• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PETA TINGKAT KRIMINALITAS KEPOLISIAN SEKTOR DAYEUHKOLOT DENGAN MENGGUNAKAN MAPINFO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PETA TINGKAT KRIMINALITAS KEPOLISIAN SEKTOR DAYEUHKOLOT DENGAN MENGGUNAKAN MAPINFO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PETA TINGKAT KRIMINALITAS KEPOLISIAN SEKTOR DAYEUHKOLOT DENGAN MENGGUNAKAN MAPINFO

Ikhwana Fath¹, Hetti Hidayati², Bambang Pudjoatmodjo³

¹Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Abstrak

Satuan Reskrim Polsek Dayeuhkolot merupakan sebuah unit di Kepolisian Sektor Dayeuhkolot yang menangani tindak kriminal yang terjadi pada 6 desa yang tersebar di kecamatan

Dayeuhkolot, yakni Desa Cangkuang Kulon, Desa Cangkuang Wetan, Kelurahan Pasawahan , Desa Sukapura, Desa Citereup, dan Desa Dayeuhkolot. Unit Reskrim Polsek Dayeuhkolot kemudian sebagai sarana tempat laporan polisi dibuat yang berasal dari masyarakat.

GIS merupakan sistem yang terdiri dari data spatial atau grafis data tekstual yang bertujuan menyajikan informasi geografi yang meliputi object-object yang ada di permukaan dan di dalam bumi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna

Berdasarkan gambaran diatas maka dibangunlah suatu Aplikasi Peta Tingkat Kriminalitas Kepolisian Sektor Dayeuhkolot dengan Menggunakan Mapinfo. Dalam hal ini pembuatan sistem berkaitan dengan Sistem Informasi Pengelolaan Laporan Penyidikan Unit Reskrim yang

menangani inputan berupa laporan polisi yang akan digunakan untuk konversi ke peta berupa Web Map Service (WMS) yang diimplementasikan di aplikasi GIS yang dibangun.

Sistem yang dihasilkan akan digunakan oleh pihak Kepolisian Sektor Dayeuhkolot sebagai alat bantu untuk menentukan tindak kriminalitas yang paling tinggi disuatu wilayah, sehingga menambah informasi untuk anggota polisi yang akan melakukan shift jaga pos.

Sistem ini dibangun dengan menggunakan MapInfo Professional 8.5 SCP sebagai basis data spasial, mapserver sebagai service untuk menampilkan data spasial dari MapInfo dan pengaturan user interface.

Kata Kunci : Pemetaan, peta

(2)

Abstract

Sector Police Criminal Investigation Unit Dayeuhkolot is a unit in the Dayeuhkolot Sector Police wich handles crimes that occurred in 6 villages scattered in the district Dayeuhkolot, such as Cangkuang Kulon Village, Cangkuang Wetan Village, Pasawahan Village, Sukapura Village, Citereup Village, and Dayeuhkolot Village. Sector Police Criminal Investigation Unit Dayeuhkolot as a means where a police report made from the community.

GIS is a system consisting of spatial data textual or graphical data that aims to present

geographic information including the objects that exist on the surface and under the earth, which is presented in accordance with user needs.

Based on the picture above, then built a Crime Rate Map Application Dayeuhkolot Sector Police using MapInfo. In this case, the system making related to the Management Information System Reports Criminal Investigation Unit that handles input in the form of a police report which will be used for conversion into a map of the Web Map Service (WMS) that implemented in GIS

applications are built.

The resulting system will be used by the Dayeuhkolot Sector Police as a tool to determine the highest acts of criminality of a region, so that adds information to the police members who wil perform shift duty post.

The system is built with using MapInfo Professional 8.5 SCP as a spatial database editor, Mapserver as a service for displaying spatial data from MapInfo and user interface settings.

(3)

1

Bab I Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang

Kepolisian Sektor Dayeuhkolot merupakan salah satu aparat hukum yang berperan sebagai pengayom masyarakat untuk melayani keluhan berupa laporan segala kasus kriminalitas yang dialami maupun dari hasil analisa lapangan. Satuan yang langsung mengatasi permasalahan dari kasus krminalitas ini adalah Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) dan untuk urusan administrasi kriminalitas dilakukan oleh Bintara Administrasi (Bamin) Polisi Sektor Dayeuh Kolot. Kasus kriminalitas yang diatasi dapat berupa kerusuhan masal, perusakan sarana daerah (sarada), kepentingan umum, pertokoan dan tempat ibadah, tawuran masyarakat pemuda /pelajar, segala bentuk pencurian, maupun kasus narkoba. Segala kasus kriminalitas tersebut urusan administrasinya diolah oleh pihak kepolisian sektor dayeuh kolot bagian Bamin secara langsung untuk ditindak lanjuti sebagai bagian dari tugas dan fungsi sebagai aparat hukum.

