• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODIFIKASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN PEMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR MANIPULASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS IV SDN SUKARASA 3 DAN 4 KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODIFIKASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN PEMAINAN BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR MANIPULASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS IV SDN SUKARASA 3 DAN 4 KOTA BANDUNG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS IV SDN SUKARASA 3 DAN 4 KOTA BANDUNG

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung)

SKRIPSI

DiajukanUntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Sekolah Dasar Jasmani Pendidikan Jasmani

Oleh:

NUGRAHA PERMANA PUTRA 0802539

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan

Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar

Manipulasi Pada Siswa Kelas IV

SDN Sukarasa 3 Dan 4

Kota Bandung

Oleh

NugrahaPermana Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© NugrahaPermana Putra 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NAMA : NUGRAHA PERMANA PUTRA NIM : 0802539

JUDUL :MODIFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN

BOLAVOLI UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR MANIPULASI PADA SISWA KELAS IV SDN SUKARASA 3 DAN 4 KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP. 196506141990011001

Pembimbing II

Carsiwan, M.Pd NIP. 197101052002121001

Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

(5)

ABSTRAK

NUGRAHA PERMANA PUTRA (2013). Modifikasi Aktivitas Pembelajaran Pemainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Penelitian Tindakan Kelas IV SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung. FPOK UPI

Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan gerak dasar manipulasi bolavoli pada siswa kelas IV SDN Sukarasa 3 dan 4. Cara pemecahan masalah dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan modifikasi pembelajaran bolavoli dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan modifikasi aktivitas pembelajaan permainan bolavoli dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar manipulasi bolavoli siswa kelas IV SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas atau classroom action research. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan dua siklus dan dalam setiap siklus terdiri dari dua tindakan. Instrument yang digunakan untuk hasil belajar yaitu NCHU dan GPAI. Sementara itu alat ukur untuk hasil peningkatan gerak dasar manipulasi bolavoli yaitu lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menerapkan modifikasi aktivitas pembelajaran permainan dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar manipulasi bolavoli baik itu servis, passing atas, dan passing bawah. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya, siklus I hasil belajar

servis mendapat rata-rata 10.324, hasil belajar passing atas mendapat rata-rata

11.432, dan hasil belajar passing bawah mendapat rata-rata 10.162, dan lembar observasi gerak dasar manipulasi bolavoli mendapat rata-rata 5.054. Siklus II hasil belajar servis mendapat rata-rata 13.135, hasil belajar passing atas mendapat nilai rata-rata 14.81, dan hasil belajar passing bawah mendapat rata-rata 12.865 dan observasi gerak dasar manipulasi bolavoli mendapat 9.351.

(6)

v

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifiksi Masalah ………...…….6

C. Rumusan Masalah ………...…….. 7

D. Pemecahan Masalah ………...…... 7

E. Tujuan Penelitian ………... 8

F. Manfaat Penelitian ………...…. 8

G. Batasan Penelitian …...………...…... 9

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. KAJIAN TEORETIS ………... 10

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ……… 10

2. Fasilitas Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga ………... 12

3. Hakikat Gerak Dasar ………. 17

4. Permainan Bolavoli ……….. 23

5. Penelitian Tindakan Kelas ……… 33

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….... 40

B. Subyek Penelitian ………...………...40

C. Metode dan Desain Penelitian ……….………. 41

D. Prosedur Penelitian ………... 42

E. Instrumen Penelitian ………. 44

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ……….. 47

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………. 53

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pembelajaran ……… 57

B. Analisis Observasi Awal ………... 59

C. Hasil Penelitian ………. 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... ...102

E. Diskusi Penemuan ……….……...110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 112

B. Saran ……….… 112

DAFTAR PUSTAKA ... 113

(8)

vii

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Karakteristik gerak ……… . 18

3.1 Penilaian proses pembelajaran ... 49

3.2 Penilaian tes akhir belajar ... 50

4.1 Hasil observasi awal proses pembelajaran bolavoli ... 60

4.2 Hasil observasi awal gerak dasar pembelajaran bolavoli ... 61

4.3 Proses pembelajaran tindakan I siklus I ... 64

4.4 Proses pembelajaran tindakan II siklus I ... 68

4.5 Tes servis bolavoli siklus I ... 71

4.6 Lembar observasi permainan bolavoli siklus I ... 73

4.7 Tes passing atas bolavoli siklus I ... 74

4.8 Lembar observasi permainan bolavoli siklus I ... 76

4.9 Tes passing bawah bolavoli siklus I ... 77

4.10 Lembar observasi permianan bolavoli siklus I ... 79

4.11 Lembar observasi permainan bolavoli siklus I ... 81

4.12 Lembar observasi gerak dasar siklus I ... 82

4.13 Proses pembelajaran tindakan I siklus II ... 85

4.14 Proses pembelajaran tindakan II siklus II ... 88

4.15 Tes servis bolavoli siklus II ... 91

4.16 Lembar observasi permianan bolavoli siklus II ... 92

4.17 Tes passing atas bolavoli siklus II ... 94

4.18 Lembar observasi permainan bolavoli siklus II ... 95

4.19 Tes passing bawah bolavoli siklus II ... 97

4.20 Lembar observasi permainan bolavoli siklus II ... 98

4.21 Lembar observasi permainan bolavoli mini siklus II ... 100

(9)

