• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,

merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen biasanya terdiri dari: a) Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan

suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

b) Laporan rugi laba, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi.

c) Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan

sebab-sebab perubahan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah modal pada akhir periode.

(2)

B. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan.

Menurut Harahap (1999 : 297)

“Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”.

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan.

Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36)

“Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut”.

Dari defenisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar

(3)

perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting.

Perbandingan yang tidak dapat diinterpretasikan adalah perbandingan antara beban perlengkapan dengan harga saham karena beban perlengkapan tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut. Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka diperlukan adanya pembanding.

Ada dua metode pembandingan rasio keuangan perusahaan menurut Syamsuddin (2000 : 39) yaitu:

a) Cross-sectional approach

Cross-sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.

b) Time series analysis

Time series analisis dilakukan dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.

Rasio keuangan merupakan alat utama untuk melakukan analisis keuangan dan memiliki beberapa kegunaan.

(4)

“Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan: bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas akt iva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat pengembalian yang cukup.”

Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan perhitungan rasio keuangan agar diperoleh hasil perhitungan rasio lebih tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Simamora (2000 : 523) untuk beberapa pengecualian, tidak ada ketentuan-ketentuan baku dan cepat untuk komputasi rasio. Kedua, dalam penghitungan banyak rasio, angka-angka laporan laba rugi dibandingkan dengan angka-angka-angka-angka neraca. Karena laporan laba rugi mengacu pada suatu periode waktu dan neraca mengacu pada suatu titik waktu, maka dalam penghitungan rasio-rasio adalah baik untuk menghitung rata-rata untuk angka-angka neraca.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis. Hal-hal tersebut akan membantu analis dalam menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin (2000 : 40) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis.

a) Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara

(5)

bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan.

b) Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama. Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio finansial perusahaan B pada tahun 19X1.

c) Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat.

d) Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

1. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur untuk menilai

kinerja keuangan, banyak rasio yang dapat digunakan.

Menurut Harahap (1999 : 301), rasio keuangan yang sering digunakan adalah:

a) Rasio Likuiditas b) Rasio Solvabi litas

(6)

d) Rasio Leverage e) Rasio Aktivitas f) Rasio Pertumbuhan

g) Market Based (Penilaian Pasar) h) Rasio Produktivitas.

Dari berbagai macam rasio keuangan diatas, yang menjadi objek penelitian bagi peneliti adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio penilaian pasar.

a. Rasio Profitabilitas / Rentabilitas

Rasio profitabilitas atau sering disebut rentabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan perusahaan dan sumber daya yang ada. Seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang yang dimiliki perusahaan ataupun anak perusahaan dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio.

Rasio profitabilitas (profitability ratio) menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 222) adalah “rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi”. Dari rasio profitabilitas dapat diketahui bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan. Setiap perusahaan menginginkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk dapat

(7)

melangsungkan hidupnya, perusahaan Universitas Sumatera Utaraharus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Fokus dari rasio profitabilitas dalam menganalisis kinerja keuangan dengan pertumbuhan laba yang dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan margin laba bersih atau disebut juga Net Profit Margin.

b. Penilaian Pasar (Market Based Ratio)

Rasio ini adalah rasio yang sering dipergunakan di pasar modal. Rasio ini menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Indikator ini biasanya dipakai investor untuk mengukur tingkat ketertarikan terhadap harga saham tertentu. Rasio ini menunjukan perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku saham tersebut yang di gambarkan di Neraca. Semakin tinggi rasio yang didapat, maka semakin tinggi pula minat investor untuk membeli saham tersebut. Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net assets) per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Nilai buku per lembar saham (book value per share) tidak menunjukan ukuran kinerja saham yang penting, tetapi nilai buku perlembar saham dapat mencerminkan berapa

(8)

Besar jaminan yang akan diperoleh oleh pemegang saham apabila perusahaan penerbit saham (emiten) dilikuidasi. Sedangkan nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar bursa pada saat tertentu ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.

Dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Pertumbuhan menunjukan investment opportunity set, atau set kesempatan investasi dimasa yang akan datang. Dengan semakin besarnya rasio yang diperoleh, artinya pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan bersangkutan lebih besar dari nilai bukunya. Dan pilihan keputusan investor untuk berinvestasi akan semakin besar.

2. Analisis Rasio Keuangan

a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) “analisis rasio (ratio analysis) dapat mengungkapkan hubungan

(9)

tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio”.

b. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya. Dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dapat dipelajari komposisi perubahan dan dapat ditentukan apakah terdapat kenaikan atau penurunan kondisi dan kinerja perusahaan selama waktu tersebut. Selain itu, dengan membandingkan rasio keuangan terhadap perusahaan lainnya yang sejenis atau terhadap rata-rata industri dapat membantu mengidentifikasi adanya penyimpangan.