Banyaknya jumlah penduduk masyarakat kecamatan Dayeuhkolot tidak sebanding dengan jumlah anggota kepolisian sektor Dayeuhkolot, sehingga segala kasus kriminalitas tersebut harus dapat ditangani dengan cepat dan sigap hingga dalam penanganan langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Kasus-kasus kriminalitas tersebut disimpan didalam sebuah database pada sebuah sistem yang dibangun. Namun, sistem tersebut tidak dapat melakukan visualisasi yang dalam hal ini memetakan data dari database yang merupakan data kriminalitas, sehingga anggota Polisi tidak dapat mengetahui informasi tingkat kriminalitas yang terkandung pada setiap RT/RW maupun desa se-kecamatan Dayeuhkolot. Informasi yang diberikan pada sistem yang telah membangun laporan kriminalitas hanya sebatas table data kriminalitas, sehingga apabila Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) ingin mengetahui informasi daerah tingkat kriminalitas mana yang menjadi prioritas untuk melakukan controlling maupun menuju Tempat Kejadian Perkara harus melihat table data dari sistem Laporan Kriminal yang dibangun. Hal tersebut membuat Kasat Reskrim maupun anggota Polisi lainnya tidak dapat bekerja dengan cepat untuk melakukan controlling ke daerah-daerah yang tingkat kriminalitasnya tinggi.

(4)

Dikatakan tingkat kriminalitas tersebut tinggi apabila jumlah laporan kriminal pada suatu daerah lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang lain dalam suatu waktu. Untuk itu perlu adanya suatu aplikasi yang dapat menginformasikan tinggi rendahnya grafik prosentase dari kasus kriminalitas yang berada pada beberapa wilayah di kecamatan Dayeuhkolot untuk dijadikan acuan pengendalian keamanan wilayah yang menjadi skala prioritas dari kasus kriminalitas.

Inputan data yang diolah berasal dari database Laporan Polisi (LP) yang telah terdapat pada database sistem laporan kriminalitas yang nantinya digunakan pada aplikasi untuk membangun informasi grafik prosentase dari tindak kriminalitas. Database berupa table ters2ebut akan diolah untuk dilakukan metode Screen

Digitizing untuk mendaftarkan letak atau posisi dari wilayah kriminalitas. Kemudian

akan diimplementasikan kedalam sebuah peta yang static dengan field data informasi yang dinamis yang berisi informasi tingkat kriminalitas kecamatan Dayeuhkolot.

Pembangunan sebuah sistem dari manual menjadi otomatis bukan hal yang tidak mungkin didalam ruang lingkup perkembangan dunia Teknologi Informasi saat ini. Masyarakat yang telah mengenal dunia internet pasti tidak asing lagi dengan salah satu mesin pencari (search engine) yaitu Google dan salah satu dari layanan ataupun

tools hasil karya Google adalah Google Map. Hal tersebut dijadikan ide untuk dapat

membangun aplikasi dengan berdasarkan peta lokasi pencarian dan beberapa informasi dari suatu lokasi yang dapat dilihat ketika suatu daerah diklik pada salah satu titik lokasi yang diinginkan. Didalam aplikasi pemetaan yang akan di bangun juga akan memberikan informasi dari sebuah wilayah yang ingin dilihat. Informasi tersebut berupa informasi mengenai grafik tindak kriminal yang berasal dari database Laporan Polisi yang telah ada didalam sistem, sehingga aplikasi pemetaan ini dapat memberikan denah lokasi yang memiliki tingkat kriminalitas yang menjadi prioritas pengawasan dari pihak Kepolisian Sektor Dayeuhkolot.

1.2.

Perumusan Masalah

Dalam aplikasi ini terdapat perumusan masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Bagaimana informasi daerah yang memiliki grafik prosentase tingkat

(5)

3

b. Bagaimana sistem dapat mengolah informasi daerah tingkat kriminalitas antar

desa se-Kecamatan Dayeuhkolot?

c. Bagaimana sistem membantu anggota Polisi sebagai user agar dapat

membandingkan antara daerah tindak kriminalitas yang paling kecil tingkat kriminalitasnya hingga yang paling besar ?

d. Bagaimana sistem membantu anggota Polisi agar dapat mengetahui jenis

kasus dan jumlah kasus yang sudah terungkap maupun yang belum terungkap ?

1.3.