4.23 Hasil perbandingan nilai gerak dasar permianan bolavoli ... 104

4.24 Perbandingan hasil tes servis bolavoli ... 105

4.25 Perbandingan hasil tes passing atas bolavoli ... 107

(10)

ix

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN Gambar

2.1 Gambar keterampilan servis... 25

2.2 Gambar keterampilan passing atas ... 27

2.3 Gambar keterampilan passing bawah ... 27

2.4 Gambar keterampilan smash ... 28

2.5 Gambar alur pelaksanaan tindakan dalam PTK ... 38

3.1 Gambar desain penelitian ... 41

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gerak dasar merupakan gerak yang bersifat umum yang apabila dikuasai

oleh siswa sekolah dasar, akan menjadi landasan yang kukuh untuk dapat

mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

menjadi tiga, yaitu lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Gerak dasar

lokomotor merupakan gerak yang dilakukan berpindah-pindah dari satu tempat ke

tempat lain. Gerak dasar nonlokomotor merupakan gerak yang dilakukan di

tempat (tidak berpindah tempat). Sementara itu, menurut Mahendra di dalam buku

Senam Artistik hal 24 mengatakan:

“Gerak dasar manipulatif adalah bagian dari gerak dasar yang harus dipelajari anak bersama-sama dengan gerak lokomotor dan nonlokomotor. Disebut manipulatif, karena pada gerak ini anak-anak harus berhubungan dengan benda di luar dirinya yang harus dimanipulasi sedemikian rupa sehingga anak dapat menguasai benda tersebut. Gerak dasar tersebut bisa melempar, menendang, menangkap, menyetop bola, memukul dengan raket, memukul dengan pemukul softball, dan sebagainya. Sedangkan benda-benda yang dilibatkan adalah berupa bola, pemukul, raket, balon, simpai, gada, pedang, dan sebagainya”.

Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan

karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developmentally

Appropriate Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus

(12)

2

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai

dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya.

Perkembangan atau kematangan dimaksud mencakup fisik, psikis maupun

keterampilannya. Tugas ajar itu juga harus mampu mengakomodasi setiap

perubahan dan perbedaan karakteristik individu dan mendorongnya ke arah

perubahan yang lebih baik.

Anak-anak usia muda mulai berhubungan dengan benda luar ketika

mereka mampu menggenggam benda apapun di sekitarnya. Di dalam akademik

siswa diwajibkan untuk mengikuti semua kegiatan yang ada di sekolah seperti

mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Di dalam pendidikan jasmani siswa

dituntut untuk melakukan bermacam-macam gerak seperti manipulatif contohnya.

Siswa diharuskan dapat mengontrol bola saat mengikuti pembelajaran permainan

bolavoli. Sedangkan di dalam normatif siswa diharuskan dapat mengontrol benda

di luar tubuh seperti saat menyetrika, mengepel, menyapu, dan sebagainya. Jadi

pembelajaran gerak dasar sangat penting bagi kehidupan sehari-hari siswa.

Bayangkan kesukaran yang dihadapi siswa jika mereka dipaksa untuk menjalani

kehidupannya dengan dibekali semata-mata kemampuan yang dibawanya sejak

lahir. Jika demikian manusia akan menjadi makhluk hidup yang paling sederhana;

tidak dapat berjalan, berbicara, menulis, membaca, apalagi melakukan gerak

keterampilan kompleks yang termasuk ke dalam olahraga, penampilan seni, atau

kegiatan sehari-hari.

Konsep pembelajaran gerak merupakan dasar bagi pelaksanaan proses

(13)

gerak dasar bagi siswa sekolah dasar, harus mendapatkan perhatian dari guru

pendidikan jasmani. Seoarang guru pendidikan jasmani harus mampu memberikan

stimulasi atau mengembangkan gerak dasar siswa dan bentuk atau model-model

yang menarik dan mudah dilakukan oleh siswa. Pendekatan pembelajaran yang

sifatnya konvensional, seringkali menyudutkan para guru dalam situasi dilematis,

yaitu apakah pembelajaran menekankan pada keterampilan penguasaan teknik

gerakan atau pada peningkatan kemampuan bemain suatu cabang olahraga, atau

pada kedua-duanya. Penekanan maupun yang diterapkan guru, hasilnya tidak akan

mencerminkan apa yang sebenarnya diharapkan dari pengajaran pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan yang benar.