Analisis rasio keuangan pada umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pemakai laporan keuangan yaitu manajer perusahaan, analis kredit, dan analis saham. Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama tersebut menurut Brigham dan Houston (2006 : 119) adalah sebagai berikut:

1) Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan,

2) Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan

(10)

3) Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

c. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis sebagaimana yang dikemukakan oleh Harahap (2006 : 298).

a) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

b) Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

c) Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

d) Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi (z-score).

e) Rasio menstandarisir size perusahaan.

f) Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series.

g) Dengan rasio lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

(11)

Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio keuangan juga memiliki keterbatasan atau kelemahan. Menurut Syahyunan (2004 : 82-83) ada beberapa keterbatasan atau kelemahan analisis rasio keuangan.

a) Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.

b) Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.

c) Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.

d) Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil manipulasi.

Keterbatasan utama dalam analisis rasio keuangan adalah sulit membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rata-rata industri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002 : 495)

Kritik terbesar atas analisis rasio adalah sulitnya mencapai komparabi litas (comparability) yang tinggi di antara perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu. Untuk mencapai komparabilitas di antara

(12)

perusahaan-perusahaan mengharuskan analis untuk (1) mengidentifikasi perbedaan mendasar yang terdapat dalam prinsip dan prosedur akuntansi yang digunakan dan (2) menyesuaikan saldo untuk mencapai komparabilitas. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Harahap (1999 : 297) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”.

Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) “Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut”. Dari defenisi ini rasio dapat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dengan cara membandingkan rasio keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Rasio keuangan menunjukkan hubungan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan

(13)

yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis yang penting.

Perbandingan yang tidak dapat diinterpretasikan adalah perbandingan antara beban perlengkapan dengan harga saham karena beban perlengkapan tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.

Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan, maka diperlukan adanya pembanding. Ada dua metode pembandingan rasio keuangan perusahaan menurut Syamsuddin (2000 : 39) yaitu:

a. Cross-sectional approach

Cross-sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.

b. Time series analysis

Time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.

(14)

Rasio keuangan merupakan alat utama untuk melakukan analisis keuangan dan memiliki beberapa kegunaan. Menurut Keomn, Scott, Martin, dan Petty (2005 : 108)

Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan:

Bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalam menghasilkan laba operasi atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimana perusahaan didanai, apakah pemegang saham biasa mendapat tingkat pengembalian yang cukup.

Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan perhitungan rasio keuangan agar diperoleh hasil perhitungan rasio lebih tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Simamora (2000 : 523)

Pertama, untuk beberapa pengecualian, tidak ada ketentuan-ketentuan baku dan cepat untuk komputasi rasio. Kedua, dalam penghitungan banyak rasio, angka laporan laba rugi dibandingkan dengan angka-angka neraca.

Karena laporan laba rugi mengacu pada suatu periode waktu dan neraca mengacu pada suatu titik waktu, maka dalam penghitungan rasio-rasio adalah baik untuk menghitung rata-rata untuk angka-angka neraca.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis. Hal-hal tersebut akan membantu analis

(15)

dalam menginterpretasikan hasil perhitungan rasio keuangan sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih tepat. Syamsuddin (2000 : 40) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rasio keuangan sebagai alat analisis.

a. Sebuah rasio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah rasio haruslah dinilai secara bersama-sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua rasio saja sudah cukup digunakan. b. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang

sejenis dan pada saat yang sama. Tidaklah tepat kita membandingkan rasio finansial perusahaan A pada tahun 19X0 dengan rasio finansial perusahaan B pada tahun 19X1.

c. Sebaiknya perhitungan rasio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang akurat.

d. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

(16)

C. Pengertian Rasio Aktivitas dan Rentabilitas ekonomi 1. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas (Sugiyarso dan Winarni, 2005) menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri. Menurut Rangkuti (2004), rasio aktivitas bertujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas perusahaan dalam menggunakan dana-dananya secara efektif dan efesien.

Rasio ini dapat mengukur efesiensi kegiatan operasional suatu perusahaan karena rasio ini didasarkan pada perbandingan antara pendapatan dengan pengeluaran pada periode tertentu.

2. Jenis-jenis Rasio Aktivitas

Menrut Hunger dan Wheelen (2003), rasio aktivitas terdiri dari:

Tabel 2.1

Rasio Aktivitas Rumus Bentuk Dalam Artinya

Inventory

Turnover Persediaan

bersih Penjualan

Desimal

Mengukur berapa kali rata-rata persediaan barang jadi berputar atau terjual selama periode waktu, biasanya setahun.

