalnya.

Berdasarkan data yang penulis peroleh, maka ada beberapa butir soal yang perlu

direvisi atau ditinjau ulang perumusannya. (Daya pembeda terlampir)

Terakhir adalah analisis distraktor (pengecoh), berbeda dengan analisis tingkat

kesukaran dan daya pembeda (DP), analisis distraktor hanya diterapkan pada tes

pilihan ganda. Sebagai jawaban pengecoh, alternatif-alternatif jawaban itu

memiliki ciri-ciri yang mirip dengan jawaban kunci, namun sebenarnya

merupakan jawaban yang salah menurut Djiwandono (2007:231). Oleh karena itu

kemiripan pengecoh dengan jawaban yang sebenarnya perlu dibuat sedemikian

rupa sehingga dapat dikenali ketidaktepatannya melalui pemahaman dan telaah

(34)

2 4 2 2 2 C

3 0 1 0 9 D

4 1 2 4 3 C

5 10 0 0 0 A

6 4 5 0 1 B

7 5 3 1 1 B

8 5 2 1 2 D

9 3 1 2 4 A

10 1 0 8 1 C

11 0 2 6 2 B

12 1 0 6 3 A

13 4 0 4 2 C

14 4 1 2 3 D

15 0 0 6 4 D

16 0 1 3 6 C

17 6 2 1 1 A

18 3 1 6 0 B

19 7 2 0 1 C

20 2 1 4 3 B

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pilihan jawaban yang diblok hitam

memiliki kualitas pengecoh yang kurang baik karena sama sekali tidak dipilih

oleh sampel atau sampel sama sekali tidak memilih kunci jawaban yang benar

malah cenderung memilih pilihan jawaban yang salah, oleh karena itu perlu

dilakukan penggantian atau revisi soal.

3.7.2 Reliabilitas

Reliabilitas berarti ajeg, yaitu dapat menghasilkan data yang sama

meskipun digunakan berkali-kali, Sutedi (2011:218). Pada penelitian ini penulis

(35)

teknik ini, data nilai hasil tes yang diolah, diambil dari hasil tes yang telah

diujicobakan pada sampel lain (sampel diluar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol) yang tingkatannya sederajat dan sedang belajar bahasa Jepang.

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba pada 10 orang siswa kelas

XI Pemasaran 2 SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Kemudian mencari

koefisien korelasi butir soal pilihan ganda menggunakan rumus korelasi :

r.xy =

� − ( )

� – ) − )

Keterangan :

r. xy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

N = banyaknya siswa

X = nilai benar soal ganjil

Y = nilai benar soal genap

Rumus Reliabilitas Penuh

r =

��

+�

Keterangan :

r = reliabilitas

Tabel 3.10

Klasifikasi Reliabilitas

Rentang Angka Korelasi Penafsiran

0,00 – 0,20 Sangat rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,70 Sedang

0,71 – 0,90 Tinggi

(36)

Dari perhitungan uji reliabilitas soal diperoleh angka sebesar 0,43 yang mana bila

ditafsirkan tingkat reliabilitas soal ini tergolong sedang dengan begitu perangkat

tes ini layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

3.7.3 Validitas

Sutedi (2011:157) validitas merupakan kevalidan suatu alat ukur berkenaan

dalam ketepatannya dalam mengukur apa yang hendak diukurnya, jadi suatu tes

dikatakan valid apabila dapat mengukur dengan tepat apa yang diujikan.

3.8 Tahap-Tahap Penelitian

a. Tahap Awal

1. Observasi, dengan maksud melihat kenyataan yang terjadi di lapangan

mengenai masalah-masalah yang diteliti untuk memperoleh gambaran yang

jelas.

2. Kajian pustaka, berupa pengumpulan materi-materi dan teori-teori yang

relevan dengan penelitian.