Tujuan

Adapun aplikasi peta ini bertujuan untuk :

a. Memberikan informasi daerah yang memiliki grafik prosentase tingkat

kriminalitas dengan membangun aplikasi GIS untuk menginformasikan tingkat kriminalitas berdasarkan database Laporan Polisi (LP) Sat Reskrim dalam bentuk peta digital.

b. Mengolah informasi daerah tingkat kriminalitas antar desa se-Kecamatan

Dayeuhkolot dengan metode perbandingan banyaknya data kriminal yang terdapat pada Sat Reskrim Bintara Administrasi Polsek Dayeuhkolot dengan menggunakan peta lokasi kecamatan Dayeuhkolot dan prosentase tingkat kriminalitas.

c. Memberikan informasi perbandingan tindak kriminalitas antar desa

se-Kecamatan Dayeuhkolot dengan grafik prosentase data rekapitulasi per bulan.

d. Memberikan informasi jenis kasus dan jumlah kasus yang sudah terungkap

berdasarkan database Laporan Polisi berupa table informasi keterangan Laporan Polisi.

1.4.

Batasan Masalah

Dalam aplikasi ini terdapat batasan masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Informasi daerah tindak kriminal dilakukan pada wilayah se-Kecamatan

Dayeuhkolot.

b. Informasi yang diberikan hanya sebatas informasi daerah tindak kriminalitas.

(6)

c. Informasi yang diinputkan berupa data dari database sistem yang lain.

d. User yang menggunakan adalah anggota polisi Unit Reskrim beserta

jajarannya.

e. Database yang digunakan yaitu MySQL.

f. Pembangunan aplikasi ini didukung dengan mapserver menggunakan bahasa

pemrograman mapscript dan software MapInfo untuk dapat melakukan digitasi mendaftarkan data spasialnya.

g. Menggunakan Mapserver untuk mengambil data peta kedalam browser dengan

bahasa Mapfile dan menampilkannya dengan script HTML, PHP, javascript, dan librari Openlayers.

h. Aplikasi ini dibangun pada jaringan intranet di kantor Polsek Dayeuhkolot.

i. Bamin sebagai Admin tidak diberikan fungsionalitas perluasan wilayah,

penamaan maupun pemberian informasi tambahan untuk setiap wilayah.

1.5.

Metode Penyelesaian

Metodologi penyelesaian proyek akhir ini antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Studi Literatur

Mencari, mempelajari, dan mengumpulkan data yang mendukung pembuatan sistem ini, baik melalui buku-buku, searching melalui internet, serta sumber-sumber lain.

b. Survei Lapangan

Melakukan survei dengan datang langsung ke Innova Comp untuk mendapatkan dan mendokumentasikan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini, berkomunikasi dengan pemilik, pegawai,dan pengunjung toko Innova Comp.

c. Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam pengembangan sistem, metode yang digunakan adalah model waterfall yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1) Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)

Pada tahap ini akan dilakukan analisa kebutuhan dari pemilik toko Innova Comp, serta user yang dalam hal ini adalah orang yang pernah

(7)

5

berbelanja secara online untuk lebih memahami perangkat lunak yang dibangun.

2) Desain (Design)

Pada tahap ini diimplementasikan desain dari sistem beserta seluruh fungsionalitasnnya berdasarkan hasil kebutuhan yang diperoleh pada tahap analisis. Adapun sistem ini dibangun dengan menggunakan metode terstruktur.

3) Pengkodean (Coding)

Pada tahap ini hasil desain diimplementasikan melalui pengkodean. 4) Pengujian (Testing)

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap keseluruhan sistem yang dibangun. Akan diuji apakah fungsionalitas dapat berjalan dan telah memenuhi kebutuhan pada tahap analisis. Selain itu dilakukan evaluasi jika keluaran sistem tidak sesuai dengan masukan.

5) Peyusunan Dokumentasi (Documentation)

Pada tahap ini dilakukan pembuatan dokumentasi keseluruhan sistem yang telah dibangun dalam bentuk buku proyek akhir.

1.6.

Sistematika Penulisan

Proyek akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah yang akan dibahas, tujuan yang akan dicapai, batasan masalah, metodologi penyelesaian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Dasar Teori

Pada Bab ini berisi Landasan Teori yang digunakan untuk membangun Aplikasi Peta Tingkat Kriminalitas Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Dengan Menggunakan MapInfo. Antara lain, mapserver serta bahasa mapfile yang terkandung didalamnya, tools yang bersifat opensource seperti Quantum GIS serta software MapInfo untuk keperluan digitasi.

(8)

BAB III : Analisis dan Perancangan Sistem

Bab ini akan diuraikan mengenai analisis dan perancangan sistem aplikasi tingkat kriminalitas ini dengan tujuan memahami proses dan kebutuhan user.