Days of

Inventory HPP

Persediaan

Hari

Mengukur besar nilai dalam persediaan yang tersedia di suatu perusahaan pada waktu tertentu.

(17)

Net working capital turnover bersih ja Modal bersih Penjualan ker Desimal

Mengukur seberapa besar efektif modal kerja bersih yang digunakan untuk menghasilkan penjualan.

Asset

Turnover Total aktiva

Penjualan

Desimal

Mengukur penggunaan total

aktiva perusahaan; mengukur berapa besar

penjualan dihasilkan dari tiap satuan moneter asset yang dimiliki.

Fixed asset

Turnover Aktiva tetap

Penjualan

Desimal

Mengukur penggunaan aktiva tetap perusahaan; mengukur berapa besar penjualan dihasilkan dari tiap satuan moneter asset yang dimiliki. Average collection period 360 : tan setahun Penjualan dagang g Piu Hari Mengindikasikan rata-rata lama waktu dalam hari yang dipakai perusahaan untuk mengumpulkan hasil penjualan setelah menjual

produk yang dihasilkannnya; dapat

dibandingkan dengan lama waktu kredit yang diberikan perusahaan kepada para pelanggannya Account receivable turnover dagang g Piu tahunan kredit Penjualan tan Desimal Mengindikasikan berapa kali piutang dagang berputar selama satu periode (biasanya setahun). Account payable period 360 : 1 tan tahun Pembelian dagang g Hu Hari Mengindikasikan rata-rata lama waktu dalam hari yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar pembelian kreditnya. Days of cash 360 : tahunan bersih Penjualan Kas Hari

Mengindikasikan lama hari uang tunai yang tersedia dan dimiliki pada tingkat penjualan saat ini.

(18)

3. Rentabilitas Ekonomi

Rentabilitas (Munawir, 2001) adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan, karena hasil yang ingin diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan memperoleh laba operasi adalah aktiva operasional.

Jika perusahaan memiliki aktiva non-operasional, aktiva ini perlu dikeluarkan dari perhitungan (Husnan dan Pudjiastuti, 2004). Karena keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan mungkin diperoleh sedikit demi sedikit sepanjang waktu (setiap hari atau setiap minggu), maka pertambahan kekayaan perusahaan terjadi sedikit demi sedikit dari waktu ke waktu. Karena itulah kemudian dipergunakan angka rata-rata selama periode tersebut.

Adapun rumusan dari Rentabilitas Ekonomi:

Rentabilitas ekonomi = x100% bersih

Aktiva bersih Laba

4. Hubungan antara Rasio Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan pengelolaannya aktiva atau modal suatu perusahaan.

(19)

Agar perusahaan dapat selalu terjaga rentabilitas ekonomisnya, maka perusahaan harus meningkatkan rasio aktivitasnya. Semakin tinggi rasio aktivitas, maka semakin baik bagi perusahaan karena rentabilitasnya juga meningkat.

5. Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menemukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keadaan modal perusahaan seperti yang dilakukan oleh Ozkan (2001) dengan menggunakan sampel sebanyak 390 perusahaan pada periode waktu 1984-1996. Ozkan menemukan faktor yang mempengaruhi perusahaan antara lain adalah likuiditas dan no debt tax.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas X Akomodasi Perhotelan SMK Negeri

Mengenai praktik gala umong (gadai sawah) yang selama ini dilakukan oleh masyarakat di Desa Meusale Lhok antara penggadai (rahin) dan penerima gadai (murtahin) harus

Karena setting sosial muculnya pemikiran pendidikan ketiga tokoh ini sama, maka usaha-usaha mereka dalam bidang pendidikan diarahkan pada tujuan yang sama yaitu

Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Adakah korelasi antara prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dengan akhlak kepada orang tua peserta didik kelas

MTs Ma‟arif NU 15 Siwarak adalah salah satu pendidikan formal di bawah Kementrian Agama (Kemenag) yang beralamat di Desa Siwarak Rt 02 Rw 03 Kecamatan

Beban kerja rendah pada operator lini pengemasan pabrik Personal Care dikarenakan calory expenditure untuk aktivitas value added dan semi value added tidak lebih

Cidera janji atau wanprestasi kaitannya dengan tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara

Untuk dapat memotret segenap skenario yang telah menimpa pendidikan kita, maka sorotan yang paling tajam yang dapat kita lakukan adalah langsung menuju kepada berbagai