3. Membuat instrumen penelitian, soal pretest, soal posttest, angket dan

mempersiapkan bahan ajar, lembar kerja serta Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

 Mempersiapkan bahan ajar

Penulis memutuskan mengambil 80 kosakata yang terbatas pada kata kerja

(verba), kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva). Berikut merupakan

daftar kosakata yang penulis gunakan :  Membuat RPP Penelitian

Pembuatan RPP penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah

rangkaian penelitian agar kegiatan penelitian berjalan dengan lebih

terencana seperti dalam kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Oleh

karena itu penulis masing-masing membuat 4 RPP penelitian untuk

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(37)

1. Melakukan tes awal atau pre test untuk mengetahui kemampuan awal

objek penelitian di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum

mendapatkan perlakuan

2. Melakukan treatment sebanyak empat kali untuk mengetahui efektivitas

teknik Find Someone Who

3. Melakukan tes akhir atau post test untuk mengetahui perbedaan

kemampuan penguasaan kosakata pada objek penelitian di kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapatkan perlakuan.

4. Menyebar angket untuk mendapatkan data kualitatif.

Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan mulai hari rabu tanggal 21

Agustus 2013 sampai hari kamis 26 September 2013.

Tabel 3.11

Jadwal Penelitian

Tanggal Waktu Keterangan

Rabu, 21 Agustus 2013 10.00-10.30 Pemberian soal pretest

kepada kelompok

eksperimen

Sabtu, 24 Agustus 2013 10.30-11.00 Pemberian soal pretest

kepada kelompok

kontrol

Rabu, 28 Agustus 2013 10.45-12.00 Memberikan treatment

pertama pembelajaran

kosakata dengan cara

konvensional pada

kelompok kontrol

Sabtu, 31 Agustus 2013 10.45-12.00 Memberikan treatment

pertama pembelajaran

kosakata dengan

menggunakan teknik

(38)
(39)

kelompok kontrol

Rabu, 25 September

2013

10.30-12.00 Memberikan treatment

keempat pembelajaran

kosakata dengan

menggunakan teknik

Find Someone Who

pada kelompok

eksperimen

Kamis, 26 September

2013

12.00-12.30 Pemberian soal post

test dan angket pada

kelompok eksperimen

Kamis, 26 September

2013

15.00-15.30 Pemberian soal post

test dan angket pada

kelompok kontrol

c. Tahap Akhir (tahap pengambilan kesimpulan)

Mengumpulkan data hasil penelitian berupa tes dan angket

1. Mengolah data hasil penelitian menggunakan rumus-rumus statistika dan

mendeskripsikan hasil tes dan angket.

2. Menyusun laporan penelitian dengan baik dan benar sesuai kaidah karya

tulis ilmiah.

(40)

1

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik find someone who dalam meningkatkan BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil data penelitian dan pembahasan sebagaimana telah

dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil observasi dan pengolahan data diketahui bahwa sebelum

dilaksanakan treatment, nilai mean yang diperoleh kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol hampir sama rendahnya dibandingkan setelah diberikan

treatment terdapat perbedaan yang signifikan. Kelompok eksperimen yang

mendapat pembelajaran kosakata dengan model pembelajaran kooperatif teknik

Find Someone Who ketika pre test memperoleh nilai mean sebesar 37,75

namun setelah diberikan treatment meningkat menjadi 82,5. Kelompok

kontrol yang dalam pengajaran kosakata menggunakan metode ceramah tidak

mengalami peningkatan yang signifikan. Ketika pre test memperoleh nilai

mean sebesar 38,50 setelah dilakukan post test memperoleh nilai mean sebesar

71.

2. Berdasarkan hasil tes akhir, dengan nilai mean kelompok eksperimen sebesar

82,5 dan kelompok kontrol sebesar 71 setelah diujikan dengan rumus analisis

gain untuk menghitung efektivitas pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who dalam pembelajaran

kosakata bahasa Jepang tingkat dasar dapat dikatakan sangat efektif dengan

perolehan nilai sebesar 0,750487 yang termasuk dalam kriteria sangat efektif.