Di samping tercapainya kemampuan pemahaman peserta didik terhadap

segala hal yang berhubungan dengan permainan suatu cabang olahraga, peserta

didik juga harus termotivasi mengikuti pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan. Tujuan itu tercapai melalui proses pembelajaran dalam suasana yang

menyenangkan dan menggembirakan ketika mengikuti pendidikan jasmani,

olahraga dan kesehatan, terlepas dari cabang olahraga yang diajarkan.

Salah satu kendala kurang lancarnya pembelajaran pendidikan jasmani di

sekolah-sekolah terutama di sekolah dasar, adalah kurang memadainya sarana

yang dimiliki oleh sekolah-sekolah tersebut. Disamping itu adalah masih kuatnya

ketergantungan para guru penjas pada sarana yang standar serta pendekatan

pembelajaran pada penyajian teknik-teknik dasar yang juga standar sesuai dengan

kurikulum yang ditetapkan. Kedua hal tersebut menyebabkan pola pembelajaran

(14)

4

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran bolavoli guru menuntut siswa untuk dapat terampil melakukan

gerakan passing sedangkan untuk pembelajaran di sekolah dasar siswa hanya

diberikan pengenalan cabang olahraga saja dan banyak guru tidak mengetahui

tentang tujuan dari pendidikan jasmani di sekolah.

Permainan bolavoli merupakan permainan beregu yang menuntut setiap

pemainnya bekerja sama. Tujuan permainan bolavoli adalah tiap regu berusaha

menempatkan bola di daerah lawan agar mendapat angka (point), regu yang

pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang. Berbagai aspek positif

yang terdapat dalam olahraga bolavoli antara lain; semangat persaingan

(competition), kerjasama (cooperation), interaksi social (social interaction), dan

pendidikan moral (moral education).

Seorang pemain dituntut untuk menguasai teknik dasar bolavoli antara

lain: passing, spike, blocking, servis. Salah satu teknik yang paling dasar dan

sering dilakukan dalam permainan bolavoli adalah passing. Selain dituntut

penguasaan teknik dasar secara perorangan, diperlukan juga penguasaan teknik

secara berpasangan atau secara unit, misalnya penguasaan bola yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih melalui teknik passing, baik di tempat maupun dalam

keadaan bergerak. Hal ini diperlukan kerjasama tim.

Melakukan passing dan masih banyak pemain yang sering melakukan

kesalahan, seperti passing yang dilakukan tidak tepat pada sasaran (melenceng).

Passing yang baik yaitu passing yang tepat pada sasaran, dengan

mempertimbangkan ke mana arah teman kita bergerak sehingga teman regu bisa

(15)

Oleh karena itu penekankan pada keterampilan teknik, kelihatannya sangat

membosankan bagi para siswa, sebab secara sistematis, setiap teknik dipelajari

secara berulang-ulang sampai teknik tersebut dikuasai betul, baru beralih pada

teknik berikutnya.

Bagi para siswa pendakatan seperti ini kurang merangsang minat dan

motivasinya untuk belajar secara sungguh-sungguh yang berdampak terhadap

hasil pembelajaran dan tidak meningkatkan kemampuan siswa dalam permainan.

Sebab, penekanan pembelajaran yang difokuskan pada penguasaan unsur teknik

dasar secara terpisah-pisah, tidak memberikan inspirasi kepada siswa untuk

mampu menerapkannya dalam permainan yang sebenarnya serta kurang membina

dan mengembangkan daya nalar siswa tentang permainan bolavoli secara utuh.

Pendekatan yang menekankan pada keterampilan teknik untuk

meningkatkan penampilan dalam bermain sungguh jelas dilakukan secara

terpisah. Satu pendekatan diajukan untuk meningkatkan keterampilan teknik dan

satu lagi untuk meningkatkan penampilan bermain.

Ini pula yang terjadi pada pembelajaran bolavoli di SDN Sukarasa 3 dan 4,

guru selalu menekankan pembelajaran dengan pendekatan teknik di dalam

pembelajaran bolavoli. Di sekolah guru selalu menuntut siswa untuk dapat

menguasai keterampilan-keterampilan permainan ini seperti passing atau spike,

guru selalu mengulang-ngulang pembelajaran gerakan yang sama dan guru selalu

memberikan pembelajaran bolavoli dengan menggunakan bola yang

sesungguhnya. Ukuran bola dan berat bola tidak sesuai dengan karakteristik siswa

(16)

6

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran permainan bolavoli menjadi kurang. Dengan demikian

pembelajaran gerak manipulatif siswa menjadi berkurang dikarenakan siswa

kurang berminat mengikuti pembelajaran permainan bolavoli. Oleh karena itu

perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana yang bisa dilakukan oleh guru.