BAB IV : Implementasi dan Pengujian Sistem

Bab ini berisi implementasi dan pengujian aplikasi.

Kemudian dilakukan evaluasi terhadap performansi sistem.

BAB V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari aplikasi yang dibuat dan juga saran bagi penulis untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.

(9)

47

Bab V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Kesimpulan dari Aplikasi Peta Tingkat Kriminalitas Kepolisian Sektor Dayeuhkolot dengan Menggunakan MapInfo ini adalah :

a. Sistem ini dapat membantu petugas dalam hal monitoring daerah yang akan dilakukan

pengawasan dan mengetahui daerah-daerah kecamatan Dayeuhkolot beserta bentuk peta dan gambaran umum lokasinya.

b. Sistem mampu menangani perhitungan berupa breakdown mulai dari laporan Desa,

RW, dan RT yang dipilih serta jumlah kasus perwilayah nya.

c. Sistem mampu memberikan data yang valid berdasarkan tabel laporan polisi.

Saran

Berikut merupakan saran yang dapat diberikan untuk mengembangkan aplikasi ini lebih baik lagi.

a. Dapat dijadikan aplikasi online, sehingga tidak hanya berguna bagi anggota polisi

saja, namun berguna bagi masyarakat banyak.

b. Sistem dapat secara real-time menangkap respon dari masyarakat berupa tombol

alarm dari masing-masing rumah atau tempat tinggal masyarakat yang memberikan

feedback ke sistem berupa alert di wilayah dari masyarakat tersebut, sehingga anggota

Polisi lebih cepat melakukan respon dari tindak criminal yang terjadi.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(10)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Commonlabz. 2007. Modul Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung : Jurusan

Teknik Informatika IT Telkom Bandung

[2] Hakim, Lukmanul. 2008. ”Membongkar Trik Rahasia Para Master php”.

Yogyakarta: LOKOMEDIA

[3] Siswoutomo, Wiwit. 2005. ”Membangun Aplikasi Database Berbasis Flash”.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

[4] Setiawan, Andi. 2006. ”Mudah Tepat Singkat Pemrograman

HTML[Standarisasi, Konfigurasi, dan Implementasi]”. Bandung: CV. YRAMA

WIDYA

[5] Kiva, 2008, Totorial About Screen Digitizing and Using Digitize

Table,(http://www.rsandgis.com/index.php), diakses tanggal 14 Februari 2010

[6] Prahasta, Eddy. 2004. “Sistem Informasi Geografis : Belajar dan Memahami

MapInfo”. Bandung: INFORMATIKA

[7] Nuryadin, Ruslan. Ir. 2005. “Panduan Menggunakan Mapserver”. Bandung:

INFORMATIKA

[8] Aprianto, 2010, I Tutorial Group, http://itutorialgroup.co.nr/, diakses tanggal 20

Februari 2010

[9] Troy, NY. 2010, Technology and Solution, http://mapinfo.com/, diakses tanggal

20 Februari 2010

[10] James, Nigel. 2000, MAPINFO - An easy guide for new users in the Map

Room, http://www.bodley.ox.ac.uk/guides/maps/miguide1.htm, diakses tanggal

24 Februari 2010

[11] http://ilmukomputer.com/, diakses tanggal 1 Maret 2010

[12] http://www.kasparius.com/tutorials/imagemap/how.htm, diakses tanggal 16 Februari 2010

[13] http://www.elated.com/articles/creating-image-maps/, diakses tanggal 16 Februari 2010

Referensi

Dokumen terkait

Gerakan panning yakni kamera bergerang dari tengah ke kanan atau dari tengah ke kiri, bukan hanya kamera yang bergerak tetapi tripod yang terpasa pada kamera juga ikur

Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam memberikan pelayanan yang terkait dengan kerahasiaan informasi kesehatan pasien di Rumah Sakit

( track record ) riset yang relevan dengan tema yang diusulkan.. b) Pelaksanaan riset yang akan diimplementasikan dalam kegiatan harus. dilaksanakan secara multidisiplin

Hal tersebut juga dibutuhkan karena pada dasarnya seseorang akan cenderung menuruti orang yang memiliki power, dalam konteks penelitian ini atlet tunduk kepada pelatih

minimum, sehingga dilakukan pengukuran kembali pada larutan metil dengan konsentrasi 5 ppm (kuning ++) pada rentang panjang gelombang 300 – 600 nm didapatkan panjang gelombang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi sub sektor lembaga keuangan bukan bank tidak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Bitung yang

Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi berdasarkan Keputusan Menteri Penda y agunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 754 Tahun 2021

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut: (1) dengan adanya pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dalam