Sedangkan kelompok kontrol hanya memperoleh nilai rata-rata sebesar

0,519107 yang termasuk dalam kriteria efektif. Perhitungan nilai tersebut

diperkuat dengan nilai thitung dari post test sebesar 4,63 dan db=38 taraf

signifikansi ttabel 5% = 2,02 dan ttabel 1% =2,71. Maka disimpulkan thitung (4,63)

> ttabel (2,02) berarti hipotesis kerja (hk) diterima sedangkan hipotesis nol (ho)

(41)

2

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik find someone who dalam meningkatkan

kelas kontrol, maka teknik Find Someone Who efektif terhadap pembelajaran

kosakata bahasa Jepang tingkat dasar.

3. Sebagian besar responden berpendapat penggunaan teknik ini membuat

suasana di kelas menjadi menyenangkan, mempererat kerjasama serta

hubungan antar siswa dalam kelas dan sampel menjadi lebih cepat mengingat

kosakata. Selain itu teknik ini tidak membosankan dan meningkatkan motivasi

dibandingkan cara belajar kosakata dengan metode konvensional (ceramah).

Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai classbuilding yang dikemukakan oleh

Spencer kagan.

5. 2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, ada beberapa

saran yang perlu penulis sampaikan, yakni sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Find Someone Who telah

membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak

membosankan. Dalam kegiatan ini siswa dilatih untuk serta merta mengingat

kosakata yang telah diajarkan kemudian mereka harus belajar bekerjasama

dengan baik dan melakukan tanya jawab dengan sopan sehingga tanpa sadar

ketika mereka bertanya jawab sebenarnya mereka telah berada dalam proses

mengingat kosakata. Oleh karena itu penulis menyarankan agar para pengajar

mencoba untuk menggunakan teknik Find Someone Who sebagai salah satu

alternatif dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

2. Teknik ini cukup menghabiskan waktu apabila pengajar tidak mampu mengatur

waktu pembelajarannya dengan baik. Akan tetapi, cocok untuk kelas dengan

jumlah siswa yang banyak.

3. Untuk peneliti selanjutnya, teknik Find Someone Who tidak hanya dapat

digunakan dalam pembelajaran kosakata saja, tetapi dapat juga diterapkan

dalam pembelajaran kemampuan berbicara (kaiwa) dan pembelajan pola

(42)

3

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik find someone who dalam meningkatkan

kepada kelas yang memang kurang memiliki hubungan sosial dan kerjasama

yang baik.

4. Penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi

(43)

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik find someone who dalam meningkatkan DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rhineka Cipta

Aunurrahman.(2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Chandra, T.(2009). Nihongo No Joshi Partikel Bahasa Jepang. Jakarta : Evergreen Japanese Course

Dahidi, Ahmad & Sudjianto. (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi : Kesaint Blanc

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .(2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Djiwandono, Soenardi.(2007). Tes Bahasa : Pegangan bagi Para Pengajar

Bahasa. Jakarta : PT. Indeks

Fachrurrozi, & Mahyuddin.(2010).Pembelajaran Bahasa Asing : Metode

Tradisional dan Kontemporer. Jakarta: Bania Publishing

Fazriyah, Dina.(2012). Efektivitas Teknik Permainan The Clues untuk

Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang. Skripsi Sarjana

pada FPBS UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Hariyanto, & Warsono.(2012).Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Hidayat, Kosadi .(1990). Strategi Belajar Mengajar Bahasa. Bandung : Gramedia

Huda, Miftahul.(2012). Cooperative Learning; Metode, Teknik, Struktur dan

Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Isjoni.(2010). Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Iskandarwassid, & Dadang Sunendar. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Keraf, Gorys.(1985). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Komalasari, Kokom.(2010). Pembelajaran Kontekstual.Bandung: PT Refika Aditama

Kusumah, Chevy .(2008).Implementasi model pembelajaran cooperative learning

(44)

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik find someone who dalam meningkatkan

Lie, Anita. (2004). Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning

di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo

Lusiana, Evi dkk.(2009). Buku Pelajaran Bahasa Jepang Sakura Jilid 2. Jakarta : The Japan Foundation

Murwani, Sri dkk .(2009). Buku Pelajaran Bahasa Jepang Sakura Jilid 1. Jakarta : The Japan Foundation

Ogawa.(1982). Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo : Daishuukanshoten

Pebriani, Vika Restu.(2012).Efektivitas Media Permainan Board Game dalam

Meningkatkan penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar di SMA. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Rahimah, Hira.(2011). Efektivitas Permainan Match Card Terhadap Peningkatan

Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung.

Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Rusman .(2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sadiman, Arif.(2011).Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sharan, Shlomo.(2012). The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta : Familia

Sudjana .(1983).Metoda dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipatif. Bandung : Theme

Sudjianto, & Dahidi .(2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta : Kesaint Blanc

Sudjiono, Anas.(2004). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press

Sugandhi, Lirih Eka.(2012). Efektivitas Strategi Active Learning Tipe Goodbye

Scrabble dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Terhadap Siswa SMA Pasundan 8 Bandung Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Sugiyono .(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfa Beta

Sukardi.(2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara

Sutedi, Dedi.(2007). Nihongo no Bunpou. Bandung : Humaniora

(45)

Shinta sholihat, 2014

Efektivitas model pembelajaran kooperatif teknik find someone who dalam meningkatkan

Tarigan, Henry Guntur. (1993). Pengajaran Kosakata. Bandung :Angkasa

Trisiana, Dara.(2012). Efektivitas Team Games Tournament untuk Meningkatkan

Kosakata Bahasa Jepang. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung :

Tidak diterbitkan

Widayani, Wina.(2012).Efektivitas Permainan Dice Word dalam Pembelajaran

Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI

Bandung : Tidak diterbitkan

Yamin, Martinis.(2008).Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta : Gaung Persada Press

Anonim.(2013). Classroom Friends Game. [Online] Tersedia : http://www.superteacherworksheet.com [ 5 April 2013 ]

Ethnologue .(2013). Japanese Language [Online] Tersedia: http://www.ethnologue.com/language/jpn [ 08 Juli 2013]

Folse, Keith.(2006). The Art of Teaching Speaking : Find Someone Who. [Online] Tersedia : http://www.press.umich.edu/pdf/0472031651-sample.pdf [23 Januari 2013]

Hafi, Abdul. (2012). Syntax Model Pembelajaran Find Someone Who dari Dr.

Spencer Kagan. [Online] Tersedia :

http://abdulhafi.wordpress.com/2012/09/07/syntax-model-pembelajaran-find-someone-who-dari-dr-spencer-kagan/ [ 13 Februari 2013 ]

Mayo, Karen.(2013).Classbuilding with Kagan Structures. [Online] Tersedia :

http://www.midwayisd.org/cms/lib/TX0100066 [28 Oktober 2013]

Neneng. (2008). Pembelajaran Mufradat (Kosakata) Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. [Online] Tersedia :

http://bdkjakarta.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=870 [11

September 2013]

Salmita, Nina.(2010). Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Melalui

Kegiatan Bernyanyi dan Permainan. [Online] Tersedia :

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Pedoman Observasi
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penulisan Soal
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket
+6

Referensi

Dokumen terkait

“ EFEKTIFITAS TEKNIK PERMAINAN WORD MAPPING DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR (Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa Kelas

Setelah itu diberikan postest untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran kosakata bahasa Arab antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.. Adapun nilai rata-rata nilai

Efektivitas Teknik Permainan Pinoy Henyo Dalam Pembelajaran Kosakata (Meishi) Bahasa Jepang Tingkat Dasar (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran

Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media Ipad Utalk Japanese dalam pembelajaran kosakata

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN MISSING LETTER TERHADAP KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSAKATA DASAR BAHASA JEPANG : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA

Judul Skripsi : Efektivitas Penggunaan Teknik Permainan Missing Letter dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang ( Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa

Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penerapan

find someone who dan flashcard game pada muatan pelajaran IPS Kelas V mendapat respons positif diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi guru dan sebagai bahan