Peneliti mencoba untuk mensiasati bola danpembelajaran bolavoli tersebut

dengan memodifikasi alat berupa bola soft dalam pembelajaran permainan

bolavoli. Bola soft yang akan penulis gunakan adalah yang terbuat dari karet.

Serta berusaha melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal peraturan dan cara

memainkannya agar lebih mudah dan menarik untuk dilakukan. Penggunaan alat

pembelajaran dengan menggunakan bola soft tentunya tidak akan terlalu banyak

mengeluarkan biaya, dengan tidak menghilangkan nilai guna dan manfaat dari alat

tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

pendidikan yang berjudul: “Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan

Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi”.

B. Identifikasi Masalah

Hasil pembelajaran bolavoli dipengaruhi teknik dasar yang ditentukan oleh

beberapa faktor sebagai berikut: 1) teknik dasar servis, 2) teknik dasar passing, 3)

teknik dasar smash, dan 4) teknik dasar block.

Atas dasar itu, beberapa permasalahan yang berkaitan dengan hasil

pembelajaran bolavoli dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(17)

2. Kurangnya pemahaman siswa tentang bolavoli.

3. Banyak siswa yang tidak memahami tentang keterampilan gerak dasar

bolavoli.

4. Rendahnya kemampuan siswa dalam keterampilan dasar passing.

5. Rendahnya kemampuan siswa tentang keterampilan dasar servis.

C. Rumusan Masalah

Dengan bertitik tolak pada latar belakang masalah pada halaman

sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini “apakah dengan

memodifikasi pembelajaran aktivitas permainan bolavoli dapat meningkatkan

gerak dasar manipulasi dalam pembelajaran permainan bolavoli?”

D. Pemecahan Masalah

Berangkat dari rumusan masalah, maka pemecahan masalah yang

dilakukan untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa khususnya fokus

pembelajaran permainan bolavoli adalah dengan menggunakan modifikasi media

pembelajaran seperti bola, jaring atau net, dan lapangan. Di mungkinkan dengan

menggunakan alat modifikasi siswa akan merasa senang. Berangkat dari hal

tersebut dan dibarengi dengan pembelajaran yang variatif bisa menimbulkan

gairah dan menyenangkan sehingga motivasi dan gerak dasar manipulasi siswa

(18)

8

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang penulis rumuskan, maka tujuan

penelitian untuk mengetahui apakah dengan pembelajaran aktivitas permainan

bolavoli dapat meningkatkan gerak dasar manipulasi dalam pembelajaran

permainan bolavoli.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi siswa, guru, maupun

sekolah. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa:

a. Meningkatkan aspek psikomotor dalam hal gerak dasar permainan bolavoli.

b. Meningkatkan gerak dasar manipulasi dalam mengikuti permainan bolavoli.

2. Bagi guru:

a. Mengatasi pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada materi

permainan bolavoli.

b. Mencari modifikasi pembelajaran aktivitas permainan bolavoli dalam

meningkatkan gerak dasar manipulasi dalam pembelajaran permainan

bolavoli.

3. Bagi Sekolah:

a. Mengetahui cara memodifikasi pembelajaran permainan aktivitas permainan

bolavoli dalam upaya meningkatkan gerak dasar manipulasi.

(19)

G. Batasan Penelitian

Mengingat demikian luasnya pembahasan penelitian ini, agar penelitian ini

cukup terarah kepada tujuan yang diharapkan maka penelitian ini perlu dibatasi.

Adapun batasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel penelitian hanya terbatas kepada modifikasi pembelajaran aktivitas

permainan bolavoli dalam upaya meningkatkan gerak dasar manipulasi siswa

dalam pembelajaran permainan bolavoli.

2. Sampel penelitian terbatas hanya kepada siswa SD Kelas IV di SDN Sukarasa

3 dan 4 KPAD Bandung.

3. Sampel penelitian 37 siswa.

4. Lokasi penelitian adalah di SDN Sukarasa 3 dan 4 KPAD Kota Bandung.

Jl. Pak Gatot Raya KPAD, Kota Bandung.

5. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas

(20)

10

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daftar Pustaka

Siedentop, Sumardiyanto. (1991), Sejarah dan Filsafat Olahraga.

Depdiknas, Dirjen Dikdasmen.

Rusli Lutan. Manusia dan Olahraga, Bandung: Penerbit ITB, 1997.

Soelaeman, M.I (1985). Landasan Pendidikan. IKIP. Bandung.

BSNP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan

Jasmani , Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta: BSNP.

Lutan.R (1988).Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota

Bandung, di mana penulis bekerja. Penentuan lokasi ini diharapkan memberi

kemudahan khusunya menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan

dengan anak didik sebagai subyek penelitian atau menyangkut personel yang akan

membantu kelancaran kegiatan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2013, pukul

07.35-08.45 WIB kegiatan dipusatkan di halaman sekolah.

B.Subyek Penelitian

Subyek peneliti yang penulis teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4

SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung, tahun ajaran 2012-2013 dengan jumlah

siswa 37 orang yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

Secara umum bila ditinjau dari sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat peserta

didik masih tergolong kurang terhadap perhatian pendidikan dan ini terakumulasi

terhadap kualitas pendidikan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung, walaupun

hal tersebut bukan salah satu faktor yang menetukan kualitas pendidikan, masih

banyak faktor lainnya seperti sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan

(22)

41

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Reseach) atau PTK dengan berdasarkan pada latar belakang

bahwa penulis akan mengatasi atau memperbaiki proses dan hasil belajar didalam

kelas, khususnya untuk meningkatkan gerak dasar manipulasi dengan

menggunakan alat yang dimodifikasi.

2. Desain Penelitian

Di dalam penyusunan desain penelitian ini, penulis mengambil salah satu

model desain penelitian yang telah dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart

dengan menggunakan model siklus. Desain penelitian ini terdiri dari empat

komponen yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk lebih

jelasnya desain penelitian dapat dilihat dalam alur penelitian di bawan ini.

Gambar 3.1

(23)

Secara garis besarnya bagan pada halaman sebelumnya menunjukkan,

pertama sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu peneliti harus

merencanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah

rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan

dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan

tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil

pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang

telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan

atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi

agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang

telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti

dapat dipecahkan secara optimal.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus dimana

kegiatan setiap siklusnya meliputui perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,

evaluasi dan refleksi. Adapun rincian kegiatan pada setiap siklusnya diuraikan

sebagai berikut:

1. Perencanaan(Planning)

a. Mengadakan pertemuan, guru pelaksanaan tindakan dan guru pengamat

berdiskusi tentang persiapan penelitian.

b. Mempersiapkan mediamodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran

bolavoli.

(24)

43

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,

angket partisipasi, angket respon siswa, pedoman wawancara dan catatan

lapangan.

2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pada tahap ini kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan

tindakan yang telah ditetapkan, yaitu melaksakan pembelajaran sesuai rencana

pembelajaran yang telah dibuat. Fokusnya adalah meningkatkan gerak dasar

maniulasi siswa dalam bermain bolavoli menggunakan media pembelajaran yang

dimodifikasi.

a. Observasi

Pada tahap observasi ini, dilakukan observasi aktivitas guru, observasi

aktivitas siswa, dan wawancara dengan siswa. Observasi dilakukan oleh guru

pengamat dan kegiatan dicatat dalam catatan lapangan.

Menurut Kasbolah (1998/1999:91) obserevasi adalah, “Semua kegiatan yang

ditunjukan untuk mengenai, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator

dari hasil yang tercapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh

tindakan terencana maupun akibat sampingannya.”

b. Evaluasi

Pada tahap evaluasi ini, untuk mengukur tingkat partisifasi siswa

menggunakan angket dan untuk mengevaluasi aktivitas guru dan siswa dikelas

menggunakan lembar observasi dan wawancara. Disamping itu untuk mengetahui

respon siswa terhadap pembelajaran keterampilan dasar menggunakan angket

(25)

c. Refleksi

Pada tahap refleksi, data yang diperoleh dari hasil evaluasi kemudian

dianalisis. Hasil analisis digunakan untuk merefleksi pelaksanaan tindakan pada

siklus tersebut, hasil refleksi kemudian digunakan untuk merencanakan tindakan

pada siklus berikutnya. Prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisis.

Menurut Kasbolah yang dikemukakan Sugiyono (1998/1999:100) pada

dasarnya refleksi “Merupakan kegiatan analisis-sintesis, interprestasi, dan

ekplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian

tindakan”.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilaksanakan penulis sebagai peneliti untuk mengetahui

segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran keterampilan

permainan bolavoli di kelas 4 SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota Bandung. Alat yang

digunakan adalah lembar observasi tentang aktivitas guru dan siswa. Kegiatan

observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung, untuk memperoleh

data tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan dasar permainan bolavoli

dan evaluasi hasil pembelajaran, serta faktor-faktor penunjang dan menghambat

pelaksanaan pembelajaran. Menurut Marshall dalam Sugiyono (2005:54)

menyatakan bahwa “Through observation, the researcher learn about behavior

(26)

45

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Dikemukakan pula

oleh Karl Popper dalam Wiratmadja (2002:04) observasi adalah, ’’Tindakan yang

merupakan penafsiran dari teori.”

2. Wawancara/angket

Wawancara dilakukan terhadap siswa sesudah pelaksanaan pembalajaran.

dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan dan kesulitan yang dihadapi selama

melaksanakan kegiatan pembelajaran keterampilan dasar permaian bolavoli.

Menurut Hopkins dalam Wiratmadja (2002:117) wawancara adalah “Suatu

cara untuk mengetahui situasi tertentu dalam kelas dilihat dari sudut pandang

lain.” Orang-orang yang dapat diwawancarai antara lain beberapa siswa, kepala

sekolah, teman sejawat, pegawai tata usaha sekolah. Maksud wawancara,

ditegaskan oleh Lincoln dalam Meleong (2005:168), sebagai berikut:

Mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntunan, kepedulian dan lai-lain kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa yang akan datang, memverifikasi, mengubah, dan memperluas imformasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia (triangulasi): dan memperipikasi, mengubah kontruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Angket disusun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan mengenai pendapat siswa

selama pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran

tentang faktor-faktor kesulitan dan ketertarikan siswa tentang pembelajaran

keterampilan dasar permainan bolavoli.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan

berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium

(27)

selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan

Biklen dalam Sugiyono (2011:209), bahwa ”catatan lapangan adalah catatan

tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka

pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.’’

4. Kamera foto

Kamera foto yang digunakan untuk merekam kejadian selama pelaksanaan

pembelajaran. Juga sebagai alat untuk memberikan gambaran tentang apa yang

terjadi dalam masalah penelitian.

5. Recana pelaksanaan pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan instrumen yang dibuat guru,

di mana merupakan instrumen yang sangat penting dalam rangka untuk

menciptakan kelancaran proses kegiatan belajar sehingga pembelajaran menjadi

lebih efektif dan efisien.

6. Tes servis, pasing bawah, dan passing atas

Pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Siswa melakukan pasing bawah sebanyak 10 kali (dari depan net).

b. Siswa melakukan pasing bawah apabila bola telah diumpankan atau

dilemparkan oleh pengumpan atau pelempar dari seberang lapangan.

c. Lambungkan bola melewati rentangan tambang setinggi 2,50 meter yang

berada di daerah depan, yang telah diberi skor antara 1-5.

d. Apabila telah melewati rentangan tambang dan masuk diantara garis kedua

skor, maka skornya diambil yang paling tinggi, dan apabila tidak melewati

(28)

47

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Skor keseluruhan diambil dari jumlah keseluruhan siswa melakukan pasing

bawah secara sah.

Pengumpan bola

X

Net

1 2 3 4 5 4 3 2 1

Rentang Tambang 2,50 Meter

Siswa

X

Gambar 3.2 Lapangan Tes Passing Bawah(NCSU Volley Ball Skills Test Battery)

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

(29)

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan oleh pengamat secara langsung yang

memperlihatkan proses belajar siswa dan bertujuan untuk mendapatkan data

tentang suatu masalah, hingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh. Observasi dapat diartikan

sebagai pengamatan dan pencatatan kejadian yang diselidiki secara sistematik.

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah tulisan tentang semua kejadian yang muncul dan

terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan digunakan

untuk mencatat kejadian-kejadian yang muncul sehingga peneliti mengetahui

kejadian-kejadian penting yang muncul saat pembelajaran berlangsung.

c. Tes

Tes merupakan instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh

informasi tentang individu atau objek. Sebagai alat pengumpul informasi atau

data. Data yang dikumpulkan yaitu data hasil tes belajar siswa dalam permainan

bola tangan mini dan juga kemampuan gerak dasar siswa dalam bola tangan mini

setelah mengikuti pembelajaran berlangsung.

Data penelitian dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data

yang meliputi: Sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrumen

yang digunakan. Adapun instrumen pengumpulan data penelitian ini dapat dilihat

(30)

49

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1

 Tepat mengambil keputusan terhadap posisi bola yang datang.  Menepatkan diri dibawah jatuhnya

bola.

 Mengarahkan bola pada daerah lawan yang tepat.

Melaksanakan Keterampilan (Skill Execution)

Posisi tubuh.

Ketepatan melakukan eksekusinya.  Hasil bola arah atau sasaran bola

yang baik.

Memberikan Dukungan (Supporting)

 Memberikan bola yang mudah untuk diterima atau dikembalikan oleh teman.

 Mengarahkan bola pada posisi yang tepat.

(31)

Tabel 3.2

Instrumen Gerak Dasar Manipulasi Penilaian Tes Akhir Pembelajaran (NCSU)

Keterampilan Gerak Dasar dan Penilaian Ju

m

lah

No Nama Siswa Servis Passing Bawah Passing Atas

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1.

2.

3.

Dst.

Keterangan: Kriteria Servis:

Nilai Kriteria Servis

5 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 5. 4 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 4. 3 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 3. 2 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 2. 1 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 1.

Kriteria Passing Bawah:

Nilai Kriteria Servis

5 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 5.

(32)

51

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 3. 2 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 2. 1 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 1.

Kriteria Passing Atas:

Nilai Kriteria Servis

5 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 5. 4 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 4. 3 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 3. 2 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 2. 1 Jika siswa berhasil memukul bolavoli kemudian bola jatuh pada poin 1.

2. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal

penelitian. Pada setiap aspek kegiatan penelitian. Peneliti juga dapat langsung

menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan

guru dengan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution

yang dikemukakan Sugiyono (2011:88) menjelaskan, bahwa

(33)

Lebih lanjut analisis data menurut Patton yang dikemukakan Moleong (2005:280)

dikemukakan, bahwa

Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.

Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap

orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman dalam

Wiratmadja, (2005:139) yang menyatakan,“the ideal model for data collection

and analysis is one interweaves them from the beginning.” Yang artinya model

ideal dari pengumpulan data dan analisis data adalah secara bergantian

berlangsung sejak awal. Pada tahap ini data ditelaah, direnungkan, dimaknai dan

diberi penjelasan supaya data yang telah didapat dicek untuk menentukan

keabsahan data tersebut. Dalam penelitian ini pengecekan keabsahan data

menggunakan ketentuan pengamatan. Data yang terjaring lewat observasi

ditringulasi kepada guru dan siswa. Ini dilakukan setelah selesai pembelajaran.

Hal ini selaras dengan pernyataan Meleong (2005:175) yang menyatakan,

“pengecekan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan

menggunakan beberapa teknik, misalnya ketekunan pengamatan, perpanjangan

keikutsertaan, triangulasi dan pengecekan teman sejawat.” Analisis data dilakukan

melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Reduksi

data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan

dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data

adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan

(34)

53

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengambilan intisari dari sajian data yang singkat dan padat tetapi mengandung

arti.

G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Menurut Nasution (1996: 114) proses pengolahan data seiring dengan proses

pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai bentuk rancangan pengolahan data

kualitatif dalam kerangka penelitian tindakan kelas. Selain itu analisis data

biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian tindakan untuk menjawab

pertanyaan penelitian, tetapi untuk kepentingan tertentu analisis data pun dapat

dilaksanakan beriringan dengan pengolahan data di setiap selesainya satu tahap

tindakan pembelajaran.

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul. Analisis data merupakan bagian yang sangat

penting dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, peneliti harus memahami teknik

analisis data agar hasil penelitiannya mempunyai nilai ilmiah yang lebih baik.

Dalam penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan dan

di analisis yaitu:

a. Data kuantitatif yang berwujud hasil belajar siswa, dianalisis secara deskriptif

dengan menggunakan statistik deskriptif.

b. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk satuan waktu maupun angka

nominal yang diperoleh saat proses pembelajaran dan wawancara yang

berhubungan dengan pandangan atau sikap siswa, antusiasme dalam belajar,

(35)

Lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa tahapan yang

harus ditempuh oleh peneliti yaitu:

1. Pengolahan dan Kategorisasi Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes gerak

dasar dikelompokan menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data

mentah. Berdasarkan unti-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi. Dalam

pengolahan data ini, penerapan modifikasi permainan dalam pembelajaran bola

tangan mini dilaksanakan dengan bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis

dikategorikan sebagai aktivitas siswa yaitu motivasi, partisipasi siswa dalam

melakukan berbagai macam penguasaan gerak dasar pada pembelajaran

permainan bola tangan mini.

Dalam penelitian ini akan dicari rata-rata dari masing-masing tes. Nilai

tersebut akan dibandingkan untuk kepentingan statistik. Berikut adalah rumus

untuk menghitung rata-rata:

̅

=

Keterangan:

̅ = nilai rata-rata

X = skor yang dicapai seseorang N = banyaknya jumlah orang.

2. Validasi

Menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005) dalam Kusnandar

(2008:107-109) tahap validasi dibagi menjadi beberapa tahap yaitu sebagai

(36)

55

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. Dengan member check

Adalah memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data yang

diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber yang relevan dengan

penelitian tindakan kelas (kepala sekolah, guru, teman sejawat, siswa, orang tua

siswa, dan lain-lain) apakah kerangka informasi itu tetap sifatnya atau tidak

berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa

kebenarannya.

b. Tahap Triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari peneliti

dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi dilakukan

berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut

pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau

observasi.

c. Tahap Saturasi

Tahap ini digunakan saat situasi pada waktu sudah jenuh atau tidak ada lagi

data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

d. Tahap Audit Trail

Tahap ini digunakan untuk memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode

atau prosedur yang digunakan peneliti dan didalam pengambilan keputusan.

Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau

(37)

e. Tahap Expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar

penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan

memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.

f. Tahap Key Respondent Review

Key respondent reviceadalah meminta salah seseorang atau beberapa mitra

peneliti yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca

draft awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

3. Interpretasi

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan diinterpretasikan

berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma praktis yang disepakati bersama atau

berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan proses pembelajaran

yang baik. Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu kerangka referensi

yang dapat memberikan makna terhadap proses interpretasi data. Kerangka

(38)

112

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerapan modifikasi permainan

sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa dalam kemampuan gerak dasar

permainan bolavoli. Karena dengan modifikasi permainan, siswa lebih merasa tertarik

dan senang dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.

Pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini dengan penerapan

modifikasi permainan sangat berpengaruh terhadap perkembangan gerak dasar

manipulasi bolavoli. Dilihat dari setiap siklus yang dilaksanakan, hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Dalam hal ini kemampuan siswa dalam permainan bolavoli

dan kemampuan gerak dasar manipulasi sangat dipengaruhi hasil peningkatan belajar

dengan pengaplikasian modifikasi permainan.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis, dapat disimpulkan penerapan

modifikasi permainan dapat berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar gerak dasar

manipulasi permaian bolavoli siswa SDN Sukarasa 3 dan 4 Bandung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang

akan penulis sampaikan sebagai saran setelah melaksanakan serangkaian pelaksanaan

(39)

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan

bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai

masukan dan saran adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa

menggunakan modifikasi permainan memberikan pengaruh terhadap peningkatan

hasil belajar gerak dasar permainan bolavoli sehingga penulis menyarankan

untuk menggunakan modifikasi permainan dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani.

2. Bagi sekolah dapat mendukung terhadap proses pembelajaran pendidikan

jasmani untuk kemajuan dan keterampilan siswa dalam berolahraga.

3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang permainan

bolavoli, penulis mengajukan untuk mencari peningkatan kognitif siswa dalam

bolavoli demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan

(40)

114

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqid, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya, CV

Bachtiar, (1998).Permainan Besar II Bola Voli dan Bola Tangan. Jakarta:

Universitas Terbuka-Depdikbud

Bahagia, Yoyo. (2000). Prinsip-prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang

Olahraga, Jakarta, Depdikbud

BSNP. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani

,Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

BSNP

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran untuk Sekolah Dasar.

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen

Gagne, Briggs, dan Wager. (1992).

http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/09/09/paradigma-dasar-pembelajaran/.

http://data.tp.ac.id/dokumen/briggs,+dan+wager(21 Desember 2012) Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press

Kusnandar, (2008), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Lutan.R. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta: Depdikbud

Lutan.R. (1997). Manusia dan Olahraga, Bandung: Penerbit ITB

Mosston, M., & Ashworth, S. (1994).Teaching Physical Education, Edisi ke-4.

(41)

Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Edisi ke-5. PT Remaja

Rosdakarya

Ngasmain dan Soepartono, (1997).Modifikasi Olahraga dan Model

Pembelajarannya sebagai Strategi Pembinaan Olahraga Usia Dini

Bernuansa Pendidikan. Makalah disajikan pada Konferensi Nasional

Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung 22-23 September

P. Sutoto. Dkk. (1993).Pendidikan Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta:

Depdikbud, Proyek Penataran Guru Penjaskes SD Setara D-II

Siedentop, Sumardiyanto. (1991), Sejarah dan Filsafat Olahraga. Depdiknas,

Dirjen Dikdasmen

Soelaeman, M.I (1985). Landasan Pendidikan. IKIP. Bandung

Sugala, Syaeful.(2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung, CV

Alfabeta

Sugiyanto dan Sudjarwo. (1993). Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta:

Depdikbud, Proyek Penataran Guru Penjaskes SD Setara D-II

Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukintaka.(1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departermen

Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan

Undang-undang Sisdiknas (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20.

Jakarta: Sinar Grafika

Yudha M. Saputra. (2001). Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen

(42)

116

Nugraha Permana Putra, 2013

Modifikasi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bolavoli Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Manipulasi Pada Siswa Kelas Iv SDN Sukarasa 3 Dan 4 Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Yudiana, Yunyun, dan Subroto, Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung:

Gambar

Tabel
Gambar 2.1 Gambar keterampilan servis...................................................................
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1998) dalam Aqid (2006:77)
Gambar 3.2 Lapangan Tes Passing Bawah(NCSU Volley Ball Skills Test
+3

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi Siswa Terhadap Prosedur Pembelajaran Yang Digunakan Guru PAI Hubungannya Dengan Motivasi Belajar Mereka Pada Bidang Studi PAI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Conto Runtuyan Acara Upacara Adat Nikah Sunda ……….. Poto-poto Ngeuyeuk Seureuh

Yang menjadi permasalahan baru adalah, guru hanya memahami intruksi tersebut hanya sebagai formalitas untuk memenuhi tuntutan kebuluhan yang sifatnya administratis Sehingga

Informasi ini umumnya ber- hubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten ( corporate event ). 2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga

[r]

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran fisika model diskusi dengan pembelajaran biasa; tidak

Teachers need research, collaboration, and excellent instructional materials to know when to activate familiar experiences and prior knowledge, when to design and

Sedangkan menurut Ikerionwu (dalam European Journal of Humanities and Social Sciences, 2011: 115) referred to them as objects or devices, which help the